Anda di halaman 1dari 48

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI PROVINSI JAWA BARAT
ANGKATAN III TAHUN 2022

OPTIMALISASI PENILAIAN DOKUMEN ANDAL RKL


DAN RPL DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN BEKASI

Nama : Julia Resanti, S.T.


NIP : 199707162022022001
NDH : 15
Jabatan : Analis Lingkungan Hidup
Instansi : Dinas Lingkungan Hidup Kab.Bekasi

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN BEKASI
BEKERJA SAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA BARAT
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN
(BerAKHLAK) PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI PROVINSI JAWA BARAT
ANGKATAN III TAHUN 2022

OPTIMALISASI PENILAIAN DOKUMEN ANDAL RKL


DAN RPL DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN BEKASI

Nama : Julia Resanti, S.T.


NIP : 199707162022022001
NDH : 15
Jabatan : Analis Lingkungan Hidup
Instansi : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bekasi

Bekasi, 21 April 2022

ii
Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor

Dr. Drs. Dudung Abdullah Pasteur MM.Pd Dian Nurdiyana, S.T.


NIP.19591206198303121007 NIP. 196907201998031008

LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN
(BerAKHLAK) PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI PROVINSI JAWA BARAT
ANGKATAN III TAHUN 2022

OPTIMALISASI PENILAIAN DOKUMEN ANDAL RKL


DAN RPL DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN BEKASI

Nama : Julia Resanti, S.T.


NIP : 199707162022022001
NDH : 15
Jabatan : Analis Lingkungan Hidup
Instansi : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bekasi

Bekasi, 21 April 2022


Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor

iii
Dr. Drs. Dudung Abdullah Pasteur MM.Pd Dian Nurdiyana, S.T.
NIP. 19591206198303121007 NIP. 196907201998031008
Penguji

Lilis Mulyani Setiasari, S.Pd., M.Pd


NIP.197403172003122007

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat


Allah SWT atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya penulis mampu
menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Penilaian Dokumen
ANDAL RKL dan RPL di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi ”. laporan
aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu penerapan nilai-nilai dasar ASN yang akan
dilaksanakan di unit kerja. Laporan aktualisasi ini merupakan salah satu syarat
kelulusan Latihan Dasar CPNS Golongan III angkatan III Kabupaten Bekasi Tahun
2022 dengan pola blended learning yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Barat. Penulis menyadari bahwa
laporan aktualisasi ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan dari banyak
pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hery Antasari, S.T., M.Dev.Plg. selaku kepala BPSDM Provinsi
Jawa Barat.
2. Bapak H. Abdillah, S.H., M.M. selaku kepala BKPSDM Kabupaten Bekasi
beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pembekalan
Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022.
3. Ibu Lilis Mulyani Setiasari, S.Pd., M.Pd, selaku penguji dalam seminar
rancangan aktualisasi
4. Bapak Dr.Drs.Dudung Abdullah Pasteur MM.Pd., selaku coach selama Latsar
prajabatan, yang telah dengan sabar dan ikhlas membimbing penulis.

iv
5. Bapak Dian Nurdiyana, S.T. selaku mentor yang telah memberikan motivasi,
nasehat, saran, dan waktunya.
6. Seluruh Widyaiswara dan penyelenggara yang telah membimbing dalam
perkuliahan dan memberikan pengarahan dan pemahaman terkait materi
BerAKHLAK untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
7. Panitia dan pendamping Pelatihan Dasar CPNS Golongan III & II Tahun 2022
Kabupaten Bekasi.
8. Rekan- rekan di Instansi Dinas Lingkungan Hidup khususnya Analis
Lingkungan Hidup dan Rekan-rekan di Bidang Tata Lingkungan yang selalu
memberikan semangat dan dukungannya
9. Rekan- rekan peserta Latihan Dasar CPNS golongan III angkatan III tahun
2022.
10. Keluarga tercinta, yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil
dalam melaksanakan latihan dasar ini

Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini memerlukan kritik dan saran
yang membangun guna menghasilkan hasil yang baik bagi penulis dan Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi. Sehingga laporan aktualisasi ini dapat
dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai- nilai
dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bekasi , 21 April 2022


Penulis

Julia Resanti, S.T.


NIP. 199707162022022001

v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................viii
BAB I...........................................................................................................................1
1.1 Latar belakang....................................................................................1
1.2 Tujuan Rancangan Aktualisasi...........................................................3
1.3 Ruang Lingkup...................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................5
2.1 Profil Instansi...................................................................................5
2.2 Profil Peserta....................................................................................9
2.3 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK...........................................10
BAB III......................................................................................................................13
3.1 Deskripsi isu.....................................................................................13
3.2 Penetapan Core Isu...........................................................................16
3.3 Penentuan Penyebab Core Isu..........................................................19
3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu...........................................20
3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi.........................................................21
BAB IV......................................................................................................................32
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI..............................................32
BAB V.......................................................................................................................33

vi
REFERENSI..............................................................................................................35

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Hasil analisis isu menggunakan metode USG......................................17


Tabel 3. 2 Deskripsi Kriteria URGENCY.............................................................17
Tabel 3. 3 Deskripsi Kriteria GROWTH...............................................................18
Tabel 3. 4 Tabel Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN
(BerAKHLAK)......................................................................................................31

Tabel 4. 1 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi 32

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi...............................................................................8

Gambar 3.1 Diagram fishbone...............................................................................19

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam Dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


disebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Selanjutnya
yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat
PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Sebagai Aparatur Sipil Negara, PNS mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Keberadaan ASN diharapkan dapat mewujudkan cita-cita besar
Bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang diantaranya yaitu
membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan
negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang
memiliki nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK) sehingga menciptakan sikap
integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, dapat
menjaga rahasia nama baik sesame ASN, Negara dan instansi, cepat
menyesuaikan diri dalam menghadapi perubahan serta mampu

1
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945 (UU nomor 5 tahun 2014 tentang ASN).
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No.
93/K.1/PDP.07 tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil sebagai dasar hukum dalam
pelaksanaan Pelatihan Dasar golongan III. Persyaratan untuk mengikuti
Pelatihan Dasar ini peserta harus sudah berstatus menjadi CPNS (Calon
Pegawai Negeri Sipil). Pelatihan Dasar ini dilaksanakan dalam rangka
membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang
kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang baik dan tepat,
yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam
melayani masyarakat secara berkesinambungan, netral, berintegritas
tinggi dan menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK dengan menyesuaikan
kedudukan serta peran ASN menjadi Smart Governance. Selanjutnya
peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III menyusun rancangan
aktualisasi yang diawali dengan identifikasi isu, faktor penyebab,
dan upaya pemecahan masalah pada unit kerja dengan mengacu pada
materi pelatihan yang telah diberikan..
Rancangan aktualisasi ini disusun dengan isu yang mengangkat
permasalahan di instansi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi
khususnya pada Seksi Kajian Dampak Lingkungan mengenai belum
optimalnya penilaian Dokumen Andal Rkl dan Rpl akibat belum adanya
form uji kelayakan lingkungan hidup dan form uji evaluasi holistik di
daerah Kabupaten Bekasi serta mengaitkannya dengan nilai-nilai
BerAKHLAK. Hal ini bertujuan agar peserta CPNS Kabupaten Bekasi
mampu menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK di
tempat kerja masing-masing.

2
1.2 Tujuan Rancangan Aktualisasi

1.2.1 Tujuan
Pelaksanaan aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar Calon PNS
Golongan III bertujuan untuk:
1. Mampu menerapkan nilai-nilai Dasar ASN Pada Agenda II yaitu:
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif
dan Kolaboratif). Serta menerapkan nilai – nilai pada Agenda III yaitu
Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Smart ASN melalui pengalaman
langsung pada Instansi Dinas Lingkungan Hidup;
2. Mampu mengoptimalkan penilaian dokumen Andal Rkl dan Rpl di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi.
3. Menguasai bidang tugas sehingga mampu melaksanakan tugas, peran dan
fungsi secara profesional.

1.2.2 Manfaat
1.2.2.1 Manfaat Bagi Peserta
a. Meningkatkan pengetahuan dan mengoptimalkan dalam menjalankan
tugas sebagai Analis Lingkungan Hidup di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bekasi.
b. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pihak yang terlibat.
c. Serta mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif) dalam menjalankan tugas sehingga mampu meningkatkan
kinerja sebagai ASN.

1.2.2.2 Manfaat Bagi Instansi


a. Sebagai salah satu upaya optimalisasi dan inovasi penilaian dokumen
kelayakan di bidang lingkungan hidup.
b. Terlaksananya visi misi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi.
c. Serta dapat menjadi bahan masukan untuk melakukan perbaikan

3
kinerja ASN, sehingga lebih optimal dalam mengaplikasikan nilai
nilai BerAKHLAK.

1.2.2.3 Manfaat Bagi Masyarakat


Melalui penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam BerAKHLAK.
dalam setiap kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan maka dapat
meningkatkan pelayanan izin lingkungan yang baik, sehingga akan
meningkatkan kesadaran masyarakat (pemrakarsa) untuk mengurus
izin lingkungan untuk pengelolaan lingkungan untuk bidang usahanya.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup atau batasan dalam kegiatan aktualisasi ini adalah:


a. pelaksanaan aktualisasi yang menerapkan nilai-nilai (BerAKHLAK)
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif
dan Kolaboratif , Smart ASN, serta Manajemen ASN.
b. Waktu pelaksanaan habituasi dari rancangan aktualisasi Penulis adalah
pada 25 April 2022 – 10 Juni 2022.
c. Tempat dilaksanakan kegiatan aktualisasi ini adalah di Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bekasi

4
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

2.1 Profil Instansi

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi berlokasi di Komplek


Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bekasi Desa Sukamahi Kecamatan
Cikarang Pusat. Dinas Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Dinas
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
Unsur-unsur Dinas Lingkungan Hidup terdiri dari:
1. Pimpinan
2. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris dan Seksi
3. Pelaksana adalah Bidang, Seksi, Kelompok Jabatan Fungsional dan
Kelompok Jabatan Pelaksana
Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup terdiri dari:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, membawahkan:
a. Sub Bagian Keuangan;
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Fungsional
3. Bidang Tata Lingkungan membawahkan Sub Koordinator dan
Kelompok Jabatan Fungsional;
4. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pemulihan Lingkungan Hidup
membawahkan Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Fungsional;
5. Bidang Pengelolaan dan Pengendalian Persampahan membawahkan
Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Fungsional;
6. Bidang Penaatan dan Penegakkan Hukum Lingkungan Hidup
membawahkan Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Fungsional
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
8. Kelompok Jabatan Fungsional.

5
2.1.1. Visi dan Misi
Visi:
Terwujudnya Kabupaten Bekasi Bersinar (Berdaya saing, sejahtera dan
ramah lingkungan) Tahun 2022”

Misi:
Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang
berkelanjutan

2.1.2 Nilai-nilai Organisasi


Nilai Budaya Kerja di Pemerintah Kabupaten Bekasi yaitu Berdaya
saing, Sinergis, Semangat, Inovatif, Hebat atau disingkat “BERSIH”. Nilai
budaya kerja “BERSIH” mengandung arti sebagai berikut:
1) Berdaya saing yaitu sikap dan perilaku yang memiliki keunggulan
komparatif yang mampu menjawab berbagai tantangan regional
maupun global. Hal ini meliputi, meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dan memiliki produktivitas kerja yang tinggi
2) Sinergi yaitu senantiasa membangun dan memastikan kerjasama yang
produktif dan harmonis antar sesama pegawai dengan tujuan
menghasilkan pekerjaan yang berkualitas. Hal ini meliputi, bersikap,
berperilaku dan bertindak jujur terhadap diri sendiri dan lingkungan,
sopan dan menghormati orang lain, melakukan kerja sama dengan
berbagai pihak untuk kesempurnaan hasil pelaksanaan tugasnya,
menjaga etika dalam bekerja, dan mendahulukan kepentingan
kedinasan dibandingkan kepentingan pribadi maupun golongan
3) Semangat yaitu sikap dan perilaku pegawai dalam melaksanakan
tugas dengan penuh tanggung jawab, cepat dan produktif. Hal ini
meliputi memenuhi target kerja yang telah ditetapkan, bersikap
responsif dan proaktif, dan bertanggung jawab atas proses dan hasil
kerja
4) Inovatif yaitu mencurahkan segala kemampuan diri dalam berpikir
untuk menciptakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan

6
masyarakat. Hal ini meliputi memiliki pemikiran yang luas dan
mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri
maupun masyarakat sekitar
5) Hebat yaitu sikap dan perilaku pegawai yang taat pada peraturan,
penuh pengabdian, profesional dan berintegrasi. Hal ini meliputi
bekerja dengan efektif dan efisien, memiliki komitmen terhadap visi
dan misi organisasi, berani dan tegas dalam mengambil keputusan
dan resiko kerja, bersikap amanah, dan mentaati peraturan dan
ketentuan yang berlaku.

7
2.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi

8
9
2.1.4 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Unit Kerja
1. Kedudukan Unit Kerja
a. Dinas merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Bekasi di bidang
Lingkungan Hidup.
b. Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

2. Tugas Pokok Unit Kerja


Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan, menyelenggarakan,
membina, dan mengevaluasi penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah pada
bidang Urusan Lingkungan HIdup dan Sub Urusan Persampahan.

3. Fungsi Unit Kerja


Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Dinas Lingkungan Hidup
mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup dan
Persampahan
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dan pelayanan umum di
bidang lingkungan hidup serta kebersihan dan persampahan
c. Pembinaan, pelaksanaan tugas, dan evaluasi lingkungan hidup serta
kebersihan dan persampahan
d. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan; dan
e. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya

2.2 Profil Peserta

Seksi Kajian Dampak Lingkungan mempunyai tugas bertanggung jawab kepada


Kepala Bidang Tata Lingkungan dalam urusan Kajian dampak lingkungan dengan
uraian tugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan penyusunan bahan perumusan kebijakan kajian dampak lingkungan
b. Melaksanakan penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi kebijakan kajian dampak
lingkungan

10
c. Melaksanakan koordinasi penyusunan instrumen pencegahan pencemaran dan / atau
kerusakan lingkungan hidup (Amdal, UKL-UPL, izin lingkungan, Audit LH, Analisis
resiko LH)
d. Melaksanakan penilaian terhadap dokumen lingkungan (AMDAL dan UKL/UPL)
e. Melaksanakan penyusunan tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan
(komisi penilai, tim pakar dan konsultan)
f. Melaksanakan penyusunan bahan pengelolaan dan pengawasan izin lingkup daerah;
dan
g. Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi kajian
dampak lingkungan

2.3 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK

BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,


Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Adanya Core Values ASN ini
sebagai sari dari nilai-nilai dasar ASN sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara dalam satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami
dan diterapkan oleh seluruh ASN

Core Values ASN menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja, yang tidak hanya
dilakukan pada ASN tingkat pusat namun juga pada tingkat daerah, sebagaimana pesan
Presiden Joko Widodo “ASN yang bertugas sebagai pegawai pusat maupun pegawai
daerah harus mempunyai core values yang sama.”

Panduan Perilaku Core Values ASN BerAKHLAK sebagai berikut:

Berorientasi Pelayanan

Secara konseptual dan teoritis, nilai berorientasi pelayanan didefinisikan sebagai


keinginan memberikan pelayanan prima bagi masyarakat. Berikut panduan perilaku inti
dari berorientasi pelayanan.

 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat


 Ramah, cekatan, solutif , dan dapat diandalkan
 Melakukan perbaikan tiada henti

11
Akuntabel

Nilai akuntabel memiliki makna memegang teguh kepercayaan yang telah diberikan,
melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi. Berikut panduan perilaku inti dari nilai akuntabel :

 Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan
berintegritas tinggi.
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif
dan efisien.
 Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

Kompeten

Nilai kompeten menggambarkan ASN yang dapat meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah dan mengembangkan kapabilitas. Berikut
panduan perilaku inti dari nilai kompeten.

 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.


 Membantu orang lain belajar.
 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

Harmonis
Nilai harmonis menggambarkan ASN yang harus bisa menghargai setiap orang apapun
latar belakang untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif. Berikut panduan
perilaku inti dari nilai harmonis, antara lain :
.
 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
 Suka menolong orang lain.
 Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
12
Loyal
Nilai loyal menggambarkan dedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan
Negara. Berikut panduan perilaku inti dari nilai loyal :
.
 Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
 Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
 Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia
jabatan dan Negara
.
Adaptif
Nilai adaptif yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan. Panduan perilaku inti dari nilai adaptif, antara lain:
.
 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
 Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
 Bertindak proaktif.

Kolaboratif
Nilai Kolaboratif menggambarkan kerja sama yang sinergis. Panduan perilaku inti dari
nilai kolaboratif antara lain :
 Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
 Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama

13
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Deskripsi isu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), isu merupakan sebuah masalah yang
dikedepankan untuk ditanggapi. Sedangkan menurut Regester & Larkin (2003:42), isu
merepresentasikan suatu kesenjangan antara praktek organisasi dengan harapan-harapan
para stakeholder, apabila isu tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif
terhadap organisasi dan dapat berlanjut pada tahap krisis. Sejalan dengan pendapat
Hogwood & Gunn (1986) yang menyatakan isu bukan hanya mengandung makna adanya
masalah atau ancaman, tetapi juga peluang-peluang bagi tindakan positif tertentu dan
kecenderungan-kecenderungan yang dipersiapkan untuk memiliki nilai potensial yang
signifikan. Pemahaman dari Alford dan Friedland dalam Wahab yang menyatakan bahwa
isu bisa jadi merupakan kebijakan-kebijakan alternatif atau suatu proses yang
dimaksudkan untuk menciptakan kebijakan baru atau kesadaran suatu kelompok
mengenai kebijakan-kebijakan tertentu yang dianggap bermanfaat bagi mereka.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas maka isu merupakan masalah baru yang
timbul dari adanya perbedaan permasalahan yang memiliki potensi yang berbeda-beda
dalam penanganannya dalam suatu masalah

1. Isu ke-1 : Belum optimal penilaian dokumen ANDAL RKL & RPL di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten

a. Kondisi Saat Ini


Analisis Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut Andal adalah telaahan
secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana usaha dan /atau
kegiatan.
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut RKL adalah upaya
penanganan dampak terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana
usaha dan/atau kegiatan. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup yang selanjutnya
disebut RPL adalah upaya pemantauan komponen Lingkungan Hidup yang terkena
dampak akibat dari rencana Usaha dan/atau Kegiatan.
Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan menyusun dokumen RKL-RPL
berdasarkan dokumen Andal, penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan menyusun
14
dokumen Andal berdasarkan Formulir Kerangka Acuan. Dokumen Andal dan
dokumen RKL-RPL dilakukan penilaian oleh tim penilai, penilaian sebagaimana yang
dimaksud melalui tahapan yaitu :
penilaian administrasi, penilaian substansi, penilaian kualitas, penilaian kelayakan,
rekomendasi dari tim penilai kelayakan lingkungan hidup, hingga terbitnya surat
keputusan kelayakan / ketidaklayakan lingkungan hidup. Saat ini untuk penilaian
kelayakan belum dilengkapi dengan adanya form penilaian kelayakan lingkungan
hidup dan form evaluasi holistic untuk mengetahui perimbangan dampak penting yang
bersifat positif dengan yang bersifat negatif dari suatu usaha atau/kegiatan.

b. Dampak jika “Masalah/Isu” Tidak diselesaikan

Jika issue ini tidak terselesaikan maka dasar penilaian kelayakan atau ketidaklayakan
lingkungan hidup dari suatu jenis usaha atau kegiatan menjadi kurang terukur

c. Dukungan Teoritik dari Mata Pelatihan Agenda III


Dinas lingkungan hidup kabupaten Bekasi memiliki tujuan untuk mewujudkan
konduktivitas wilayah dengan sasaran meningkatnya kualitas lingkungan hidup,
dengan strategi pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, dan arah
kebijakan melakukan pelayanan prima dengan cara melakukan pengawasan,
pemantauan, koordinasi dan pembinaan untuk mengandalikan pencemaran kerusakan
lingkungan hidup,hal ini berkaitan dengan manajemen ASN yaitu sebagai pelayan
public dengan memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.

2. Isu Ke-2 : Belum ada kolaborasi penertiban dokumen lingkungan


(AMDAL/UKL-UPL/SPPL) bagi pelaku usaha di Kabupaten Bekasi

a. Kondisi Saat Ini

Dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, disebutkan bahwa


arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai macam bentuk dan
media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat
dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan,
perusahaan, organisasi politik, organisasi massa, dan perorangan dalam pelaksanaan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hingga saat ini, sistem
pengumpulan dokumen lingkungan seperti AMDAL, UKL-UPL, dan SPPL di
Bidang Tata Lingkungan tidak melakukan pengarsipan secara elektronik. Sejauh ini,
dalam melakukan pengarsipan dokumen, Bidang Tata Lingkungan hanya menerima
15
dokumen dalam bentuk hard file. Sehingga sering kali terjadi kasus dimana saat
sebuah dokumen diperlukan, dokumen tersebut tidak berada di filing cabinet. Hal ini
dikarenakan kebiasaan para pegawai yang tidak mengembalikan dokumen pada
tempatnya

b. Dampak jika “Masalah/Isu” Tidak diselesaikan

Dampak penyimpanan arsip yang belum secara elektronik ini menyebabkan


pencarian arsip menjadi sulit dan lama sehingga seringkali menghambat dalam proses
pengambilan keputusan, proses pertanggungjawaban, dan proses-proses kegiatan lain
yang harus segera diselesaikan. Berdasarkan kasus diatas, diperlukan upaya baru
untuk mengatasi hal tersebut jika dikemudian hari terulang kembali yaitu dengan
membuat penyimpanan secara online melalui google drive, google sites maupun di
PC kantor.

c. Dukungan Teoritik dari Mata Pelatihan Agenda III

Ditinjau dari aspek Manajemen ASN, pengelolaan dan penataan arsip yang baik dan
sesuai dengan kaidah akan menjadikan arsip sebagai sumber informasi dan
komunikasi, sumber sejarah, sumber pertanggungjawaban sehingga arsip tidak lagi
dipandang sebagai benda yang hanya dibendel/diberkas, dan ditimbun tetapi arsip
merupakan sumber kekayaan yang layak dan perlu dilestarikan bagi masyarakat
modern. Maka dari itu diperlukan kerja sama dari seluruh bidang untuk mulai
melakukan pengarsipan dokumen secara elektronik demi kemajuan bersama.

3. Isu Ke-3 : Belum Terpusatnya Inventarisasi dokumen peraturan/kebijakan


dan data-data administrasi melalui sistem elektronik di Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bekasi

a. Kondisi Saat ini

Metode pengolahan arsip aktif (arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau
terus menerus) di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi masih bersifat
konvensional berupa fisik (hardcopy) yang dikumpulkan dan dijadikan satu dalam
GoBi dan filing cabinet dengan diberikan keterangan nama program.

b. Dampak jika “Masalah/Isu” Tidak diselesaikan

Metode pengolahan arsip ini perlu diubah karena seringkali menjadi kendala ketika
surat atau arsip lainnya diminta oleh pimpinan maupun rekan kerja memerlukan
16
waktu lama karena harus mencari dan membongkar arsip di filing cabinet.
Dibutuhkan upaya optimalisasi dalam mengelola arsip agar memudahkan pencarian
secara digital melalui database di excel yaitu memberikan kode untuk setiap arsip
yang menandakan letak arsip dalam filing cabinet.

c. Dukungan Teoritik dari Mata Pelatihan Agenda III

Ditinjau dari aspek Manajemen ASN, kebijakan melakukan inventarisasi dokumen


peraturan/kebijakan dan data-data administrasi melalui sistem elektronik di
Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi merupakan salah satu cara untuk menciptakan
sumber daya manusia yang bertanggung jawab, disiplin, profesional dan berkualitas

3.2 Penetapan Core Isu

Setelah mendapatkan beberapa isu, dilakukan penapisan isu untuk mendapati/


menentukan isu prioritas. Dalam penapisan isu digunakan analisis USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth). Metode ini merupakan salah satu metode skoring untuk
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Pada tahapan ini masing-masing
masalah dinilai tingkat risiko dan dampaknya. Bila telah didapatkan jumlah skor maka
dapat menentukan prioritas masalah. Adapun pengertian masing-masing penilaian adalah
sebagai berikut:
1. Urgency, dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut
diselesaikan.
2. Seriousness, Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan.
3. Growth, Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk bila dibiarkan.
Berikut adalah tabel matriks penentuan isu prioritas dengan menggunakan metode
USG. Adapun nilai skor yang digunakan adalah range 1 sampai dengan 5, dengan
ketentuan semakin tinggi skor maka semakin penting isu tersebut.

17
Tabel 3. 1 Hasil analisis isu menggunakan metode USG

Kriteria Jumlah Peringkat


No Isu
U S G Nilai Kualitas
1 Belum optimal penilaian dokumen 5 5 4 14 1
ANDAL RKL & RPL di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten
12 Belum ada kolaborasi penertiban 4 4 4 12 2
dokumen lingkungan
(AMDAL/UKL-UPL/SPPL) bagi
pelaku usaha di Kabupaten Bekasi
3 Belum terpusat Proses Inventarisasi 3 3 3 9 3
dokumen peraturan/kebijakan dan
data-data administrasi melalui sistem
elektronik di Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bekasi

Tabel 3. 2 Deskripsi Kriteria URGENCY

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Waktu yang tersedia untuk memperbaiki isu 6 – 12 bulan


Mendesak
4 Mendesak Waktu yang tersedia untuk memperbaiki isu 1 – 2 tahun
3 Cukup Mendesak Waktu yang tersedia untuk memperbaiki isu 2 – 4 tahun
2 Kurang Waktu yang tersedia untuk memperbaiki isu 4 – 6 tahun
Mendesak
1 Tidak Mendesak Waktu yang tersedia untuk memperbaiki isu 6 – 8 tahun

18
Tabel 3. 3 Deskripsi Kriteria SERIOUSNESS

Nilai Indikator Deskripsi Indikator


5 Sangat Serius Mempengaruhi produktivitas kinerja dan tingkat
keberhasilan Pemerintah Kabupaten Bekasi di mata
publik
4 Serius Mempengaruhi produktivitas kinerja dan tingkat
keberhasilan Dinas Lingkungan Hidup di mata publik
3 Cukup Serius Mempengaruhi produktivitas kinerja dan tingkat
keberhasilan satu bidang di Dinas Lingkungan Hidup di
mata public
2 Kurang Serius Mempengaruhi produktivitas kinerja dan tingkat
keberhasilan satu seksi/sub bidang di Dinas Lingkungan
Hidup di mata public
1 Tidak Serius Mempengaruhi produktivitas kinerja dan tingkat
keberhasilan satu orang yang bekerja di Dinas
Lingkungan Hidup di mata publik

Tabel 3. 3 Deskripsi Kriteria GROWTH

Nilai Indikator Deskripsi Indikator


5 Sangat Cepat Tingkat kemungkinan isu akan berkembang dalam
Memburuk 1 (satu) tahun
4 Cepat Memburuk Tingkat kemungkinan isu akan berkembang dalam
2 (dua) tahun
3 Cukup Cepat Memburuk Tingkat kemungkinan isu akan berkembang dalam

19
3 (tiga) tahun
2 Kurang Cepat Tingkat kemungkinan isu akan berkembang dalam
Memburuk 4 (empat) tahun
1 Tidak Cepat Memburuk Tingkat kemungkinan isu akan berkembang dalam
5 (lima) tahun

Berdasarkan Analisis USG diatas, maka isu yang dipilih adalah sebagai berikut : Penyusunan
form uji penilaian dokumen Andal Rkl dan Rpl. dengan rumusan isu Belum optimalnya
penilaian dokumen Andal Rkl dan Rpl pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi.

3.3 Penentuan Penyebab Isu

Berdasarkan penentuan core issue sebelumnya, masalah yang menjadi prioritas utama
adalah “Penilaian dokumen ANDAL RKL dan RPL yang belum optimal”, maka dilakukan
analisis menggunakan fishbone diagram untuk menentukan penyebab dari core issue di
atas. Analisis penyebab core issue menggunakan fishbone diagram Analisis faktor
penyebab core isu dapat dilihat pada diagram fishbone berikut:

20
Gambar 3. 1 Diagram fishbone

Setelah dilakukan analisis penyebab masalah menggunakan fishbone diagram, maka


didapatkan penyebab dari isu belum optimalnya penilaian dokumen penilaian Andal,
Rkl dan Rpl adalah sebagai berikut:
1. Belum tersedia formulir penilaian uji kelayakan lingkungan
2. Belum tersedia formulir evaluasi holistik
3. Kurangnya kepedulian akan pentingnya formulir penilaian uji kelayakan LH
4. Belum ada perintah langsung dari atasan dan belum ada inisiatif langsung dari
konsultan untuk membuat formulir uji kelayakan LH
5. Kurangnya sharing informasi antar rekan kerja

21
3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu

Gagasan kreatif untuk penyelesaian isu tersebut di atas, dengan merujuk pada
penyebabnya adalah “Optimalisasi penilaian dokumen ANDAL RKL dan RPL pada
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi” gagasan tersebut sesuai dengan tupoksi
Analis Lingkungan Hidup di Bidang Tata Lingkungan, Seksi Kajian Dampak Lingkungan
yaitu melakukan penilaian terhadap dokumen lingkungan ( AMDAL dan UKL/ UPL),
dimana penilaian ini ditujukan untuk meminimalkan dampak negatif lingkungan dan sosial
serta memaksimalkan dampak positif dari suatu kegiatan usaha.
Gagasan tersebut terkait dengan materi pelajaran agenda tiga yaitu tentang manajemen ASN
yaitu sebagai pelayan publik dengan memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas, serta berkaitan tentang kode etik dan kode perilaku ASN, bahwasannya
melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin, memberikan informasi secara benar dan
tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.

22
3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Analis Lingkungan Hidup pada Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi
Identifikasi Isu : 1. Belum optimal penilaian dokumen ANDAL RKL & RPL pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi

2. Belum ada kolaborasi penertiban dokumen lingkungan (AMDAL/UKL-UPL/SPPL) bagi pelaku usaha di Kabupaten
Bekasi
3. Belum terpusatnya inventarisasi dokumen peraturan/kebijakan dan data-data administrasi melalui sistem elektronik di
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya penilaian Dokumen ANDAL RKL dan RPL pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi

Gagasan : Optimalisasi penilaian dokumen ANDAL RKL & RPL pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi
Pemecahan Isu Melalui formulir uji kelayakan lingkungan hidup dan formulir evaluasi holistik,

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output /
Substansi Mata Terhadap Nilai
Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi
Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. Melaksanakan diskusi  Mempersiapkan  Tersedianya alat  Berorientasi Sesuai dengan Misi Menguatkan nilai
dengan mentor bahan dan data awal dan bahan Pelayanan (Hormat, Kabupaten Bekasi, sinergi dan
 Menghubungi  Adanya Komunikatif), Pada yaitu Pelaksanaan Hebat,yaitu yaitu
saat berkonsultasi pembangunan senantiasa

23
mentor langsung persetujuan dari penulis akan berlaku senantiasa membangun dan
untuk mentor untuk dengan sopan dan memperhatikan memastikan
menyampaikan ditemui tidak memaksakan kelestarian Kerjasama yang
identifikasi isu dan  Adanya lembar kehendak pribadi. lingkungan serta produktif dan
rencana kegiatan notulensi diskusi  Akuntabel prinsip harmonis serta
 Menyampaikan  Adanya lembar (Kepercayaan, keberlanjutan untuk sikap dan perilaku
identifikasi isu dan notulensi diskusi tanggung jawab) menjamin daya pegawai yang taat
rencana kegiatan dengan mentor Penulis akan dukung lingkungan pada peraturan,
 Mendengarkan dan  Adanya lembar menyampaikan sehingga dapat penuh pengabdian,
mengkonsultasikan pengesahan isu maksud dan tujuan dirasakan oleh profesional, dan
arahan mentor dan rencana kepada mentor generasi berintegritas.
terkait identifikasi kegiatan mengenai maksud mendatang.
isu dan rencana kegiatan aktualisasi
kegiatan dan mempercayakan
 Menyepakati isu nya untuk bisa
dan rencana dilaksanakan secara
kegiatan efektif.
 Kompeten (rencana
kegiatan) Penulis akan
menyampaikan
rancangan aktualisasi
secara efektif dan
efisien dengan
menyampaikan
langsung kepada poin
intinya saja.
 Harmonis ( Hormat)
Pada saat berdiskusi

24
penulis akan
menggunakan
menggunakan bahasa
yang santun
 Loyal ( Jujur) penulis
tidak akan tidak
memberikan gratifikasi
kepada mentor untuk
melancarkan kegiatan,
(disiplin) Penulis akan
menjalankan jadwal
sesuai dengan jadwal.
 Adaptif ( Bertindak
proaktif)
 Kolaboratif
( Koordinasi) Penulis
akan melakukan
koordinasi dengan
atasan di instansi
dalam menyusun
rancangan aktualisasi.
Analisis dampak : Jika kegiatan tidak dilaksanakan dengan nilai Berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan
kolaboratif maka mentor tidak akan mau memberikan saran dan masukan yang membangun dalam rancangan aktualisasi. Jika tidak dilaksanakan
konsultasi dengan mentor maka kegiatan akan berjalan sendiri tidak kolaboratif karena mentor merupakan ahli dalam penilaian dokumen dan
memiliki pengalaman sehingga diperlukan saran, masukan dan dukungan dari mentor.
2. Mengumpulkan  Mengumpulkan  Terkumpulnya  Akuntabel (dalam Membangun Sinergi, inovatif
aturan/referensi terkait aturan/referensi aturan/referensi mengumpulkan sumber daya dan Hebat
Penyusunan formulir tentang penilaian tentang penilaian manusia yang

25
penilaian dokumen dokumen Andal, dokumen Andal, aturan/referensi terkait bertanggung jawab,
Andal, Rkl dan Rpl. Rkl dan Rpl Rkl dan Rpl penilaian dokumen LH unggul dan
 Mencetak  Tercetaknya bermartabat.
akan berlaku secara
aturan/referensi Peraturan Mengoptimalkan
menjadi sebuah menjadi sebuah jujur, cermat, disiplin kinerja sehingga
hardcopy hardcopy dan berintegritas dapat terlaksananya
visi misi dinas
tinggi.
lingkungan hidup.
 Kompeten (tercermin
dengan sikap penulis
yang ingin
meningkatkan
kompetensi dengan
mempelajari dan
menbergumpulkan
peraturan atau
referensi terkait
penilaian dokumen
LH)

Analisis dampak : Jika kegiatan tidak dilaksanakan dengan nilai akuntabel, dan kompeten maka penyusunan formulir penilaian lingkungan hidup
tidak akan maksimal karena tidak dilandasi dengan peraturan /referensi yang memang sesuai dengan kelayakan lingkungan hidup, sehingga akan
menyebabkan dasar penilaian dokumen lingkungan hidup menjadi kurang terukur.
3. Berkoordinasi dengan  Melaporkan  Tercapainya  Berorientasi Mewujudkan Menguatkan nilai
bidang yang terkait kegiatan yang akan kesepakatan pelayanan peningkatan “Sinergi dan
dilaksanakan untuk (Melaksanakan kualitas hidup yang Semangat” yaitu
 Mencatat saran dan melaksanakan kegiatan dengan dimulai dari membangun dan
masukan dari pihak- penyusunan santun dan keseriusan memastikan

26
pihak terkait formulir menghormati pihak- pegawainya dalam kerjasama yang
penilaian uji pihak yang terlibat) pelaksanaan tugas produktif dan
kelayakan  Akuntabel (Kejelasan dan fungsinya harmonis antar
Lingkungan target dan konsistensi, sesama pegawai
hidup dan terdapat pada dengan tujuan
formulir evaluasi kesepakatan menghasilkan
Holistik pelaksanaan pekerjaan yang
 Catatan hasil pembuatan formulir berkualitas
koordinasi penilaian
 Kompeten (inovasi
serta berorientasi
mutu pada
pelaksanaan kegiatan)
 Harmonis ( Pada saat
penulis melakukan
diskusi dengan bidang
terkait dan
tercapainya mufakat
akan berlaku Hormat
dan Sopan)
 Adaptif (adaptasi)
 Kolaboratif (Penulis
akan melakukan
koordinasi,
berkomunikasi dan
berkonsultasi dengan
rekan dengan dalam
penyampaian kegiatan

27
yang akan dilakukan)

Analisis dampak : Jika kegiatan tidak dilaksanakan dengan nilai Berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif,dan
kolaboratif, maka rekan kerja bidang terkait tidak akan mau memberikan saran dan masukan yang membangun dalam rancangan aktualisasi. Jika
tidak dilaksanakan koordinasi dengan bidang yang terkait maka kegiatan akan berjalan sendiri tidak kolaboratif karena formulir penilaian ini nanti
juga akan digunakan oleh semua tim penilai sehingga diperlukan saran, masukan dan dukungan dari rekan kerja dan bidang terkait.
4. Membuat formulir  Membuat daftar  Tersedianya  Berorientasi Merupakan bentuk Berdaya
Penilaian uji kelayakan data dan informasi daftar data dan Pelayanan perwujudan dari saing,sinergi dan
lingkungan hidup dan yang dibutuhkan informasi (Melakukan perbaikan misi DLH Inovatif.
evaluasi holistik  Mengumpulkan kebutuhan tiada henti ) Dengan Kabupaten Bekasi
materi dan referensi  Terkumpulnya adanya formulir yaitu Mewujudkan
pembuatan formulir materi dan penilaian ini akan pengelolaan sumber
penilaian uji referensi untuk membuat penialaian daya alam dan
kelayakan LH dan pembuatan form kelayakan LH lingkungan hidup
evaluasi holistik penilaian uji menjadi lebih yang berkelanjutan.
 Melakukan kelayakan LH terukur, sehingga
pengisian informasi dan evaluasi memberikan
pada formulir holistik pelayanan kepada
penilaian uji  Formulir masyarakat secara
kelayakan LH dan penilaian uji jujur, tanggap, cepat,
evaluasi holistik telah memiliki tepat, akurat, berdaya
informasi guna, dan berhasil
penilaian yang guna.
dapat digunakan  Akuntabel (Efektif
oleh Tim penilai dan Efisien) Pada
tahapan ini akan
penulis lakukan
dengan efektif dan

28
efisien dan
berorientasi pada
mutu sehingga media
yang disediakan
mudah dipahami
 Kompeten
(Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik ) .penulis akan
menyusun formulir
penilaian sosialisasi
sesuai dengan profesi
keahlian penulis
sebagai analis
lingkungan hidup .
 Harmonis (Sopan
Santun) : penulis akan
melakukan kegiatan
dengan menerapkan
sopan santun kepada
semua pihak yang
terkait.
 Loyal (Memegang
teguh ideologi
Pancasila UUD 1945)
Penulis akan
menyusun formulir
penilaian berpedoman

29
dengan Peraturan
pemerintah no 22
Tahun 202.
 Adaptif ( Bertindak
proaktif)
 Kolaboratif
( Kerjasama yang
kondusif dengan
atasan dan rekan
rekan kerja lainnya)
 Manajemen ASN -
Profesionalisme,
bertanggung jawab,
komunikatif dalam
Menyusun formulir
penyusunan

Jika dalam Implementasi Pelaksanaan penyusunan data tidak dilandasi dengan nilai dasar BerAKHLAK, manajemen ASN dan Pelayanan publik
maka akan mengakibatkan tidak dapat terukur sejauh mana penyusunan formulir penilaian dokumen Lingkungan Hidup berhasil atau tidak.
5. Melakukan evaluasi  Melaksanakan  Lembar  Berorientasi Merupakan bentuk Hebat
kegiatan aktualisasi Konsultasi dengan konsultasi Pelayanan perwujudan dari (Profesional, dan
mentor mentor (Melakukan perbaikan misi DLH berintegritas)
 Melakukan evaluasi  Hasil evaluasi, tiada henti) Penulis Kabupaten Bekasi
kegiatan berisi penilaian, akan konsisten dalam yaitu Mewujudkan
masukan dan melakukan perbaikan pengelolaan sumber
saran sesuai dengan daya alam dan
masukan dari coach, lingkungan hidup
mentor dan atasan yang berkelanjutan

30
penulis.
 Akuntabel
(Bertanggung jawab
dan jujur) penulis
akan Bertanggung
jawab dan jujur
dalam menyampaikan
capaian kegiatan serta
kendala.
 Kompeten
(Melakukan kegiatan
evaluasi dengan
berorientasi mutu
sehingga kegiatan
evaluasi menghasilkan
saran dan masukan
yang bermanfaat.
 Harmonis
(Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif) bersikap
terbuka dalam
menerima masukan
dan saran.
 Loyal ( bekerja keras
dan bertanggung
jawab dalam
melaksanakan

31
evaluasi)
 Adaptif ( Bertindak
proaktif)
 Kolaboratif (Kerja
sama saling
membantu untuk
meringankan beban
satu sama lain
 Pelayanan Publik
Melakukan evaluasi
dengan santun dan
menghormati pihak-
pihak yang terlibat,
Melakukan evaluasi
guna memberikan
pelayanan yang lebih
baik lagi
Analisis Dampak : Jika pelaksanaan evaluasi tidak menerapkan nilai BerAKHLAK pelayanan public, maka pelaksanaan akan subjektif dan proses
dan hasil setiap kegiatan tidak akan menjadi acuan untuk pelaksanaan kegiatan lainnya. Jika tidak dilaksanakan evaluasi kegiatan maka tidak
diperoleh gambaran kendala dan dukungan dari setiap kegiatan sehingga tidak bisa diterapkan di kegiatan berikutnya

32
Tabel 3. 4 Tabel Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN
(BerAKHLAK)
Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Ke- Aktualisasi per
Ke-1 Ke-3 Ke 4 Ke-5
2 MP
1. Berorientasi Pelayanan 1 0 1 1 2 5
2. Akuntabel 1 1 1 1 1 5
3. Kompeten 1 1 1 1 1 5
4. Harmonis 1 0 1 1 1 4
5. Loyal 1 0 0 1 1 3
6. Adaptif 1 0 1 1 1 4
7. Kolaboratif 1 0 1 1 1 4
Jumlah Aktualisasi per 7 2 6 7 8
Kegiatan

33
BAB IV
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Jadwal rencana kegiatan aktualisasi di sajikan pada tabel IV.1, berdasarkan jadwal Pelatihan Dasar CPNS 2022, kegiatan aktualisasi
dimulai dari tanggal 25 April 2022, namun kegiatan dsikusi mengenai isu dengan mentor mengenai isu terkait sudah dimulai sejak
tanggal 8 April 2022. Kegiatan aktualisasi dan laporan kegiatan aktualisasi dijadwalkan selesai pada tanggal 10 Juni 2022.

Tabel IV. 1 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan APRIL MEI JUNI


8-22 25-29 2-6 9-13 16-20 23-31 1-10
1. Kegiatan Ke-1 Melaksanakan diskusi
dengan mentor
2. Kegiatan Ke-2 Mengumpulkan
aturan/regulasi terkait Penyusunan
formulir penilaian dokumen Andal, Rkl
dan Rpl
3. Kegiatan Ke-3 Berkoordinasi dengan
bidang yang terkait
4. Kegiatan Ke-4 Membuat form uji
kelayakan lingkungan hidup dan evaluasi
holistik
5. Kegiatan Ke-5 Melaksanakan evaluasi
kegiatan aktualisasi
Target Cuti Bersama

34
Keterangan :

35
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rancangan aktualisasi ini merupakan langkah yang harus ditempuh sebelum
melakukan aktualisasi di unit kerja masing-masing. Dalam rancangan ini diterapkan
nilai-nilai dasar BerAKHLAK bagi ASN dalam melaksanakan tugas sesuai analisis
jabatannya masing-masing. Nilai-nilai dasar tersebut antara lain: Berorientasi
Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Kegiatan aktualisasi yang direncanakan akan dilaksanakan di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bekasi . Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan agar peserta
Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Bekasi Tahun 2022 dapat menerapkan
nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam melaksanakan pekerja di instansi masing-
masing. Kegiatan aktualisasi tersebut direncanakan untuk dilaksanakan mulai tanggal
25 April – 10 Juni 2022 dengan bimbingan dari coach juga mentor. Adapun laporan
akhir aktualisasi akan dipertanggungjawabkan kepada penguji sesuai waktu yang telah
ditentukan.

B. Harapan

Melalui rancangan aktualisasi ini diharapkan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
(BerAKHLAK) dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan dalam melaksanakan
tugas dan fungsi sebagai ASN. Diharapkan melalui kegiatan aktualisasi ini dapat
menjadi habituasi selama menjalankan tugas di instansi masing-masing

36
LAMPIRAN KEGIATAN
1. Mentoring penentuan core Isu dengan mentor di Bidang Tata lingkungan

2. Notulensi mentoring pengesahan isu

3. Coaching terkait penyusunan PPT dan Dokumen

37
REFERENSI

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Modul Pendidikan dan


Pelatihan
Dasar Calon PNS Golongan II dan III Analisis Isu Kontemporer. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul manfaat Prajabatan CPNS Golongan I,II
dan III :
Berorientasi Pelayanan..Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I,II
dan III :
Akuntabel. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I,II
dan III :
Kompeten. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I,II
dan III :
Harmonis. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I,II
dan III :
Loyal. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I,II
dan III :
Adaptif. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I,II
dan III :
Kolaboratif. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Modul Smart
ASN.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

38
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan
Pelatihan
Dasar Calon PNS Habituasi Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia

Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan
Hidup

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan


dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

39
4
0

Anda mungkin juga menyukai