Oleh
Oleh
JUDUL
Coach Mentor
Penguji
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas curahan rahmat dan nikmat-
Nya, sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dapat menyelesaikan
“Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara” yang merupakan salah satu
persyaratan yang diwajibkan selama mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Rancangan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan penghargaan
dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak H. Hadianto Rasyid, S.E selaku Wali Kota Palu yang telah memberikan kesempatan
untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022
2. Bapak Dr. Drs. Adidjoyo Dauda, M.Si Selaku Kepala BPSDMD Provinsi Sulawesi
Tengah beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS Tahun 2022
3. Bapak Drs. H. Bahrun, M.Si selaku Coach yang telah meluangkan waktu untuk
membimbing dan menasehati selama penyusunan rancangan aktualisasi.
4. Ibu Agustina Gosal S.Tr. Keb Selaku Kepala UPTD Puskesmas Lere sekaligus sebagai
mentor yang telah meluangkan waktunya untuk memberi saran dan bimbingannya,
5. Bapak Hendro dan Bapak Abdurrahman selaku evaluator pelaksana pelatihan dasar CPNS
Tahun 2022
6. Budi Kalesu dan Marta Paparang selaku Orang tua penulis
7. Niluh Kadek Sri Utami, selaku Tunangan yang selalu mendampingi dan memberikan
dukungan kepada penulis
8. Teman-teman kelompok 3 angkatan XXXVIII kelas E yang sudah berjuang
bersama-sama selama mengikuti latsar
9. Semua rekan kerja UPTD Puskesmas Lere yang telah memberikan saran dan
dukungungannya kepada penulis
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah banyak
membantu penulis.
Penulis berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga diharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini.
iii | A S N B e r A K H L A K
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Persetujuan..........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR
..........................................................................................................................................................ii
i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................iv
DAFAR TABEL.....................................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2. Visi, Misi, Gambaran Organisasi Perangkat Daerah.........................................................3
1.3. Tugas dan Fungsi Perawat Terampil.................................................................................7
1.4. Tujuan Aktualisasi.............................................................................................................7
1.5. Manfaat Aktualisasi...........................................................................................................8
iv | A S N B e r A K H L A K
DAFTAR TABEL
v| A S N B e r A K H L A K
DAFTAR GAMBAR
vi | A S N B e r A K H L A K
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang ASN No. 5 Tahun 2014, dijelaskan bahwa Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Peran Aparatur Sipil
Negara (ASN) sudah ditetapkan pada Undang-Undang No 5 tahun 2014 pasal 12, yaitu
Sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional, melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme. serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat
dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945.
Demi mewujudkan pembangunan tersebut, berdasarkan Peraturan Lembaga
Administrasi Negara nomor 10 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar CPNS, diperlukan
pembinaan melalui Pelatihan Dasar (Latsar). Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(Latsar CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan
menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang
dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti penyelenggaraan Pelatihan
Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan nonklasikal; dan Kompetensi Sosial
Kultural dengan Kompetensi Bidang.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES) No.43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) menjelaskan bahwa, fasilitas
pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitative yang
dilakukan pemerintah, pemerintah daerah dan/ atau masyarakat. Upaya pembangunan
kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas dapat berjalan dengan baik jika dilakukan
proses manajemen yang baik, proses manajemen yang baik dapat tercipta salah satunya
dengan mentaati tugas pokok dari puskesmas itu sendiri yaitu salah satunya upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM) salah satunya penyakit
Diabetes Melitus.
Sebagai salah satu ASN yang bekerja di Puskesmas, perawat harus mampu melaksanakan
tugas, fungsi dan perannya sesuai dengan bidang keahliannya. Puskesmas
1| A S N B e r A K H L A K
sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan harus mampu memberikan pelayanan maksimal kepada
masyarakat. Hal ini sejalan dengan Program Indonesia Sehat yang merupakan salah satu program
dari agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu meningkatnya derajat kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit endokrin yang paling banyak diderita
penduduk disuluruh dunia. Diabetes Melitus didefinisikan sebagai suatu penyakit atau
gangguan metabolisme kronis dengan multi Etologi yang ditandai dengan tingginya
kadar glukosa darah (<200 mg/ dL) disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat,
lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Diabetes melitus tidak hanya
menyebabkan kematian prematur di seluruh dunia penyakit ini juga menjadi penyebab
utama kebutaan, penyakit jantung dan gagal ginjal.diabetes diperkirakan meningkat seiring
penambahan umur penduduk menjadi 19,9 % atau 111,2 juta orang pada umur 65-79
tahun. Angka diprediksi terus meningkat hingga mencapai 578 juta ditahun 2030 dan 700
juta ditahun 2045 (Riskesdas 2018).
Sesuai dengan data Profil UPTD Puskesmas Lere pada Tahun 2022,
Penyakit Diabetes masuk dalam 10 besar penyakit yang ada di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Lere. Dalam melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
Diabetes Melitus di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lere terdapat beberapa kendala yang
didapatkan salah satunya tentang kepatuhan pasien untuk kontrol ke Puskesmas dan
minum obat anti diabetik.
Kondisi saat ini, jumlah kunjungan pasien Diabetes di Posbindu PTM Puskesmas
Lere pada bulan September tahun 2022 yaitu berjumlah 26 orang pasien dari total 40
pasien keseluruhan yang terdata. Ini artinya masih ada 40% pasien yang belum datang
melakukan kontrol rutin di Posbindu PTM.
Kondisi yang diharapkan yaitu pasien bisa lebih disiplin dalam melakukan kontrol
rutin di Posbindu PTM untuk mengontrol kadar glukosa darah serta mendapatkan edukasi
dan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Kurangnya kepatuhan pasien
dalam melakukan kontrol rutin akan berdampak terhadap keberhasilan suatu pengobatan.
Hasil terapi tidak akan mencapai tingkat optimal tanpa adanya kesadaran diri pasien itu
sendiri, bahkan dapat mengakibatkan kegagalan terapi, serta dapat pula menimbulkan
komplikasi yang sangat merugikan penderita dan pada akhirnya akan berakibat fatal.
Berdasarkan dari uraian diatas, penulis Mengangkat isu; Kurangnya kepatuhan
Pasien penderita Diabetes dalam melakukan kontrol rutin di Posbindu PTM di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Lere, untuk dilakukan intervensi penyelesaiannya melalui pendekatan
Home Visit. Home Visit yang dimaksudkan adalah strategi pendekatan dengan melakukan
kunjungan ke rumah pasien penderita diabetes yang jarang melakukan kontrol rutin ke
Posbindu PTM.
VISI :
Membangun Kota Palu yang mandiri aman dan nyaman, tangguh serta professional
dalam konteks pembangunan berkelanjutan berbasis kearifan lokal dan keagamaan.
MISI :
VISI :
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu menuju masyarakat sehat
secara mandiri
MISI :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar tingkat pertama yang bermutu
dan merata
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan
dibidang kesehatan
3. Meningkatkan kualitas SDM Puskesmas
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan
lingkungan.
MOTO :
LERE
L : lemah lembut santun berbahasa dalam pelayanan kesehatan,
E : Empati dan disiplin dalam mengemban amanah pelayanan
kesehatan,
R : Rasa aman dan nyaman yang diciptakan dalam menciptakan
pelayanan prima
E : Efektifitas dan efisien dalam bekerja
3| A S N B e r A K H L A K
ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
Keadaan Umum :
1. Letak Geografis
2. Pemerintahan
UPTD Puskesmas Lere Tahun 2021 memiliki luas wilayah kerja
sebesar ±20 km2 yang secara administrasi pemerintahan terbagi atas 3
kelurahan yaitu kelurahan Silae, Kabonena dan Lere dengan jumlah
penduduk sebanyak 23.238 jiwa. Dimana kepadatan penduduk
perkilometer bujur sangkar adalah sejumlah 2.430 jiwa, dengan rata- rata
jiwa per rumah tangga sebanyak 2 orang (tabel 1). Sedangkan penyebaran
jumlah kelurahan secara administratif pemerintahan beserta luas
wilayahnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel I.I
Distribusi Kelurahan Dirinci Menurut Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Lere Tahun 2021
Luas Wilayah
No. Kelurahan (km2) RT RW
1. Silae 7 17 4
2. Kabonena 0,56 16 5
3. Lere 2 30 6
Total 9.56 63 15
Sumber Data : * BPS Kota Palu Tahun 2021
* Kantor Kelurahan se Wilayah Urusan UPTD Urusan Puskesmas Lere
4| A S N B e r A K H L A K
3. Tenaga Kesehatan
Pelaksanaan pembangunan kesehatan di wilayah kerja suatu
Puskesmas dapat berjalan baik ditentukan antara lain oleh adanya kerja
sama yang baik antara Kepala Puskesmas dan stafnya dan Puskesmas
dengan instansi lainnya serta masyarakat. Kepala Puskesmas dalam
menjalankan tugas manajerialnya memerlukan tenaga kesehatan yang
cukup untuk dapat mengembangkan program pokok kesehatan di wilayah
kerjanya.
Table I.2
Jumlah Tenaga Kesehatan yang PNS/PTT di UPTD Puskesmas
Lere Menurut Kelompok Pendidikan Tahun 2021
NO Pendidikan Jumlah
1. Dokter Umum 2
2. Kesehatan Masyarakat 1
3. Gizi 1
4. Perawat 10
5. Bidan 27
6. Farmasi/apoteker 2
7. Perawat Gigi 1
8. Sanitasi 0
9. Analis 1
10.Pekarya/SMA 1
11.Lulusan S2 Ekonomi 1
Jumlah 47
5| A S N B e r A K H L A K
Gambar 1.1
Struktur organisasi
KEPALA UPTD PUSKESMAS LERE
Agustina, S.Tr.Keb
KTU
MOH. RAIS LANIPI,
A.Md. Kep
UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
PENINA LUMIU
DATA DAN
INFORMASI (SP2TP)
ALFIANI, SE., M.A.B
RETRIBUSI
PUSKESMAS
SITI RAHMA Roe,
A.Md.Keb
OPERASIONAL
PUSKESMAS
INCE RAHMIN,
JKN-BPJS KESEHATAN
MASTIWAR
MH.TOBALI, S.S.T
BOK
DAENG CINORA, A.Md.
Keb
POSKESDES
KORDINATOR GIZI KES. GIGI & MULUT POLI KTA KABONENA
MUSTIWAR MH. TOBALI, UMAR, A.Md.Kg SITI RAHMA Roc.A.Md.Keb DWI AULIA, A.Md.Keb
S.S.T
KUSTA
ANANINGSIH LAADJIM, S.Kep KES. OLAH RAGA LABORATORIUM
MOH. RAIS LANIPI, A.Md. Kep FARADILLAH, Amd.AK
MALARIA
TITI KURNIAWATI, S.Sit
KESEHATAN HAJI KONSULTASI KESLING
DBD SITI RAHMA HAS Roe,S.Tr.Keb MOH. RAIS LANIPI, A.Md.Kep
TITI KURNIAWATI, S.Sit
DIARE
FELMY KAENGKE, A.md.Kep KTA/KA
MUNTIK AGUSTINA, S.Tr.Keb
IMUNISASI
DAENG CINORA, A.Md.Keb
NAFSA
IMS FELMY KAENGKE, A.md.Kep
ANANINGSIH LAADJIM, S.Kep.
ISPA
FELMY KAENGKE, A.md.Kep
RABIES
FELMY KANEGKE, A.md.Kep
HIV/AIDS
ANANINGSIH LAADJIM, S.Kep
TYPOID
TITI KURNIAWATI, S.Sit Ns
HEPATITIS
FELMY KAENGKE, A.md.Kep
IVA
MUNTIK AGUSTINA, S.Tr.Keb
6| A S N B e r A K H L A K
1.3 Tugas Dan Fungsi Perawat Terampil
1) Menerapkan nilai-nilai dasar ASN guna membentuk ASN yang profesional dan berkarakter
7|ASN BerAKHLAK
1.5 Manfaat Aktualisasi
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN dan peran kedudukan PNS dalam NKRI adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat untuk penulis
Kegiatan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis agar mampu
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK) dan peran kedudukan PNS dalam
NKRI, sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara berkesinambungan yang
telah didapatkan selama mengikuti Pelatihan Dasar ke dalam lingkup kerja sehari-hari sehingga
diharapkan mampu menjalankan perannya sebagai ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.
2. Manfaat Untuk Pemerintah Daerah
Hasil kegiatan dari Rancangan Aktualisasi ini dapat dipergunakan untuk peningkatan taraf pelayanan
kesehatan masyarakat di Kota Palu, sesuai dengan salah satu visi Kota Palu Menciptakan
Pemerintahan Yang Professional Dan Selalu Hadir Melayani
3. Manfaat untuk Organisasi
2.1 Terwujudnya visi misi UPTD Puskesmas Lere
2.2 Terselenggaranya pelayanan publik yang berkualitas di lingkungan kerja UPTD Puskesmas
Lere
2.3 Sebagai stimulus dalam penyelenggaraan pelayanan publik ke depan
4. Manfaat untuk Masyarakat
a) Terciptanya pelayanan publik yang optimal dan terpercaya bagi masyarakat;
b) Meningkatnya kepatuhan pasien diabetes dalam melakukan pengontrolan rutin sehingga
mengurangi resiko kecacatan dan kematian bagi penderita.
8|ASN BerAKHLAK
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
9|ASN BerAKHLAK
6 Adaptif Kami terus Inovasi 1. Cepat menyesuaikan diri
berinovasi dan Antusias menghadapi perubahan
antusias dalam terhadap 2. Terus berinovasi dan
menggerakkan perubahan mengembangkan kreativitas
ataupun Proaktif 3. Bertindak proaktif
menghadapi
perubahan
7 Kolaboratif Kami membangun Kesediaan 1. Memberi kesempatan
kerjasama yang bekerja sama kepada berbagai pihak
sinergis Sinergi untuk untuk berkontribusi
hasil yang lebih 2. Terbuka dalam bekerja sama
baik untuk menghasilkan nilai
tambah
3. Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumberdaya untuk
tujuan Bersama.
2.2 Kedudukan Dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik KKN. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan
kedudukannya terebut, maka pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik;
2. Pelayan publik;
3. Perekat dan pemersatu bangsa
Agar dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan
produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan
hak. Setelah mendapatkan haknya ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya. ASN sebagai profesi berdasarkan pada kode etik dan kode prilaku.
ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku
yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan
birokrasi pemerintah.
2. Smart ASN
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan SDM
talenta digital, literasi digital berperan penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif
sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan
gawai. Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulum digital skil, digital safety,
digital culture, dan digital ethics. Kerangka kurikulum literasi digital ini digunakan
sebagai metode
10 | A S N B e r A K H L A K
pengukuran tingkat komptensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi
digital.
a. Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5 langkah yang harus
dijalankan, yaitu;
Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
Persiapan betul road map transportasi digital disektor-sektor strategis.
Percepatan integrasi pusat data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan
Persiapan kebutuhan SDM talenta
Persiapan terkait regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan
transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya.
b. Literasi digital lebih dari sekedar masalah fungsional belajar bagaimana komputer
dan keyboard, atau cara melakukan pencarian online.
c. Roadmap literasi digital 2021-2024 yang disusun oleh kominfo, Siberkas dan
Deloitte pada tahun 2020 menjadi panduan fundamental untuk mengatasi persoalan
terkait percepatan transformasi digital, dalam konteks literasi digital.
Untuk mendapatkan isu utama/prioritas masalah dari beberapa isu yang telah disebutkan di
atas, maka perlu dilakukan perumusan isu berdasarkan kriteria dan kualitas isu. Selain itu,
tidak semua isu bisa dikategorikan berkualitas, olehnya perlu dilakukan validasi isu. Dan
pada tahap ini saya memvalidasi isu dengan menggunakan tekhnik APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan dan keLayakan).
11 | A S N B e r A K H L A K
Tabel 2.2
Identifikasi Isu dengan Tekhnik APKL
KRITERIA SKO R
No Isu A P K L RANKING
Keterangan
Aktual (A) : isu yang baru terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Problematika (P) : isu mendesak dan perlu dipecahkan
Kekhalayakan (K) : isu menyangkut hajat hidup orang banyak
Layak (L) : isu bersifat realistis, masuk akal dan relevan
Angka 5 : sangat mendesak/gawat
Angka 4 : mendesak/gawat
Angka 3 : cukup mendesak/gawat
Angka 2 : kurang mendesak/gawat
Angka 1 : tidak mendesak/gawat
Dari tabel di atas didapatkan 1 Core isu, yaitu “Kurangnya kepatuhan Pasien penderita
Diabetes dalam melakukan kontrol rutin di Posbindu PTM ”. Selanjutnya sy menggunakan teknik
Mind Mapping untuk mengidentifikasi penyebab masalah.
Kurangnya Kepatuhan
Pasien penderita
Faktor Kesibukan atau Diabetes dalam Kurangnya Support dari
Keterbatasan Mobilisasi Melakukan kontrol rutin keluarga
di Posbindu PTM
Gambar 2.1
Mind Mapping
12 | A S N B e r A K H L A K
Dari analisis Mind Mapping bisa kita dapatkan 3 penyebab masalah dari Isu “Kurangnya
kepatuhan Pasien penderita Diabetes dalam melakukan kontrol rutin di Posbindu PTM”,
yaitu :
Adapun alternatif pemecahan masalah / gagasan ide berdasarkan penyebab masalah di atas adalah sebagai
berikut
Tabel 2.3
Tabel Alternatif Pemecahan Masalah / Gagasan Ide
13 | A S N B e r A K H L A K
2.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi
Tabel 2.4
Rencana Kegiatan Aktualisasi
Akuntable : Akuntabel :
Bertanggung jawab Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab
Kompeten :
Melaksanakan tugas dengan Kompeten :
kualitas terbaik Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
3. Membuat Leaflet Tersedianya media Adaptif :
Edukasi Leaflet Mengembangkan kreativitas Adaptif :
Mengembangkan kreativitas
Akuntable :
Bertanggung jawab
Kompeten :
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
13 | A S N B e r A K H L A K
14 | A S N B e r A K H L A K
Kontribusi Terhadap Visi
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan Misi Penguatan Nilai OPD
Kegiatan Kegiatan Pelatihan
Kota Palu
3. Pembuatan 1. Mengumpulkan Mendapatkan susunan dan Akuntable : Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan Persiapan
kartu kontrol referensi Isi kartu kontrol pasien Cermat, Bertanggung jawab terhadap pencapaian pembuatan kartu kontrol
pasien pembuatan Kartu Misi No. 4 : pasien menguatkan
kontrol Pasien Kompeten : nilai :
Menciptakan pemerintahan yang
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik professional dan selalu hadir Berorientasi Pelayanan :
melayani Solutif, Memenuhi
2. Mendesign Kartu Mendapatkan design kartu Adaptif : kebutuhan masyarakat
kontrol pasien kontrol pasien Mengembangkan kreativitas
Akuntabel :
Akuntable : Melaksanakan tugas dengan
Bertanggung jawab jujur, bertanggung jawab
Kompeten : Kompeten :
Melaksanakan tugas dengan Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik kualitas terbaik
3. Mencetak Kartu Tersedianya Kartu kontrol Akuntabel : Adaptif :
Kontrol pasien pasien Bertanggung jawab Mengembangkan kreativitas
Kompeten :
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
15 | A S N B e r A K H L A K
16 | A S N B e r A K H L A K
Kontribusi Terhadap Visi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Misi Penguatan Nilai OPD
Kegiatan Pelatihan
Kota Palu
4. Pelaksanaan 1. Melakukan Mengetahui hasil terkini Berorientasi Pelayanan : Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan Melaksanakan
Home Visit pemeriksaan glukosa kadar glukosa darah Ramah,memenuhi kebutuhan terhadap pencapaian Home Visit menguatkan
darah pasien. masyarakat Misi No. 4 : nilai :
Akuntabel :
Menciptakan pemerintahan yang
Jujur, Bertanggung jawab Berorientasi Pelayanan :
Kompeten : professional dan selalu hadir Memahami dan
Melaksanakan tugas dengan kualitas melayani memenuhi kebutuhan
terbaik masyarakat
2. Memberikan kartu Pasien mendapatkan Berorientasi Pelayanan :
kontrol ke pasien kartu kontrol berobat Ramah,Solutif, Memenuhi Akuntabel :
serta menjelaskan untuk meningkatkan kebutuhan masyarakat Melaksanakan tugas dengan
fungsinya kepatuhan berobat. Adaptif : jujur, bertanggung jawab,
berinovasi berintegritas tinggi
17 | A S N B e r A K H L A K
5. Melakukan 1. Mengumpulkan data Terkumpulnya data Akuntable : Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan Melakukan
Evaluasi kehadiran pasien kehadiran pasien pada Jujur, Bertanggung jawab terhadap pencapaian Evaluasi menguatkan
pada bulan bulan september di Kompeten : Misi No. 4 : nilai :
September di Posbindu PTM. Melaksanakan tugas dengan
Menciptakan pemerintahan yang
Posbindu PTM kualitas terbaik Akuntabel :
professional dan selalu hadir Melaksanakan tugas dengan
2. Memantau Terkumpulnya data Akuntable : melayani jujur, bertanggung jawab
kehadiran pasien di kehadiran pasien pada Jujur, Bertanggung jawab
Posbindu PTM bulan Oktober di Kompeten : Kompeten :
pada bulan Oktober Posbindu PTM. Melaksanakan tugas dengan Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik kualitas terbaik
18 | A S N B e r A K H L A K
2.5 Jadwal Tentatif Aktualisasi
Dalam melakukan kegiatan aktualisasi, diperlukan jadwal untuk mempermudah tahapan kegiatan aktualisasi untuk mencapai target dengan baik. Jadwal tentatif aktualisasi ini
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.5
Jadwal Tentatif Kegiatan Aktualisasi
19 | A S N B e r A K H L A
K