Anda di halaman 1dari 84

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR

PEGAWAI NEGERI SIPIL


UPAYA PENINGKATAN CAPAIAN ANGKA KUNJUNGAN KONTROL ULANG
PASIEN HIPERTENSI DENGAN PENYULUHAN PROGRAM “PATUH”
DI PUSKESMAS RAWAT INAP PADUAN RAJAWALI
KECAMATAN MERAKSA AJI KABUPATEN TULANG BAWANG

Disusun Oleh
Nama : dr. Wajarsi Pratami
NIP : 199317042022032009
Satuan Kerja : Puskesmas Paduan Rajawali

PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGANIII ANGKATAN

XVII KABUPATEN TULANG BAWANG


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PROVINSI LAMPUNG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI

Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2022

Nama Peserta : dr Wajarsi Pratami


NIP : 199304172022032009
Jabatan : Ahli Pertama Dokter Umum
Unit Kerja : Puskesmas Paduan Rajawali

JUDUL AKTUALISASI

UPAYA PENINGKATAN CAPAIAN ANGKA KONTROL ULANG PASIEN HIPERTENSI


DENGAN PENYULUHAN PROGRAM PATUH
DIPUSKESMAS PADUAN RAJAWALI KECAMATAN MERAKSA AJI
KABUPATEN TULANG

BAWANG

Disetujui Untuk Disampaikan Pada Seminar Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar


Golongan III
Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2022

Hajimena, 22 Desember 2022


Menyetujui,
Coach Mentor

Tutik Yamasita., SE.MM dr. Antoni


NIP 197107261992032004 NIP 198607262014101001

I
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI

Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2022

Nama Peserta : dr Wajarsi Pratami


NIP : 199304172022032009
Jabatan : Ahli Pertama Dokter Umum
Unit Kerja : Puskesmas Paduan Rajawali

JUDUL AKTUALISASI

UPAYA PENINGKATAN CAPAIAN ANGKA KONTROL ULANG PASIEN HIPERTENSI

DENGAN PENYULUHAN PROGRAM PATUH


DIPUSKESMAS PADUAN RAJAWALI KECAMATAN MERAKSA AJI
KABUPATEN TULANG BAWANG

Telah Disampaikan Pada Seminar Evaluasi Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar Golongan III

Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2022

Hajimena, 22 Desember 2022

Menyetujui,

Coach Penguji

Tutik Yamasita., SE.MM Haliana Daita., SE. MM


NIP 197107261992032004 NIP 196608171986032006

II
LEMBAR KOMITMEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Calon Pegawi Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Tulng
Bawang.
Nama Peserta : dr Wajarsi Pratami
NIP : 199304172022032009
Jabatan : Ahli Pertama Dokter Umum
Unit Kerja : Puskesmas Paduan Rajawali
Menyatakan bahwa naskah Laporan Akualisasi adalah murni hasil karya saya sendiri dan dengan
ini saya menyatakan kesanggupan untuk melanjutkan penerapan nilai-nilai dasar ASN yaitu,
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif, serta
menjalankan peran dan kedudukan ASN sebagaimana mestinya dalam menjalankan tugas dan
fungsinya sebagai ASN yaitu Pelaksana Kebijakan Publik, Pelayan Publik dan Perekat Pemersatu
Bangsa.
1. Dalam melaksanakan tugas sebagai dokter umum, akan selalu memberi pelayanan kepad
masyarakat dengan penuh tanggung jawab, tidak dikriminatif, beretika baik, rasional, dan jujur
dalam memberi pelayanan serta menolak gratifikasi.
2. Berkomitmen untuk disiplin dalam bekerja, berpakaian rapi, sopan, menghargai orang lain,
berkoordinasi dengan baik untuk menjaga mutu pelayanan bidang lingkungan hidup. Demikian
komitmen ini dibuat dengan penuh kesadaran dan kejujuran untuk dilakukan dalam pelaksanaan
tugas sehari hari
Demikian komitmen ini dibuat dengn penuh kesadaran dan kejujuran untuk dilakukan dalam
pelaksanaan tugas sehai-hari.

Hajimena, 22 Desember 2022

Menyetujui,

Mentor Peserta Latsari

dr. Antoni dr. Wajarsi Pratami


NIP 198607262014101001 NIP 199304172022032009

III
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat dan
rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
CASN. Penyusunan laporan ini terlaksana atas dukungan, bimbingan, dan saran dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Hj. Winarti SE., MH selaku Bupati Tulang Bawang yg telah menganggarkan kegiatan
Aktualisasi ini.
2. Yurnalis, S.IP selaku Kepala BPSDMD Provinsi Lampung beserta jajarannya yang telah
memfasilitasi serta membantu dalam pendidikan dan latihan dasar ini;
3. Dra. Karmini Utari, M.H, selaku Kepala BKPPD Tulang Bawang;
4. Tutik Yamasita, SE. MM selaku Pembimbing (coach) Aktualisasi yang telah memberikan arahan
dan bimbingan yang telah meluangkan waktu untuk memberikan motivasi dan saran kepada
penulis dalam proses penyelesaian aktualisasi ini;
5. Haliana Daita, S.E., MM selaku Penguji yang telah memberikan masukan serta arahan
dalam penyelesaian laporan aktualisasi
6. dr. Antoni selaku mentor yang telah membantu dan membimbing kegiatan aktualisasi dan
habituasi ini
7. Bapak dan Ibu widyaiswara yang telah memberikan materi dengan tulus dan semangat selama
pendidikan dan pelatihan.
8. Panitia dari BKD Tulang Bawang dan teman-teman seperjuangan di latsar golongan III angkatan
XXVII Daerah Lampung.
9. Rekan-rekan LATSAR golongan III angkatan XXVII Daerah Provinsi Lampung yang telah
bekerjasama dan menjaga kekompakan dengan baik.
10. Keluarga penulis dan keluarga besar di UPTD Puskesmas Paduan Rajawali yang senantiasa
memberikan doa, motivasi, dan bantuan dalam penyelesaian laporan ini.
Semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang
berkepentingan.

Tulang Bawang, 22 Desember 2022


Penulis,

dr. Wajarsi Pratami


NIP. 1993041720220320

IV
1

16

24

38

68

69

70

V
Hidup Itu Seperti Sepeda, Untuk Menjaga Keseimbangan Kamu
Harus Terus Bergerak
Albert Einstein

Haliana Daita., SE. MM

Penguji

dr. Antoni dr. Wajarsi Pratamii

Mentor Peserta Latsar

VIII
1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gambar 1: Staf Puskesmas Paduan Rajawali

P egawai Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peran penting dalam memajukan bangsa. Dan
untuk meningkatkan daya saing bangsa, pegawai ASN dituntut memiliki kompetensi dalam
enduduki jabatan dan tugas yang diemban. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang
aparaturpil Negara (ASN). Aparatur Sipil Negara bertugas melaksanakan kebijakan yangd ibuat
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dalam memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan mempererat
pemersatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam Undang-undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN sudah dinyatakan bahwa ASN yang lazimnya disebut sebagai
birokrasi bukan hanya merujuk kepada kriteria pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi
pelayan publik. ASN juga aktif perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas
umum pemerintah dan pembangunan nasional dengan carae mengimplementasikan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bersih dari korupsi, solusi dan nepotisme serta bebas dari
campur tangan politik.

1
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 pasal 1 ayat 1 tentang manajemen PNS
menjelaskan bahwa “Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk
menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme”. Untuk mewujudkan hal tersebut
maka pemeritah melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 dan Peraturan LAN No 25 tahun 2017
mewajibkan Pelatihan Dasar ( LATSAR) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Pelaksanaan Pelatihan Dasar (LATSAR) ini bermaksud untuk membentuk PNS yang profesional yaitu PNS
yang wataknya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS, sehingga mampu menunaikan tugas dan
perannya secara profesional menjadi pelayan masyarakat sehingga mampu menunaikan tugas dan perannya
secara profesional menjadi pelayan masyarakat, sehingga pada tanggal 27 Juli 2021 Presiden Republik
Indonesia telah meluncurkan core values (nilai-nilai dasar) ASN BerAKHLAK yaitu:

Gambar 2: Peserta Latsar CPNS Angkatan XXVII


1. Berorientasi Pelayanan, yaitu Melalui proses LATSAR, CPNS mendapatkan
komitmen memberikan pelayanan penjelasan, pendalaman, penghayatan dan
prima demi kepuasan masyarakat; penguasaan nilai-nilai dasar tersebut. Penerapan
2. Akuntabel, yaitu bertanggungjawab nilai-nilai inilah yang membutuhkan rangkaian
atas kepercayaan yang diberikan; proses perencanaan yang dimulai dengan
3. Kompeten, yaitu terus belajar dan pendataan tugas pokok dan fungsi di unit kerja,
mengembangkan kapabilitas; penetapan masalah dan pemecahan isu untuk
4. Harmonis, yaitu saling peduli dan kemudian merujuk pada nilai-nilai dasar dalam
menghargai perbedaan; kegiatan tersebut. Proses inilah yang disebut
5. Loyal, yaitu berdedikasi dan aktualisasi atau habituasi selama di unit kerja
mengutamakan kepentingan Bangsa Puskesmas.
dan Negara;
6. Adaptif, yaitu terus berinovasi dan
antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan;
7. Kolaboratif, yaitu membangun kerja
sama yang sinergis.

2
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Secara aktual menurut data World Health
dinas kesehatan kabupaten/kota yang Organization (WHO) 2018, di seluruh dunia,
bertanggung jawab menyelenggarakan sekitar 972 juta orang atau 26,4% mengidap
pembangunan kesehatan di suatu wilayah penyakit hipertensi, angka ini kemungkinan
kerja. Salah satu bentuk usaha dari akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2021.
puskemasyaitu pengendalian penyakittidak Diperkirakan setiap tahun ada 9,4 juta orang
menular (PTM), dimana penyakit tidak meninggal akibat hipertensi dan komplikasi.
menularmenjadi masalah kesehatan 333 juta dari 972 juta pengidap hipertensi
masyarakat yang menimbulkan kesakitan, berada di negara maju dan sisanya berada di
kecacatan dan kematian yang tinggi, serta Negara berkembang salah satunya Indonesia
menimbulkan beban pembiayaan kesehatan (Pratama, 2016). Riskesdas
sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan (2018),menyatakan prevalensi hipertensi di
penanggulangan melalui pencegahan, Indonesia berdasarkan hasil pengukuran pada
pengendalian dan penanganan yang penduduk usia ≥18 tahun sebesar 34,1%,
komprehensif, efisien, efektif, dan tertinggi di sulawesi utara (13,2%), sedangkan
berkelanjutan.(PMK No. 71 Tahun 2015). terendah di Papua sebesar (4,4%). Estimasi
jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar
63.309.620 orang,sedangkan angka
kematiandi Indonesia akibat hipertensi
sebesar427.218 kematian (Riskesdas, 2018).

Hipertensi merupakan salah satu penyakit


tidak menular (PTM) penyebab terbesar
morbiditas di dunia. Hipertensi atau
tekanandarah tinggi adalah kondisi medis
yang serius yang secara signifikan
meningkatkan risiko jantung, otak, ginjal,
dan penyakit lainnya. Diperkirakan 1,13
miliar orang di seluruh dunia menderita
hipertensi, sebagian besar (dua pertiga)
tinggal di negara berpenghasilan rendah dan
menengah. Pada tahun 2015, 1 dari 4 pria
dan 1 dari 5 wanita menderita hipertensi.
Kurang dari 1 dari 5 orang dengan hipertensi
memiliki masalah terkendali. Salah satu
target global untuk penyakit tidak
menularadalah untuk mengurangi prevalensi
hipertensi sebesar 25% pada tahun 2025
(WHO, 2019).
3
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung pada tahun 2020 melaporkan prevalensi hipertensi di Provinsi
Lampung sudah mencapai 62,41% dan menduduki penyakit dengan peringkat teratas yang diderita
oleh masyarakat dengan jumlah penderita sebanyak 850.912 orang. Hipertensi terjadi pada kelompok
umur 35 – 44 tahun (31,6%), umur 45 – 54 tahun (45,3%), umur 55 – 64tahun (55,2%). Dari
prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan 13,3%
orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutinminum obat. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya hipertensi
sehingga tidak mendapatkan pengobatan (Kemenkes RI, 2018).

Kondisi saat ini berdasarkan data dari BLUD Puskesmas rawat inap paduan rajawali didapatkan
daftar sepuluh penyakit terbanyakpada tahun 2020, hipertensi mendapatkan peringkat ke 2 dengan
jumlah 980 orang. Secara khusus angka kunjungan kontrol ulang pada pasien hipertensi di BLUD
puskesmas rawat inap Paduan Rajawali masih rendah. Ketidakpatuhan pasien hipertensi dalam
megontrol ulang tekanan darah ke fasilitas kesehatan dan tidak rutin meminum obat disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu pasien merasa sudah sehat karena tidak ada keluhan yang dirasakan,
kurang nya pengetahuan pasien tentang hipertensi, pasien rutin meminum obat- obat tradisional,
dan pasien tidak tahan terhadap efek samping obat.

Menurut Permenpan RB No. 139 tahun 2003, tugas pokok dokter adalah memberikan
pelayananKesehatan yang meliputiprmotif, preventif, kuratif,dan rehabilitative untuk meningkatakan
derajatKesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di
bidangKesehatan kepada masyarakat.

Dari uraian tersebut gagasan kreatif sebagai terobosan solusi yang diberikan oleh penulis adalah
penyulihan program PATUH yang harus dilakukan bagi yang sudah menyandang penyakit tidak
menular terutama hipertensi, PATUH merupakan salahsatu program khusus bagi penderita
hipertensi untuk membantu mengendalikan hipertensi. (Kemenkes RI, 2019). Dengan alasan
tersebut di atas, maka penulis menyusun Laporan Aktualisasi ini dengan judul "Upaya
peningkatan capaian angka kunjungan kontrol ulang pasien hipertensi dengan Penyuluhan
Program “PATUH” di Puskesmas Rawat Inap Paduan Rajawali Kecamatan Meraksa Aji,
Kabupaten Tulang Bawang”.

4
1.2 Dekripsi Singkat
1.2.1 Profil Organisasi

Secara administratif Puskesmas Paduan


Rajawali wilayah kerjanya meliputi 8
kampung yang sebagaian besar berupai
wilayah daratan rendah dengan rata-rata
ketinggian 1-50 meter diatas permukaan air
laut.Adapun wilayah kerja Puskesmas Paduan
Rajawali yaitu:
Waktu tempuh yang digunakan untuk mencapai fisilitas kesehatan (puskesmas Paduan Rajawali)
dari kampung terjauh lebih kurang 20 menit dan dari kampung terjauh dapat dijangkau dengan
kendaraan roda dua dan roda empat dengan kondisi jalan sebagai besar onderlagh dan lapen
kondisi demikian sungguh menyulitkan bagi kelancaran transportasi, namun tidak menyurutkan
semangat dan kinerja petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.

Berdasarkan UU No.56/1960 Tentang Kepadatan penduduk dimasing-masing


kategori penduduk, maka kriteria kepadatan kampung wilayah kerja Puskesmas Paduan
penduduk dapat diklasifikasikan pada tabel Rajawali berkisaran antara 169 jiwa/km²
berikut ini:

5
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas
Paduan Rajawali yang berada pada golongan
umur 15 – 69 tahun sebanyak 11.628 jiwa
(72,34%) dari jumlah penduduk Kecamatan
Meraksa Aji, golongan usia tersebut merupakan
us LPia produktif serta merupakan sasaran
program puskesmas yang efektif
Gambar 3: Peta Puskesmas Paduan Rajawali

1.2.2 Visi, Misi dan Tata Nilai

A. VISI

BLUD Puskesmas Paduan Rajawali MITRA bagi masyarakat menuju Kecamatan Meraksa Aji
SEHAT dan RAMAH.
MITRA (Bermutu Inovatif, Terpercaya, Rerponsif, dan Akurat)
RAMAH (Religius, Aman, Maju, Aspiratif dan Hijau)

B. MISI C. MISI
1. Memberikan pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan
2. Mendorong dan meningkatkan kemndirian
individu, keluarga dan masyarakat
3. Meningktkan kometensi dan propesionalisme
petugas puskesmas dalam memberikan
pelayanan kesehatan

Gambar 4: Tata Nilai Puskesmas

6
1.2.3 Struktur Organisasi

UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP PADUAN RAJAWALI KECAMATAN MERAKSA AJI KABUPATEN

TULANG BAWANG

KEPALA PUSKESMAS
dr. Antoni

Diagram 1: Struktur Puskesmas Paduan Rajawali

7
1.2.4 Lokasi Geografis

Puskesmas Paduan Rajawali terletak di Kampung Paduan Rajawali, Kecamatan Meraksa


Aji Kabupaten Tulang Bawang dengan luas wilayah 97,4 KM2 dan terletak diantara titik
koordinat :
4016’44.3”S- 105024’48.9’E.
Latlong : - 4,278966 105, 413580
DMS. : 4016’44,28”S 105024’48,89” E
UTM. : E : 545894, 11
N : 9527024, 49
ZONE : 48 M
MGRS : 48 MWA 4589427024

Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Paduan Rajawali adalah sebagai berikut
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Penawar tama
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan Menggala
3. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Gedung Aji
4. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Penawar Aji

gambar 5. Peta Puskesmas Paduan Rajawali

8
1.3. Identifikasi Penetapan Isu
1.3.1 Penetapan Isu

Isu muncul sebagai akibat dari ketidaksesuaian dengan suatu proses yang ditetapkan
sehingga tidak tercapai tujuan yang diinginkan. Berdasarkan tupoksi yang bermasalah
sebagai dokter di BLUD Puskesmas Rawat Inap Paduan Rajawali dan telah dikonsultasikan
dengan mentor, maka isu – isu yang dapat diangkat dari tupoksi adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya sosialisasi terhadap pasien TB untuk melakukan pemeriksaan BTA di


Puskesmas Paduan Rajawali
2. Kurangnya pemantauan kontrol ulang dan edukasi pasien hipertensi di Puskesmas
Paduan Rajawali
3. Kurang optimalnya penerapan PPI di PuskesmasPaduan Rajawali

Untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu digunakan alat AKPL (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika dan Layak) dan menggunakan alat USG (Urgency, seriousness,
Growth). Dengan menggunakan 2 alat tersebut diharapkan dapat ditemukan Core Issue.
Penilaian alat analisis dilakukan dengan menggunakan rentang nilai 1 sampaie dengan 5.
Semakin tinggi nilai menunjukan bahwa isu tersebut sangat berpengaruh terhadap organisasi
dan stakholder.

9
Tabel 5: Analisis Isu Metode APKL

Analisis
N
Isu/ Masalah Keterangan
o
A P K L

Belum optimal sosialisasi


Memenuhi

1 pentingnya minum obat pada pasien


✓ ✓ ✓ ✓ syarat
hipertensi

Kurangnya pemantauan kontrol


Memenuhi

2 ✓ ✓ ✓ ✓
ulang dan edukasi pasien hipertensi syarat

Kurangnya sosialisasi tenaga


3 kesehatan kepada masyarakat
tentang bahaya penyakit hipertensi

1. Aktual. : Isu ini benar-benar terjadi dan masihhangat dibicarakan


2. Kekhalayakan : Isu yang menyangkut hajathidup orang banyak
3. Problematika : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan
solusinya
4. Layak. : Isu yangdiangkat relevan, masuk akal dan realistis

Tabel 6: Analisis Isu Metode USG

Penilaian
N
Isu/ Masalah Total Peringkat
o
U S G

Belum optimal sosialisasi

1 pentingnya minum obat 3 4 3 10 II


pada pasien hipertensi

Kurangnya pemantauan

2 kontrol ulang dan edukasi


4 4 4 12 I
pasien hipertensi

Kurangnya sosialisasi

tenaga kesehatan kepada

3 masyarakat tentang bahaya


3 3 3 9 III
penyakit hipertensi

10
Tabel 7: Point Penilaian USG

Urgency Seriousness Growths

5:Sangat berdampak

5:Sangat mendesak
5:Sangat berpengaruh

4:Berdampak

4:Mendesak 4:Berpengaruh
3:Cukup berdampak

3:Cukup mendesak
3:Cukup berpengaruh

2:Tidak berdampak

2:Tidak mendesak
2:Tidak berpengaruh

1:Sangat tidak

1:Sangat tidak mendesak 1:Sangat tidak berpengaruh


berdampak

1. 1.Urgency : Isu ini akan menjadi buruk jika tidak segera diselesaikan, karena dapat
meningkatkan angka kesakitan dan kematian akibat komplikasi yang terjadi akibat
penyakit Hipertensi serta berdampak pada ekonomi dengan meningkatnya pengeluaran di
bidang kesehatan.
2. Seriousness : Isu ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemantauan dan
pemeliharaan kesehatan pada pasien Hipertensi dalam rangka menurunkan resiko angka
kesakitan dan kematian yang diakibatkan karena penyakit Hipertensi.
3. Growth : Bahwa isu yang diangkat perlu dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti karena
tingkat resiko akibat kurangnya pemeliharaan kesehatan (berupa pengobatan rutin,
edukasi, pemantauan kepatuhan minum obat, pemantauan aktivitas fisik) pada pasien
Hipertensi bisa menjadi salah satu faktor penting meningkatnya angka kesakitan dan
angka kematian darI penyakit tersebut.
Berdasarkan pendekatan analisis teknik
AKPL dan USG tersebut, maka kesimpulan
yang diperoleh mengarah pada isu
“Kurangnya Pemantauan Kontrol Ulang dan
Edukasi pasien Hipertensi di Puskesmas
Paduan Rajawali.” Dari isu tersebut dapat
dirumuskan gagasan pemecahan isu yaitu
“Upaya Peningkatan Capaian Kontrol Ulang
dengan Penyuluhan “PATUH” Pada Pasien
Hipertensi di Pusekesmas Paduan Rajawali

11
1.3.2 Argumen Isu Terpilih

Dari analisis USG maka isu prioritasnya adalah Kurangnya Pemantauan Kontrol Ulang
dan Edukasi pasien Hipertensi di Puskesmas Paduan Rajawali. Pemilihan isu ini
didasarkankepada pentingnya pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat sebagaimana tugas dan fungsi dari
dokter ahli pertama di Puskesmas yaitu memberikan pelayanan berupa pemeriksaan
pasien rawat jalan, penyuluhan, serta melayani dan menerima konsultasi dari luar atau
dalam. Dengan terpeliharanya kesehatan masyarakat melalui informasi tentang
kesehatan, pemantauan dan pemeliharaan kesehatan, peningkatan aktifitas fisik maka
diharapkan pasien dapat secara mandiri mengelolah kesehatannya sehingga angka
kesakitan dan angka kematian yang disebabkan karena penyakit Hipertensi dapat
ditekan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengurangi biaya
kesehatan yang cukup besar.

1.3.3 Dampak Jika Isu Tidak


Terpecahkan

Dampak jika kurangnya pemantauan kontrol ulang dan edukasi kepada pasien Hipertensi
adalah :
1. Meningkatnya angka kesakitan dan meningkatnya angka kematian akibat penyakit
komplikasi yang menyertai
2. Meningkatnya biaya kesehatan
3. Menurunnya produktivitas penderita Hipertensi

12
1.4 Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan

a. Tujuan Umum
Memberikan implementasi hasil kegiatan secara praktik dengan penerapan nilai-nilai dasar Ber-
AKHLAK. Selain itu juga, bertujuan untuk memberikan suatu pemahaman keterkaitan nilai-
nilai dasar Ber-AKHLAK dengan kegiatan tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh ASN.
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan capaian angka kunjungan kontrol ulang pasien hipertensi dengan metode
penyuluhan “PATUH” di Puskesmas Rawat Inap Paduan Rajawali.

1.4.2 Manfaat

A. Bagi Penulis
1. Meningkatkan kompetensi dalam menangan pasien hipertensi
2. Dapat mengaktualisasikan metode “PATUH”dalam pelayana pasien Hipertensi
3. Mampu memahami, menanamkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang
meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaborasi, Manajemen ASN serta SmartASN.
B. Bagi Unit Kerja
1. Mendukung misi puskesmas Paduan Rajawali yaitu mendorong dan meningkatkan
kemandirian individu, keluarga dan masyarakat.
2. Memberikan inovasi dalam meningkatkan capaian kunjungan kontrol ulang pasien
hipertensi di puskesmas Paduan Rajawali
3. Menigkatkan mutu pelayanan Puskesmas Padua Rajawali
C. Bagi Masyarakat
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan kepada masyarakat

13
1.5 Ruang Lingkup

A .Ruang Lingkup Objek


Ruang lingkup kegaitan ini meliputi aktualisasi
untuk pembelajaran agenda Sikap Perilaku
Bela Negara, pembelajaran agenda Nilai-Nilai
Dasar ASN, aktualisasi mata pelatihan untuk
pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran
ASN dalam NKRI serta mata pelatihan untuk
agenda Habituasi.

B. Ruang Lingkup Subjek


Pasien- pasien hipertensi di wilayah kerja
puskesmas Paduan Rajawali, Kecamata
Meraksa Aji, Kabupaten Tulang Bawang

C. Ruang Lingkup Wilayah


Pelaksanaan aktualisasi di Kecamatan
Meraksa Aji atau di wilayah kerja puskesmas
Paduan Rajawali
D.Ruang Lingkup Waktu
Dilaksanakan mulai Minggu ke 2 bulan
November - Minggu ke 4 bulan Desember
2022

14
1.6 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan dari istilah yang digunakan untuk menyamakan
kemungkinan yang beragam antara penulis dengan orang yang membaca tulisannya. Agar
tidak terjadi kesalahpahaman, maka definisi operasional perlu disusun dalam suatu hasil karya
tulis. Rancangan aktualisasi ini mengangkat judul “Upaya Peningkatan Capaian Angka
Kunjungan Kontrol Ulang Pasien Hipetensi dengan Penyuluhan Program “PATUH” Judul ini
dilandasi oleh isu yang ada di lingkungan kerja yaitu Puskesmas Paduan Rajawali. Program
PATUH adalah kegiatan yang mempunyai karateristik dimana Perilaku PATUH merupakan
salah satu program khusus mengendlikan penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi.
Program PATUH adalah P singkatan dari P periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran
dokter, A adalah atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, T adalah tetap diet
dengan gizi seimbang, U adalah upayakan aktifitas fisik dengan aman dan H adalah hindari
asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik (Kemenkes RI, 2019)

Gambar 5: Program Patuh

15
2 KONSEP NILAI- NILAI DASAR
DAN KEDUDUKAN DALAM NKRI

2.1 Nilai- nilai Dasar Profesi ASN


2.1.1 Nilai- nilai Dasar ASN

Penyuluhan kesehatan Masyarakat memiliki tugas jabatan melakukan penyuluhan


dengan metode promosi kesehatan guna meningkatkan kapasitas pengelola pemberdayaan
masyarakat dengan menggunakan ilmu perilaku, melaksanakan pengumpulan dan pengolahan
data masalah kesehatan serta mengkompilasi data potensi dan masalah kesehatan masyarakat
untuk pemberdayaan masyarakat,melakukan pendampingan upaya kesehatan masyarakat
(UKBM) dalam melaksanakan program promosi kesehatan. Tenaga penyuluh harus
memahami dan memiliki core values Ber-AKHLAK, dimana setiap melakukan pelayanan
publik saat penyuluhan harus berorientasi pada pelayanan yaitu memiliki sikap ramah,
cekatan dan solutif. Kemudian, diperlukan sikap akuntabel dan kompeten yang jujur cermat,
tanggung jawab, berintegritas, dan memberikan kualitas terbaik saat mengolah dan
melaporkan data sehingga data tersebut tidak disalahgunakan guna mencapai derajat
kesehatan yang diharapkan. Pembekalan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) memiliki empat
agenda utama, yang terdiri dari Agenda I dan II yakni Berorientasi Layanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Agenda III yaitu Manajemen ASN dan
Smart ASN, terakhir Agenda IV Habituasi. Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014, secara empiris ASN melalui nilai- nilai dasar tersebut harus mampu berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat bangsa. Setiap ASN memiliki
kesempatan untuk mengembangkan profesional kelas dunia, tidak parsial dalam pelaksanaan
tugas, memperoleh kesejahteraan dan mengembangkan nilai- nilai kebijaksanaan selaras
dengan semangat yang mermuat dalam UU Nomor 5 Tahun 2014. Calon PNS harus
memahami nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai berikut:

16
Berorientasi Pelayanan

Definisi pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah kegiatan
atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa,dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu:

1. penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi


2. penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektor privat
3. kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.

Dalam konteks Berorientasi Pelayanan, perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN
BerAKHLAK adalah:

1. Unsur pertama, adalah setiap institusi penyelenggara Negara, korporasi, lembaga


independen yang dibentuk berdasarkan Undang- Undang untuk kegiatan pelayanan publik,
dan badan hukum lain yang dibentuk semata- mata untuk kegiatan pelayanan publik.
2. Unsur kedua, adalah orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan atau
memerlukan layanan (penerima layanan), pada dasarnya tidak memiliki daya tawar atau
tidak dalam posisi yang setara untuk menerima layanan, sehingga tidak memiliki akses
untuk mendapatkan pelayanan yang baik. Posisi inilah yang mendorong terjadinya
komunikasi dua arah untuk melakukan KKN dan memperburuk citra pelayanan dengan
mewabahnya pungli, dan
3. ironisnya dianggap saling menguntungkan.
4. Unsur ketiga, adalah kepuasan pelanggan menerima pelayanan, unsur kepuasan pelanggan
menjadi perhatian penyelenggara pelayanan (pemerintah), untuk menetapkan arah
kebijakan pelayanan publik yang berorientasi untuk memuaskan pelanggan, dan dilakukan
melalui upaya memperbaiki dan meningkatkan kinerja manajemen pemerintahan.

Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip pelayanan publik yang baik
untuk mewujudkan pelayanan prima adalah partisipatif, responsif, transparan, tidak
diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.

17
Akuntabel

Akuntabilitas dalam konteks ASN adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala


tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, Lembaga Pembina, dan lebih
luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017). Akuntabilitas merujuk pada kewajiban
setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang
dipercayakan kepadanya. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku yang sesuai dengan Core
Values ASN BerAKHLAK adalah:

1. Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,disiplin dan


berintegritas tinggi.
2. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
3. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.

Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:

1. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi); dengan membangun suatu


sistem yang melibatkan stakeholders dan users yangLebih luas (termasuk masyarakat,
pihak swasta, legislatif, yudikatif dan di lingkungan pemerintah itu sendiri baik di tingkat
kementrian, lembaga maupun daerah)
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional)
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

Panduan perilaku akuntabel antara lain:


1. Melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, serta
disiplindan berintegritas tinggi.
2. Menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggung jawab,efektif
dan efisien.
3. Tidak menyalahgunakan kewenangan
jabatan.

18
Kompeten

Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan kapasitas. Panduan perilaku(kode etik)
Nilai Kompeten dalam Core Values ASN yaitu
1.Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selaluberubah
2.Membantu orang lain belajar
3.Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik (Jalis A,2021)
Prinsip pengembangan kompetensi ASN, yaitu sebagai berikut :
1. Upaya peningkatan kompetensi yang dilakukan organisasi maupun individu melalui
proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan
pegawai
2. Setiap ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi
3. Diarahkan pada pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan jabatan
4. Pengembangan kompetensi sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan
pengembangan karir

Harmonis

Harmonis adalah kerja sama antara berbagai


faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-
faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan
yang luhur. Beberapa peran ASN dalam
kehidupan berbangsa dan menciptakan budaya
harmoni dalampelaksanaan tugas dan
kewajibannya adalah sebagai berikut:
1. Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus
bersikap netral dan adil;
2. PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan
kelompok-kelompok minoritas
3. PNS juga harus memiliki sikap toleran atas
perbedaan untuk menunjangsikap netral dan
adilkarena tidak berpihak dalam memberikan
layanan;
4. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
PNS juga harus memiliki sifatsuka menolong;
dan
5. PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan
masyarakatnya (SembodoJ,2021)

19
Loyal

Loyal yaitu tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan
konstan kepada seseorang atau institusi. Bagi Pegawai Negeri Sipil loyal dapat dimaknai
sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi dan lebih-lebih kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat
digunakan oleh organisasi untuk mengukurloyalitas pegawainya, antara lain (Lembaga
Administrasi Negara, 2021):

1.Taat pada peraturan


2.Bekerja dengan integritas
3.Tanggung jawab pada organisasi
4.Kemauan untuk bekerja sama
5.Rasa memiliki yang tinggi
6.Hubungan antar pribadi
7.Kesukaan terhadap pekerjaan
8.Keberanian mengutarakan ketidaksetujuan
9.Menjadi teladan bagi pegawai lain

Adapun kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan perilaku loyal
adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme, dan pengabdian. Panduan perilaku
loyal antara lain :
1. Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2. Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
3. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia
jabatan dan negara.

20
Adaptif

Adaptif adalah karakteristik alami yang dialami makhluk hidup untuk bertahan hidup dan
menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Budaya adaptif dalam
pemerintahan merupakan budaya organisasi di mana ASN memiliki kemampuan menerima
perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan lingkungannya, juga
perbaikan proses internal yang berkesinambungan. Ciri-ciri orang (ASN) yang memiliki
kemampuan atau karakter adaptif :

1. Eksperimen orang yang beradaptasi;


2. Melihat peluang di mana orang lain melihat kegagalan;
3. Memiliki sumberdaya;
4. Selalu berpikir ke depan;
5. Tidak mudah mengeluh;
6. Orang yang mudah beradaptasi tidak menyalahkan;
7. Tidak mencari popularitas;
8. Memiliki rasa ingin tahu;
9. Beradaptasi;
10. Memperhatikan sistem;
11. Membuka pikiran; dan

Kolaboratif

Kolaborasi menjadi hal yang sangat penting di tengah tantangan global yang dihadapi saat
ini. Berdasarkan World Economic Forum (WEF) tantangan global yang dihadapi yaitu adanya
serangan cyber , perubahan iklim secara global, ketimpangan digitalisasi, kegagalan iklim,
adanya senjata pemusnah masal, krisis mata pencaharian penyakit menular, serta kerusakan
lingkungan yang disebabkan oleh manusia. Ansen dan Gash (2012) mengungkapkan beberapa
proses yang harus dilaluidalam menjalin kolaborasi yaitu:
1. Trust Building
2. Membangun kepercayaan dengan stakeholder mitrakolaborasi
3. Face to Face Dialogue
4. Melakukan negosiasi dan baik dan bersungguh- sungguh
5. Komitmen terhadap proses : pengakuan saling ketergantungan, sharing ownership dalam
proses, serta keterbukaan terkait keuntungan Bersama
6. Pemahaman Bersama : berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersamaterkait
permasalahan, serta mengidentifikasi nilai Bersama
7. Menetapkan outcome antara

21
2.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

2.2.1 Management ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika
publik, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan
agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan
penetapan kebutuhann pengadaan, pangkat dan jabatan,pengembangan karir, pola karis,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminan pensiun dan perlindungan. Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan zaman. Pegawai ASN memiliki fungsi dan tugas dalam menjalankan amanah
negara. Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:

1.Pelaksana kebijakan publik;


2.Pelayan publik; dan
3.Perekat dan pemersatu bangsa

22
2.2.2 Smart ASN

Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) dipaksa untuk adaptif terhadap teknologi agarkinerja
pelayanan lebih cepat, akurat, dan efisien. Digitalisasi birokrasi untuk pelayanan yang
optimal, adalah hal yang tak bisa disanggah. Indonesia berada di peringkat ke-77 dari 119
negara dalam Global Talent Competitiveness Index, dengan nilai 38,04.

Untuk memperbaiki indeks tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan


Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menerapkan Human Capital
Management Strategy menuju Smart ASN 2024. Smart ASN memiliki profil yang disiapkan
untuk menghadapi era disrupsi dan tantangan dunia yang semakin kompleks. Profil Smart
ASN meliputi :

1. Integritas
2.Nasionalisme
3.Profesionalisme
4.Berwawasan global
5.Menguasai IT dan bahasa asing
6.Berjiwa hospitality
7.Berjiwa entrepreneurship
8.Memiliki jaringan luas (networking)
Rancangan aktualisasi dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,Kolaboratif) dan
penerapan nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN dan Smart ASN)
ehingga nantinya dapat berkontribusi mendukung terwujudnya visi dan misi Puskesmas
Paduan Rajawali.

23
3
RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI- NILAI DASAR ASN

3.1 Rancangan Aktualisasi

Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN


Nama Peserta : dr. Wajarsi Pratami
Tugas/Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Coach : Tutik Yamasita.SE.MM
Mentor : dr. Antoni

Gambar 6: Kelompok Bimbingan Laporan ktualisasi

24
Formulir 1.A: Rencana Aktualisasi
Tabel 8: Profil Lembaga

Nama Satuan Kerja UPTD paduan Rajawali

BLUD Puskesmas Paduan Rajawali MITRA bagi masyarakat menuju


Kecamatan Meraksa Aji SEHAT DAN RAMAH
Visi Satuan Kerja
MITRA (Bemutu Inovatif, Terpercaya, Responsif dan Akurat)
RAMAH (Religius, Aman, Maju, Aspiratif dan Hijau

1. Mendorong dan meningkatkan kemandirian individu, keluarga dan


masyarakat
Misi Satuan Kerja 2. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme petugas puskesmas
dalam memberikan pelayanan kesehatan
3. Memberikan pelayanan sesuai dengan standr pelayanan

Tugas pokok dan fungsi Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan

pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.


2. Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga.
3. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga.
Fungsi
1. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama
di wilayah kerjanya.
Tugas Satuan Kerja 2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama
di wilayah kerjanya.

Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama


di wilayah kerjanya Puskesmas berwenang untuk:
1. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait

25
1. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan
pelayanan Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat.
2. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas.
3. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
4. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor
biologis, psikologis, sosial, budaya, dan spiritual.
5. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan.
6. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat
kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem
kewaspadaan dini, dan respon penanggulangan penyakit.
7. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga.
8. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui
pengoordinasian sumber daya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.

Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama di


wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud Puskesmas berwenang untuk:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang mengintegrasikan
faktor biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina
hubungan dokter - pasien yang erat dan setara.
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif.
3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada
individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok
dan masyarakat.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
kesehatan, keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan
lingkungan kerja.
5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerja sama inter dan antar profesi.
6. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis.
7. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu
dan akses Pelayanan Kesehatan

26
1. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas.
2. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.
3. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Kepala UPTD Puskesmasmempunyai tugas melaksanakan kebijakan


kesehatanuntuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
1.Uraian tugas Kepala uptdpuskesmas, yaitu:
2.Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
3.Melaksanakan advokasidan sosialisasi kebijakankesehatan;
4.Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
5. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
Tugas Unit/ atasan masalahkesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
langsung/ mentor bekerjasama dengan sektor lain yang terkait
6. Melaksanakan pembinaanteknis terhadap jaringanpelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat;
7. melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas;
8. memantau pelaksanaan pembangunanagar berwawasan kesehatan;
9. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasiterhadap akses, mutu,
dan cakupan pelayanan kesehatan
10. Memberikan rekomendasi terkaitmasalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadapsistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit

Berdasarkan PERMEN PAN-RB NO 139 TH 2003


1.Melakukan pelayanan medik umum rawatjalan tingkat pertama;
2.Melakukan pelayananspesialistik rawat jalan tingkat pertama;
3.Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter Umum;
Rincian Tugas
4.Melakukan tindakankhusus tingkat sedangoleh Dokter Umum;
pokok dan fungsi
5.Melakukan tindakanspesialistik tingkat sederhana;
6.Melakukan tindakanspesialistik tingkat sedang;
dokter umum
7.Melakukan tindakandarurat medik/pertolongan pertamapada kecelakaan
(P3K) tingkat sederhana;
8.Melakukan kunjungan (visite) kepada pasienrawat inap;
9.Melakukan pemulihanmental tingkat sederhana;

27
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan Ibu
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan Anak
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana
17. Melakukan pelayanan imunisasi
18. Melakukan pelayanan gizi
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi

penyakit
20. Melakukan penyuluhan medik
21. Membuat catatan medik rawat jalan
22. Membuat catatan medik rawat inap
23. Membantu sebagian tugas pokok puskesmas sesuai dengan intruksi

/ pelimpahan dari pimpinan demi kelancaran tugas pokok puskesmas

dengan penuh rasa tanggung jawab

Tabel 9: Identifikasi Permasalahan Dalam Pelaksanaan Tugas dan Alterntif Solusi

Melalukan Penyuluhan

No Uraian Tugas Permasalahan


Medik

Belum optimalnya

Melakukan
sosialisasi tentang
Memberikan informasi

1
Penyuluhan Medik pentingnya kepatuhan
dengan penyuluhan
minum obat hipertensi

Melakukan Kurangnya pemantauan


Melakukan penyuluhan

2 Penyuluhan Medik dan


kontrol ulang dan edukasi
dan membagikan kartu

Pelayanan Medik pasien hipertensi kontrol

Kurangnya sosialisasi

Melakukan
tenaga kesehatan kepada
Memberikan informasi

3
penyuluhan medik masyarakat tentang bahaya
dengan penyuluhan
penyakit hipertensi

28
Tabel 10: Recana Kegiatan Aktualisasi Sesuai Nilai-nilai Dasar ASN

No Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelajaran

dalam melakukankegiatan ini saya akan


1. Berorientasi Pelayanan
Rensponsif terhadap permasalahan pelayanan Hipertensi untuk
menemukan solusi yang solutifdemi perbaikan pelayanan
1. b.Akuntabel
2. Melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab, cermat,
disiplin
3. dan berintegritas tinggi
Melakukan
4. c.Kompeten
persiapan
5. Memberikan kinerja terbaik
kegiatan
6. d.Harmonis
1
penyuluhan
7. Menghargai pendapat dan saran
program
8. e.Loyal
PATUH 9. Berkomitmen atas inovasi yang akan saya rencanakan
10. f.Adaptif
11. Berinovasi menemukan solusi atas permasalahan yang ada.
g.Kolaboratif
12. Terbuka untuk melakukan kerjasama
13. h.Management ASN
14. Menjalankan fungsi pelayanan publik
15. i. Smart ASN
16. Kreatif dan inovatif

Dalam kegiatan membuat media edukasi dan kartu kontol ini saya

akan:
a.Berorientasi Pelayanan
Berkomitmen memberikan pelayanan yang prima dan dinamis
Membuat
mengikuti tuntutan zaman
media
b.Akuntabel
penyuluhan,
Melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab, cermat, disiplin
membuat dan berintegritas tinggi
2 kartu kontrol
c.Kompeten
dan membuat
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
lembar
d.Harmonis
questioner
Menghargai pendapat dan saran
penyuluhan e.Loyal
Berkomitmen atas inovasi yang akan saya rencanakan
f. Adaptif
Berinovasi menemukan solusi atas permasalahan yang ada.

29
g.Kolaboratif
Terbuka untuk melakukan kerjasama
h.Management ASN
Bersikap profesional dalam membuat media penyuluhan
i. Smart ASN
Menggunakan literasi prinsip digital

Dalam melakukan kegiatan ini saya akan :


a. Berorientasi Pelayanan
Melakukan sosialisasi dengan ramah, cekatan, solutif dan
dapat diandalkan
b. Akuntabel
Melakukan sosialisasi dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
c. Kompeten
Melakukan
Melakukan sosialisasi dengan kualitas terbaik
penyuluhan di
d. Harmonis
puskesmas/posbin
Melakukan penyuluhan dengan menghargai setiap orang.
du, membagikan
e. Loyal
3
kartu kontrol dan
Melakukan penyuluhan dengan menjaga nama baik
mengevaluasi
sesame ASN, pimpinan, instansi,dan negara
materi penyuluhan f. Adaptif
Melakukan penyuluhan dengan bertindak proaktif
g. Kolaboratif
Melakukan penyuluhan dengan menggerakkan berbagai
sumberdaya untuk tujuan bersama
h. Management ASN
Bersikap profeisonal dan terbuka
i. Smart ASN
Menggunakan perangkat digital

Dalam melakukankegiatan ini saya akan :


a. Berorientasi Pelayanan
Melakukan kegiatan evaluasi dengan efektif, efisien,dan
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
Melakukan
terbaik dan profesional
4
evaluasi kegiatan b. Akuntabel
Menyusun laporan sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan, dengan penuh tanggung jawab, jujur, dan
cermat

30
c. Kompeten
Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi sesuai
dengan kompetensi yang saya miliki dan dengan
kualitas kinerja terbaik
d. Harmonis
Berkoordinasi, dan menghargai pendapat dalam
menyusun laporan hasil kegiatan.
e. Loyal
Berdedikasi dalam membuat laporan hasil sesuai
dengan apa yang dikerjakan dengan mementingkan
pengguna layanan
f. Adaptif
Melakukan evaluasi kegiatandengan inovatif
g. Kolaboratif
Melakukan evaluasi kegiatan dengan
berkoordinasi
dengan mentor dan pemegang program untuk
meningkatkan kualitas pelayanan
h. Management ASN
Menjalankan fungsi pelayanan publik
i. Management ASN
Kreatif dan inovatif

31
32
33
34
35
36
3.3 Jadwal Rencana Kegiatan

Tabel 12: Jadwal Rancangn Aktualisasi

November Desember

No Kegiatan
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu

ke-2 ke-3 ke-4 ke-1 ke-2 ke-3

Melakukan

persiapan

kegiatan

1 penyuluhan

progam

PATUH

Membuat
media

penyuluhan,

2 membuat kartu

kontrol dan

mebuat

questioner

Melakukan

penyuluhan,

membagikan

kartu kontrol,

3 mengevaluasi

materi

penyuluhan

dengn
questioner

Melakukan

4 Evaluasi

kegiatan

37
4 CAPAIAN HASIL
4.1 Realisasi Kegiatan Aktualisasi
Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dilaksanakan pada masa off campus yaitu pada
tanggal 9 November 2022 s.d 20 Desember 2022 di Puskesmas Paduan Rajawali
Kecamatan Meraksa Aji Kabupaten Tulang Bawang, sebagai instansi tempat penulis
melakukan aktualisasi selama masa habituasi. Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dalam
rangka memecahkan isu tentang Rendahnya Angka Capaian Kontol Ulang Pasien
Hipertensi di Pusksmas Paduan Rajawali.

Kegiatan 1
Melakukan Persiapan Penyuluhan

Program PATUH

Kegiatan 2
Membuat media penyuluhan, membuat
kartu kontrol dan membuat questioner

Kegiatan 3
Melakukan penyuluhan, membagikan

kartu kontrol, mengevaluasi materi

penyuluhan dengn questioner

Kegiatan 4
Melakukan Evaluasi Kegiatan

38
KEGIATAN 1

Kegiatan pertama adalah melakukan persiapan kegiatan


penyuluhan program PATUH. Tahapan dalam kegiatan ini
adalah: Membuat lembar persetujuan melakukan aktualisasi/
habituasi, menyampaikan gagasan isu rencana kegiatan
aktualisasi, konsultasi dan diskusi terkait pelaksanaan
rancangan kegiatan aktualisasi dengan mentor serta
menerima dan merekapitulasi tanggapan dari mentor.
Adapun penerapan nilai-nilai dasar ASN pada kegiatan 1
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 13: Hasil Pendalaman Kegiatan I

39
40
KEGIATAN 2

Kegiatan kedua adalah membuat media penyuluhan,


membuat kartu kontrol, dan membuat lembar questioner.
Tahapan kegiatan: melakukan konsultasi dengan mentor,
mendesain media penyuluhan dan kartu kontrol, mencetak
kartu kontrol, menyiapkan leaflet sebagai media untuk
penyuluhan dan membuat soal-soal questioner penyuluhan
Adapun penerapan nilai-nilai dasar ASN pada kegiatan 2
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 14: Hasil Pendalaman Kegiatan 2

43
f. Adaptif
Berinovasi menemukan solusi atas permasalahan yang ada.
g.Kolaboratif
Terbuka untuk melakukan kerjasama
h.Management ASN
Bersikap profesional dalam membuat media penyuluhan
i. Smart ASN
Menggunakan literasi prinsip digital

Dampak positif
Dengan adanya media penyuluhan peserta penyuluhan lebih mudah
memahami materi yang akan disampaikan, kemudian dengan adanya kartu
kontrol pasien hipertensi jadi lebih patuh untuk kontrol serta dengan adanya
questioner penilaian pemahaman materi memudahkan kita untuk menilai
seberapa berhasil materi yg ingin kita sampaikan dipahami oleh peserta.
Analisis

Dampak Dampak negatif


Jika media penyuluhan dan questioner penilaian tidak dibuat peserta tidak
fokus untuk mendengarkan penyajian materi penyuluhan, dan kesulitan
memahami dengan utuh materi yang disampaikan, begitu dengan kartu
kontrol jika tidak dibuat pasien lebih cuek dan sering lupa jadwal untuk
kesehatan kontrol

44
KEGIATAN 3 Kegiatan ketiga adalah melakukan sosialisasi pengisian
kartu kontrol kepada petugas kesehatan poli rawat jalan.
Tahapan kegiatan: membagikan daftar hadir sosialisasi
tenaga medis poli rawat jalan, mempersiapkan sarana
prasarana sosialisasi, melakukan sosialisasi pengisian kartu
kontrol pasien hipertensi. Adapun penerapan nilai-nilai
dasar ASN pada kegiatan 3 dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:

Tabel kegiatan 15: Hasil Pendalaman Kegiatan 3

Sosialisasi pengisian kartu kontrol tenaga kesehatan petugas poli


Kegiatan rawat jalan

Tanggal 9 November-12 November 2022

1.Daftar hadir yang sudah diisi


Output 2.Media penyuluhan Kartu kontrol pasien hipertensi
3.Dokumentasi Kegiatan (foto dan video)

Lampiran

Bukti
Terlampir
Kegiatan

Keterkaitan
nilai-nilai
dasar ASN

47
6. Adaptif
Melakukan penyuluhan dengan bertindak proaktif dan inovatif
7. Kolaboratif
Melakukan penyuluhan dengan menggerakkan berbagai
sumberdaya untuk tujuan bersama
8. Management ASN
Berfungsi melakukan pelayanan publik.
9. Smart ASN
Menggunakan perangkat digital, integritas, profesionalisme, networking
dan hospitality

Dampak positif
Sosialisasi berguna agar petugas pelayanan poli rawat jalan melakukan
pengisian pada kartu kontrol ketika pasien hipertensi berobat serta petugas
dapat mengisian kartu dengan benar.
Analisis

Dampak Dampak negatif


Jika tidak dilakukan sosialisasi, petugas poli rawat jalan tidak mengetahui jika
harus mengisi kartu kontrol pasien hipertensi yang berobat dan mereka tidak
tahu cara pengisiannya.

48
KEGIATAN 4 Kegiatan ke-empat adalah melakukan penyuluhan
program PATUH, membagikan kartu kontrol dan
melakukan evaluasi materi penyuluhan dengan
questioner. Tahapan kegiatan ketiga ini adalah:
membagikan daftar hadir, mempersiapkan saran
dan prasarana penyuluhan, melakukan
penyuluhan, membagikan kartu kontrol,
membagikan dan mengumpulkan kembali lembar
questioner. Adapun nilai- nilai dasar ASN yang
diterapkan dalam kegiatan ini, dapat dilihat di
tabel dibawah:

Tabel 16: Pendalaman Hasil Kegiatan 4

Melakukan penyuluhan program patuh dan pembagian kartu kontrol


Kegiatan hipertensi

Tanggal 9 November-12 November 2022

1.Notulensi mentor
2.Surat persetujuan melakukan penyuluhan
Output 3.Lembar absensi
4.Lembar questioner yang sudah diisi
5.Dokumentasi Kegiatan (foto dan video)

Lampiran

Bukti
Terlampir
Kegiatan

Keterkaitan
nilai-nilai
dasar ASN

50
6. Adaptif
Melakukan penyuluhan dengan bertindak proaktif dan inovatif
7. Kolaboratif
Melakukan penyuluhan dengan menggerakkan berbagai
sumberdaya untuk tujuan bersama
8. Management ASN
Berfungsi melakukan pelayanan publik.
9. Smart ASN
Menggunakan perangkat digital, integritas, profesionalisme, networking
dan hospitality

Dampak positif
Dengan adanya penyuluhan tentang program PATUH, pembagian kartu
kontrol serta evaluasi penyuluhan, dapat meningkatkan pemahaman pasien
tentang penyakit hipertensi serta kesadaran dan kepatuhan pasien akan
Analisis pentingnya rutin kontrol ulang ke puskesmas.
Dampak

Dampak negatif
Jika tidak dilakukan kegiatan tersebut, angka kunjungan kontrol ulang
pasien hipertensi rendah

51
KEGIATAN 5

Pada kegiatan ke-lima ini kita akan melakukan evaluasi


kegiatan. Tahapan kegiatan: Memeriksa hasil
questioner, memeriksa dan menghitung data kunjungan
pasien hipertensi, evaluasi bersama mentor dan
membuat laporan kegiatan. Adapun nilai-nilai dasar
ASN yang diterapkan dalam kegiatan ini dapat dilihat
pada tabel di bawah:

Tabel 17: Pendalaman Hasil Kegiatan 5

Kegiatan Evaluasi kegiatan

Tanggal 9 November-12 November 2022

1.Data kunjungan
2.Hasil questioner
Output 3.Lembar notulensi evaluasi dengan mentor
4.Laporan kegiatan
5.Dokumentasi kegiatan (foto dan video)

Lampiran

Bukti
Terlampir
Kegiatan

Keterkaita

n nilai-

nilai dasar

ASN

55
4. Harmonis
Peduli, selaras dan menghargai pendapat dalam menyusun laporan
hasil kegiatan.
5. Loyal
Berdedikasi, komitmen dan berkontribusi dalam membuat laporan hasil
sesuai dengan apa yang dikerjakan dengan mementingkan pengguna
layanan
6. Adaptif
Melakukan evaluasi dengan inovatif dan proaktif
7. Kolaboratif.
Melakukan evaluasi kegiatan dengan bekerjasama secara sinergis
dengan mentor untuk meningkatkan hasil yang lebih baik
8. Management ASN
Menjalankan fungsi pelayanan publik
9. Smart ASN
Dalam mengevaluasi kegiatan berintegritas tinggi, dilakukan secara
profesional, menggunakan literasi digital, hospitality, serta networking.

Dampak positif
Evaluasi kegiatan memiliki berbagai dampak positif antara lain: melihat
angka kunjungan ulang p5as0ien hipertensi, menilai keberhasilan
kegiatan aktualisasi dan habituasi, serta menemukan kendala dan solusi
Analisis dari tahapan kegiatan.
Dampak

Dampak negatif
Jika tidak dilakukan evaluasi dari kegiatan aktualisasi dan habituasi ini,
maka tidak dapat menilai keberhasilan ataupun kendalan dari
keseluruhan kegiatan

56
4.3 Matriks Aktualisasi

Tabel 19 : Matriks Aktualisasi

66
4.4 Kendala yang dihadapi dan Rencana Tindak Lanjut

Selama melaksanakan kegiatan aktualisasi dan habituasi di

puskesmas paduan rajawali, berikut adalah kendala yang

dihadapi dan rencana tindak lanjut untuk menghadapi

masalah tersebut

Tabel 20 : Kendala selama aktualisasi

N Kegiatan Kendala Tindak lanjut


o

1 2 3 4

1 Persiapan kegiatan
penyuluhan program PATUH Tidak ada -

2 Membuat media penyuluhan, Peserta latsar kesulitan dalam Belajar dari teman dan
membuat kartu kontrol dan menggunakan canva untuk internet
membuat lembar questioner mendesain media penyuluhan

3 Melakukan sosialisasi
pengisian kartu kontrol pasien
hipertensi kepada petugas poli Tidak ada -
rawat jalan

4 Melakukn Penyuluhan, Peserta penyuluhan kesulitan Peserta penyuluhan


membagikan kartu kontrol memahami cara menjawab dipandu pemateri dan
dan melakukan evaluasi lembar questioner dibantu kader dalam
pnyuluhan dengan questioner menjawab questioner

5 Evluasi Kegiatan Kurangnya pengalaman peserta Konsultasi dengan


dalam menyusun laporan mentor
kegiatan

67
PENUTUP
5
SIMPULAN

Berdasarkan aktualisasi yang telah dilaksanakan di puskesmas paduan rajawali dalam


upaya pemecahan masalah isu rendahnya angka kunjungan kontrol ulang pasien hipertensi,
maka kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut :

1. Setiap kegiatan yang dirancang dalam rancangan aktualisasi telah dilakukan dengan baik
sesuai rencana yang disusun
2. Terdapat penambahan kegiatan yaitu kegiatan ke3 " Melakukan sosialisasi cara pengisian
kartu kontrol ulang pasien hipertensi pada petugas poli rawat jalan".
3. Kegiatan aktualisasi ini meningkatkan angka kunjungan ulang pasien hipertensi di
puskesmas paduan rajawali baik dari kunjungan rawat jalan maupun posyandu sehingga
membantu mewujudkan visi misi puskesmas.
4. Adanya peningkatan capaian angka kunjungan kontrol ulang pasien hipertensi di rawat
jalan dan posyandu, pada poli rawat jalan dari tgl 28 Oktober-17 Desember sebanyak 20
kali kunjungan sedangkan pada tanggal 28 November - 17 Desember 2022 sebanyak 65
kali kunjungan sedangkan pada posyandu jumlah kunjungan pasien hipertensi bulan
November sebanyak 20 orang pada bulan Desember sebanyak 58 orang

REKOMENDASI
Berdasarkan simpulan diatas maka pelaksanan edukasi dengan penyuluhan program patuh
dan penggunaan kartu kontrol agar menjadi salah satu solusi guna memecahkan isu rendahnya
angka kunjungan kontrol ulang pasien hipertensi di Puskesmas Paduan Rajawali, Kecamatan
Meraksa Aji sehingga dapat direkomendasikan untuk menjadi agenda rutin pada kegiatan
posyandu setiap bulan. Kemudian untuk lebih menunjang kegiatan tersebut pihak puskesmas
disarankan dapat melakukan koordinasi dengan pihak kepala kampung agar melakukan
swipping dengan menggunakan ambulan desa kepada pasien- pasien hipertensi yang
mengalami kendala transfortasi ketika akan melakukan kontrol ulang jadwal diposyandu.

68
DAFTAR PUSTAKA

WHO, (2019). Know your number,kendalikan tekanan darahmu dengan cerdik KEMENKES
RI. Diakses dari http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/dki-jakarta/hari-hipertensi-
dunia- 2019-know-your-number-kendalikan-tekanan-darahmu-dengan-cerdik.

Yonata, Ade and Pratama, Arif Satri Putra (2016) Hipertensi sebagai Faktor Pencetus
Terjadinya Stroke. Jurnal Majority. Diakses dari http://repository.lppm.unila.ac.id/22420/

RISKESDAS, 2018. Hipertensi penyakit paling banyak diidap masyarakat. KEMENKES RI.
Diakses dari https://www.kemkes.go.id/article/view/19051700002/hipertensi-penyakit-
paling- banyak-diidap-masyarakat.html

KEMENKES RI. Kendalikan Hipertensi dengan PATUH, apa itu PATUH?. Diakses dari
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-
darah/kendalikan-hipertensi-dengan-patuh-apa-itu-patuh

Profil Puskesmas Paduan Rajawali Tahun 2021

Pusat pengembangan Kepegawaian ASN BKN,Implementasi manajemen talenta di instasi


pemerintah (modul),2018

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2020,
Lampung: Dinas Kesehatan Provinsi Lampung

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Berorientasi Pelayanan”

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Akuntabel”

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Kompeten”

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Harmonis”

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Loyal

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Adaptif”

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Kolaboratif”
.

69
LAMPIRAN-LAMPIRAN

70
LAMPIRAN
KEGIATAN I

PERSIAPAN KEGIATAN PENYULUHAN PROGRAM PATUH

1.Surat izin pelaksanaan aktualisasi dan habituasi

2. Surat pernyataan persetujuan mentor


3. Notulensi mentor
4. Dokumentasi kegiatan
( foto/video)
Gambar 7: surat izin pelaksanaan aktualisasi dan habituasi

Gambar 8: surat pernyataan persetujuan mentor

41
Gambar 9: Notulensi persiapan kegiatan penyuluhan program patuh

Gambar 10: Konsultasi dengan Mentor


42
LAMPIRAN
KEGIATAN II

MEMBUAT MEDIA PENYULUHAN, KARTU KONTROL DAN LEMBAR QUESTIONER

1.Notulensi hasil konsultasi dengan mentor


2.Leaflet untuk penyuluhan
3.Kartu kontrol
4.Lembar questioner
5.Dokumentasi kegiatan (foto dan video)
Gambar 11 : notulensi pembuatan media penyuluhan, kartu kontrol dan questioner

Gambar 12 : leaflet Penyuluhan

45
Gambar 13: kartu kontrol

Gambar 15 : proses mendesain media


penyuluhan membuat kartu kontrol, dan
keustioner

Gambar 14: lembar questioner


46
LAMPIRAN
KEGIATAN III

MELAKUKAN SOSIALISASI PENGISIAN KARTU KONTROL

1. Daftar hadir yang sudah diisi


2. Media penyuluhan
3. Dokumentasi Kegiatan (foto dan
video)
Gambar 16 : Daftar Hadir Petugas Gambar 17 : media penyuluhan leaflet
Poli Rawat Jalanl

Gambar 18 : Sosialisasi pengisian kartu kontrol

49
LAMPIRAN KEGIATAN 4

PENYULUHAN PROGRAM PATUH, PEMBAGIAN KARTU KONTROL

DAN EVALUASI PENYULUHAN DENGAN QUESTIONER

1.Notulensi mentor
2.Surat persetujuan melakukan penyuluhan
3.Lembar absensi/ daftar hadir
4.Lembar questioner yang sudah diisi
5.Dokumentasi Kegiatan (foto dan video)
Gambar 19: notulensi konsultasi mentor terkait penyuluhan kesehatan hipertensi

Gambar 20 : surat persetujuan melakukan penyuluhan

52
Gambar 21: daftar hadir

Gambar 22: lembar questioner

53
Gambar 23 : dokumentasi kegiatan

Gambar 24 : dokumentasi kegiatan

54
LAMPIRAN
KEGIATAN V

EVALUASI KEGIATAN

1.Data kunjungan
2.Hasil questioner
3.Lembar notulensi evaluasi dengan mentor
4.Laporan kegiatan
5.Dokumentasi kegiatan (foto dan video)
Gambar 25: Data Kunjungan

Gambar 26: notulensi evaluasi kegiatan

57
Gambar 27: Rekapitulasi hasil questioner

Gambar 28: Dokumentasi

58

Anda mungkin juga menyukai