NILAI-NILAI DASAR
Disusun Oleh
Nama : dr. Wajarsi Pratami
NIP : 199317042022032009
Satuan Kerja : Puskesmas Paduan Rajawali
PROVINSI LAMPUNG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI
JUDUL AKTUALISASI
I
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI
JUDUL AKTUALISASI
Telah Disampaikan Pada Seminar Evaluasi Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar Golongan III
Menyetujui,
Coach Penguji
II
LEMBAR KOMITMEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Calon Pegawi Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Tulng
Bawang.
Nama Peserta : dr Wajarsi Pratami
NIP : 199304172022032009
Jabatan : Ahli Pertama Dokter Umum
Unit Kerja : Puskesmas Paduan Rajawali
Menyatakan bahwa naskah Laporan Akualisasi adalah murni hasil karya saya sendiri dan dengan
ini saya menyatakan kesanggupan untuk melanjutkan penerapan nilai-nilai dasar ASN yaitu,
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif, serta
menjalankan peran dan kedudukan ASN sebagaimana mestinya dalam menjalankan tugas dan
fungsinya sebagai ASN yaitu Pelaksana Kebijakan Publik, Pelayan Publik dan Perekat Pemersatu
Bangsa.
1. Dalam melaksanakan tugas sebagai dokter umum, akan selalu memberi pelayanan kepad
masyarakat dengan penuh tanggung jawab, tidak dikriminatif, beretika baik, rasional, dan jujur
dalam memberi pelayanan serta menolak gratifikasi.
2. Berkomitmen untuk disiplin dalam bekerja, berpakaian rapi, sopan, menghargai orang lain,
berkoordinasi dengan baik untuk menjaga mutu pelayanan bidang lingkungan hidup. Demikian
komitmen ini dibuat dengan penuh kesadaran dan kejujuran untuk dilakukan dalam pelaksanaan
tugas sehari hari
Demikian komitmen ini dibuat dengn penuh kesadaran dan kejujuran untuk dilakukan dalam
pelaksanaan tugas sehai-hari.
Menyetujui,
III
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat dan
rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
CASN. Penyusunan laporan ini terlaksana atas dukungan, bimbingan, dan saran dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Hj. Winarti SE., MH selaku Bupati Tulang Bawang yg telah menganggarkan kegiatan
Aktualisasi ini.
2. Yurnalis, S.IP selaku Kepala BPSDMD Provinsi Lampung beserta jajarannya yang telah
memfasilitasi serta membantu dalam pendidikan dan latihan dasar ini;
3. Dra. Karmini Utari, M.H, selaku Kepala BKPPD Tulang Bawang;
4. Tutik Yamasita, SE. MM selaku Pembimbing (coach) Aktualisasi yang telah memberikan arahan
dan bimbingan yang telah meluangkan waktu untuk memberikan motivasi dan saran kepada
penulis dalam proses penyelesaian aktualisasi ini;
5. Haliana Daita, S.E., MM selaku Penguji yang telah memberikan masukan serta arahan
dalam penyelesaian laporan aktualisasi
6. dr. Antoni selaku mentor yang telah membantu dan membimbing kegiatan aktualisasi dan
habituasi ini
7. Bapak dan Ibu widyaiswara yang telah memberikan materi dengan tulus dan semangat selama
pendidikan dan pelatihan.
8. Panitia dari BKD Tulang Bawang dan teman-teman seperjuangan di latsar golongan III angkatan
XXVII Daerah Lampung.
9. Rekan-rekan LATSAR golongan III angkatan XXVII Daerah Provinsi Lampung yang telah
bekerjasama dan menjaga kekompakan dengan baik.
10. Keluarga penulis dan keluarga besar di UPTD Puskesmas Paduan Rajawali yang senantiasa
memberikan doa, motivasi, dan bantuan dalam penyelesaian laporan ini.
Semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang
berkepentingan.
IV
1
16
24
38
68
69
70
V
Hidup Itu Seperti Sepeda, Untuk Menjaga Keseimbangan Kamu
Harus Terus Bergerak
Albert Einstein
Penguji
VIII
1 PENDAHULUAN
P egawai Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peran penting dalam memajukan bangsa. Dan
untuk meningkatkan daya saing bangsa, pegawai ASN dituntut memiliki kompetensi dalam
enduduki jabatan dan tugas yang diemban. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang
aparaturpil Negara (ASN). Aparatur Sipil Negara bertugas melaksanakan kebijakan yangd ibuat
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dalam memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan mempererat
pemersatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam Undang-undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN sudah dinyatakan bahwa ASN yang lazimnya disebut sebagai
birokrasi bukan hanya merujuk kepada kriteria pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi
pelayan publik. ASN juga aktif perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas
umum pemerintah dan pembangunan nasional dengan carae mengimplementasikan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bersih dari korupsi, solusi dan nepotisme serta bebas dari
campur tangan politik.
1
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 pasal 1 ayat 1 tentang manajemen PNS
menjelaskan bahwa “Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk
menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme”. Untuk mewujudkan hal tersebut
maka pemeritah melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 dan Peraturan LAN No 25 tahun 2017
mewajibkan Pelatihan Dasar ( LATSAR) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Pelaksanaan Pelatihan Dasar (LATSAR) ini bermaksud untuk membentuk PNS yang profesional yaitu PNS
yang wataknya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS, sehingga mampu menunaikan tugas dan
perannya secara profesional menjadi pelayan masyarakat sehingga mampu menunaikan tugas dan perannya
secara profesional menjadi pelayan masyarakat, sehingga pada tanggal 27 Juli 2021 Presiden Republik
Indonesia telah meluncurkan core values (nilai-nilai dasar) ASN BerAKHLAK yaitu:
2
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Secara aktual menurut data World Health
dinas kesehatan kabupaten/kota yang Organization (WHO) 2018, di seluruh dunia,
bertanggung jawab menyelenggarakan sekitar 972 juta orang atau 26,4% mengidap
pembangunan kesehatan di suatu wilayah penyakit hipertensi, angka ini kemungkinan
kerja. Salah satu bentuk usaha dari akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2021.
puskemasyaitu pengendalian penyakittidak Diperkirakan setiap tahun ada 9,4 juta orang
menular (PTM), dimana penyakit tidak meninggal akibat hipertensi dan komplikasi.
menularmenjadi masalah kesehatan 333 juta dari 972 juta pengidap hipertensi
masyarakat yang menimbulkan kesakitan, berada di negara maju dan sisanya berada di
kecacatan dan kematian yang tinggi, serta Negara berkembang salah satunya Indonesia
menimbulkan beban pembiayaan kesehatan (Pratama, 2016). Riskesdas
sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan (2018),menyatakan prevalensi hipertensi di
penanggulangan melalui pencegahan, Indonesia berdasarkan hasil pengukuran pada
pengendalian dan penanganan yang penduduk usia ≥18 tahun sebesar 34,1%,
komprehensif, efisien, efektif, dan tertinggi di sulawesi utara (13,2%), sedangkan
berkelanjutan.(PMK No. 71 Tahun 2015). terendah di Papua sebesar (4,4%). Estimasi
jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar
63.309.620 orang,sedangkan angka
kematiandi Indonesia akibat hipertensi
sebesar427.218 kematian (Riskesdas, 2018).
Kondisi saat ini berdasarkan data dari BLUD Puskesmas rawat inap paduan rajawali didapatkan
daftar sepuluh penyakit terbanyakpada tahun 2020, hipertensi mendapatkan peringkat ke 2 dengan
jumlah 980 orang. Secara khusus angka kunjungan kontrol ulang pada pasien hipertensi di BLUD
puskesmas rawat inap Paduan Rajawali masih rendah. Ketidakpatuhan pasien hipertensi dalam
megontrol ulang tekanan darah ke fasilitas kesehatan dan tidak rutin meminum obat disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu pasien merasa sudah sehat karena tidak ada keluhan yang dirasakan,
kurang nya pengetahuan pasien tentang hipertensi, pasien rutin meminum obat- obat tradisional,
dan pasien tidak tahan terhadap efek samping obat.
Menurut Permenpan RB No. 139 tahun 2003, tugas pokok dokter adalah memberikan
pelayananKesehatan yang meliputiprmotif, preventif, kuratif,dan rehabilitative untuk meningkatakan
derajatKesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di
bidangKesehatan kepada masyarakat.
Dari uraian tersebut gagasan kreatif sebagai terobosan solusi yang diberikan oleh penulis adalah
penyulihan program PATUH yang harus dilakukan bagi yang sudah menyandang penyakit tidak
menular terutama hipertensi, PATUH merupakan salahsatu program khusus bagi penderita
hipertensi untuk membantu mengendalikan hipertensi. (Kemenkes RI, 2019). Dengan alasan
tersebut di atas, maka penulis menyusun Laporan Aktualisasi ini dengan judul "Upaya
peningkatan capaian angka kunjungan kontrol ulang pasien hipertensi dengan Penyuluhan
Program “PATUH” di Puskesmas Rawat Inap Paduan Rajawali Kecamatan Meraksa Aji,
Kabupaten Tulang Bawang”.
4
1.2 Dekripsi Singkat
1.2.1 Profil Organisasi
5
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas
Paduan Rajawali yang berada pada golongan
umur 15 – 69 tahun sebanyak 11.628 jiwa
(72,34%) dari jumlah penduduk Kecamatan
Meraksa Aji, golongan usia tersebut merupakan
us LPia produktif serta merupakan sasaran
program puskesmas yang efektif
Gambar 3: Peta Puskesmas Paduan Rajawali
A. VISI
BLUD Puskesmas Paduan Rajawali MITRA bagi masyarakat menuju Kecamatan Meraksa Aji
SEHAT dan RAMAH.
MITRA (Bermutu Inovatif, Terpercaya, Rerponsif, dan Akurat)
RAMAH (Religius, Aman, Maju, Aspiratif dan Hijau)
B. MISI C. MISI
1. Memberikan pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan
2. Mendorong dan meningkatkan kemndirian
individu, keluarga dan masyarakat
3. Meningktkan kometensi dan propesionalisme
petugas puskesmas dalam memberikan
pelayanan kesehatan
6
1.2.3 Struktur Organisasi
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP PADUAN RAJAWALI KECAMATAN MERAKSA AJI KABUPATEN
TULANG BAWANG
KEPALA PUSKESMAS
dr. Antoni
7
1.2.4 Lokasi Geografis
Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Paduan Rajawali adalah sebagai berikut
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Penawar tama
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan Menggala
3. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Gedung Aji
4. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Penawar Aji
8
1.3. Identifikasi Penetapan Isu
1.3.1 Penetapan Isu
Isu muncul sebagai akibat dari ketidaksesuaian dengan suatu proses yang ditetapkan
sehingga tidak tercapai tujuan yang diinginkan. Berdasarkan tupoksi yang bermasalah
sebagai dokter di BLUD Puskesmas Rawat Inap Paduan Rajawali dan telah dikonsultasikan
dengan mentor, maka isu – isu yang dapat diangkat dari tupoksi adalah sebagai berikut :
Untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu digunakan alat AKPL (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika dan Layak) dan menggunakan alat USG (Urgency, seriousness,
Growth). Dengan menggunakan 2 alat tersebut diharapkan dapat ditemukan Core Issue.
Penilaian alat analisis dilakukan dengan menggunakan rentang nilai 1 sampaie dengan 5.
Semakin tinggi nilai menunjukan bahwa isu tersebut sangat berpengaruh terhadap organisasi
dan stakholder.
9
Tabel 5: Analisis Isu Metode APKL
Analisis
N
Isu/ Masalah Keterangan
o
A P K L
2 ✓ ✓ ✓ ✓
ulang dan edukasi pasien hipertensi syarat
Penilaian
N
Isu/ Masalah Total Peringkat
o
U S G
Kurangnya pemantauan
Kurangnya sosialisasi
10
Tabel 7: Point Penilaian USG
5:Sangat berdampak
5:Sangat mendesak
5:Sangat berpengaruh
4:Berdampak
4:Mendesak 4:Berpengaruh
3:Cukup berdampak
3:Cukup mendesak
3:Cukup berpengaruh
2:Tidak berdampak
2:Tidak mendesak
2:Tidak berpengaruh
1:Sangat tidak
1. 1.Urgency : Isu ini akan menjadi buruk jika tidak segera diselesaikan, karena dapat
meningkatkan angka kesakitan dan kematian akibat komplikasi yang terjadi akibat
penyakit Hipertensi serta berdampak pada ekonomi dengan meningkatnya pengeluaran di
bidang kesehatan.
2. Seriousness : Isu ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemantauan dan
pemeliharaan kesehatan pada pasien Hipertensi dalam rangka menurunkan resiko angka
kesakitan dan kematian yang diakibatkan karena penyakit Hipertensi.
3. Growth : Bahwa isu yang diangkat perlu dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti karena
tingkat resiko akibat kurangnya pemeliharaan kesehatan (berupa pengobatan rutin,
edukasi, pemantauan kepatuhan minum obat, pemantauan aktivitas fisik) pada pasien
Hipertensi bisa menjadi salah satu faktor penting meningkatnya angka kesakitan dan
angka kematian darI penyakit tersebut.
Berdasarkan pendekatan analisis teknik
AKPL dan USG tersebut, maka kesimpulan
yang diperoleh mengarah pada isu
“Kurangnya Pemantauan Kontrol Ulang dan
Edukasi pasien Hipertensi di Puskesmas
Paduan Rajawali.” Dari isu tersebut dapat
dirumuskan gagasan pemecahan isu yaitu
“Upaya Peningkatan Capaian Kontrol Ulang
dengan Penyuluhan “PATUH” Pada Pasien
Hipertensi di Pusekesmas Paduan Rajawali
11
1.3.2 Argumen Isu Terpilih
Dari analisis USG maka isu prioritasnya adalah Kurangnya Pemantauan Kontrol Ulang
dan Edukasi pasien Hipertensi di Puskesmas Paduan Rajawali. Pemilihan isu ini
didasarkankepada pentingnya pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat sebagaimana tugas dan fungsi dari
dokter ahli pertama di Puskesmas yaitu memberikan pelayanan berupa pemeriksaan
pasien rawat jalan, penyuluhan, serta melayani dan menerima konsultasi dari luar atau
dalam. Dengan terpeliharanya kesehatan masyarakat melalui informasi tentang
kesehatan, pemantauan dan pemeliharaan kesehatan, peningkatan aktifitas fisik maka
diharapkan pasien dapat secara mandiri mengelolah kesehatannya sehingga angka
kesakitan dan angka kematian yang disebabkan karena penyakit Hipertensi dapat
ditekan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengurangi biaya
kesehatan yang cukup besar.
Dampak jika kurangnya pemantauan kontrol ulang dan edukasi kepada pasien Hipertensi
adalah :
1. Meningkatnya angka kesakitan dan meningkatnya angka kematian akibat penyakit
komplikasi yang menyertai
2. Meningkatnya biaya kesehatan
3. Menurunnya produktivitas penderita Hipertensi
12
1.4 Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan
a. Tujuan Umum
Memberikan implementasi hasil kegiatan secara praktik dengan penerapan nilai-nilai dasar Ber-
AKHLAK. Selain itu juga, bertujuan untuk memberikan suatu pemahaman keterkaitan nilai-
nilai dasar Ber-AKHLAK dengan kegiatan tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh ASN.
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan capaian angka kunjungan kontrol ulang pasien hipertensi dengan metode
penyuluhan “PATUH” di Puskesmas Rawat Inap Paduan Rajawali.
1.4.2 Manfaat
A. Bagi Penulis
1. Meningkatkan kompetensi dalam menangan pasien hipertensi
2. Dapat mengaktualisasikan metode “PATUH”dalam pelayana pasien Hipertensi
3. Mampu memahami, menanamkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang
meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaborasi, Manajemen ASN serta SmartASN.
B. Bagi Unit Kerja
1. Mendukung misi puskesmas Paduan Rajawali yaitu mendorong dan meningkatkan
kemandirian individu, keluarga dan masyarakat.
2. Memberikan inovasi dalam meningkatkan capaian kunjungan kontrol ulang pasien
hipertensi di puskesmas Paduan Rajawali
3. Menigkatkan mutu pelayanan Puskesmas Padua Rajawali
C. Bagi Masyarakat
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan kepada masyarakat
13
1.5 Ruang Lingkup
14
1.6 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan dari istilah yang digunakan untuk menyamakan
kemungkinan yang beragam antara penulis dengan orang yang membaca tulisannya. Agar
tidak terjadi kesalahpahaman, maka definisi operasional perlu disusun dalam suatu hasil karya
tulis. Rancangan aktualisasi ini mengangkat judul “Upaya Peningkatan Capaian Angka
Kunjungan Kontrol Ulang Pasien Hipetensi dengan Penyuluhan Program “PATUH” Judul ini
dilandasi oleh isu yang ada di lingkungan kerja yaitu Puskesmas Paduan Rajawali. Program
PATUH adalah kegiatan yang mempunyai karateristik dimana Perilaku PATUH merupakan
salah satu program khusus mengendlikan penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi.
Program PATUH adalah P singkatan dari P periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran
dokter, A adalah atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, T adalah tetap diet
dengan gizi seimbang, U adalah upayakan aktifitas fisik dengan aman dan H adalah hindari
asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik (Kemenkes RI, 2019)
15
2 KONSEP NILAI- NILAI DASAR
DAN KEDUDUKAN DALAM NKRI
16
Berorientasi Pelayanan
Definisi pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah kegiatan
atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa,dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu:
Dalam konteks Berorientasi Pelayanan, perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN
BerAKHLAK adalah:
Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip pelayanan publik yang baik
untuk mewujudkan pelayanan prima adalah partisipatif, responsif, transparan, tidak
diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.
17
Akuntabel
18
Kompeten
Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan kapasitas. Panduan perilaku(kode etik)
Nilai Kompeten dalam Core Values ASN yaitu
1.Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selaluberubah
2.Membantu orang lain belajar
3.Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik (Jalis A,2021)
Prinsip pengembangan kompetensi ASN, yaitu sebagai berikut :
1. Upaya peningkatan kompetensi yang dilakukan organisasi maupun individu melalui
proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan
pegawai
2. Setiap ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi
3. Diarahkan pada pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan jabatan
4. Pengembangan kompetensi sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan
pengembangan karir
Harmonis
19
Loyal
Loyal yaitu tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan
konstan kepada seseorang atau institusi. Bagi Pegawai Negeri Sipil loyal dapat dimaknai
sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi dan lebih-lebih kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat
digunakan oleh organisasi untuk mengukurloyalitas pegawainya, antara lain (Lembaga
Administrasi Negara, 2021):
Adapun kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan perilaku loyal
adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme, dan pengabdian. Panduan perilaku
loyal antara lain :
1. Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2. Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
3. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia
jabatan dan negara.
20
Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dialami makhluk hidup untuk bertahan hidup dan
menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Budaya adaptif dalam
pemerintahan merupakan budaya organisasi di mana ASN memiliki kemampuan menerima
perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan lingkungannya, juga
perbaikan proses internal yang berkesinambungan. Ciri-ciri orang (ASN) yang memiliki
kemampuan atau karakter adaptif :
Kolaboratif
Kolaborasi menjadi hal yang sangat penting di tengah tantangan global yang dihadapi saat
ini. Berdasarkan World Economic Forum (WEF) tantangan global yang dihadapi yaitu adanya
serangan cyber , perubahan iklim secara global, ketimpangan digitalisasi, kegagalan iklim,
adanya senjata pemusnah masal, krisis mata pencaharian penyakit menular, serta kerusakan
lingkungan yang disebabkan oleh manusia. Ansen dan Gash (2012) mengungkapkan beberapa
proses yang harus dilaluidalam menjalin kolaborasi yaitu:
1. Trust Building
2. Membangun kepercayaan dengan stakeholder mitrakolaborasi
3. Face to Face Dialogue
4. Melakukan negosiasi dan baik dan bersungguh- sungguh
5. Komitmen terhadap proses : pengakuan saling ketergantungan, sharing ownership dalam
proses, serta keterbukaan terkait keuntungan Bersama
6. Pemahaman Bersama : berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersamaterkait
permasalahan, serta mengidentifikasi nilai Bersama
7. Menetapkan outcome antara
21
2.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika
publik, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan
agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan
penetapan kebutuhann pengadaan, pangkat dan jabatan,pengembangan karir, pola karis,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminan pensiun dan perlindungan. Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan zaman. Pegawai ASN memiliki fungsi dan tugas dalam menjalankan amanah
negara. Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
22
2.2.2 Smart ASN
Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) dipaksa untuk adaptif terhadap teknologi agarkinerja
pelayanan lebih cepat, akurat, dan efisien. Digitalisasi birokrasi untuk pelayanan yang
optimal, adalah hal yang tak bisa disanggah. Indonesia berada di peringkat ke-77 dari 119
negara dalam Global Talent Competitiveness Index, dengan nilai 38,04.
1. Integritas
2.Nasionalisme
3.Profesionalisme
4.Berwawasan global
5.Menguasai IT dan bahasa asing
6.Berjiwa hospitality
7.Berjiwa entrepreneurship
8.Memiliki jaringan luas (networking)
Rancangan aktualisasi dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,Kolaboratif) dan
penerapan nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN dan Smart ASN)
ehingga nantinya dapat berkontribusi mendukung terwujudnya visi dan misi Puskesmas
Paduan Rajawali.
23
3
RANCANGAN AKTUALISASI
24
Formulir 1.A: Rencana Aktualisasi
Tabel 8: Profil Lembaga
25
1. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan
pelayanan Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat.
2. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas.
3. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
4. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor
biologis, psikologis, sosial, budaya, dan spiritual.
5. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan.
6. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat
kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem
kewaspadaan dini, dan respon penanggulangan penyakit.
7. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga.
8. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui
pengoordinasian sumber daya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
26
1. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas.
2. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.
3. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
27
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan Ibu
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan Anak
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana
17. Melakukan pelayanan imunisasi
18. Melakukan pelayanan gizi
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
penyakit
20. Melakukan penyuluhan medik
21. Membuat catatan medik rawat jalan
22. Membuat catatan medik rawat inap
23. Membantu sebagian tugas pokok puskesmas sesuai dengan intruksi
Melalukan Penyuluhan
Belum optimalnya
Melakukan
sosialisasi tentang
Memberikan informasi
1
Penyuluhan Medik pentingnya kepatuhan
dengan penyuluhan
minum obat hipertensi
Kurangnya sosialisasi
Melakukan
tenaga kesehatan kepada
Memberikan informasi
3
penyuluhan medik masyarakat tentang bahaya
dengan penyuluhan
penyakit hipertensi
28
Tabel 10: Recana Kegiatan Aktualisasi Sesuai Nilai-nilai Dasar ASN
Dalam kegiatan membuat media edukasi dan kartu kontol ini saya
akan:
a.Berorientasi Pelayanan
Berkomitmen memberikan pelayanan yang prima dan dinamis
Membuat
mengikuti tuntutan zaman
media
b.Akuntabel
penyuluhan,
Melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab, cermat, disiplin
membuat dan berintegritas tinggi
2 kartu kontrol
c.Kompeten
dan membuat
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
lembar
d.Harmonis
questioner
Menghargai pendapat dan saran
penyuluhan e.Loyal
Berkomitmen atas inovasi yang akan saya rencanakan
f. Adaptif
Berinovasi menemukan solusi atas permasalahan yang ada.
29
g.Kolaboratif
Terbuka untuk melakukan kerjasama
h.Management ASN
Bersikap profesional dalam membuat media penyuluhan
i. Smart ASN
Menggunakan literasi prinsip digital
30
c. Kompeten
Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi sesuai
dengan kompetensi yang saya miliki dan dengan
kualitas kinerja terbaik
d. Harmonis
Berkoordinasi, dan menghargai pendapat dalam
menyusun laporan hasil kegiatan.
e. Loyal
Berdedikasi dalam membuat laporan hasil sesuai
dengan apa yang dikerjakan dengan mementingkan
pengguna layanan
f. Adaptif
Melakukan evaluasi kegiatandengan inovatif
g. Kolaboratif
Melakukan evaluasi kegiatan dengan
berkoordinasi
dengan mentor dan pemegang program untuk
meningkatkan kualitas pelayanan
h. Management ASN
Menjalankan fungsi pelayanan publik
i. Management ASN
Kreatif dan inovatif
31
32
33
34
35
36
3.3 Jadwal Rencana Kegiatan
November Desember
No Kegiatan
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Melakukan
persiapan
kegiatan
1 penyuluhan
progam
PATUH
Membuat
media
penyuluhan,
2 membuat kartu
kontrol dan
mebuat
questioner
Melakukan
penyuluhan,
membagikan
kartu kontrol,
3 mengevaluasi
materi
penyuluhan
dengn
questioner
Melakukan
4 Evaluasi
kegiatan
37
4 CAPAIAN HASIL
4.1 Realisasi Kegiatan Aktualisasi
Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dilaksanakan pada masa off campus yaitu pada
tanggal 9 November 2022 s.d 20 Desember 2022 di Puskesmas Paduan Rajawali
Kecamatan Meraksa Aji Kabupaten Tulang Bawang, sebagai instansi tempat penulis
melakukan aktualisasi selama masa habituasi. Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dalam
rangka memecahkan isu tentang Rendahnya Angka Capaian Kontol Ulang Pasien
Hipertensi di Pusksmas Paduan Rajawali.
Kegiatan 1
Melakukan Persiapan Penyuluhan
Program PATUH
Kegiatan 2
Membuat media penyuluhan, membuat
kartu kontrol dan membuat questioner
Kegiatan 3
Melakukan penyuluhan, membagikan
Kegiatan 4
Melakukan Evaluasi Kegiatan
38
KEGIATAN 1
39
40
KEGIATAN 2
43
f. Adaptif
Berinovasi menemukan solusi atas permasalahan yang ada.
g.Kolaboratif
Terbuka untuk melakukan kerjasama
h.Management ASN
Bersikap profesional dalam membuat media penyuluhan
i. Smart ASN
Menggunakan literasi prinsip digital
Dampak positif
Dengan adanya media penyuluhan peserta penyuluhan lebih mudah
memahami materi yang akan disampaikan, kemudian dengan adanya kartu
kontrol pasien hipertensi jadi lebih patuh untuk kontrol serta dengan adanya
questioner penilaian pemahaman materi memudahkan kita untuk menilai
seberapa berhasil materi yg ingin kita sampaikan dipahami oleh peserta.
Analisis
44
KEGIATAN 3 Kegiatan ketiga adalah melakukan sosialisasi pengisian
kartu kontrol kepada petugas kesehatan poli rawat jalan.
Tahapan kegiatan: membagikan daftar hadir sosialisasi
tenaga medis poli rawat jalan, mempersiapkan sarana
prasarana sosialisasi, melakukan sosialisasi pengisian kartu
kontrol pasien hipertensi. Adapun penerapan nilai-nilai
dasar ASN pada kegiatan 3 dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Lampiran
Bukti
Terlampir
Kegiatan
Keterkaitan
nilai-nilai
dasar ASN
47
6. Adaptif
Melakukan penyuluhan dengan bertindak proaktif dan inovatif
7. Kolaboratif
Melakukan penyuluhan dengan menggerakkan berbagai
sumberdaya untuk tujuan bersama
8. Management ASN
Berfungsi melakukan pelayanan publik.
9. Smart ASN
Menggunakan perangkat digital, integritas, profesionalisme, networking
dan hospitality
Dampak positif
Sosialisasi berguna agar petugas pelayanan poli rawat jalan melakukan
pengisian pada kartu kontrol ketika pasien hipertensi berobat serta petugas
dapat mengisian kartu dengan benar.
Analisis
48
KEGIATAN 4 Kegiatan ke-empat adalah melakukan penyuluhan
program PATUH, membagikan kartu kontrol dan
melakukan evaluasi materi penyuluhan dengan
questioner. Tahapan kegiatan ketiga ini adalah:
membagikan daftar hadir, mempersiapkan saran
dan prasarana penyuluhan, melakukan
penyuluhan, membagikan kartu kontrol,
membagikan dan mengumpulkan kembali lembar
questioner. Adapun nilai- nilai dasar ASN yang
diterapkan dalam kegiatan ini, dapat dilihat di
tabel dibawah:
1.Notulensi mentor
2.Surat persetujuan melakukan penyuluhan
Output 3.Lembar absensi
4.Lembar questioner yang sudah diisi
5.Dokumentasi Kegiatan (foto dan video)
Lampiran
Bukti
Terlampir
Kegiatan
Keterkaitan
nilai-nilai
dasar ASN
50
6. Adaptif
Melakukan penyuluhan dengan bertindak proaktif dan inovatif
7. Kolaboratif
Melakukan penyuluhan dengan menggerakkan berbagai
sumberdaya untuk tujuan bersama
8. Management ASN
Berfungsi melakukan pelayanan publik.
9. Smart ASN
Menggunakan perangkat digital, integritas, profesionalisme, networking
dan hospitality
Dampak positif
Dengan adanya penyuluhan tentang program PATUH, pembagian kartu
kontrol serta evaluasi penyuluhan, dapat meningkatkan pemahaman pasien
tentang penyakit hipertensi serta kesadaran dan kepatuhan pasien akan
Analisis pentingnya rutin kontrol ulang ke puskesmas.
Dampak
Dampak negatif
Jika tidak dilakukan kegiatan tersebut, angka kunjungan kontrol ulang
pasien hipertensi rendah
51
KEGIATAN 5
1.Data kunjungan
2.Hasil questioner
Output 3.Lembar notulensi evaluasi dengan mentor
4.Laporan kegiatan
5.Dokumentasi kegiatan (foto dan video)
Lampiran
Bukti
Terlampir
Kegiatan
Keterkaita
n nilai-
nilai dasar
ASN
55
4. Harmonis
Peduli, selaras dan menghargai pendapat dalam menyusun laporan
hasil kegiatan.
5. Loyal
Berdedikasi, komitmen dan berkontribusi dalam membuat laporan hasil
sesuai dengan apa yang dikerjakan dengan mementingkan pengguna
layanan
6. Adaptif
Melakukan evaluasi dengan inovatif dan proaktif
7. Kolaboratif.
Melakukan evaluasi kegiatan dengan bekerjasama secara sinergis
dengan mentor untuk meningkatkan hasil yang lebih baik
8. Management ASN
Menjalankan fungsi pelayanan publik
9. Smart ASN
Dalam mengevaluasi kegiatan berintegritas tinggi, dilakukan secara
profesional, menggunakan literasi digital, hospitality, serta networking.
Dampak positif
Evaluasi kegiatan memiliki berbagai dampak positif antara lain: melihat
angka kunjungan ulang p5as0ien hipertensi, menilai keberhasilan
kegiatan aktualisasi dan habituasi, serta menemukan kendala dan solusi
Analisis dari tahapan kegiatan.
Dampak
Dampak negatif
Jika tidak dilakukan evaluasi dari kegiatan aktualisasi dan habituasi ini,
maka tidak dapat menilai keberhasilan ataupun kendalan dari
keseluruhan kegiatan
56
4.3 Matriks Aktualisasi
66
4.4 Kendala yang dihadapi dan Rencana Tindak Lanjut
masalah tersebut
1 2 3 4
1 Persiapan kegiatan
penyuluhan program PATUH Tidak ada -
2 Membuat media penyuluhan, Peserta latsar kesulitan dalam Belajar dari teman dan
membuat kartu kontrol dan menggunakan canva untuk internet
membuat lembar questioner mendesain media penyuluhan
3 Melakukan sosialisasi
pengisian kartu kontrol pasien
hipertensi kepada petugas poli Tidak ada -
rawat jalan
67
PENUTUP
5
SIMPULAN
1. Setiap kegiatan yang dirancang dalam rancangan aktualisasi telah dilakukan dengan baik
sesuai rencana yang disusun
2. Terdapat penambahan kegiatan yaitu kegiatan ke3 " Melakukan sosialisasi cara pengisian
kartu kontrol ulang pasien hipertensi pada petugas poli rawat jalan".
3. Kegiatan aktualisasi ini meningkatkan angka kunjungan ulang pasien hipertensi di
puskesmas paduan rajawali baik dari kunjungan rawat jalan maupun posyandu sehingga
membantu mewujudkan visi misi puskesmas.
4. Adanya peningkatan capaian angka kunjungan kontrol ulang pasien hipertensi di rawat
jalan dan posyandu, pada poli rawat jalan dari tgl 28 Oktober-17 Desember sebanyak 20
kali kunjungan sedangkan pada tanggal 28 November - 17 Desember 2022 sebanyak 65
kali kunjungan sedangkan pada posyandu jumlah kunjungan pasien hipertensi bulan
November sebanyak 20 orang pada bulan Desember sebanyak 58 orang
REKOMENDASI
Berdasarkan simpulan diatas maka pelaksanan edukasi dengan penyuluhan program patuh
dan penggunaan kartu kontrol agar menjadi salah satu solusi guna memecahkan isu rendahnya
angka kunjungan kontrol ulang pasien hipertensi di Puskesmas Paduan Rajawali, Kecamatan
Meraksa Aji sehingga dapat direkomendasikan untuk menjadi agenda rutin pada kegiatan
posyandu setiap bulan. Kemudian untuk lebih menunjang kegiatan tersebut pihak puskesmas
disarankan dapat melakukan koordinasi dengan pihak kepala kampung agar melakukan
swipping dengan menggunakan ambulan desa kepada pasien- pasien hipertensi yang
mengalami kendala transfortasi ketika akan melakukan kontrol ulang jadwal diposyandu.
68
DAFTAR PUSTAKA
WHO, (2019). Know your number,kendalikan tekanan darahmu dengan cerdik KEMENKES
RI. Diakses dari http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/dki-jakarta/hari-hipertensi-
dunia- 2019-know-your-number-kendalikan-tekanan-darahmu-dengan-cerdik.
Yonata, Ade and Pratama, Arif Satri Putra (2016) Hipertensi sebagai Faktor Pencetus
Terjadinya Stroke. Jurnal Majority. Diakses dari http://repository.lppm.unila.ac.id/22420/
RISKESDAS, 2018. Hipertensi penyakit paling banyak diidap masyarakat. KEMENKES RI.
Diakses dari https://www.kemkes.go.id/article/view/19051700002/hipertensi-penyakit-
paling- banyak-diidap-masyarakat.html
KEMENKES RI. Kendalikan Hipertensi dengan PATUH, apa itu PATUH?. Diakses dari
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-
darah/kendalikan-hipertensi-dengan-patuh-apa-itu-patuh
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2020,
Lampung: Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Berorientasi Pelayanan”
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Akuntabel”
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Kompeten”
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Harmonis”
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Loyal
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Adaptif”
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Kolaboratif”
.
69
LAMPIRAN-LAMPIRAN
70
LAMPIRAN
KEGIATAN I
41
Gambar 9: Notulensi persiapan kegiatan penyuluhan program patuh
45
Gambar 13: kartu kontrol
49
LAMPIRAN KEGIATAN 4
1.Notulensi mentor
2.Surat persetujuan melakukan penyuluhan
3.Lembar absensi/ daftar hadir
4.Lembar questioner yang sudah diisi
5.Dokumentasi Kegiatan (foto dan video)
Gambar 19: notulensi konsultasi mentor terkait penyuluhan kesehatan hipertensi
52
Gambar 21: daftar hadir
53
Gambar 23 : dokumentasi kegiatan
54
LAMPIRAN
KEGIATAN V
EVALUASI KEGIATAN
1.Data kunjungan
2.Hasil questioner
3.Lembar notulensi evaluasi dengan mentor
4.Laporan kegiatan
5.Dokumentasi kegiatan (foto dan video)
Gambar 25: Data Kunjungan
57
Gambar 27: Rekapitulasi hasil questioner
58