JUDUL
Oleh :
Oleh :
JUDUL
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEGAWATDARURATAN MELALUI
PEMBENTUKAN TIM CODE BLUE DI RUMAH SAKIT HJ. ZUBAEDA BANTILAN
Menyetujui :
COACH MENTOR
ii
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
Oleh :
NAMA : dr. Veronicha Anggarai
NIP : 199205262022032009
INSTANSI : RS HJ.ZUBAEDA BANTILAN
JABATAN : DOKTER - AHLI PERTAMA
NDH : 29
JUDUL
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEGAWATDARURATAN MELALUI
PEMBENTUKAN TIM CODE BLUE DI RUMAH SAKIT HJ. ZUBAEDA BANTILAN
COACH MENTOR
PENGUJI
……………………………….
NIP. ………………………….
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurah atas Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam beserta keluarga dan para
sahabatnya. Allhamdulillah, karena rahmat, taufik dan pertolongan dari Allah azza
wa jalla sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi dengan judul
‘Peningkatan mutu pelayanan kegawatdaruratan dengan pembentukan tim
CODE BLUE di RS HJ. Zubaeda Bantilan”
Rancangan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Orang tua, Bapak Tonny Anggarai dan Ibu Rahniyati Sigar yang senantiasa
mendoakan dan memberikan motivasi serta dukungan.
2. Bupati Kabaupaten Tolitoli Bapak Amran Hi.Yahya
3. Kepala BPSDM Provinsi Sulawesi Tengah Bapak Dr. Drs. Adidjoyo Dauda,
M.Si.
4. Drs. Naharuddin, M.M selaku PLT Direktur RS Hj. Zubaeda Bantilan Malala
yang telah banyak memberikan motivasi dan arahan
5. Moh. Nasir Sakka selaku mentor yang telah banyak memberikan masukan
dalam perbaikan aktualisasi ini
6. Vivie Wijaya Laksmi, S.Sos, M.Si. selaku Pembimbing yang tentunya telah
memberikan bimbinganya kepada penulis
7. Tim Widyaiswara BPSDM Prov Sulawesi Tengah yang sangat luar biasa dalam
memberikan materi dan menebarkan semangat
Penulis berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga
diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan ini.
ii
NIP : 199205262022032009
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..........................................................................................................v
BAB I............................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................11
ii
DAFTAR TABEL
1
pelayanan publik di bidang kesehatan yang terintegrasi, profesional,
dan berkomitmen terhadap mutu.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 1 tahun
2021 Tentang Pelatuhan Dasar Calon Pegawai Negara SIpil
(LATSAR CPNS) bahwa kompetensi yang dikembangkan dalam
Pelatihan Dasar CPNS merupakan kompetensi pembentukan
karakter PNS yang professional sesuai bidang tugas. Kompetensi
diukur berdasarkan kemampuan menunjukan sikap perilaku bela
Negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam
pelaksanaan tugas jabatannya, dan mengaktualisasikan kedudukan
PNS dalam NKRI.
Undang-undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal
7 ayat 1, bahwa salah satu persyaratan Rumah Sakit adalah harus
memenuhi unsur keselamatan dan kesehatan kerja.
Bagi praktis keselamatan dan kesehatan kerja, Permenkes 66
Tahun 2016 bisa menjadi sebuah peluang baru mengingat bahwa
setiap rumah sakit harus memiliki unit kerja fungsional K3RS dan
harus dipimpin oleh orang yang memiliki kualifikasi di bidang K3
sebagaimana disebut dalam Pasal 26 ayat (1):
“Pimpinan unit kerja fungsional K3RS sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 24 harus tenaga kesehatan dengan kualifikasi paling
rendah S1 bidang keselamatan dan Kesehatan Kerja, atau tenaga
kesehatan lain dengan kualifikasi paling rendah S1 yang memiliki
kompetensi di bidang K3RS.”
Rumah sakit dalam upaya pencegahan dan penanggulangan
bencana memiliki code emergency (kode darurat bencana) sebagai
pelaksanaan dari komunikasi dan tindakan kedaruratan. Code
emergency merupakan sebuah kode yang mengindikasikan adanya
bencana atau bahaya besar di lingkungan rumah sakit. Biasanya
bahaya yang terjadi ini levelnya sudah besar (disaster) dan
membutuhkan bantuan orang banyak.
2
Daftar code emergency di rumah sakit biasanya disesuaikan
dengan ancaman bencana/bahaya di rumah sakit iru sendiri.
Bencana yang cenderung dapat terjadi adalah kebakaran, gempa
bumi, bencana alam, evakuasi, penculikan bayi, bom, huru-hara dan
lain-lain. Bencana-bencana inilah yang biasanya dijadikan code
emergency.
Code red, code blue dan code pink merupakan di code
emergency yang umum di rumah sakit. Makna code tersebut pasti
hampir sama di setiap rumah sakit. Code red mengartikan adanya
kebakaran, code blue mengartikan adanya kegawatdaruratan medis
dan code pink mengartikan penculikan bayi.
Rs Hj, Zubaeda Bantilan adalah sebuah sarana layanan
masyarakat dalam bidang kesehatan yang dituntut selalu
memberikan pelayanan optimal kepada masyarkat khususnya
masyarakat kabupaten Tolitoli, khususnya di kecamatan Dondo.
Kepuasan dari masyarakat menjadi poin penting dalam mengukur
standar mutu dari suatu pelayanan.
Dokter sebagai salah satu profesi pelayanan kesehatan dituntut
untuk efektif dalam melakukan penegakan dan penanganan penyakit
di fasilitas kesehatan umum seperti pada rumah sakit dan
Puskesmas. Efesiensi waktu juga perlu dipertimbangkan dalam
pemberian layanan kepada masyarakat. Nilai-nilai dasar ASN
senantiasa menjadi petunjuk dalam peningkatan mutu
pelayanan. Agar supaya tercipta rasa puas dan percaya dari
masyarakat sebagai pengguna layanan.
Dalam pelaksanaanya jenis pelayanan tersebut terbagi menjadi
pelayanan medis umum dan pelayanan medis kegawatdarutan. Di
dalam pelayanan kegawatdaruratan medis terdapat suatu prosedur
medis untuk keadaan henti jantung yang disebut dengan Resusitasi
Jantung Paru (RJP). Sedangkan Code blue merupakan stabilisasi
kondisi medis melalui prosedur RJP yang terjadi dalam area rumah
3
sakit. Kondisi darurat medis ini membutuhkan perhatian segera.
Sebuah code blue harus segera dimulai setiap kali seseorang
ditemukan dalam keadaan cardiac-respiratory arrest (tidak ada
respon, nadi tidak teraba dan tidak bernafas) (SOP RS). Merujuk
kepada American Heart Assosiation AHA yang menyatakan
kecepatan pelaksanaan resusitasi jantung paru berkolerasi positif
terhadap tingkat keselamatan pasien. (AHA,1992).
Menurut WHO pada tahun 2016 penyakit kardiovaskuler
menyebabkan 17,I juta kematian setiap tahunnyam inseiden henti
jantung mendadak di Amerika Serikat dilaporkan adalah sekitar
325.000 kematian pertahun yang mewakili 0,1-0,2% kematian dalam
setahun pada populasi orang dewasa.
Kondisi sekarang di RSU Hj. Zubaeda Bantilan belum memiliki
tim code blue yang mampu melakukan bantuan hidup dasar bila
terjadi henti jantung mendadak dilingkungan RSU Hj,Zubaeda
bantilan, sehingga meingkatkan mortalitas kematian akibat penyakit
jantung.
Keadaan yang diharapkan kedepannya bila ada tim code blue
akan meningkatkan kualitas hidup pasien, dan mampu
menyelamatkan pasien yang terkena henti jantung mendadak.
Berdasarkan pengamatan penulis di tempat kerja, pelayanan
kegawatdaruratan rawat inap di Rs Hj. Zubaeda Bantilan, belum
optimal. Melihat dari permasalahan yang ada, penulis berinisiatif
untuk membentuk team code blue di Rs Hj. Zubaeda Bantilan agar
meningkatkan rasa percaya pasien/masyarakat kepada petugas
kesehatan.
Melalui permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk
mengambil judul “Optimalisasi Pelayanan Kegawatdaruratan Bagi
Pasien Rawat Inap Melalui Pembentukan Team Code Blue di RS Hj.
Zubaeda Bantilan Malala”.
4
1.2. VISI , MISI , DAN GAMBARAN ORGANISASI
1.2.1. Visi dan Misi Pemerintahan kabupaten Tolitoli
Visi:
“Terwujudnya masyarakat kabupaten tolitoli yang sejahtera dan
mandiri melalui pemerintahan yang amanah, responsive dan
merakyat”
Misi :
1. Menerapkan system penyelenggaraan pemerintahan yang
transparan, akuntabel, dan partisipatif
2. Meningkatkan sumber daya manusia, kualitas yang lebih maju dan
berdaya saing
3. Menciptakan kemandirian ekonomi desa dan penguatan usaha
mikro,kecil, dan menengah sebagai pilar pembangunan daerah.
4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar, pertanian, dan
perikanan.
5. Meningkatkan peran serta masyarakat melalui semangat gotong
royong dalam penyelenggaraan pembangunan daerah.
6. Membangun masyarakat religius yang berkepribadian berbasis
kearifan lokal
7. Meningkatkan pembangunan kepariwisataan secara konprehensif,
bersinergi, dan terpadu.
8. Menciptakan iklim usaha dan investasi yang lebih mudah dan
cepat
9. Menyelenggarakan pembangunan daerah yang berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan.
5
ini dibangun diatas tanah seluas 1 Ha atas hibah dari Kepala
Desa Malala Kec. Dondo. Daerah ini merupakan DPTPK, jarak
dari Kabupaten Tolitoli 80 Km kearah barat Kabupaten Tolitoli.
Nama Rumah Sakit : RSU Hj. ZUBAEDA BANTILAN
Dasar Pembentukan : Perbup Tolitoli No. 6 Tahun
Org 2018
Kode Registrasi RS : 7206014
Tanggal Registrasi : 23/10/2018
Kelas Rumah Sakit : Tipe D Pratama
Status Kepemilikan : Pemkab Tolitoli
Kategori RS : Rumah Sakit Umum
Alamat : Jl. Kesehatan No. 06, Desa
Malala Kec. Dondo
Pos 94552 E-mail:
rszbmalala@gmail.com
Kecamatan : Dondo
Kabupaten : Tolitoli
Nama Direktur : dr. Masdalina
Izin Mendirikan : -
Izin Operasional : 001/OP/X/DPMPTSP/2018
Pejabat yang memberi : Ka Dinas Penanaman Modal
izin dan PelayananTerpadu Satu
Pintu Kab. Tolitoli
Jumlah Tempat Tidur : 37 TT (Kelas III)
Jenis Pelayanan : IGD, Irna, Irjal, Kebidanan,
Penunjang Medik
6
tanggal 12 Bulan 2019 bertempat di Lapangan Hi. Hayun
Rumah Sakit Umum Hj. Zubaeda Bantilan diresmikan oleh
Bupati Tolitoli Bapak Hi. Moh. Saleh Bantilan
Dalam memenuhi ketentuan persyaratan administrasi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan Rumah Sakit
Umum Hj. Zubaeda Bantilan Kabupaten Tolitoli Prov. Sulawesi
Tengah, telah teregistrasi di Kementerian Kesehatan RI
Nomor Registrasi 7206014, tanggal 23 Oktober Tahun 2018,
masa berlaku tanggal 11 Oktober 2023. Sejak Operasional
Rumah Sakit Umum Hj. Zubaeda Bantilan telah melayani
pasien rawat jalan, rawat gawat darurat, rawat inap,
pelayanan intensive care, pelayanan bedah (tahap persiapan)
pelayanan persalinan, KIA/KB, pelayanan penunjang medic
meliputi pelayanan kefarmasian, pelayanan gizi, pelayanan
laboratorium klinik dan pelayanan pemulasaran jenazah,
pelayanan medic kolegial (Visum et Repertum) dan pelayanan
administrasi perkantoran.
Misi :
1. Mengutamakan Keselamatan Pasien/Klien, Keluarga
Pasien/Klien dan Petugas
2. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya
Manusia yang Profesional
3. Melaksanakan dan Memberikan Pelayanan Sesuai
Standar
7
4. Meningktkan Sarana dan Prasarana
5. Meningkatkan Kesejahteraan Petugas
Motto:
“Melayani dengan hati bertindak dengan profesional”
8
7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaan
8. (P3K) tingkat sederhana
9. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
10. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
11. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat Melakukan
pemulihan fisik tingkat sederhana
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan Ibu
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan Anak
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana
17. Melakukan pelayanan imunisasi
18. Melakukan pelayanan gizi
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
penyakit
20. Melakukan penyuluhan medik
21. Membuat catatan medik rawat jalan
22. Membuat catatan medik rawat inap
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
25. Menguji kesehatan individu
26. Menjadi tim penguji kesehatan
27. Melakukan visum et repertum tingkat pertama
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
29. Menjadi saksi ahli
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
32. Melakukan tugas jaga panggilan/on call
33. Melakukan tugas jaga di tempat/ rumah sakit
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
9
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.
10
1.5. Manfaat
1.5.1. Manfaat bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
1. Untuk meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai dasar
BerAKHLAK sebagai landasan dalam menjalankan profesi di
tempat kerja.
2. Untuk menjadi penuntun dalam melaksanakan kegiatan
aktualisasi nilai dasar di unit kerja serta dasar pelaporan
aktualisasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK di wilayah kerja RS Hj.
Zubaeda Bantilan Malala
1.5.2. Manfaat bagi RS Hj. Zubaeda Bantilan
1. Untuk membantu mewujudkan visi dan misi RS Hj. Zubaeda
Bantilan, Malala
2. Untuk meningkatkan mutu Manajemen ASN dan pelayanan Publik
di Lingkup RS Hj. Zubaeda Bantilan, Malala
3. Untuk meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat kepada
petugas kesehatan dan pusat pelayanan kesehatan
1.5.3. Manfaat bagi masyarakat
1. Untuk mendapatkan pelayanan Publik yang prima sebagai wujud
aktualisasi nilai dasar BerAKHLAK
2. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
Akuntabilitas Di Lingkup RS Hj. Zubaeda Bantilan
11
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
12
seringkali kali kita dengar akuntabilitas tetapi tidak mudah untuk
dipahami, ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang
terlintas adalah sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak
mengetahui bagaimana cara mencapainya, kata akuntabilitas
sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab.
Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti
yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab kepada seseorang atau organisasi yang memberikan
amanat.
3. Kompeten
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang terindikasikan dalam kemampuan
dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan, sebagai ASN
meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah adalah keniscayaan. Melaksanakan belajar
sepanjang hayat merupakan sikap yang bijak. Setiap orang
termasuk ASN selayaknya memiliki watak sebagai pembelajar
sepanjang hayat, Pembelajar yang relevan saat ini adalah
mereka yang memiliki kemampuan untuk secara efektif dan
kreatif menerapkan keterampilan dan kompetensi ke situasi
baru, di dunia yang selalu berubah dan kompleks.
4. Harmonis
Dalam mewujudkan suasana harmonis maka ASN harus
memiliki pengetahuan tentang historisitas ke-Indonesia-an sejak
awal Indonesia berdiri, sejarah proses perjuangan dalam
mewujudkan persatuan bangsa termasuk pula berbagai macam
gerakan gerakan separatisme dan berbagai potensi yang
menimbulkan perpecahaan dan menjadi ancaman bagi
persatuan bangsa, oleh sebab itu sebagai ASN harus
13
menciptakan suasana harmoni dalam lingkungan bekerja,
karena hal tersebut akan membuat kita secara individu tenang,
menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling
kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas
bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.
5. Loyal
sebagai ASN sifat loyal dapat ditunjukan dengan sikap setia
dan mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara, sifat dan
sikap loyal terhadap bangsa dan negara dapat diwujudkan
dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada pemerintahan yang
sah, memegang teguh ideologi pancasila, undang-undang dasar
Negara 1945, NKRI serta selalu menjaga rahasia sesama ASN,
pimpinan, instansi dan Negara.
6. Adaptif
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan
oleh individu maupun organisasi untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan mengapa nilai-nilai
adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas
jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan
lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi
pemerintahan, perubahan iklim dan cepatnya perkembangan
teknologi
7. Kolaboratif
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh
CPNS. Sekat-sekat birokrasi yang mengkungkung birokrasi
pemerintah saat ini dapat dihilangkan. Calon ASN muda
diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat
mewujudkan harapan tersebut. Pendekatan WoG yang telah
berhasil diterapkan di beberapa negara lainnya diharapkan
dapat juga terwujud di Indonesia. Semua ASN
Kementerian/Lembaga /Pemerintah Daerah kemudian akan
14
bekerja dengan satu tujuan yaitu kemajuan bangsa dan negara
Indonesia.
15
menghargai Selaras belakangnya
perbedaan 2. Suka menolong orang
lain
3. Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
5 Loyal Kami Komitmen 1. Memegang teguh
berdedikasi dan Dedikasi ideologi Pancasila,
Kontribusi UUD 1945, setia
mengutamakan
Nasionalisme pada NKRI serta
kepentingan Pengabdian pemerintahan yang
Bangsa dan sah
2. Menjaga nama baik
Negara
sesama ASN,
Pimpinan, Instansi,
dan Negara
3. Menjaga rahasia
jabatan
dan Negara
6 Adaptif Kami terus Inovasi 1. Cepat menyesuaikan
berinovasi dan Antusias diri menghadapi
antusias terhadap perubahan
dalam perubahan 2. Terus berinovasi dan
menggerakkan Proaktif mengembangkan
ataupun Kreativitas
menghadapi 3. Bertindak proaktif
perubahan
7 Kolaboratif Kami Kesediaan 1. Memberi
membangun bekerja sama kesempatan
Sinergi untuk kepada berbagai
kerjasama yang
pihak untuk
hasil yang lebih
sinergis berkontribusi
baik 2. Terbuka dalam
bekerjasama untuk
menghasilkan nilai
tambah
3. Menggerakkan
pemanfaatan
berbagai sumber
daya untuk tujuan
bersama.
16
2.2 . Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya
Smart Governance
1. Manajemen ASN
Saat ini Aparatur Sipil Negara (ASN) terbagi menjadi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK). Keduanya memiliki fungsi yang sama
yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pemberi pelayanan
publik dan sebagai perekat persatuan bangsa. Perbedaan antara
PNS dan PPPK hanya terletak pada unsur jaminan pensiun dan
hari tua, sementara dalam hal pengembangan karir,
perlindungan tenaga kerja, gaji, tunjangan, dan hak cuti dimiliki
baik oleh seorang PNS ataupun PPPK.
Pada sistem Manajemen ASN juga dikenal mengenai
adanya sistem Merit. Sistem merit merupakan suatu kebijakan
dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar, dengan tanpa
membedakan latar belakang Politik, Ras, Warna kulit, Agama,
asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi
kecacatan. Hal ini untuk memastikan bahwa dalam penerimaan
ASN Negara bersifat adil dalam memberikan kesempatan
kepada Rakyatnya untuk menjadi seorang ASN.
Dalam bekerja, seorang ASN juga mendapat perlindungan
Kesehatan serta perlindungan Hukum. Perlindungan hukum
yang dimaksud adalah jika PNS mendapat masalah Hukum yang
diberikan jika seorang ASN tersebut telah melaksanakan
tugasnya sesuai keilmuan atau sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan.
2. Smart ASN
Smart ASN dapat dimaknai tentang bagaimana kita
sebagai seorang ASN harus paham mengenai pentingnya
Literasi Digital. Dalam hal ini ASN harus cakap dalam
17
menggunakan teknologi. Seorang ASN yang Smart harus
memahami 4 hal utama dalam konteks literasi digital, yakni
digital skills, digital culture, digital ethics dan digital safety.
a. Digital Skills
Yaitu kemampuan seorang ASN untuk memahami dan cakap
dalam memanfaatkan / menggunakan fasilitas teknologi baik
hardware maupun software.
b. Digital culture
Dapat dimaknai sebagai kemampuan seorang ASN untuk
dapat membiasakan pemanfaatan teknologi dalam mencari
informasi yang tetap berprinsip pada wawasan kebangsaan,
Pancasila, dan KeBhinekaan serta membiasakan diri
menggunakan teknologi untuk menunjang kinerja.
c. Digital Ethics
Dapat dimaknai sebagai Etika dan Moral tata kelola digital
dalam kehidupan sehari-hari yang dimiliki oleh seorang ASN.
d. Digital Safety
Dapat dimaknai sebagai sebuah kesadaran diri untuk
melindungi data pribadi, data orang terdekat dan orang lain
di dunia digital dalam kehidupan sehari-hari.
Smart ASN tidak hanya terbatas pada Internet dan Media
sosial saja, namun secara luas juga memiliki pengaruh terhadap
kemampuan seorang ASN untuk dapat beradaptasi mengikuti
perkembangan Ilmu Tekhnologi termasuk pemanfaatan sarana
dan prasanana berbasis tekhnologi yang seiring waktu juga turut
berkembang.
2.1. Analisis Isu
a. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang
muncul pada instansi kerja RS Hj. Zubaeda Bantilan dari hasil
18
pengamatan dan informasi dari berbagai sumber, diperoleh
beberapa isu yaitu:
1. Belum terbentuknya tim code blue RS Hj. Zubaeda Bantilan
2. Minimnya stok obat emergency di RS Hj. Zubaeda Bantilan
3. Rencahnya cakupan vaksinasi di lingkungan kerja RS Hj.
Zubaeda Bantilan
4. System rujukan terpadu yang belum terlaksana dengan baik
19
yang berlum terlaksana pasien yang dirujuk, sehingga
baik penanganan pasien rujukan terlambat
dapat diatasi bila SMART ASN
dilaksanakan dengan baik
20
3. Rendahnya cakupan
vaksinasi COVID-19 di
wilayah kerja RS Hj. Zubaeda 5 2 4 5 16
Bantilan
4. Sistem Rujukan terpadu yang 4 3 3 5 15
berlum terlaksana baik
21
Berdasarkan hasil Analisa diatas, maka dapat disimpulkan Core
Issue yang diperoleh adalah “Tidak adanya tim code blue di
RS Hj. Zubaeda Bantilan”
22
3. Tidak adanya tim kesehatan yang siap siaga untuk melakukan RJP
bila ada kasus kegawat daruratan henti jantung
4. Belum maksimalnya pelayanan kegawat daruratan
5. Pelayanan yang belum terstandarisasi dengan baik
6. Menurunnya nilai akreditasi rumah sakit
7. Menurunnya rasa percaya pasien terhadap pelayanan rumah sakit
Supplier Skill
RS baru dibangun
Belum terakreditasnya RS
Surrounding System
23
jantung paru yang tertempel di paru
dinding RS
3. Belum terlatihnya tenaga Mengadakan pelatihan dan sosialisasi
kesehatan tentang terkaiit resusitasi jantung paru
penanganan henti jantung
4. RS baru dibangun Melakukan study banding dengan RS
lain yang mempunyai tim CODE BLUE
5. Belum terakreditasinya RS Membantu menyusun pokja dan
berperan aktif menyukseskan
akreditasi RS
Melakukan study banding dengan RS
lain yang sudsh terakreditasi
6. Tim mutu RS yang baru Melakukan study banding dengan RS
terbentuk lain yang sudah terakreditasi
24
e. Rencana tahapan kegiatan
a. Unit kerja : RS Hj. Zubaeda Bantilan
b. Isu yang diangkat : Belum optimalnya pelayanan kegawat daruratan di RS Hj.Zubaeda Bantilan
Isu diatas terkait dengan agenda III management ASN
c. Gagasan pemecahan isu : Meningkatkan mutu pelayanan kegawat daruratan melalui pembentukan tim
code blue di RS Hj.Zubaeda Bantilan
d. Tujuan gagasan pemecahan isu : Mengurangi angka kematian di RS Hj.Zubaeda Bantilan yang mempengaruhi
tingkat kepuasan pasien
No Kegiatan Tahapan Output / Hasil Keterkaitan Kontribusi Kegiatan Penguatan Nilai
Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi - Misi Organisasi
Pelatihan Pemda
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Menyiapkan bahan Adanya bahan Akuntabel Kegiatan ini Terlaksananya
persiapan konsultasi konsultasi Kompeten berkontribusi kegiatan persiapan
aktualisasi terhadap pencapaian ini
pembentukan mengaktualisasikan
tim CODE nilai Akuntabel,
BLUE Loyal, Harmonis,
(Manajemen kolaboratif dan akan
ASN) menguatkan nilai-
nilai organisasi yang
25
2. Menghubungi Mendapatkan arahan Akuntabel Misi Ke-2 : diterapkan di RS Hj.
pimpinan RS dan kesepakatan Loyal Meningkatkan Zubaeda Bantilan
untuk penetapan jadwal dengan Harmonis Sumber Daya dalam menerapkan
waktu konsultasi pimpinan Manusia, Kualitas budaya Melayani
Hidup Masyarakat dengan setulus
Lebih Maju dan hati, Loyal
Berdaya Saing terhadap atasan
2. Membuat SOP 1. Menyiapkan Adanya bahan SOP Akuntabel Kegiatan ini Terlaksananya
Code Blue bahan membuat code blue Kompeten berkontribusi kegiatan persiapan
(manajemen SOP terhadap pencapaian ini
ASN) Misi Ke-2 : mengaktualisasikan
2. Melakukan Adanya arahan dan Akuntabel Meningkatkan nilai Akuntabel,
26
konsultasi bimbingan dari Loyal Sumber Daya Loyal, Harmonis,
dan pimpinan rumah sakit Harmonis Manusia, Kualitas kolaboratif dan
koordinasi terkait SOP code blue Hidup Masyarakat akan menguatkan
3. Finalisasi Ditetapkannya SOP Akuntabel Lebih Maju dan nilai-nilai
penetapan code blue di RS Kompeten Berdaya Saing organisasi yang
SOP HJ.Zubaeda Bantilan diterapkan di RS
Hj. Zubaeda
Bantilan dalam
menerapkan
budaya Melayani
dengan setulus
hati, Loyal
terhadap atasan
3. Edukasi 1. Menyiapkan Adanya materi Akuntabel Kegiatan ini Terlaksananya
Pembentukan bahan edukasi edukasi Kompeten berkontribusi kegiatan edukasi ini
tim code blue Adaptif terhadap pencapaian mengaktualisasikan
dengan pihak Misi Ke-2 : nilai Akuntabel,
terkait. 2. Membuat Adanya undangan Kompeten Meningkatkan Kompeten, Adaptif,
(Manajemen undangan rapat rapat Adaptif Sumber Daya Kolaboratif dan
ASN) dan Kolaboratif Manusia, Kualitas akan menguatkan
mengundang Hidup Masyarakat nilai-nilai
pihak yang Lebih Maju dan organisasi yang
terkait Berdaya Saing. diterapkan di RS
(pimpinan Hj. Zubaeda
rumah sakit, Bantilan dalam
27
dokter, kepala menerapkan
ruangan dan budaya Melayani
kepala instalasi) dengan setulus
3. Melakukan pre- Adanya hasil survey kompeten hati, Amanah
test pada berupa tingkat (tanggung jawab)
tenaga pengetahuan tenaga dalam
kesehatan kesehatan tentang melaksanakan
terkait code code blue tugas, Loyal
blue terhadap atasan
4.Melakukan rapat Terlaksananya Kompeten
pembentukan tim kegiatan rapat Kolaboratif
code blue dan terkait pembentukan
alur team code blue
pelaksanaannya
5.Melakukan Terlaksananya kompeten
evaluasi post evaluasi pengetahuan
test tenaga kesehatan
tentang code blue
4. Pembentukan 1. Menyusun draft Adanya draft nama Akuntabel Kegiatan ini Terlaksananya
tim code blue. nama tim code tim code blue Adaptif berkontribusi pembentukan tim
(Manajemen blue Loyal terhadap pencapaian CODE BLUE
ASN) Misi Ke-2 : mengaktualisasikan
2. 2. Melakukan Adanya arahan hasil Akuntabel Meningkatkan nilai Akuntabel,
28
konsultasi dan konsultasi dan Loyal Sumber Daya Kompeten, Adaptif,
koordinsi disetujuinya daftar Harmonis Manusia, Kualitas Loyal, Harmonis
pimpinan nama Hidup Masyarakat dan menguatkan
terkait draft nakes yang masuk Lebih Maju dan nilai-nilai
nama tenaga dalam Berdaya Saing organisasi yang
kesehatan team code blue diterapkan di RS
Tim code blue Hj. Zubaeda
3. Finalisasi Adanya SK team code Akuntabel Bantilan dalam
penetapan SK blue oleh pimpinan Kompeten menerapkan
team code blue rumah sakit budaya Melayani
dengan setulus
hati, Amanah
(tanggung jawab)
dalam
menjalankan
tugas, Loyal
terhadap atasan
5 Pelaksanaan 1. Penentuan jadwal Adanya kesepakatan Akuntabel Kegiatan ini Terlaksananya
. simulasi dan simulasi yang jadwal dengan kepala Kompeten berkontribusi kegiatan simulasi
penerapan code dikoordinasikan ruangan Kolaboratif terhadap pencapaian dan penerapan
blue dengan kepala Harmonis Misi Ke-2 : code blue
(Manajemen ruangan Meningkatkan mengaktualisasikan
ASN) Sumber Daya nilai Akuntabel,
Manusia, Kualitas Kompeten, Adaptif,
Hidup Masyarakat Kolaboratif,
29
2. Pelaksanaan Tercapainya Akuntabel Lebih Maju dan Harmonis dan akan
simulasi code blue keterampilan dan Kompeten Berdaya Saing menguatkan nilai-
pengetahuan peserta Kolaboratif nilai organisasi
mengenai Harmonis yang diterapkan di
pelaksanaan code Adaptif RS Hj. Zubaeda
blue Bantilan dalam
menerapkan
budaya Melayani
3. Penerapan Adanya pelayanan Akuntabel dengan setulus
pelayanan kegawat daruratan Kolaboratif hati, Amanah
kegawat daruratan code blue sesuai SOP Harmonis (tanggung jawab)
code blue sesuai dalam
SOP melaksanakan
tugas, Loyal
terhadap atasan
6. Pelaporan hasil 1. Menyiapkan Adanya laporan hasil Akuntabel Harmonis Kegiatan ini Terlaksananya
kegiatan ke laporan hasil kegiatan aktualisasi Loyal berkontribusi kegiatan pelaporan
direktur RS kegiatan dan habituasi terhadap pencapaian hasil kegiatan
Hj.Zubaeda aktualisasi dan Misi Ke-2 : mengaktualisasikan
Bantilan habituasi Meningkatkan nilai Akuntabel,
(Management Sumber Daya harmonis dan loyal
ASN) Manusia, Kualitas dan akan
Hidup Masyarakat menguatkan nilai-
30
2. Memohon Adanya arahan dari Akuntabel Lebih Maju dan nilai organisasi
arahan dan Pimpinan rumah sakit Harmonis Berdaya Saing yang diterapkan di
bimbingan dari terkait laporan hasil Loyal RS Hj. Zubaeda
pimpinan terkait aktualisasi Bantilan dalam
laporan hasil menerapkan
budaya Melayani
dengan setulus
hati, Amanah
3. Melaporkan hasil Adanya laporan hasil Akuntabel (tanggung jawab)
aktualisasi dan aktualisasi dan Harmonis dalam
habituasi habituasi di rumah Loyal melaksanakan
sakit tugas, Loyal
terhadap atasan
31
2.5 Jadwal Rancangan Aktualisasi
Nama Peserta : dr. Veronicha Anggarai
Unit Kerja : RS Hj. Zubaeda Bantilan
Waktu : 8 Agustus 2022-4 September 2022
Tabel . Jadwal Rancangan Aktualisasi
NO Kegiatan Bulan Agustus
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 23 24 24 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4
Melakukan konsultasi 2
1 dengan pimpinan
langsung selaku
2. Membuat SOP code blue
Sosialisasi mengenai
3. pembentukan team code
blue dengan pihak
4. terkait.
Pembentukan team
code blue
Pelaksanaan simulasi dan
5. penerapan code blue di
ruang rawat inap.
32
Pelaporan hasil kepada
6. direktur RS Hj. Zubeda
Bantilan
33
34