Anda di halaman 1dari 60

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI MUTU PELAYANAN DI


RSUD KOTA PRABUMULIH

Disusun Oleh:

dr. PRIMADHEA AZVIKA LARASATI


NIP 19920624 202202 2 001
NDH : 23

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN BADAN


PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II DAN III
ANGKATAN III KOTA PRABUMULIH
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

OPTIMALISASI MUTU PELAYANAN DI RSUD KOTA


PRABUMULIH

Oleh :
DR. PRIMADHEA AZVIKA LARASATI
NIP. 199206242022022001
NDH: 23

Telah disetujui untuk diseminarkan pada:

Hari/Tanggal : Selasa /12 Juli 2022


Tempat : UPT DIKLAT BKPSDM PRABUMULIH

COACH, MENTOR,

DR. MERY FANADA, S.PD., SKM,M.KES DRG. SRIWIDIASTUTI


WIDYAISWARA AHLI MADYA (IV/C) PEMBINA (IV/a)
NIP. 19760513 199803 2 005 NIP. 19740727 200903 2 001

Diketahui/Disetujui Oleh:
a.n KEPALA BKPSDM KOTA PRABUMULIH
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi

ADRIANSYAH SETIAWAN, S.SOS, M.SI


PENATA TK.I (III/d)
NIP. 19800406 201001 1 016

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT untuk segala nikmat kesehatan yang
tercurah kepada saya sehingga Rancangan Aktualisasi Nilai- nilai dasar
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III Angkatan III Kota Prabumulih tahun
2022 dapat tersusun dengan baik. Tidak lupa saya haturkan shalawat serta
salam kepada Nabi Muhammad SAW. Terima kasih juga saya haturkan kepada
kedua orang tua, suami, anak, rekan kerja dan semua pihak yang telah
membantu dan memberikan dukungan sehingga pelatihan dasar ini dapat
berjalan dengan lancar. Saya haturkan pula terima kasih kepada coach, mentor,
penguji/narasumber, dan seluruh panitia diklat yang telah membantu dalam
penyusunan rancangan aktualisasi ini.
Rancangan kegiatan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS bertujuan
memberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan kegiatan yang telah disusun
agar dapat dilaksanakan di unit kerja sebagai inovasi untuk membuat suatu
perubahan pada instansi sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik.
Selain itu CPNS juga dituntut untuk mengimplementasikan ilmu yang telah
didapat selama On Campus di unit kerja masing-masing.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih membutuhkan
bimbingan, kritik dan saran yang membangun untuk memperoleh hasil yang
sesuai dengan yang diharapkan dan dapat menjadi suatu proses pembelajaran
di masa yang akan datang. Semoga rancangan kegiatan aktualisasi ini dapat
bermanfaat bagi penulis, unit kerja, dan Pemerintah Kota Prabumulih.

Prabumulih, Juli 2022


Penulis,

dr. Primadhea Azvika L

NIP. 199206242022022001

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................i


LEMBAR PESETUJUAN SEMINAR ......................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Tujuan Aktualisasi ........................................................................... 3
C. Manfaat Aktualisasi ......................................................................... 4

BAB II DESKRIPSI AKTUALISASI ........................................................... 5

A. Deskripsi Organisasi ....................................................................... 5


B. Identifikasi dan Deskripsi Isu ......................................................... 18
C. Analisis Isu .................................................................................... 23
D. Argumentasi Terhadap Core Isu Terpilih ....................................... 24
E. Gagasan Pemecah Isu .................................................................. 18
F. Nilai-Nilai Dasar ASN .................................................................... 25
G. Matriks Rancangan Aktualisasi .................................................... 40
H. Jadwal Kegiatan ........................................................................... 51
I. Kendala dan Antisipasi ................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 53

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 SDM RSUD Kota Prabumulih .................................................. 10


Tabel 2 Indikator Skor Penilaian Isu .................................................... 22
Tabel 3 Penapisan Isu Menggunakan Metode APKL .......................... 23
Tabel 4 Matriks Aktualisasi .................................................................. 41
Tabel 5 Jadwal dan Kegiatan Aktualisasi ............................................ 51
Tabel 6 Kendala dan Antisipasi ........................................................... 52

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 RSUD Prabumulih .................................................................. 5


Gambar 2 Struktur Organisasi RSUD Prabumulih ................................ 9

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU


Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Penyelenggara pelayanan publik
menurut UU Pelayanan Publik adalah setiap institusi penyelenggara
negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan
undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum
lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya


dalam konteks ASN, yaitu 1) penyelenggara pelayanan publik yaitu
ASN/Birokrasi, 2) penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders,
atau sektor privat, dan 3) kepuasan yang diberikan dan/atau diterima
oleh penerima layanan. Kementerian PANRB telah melahirkan
beberapa produk kebijakan pelayanan publik sebagai wujud
pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, salah satunya adalah tindak lanjut dan
upaya perbaikan melalui kegiatan Survey Kepuasan Masyarakat.

Rumah sakit umum daerah merupakan instansi pemerintah yg


memberikan pelayanan di bidang kesehatan. Pelayanan kesehatan
menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2009
(Depkes RI) yang tertuang dalam Undang-Undang Kesehatan
tentang kesehatan ialah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri
atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan

1
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan, perorangan,
keluarga, kelompok ataupun masyarakat.

Peran ASN di bidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan


kesehatan yang berkualitas prima di pusat-pusat pelayanan
kesehatan yang ada seperti rumah sakit milik pemerintah dan Pusat
Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS). Pelayanan kesehatan
berfungsi menyediakan pelayanan secara lengkap dengan
mengutamakan upaya pencegahan dan pemulihan kesehatan yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu. Pelayanan publik yang
berkualitas harus berorientasi kepada pemenuhan kepuasan
pengguna layanan.

RSUD Kota Prabumulih memiliki Visi “Menjadi Milik dan


Kebanggaan Masyarakat Kota Prabumulih” yang akan di wujudkan
dengan beberapa Misi yaitu meningkatkan pelayanan rumah sakit
yang berkualitas dan terjangkau, mewujudkan pegawai rumah sakit
yang profesional, beretika, dan berakhlak, serta pengembangan
sarana prasarana dan kemitraan rumah sakit. Untuk mewujudkan
nya maka pelayanan yang prima harus di lakukan di RSUD
Prabumulih. Seperti penjelasan di atas pelayanan publik yang
berkualitas dapat di lakukan jika kita mengetahui respon masyarakat
mengenai pelayanan kita. Hal ini berfungsi untuk evaluasi bagi
penyelenggara pelayanan.

Berdasarkan buku Standar Mutu Pelayanan RSUD Prabumulih


diketahui belum adanya indeks mutu pelayanan, hal ini dikarenakan
RSUD belum memiliki survey kepuasan pasien sebagai indikator
pelayanan kesehatan sehingga kita tidak dapat mengetahui apakah
standart pelayanan kita sudah optimal atau belum.
Peraturan LAN RI nomor 1 tahun 2021 menjelaskan bahwa
pelatihan dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa
prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun

2
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar setiap peserta wajib membuat
kegiatan aktualisasi yang akan menjadi habituasi baru di instansi
peserta. Pelatihan Dasar ini memadukan pembelajaran di tempat
pelatihan dan di tempat kerja yang memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi dan mengaktualisasikan serta membuat nilai-nilai
tersebut menjadi kebiasaan (habituasi).
Sebagai dokter umum sekaligus CPNS di RSUD kota Prabumulih
penulis berperan sebagai pelaksana pelayanan kesehatan serta
berkewajiban membantu peningkatan pelayanan di tempat bekerja.
Melihat beberapa masalah di rumah sakit umum ada hal yang harus
diperbaiki terutama system pelayanan publik. Penulis akan memilih
salah satu masalah menjadi core issue yang akan dibahas dan
dipecahkan melalui kegiatan berdasarkan nilai-nilai BER-AKHLAK
yang di tuangkan dalam rancangan aktualisasi guna meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dan mewujudkan generasi ASN yang
profesional khususnya di RSUD Kota Prabumulih.

B. Tujuan Aktualisasi

Tujuan dari penyusunan laporan aktualisasi ini yaitu:

a. Membentuk ASN yang profesional, ASN yang mampu


mengamalkan nilai-nilai BERAKHLAK yaitu BERorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Layak, Adaptif,
dan Kolaboratif.
b. Terimplementasikannya nilai kedudukan dan peran PNS
menuju terwujudnya Smart ASN.
c. Tercapai nya indikator pelayanan publik dengan melakukan
survey kepuasan pasien di RSUD Kota Prabumulih.

3
d. Meningkatnya mutu pelayanan di RSUD Kota Prabumulih

C. Manfaat Aktualisasi
1. Bagi Peserta Diklat
i. Peserta pelatihan dasar dapat meningkatkan pelayanan
publik, kualitas kinerja dan sikap profesional dalam
melaksanakan tugas di bidang kesehatan
ii. Dapat menjadi individu yang lebih profesional,
berkomitmen, beretika dan berintegritas tinggi terhadap
pekerjaan.
iii. Dapat memberikan pengetahuan kepada rekan tenaga
kesehatan mengenai mutu pelayanan kesehatan.
iv. Dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
kepada masyarakat dengan melayani berdasarkan mutu
pelayanan kesehatan.
2. Bagi RSUD Kota Prabumulih
i. Terwujudnya visi dan misi, serta nilai-nilai layanan pada
RSUD Kota Prabumulih.
ii. Meningkatnya kualitas pelayanan pada RSUD Kota
Prabumulih.
iii. Terbentuknya Kuisioner kepuasan pasien di RSUD Kota
Prabumulih yang dapat di gunakan jangka panjang.
3. Bagi Masyarakat
i. Masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal di
RSUD Prabumulih.

4
BAB II
DESKRIPSI AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Gambaran Umum RSUD Prabumulih

Gambar 1. RSUD Kota Prabumulih

RSUD kota Prabumulih adalah rumah sakit milik Pemerintah


Kota Prabumulih yang mempunyai luas 7 hektar, terdiri dari
beberapa gedung sebagai berikut :
- Gedung Utama, terdiri dari bagian tata usaha, keuangan,
pelayanan medic, pelayanan administrasi, gawat darurat,
poliklinik dan kantin depan
- Gedung pelayanan laboratorium dan farmasi
- Gedung sekretariat bidang keperawatan
- Gedung pelayanan fisioterapi
- Gedung instalasi bedah central berhadapan dengan instalasi
radiologi

5
- Gedung oksigen sentral
- Gedung UTDRS
- Gedung pelayanan kebidanan berhadapan dengan neonatus
- Gedung pelayanan keperawatan pasien umum dan bpjs
- Gedung VIP-VVIP berdampingan dengan Gedung K3RS
- Gedung ICU-ICCU dan NICU
- Gedung instalasi gizi bergabung dengan linen, laundry
- Gedung material bergabung dengan IPSRS
- Gedung perawatan kelas III jaminan
- Gedung Asrama Diklat
- Gedung Pemulasaran Jenazah
- Gedung CSSD
- Gedung Hemodialisa
- Gedung PMI
- Masjid
- Perumahan Dokter Spesialis
- Kantin Belakang dan Pertokoan
- Incenerator dan IPAL
- Gedung Genset
- Gudang
RSUD Kota Prabumulih terletak di jalan lingkar, kelurahan
Gunung Ibul, kecamatan Prabumulih Timur. RSUD Kota
Prabumulih dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan
roda dua dan kendaraan roda empat, akan tetapi untuk akses
kendaraan umum masih dalam proses perencanaan.

2. Sejarah Umum RSUD Prabumulih


Pada tahun 1947 sampai dengan 1955 berdirilah Balai
Pengobatan yang merupakan cikal bakal Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Prabumulih. Lokasi balai pengobatan tersebut
adalah bangunan eks kantor Marga Kapak Tengah (Lokasi

6
Lapangan tenis Dusun Prabumulih sekarang ini).
Pada tahun 1955 balai Pengobatan tersebut dikembangkan
menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih, yang lokasinya
dari tahun 1955 sampai akhir tahun 2008 di jalan AK. Gani No. 41
Lk. III kelurahan Tugu Kecil Prabumulih Timur, dengan luas tanah
I adalah 5.940,56 m², luas tanah II adalah 892,50 m², luas tanah III
adalah 354,51 m² dan luas tanah IV adalah 10.000 m². Jadi total
seluruh luas tanah RSUD Prabumulih adalah 7.197,57 m².
Sedangkan luas bangunannya adalah 1.508,4446 m². Sejak tahun
1955 sampai akhir tahun 2008 RSUD Prabumulih memiliki tempat
tidur (TT) dari 51 buah menjadi 69 dan terakhir bertambah menjadi
82 buah.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 107/MENKES/SK/I/1955 tanggal 30 Januari 1955
tentang peningkatan kelas Rumah sakit Umum Daerah
Prabumulih, maka status RSUD Prabumulih menjadi Rumah sakit
tipe C, hal ini sudah di perdakan dengan Perda Kabupaten Muara
Enim No. 31 tanggal 22 Januari 1996.
Pada tahun 2005 RSUD Prabumulih mulai melakukan
pembangunan gedung baru yang berlokasi di jalan Lingkar Barat
Gunung Ibul. Pembangunan ini bertujuan untuk menambah
kualitas dan fasilitas yang ada di RSUD Prabumulih.
Pembangunan gedung baru dilakukan selama 3 tahun dan pada
bulan Februari 2008, kantor RSUD mulai dipindahkan ke lokasi
gedung baru. Kemudian menyusul pelayanannya yang mulai
dipindahkan ke gedung baru pada tanggal 20 Desember 2008.
Gedung baru ini memiliki fasilitas yang jauh lebih baik
dibanding dengan gedung yang lama, sebagai contohnya adalah
area yang luas, peralatan medis yang baru, di dukung Tim IT
(SIM-RS, SMS Gateway, Hotspot, Sistem antrian, CCTV) dan lain-
lain. Fasilitas rawat inap yang tersedia yaitu Kelas I, Kelas II,

7
Kelas III, VIP dan VVIP yang jumlah keseluruhannya 167 tempat
tidur, tidak termasuk 8 tempat tidur ruangan neonatus. Kelas-kelas
tersebut berada pada beberapa Departemen Pediatric (Anak),
Departemen Medical (Penyakit Dalam), Departemen Surgical
(Bedah), dan Departemen Maternitas (Kebidanan).
Pada tanggal 15 Nopember 2007, Menteri Kesehatan
Republik Indonesia menetapkan bahwa RSUD Kota Prabumulih
mendapat status Akreditasi “PENUH TINGKAT DASAR” dengan
Nomor SK YM.01.10/III/1329/07, yang berlaku dari tanggal 15
nopember 2007 sampai dengan 15 Nopember 2010.

8
Struktur Organisasi RSUD Prabumulih

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH

DIREKTUR
drg. Sriwidiastuti

Komite keperawatan Komite Medik Satuan Pengawas Internal KABAG TATA USAHA
Eka Fuji Susanti, Skep dr. M. Silahuddin, Sp.PD Agus Surasa, SKM Ns. ADI KUANTO, S. Kep, MARS

Kelompok Jabatan Fungsional Komite Penunjang Lain Komite PMKP, Komite PPI,
Anggraini Dwi S, SST Komite Etik dan Hukum
Kasubag Rekam Medik dan Kasubag Kepegawaian dan Kasubag Umum, Hukmas
Informatika Diklat dan Perlengkapan
Denni Kurniawan SKM, MSi YolandaTrihastuti, S.Kp, M.Si Deasy Irani, SKM

KABID BINA PELAYANAN MEDIK DAN PENUNJANG KABID BINA PELAYANAN KEPERAWATAN KABID BINA PROGRAM DAN PEMBENDAHARAAN
dr.YOANDA FALIA CORY Hj. RISMA SUMARNI, SKM, M.Si HAIRUDDIN, SE. MM

Kasi Bina Pelayanan Asuhan Kasi Bina Pelayanan Logistic Kasi Bina Pelayanan Kasi Bina Pelayanan Asuhan Kasi Bina Program dan Kasi Bina Pembendaharaan
Profesi Medik dan Penunjang Medik dan Penunjang Logistic Keperawatan dan Profesi Keperawatan Anggaran dan Akutansi
Riadon, SKM., M. Si H. Nofrinain, SST., M. Si Ashri, SKM Ns. Sulastri, S. Kep Dadang Prayitno, SE Tri Isnaini Yuniarti, SE, M.Si
Gambaran ketersediaan sumber daya manusia di RSUD Kota
Prabumulih Tahun 2022 berdasarkan kualifikasi pendidikan adalah
sebagai berikut :
Tabel 1. SDM RSUD Kota Prabumulih
N TOTA
JENIS TENAGA PNS KONTRAK PHL TKS
O L
1 MEDIS
1.1 Dokter Spesialis
a. Spesialis Obgyn (Sp.OG) 3 1 4
b. Spesialis Bedah (Sp.B) 1 1
c. Spesialis Anak (Sp.A) 3 3
d. Spesialis Penyakit Dalam
4 4
(Sp.PD)
e. Spesialis Anastesi (Sp.An) 1 1
f. Spesialis THT (Sp.THT) 1 1
g. Spesialis Mata (Sp.M) 2 1 3
h. Spesialis Radiologi (Sp.Rad) 1 1
i. Spesialis Kulit Dan Kelamin 1 1
j. Spesialis Orthopedi (Sp.OT) 1 1
k. Spesialis Rehabilitasi Medik
1 1
(Sp.KFR)
l. Spesialis Patologi Klinik 1 1
J. Spesialis Jiwa 1 1
K. SpesialisForensik 1 1
1.2 Dokter Umum 6 1 4 11
1.3 Dokter Gigi 7 7
2 S2 KESEHATAN
2.1 Magister Kesehatan (MARS) 1 1
3 KESEHATAN MASYARAKAT
3.1 Magister Kesehatan (M.Kes) 5 5
3.2 SKM (S1) 30 9 39
4 FARMASI
4.1 Apoteker 5 5
a. S.Si, Apt 3 3
b. S.Farm, Apt 2 2
4.2 S1 Apoteker (S.Farm) 1 1

10
4.3 D III Farmasi (AMF) 4 10 14
4.4 SMF 1 1
5 PARAMEDIS PERAWATAN
5.1 Perawat
a. S1 Keperawatan Ners (S.Kep,
4 12 16
Ners)
b. S1 Keperawatan (S.Kep) 12 5 17
c. D IV Keperawatan 10 10
d. D III Keperawatan (AM.Kep) 71 77 148
e. SPK
5.2 Bidan
a. D IV Kebidanan (SST) 5 4 9
b. D III Kebidanan (AM.Keb) 25 58 83
c. D I PPB (Program Pendidikan
Bidan)
5.3 Perawat Gigi
a. D III Kesehatan Gigi (AMKG) 3 1 4
b. SPRG 2 2 4
PARAMEDIS NON
6 KEPERAWATAN
6.1 Kesehatan Lingkungan
a. D III Kesling (AMKL) 2 2
b. SPPH
6.2 Gizi
a. S1 Gizi (S.Gz)
b. D IV Gizi (SST) 1 1
c. D III Gizi (AMG) 4 2 6
d. SPAG
6.3 Analis Kesehatan
a. D III Analis (AMAK) 5 13 18
b. D IV Analis (AAK)
c. SMAK
7 LAIN-LAIN KESEHATAN
7.1 Strata 1
a. S1 Psikologi (S.Psi) 1 2 3
b. S1 Fisika Medik (S.Si) 1 1

11
7.2 Diploma III
a. D III ATRO (Amd.Rad) 13 5 18
b. D III ARO (Amd.RO) 1 1 2
c. D III Fisioterapi (Am.Fis) 10 1 11
d. D III Terapi Okupasi (Am.TO) 2 2
e. D III Rekam Medis (Amd.PK) 7 1 8
f. D III ATEM (AMTE) 6 6
g. D III Anastesi (Amd.AN)
h. D III Manajemen RS (Amd) 1 1
i. D I Transfusi Darah 1 1
8 NON KESEHATAN
8.1 Strata 2 (M.Si), (MM) 11 11
8.2 Strata 1 24 26 50
a. S1 Ekonomi Manajemen 13 7 20
b. S1 Ekonomi Akuntansi 4 7 11
c. S1 Sistem Komputer 1 1
d. S1 Akuntansi
f. S1 Hukum 4 1 5
g. S1 Ilmu Komputer 2 2
h. S1 Teknik Informatika 1 1
i. S1 Sistem Informasi 4 4
j. S1 Teknik Mesin 2 2
k. S1 Teknik Sipil 1 1
l. S1 Teknik Elektro 1 1
m.S1 Teknik Telekomunikasi 1 1
8.3 Diploma III
a. D III Komputer 1 1
b. D III Teknik Komputer
c. D III Manajemen Informatika 2 2
d. D III Manajemen Perusahaan 1 1
e. D III Komputer Akuntansi 5 5
f. D III Ekonomi / Perbankan 1 1
g. D III Akuntansi / Keuangan 1 2 3
h. D III Sekretaris 1 1

12
i. D III Teknik Elektro
j. D III Teknik Tambang 1 1
8.4 SLTA / SMK / SMKK 18 88 106
8.5 SLTP 1 2 3
8.6 SD 1 2 3
TOTAL 22 92 114
TOTAL SELURUH 325 6 350 681
Sumber : Data Kepegawaian RSUD Kota Prabumulih 2022

3. Visi, Misi dan Motto RSUD Prabumulih


a) Visi
Visi RSUD Kota Prabumulih adalah “Menjadi Milik dan
Kebanggaan Masyarakat Kota Prabumulih“.
b) Misi
Misi RSUD Kota Prabumulih adalah :
1. Meningatkan pelayanan rumah sakit yang berkualitas dan
terjangkau.
2. Mewujudkan pegawai rumah sakit yang professional,
beretika dan berakhlak.
3. Pengembangan sarana prasarana dan kemitraan
pelayanan rumah sakit.
Dengan melihat atau memperhatikan Visi, Misi dan
Budaya / Tata Nilai / Falsafah organisasi serta maksud
dan tujuan, maka Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Prabumulih menetapkan Motto.
c) Motto
Motto RSUD Kota Prabumulih terdiri dari dua, yaitu :
1. Motto pelayanan
Motto pelayanan RSUD Prabumulih adalah “Seputih
Melati, Secerah Mentari, Sepenuh Hati Melayani
Sesama”.

13
2. Motto manajemen
Motto manajemen RSUD Prabumulih adalah “Melayani
Manusia Agar Mampu Melayani Manusia Menjadi
Manusiawi”.

4. Tata Nilai RSUD Prabumulih


Falsafah RSUD Kota Prabumulih adalah Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
Budaya dan tata nilai RSUD Kota Prabumulih :
i. First, do no harm;
Suatu filosofi yang terkenal dalam bahasa latin yaitu “Primum,
non nocere” (First, Do Harm). RSUD Kota Prabumulih harus
berkemampuan dalam memberikan pelayanan dengan
pendekatan patient safety, employee dan employer safety serta
owner safety.
ii. Berwawasan sosial dan kebangsaan;
RSUD Kota Prabumulih, dalam melayani klien tidak akan
membeda-bedakan suku, ras, agama, keluarga dan sekat-sekat
lainnya, yang dapat menjadi penghambat dan kontra produktif
dengan pelayanan yang diberikan.
iii. Kemitraan;
RSUD Kota Prabumulih berusaha untuk membangun kemitraan
sejajar lintas profesi yang bermartabat. RSUD Kota Prabumulih
berusaha untuk membangun suasana dan etos kerja yang
tinggi dan kondusif, persaingan yang sehat dan berorientasi
pada pelanggan.
iv. SDM berkualitas dan manusiawi;
SDM RSUD Kota Prabumulih akan selalu berusaha untuk
mengembangkan diri (self development). SDM RSUD Kota
Prabumulih bukan “mesin“ yang hanya menjadi alat pekerja,
tapi SDM yang handal, jujur, altruistic dan berkualitas.

14
v. Sarana dan prasarana yang mendukung kinerja;
RSUD Kota Prabumulih berupaya untuk memenuhi kebutuhan
sarana, prasarana dan peralatan yang sesuai dengan standard
yang mendukung peningkatan kinerja dalam memberikan
pelayanan.
vi. Sustainable development;
RSUD Kota Prabumulih, dalam memberikan pelayanan
berusaha untuk mengembangkan pelayanan yang
berkelanjutan, imajinatif, inovatif dan kreatif serta berwawasan
lingkungan.

5. Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Kota Prabumulih


Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Prabumulih Nomor 23 tahun
2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD Kota Prabumulih,
mempunyai Tugas pokok dan Fungsi sebagai berikut :
a. Tugas Pokok
1) Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih mempunyai
tugas pokok membantu Walikota menyelenggarakan
Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan sebagian
kewenangan otonomi daerah dalam bidang pelayanan
kesehatan, mempunyai tugas pokok antara lain :
peningkatan promosi kesehatan (promotif), pencegahan
(preventif), penyembuhan (kuratif), rehabilitasi (rehabilitatif)
dan pelayanan rujukan.
2) RSUD berkewajiban melaksanakan pengendalian mutu
pelayanan kesehatan sesuai dengan standar Akreditasi
yang pelayanannya berkoordinasi dengan Dinas
Kesehatan.
b. Fungsi
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada Pasal 3 Peraturan Daerah, RSUD mempunyai

15
fungsi, yaitu
1) Penyelenggaraan promosi kesehatan
2) Penyelenggaraan pelayanan medis
3) Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non
medis
4) Penyelenggaraan rehabilitasi
5) Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan
6) Penyelenggaraan pelayanan rujukan kesehatan
7) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
8) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan
9) Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan

6. Tugas Pokok Dokter Ahli Pertama


Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: 139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional
Dokter dan Angka Kreditnya menjelaskan bahwa tugas pokok
dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
serta membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian
di bidang kesehatan kepada masyarakat.
Uraian tugas dokter pertama secara rinci, yaitu sebagai
berikut:
a. Melakukan pelayanan medis umum rawat jalan tingkat
pertama
b. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh dokter
umum
c. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter
umum
d. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana

16
e. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K) tingkat sederhana
f. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
g. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
h. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
i. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
j. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan baita
k. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
l. Melakukan pelayanan keluarga berencana
m. Melakukan pelayanan imunisasi
n. Melakukan pelayanan gizi
o. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
penyakit
p. Melakukan penyuluhan medic
q. Membuat catatan medik rawat jalan
r. Membuat catatan medik rawat inap
s. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
t. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
u. Menguji kesehatan individu
v. Menjadi Tim Penguji Kesehatan
w. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
x. Melakukan tugas jaga panggilan / on call
y. Melakukan tugas jaga di tempat / rumah sakit
z. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan
tingkat sederhana.

17
B. Identifikasi dan Deskripsi Isu
1). Identifikasi Isu
Berkaitan dengan laporan aktualisasi ini, sumber isu yang diangkat
berasal dari Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI), Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP), kegiatan inisiatif penulis dengan persetujuan mentor, dan
penugasan dari mentor. Semuanya akan disinkronkan sesuai dengan
keterkaitan materi BerAKHLAK, manajemen ASN, dan SMART ASN.
Adapun beberapa isu yang ditemukan adalah sebagai berikut.
A. Belum optimalnya perilaku cuci tangan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan di UGD RSUD Prabumulih
B. Kurangnya kedisplinan petugas medis dalam membuang
sampah sesuai dengan kategori limbah medis dan non medis di
UGD RSUD Prabumulih
C. Belum optimalnya pemanfaatan media online dalam memberikan
informasi pelayanan di RSUD Prabumulih
D. Belum adanya survey kepuasan pasien atas pelayanan di RSUD
Prabumulih
E. Belum optimalnya SOP tindakan di UGD RSUD Prabumulih

2). Deskripsi Isu

Isu merupakan suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar
organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan
efek negatif terhadap organisasi. Adapun 5 (lima) isu yang diangkat
adalah :

1. Belum optimalnya perilaku cuci tangan yang dilakukan oleh


tenaga kesehatan di UGD RSUD Prabumulih
Deskripsi isu : Cuci tangan adalah salah satu
pencegahan untuk penyebaran
penyakit. Perilaku cuci tangan
dengan langkah yg tepat dan waktu
yang tepat dapat meminimalkan
penularan infeksi yang ada dirumah
sakit antara pasien dan petugas
kesehatan terkhususnya di UGD
RSUD Prabumulih. Apabila perilaku
cuci tangan tidak digunakan secara

18
optimal maka tentunya akan dapat
meningkatkan resiko penularan
infeksi diruang UGD RSUD Kota
Prabumulih.
Kondisi ideal : Tenaga kesehatan seharusnya
menerapkan cuci tangan sesuai
dengan langkah dan waktu yang
tepat, dengan tujuan untuk memutus
rantai infeksi. Cuci tangan di lakukan
dengan 6 langkah, di lakukan saat
sebelum kontak dengan pasien,
sebelum melakukan tindakan
aseptik, setelah kontak dengan
cairan tubuh pasien, setelah kontak
dengan pasien, dan setelah kontak
dengan lingkungan pasien. Edukasi
hand Hygiene (Kebersihan tangan)
Merupakan salah satu Standar
Nasional Akreditasi Rumah sakit
Pokja Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Kaitan dengan materi : Manajemen ASN

2. Kurangnya kedisplinan petugas medis dalam membuang


sampah sesuai dengan kategori limbah medis dan non medis
di UGD RSUD Prabumulih.

Deskripsi isu : Kedisiplinan petugas medis dalam


membuang sampah sesuai dengan
kategori limbah medis dan non medis
dapat meminimalkan penularan
infeksi yang ada dirumah sakit antara
pasien, tenaga medis dan petugas
kebersihan,
Kondisi ideal : Kedisiplinan petugas medis dalam
membuang sampah medis dan non
medis pada tempatnya seharusnya
dapat dijalankan secara optimal,
karena dapat mencegah penularan
infeksi dari pasien ke petugas

19
kebersihan yang ada diruang UGD
RSUD Kota Prabumulih
Kaitan dengan materi : Manajemen ASN

3. Belum optimalnya pemanfaatan media online dalam


memberikan informasi pelayanan di RSUD Prabumulih

Deskripsi isu : Media online dalam hal ini media


sosial yang menarik dapat dijadikan
wadah informasi, publikasi dan
promosi terhadap RSUD Prabumulih
sehingga akan dapat meningkatkan
angka kunjungan pasien yang
membutuhkan di RSUD Prabumulih.
Kondisi ideal : Media online seperti media sosial
Instagram dan facebook jika dibuat
dengan template yang bagus akan
membuat informasi terserbut mudah di
mengerti dan menarik untuk di baca
sehingga meningkatkan minat pasien
untuk berkunjung dan berobat di
RSUD Prabumulih.
Kaitan dengan materi : SMART ASN

4. Belum adanya survey kepuasan pasien atas pelayanan di


RSUD Prabumulih
Deskripsi isu : Sesuai misi rsud yaitu meningkatkan
pelayanan rumah sakit yang
berkualitas dan terjangkau, maka kita
harus mengetahui apakah pasien
sudah puas dengan pelayanan kita di
RSUD. Belum ada nya survey
kepuasan pasien di RSUD
menyebabkan kita belum mengetahui
pasien puas atau tidak,yang dapat
dijadikan sebagai bahan koreksi kita
agar pelayanan dapat di perbaiki dan
dapat ditingkatkan, sehingga visi
RSUD bisa terwujud. Survey

20
kepuasan pasien ini bisa dilakukan
dengan menggunakan kuisioner yang
di bagikan kepada pasien.
Kondisi ideal : Dalam suatu pelayanan publik,
kepuasan pelanggan menjadi salah
satu indikator yang harus di ketahui.
RSUD Prabumulih yang menyediakan
pelayanan publik dibidang
kesehatanan perlu mengetahui
tingkat kepuasan pasien terhadap
pelayanan dan fasilitas yang
disediakan. Mengetahui tingkat
kepuasan dapat menjadi acuan bagi
RSUD untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
Kaitan dengan materi : Manajemen ASN

5. Belum optimalnya SOP tindakan di UGD RSUD Prabumulih


Deskripsi isu : SOP adalah standart operasional
prosedur yang dijadikan pedoman
untuk melakukan tindakan sesuai
dengan standar pelayanan minimal
dalam pemenuhan mutu pelayanan
kesehatan. SOP di IGD harus di
perbarui agar meminimalisir
kesalahan dalam pelayanan dan
meningkatkan kualitas pelayanan.
Kondisi ideal : SOP harus dijalankan sesuai yang
ditetapkan dan harus ditempel di tiap
ruangan agar dapat diingat dan
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
terkait.
Kaitan dengan materi : Manajemen ASN

C. Analisis Isu
Berdasarkan permasalahan yang ada di RSUD Prabumulih,
terdapat lima isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini.
Dari kelima isu tersebut, dipilih satu isu utama yang harus
ditemukan solusinya. Dalam hal penentuan isu utama tersebut,

21
maka perlu dilakukan suatu pengujian dengan menggunakan salah
satu metode yaitu AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan
Kelayakan).
1. Aktual (A) adalah masalah atau pokok persoalan yang benar
terjadi atau akan terjadi yang bisa dipertanggungjawabkan dan
sedang menjadi pembicaraan orang banyak.
2. Kekhalayakan (K) adalah isu yang secara langsung menyangkut
hajat hidup orang banyak.
3. Problematik (P) adalah isu yang menyimpang dari harapan,
standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu
dicari penyebab dan pemecahannya.
4. Layak (L) adalah isu yang masuk akal (logis), pantas realistis
dan dapat dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.
Metode AKPL adalah salah satu alat yang digunakan untuk
menyusun urutan prioritas isu yang akan diselesaikan. Metode ini
dilakukan dengan menentukan tingkat isu dengan menentukan
angka skala (1 sampai 5). Isu yang memiliki skor tertinggi adalah isu
utama yang akan segera diselesaikan. Adapun indikator penilaian
isu dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Indikator Skor Penilaian Isu

Skala Nilai
5 Sangat Besar
4 Besar
3 Sedang
2 Kecil
1 Sangat Kecil

22
Tabel 3. Penapisan Isu menggunakan Metode APKL

Rangk
Nama A P K L Jumlah
ing

Belum optimalnya perilaku cuci


tangan yang dilakukan oleh tenaga
4 3 4 4 15 III
kesehatan di UGD RSUD
Prabumulih
Kurangnya kedisplinan petugas
medis dalam membuang sampah
sesuai dengan kategori limbah 4 3 3 4 14 IV
medis dan non medis di UGD RSUD
Prabumulih.
Belum optimalnya pemanfaatan
media online dalam memberikan
3 3 3 4 13 V
informasi pelayanan di RSUD
Prabumulih
Belum adanya survey kepuasan
pasien atas pelayanan di RSUD 5 4 5 4 18 I
Prabumulih

Belum optimalnya SOP tindakan di


4 3 5 4 16 II
UGD RSUD Prabumulih

D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih


Berdasarkan analisis AKPL setiap issue, maka masalah yang paling
layak dicarikan solusinya adalah belum adanya survey kepuasan pasien
atas pelayanan di RSUD Prabumulih. Langkah yang dilakukan dalam
tahap ini merumuskan isu yang memuat focus dan locus, menentukan
gagasan kegiatan yang akan dilakukan, mengidentifikasi sumber isu, aktor
yang terlibat dan peran dari setiap aktor, serta mendeskripsikan
keterkaitannya dengan mata pelatihan yang relevan (secara langsung
maupun tidak langsung) dengan konteks isu. Hasil perumusan isu yang
terpilih adalah “Optimalisasi Mutu Pelayanan Kesehatan di RSUD
Prabumulih”.

23
Berdasarkan standar teknis pemenuhan mutu pelayanan kesehatan,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib menerapkan standar pelayanan
minimal (SPM) bidang kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan
yang terbaik bagi masyarakat. Mutu didefinisikan berbeda tergantung dari
sudut pandang pengguna ataupun pelakunya. Mutu pelayanan kesehatan
menurut pasien atau masyarakat adalah empati, menghargai dan anggap
sesuai kebutuhan serta ramah, sedangkan menurut petugas kesehatan
mutu adalah bebas melakukan sesuatu secara profesional sesuai ilmu
pengetahuan, keterampilan dan peralatan yang memenuhi standart.
Perbedaan ini menunjukan bahwa mutu pelayanan kesehatan dapat
diketahui dari hasil respon konsumen langsung dalam hal ini pasien.
Upaya untuk dapat melakukan peningkatan mutu dengan berbagai
pendekatan salah satunya penilaian survey kepuasan pasien yang dapat
menjadi acuan untuk peningkatan kualitas pelayanan. Survey kepuasan
pasien ini dapat dilakukan dengan pembuatan kuisioner yang berisi poin-
poin mengenai standar pelayanan minimal di bidang kesehatan.
Berdasarkan pengalaman selama menjalankan tugas sebagai CPNS di
RSUD Prabumulih, pelayanan kesehatan sudah dilakukan dengan cukup
baik, namun RSUD Prabumulih belum memiliki data kepuasan pasien. Hal
ini disebabkan karena belum adanya kuisioner dan pengambilan data
tersebut. Oleh karena itulah salah satu upaya yang bisa saya berikan
untuk unit kerja saya adalah membuat kuisioner kepuasan pelanggan
sebagai langkah awal untuk memulai pelaksanaan survey kepuasan
pelanggan.

E. Gagasan Pemecah Isu

Merujuk permasalahan di atas, penulis mengusulkan sebuah


gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan “Optimalisasi
mutu pelayanan kesehatan di RSUD Prabumulih”. Untuk mewujudkan
gagasan di atas maka dibutuhkan beberapa rangkaian kegiatan dalam

24
pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja. Rangkaian kegiatan rancangan
aktualisasi sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai rencana kegiatan
yang akan dikerjakan.
2. Melakukan koordinasi dengan Kepala Bidang Pelayanan Medis &
Penunjang dan Humas di RSUD Kota Prabumulih
3. Menyusun kuisioner kepuasan pasien secara manual
4. Menyusun kuisioner kepuasan pasien secara digital
5. Melakukan sosialisasi ke tenaga kesehatan di setiap ruangan
mengenai kuisioner kepuasan pasien
6. Melakukan evaluasi kegiatan dan pelaporan

F. Nilai-niai Dasar PNS

Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS bertujuan agar


peserta dasar mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi
ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai dasarprofesi ASN sering
disingkat dengan ASN BERAKHLAK ini merupakan modal awal ASN
dalam menjalankan tugasnya. Dalam kegiatan aktualisasi dan
habituasi ini diharapkan ASN dapat mengimplementasikan nilai-nilai
tersebut kedalam kegiatan yang dilakukan.
Tujuan dasar profesi ASN adalah sebagai berikut :
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja PNS
dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani Antara
lain meliputi masyarakat, atasan, rekan kerja, unit kerja terkait, dan/
atau instansi lain. Seorang abdi Negara haruslah memiliki „jiwa yang
bisa melayani”. Abdi Negara adalah abdi masyarakat yang harus
bisa melayani masyarakat tanpa pamrih. Aspek orientasi pada
pelayanan bertujuan untuk mengukur kesiapan dan kesigapan pada

25
tugas pelayanan yang diberikan. ASN diharapkan mampu
memahami dan memenuhi ekspetasi masyarakat dalam memberikan
pelayanan publik (ramah, cekatan, soluktif, dapat diandalkan dan
perbaikan berkelanjutan). Seorang yang berorientasi pada
pelayanan akan terindikasi dari :

a. Selalu mendahulukan kepentingan umum dari pada


kepentingan pribadi.
b. Senang melayani terutama untuk kepentingan orang banyak.
c. Biasanya untuk tidak menunda-nunda pekerjaan.
d. Melatih diri untuk disiplin.
e. Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan skalaprioritas.
f. Mempergunakan waktu secara optimal, terutama saat jam
kerja.
g. Manfaatkan waktu luang dengan hal-hal yang positif dan
produktif.
Berorientasi pelayanan adalah komitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Kode etik panduan
perilakunya adalah :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
ASN berkedudukan sebagai pembuat dan perencana kebijakan
publick hendaknya dapat membuat kebijakan yang dapat bermanfaat
untuk kebutuhan masyarakat secara luas.

b. Ramah, cekatan solutif dan dapat diandalkan


Kedudukan ASN sebagai pembuat dan perencana kebijakan
publik hendaknya dapat membuat kebijakan yang solutif sehingga
dapat bermanfaat untuk kebutuhan masyarakat secara luas.

c. Melakukan perbaikan tiada henti


Agar dapat menghasilkan kebijakan yang solutif dan
bermanfaat untuk kebutuhan masyarakat secara luas, ASN harus
selalu melakukan evaluasi untuk setiap kebijakan yang dibuat.

26
2. Akuntabel
Akun tabilitas sering disamakan dengan responbilitas. Namun
pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab.
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus
dicapai.

Akuntabel adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus


dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain
adalah:

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi


konflik kepentingan, antara kepentingan public dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan. Akun tabel
memiliki kode etik perilaku yaitu sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat
disiplin dan berintegritas tinggi.
Kedudukan ASN sebagai pembuat dan perencana kebijakan
publik hendaknya dapat bekerja secara jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi demi tercapainya smart
govermance.

b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara


bertanggung jawab, efektif dan efisien.

27
Seseorang PNS akan mendapatkan beberapa fasilitas dari kantor,
dengan adanya fasilitas yang dimiliki hendaknya PNS
menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.

c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan


Mencari seorang PNS akan mendapatkan privilege dalam
kehidupan pekerjaan dan keseharian, menggunakan privilege
dengan bijak dan bertanggung jawab.

Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam :

a. Akuntabilitas vertical : Petanggungjawaban atas pengelolaan


dana kepada otoritas yang lebih tinggi.
b. Akuntabilitas Horizontal : Petanggungjawaban kepada
masyarakat luas.

Lima (5) langkah akuntabilitas yaitu :

a. Akuntabilitas Personal : mengacu pada nilai-nilai yang ada


pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral, dan
etika
b. Akuntabilitas Individu : mengacu pada hubungan antara
individu dan lingkungan kerjanya, yaitu anatara PNS dengan
instansinya sebagai pemberi kewenangan
c. Akuntabilitas Kelompok : biasanya dilakukan atas kerjasama
kelompok
d. Akuntabilitas Organisasi : mengacu pada hasil pelaporan
kinerja yang telah dicapai, baik pelaporan oleh individu
terhadap organisasi instansi maupun kinerja organisasi
kepada stakeholder.
e. Akuntabilitas Stakeholder : tanggung jawab organisasi
pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang
adil, responsive, dan bermartabat.

28
3. Kompeten
Seiring perkembangan waktu, dalam melaksanakan pelayanan
publik, setiap ASN harus selalu dapat meningkatkan potensi diri
untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.Peningkatan
kompetensi ini sangat penting, bahkan telah diamanatkan dalam
ketentuan Peraturan Pemerintah tentang Manajemen PNS, bahwa
setiap aparatur diberikan hak 20 jam pelatihan setiap tahunnya. Hal
ini semata-mata agar setiap ASN dapat melaksankan tugas dengan
kualitas terbaik.

Kata “kompetensi” memiliki pengertian menyoroti aspek dan


penekanan yang relative berbeda. Kompeten simemiliki pengertian
yang sama dengan capability (kemampuan). Seseorang yang
kompeten adalah yang memiliki kemampuan, pengetahuan dan
keahlian untuk melakukan sesuatu secara efisien dan efektif.

Dalam konteks penyelenggaraan Sistem Administrasi Negara


Kesatuan Republik Indonesia, kompetensi dikelompokkan atas 4
jenis, yaitu :

a. Kompetensi Teknis (technical competence)


b. Kompetensi Manajerial (managerial Competence)
c. Kompetensi Sosial (Social Competence)
d. Kompetensi intelektual / Strategik (intellectual / strategic
competence).
Adapun 5 (lima) karakteristik dasar kompetensi, meliputi :
a. Motif (motive), yaitu sesuatu yang secara terus menerus
dipikirkan atau diinginkan oleh seseorang yang menyebabkan
adanya tindakan. Motif ini menggerakkan, mengarahkan, dan
memiliki perilaku terhadap tindakan tertentu atau tujuan dan
berbeda dari orang lain.
b. Sifat (traits), yaitu karakteristik fisik dan respon yang konsisten
terhadap situasi dan informasi.

29
c. Konsep pribadi (self concept), yaitu perilaku, nilai dan kesan
pribadi seseorang.
d. Pengetahuan (knowledge), yaitu informasi mengenai
seseorang yang memiliki bidang substansi tertentu;
e. Keterampilan (skill), yaitu kemampuasn untuk melaksanakan
tugas fisik dan mental tertentu.

Kompeten memiliki 3 (tiga) kode etik perilaku ASN adalah


sebagai berikut:
a. Meningkatkan komperensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah
 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan
yang selalu berubah adalah keniscayaan
 Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan
Heutagogi atau disebut juga sebagai teori “net-centric”,
merupakan pengembangan berbasis pada sumber
pembelajaran utama dari internet.
b. Membantu orang lain belajar
 Sosialisasi dan percakapan di ruang istirahat atau di
kafetaria kantor termasuk morning tea/coffee sering kali
menjadi ajang transfer pengetahuan.
 Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajaran yaitu
aktif dalam “pasar pengetahuan” atau forum terbuka (
Knowlage Fairs and Open Forums).
 Mengambil dan mengembangkan pengetahuan yang
terkandung dalam dokumen kerja seperti laporan,
presentasi, artikel, dan sebagainya dan memasukkannya ke
dalam repository dimana ia dapat dengan mudah disimpan
dan diambil (Knowlage Repositories).
 Aktif untuk akses dan transfer pengetahuan (Knowlage
Access and Transfer), dalam bentuk pengembangan jejaring

30
ahli (expert nerwork), pendokumentasian
pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat
pengetahuan bersumber dari refleksi pengalaman (lessons
learned).
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
 Pengetahuan menjadi karya; sejalan dengan kecendrungan
setiap organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta,
bersifat dinamis, hidup dan berkembangan melalui berbagai
perubahan lingkungan dan karya manusia.

4. Harmonis

Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka


Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”,
seorang pelayan publik harus dapat menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya. Penting bagi setiap ASN untuk dapat
menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat
lebih produktif.

Kode etik yang terkandung pada sikapharmonisyaitu:

a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya


b. ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa, dituntut untuk
selalu menghargai perbedaan, tidak diskriminatif dan selalu
memandang manusia sesuai harkat dan martabatnya.
c. Suka menolong orang lain
d. Saling berinteraksi dengan sesame ASN dan saling tolong
menolong dengan orang lain merupakan kunci utama untuk
mencapai hubungan yang harmonis.
e. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
f. Lingkungan kerja yang kondusif merupakan dasar untuk
terciptanya kedaan harmonis, dimana memberikan rasa

31
nyaman saat bekerja, semangat dan sukses dalam
mengerjakan sesuatu.
Sikap perilaku yang bisa ditunjukkan oleh ASN agar terciptanya
harmonis dengan cara :
a. Toleransi
b. Empati
c. Keterbukaan terhadap perbedaan.

5. Loyal
Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar
negara Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah. Dan
tidak pada satu sosok atau pihak tertentu.
ASN harus dapat menjaga nama baik sesama ASN, nama baik
pimpinan, nama baik instansi dan tentu saja harus selalu dapat
menjaga nama baik negara.
Konsekuensi logis dari adanya loyalitas dan kesetiaan adalah
setiap ASN harus selalu menjaga rahasi ajabatan dan negara.
Kode Etik sikap Loyal sebagai berikut :

a. Memegang teguh ideologi Pancasila Memegang teguh ideologi


pancasila, UUD negara Republik Indonesia tahun 1945, setia
kepada negara kesatuan republik indonesia serta pemerintahan
yang sah.
ASN sebagai profesi, salah satunya berlandaskan pada prinsip
Nilai Dasar sebagaimana termuat pada Pasal 4 UU ASN.
Beberapa Nilai-nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan
Panduan Periaku Loyal yang pertama ini diantaranya :

1) Memegang teguh ideologi Pancasila.


2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah.

32
3) Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia
4) Memiliki kemampuan dalam melakukan kebijakan dan
program pemerintah.
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara,
terangkum dalam sikap sebagai berikut
1) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3) Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan
mengenai disiplin Pegawai ASN.
4) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya. Sedangkan beberapa kewajiban
ASN yang dapat diwujudkan dengan Panduan Perilaku Loyal
yang kedua ini diantaranya.;
c. Menjaga rahasia dan jabatan negara.
1) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
2) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan.
3) Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk
orang lain.
4) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi. adapun kewajiban ASN yang dapat
diwujudkan dengan Panduan Perilaku Loyal yang ketiga,
yaitu: menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan.
6. Adaptif

Situasi dan zaman yang senantiasa berkembang, membuat


seorang aparatur harus dapat dengan cepat menyesuaikan diri

33
menghadapi perubahan yang ada. Harus selalu diingat, istilah yang
sering kita dengar yaitu “Yang Abadi adalah Perubahan itu sendiri”,
membuat siapapun yang tidak dapat beradaptasi akan semakin
tertinggal.

Adaptasi dapat dilakukan dengan terus berinovasi dengan


mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu
bertindak proaktif dan tidak hanya berpangku tangan.Adaptif adalah
terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan. Peranan perilakunya adalah :

a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan


Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku bagi
inidividu dan organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam
hal ini organisasi maupun individu menghadapi permasalahan
yang sama, yaitu perubahan lingkungan yang konstan,
sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk
mentalitas kolektif maupun individual.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas
Sebuah inovasi yang baik biasanya dihasilkan dari sebuah
kreativitas. Tanpa daya kreativitas, inovasi akan sulit hadir dan
diciptakan
c. Bertindak proaktif.
Pro aktif dalam bertindak dan melakukan perubakan
menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

7. Kolaboratif
Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap aparatur
mutlak harus dilaksanakan. Bersinergi dan memberi kesempatan
kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dalam pembangunan,
akan dapat mempercepat pencapaian suatu visi dan cita-cita.
Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi bersama

34
akan dapat menghasilkan nilai tambah, dan mempercepat mencapai
tujuan bersama.Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang
sinergis. Panduan perilakunya adalah :
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi.
Kesempatan untuk berkontribusi dan bekerjasama dari
berbagai bidang, sehingga tercapai kerja sama yang sinergis.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
Apabila dalam kerjasama di dasari sifat saling percaya dan
terbuka maka kerjasama yang sinergis dapat tercapai dan
terlaksana.
c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama.
Saling bekerja sama dalam melakukan suatu kegiatan
menggunakan sumber daya yang ada untuk melakukan
kerjasama yang sinergis.

8. Nilai Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung


terwujudnya Smart ASN
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting
dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum,
berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral
tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat
secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dengan pebuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Tahun 1945. Adapun kedudukan dan peran PNS menuju
terwujudnya Smart ASN adalah sebagai berikut:

1. Manajemen ASN
ASN memiliki kedudukan dan peran dalam manajemen
ASN, dalam Kedudukannya Manajemen ASN adalah pengelola

35
ASN untuk menghasilkan ASN yang professional, memiliki nilai-
nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekan
kan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan
agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang
unggul selaras dengan perkembang ancaman.
ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang
menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Kedudukan
ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN
ini sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi
dan otonomi daerah, sering terjadi adanya isu putra daerah
yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan
birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut
merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
Untuk menjalankan kedudukannya, maka ASN memiliki
fungsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik;
b. Pelayan publik; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa.
Peran dari ASN adalah sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

36
Untuk itu ASN harusmengutamakan kepentingan publik dan
masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas. ASN
berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan
dan kesatuan Negara KesatuanRepublik Indonesia. ASN
senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi
martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan
Negara dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan
golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam
penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satudi
antaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan
bangsa (Kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya).

2. Smart ASN
Pada era digitalisasi ini mendesak setiap aspek untuk
memahami pentingnya peran dari dunia digital salah satunya
pada pegawai ASN. Era digitalisasi ini memberikan
kemudahan dalam melakukan segala hal. Banyak manfaat
yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi, salah
satunya perkembangan pesat bidang komunikasi. Saat ini,
perilaku manusia dalam berkomunikasi menjadi semakin
kompleks. Dahulu, manusia berkomunikasi dengan cara
bertemu, namun kini dengan adanya teknologi, tersedia media
baru dalam berkomunikasi, yaitu melalui jejaring sosial. Jejaring
sosia lini membuat manusia terhubung satu sama lain tanpa
harus bertatap muka. Dengan media baru ini, informasi juga
dapat disebar luaskan dengan cepat.
ASN pada era digitalisasi ini harus memahami

37
perkembangan dan pengoperasian digital didunia kerja, halter
sebut mengharuskan ASN menjadi Smart ASN. ASN
diharapkan dapat memiliki karakter yang efektif, efisien, inovatif,
dan memilikikinerja yang bermutu, dalam penyelenggaraan
program pemerintah, khususnya program literasi digital, pilar
literasi digital, sampai implementasi dan implikasiliterasi digital
dalam kehidupan bersosial dan dunia kerja. Nilai-Nilai Smart
ASN adalah sebagai berikut :
a. Berintegritas, yaitu adanya keselarasan antara hati dan
tindakan serta senantiasa mengedepankan kejujuran.
b. Nasionalisme, yaitu mengandung makna bahwa ASN
harus mempunyai jiwa cintah tanah air yang tinggi
c. Professional, yaitu mempunyai kemampuan yang tinggi
serta bekerja dengan berdasarkan aturan yang berlaku.
d. Wawasan global, yaitu memiliki pandangan ataupun sikap
yang uas, serta mengetahui bagaimana cara menghargai
perbedaan seperti perbedaan ras, warna kulit, ideology,
dan nasionalisme.
e. Menguasai IT, yaitu ASN dituntut untuk tidak gaptek dan
informasi yakni dapat mengoprasikan dan memanfaatkan
aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat dengan bijak
memanfaatkan internet yang digunakan dalam
meningkatkan efektifitas dan efisiensi.
f. Menguasai bahasa Asing, yaitu selain harus mahir
berbahasa Indonesia dengan baik juga harus memiliki
kemampuan menguasai bahasa asing seperti bahasa
Inggris, bahasa Manarin, dan lain sebaginya.
g. Hospitality, yaitu memiliki sifat baik hati dan menarik budi
bahasanya, manis tutur katanya dan sikapnya dalam
setiap melakukan aktivitas pelaksanaan tugas dan
pekerjaan.

38
h. Network. yaitu memiliki jaringan yang luas dan mampu
menjaga jaringan tersebut baik dalam satu instansi
maupun luar.
i. Enterpreneur, yaitu jiwa kewirausahaan yang ditandai
dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas, inovatif,
pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan
menciptakan peluang serta bertanggung jawab.

39
G. Matriks Rancangan
Unit Kerja : RSUD KOTA PRABUMULIH
Identifikasi Isu :
a. Belum optimalnya perilaku cuci tangan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan di UGD RSUD Prabumulih
b. Kurangnya kedisplinan petugas medis dalam membuang
sampah sesuai dengan kategori limbah medis dan non medis
di UGD RSUD Prabumulih
c. Belum optimalnya pemanfaatan media online dalam
memberikan informasi pelayanan di RSUD Prabumulih
d. Belum adanya survey kepuasan pasien atas pelayanan di
RSUD Prabumulih
e. Belum optimalnya SOP tindakan di UGD RSUD Prabumulih

Isu yang Diangkat :


Belum adanya survey kepuasan pasien atas pelayanan di RSUD
Kota Prabumulih

Gagasan Pemecahan Isu:


“Optimalisasi mutu pelayanan kesehatan di RSUD Kota
Prabumulih”
Rancangan Kegiatan dalam Pemecahan Isu :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai rencana
kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Melakukan koordinasi dengan Kepala Bidang Pelayanan
Medis & Penunjang dan Humas di RSUD Kota Prabumulih
3. Menyusun kuisioner kepuasan pasien secara manual.
4. Menyusun kuisioner kepuasan pasien secara digital.
5. Melakukan sosialisasi ke tenaga kesehatan setiap ruangan
mengenai kuisioner kepuasan pasien
6. Melakukan evaluasi dan pelaporan

40
Tabel 4. Matriks Aktualisasi

Konstribusi
Keterkaitan dengan Terhadap Visi Misi
Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata Pelatihan dan Tujuan
No Kegiatan Output/Hasil Organisasi
Kegiatan Organisasi

1. Melakukan a. Meminta izin 1. Surat Keterkaitan dengan nilai Sesuai dengan Visi Kegiatan ini sesuai
konsultasi untuk permohonan BerAKHLAK : dan salah satu misi dengan nilai
dengan melakukan terkait kegiatan RSUD Prabumulih organisasi RSUD
mentor rencana aktualisasi/ Berorientasi Pelayanan yaitu : Prabumulih , yaitu:
mengenai kegiatan habituasi. Memahami dan memenuhi
kegiatan aktualisasi. 2. Surat kebutuhan masyarakat Visi Sustainable
aktualisasi b. Menyampaik persetujuan Melakukan diskusi bersama “Menjadi Milik dan development
yang akan an rencana pelaksanaan mentor bertujuan untuk Kebanggaan Mengembangkan
dilakukan kegiatan kegiatan menemukan rencana kegiatan Masyarakat Kota pelayanan
aktualisasi aktualisasi/habit yang terbaik yang nantinya Prabumulih“. berkelanjutan
yang akan uasi akan bermanfaat terhadap Tujuan dari rencana
dilaksanakan 3. Catatan perningkatan pelayanan aktualisasi ini untuk Kemitraan
. saran/masukan kepada mayarakat. meningkatkan membangun kemitraan
c. Meminta mentor pelayanan kesehatan sejajar lintas profesi
persetujuan 4. Kartu Akuntabel di RSUD Prabumulih
mentor untuk bimbingan Melaksanakan tugas dengan
dapat mentor/ format jujur , bertanggung jawab,
melaksanaka konsultasi cermat, disiplin dan Misi
n kegiatan. 5. Foto berintegritas tinggi Meningatkan
Menyampaikan dengan jujur, pelayanan rumah
bertanggung jawab, dan cermat sakit yang
mengenai kegiatan berkualitas dan
aktualisasi/habituasi yang akan terjangkau.
diakukan agar mentor dapat
mengetahui secara detail
tentang kegiatan.
Harmonis
Menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya.
Melakukan diskusi dua arah
yang menandakan telah
terbangunnya kerjasama yang
baik tanpa melihat latar
belakang masing-masing.

Membangun lingkungan kerja


yang kondusif
Berdiskusi tentang rancangan
kegiatan dapat menciptakan
lingkungan kerja yang nyaman
dan kompak.

Kompeten
Meningkatkan kompetensi
diri untuk menjawab
tantangan yang selalu
berubah
Pemberian saran dari mentor
sebagai bentuk dari
pembelajaran untuk
meningkatkan kompetensi saat
pelaksanaan kegiatan nanti

2. Melakukan a. Membuat 1. Surat Keterkaitan dengan NilaiSesuai dengan misi Sesuai dengan nilai
koordinasi janji waktu permohonan BerAKHLAK: RSUD Prabumulih, organisasi RSUD
dengan dan tempat melakukan yaitu: Prabumulih yaitu :
Kepala Bidang konsultasi habituasi Berorientasi Pelayanan
Pelayanan b. Mengadakan 2. Surat Ramah, cekatan dan solutif Misi Kemitraan
Medis & pertemuan persetujuan Melibatkan beberapa bagian Mewujudkan pegawai Koordinasi sejajar lintas
Penunjang dengan habituasi adalah bentuk dari cekatan rumah sakit yang profesi yang
dan Humas di kepala aktualisasi terhadap suatu masalah dan profesional, beretika bermartabat serta
RSUD Kota bidang 3. Foto mencari pemecahannya. Selain dan berakhlak. terwujudnya suasana
Prabumulih pelayana itu, koordinasi ini dilakukan Dengan dilakukannya kerja yang baik.
medik&penu dengan sikap yang ramah dan koordinasi yang baik
njang dan kerjasama. dengan beberapa
Humas pihak menunjukan
c. Menyampaik Melakukan perbaikan tiada bahwa pegawai
anmaksud henti memiliki
dan tujuan Jika tahun sebelumnya profesinalisme.
kegiatan kegiatan ini belum terlaksana
kepada dengan baik, maka diharapkan Pengembangan
kepala dengan adanya koordinasi sarana prasarana dan
pelayanan dengan beberapa bagian kali ini kemitraan pelayanan
medik dan dapat membuat kuisioner yang rumah sakit.
penunjang baik guna memperbaiki Koordinasi yang baik
dan Humas pelayanan kepada masyarakat. menunjukan kemitraan
yang baik antar
Akuntabel pegawai di rumah
sakit.
Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
Tugas untuk berkoordinasi
dengan banyak bagian ini
dilakukan dengan penuh
tanggung jawab dan disiplin.

Harmonis

Menghargai setiap orang


apapun latar belakangnya
Adanya koordinasi dengan
beberapa bagian telah
membuktikan bahwa
penyelenggara telah melakukan
kerjasama tanpa melihat
perbedaan apapun.

Membangun lingkungan kerja


yang kondusif
Adanya koordinasi dengan
beberapa bagian artinya telah
terjadi kerjasama yang baik,
suasana menjadi lebih dekat
dan nyaman.

Kolaboratif

Memberi kesempatan kepada


berbagai pihak untuk
berkontribusi
Melakukan koordinasi dengan
beberapa bagian bertujuan
untuk memberikan kesempatan
kepada pihak lain untuk
berkontribusi sesuai bidangnya.

Terbuka dalam kerja sama


untuk menghasilkan nilai
tambah
Semua tujuan dari pelaksanaan
diberitahukan dengan jelas dan
terbuka dengan harapan semua
pihak dapat menyukseskan
kegiatan.
3. Menyusun a. Mencari 1. Foto bahan Keterkaitan dengan nilai Sesuai dengan Visi Sesuai dengan Nilai
kuisioner referensi referensi BerAKHLAK : dan salah satu misi RSUD Prabumulih,
kepuasan mengenai tentang RSUD Prabumulih yaitu
pasien secara kuisioner kuisioner Berorientasi Pelayanan yaitu :
manual kepuasan kepuasan Sustainable
pasien. pasien. Memahami dan memenuhi Visi development
b. Mendesain 2. Desain kebutuhan masyarakat “Menjadi Milik dan Referensi dan materi
kuisioner. kuisioner. Pencarian referensi sudah Kebanggaan yang di cari untuk
c. Meminta 3. Kuisioner disesuaikan dengan tujuan Masyarakat Kota membuat kuisioner
saran/masuk yang telah di pelaksanaan dan pelayanan Prabumulih“ menjadi wawasan bagi
an mentor cetak publik kita.
mengenai 4. Foto Misi
rancangan Akuntabel Meningatkan
kuisioner. pelayanan rumah
d. Mencetak Melaksanakan tugas dengan sakit yang
kuisioner jujur, bertanggung jawab, berkualitas dan
cermat, disiplin, dan terjangkau.
berintegritas tinggi.
Pencarian referensi dikakukan Hal ini sejalan dengan
dengan cermat sehingga tujuan dibuatnya
hasilnya dapat dipertanggung kuisioner yaitu
jawabkan nantinya. mengukur kepuasan
pasien agar dapat
Kompeten meningkatkan
pelayanan kesehatan
Meningkatkan kompetensi di RSUD
diri untuk menjawab
tantangan yang selalu
berubah
Pencarian referensi dan
pembuatan kuisioner adalah
bentuk dari usaha
meningkatkan kompetensi diri
Melaksanakan tugas dengan
kualitas yang baik
Pencarian referensi dan
mendengarkan saran serta
masukan dari mentor akan
menghasilkan bahan yang
berkualitas untuk dipaparkan.

Harmonis

Menghargai setiap orang


apapun latar belakangnya.
Menerima kritik dan saran dari
mentor tanpa melihat latar
belakang apapun.

Membangun lingkungan kerja


yang kondusif
Interaksi yang terjadi pada saat
bimbingan bersama mentor
telah menciptakan suasana
kerja yang nyaman.

4. Menyusun a. Mencari 1. Screenshot Keterkaitan dengan nilai Sesuai dengan Visi Sesuai dengan Nilai
kuisioner referensi pencarian BerAKHLAK : dan salah satu misi RSUD Prabumulih,
kepuasan mengenai referensi RSUD Prabumulih yaitu
pasien secara kuisioner pembuatan Berorientasi Pelayanan yaitu :
digital digital (google google form Sustainable
form) 2. Desain dan isi Memahami dan memenuhi Visi development
b. Mendesain google form kebutuhan masyarakat “Menjadi Milik dan Referensi dan materi
kuisioner 3. Foto Pencarian referensi sudah Kebanggaan yang di cari untuk
digital. disesuaikan dengan tujuan Masyarakat Kota membuat kuisioner
c. Meminta pelaksanaan dan pelayanan Prabumulih“. menjadi wawasan bagi
saran/masuka publik kita.
n dari mentor Misi
mengenai Akuntabel Meningatkan
hasil kuisioner pelayanan rumah
digital Melaksanakan tugas dengan sakit yang
jujur, bertanggung jawab, berkualitas dan
cermat, disiplin, dan terjangkau.
berintegritas tinggi.
Pencarian referensi dikakukan Hal ini sejalan dengan
dengan cermat sehingga tujuan dibuatnya
hasilnya dapat dipertanggung kuisioner yaitu
jawabkan nantinya. mengukur kepuasan
pasien agar dapat
Kompeten meningkatkan
pelayanan rumah
Meningkatkan kompetensi sakit.
diri untuk menjawab
tantangan yang selalu
berubah
Pembuatan google form
menjadi inovasi baru bagi
penulis.

Harmonis

Menghargai setiap orang


apapun latar belakangnya.
Menerima kritik dan saran dari
mentor saat berdiskusi tanpa
melihat latar belakang apapun.

Membangun lingkungan kerja


yang kondusif
Interaksi yang terjadi pada saat
bimbingan bersama mentor
telah menciptakan suasana
kerja yang nyaman.

Adaptif

Terus berinovasi dan


mengembangkan kreativitas
Berinovasi dalam pembuatan
kuisioner digital dalam bentuk
google form.

5. Melakukan
. a. Mempersiap 1. Surat Kaitannya dengan niai Sesuai dengan Sesuai dengan nilai
sosialisasi ke kan materi Undangan BerAKHLAK: semua misi RSUD organisasi RSUD
tenaga sosialisasi 2. Tanda terima Prabumulih yaitu: Prabumulih, yaitu :
kesehatan dalam kuisioner Berorientasi Pelayanan
setiap bentuk ppt 3. Daftar hadir Memahami dan memenuhi Misi Kemitraan
ruangan b. Membagikan 4. Materi kebutuhan masyarakat Meningatkan Koordinasi sejajar lintas
mengenai kuisioner ke sosialisasi Cara penyebaran kuisioner pelayanan rumah profesi yang
kuisioner setiap berupa ppt kepada pasien di ruang rawat sakit yang bermartabat serta
kepuasan ruangan 5. Foto dilakukan saat pasien sudah berkualitas dan terwujudnya suasana
pasien rawat inap 6. Video sembuh dan sebelum pulang terjangkau. kerja yang baik
c. Melakukan 7. Lembar sehingga tidak mengganggu. Sosialisasi kuisioner ini
edukasi cara diskusi dapat mempercepat
penyebaran (notulen rapat) Ramah, cekatan, solutif, dan dan mempermudah
kuisioner. dapat diandalkan penyebaran kuisioner
d. Melakukan Penyampaian edukasi juga sehingga kepuasan
diskusi dilakukan dengan ramah, dan pasien di ketahui, kita
(Tanya- jika ada yang bertanya maka dapat meningkatkan
jawab akan direspon dengan cekatan kualitas pelayanan.
interaktif) dan dijawab
antara Tenaga kesehatan yang Mewujudkan pegawai
pemberi melakukan penyebaran rumah sakit yang
materi kuisioner harus ramah dan profesional, beretika
dengan cekatan. dan berakhlak.
peserta Sosialisasi ini dapat
Akuntabel : menjadi edukasi bagi
Melaksanakan tugas dengan tenaga kesehatan
jujur, bertanggung jawab, sehingga dapat
cermat, disiplin, dan bekerja dengan
berintegrasi tinggi professional, beretika
Semua isi edukasi disampaikan dan berakhlak.
dengan jujur dan dari sumber
yang dapat dipertanggung Pengembangan
jawabkan sarana prasarana
Tidak menyalahgunakan dan kemitraan
kewenangan jabatan pelayanan rumah
Edukasi ini dilakukan oleh sakit.
dokter umum yang mana Hasil dari penyebaran
memang susuai dengan kuisioner ini dapat
tupoksinya yaitu Promosi menjadi indikator
kesehatan dengan tujuan peningkatan sarana
meningkatkan pelayanan dan prasarana.
kesehatan.

Harmonis
Membangun lingkungan yang
adaptif
Adanya komunikasi saat sesi
Tanya jawab dapat
menciptakan lingkungan yang
lebih akrab dan nyaman.

Kolaboratif
Memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi
Dalam sosialisasi ini diharapkan
semua pihak ikut serta dalam
penyebaran kuisioner.
6. Melakukan a. Melakukan 1. Kuisioner Keterkaitan dengan nilai Sesuai dengan visi Sesuai dengan nilai
evaluasi pembuatan evaluasi BerAKHLAK: dan Misi RSUD organisasi RSUD
kegiatan dan kuisioner kegiatan. Berorientasi Pelayanan Prabumulih, yaitu Prabumulih , yaitu :
pelaporan untuk 2. Laporan hasil Ramah, cekatan dan solutif
evaluasi pelaksanaan Dalam melakukan evaluasi Misi First, do no harm
kegiatan. 3. Foto/ dilandaskan kejujuran. Harus berkemampuan
b. Konsultasi dokumentasi Meningatkan dalam memberikan
dengan Melakukan perbaikan tiada pelayanan rumah pelayanan dengan
mentor dan henti sakit yang berkualitas pendekatan patient
meminta Melihat hasil evaluasi kegiatan dan terjangkau. safety, employee dan
saran terkait dan dijadikan bahan untuk Mewujudkan pegawai employer safety serta
evaluasi koreksi. rumah sakit yang owner safety.
kegiatan professional, beretika
c. Membuat Akuntabel : dan berakhlak.
laporan hasil Melaksanakan tugas dengan Pengembangan sarana
kegiatan jujur, bertanggung jawab, prasarana dan
d. Mencetak cermat, disiplin, serta kemitraan pelayanan
hasil laporan berintegritas tinggi rumah sakit.
Pembuatan laporan aktualisasi
dan perekapan hasil evaluasi
kegiatan dilakukan dengan
jujur, sesuai dengan materi, dan
dapat dipertanggungjawabkan

Kolaboratif
Memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi
Semua tenaga kesehatan
diharapkan berkontribusi dalam
pengisian kuisioner evaluasi
kegiatan.
H. Jadwal Kegiatan
Adapun kegiatan rancangan aktualisasi yang akan dilakukan peserta
diuraikan pada tabel berikut ini:

Tabel 5. Jadwal dan Kegiatan Aktualisasi

Bulan/ Minggu Pelaksanaan

No. Kegiatan Juli Agustus

I II III I II
1 Melakukan konsultasi
dengan mentor mengenai
rencana kegiatan yang
akan dikerjakan
2 Melakukan koordinasi
dengan Kepala Bidang
Pelayanan Medis &
Penunjang dan Humas di
RSUD Kota Prabumulih

3.
Menyusun kuisioner
kepuasan pasien secara
manual
4.
Menyusun kuisioner
kepuasan pasien secara
digital
5. Melakukan sosialisasi ke
tenaga kesehatan setiap
ruangan mengenai
kuisioner kepuasan pasien
6.
Melakukan evaluasi dan
pelaporan

51
I. Kendala dan Antisipasi
Setelah merancang berbagai gagasan dan kegiatan untuk
menyelesaikan isu yang dihadapi, penulis menyadari akan ada beberapa
kendala yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan aktualisasi. Maka
dari itu, penulis membuat beberapa kendala sekaligus cara untuk
mengatasi masalah tersebut. Beberapa kendala dan antisipasinya
adalah sebagai berikut :

Tabel 6. Kendala dan Antisipasi


No Kendala Antisipasi

1. Waktu yang bersamaan Melakukan koordinasi dengan


antara kegiatan pelaksanaan rekan kerja agar pelaksanaan
aktualisasi habituasi dan aktualisasi dan jam kerja
tupoksi berjalan lancar.
2. Kendala pada saat
Melakukan pemberian kuisioner
pelaksanaan seperti
pada pasien rawat inap yang
kesulitan melakukan
sudah sembuh dan akan pulang
penyebaran kusioner pada
kerumah.
pasien

3. Melakukan koordinasi kepada


Sulitnya mengumpulkan
kepala ruangan untuk
tenaga kesehatan saat
mengirimkan min. 1 perwakilan
sosialisasi mengenai kusioner
ruangan untuk mengikuti
kepuasan pasien.
sosialisasi.

52
DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.


Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 1 tahun 2021. Pelatihan Dasar CPNS.
Keputusan Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara Nomor:
139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Tugas Pokok Dokter.
Rencana Aksi Kegiatan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga tahun
2020-2025.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Kesehatan Kerja Dan Olahraga
tahun 2015-2019
Manajemen Mutu Informasi KesehatanI:Quality Assurance, KEMENKES
RI, 2017
Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2021BERORIENTASI
PELAYANAN Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri SipilJakarta –
LAN – 2021ISBN
Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2021AKUNTABEL Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri SipilJakarta – LAN – 2021 ISBN
Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2021KOMPETEN Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri SipilJakarta – LAN – 2021 ISBN
Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2021HARMONIS Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri SipilJakarta – LAN – 2021 ISBN
Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2021LOYAL Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri SipilJakarta – LAN – 2021 ISBN
Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2021ADAPTIF Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri SipilJakarta – LAN – 2021 ISBN
Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2021KOLABORATIF Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri SipilJakarta – LAN – 2021 ISBN
Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2021SMART ASN Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Jakarta – LAN – 2021 ISBN

53
54

Anda mungkin juga menyukai