DISUSUN OLEH
dr. MONTI OKTARINA
NIP. 19921028 202203 2 002
COACH
HJ. DEVIANY, A.Ing. MM
NIP. 19630804 199003 2 003
KERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
Menyetujui
Coach Mentor
i
BERITA ACARA
Pada hari Rabu tanggal 05 Oktober 2022 jam 08.00 Wib bertempat di Puskesmas
Sungai Limau Telah diseminarkan Rancangan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar
CPNS Gol III B Angkatan 1 Tahun 2022
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................i
BERITA ACARA......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Identifikasi Isu................................................................................................................4
C. Perumusan dan Penetapan Isu........................................................................................5
BAB II Deskripsi Lokus.............................................................................................................8
A. Gambaran Umum...........................................................................................................8
B. Deskripsi Khusus.........................................................................................................18
C. Role Model...................................................................................................................19
BAB III RENCANA KEGIATAN,TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT
YANG DIHARAPKAN...........................................................................................................21
A. Rancangan Aktualisasi.................................................................................................21
B. Jadwal Rencana Aktualisasi.........................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................31
Lampiran
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemerintah melalui UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) telah bertekad untuk mengelola Aparatur Sipil Negara
menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam
manajemen ASN yang bertujuan untuk membangun ASN yang memiliki
integritas, professional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga
bebas dari KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan public yang
berkualitas bagi masyarakat. Undang-undang tersebut juga diperkuat
dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen ASN. ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN)
Nomor 10 Tahun 2021 yang menyempurnakan Peraturan Lembaga
Administrasi Negara (LAN) Nomor 1 Tahun 2021 tentang pedoman
penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS. Untuk mewujudkan PNS yang
professional, maka sebelum di angkat menjadi PNS harus menjalankan
masa percobaan selama 1 tahun dan harus lulus Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Sesuai dengan Surat Edaran Menpan RB No 20 tahun 2021
menyebutkan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
merupakan pembekalan komprehensif agar CPNS mempunyai
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang unggul dan berjiwa
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif). Hal ini merupakan dasar kedudukan dan
peran ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia pada setiap
pelaksanaan tugas dan fungsi jabatannya sebagai pelayanan masyarakat
serta sebagai wujud nyata bela Negara seorang ASN.
ASN memiliki tugas dan fungsi yaitu melaksanakan kebijakan
publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan, memberikan pelayanan public yang
1
professional dan berkualitas, mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan republic Indonesia (NKRI). Seluruh ASN di Indonesia harus
menjalankan tugas dan fungsinya di manapun ia bekerja. Salah satu tempat
ASN dapat melaksanakan tugas dan fungsinya yaitu Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas).
Pelayanan pemeriksaan pasien di Puskesmas harus mendukung tiga
fungsi pokok Puskesmas, yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat
pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, tuberkulosis adalah
penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis.
Menurut laporan WHO, Indonesia berada dalam daftar 30 negara dengan
beban tuberkulosis tertinggi di dunia dan menempati peringkat tertinggi
ketiga di dunia terkait angka kejadian tuberkulosis. Insidensi tuberkulosis
di Indonesia pada tahun 2018 adalah 316 per 100.000 penduduk atau
diperkirakan sekitar 845.000 penduduk menderita tuberkulosis pada tahun
2018. Laporan WHO juga memperkirakan angka kematian tuberkulosis di
Indonesia yaitu sekitar 35 per 100.000 penduduk atau terdapat sekitar
93.000 orang meninggal akibat tuberkulosis pada tahun 2018 (WHO,
2019a).
Beban penyakit tuberkulosis yang tertinggi diperkirakan berada
pada kelompok usia muda dan produktif 25-34 tahun, dengan prevalensi
753 per 100.000 penduduk. Survei Prevalensi Tuberkulosis di Indonesia
(SPTB) 2013-2014 menunjukkan prevalensi tuberkulosis pada laki-laki
lebih tinggi dibandingkan dengan prevalensi tuberkulosis pada perempuan
(1.083 per 100.000 penduduk dibandingkan dengan 461 per 100.000
penduduk).Beban kejadian tuberkulosis di perkotaan lebih tinggi (846 per
100.000 populasi) dibandingkan dengan pedesaan (674 per 100.000
populasi) dan di antara lansia yang berusia di atas 65 tahun (1.582 per
100.000) (Kementerian Kesehatan RI, 2015).
2
Sebagian besar pasien menyelesaikan pengobatan TB tanpa efek
samping yang bermakna, namun sebagian kecil mengalami efek samping.
Petugas kesehatan dapat memantau efek samping dengan dua cara.
Pertama dengan menerangkan kepada pasien untuk mengenal tanda-tanda
efek samping obat dan segera melaporkannya kepada dokter.Kedua,
dengan menanyakan secara khusus kepada pasien tentang gejala yang
dialaminya.Pada saat ini masih belum adanya media atau wadah untuk
menampung keluhan pasien TB tentang efek samping dari obat TB dan
media untuk meningkatkan pengetahuan pasien terhadap penyakit TB.
Jumlah kasus TB yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Sungai
Limau pada tahun 2021 adalah sebanyak 12 orang dan jumlah kasus baru
sampai pada September 2022 sebanyak 5 orang. Sedangkan untuk kasus
putus obat sebanyak 2 orang.Pada saat ini untuk pelayanan pasien TB di
Puskesmas Sungai Limau masih bergabung dengan pelayanan pasien
lainnya, hal ini akan menyebabkan mudahnya terjadi penularan TB baik
dari pasien ke petugas maupun dari pasien TB ke pasien lainnya. Pada
umumnya risiko terjadinya penularan penyakit di fasilitas pelayanan
kesehatan lebih besar bila dibandingkan dengan yang terjadi di
masyarakat. Di fasilitas pelayanan kesehatan penularan dapat terjadi antara
pasien dengan petugas, pasien dengan pasien atau pasien dengan
pengunjung. Berdasarkan hal tersebut diharapkan tidak adanya penularan
penyakit TB yang terjadi di fasilitas kesehatan Puskesmas sungai Limau.
Seiring berkembang nya teknologi pada saat ini maka diharapkan
masyarakat dapat memanfaatkan berbagai kemudahan teknologi untuk
mendapatkan kemudahan dalam pelayanan kesehatan pada saat ini. Salah
satunya yaitu untuk mendapatkan layanan serta informasi-informasi
seputar penyakit Tuberkulosis melalu Whatsapp Group di Puskesmas
sungai Limau, dimana terdapat pasien Tuberkulosis, pemegang program
serta dokter yang akan memberikan layanan didalam Whatsapp Grup
tersebut.
3
Berdasarkan adanya permasalahan tersebut, penulis akan
menganalisis dan merancang kegiatan aktualisasi “OPTIMALISASI
PELAYANAN RAWAT JALAN PASIEN TUBERKULOSIS
MELALUI MEDIA WAG DI PUSKESMAS SUNGAI LIMAU
KABUPATEN DHARMASRAYA” yang bisa memberikan perubahan
positif terhadap permasalahan tersebut.
B. IDENTIFIKASI ISU
4
pengobatan TB. Hal ini berkaitan dengan pelayanan public dan
manajemen ASN
2. Masih Kurangnya Pengetahuan pasien terhadap komplikasi penyakit
Hipertensi dan DM Tipe 2 di Puskesmas Sungai Limau Kabupaten
Dharmasraya.
Pada saat ini masih banyak pesien yang belum patuh untuk minum
obat Hipertensi dan DM Tipe 2 secara teratur karena kurang nya
pengetahuan pasien terhadap komplikasi yang akan timbul jika tidak
meminum obat secara teratur. Hal ini berkaitan dengan pelayanan
public dan manajemen ASN
3. Masih kurangnya penerapan 6 langkah CTPS di lingkungan kerja
Puskesmas Sungai Limau Kabupaten Dharmasraya.
Berdasarkan pengamatan selama 3 bulan bekerja di Puskesmas Sungai
Limau Saat ini masih belum optimalnya penerapan 6 langkah CTPS di
lingkungan kerja Puskesmas Sungai Limau. Hal ini berkaitan dengan
pelayanan public dan manajemen ASN
C. PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU
Isu yang memenuhi kriteria kemudian dianalisis lebih lanjut
menggunakan USG.Analisis USG merupakan alat analisis yang dilakukan
untuk menentukan prioritas isu melalui tingkat kegawatan, keseriusan, dan
tingkat pertumbuhan suatu isu atau masalah.
Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai dengan rentang
antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2
berarti kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti
sangat besar. Isu dengan total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang
akan ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang
diusulkan.
5
Tabel 1.1Analisis USG
Parameter
No Isu Total Peringkat
U S G
6
pasien lainnya, kemudian belum adanya media bagi pasien TB untuk menampung
berbagai keluhan pasien yang masih dalam pengobatan TB, jika hal ini dibiarkan
akan menyebabkan peningkatan jumlah pasien TB putus obat. Dari tingkat
seriousness mendapatkan nilai 5 hal ini jika pasien tidak memiliki media yang
menghubungkan antara pasien dan petugas kesehatan akan menyebabkan
kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit, gajala, penularan TB serta efek
samping dari Obat Anti TB. Dari segi Growth mendapat nilai 5 hal ini disebabkan
apabila pasien TB tidak mengerti akan penyakit, gelajala, penularan TB serta efek
samping dari obat TB maka pasien akan sulit untuk patuh minum Obat Anti TB
sampai selesai. Jika peningkatan pelayanan rawat jalan pasien Tuberkulosis tidak
dilakukan akan berdampak pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap tenaga
kesehatan. Isu ini terkait pada Manajemen ASN, karena terkait dengan bagaimana
seorang dokter dalam meberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
7
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
A. Gambaran Umum
1. Gambaran Umum Instansi
UPT Puskesmas Sungai Limau merupakan satu-satunya
puskesmas yang ada di Kecamatan Asam Jujuhan Kabupaten
Dharmasraya. UPT Puskesmas Sungai Limau didirikan di atas tanah +
2000 M2, Terletak di Jorong tembulun Kenagarian Sungai limau
Kecamatan Asam Jujuhan. Mulai aktif pada tanggal 1 November 2007.
Wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai Limau terdiri dari
perbukitan dan dataran rendah, Adapun batas-batas wilayah UPT
Puskesmas Sungai Limau adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kenagarian Koto
Gadang
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Provinsi Jambi
Sebelah Timur : berbatasan dengan Provinsi Jambi
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten
Solok Selatan
8
Gambar 2.1 Puskesmas Sungai Limau
Puskesmas Sungai
Limau 7.128 6.631 13.759
Sungai Limau Sungai Limau 140 147 187
Pincuran Tujuh 126 105 131
Tembulun 144 148 192
Koto TUO 119 106 225
Sungai Kayu Aro 207 187 294
Sinamar Sinamar 375 243 608
Sinamar Barat 554 456 1010
9
Sinamar Timur 217 246 463
Sungai Berawan 287 232 519
Lubuk Besar Lubuk Besar 127 114 271
Mangun Jaya 681 624 1305
Koto Tuo 187 174 361
Sungai Betung 367 322 689
Tanjung Alam Ranah Lamo 64 64 128
Aur Kuning 48 51 99
Muaro Simatap 82 78 160
Tanjung Alam 82 85 167
Limau :
Adat Istiadat
bahasa Minang.
Mata Pencaharian
10
Untuk memenuhi kebutuhan penduduk sehari-hari,
dan karet.
Sarana Pendidikan
2. Sumber Daya
Menurut Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang kesehatan,
membagi tenaga kesehatan menjadi beberapa rumpun dan sub rumpun
yaitu tega medis, tenaga psikologi klinis, tenaga keperawatan, tenaga
kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga
kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga
keteknisian medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan
tradisional, dan tenaga kesehatan laiinya.
Dalam upaya peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan
kesehatan, maka tenaga kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Limau
11
harus memadai jumlahnya. Adapun distribusi ketenagaan di UPT
Puskesmas limau dapat dilihat pada tabel dibawah ini,
Tabel 2.3 Distribusi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Tingkat
Pendidikan
11 Laboratorium - -
12 Pengelola Obat/Apoteker - -
13 Tenaga Kefarmasian 1 1 org TKS
14 Rekam Medis - -
15 Perawat Gigi - -
16 S1 Akuntansi 1 1 org Kontrak DAK Non Fisik
17 SMA 2 1 org Sopir, 1 org Satpam
18 SMP 2 2 org K 3
Total 47
12
Tabel 2. 4 Distribusi Fasililitas Kesehatan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Sungai Limau Tahun 2021
No Jenis Pelayanan Jumlah
1 POSKESRI 6
2 Posyandu 13
4 Ambulance 2
13
Menciptakan SDM puskesmas sungai limau yang profesional, kreatif,
handal dan beretika.
MOTTO:
“ Melayani Dengan Hati “
Nilai-nilai Organisasi :
“PRIMA”
P : Profesional
R : Ramah
I : Inovatif
M : Mandiri
A : Amanah
4. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok dan fungsi Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Puskesmas adalah sebagai berikut:
Tugas Pokok :
Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga.
Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga.
Fungsi :
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama
di wilayah kerjanya.
14
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat
pertama di wilayah kerjanya Puskesmas berwenang untuk:
15
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat
pertama di wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud Puskesmas
berwenang untuk:
16
2. Struktur Organisasi
17
B. Deskripsi Khusus
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) adalah rencana kerja dan target yang
akan dicapai oleh seorang PNS. Jabatan fungsional Dokter dan angka
kreditnya diatur dalam KEPMENPAN NO: 139/KEP/M.PAN/11/2003,
dimana rincian kegiatan Dokter sesuai dengan jenjang jabatan Dokter
Pertama meliputi:
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter umum
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang
7. Melakukan tindakan darurat medik/P3K sederhana
8. Melakukan visite pasien rawat inap
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12. Melakukan pemulihan fisik komplek tingkat I
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana
17. Melakukan pelayanan imunisasi
18. Melakukan pelayanan gizi
19. Melakukan penyuluhan medic
20. Membuat catatan medik rawat jalan
21. Membuat catatan medik rawat inap
22. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
23. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
24. Menguji kesehatan individu
25. Menjadi Tim Penguji Kesehatan
18
26. Melakukan Visum et Repertum tingkat sederhana
27. Melakukan Visum et Repertum kompleks tingkat I
28. Menjadi saksi ahli
29. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
30. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
31. Melakukan tugas jaga panggilan / on call
32. Melakukan tugas jaga di tempat/Rumah Sakit
33. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.
2. Role Model
19
Role model adalah sosok yang dapat kita jadikan panutan, teladan dan sosok
role model berdasarkan perilaku, sifat dan perbuatan yang bisa diikuti oleh orang
lain. Keberadaan role model sangatlah penting sekali, sebagai acuan, motivator,
dan contoh bagi penulis. Role model saya adalah
Nama : Afni Hildayeti, A.Md.Keb, M.Kes
NIP : 19750304 200312 2 002
Jabatan : Kepala Puskesmas
20
BAB III
RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN, DAN OUTPUT YANG
DIHARAPKAN
A. RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Sungai Limau
Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya pelayanan rawat jalan pasien Tuberkulosis di
Puskesmas Sungai Limau Kabupaten Dharmasraya
2. Masih Kurangnya Pengetahuan pasien terhadap komplikasi penyakit
Hipertensi dan DM Tipe 2 di Puskesmas Sungai Limau Kabupaten
Dharmasraya
3. Masih kurangnya penerapan 6 langkah CTPS di lingkungan kerja
Puskesmas Sungai Limau Kabupaten Dharmasraya
4. Isu yang diangkat : Belum optimalnya pelayanan rawat jalan pasien
Tuberkulosis di Puskesmas Sungai Limau Kabupaten Dharmasraya
5. Gagasan pemecahan Isu : Optimalisasi pelayanan rawat jalan pasien
Tuberkulosis melalui media WAG dan menyediakan ruang rawat jalan
khusus pasien TB di Puskesmas Sungai Limau.
21
Tabel 3.1 Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Konstribusi Penguatan
Nama Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
No Kegiatan Kegiatan Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. 1. Membuat jadwal 1.Jadwal di tetapkan 1. Akuntabel: Sejalan dengan Misi Kegiatan ini
Melakukan
konsultasi Membuat jadwal Puskesmas: memiliki
konsultasi
konsultasidenganmentor saya nilai
dengan mentor 2. Mengajukan core isu 2. Core isu disetujui Menciptakan SDM
lakukan denganpenuh organisasi:
terkait untuk disetujui puskesmas sungai
tanggungjawab.
rencana limau yang
Harmonis: 1. Profesional
kegiatan 3.Meminta saran dan 3.Mencatat arahan yang profesional, kreatif,
Melakukan konsultasi dengan
aktualisasi arahan mentor di berikan mentor handal dan beretika.
mentor dengan menghargai 2. Mandiri
masukan dan arahan dari mentor
demi terlaksananya kegiatan
dengan baik
2. Kompeten:
Mengajukan core isu
Kolaboratif:
Dapat bekerja sama dengan
mentor untuk mencapai tujuan
bersama
3.Harmonis :
Menghargai dan menghormati
masukan dan arahan dari mentor
22
Kolaboratif :
Penulis terbuka untuk bekerja
sama untuk menghasilkan nilai
tambah
MANAJEMEN ASN
Integritas : kemampuan bekerja
sama dan jujur dalam Kerjasama
dengan pimpinan
SMART ASN
Hospitality : bersikap
ramah,dengan tutur kata dan
sikap yang baik
Networking : menjalin
hubungan baik dengan atasan
2. 1. Membuat janji 1.Jadwal ditetapkan 1. Saya akan menggunakan Sejalan dengan Misi Kegiatan ini
Melakukan
pertemuan dengan bahasa yang santun dalam Puskesmas: memiliki
koordinasi
penanggung jawab membuat pesan whatsapp nilai
dengan Menciptakan SDM
program TBC kepada penanggung jawab organisasi:
penanggung puskesmas sungai
program TBC ( Harmonis )
jawab program 2. Menemui penanggung 2. Pertemuan terlaksana limau yang
2. Saat menemui ruangan, saya 1. Profesional
TBC jawab program TBC profesional, kreatif,
akan menghormati penanggung
jawab program TBC di handal dan beretika. 2. Ramah
3. Menyampaikan menghargai beliau (Harmonis)
rencana teknis 3. Rencana kegiatan
3. Menyampaikan rencana
23
kegiatan tersampaikan teknis kegiatan dengan tangung
jawab(Akuntabel) 3. Mandiri
Menyampaikan rencana teknis
dengan sopan (Harmonis) 4. Inovatif
Mampu bekerjasama dalam
menetapkan rencana kegiatan
(Kolaboratif)
Saya akan menyampaikan
teknis kegiatan dengan kata-
kata yang sopan membicarakan
inovasi yang ada (Adaptif)
MANAJEMEN ASN
Integritas : kemampuan bekerja
sama dan jujur dalam Kerjasama
dengan pimpinan
SMART ASN
Hospitality : bersikap
ramah,dengan tutur kata
dan sikap yang baik saat
konsultasi
Networking : menjalin
hubungan baik dengan
sesama rekan kerja
3. 1. Konsultasi dengan 1. Mendapat persetujuan 1. Saya akan menggunakan Sejalan dengan misi Kegiatan ini
Menyediakan
Kepala Puskesmas dan dukungan dalam bahasa yang santun dalam puskesmas: memiliki
ruangan
mengenai persiapan persiapan penyediaan berkonsultasi dengan kepala nilai
khusus
24
20
pengadaan ruangan ruangan untuk pasien puskesmas(Harmonis) Meningkatkan organisasi:
pelayanan
khusus rawat jalan TB 2. Melakuan persiapan ruangan pelayanan kesehatan
pasien TB
pasien TB pelayanan rawat jalan pasien baik preventif, 1. Profesional
2. Melakukan 2. Kebutuhan ruangan TB dengan tanggung jawab promotif ataupun
persiapan rawatan terpenuhi (Akuntabel) kuratif dan 2. Ramah
kebutuhan ruangan Saya akan meluangkan waktu rehabilitative.
pelayanan pasien untuk mempersiapkan ruangan 3. Inovatif
TB rawat jalan pasien TB (Loyal)
3. Melakukan 3. Ruangan tertata 3. Melakukan penataan ruangan 4. Amanah
penataan ruangan rawat jalan Tb agar pasien
khusus pasien TB merasa nyaman dan mendapat
pelayanan optimal (Berorientasi
Pelayanan)
TBC Saya akan menggunakan aset
yang ada di ruangan dengan
sebaik-baiknya (Akuntabel)
SMART ASN :
Wawasan global:
membangun pola pikir
yang adaptif serta
mendukung fleksibilitas
dan inovasi.
Networking:
meningkatkan sinergi
dengan rekan kerja akan
mempermudah
memberikan pelayanan ke
25
pasien.
Enteprenership: berani
menciptakan peluang
untuk berkreasi dan
berinovasi
4. 1. Konsultasi dengan 1. Mendapatpersetujuan 1.Konsultasi brosur dengan Sejalan dengan misi Kegiatan ini
Membuat
Kepala dan saran dari kepala Puskesmas dengan sopan puskesmas: memiliki
brosur tentang
Puskesmas. KepalaPuskesmas. serta santun (Harmonis) nilai
bahaya Meningkatkan
2. Mencari sumber, 2. Mencari referensi sumber, organisasi:
penyakit TB 2. Mendapatkan brosur pelayanan kesehatan
mendesain, dan desain brosur (Kompeten) Profesional
membuat brosur yang menarik. 3. Mencetak dan menggandakan baik preventif, promotif
penyakit TB. brosur (Loyal) ataupun kuratif dan Mandiri
rehabilitative.. Inovatif
3. Mencetak brosur 3. Menggandakan brosur SMART ASN :
sesuai kebutuhan Wawasan global:
membangun pola pikir
yang adaptif serta
mendukung fleksibilitas
dan inovasi.
Networking:
meningkatkan sinergi
dengan rekan kerja akan
mempermudah
memberikan pelayanan ke
pasien.
Enteprenership: berani
menciptakan peluang
26
untuk berkreasi dan
berinovasi
5. Pemberian 1. Konsultasi dengan 1. Mendapat persetujuan 1. Konsultasi dengan kepala Sejalan dengan Misi Memilikinilai
masker Kepala Puskesmas. dan saran dari Kepala puskesmas dengan bahasa yang Puskesmas: organisasi:
kepada suspek Puskesmas sopan dan santun (Harmonis)
dan pasien 2. Mempersiapkan 2. Jumlah masker cukup. 2. Membagikan masker sesuai Meningkatkan Profesional
TBC. ketersediaan kebutuhan (Akuntabel) pelayanan kesehatan Inovatif
masker baik preventif, promotif Amanah
3. Melaksanakan 3. Masyarakat 3. Melakukan pemberian masker ataupun kuratif dan
kegiatan pemberian mendapatkan masker dengan bantuan petugas rehabilitative.
masker kepada kesehatan lainnya (Berorientasi
pasien TBC pelayanan dan Kolaboratif) Mendorong peran serta
dan kemandirian
SMART ASN masyarakat untuk
Networking: menerapkan budaya,
meningkatkan sinergi prilaku hidup bersih
dengan rekan kerja akan dan sehat baik secara
mempermudah individu, keluarga,
memberikan pelayanan ke masyarakat dan
pasien. lingkungannya
Enteprenership: berani
menciptakan peluang
untuk berkreasi dan
berinovasi
6. 1. Berkonsultasi 1. Mendapat persetujuan 1. Menyampaikan inovasi Sesuai dengan Visi Memilikinilai
Membuat
dengan Kepala dan dukungan dari dengan sopan kepada kepala Puskesmas yaitu: organisasi:
inovasi grup
Puskesmas. Kepala Puskesmas. Puskesmas (Harmonis) Mewujudkan
Whatsapp 1. Profesional
2. Menginventaris 2. mengumpulkan nomor telepon masyarakat Asam
pasien TBC : 2. Mengumpulkan nomor
27
pasien dan nomor telepon pasien pasien bekerja sama dengan Jujuhan yang berbudaya 2. Mandiri
“OKE TBC
telepon teman sejawat, Ptugas RM dan sehat mandiri tahun
Asam 3. Terciptanya grup 3. Ramah
3. Membuat Grup Pemegang program TB 2022.
Jujuhan” Whatsapp “OKE TBC
Whatsapp (Kolaboratif) 4. Inovatif
Asam Jujuhan” 3. Memanfaatkan teknologi Sesuai dengan Misi
“Komunitas OKE
TBCAsam Jujuhan” berupa Whatsapp grup untuk Puskesmas yaitu:
media komunikasi dengan Memelihara dan
4. Terciptanya komunikasi pasien (Adaptif) meningkatkan
4. Berdikusi dalam grup
yang efektif dan efisien 4. Memberikan pelayanan pelayanan kesehatan
seputar
antara petugas TBC dan seputar TBC melalui grup yang bermutu, merata
permasalahan TBC
pasien Whatsapp( Berorientasi dan terjangkau.
Pelayanan)
Memberikan edukasi seputar
TBC kepada pasien (Kompeten)
SMART ASN
Penguasaan teknologi
informasi : Whatsapp Grup
Enteprenership : berani
menciptakan peluang untuk
berkreasi dan berinovasi
Hospitality : bersikap
ramah,dengan tutur kata dan
sikap yang baik
Networking : menjalin
hubungan baik dengan
rekan kerja.
28
29
B. Jadwal Rencana Aktualisasi
Minggu Minggu
No Kegiatan (Oktober) (November)
1 2 3 4 5 6
1 Melaksanakan konsultasi dan
koordinasi dengan pihak terkait
2 Menyediakan ruangan khusus
pelayanan pasien TB
3 Pembuatan brosur tentang penyakit
TBC dan pembagian masker ke setiap
kunjungan pasien TBC
4 Pembuatan grup whatsapp “OKE TBC
Asam Jujuhan”
30
DAFTAR PUSTAKA
31
Administrasi Negara.
32
Lampiran 1. Matriks Rencana / Pelaksanaan Habituasi
33
belajar
Melaksanakan
tugas dengan 0
kualitas terbaik
Menghargai
setiap orang
9
apapun latar
belakang
Harmonis Suka menolong
0
orang lain
Membangun
lingkungan kerja 0
yang kondusif
Loyal Memegang
teguh idiologi
pancasila, UUD
Republik
3
Indonesia 1945,
NKRI serta
pemerintah yang
sah
Menjaga nama
baik sesame
ASN, pimpinan, 0
instansi dan
Negara
Menjaga 0
Rahasia Jabatan
34
dan Negara
Cepat
menyesuaikan
0
diri menghadapi
perubahan
Terus berinovasi
Adaptif
dan
mengembangka
2
n kreativitas
Bertindak
proaktif
Memberi
kesempatan
kepada berbagai 1
pihak untuk
berkontribusi
Menggerakkan
pemanfaatan
Kolaboratif berbagai sumber 1
daya untuk
tujuan bersama
Terbuka dalam
bekerjasama
untuk
menghasilkan
4
nilai tambah
35
Lampiran 2. Matriks Kedudukan dan Peran ASN
KETERKAITAN KEGIATAN
DENGAN
TOTAL
KEDUDUKAN 1 2 3 4 5 6
DAN PERAN ASN
Manajemen ASN 2
Smart ASN 6
36