Anda di halaman 1dari 36

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS PROVINSI JAWA BARAT
ANGKATAN III TAHUN 2022

“Optimalisasi Checklist Pelaporan Dokumen Lingkungan Berbasis


Digital sebagai Upaya Uji Kelayakan, Penilaian, Pemeriksaan dan
Pengambilan Keputusan sesuai Peraturan Pemerintah No. 22 tahun
2021 pada Bidang Tata Lingkungan di
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi”

Disusun oleh :
Nama : Adella Safitri
NDH : 11
NIP : 199511222022022001
Jabatan : Pengawas Lingkungan Hidup
Instansi : Dinas Lingkungan Hidup

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA KABUPATEN BEKASI BEKERJASAMA DENGAN BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS PROVINSI JAWA BARAT
ANGKATAN IIITAHUN 2022

“Optimalisasi Checklist Pelaporan Dokumen Lingkungan Berbasis


Digital sebagai Upaya Uji Kelayakan, Penilaian, Pemeriksaan dan
Pengambilan Keputusan sesuai Peraturan Pemerintah No. 22 tahun
2021 pada Bidang Tata Lingkungan di
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi”

Nama : Adella Safitri


NDH : 11
NIP : 199511222022022001
Jabatan : Pengawas Lingkungan Hidup
Instansi : Dinas Lingkungan Hidup

Bekasi, 21 April 2022

Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor

Dr. Drs. Dudung Abdullah Pasteur MM.Pd Jessica Olivia Putri, S.T
NIP. 195912061983031007 NIP. 198701272010012018

i
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)
PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS PROVINSI JAWA BARAT ANGKATAN III
TAHUN 2022

“Optimalisasi Checklist Pelaporan Dokumen Lingkungan Berbasis


Digital sebagai Upaya Uji Kelayakan, Penilaian, Pemeriksaan dan
Pengambilan Keputusan sesuai Peraturan Pemerintah No. 22 tahun
2021 pada Bidang Tata Lingkungan di
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi”

Nama : Adella Safitri


NDH : 11
NIP : 199511222022022001
Jabatan : Pengawas Lingkungan Hidup
Instansi : Dinas Lingkungan Hidup

Bekasi, 21 April 2022

Coach Mentor

Dr. Drs. Dudung Abdullah Pasteur Jessica Olivia Putri, S.T


MM.Pd NIP. 195912061983031007 NIP. 198701272010012018

Penguji,

LILIS MULYANI SETIASARI,S.Pd.,M.Pd


NIP. 197403172003122007

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa . Atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Rancangan Laporan Aktualisasi dan Habituasi
Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) BerAKHLAK di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bekasi.

Rancangan Laporan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN) BerAKHLAK ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Latihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III/a CPNS Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bekasi tahun 2022. Dalam penyusunan rancangan aktualisasi dan habituasi ini dapat
diselesaikan karena penulis mendapat banyak arahan, bimbingan, bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak yang memberikan kelancaran dalam penyusunan rancangan aktualisasi dan
habituasi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Dr. Hery Antasari, S.T., M.Dev.Plg. selaku kepala BPSDM Provinsi Jawa
Barat.

2. Bapak H. Abdillah Majid, S.H., M.M. selaku kepala BKPSDM Kabupaten Bekasi
beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pembekalan Pelatihan
Dasar CPNS Tahun 2022.

3. Ibu Lilis Mulyani Setiasari, S.Pd., M.Pd, selaku penguji dalam seminar rancangan
aktualisasi

4. Bapak Dr. Drs. Dudung Abdullah Pasteur MM.Pd., selaku coach selama Latsar
prajabatan, yang telah dengan sabar dan ikhlas membimbing penulis.

5. Ibu Jessica Olivia S.T selaku mentor yang membimbing dan memotivasi penulis

6. Seluruh Widyaiswara dan penyelenggara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan dan pemahaman terkait materi BerAKHLAK untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.

7. Panitia dan pendamping Pelatihan Dasar CPNS Golongan III & II Tahun 2022 Kabupaten
Bekasi.

8. Rekan- rekan di Instansi Dinas Lingkungan Hidup khususnya Analis Lingkungan


Hidup dan Rekan-rekan di Bidang Tata Lingkungan yang selalu memberikan
semangat dan dukungannya

9. Rekan-rekan LATSAR CPNS Golongan II dan III atas semangat dan kerjasamanya.
iii
10. Keluarga yang selalu memberi dukungan dan doa untuk penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam rancangan laporan aktualisasi dan habituasi ini masih
jauh dari sempurna karena keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh
karenanya, saran dan kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang
hati. Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa membalas semua amal kebaikan kita
semua. Penulis berharap semoga rancangan laporan aktualisasi dan habituasi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang memerlukan.

Bekasi, 21 April 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI
Hal.

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................................................4
C. Manfaat..........................................................................................................................................4
D. Ruang Lingkup..............................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................6
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA....................................................................................................6
A. Profil dan Visi Misi Instansi..........................................................................................................6
B. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Pesarta Latsar dalam Instansi..................................................10
C. Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK..........................................................................................14
BAB III..................................................................................................................................................17
RANCANGAN AKTUALISASI..........................................................................................................17
A. Deskripsi Isu................................................................................................................................17
B. Penetapan Core Isu......................................................................................................................19
C. Penentuan Penyebab Core Isu.....................................................................................................21
D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Isu...............................................................................................22
E. Matrik Rancangan Aktualisasi....................................................................................................23
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)...............................26
BAB IV..................................................................................................................................................27
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI.........................................................................27
BAB V...................................................................................................................................................28
PENUTUP.............................................................................................................................................28
A. Penutup........................................................................................................................................28
REFERENSI..........................................................................................................................................29

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang

mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan

manusia serta makhluk hidup lain. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

merupakan upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi

lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan atau kerusakan

lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,

pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Upaya Pembangunan

berkelanjutan yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke

dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta

keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan

generasi masa depan, pengertian tersebut berada dalam undang-undang no. 32 tahun

2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Kabupaten Bekasi merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat dengan


ibukotanya di Cikarang Pusat. Kabupaten Bekasi terdiri dari 23 kecamatan, yang
dibagi lagi atassejumlah desa dan kelurahan. Kabupaten Bekasi memiliki luas
wilayah 1.273,88 km² yang terdiri dari 23 Kecamatan dan 182 desa serta 5 kelurahan.
Jumlah desa yang terdapat disetiap kecamatan di Kabupaten Bekasi terdiri dari 5
sampai 13 desa. Kecamatan dengan jumlah desa yang paling sedikit yaitu kecamatan
Cikarang Pusat, sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah desa terbanyak adalah
Kecamatan Pebayuran. Kecamatan terluas adalah Muaragembong (14.009 Ha) atau
11,00 % dari luas Kabupaten Bekasi. Kabupaten Bekasi adalah salah satu kabupaten
di Jawa Barat, yang secara geografis terletak pada 106˚ 58’ 5” – 107˚ 17’ 45” BT dan
05˚ 54’ 50” – 06˚ 29’ 15” LS.

Menurut data PDRB Kabupaten Bekasi menunjukkan bahwa sektor industri


pengolahan memberikan kontribusi yang sangat signifikan kepada total pendapatan
rata-rata sebesar 80% selama tahun 2003–2007 dan pada tahun 2008 sebesar 78,63%

1
sedangkan pada tahun 2009 sebesar 78,01%. Dalam sepuluh tahun terakhir, kawasan-
kawasan industri maupun perusahaan-perusahaan yang berada di luar kawasan
industri di Kabupaten Bekasi berkembang dengan pesat. Sebagai salah satu mitra
DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi memiliki fungsi sebagai daerah permukiman, industri
dan perdagangan. Dari sisi kualitas lingkungan, Kabupaten Bekasi mengalami
penurunan kualitas yang ditunjukkan melalui penurunan kondisi udara, air, dan tanah.
Setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi kualitas kesehatan lingkungan.
Pertama, faktor alam, kedua aktifitas industri dan ketiga aktifitas manusia. Dalam
upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah Kabupaten
Bekasi berwenang untuk melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan
penanggung jawab usaha dan atau kegiatan agar lingkungan hidup dapat terjaga
sesuai dengan norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat .

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang mengubah


Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, menyatakan bahwa pengawasan terhadap setiap kegiatan usaha
dilakukan dengan pengaturan frekuensi pelaksanaan berdasarkan tingkat risiko
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (7) dan mempertimbangkan tingkat
kepatuhan Pelaku Usaha. Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dapat
mendelegasikan kewenangannya dalam melakukan pengawasan kepada pejabat atau
instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Dalam melaksanakan pengawasan, pemerintah pusat atau
Pemerintah Daerah menetapkan pejabat pengawas lingkungan hidup yang merupakan
pejabat fungsional.
Perencanaan dalam Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2021 mencakup
perencanaan perlindungan dan pengelolaan Mutu Air, Mutu Udara, dan Mutu Laut
yang dilakukan dengan melalui tahapan inventarisasi, penyusunan dan penetapan
baku mutu, pen5rusunan dan penetapan wilayah perencanaan, pen5ruiunan dan
penetapan rencana Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air, Mutu Udara dan Mutu
Laut.. Pemanfaatan dan pemeliharaan dalam Peraturan Pemerintah ini dimaksudkan
untuk dapat menjaga kelestarian dan kelangsungan kualitas mutu lingkungan yang
diselenggarakan berdasarkan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air
(RPPMA), Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara (RPPMU), dan
Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Laut (RPPML). Pengendalian dalam

2
Peraturan Pemerintah ini mencakup pengendalian di level Usaha dan/atau Kegiatan,
dimulai pada tahap perencanaan melalui mekanisme Persetujuan Lingkungan dengan
dokumen Lingkungan Hidup berupa Amdal, UKL-UPL, atau SPPL. Pengendalian di
tahap operasi dan pasca operasi menggunakan instrumen baku mutu lingkungan dan
kriteria Baku Kerusakan Lingkungan. Upaya pengendalian dilakukan dengan
menyelaraskan antara rumusan pengaturan kemudahan Perizinan Berusaha dengan
pengaturan pengendalian dampak dari Usaha dan/atau Kegiatan terhadap Lingkungan
Hidup.

Sebagai pengawas lingkungan hidup yang ditugaskan dalam bidang tata


lingkungan wajib melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan fungsi aparatur
sipil negara (ASN) dalam Undang-Undang No. 5 tahun 2014 yang mengatur tentang
Aparatur Sipil Negara menjelaskan bahwa fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana
kebijakan public, pelayan public dan perekat pemersatu bangsa. Pada pasal 63
dijelaskan bahwa calon pegawai negeri sipil wajib menjalani masa percobaan Masa
percobaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan melalui proses
pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Calon PNS yang diangkat menjadi PNS harus memenuhi persyaratan lulus
pendidikan dan pelatihan yang dalam system pembelajarannya saat ini memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal. Sehingga memungkinkan calon pegawai
negeri sipil mampu melakukan kebiasaan (habituasi) yang menghasilkan manfaat
sehingga terbentuk menjadi karakter.

Berdasarkan hal tersebut dalam mengaktualisasikan berbagai mata pelatihan


yang telah dipelajari dalam pelatihan, penulis akan melaksanakan kegiatan aktualisasi
dan habituasi dengan judul “Optimalisasi Ceklist Pelaporan Dokumen Lingkungan
Berbasis Digital pada Bidang Tata Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bekasi” sesuai dengan peraturan pemerintah sebagai upaya untuk memaksimalkan
dan mengefisienkan pengecekan pelaporan dokumen lingkungan secara digital pada
bidang tata lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi.

3
B. Tujuan

Sesuai dengan latar belakang yang telah di jabarkan diatas, penyusunan Rancangan
Aktualisasi ini memiliki tujuan untuk :

1. Mengoptimalkan checklist pemeriksaan pelaporan dokumen lingkungan


yang berbasis digital sehingga mengefisiensikan pekerjaan.

2. Mengaktualisasikan dan menghabituasikan nilai-nilai dasar aparatur sipil


negara yaitu BerAKHLAK dan berbagai materi diklat yang telah
dipelajari dalam pelatihan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi.
C. Manfaat

Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan aktualisasi dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

 Bagi Peserta

a. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK , manajemen


ASN dan Smart ASN dalam pekerjaan

b. Melaksanakan kewajiban sebagai ASN sesuai tugas pokok dan fungsi

 Bagi Instansi

a. Sebagai upaya optimalisasi checklist pemeriksaan laporan dokumen


lingkungan berbasis digital sehingga dapat mengefisiensikan pekerjaan.

b. Terlaksananya visi dan misi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi

c. Sebagai perbaikan kinerja manajemen ASN dalam instansi.

 Bagi Masyarakat

a. Keseimbangan lingkungan tetap terjaga sehingga tidak menimbulkan dampak


kesehatan kepada masyarakat.

b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan pelayanan


publik yang lebih baik dengan menerapkan core value ASN BerAKHLAK.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup atau Batasan dalam kegiatan aktualisasi ini antara lain :

4
1. Kegiatan akan dilaksanakan adalah kegiatan sesuai dengan Rancangan
Aktualisasi yang telah disusun dilakukan pada Bidang Tata Lingkungan di
lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif)

2. Waktu pelaksanaan habituasi dilaksanakan selama 30 hari dari tanggal 25


april 2022 hingga 10 juni 2022.

5
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil dan Visi Misi Instansi

1. Profil Instansi

Gambar 1. Gedung Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi

Dinas Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi.
Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana pemerintah di bidang
lingkungan hidup.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan


Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bekasi serta Peraturan Bupati Bekasi Nomor 62
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Struktur organisasi pada Dinas
Lingkungan Hidup terdiri dari Kepala Dinas, Sekretaris Dinas Kelompok Jabatan
Fungsional Tertentu (JFT), 3 Sub Bagian yaitu Sub Bagian Perencanaan, Sub Bagian
Keuangan dan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian serta terdapat 4 bidang, antara
lain Bidang Tata Lingkungan, Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pemulihan,
Bidang Kebersihan dan Pengendalian Persampahan dan Bidang Penaatan dan

6
Penegakan Hukum Lingkungan Hidup. Struktur Organisasi pada Dinas Lingkungan
Hidup terdiri atas :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahkan :

1. Sub Bagian Keuangan;

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

3. Kelompok Jabatan Fungsional.

c. Bidang Tata Lingkungan membawahkan Kelompok Jabatan Fungsional;

d. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kelompok

Jabatan Fungsional;

e. Bidang Pengelolaan dan Pengendalian Persampahan Kelompok

JabatanFungsional;

f. Bidang Penaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Kelompok Jabatan

Fungsional;

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;

h. Kelompok Jabatan Pelaksana

Secara lengkap Bagan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bekasi dapat dilihat dalam Gambar 2.

7
Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi

Lokasi Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi saat ini berada di Gedung A1
Komplek Perkantoran Pemda Kabupaten Bekasi, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat

8
2. Visi dan Misi Kabupaten Bekasi

a. Visi Kabupaten Bekasi

Terwujudnya Kabupaten Bekasi Bersinar (Berdaya saing, sejahtera dan ramah


lingkungan) Tahun 2022

b. Misi Kabupaten Bekasi

1. Meningkatkan kinerja tata kelola pemerintahan yang responsif, professional,


transparan dan akuntabel

2. Memantapkan Pembangunan Sumber Daya Manusia yang berkualitas

3. Memantapkan Perekonomian Daerah Melalui Penguatan Sektor Perindustrian,


Perdagangan, Pertanian Dan Pariwisata

4. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan


usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKM)

5. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Melalui Pemantapan Penyediaan


Kebutuhan Dasar Yang Layak

6. Mewujudkan Kabupaten Bekasi Yang Lebih Nyaman Dan Asri Melalui


Penataan Ruang Dan Pembangunan Infrastruktur Yang Terpadu

7. Mewujudkan Lingkungan Masyarakat Yang Agamis Dan Tentram Melalui


Pengembangan Nilai-nilai Budaya Lokal

8. Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang


Berkelanjutan

3. Tugas dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi

a. Tugas Pokok Dinas Lingkungan Hidup

Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan memimpin,

merumuskan, menyelenggarakan, membina, dan mengevaluasi penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah pada bidang lingkungan hidup serta kebersihan dan

persampahan.

b. Fungsi Dinas Lingkungan Hidup

9
Dalam menyelenggarakan tugas pokok Dinas mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis lingkungan hidup serta kebersihan dan


persampahan

2. Pemberian dukungan atas Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah


dalam

bidang lingkungan hidup serta kebersihan dan persampahan;

3. Pembinaan, pelaksanaan tugas, dan evaluasi lingkungan hidup serta


kebersihan dan Persampahan

4. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

4. Nilai-nilai Organisasi
Nilai Budaya Kerja di Pemerintah Kabupaten Bekasi yaitu Berdaya saing,
Sinergis, Semangat, Inovatif, Hebat atau disingkat “BERSIH”. Nilai budaya kerja
“BERSIH” mengandung arti sebagai berikut:
1. Berdaya saing yaitu sikap dan perilaku yang memiliki keunggulan komparatif
yang mampu menjawab berbagai tantangan regional maupun global.
2. Sinergi yaitu senantiasa membangun dan memastikan kerjasama yang produktif
dan harmonis antar sesama pegawai dengan tujuan menghasilkan pekerjaan yang
berkualitas.
3. Semangat yaitu sikap dan perilaku pegawai dalam melaksanakan tugas dengan
penuh tanggung jawab, cepat dan produktif.
4. Inovatif yaitu mencurahkan segala kemampuan diri dalam berpikir untuk
menciptakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan masyarakat.

5. Hebat yaitu sikap dan perilaku pegawai yang taat pada peraturan, penuh
pengabdian, profesional dan berintegrasi.

B. Uraian Tugas Pokok dalam Instansi dan Profil Peserta Latsar

Sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Lingkungan Hidup, dalam peraturan tersebut menjelaskan tugas dan fungsi
Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Pertama yaitu sebagai berikut :

10
1. Melakukan kegiatan penyusunan dokumen perencanaan pengawasan (Sumber
Daya Manusia; Peralatan dan bahan; Agenda; Biaya;

2. Koordinasi dengan Pemerintah Daerah, Usaha dan/atau kegiatan, laboratorium,


Pegawai Penyidik Negeri Sipil, ahli);

3. Melakukan kegiatan prakunjungan pengawasan (reconaisance);

4. Melakukan tinjauan/kajian/analisis di bidang lingkungan hidup/kasus lingkungan


hidup dan/atau pengaduan lingkungan hidup dengan kompleksitas rendah;

5. Melakukan kegiatan pemeriksaan alat yang sudah terkalibrasi oleh pihak


berwenang dan/atau memeriksa kadaluarsa bahan yang akan dipergunakan dalam
pengawasan;

6. Melakukan pengawasan penaatan pelaksanaan pengelolaan Bahan Berbahaya dan


Beracun (B3) untuk kegiatan pada produksi B3 dengan kompleksitas rendah;

7. Melakukan pengawasan penaatan pelaksanaan pengelolaan Bahan Berbahaya dan


Beracun (B3) untuk kegiatan pada peredaran B3 dengan kompleksitas rendah;

8. Melakukan pengawasan penaatan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 untuk


kegiatan pada sumber-sumber limbah B3 dengan kompleksitas rendah;

9. Melakukan pengawasan penaatan pelaksanaaan pengelolaan limbah B3 untuk


kegiatan pada tempat penyimpanan limbah B3 dengan kompleksitas rendah;

10. Melakukan pengawasan penaatan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 untuk


kegiatan pada alat angkut transportasi limbah B3;

11. Melakukan pengawasan penaatan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 untuk


kegiatan pada proses produksi migas dengan injeksi limbah B3 ke perut bumi;

12. Melakukan pengawasan penaatan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 untuk


kegiatan pada penimbunan limbah B3 pada land fill kelas 3;

13. Melakukan pengawasan tanggap darurat pada usaha dan/atau kegiatan terhadap
pengendalian pencemaran air dan/atau pengendalian pencemaran udara dan/atau
pengelolaan B3 dan/atau pengelolaan limbah B3 berupa pemeriksaan terhadap
sarana dan prasarana;

14. Melakukan pengawasan penaatan pelaksanaan pengendalian pencemaran air atau


air laut dengan melakukan pemeriksaan terhadap sarana pengolahan air limbah
dengan kompleksitas rendah;

15. Melakukan pengawasan penaatan pelaksanaan pengendalian pencemaran air atau

11
air laut dengan melakukan pemeriksaan terhadap kewajiban-kewajiban yang
tercantum dalam izin pembuangan air limbah;

16. Melakukan pengawasan penaatan pelaksanaan pengendalian pencemaran air atau


air laut dengan melakukan pemeriksaan terhadap sarana pemanfaatan air limbah
dengan kompleksitas rendah;

17. Melakukan pengawasan penaatan pelaksanaan pengendalian pencemaran air atau


air laut dengan melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan injeksi air
terproduksi;

18. Melakukan pengawasan penaatan pelaksanaan pengendalian pencemaran udara


dengan melakukan pemeriksaan terhadap sumbersumber pencemaran udara dengan
kompleksitas rendah; Melakukan pengawasan penaatan pelaksanaan pengendalian
pencemaran udara dengan melakukan pemeriksaan terhadap Continuous Emission
Monitoring System (CEMS) atau hasil analisis pemantauan emisi udara baku mutu
manual untuk melihat penaatan pada ketentuan secara manual untuk melihat
penaatan pada ketentuan baku mutu termasuk beban emisi dengan kompleksitas
rendah;

19. Melakukan pengawasan penaatan baku emisi sumber bergerak;

20. Melakukan pengawasan penaatan pelaksanaan pengendalian kerusakan kegiatan


penambangan dengan melakukan pemeriksaan terhadap penimbunan tanah pada
zona perakaran dan tanah/batuan penutup;

21. Melakukan pengawasan penaatan pelaksanaan pengendalian kerusakan kegiatan


penambangan dengan melakukan pemeriksaan terhadap pengendalian erosi;

22. Melakukan kegiatan pengambilan sampel limbah dan/atau kualitas lingkungan


(antara lain air limbah, air sungai, air danau, air laut, emisi udara, udara ambien,
tanah, B3, limbah B3, biota) dalam rangka pengawasan;

23. Melakukan kegiatan pengukuran parameter di lapangan (In-Situ) dalam rangka


pengawasan dengan kompleksitas rendah;

24. Melakukan kegiatan pemotretan dan/atau video antara lain terhadap kegiatan
pengambilan sampel, situasi pabrik, situasi IPAL dengan menggunakan kamera
dan/atau drone dalam rangka pengawasan;

25. Melakukan pembuatan gambar sketsa dalam rangka pengawasan;

26. Melakukan kegiatan analisis hasil pengawasan dengan dengan kompleksitas

12
rendah;

27. Merumuskan rekomendasi hasil pengawasan dalam bentuk konsep surat hasil
pengawasan kepada perusahaan;

28. Merumuskan rekomendasi sanksi administrasi dalam bentuk surat sanksi


administratif berupa berupa teguran;

29. Melaksanakan pemberian keterangan sebagai saksi dalam proses penyidikan


dan/atau persidangan;

30. Melakukan kegiatan evaluasi laporan rutin dalam rangka penaatan usaha dan/atau
kegiatan;

31. Melaksanakan penyidikan tindak pidana lingkungan hidup berupa pembuatan


laporan kejadian tindak pidana;

32. Melaksanakan penyidikan tindak pidana lingkungan hidup berupa pemeriksaan


tempat kejadian perkara;

33. Melaksanakan penyidikan tindak pidana lingkungan hidup berupa surat


pemberitahuan dimulainya penyidikan;

34. Melaksanakan penyidikan tindak pidana lingkungan hidup berupa pemanggilan


saksi-saksi;

35. Melaksanakan penyidikan tindak pidana lingkungan hidup berupa pemanggilan


tersangka;

36. Melaksanakan penyidikan tindak pidana lingkungan hidup berupa pemeriksaan


saksi-saksi;

37. Melaksanakan penyidikan tindak pidana lingkungan hidup berupa pemeriksaan


tersangka;

38. Melaksanakan penyidikan tindak pidana lingkungan hidup berupa penyitaan


barang atau dokumen melalui pengadilan;

39. Melaksanakan penyidikan tindak pidana lingkungan hidup berupa permintaan


bantuan menghadirkan tersangka/saksi ke Polri;

40. Melaksanakan penyidikan tindak pidana lingkungan hidup berupa pembuatan


resume; dan

41. Melaksanakan penyidikan tindak pidana lingkungan hidup berupa penyerahan


berkas berita acara penyidikan ke kejaksaan melalui Polri;

13
Tugas pokok dan fungsi diatas merupakan tugas pokok dan fungsi sesuai
jabatan penulis, namun dalam pekerjaan penulis di perbantukan ke dalam Bidang
Penataan Lingkungan yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

1. Melaksanakan penyusunan bahan perlindungan, pengawetan dan pencadangan


serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam
2. Melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim
3. Melaksanakan inventarisasi GRK (Gas Rumah Kaca) dan penyusunan profil misi
GRK
4. Melaksanakan penyusunan bahan perencanaan konservasi keanekaragaman hayati
5. Melaksanakan penetapan kebijakan dan pelaksanaan konservasi, pemanfaatan
berkelanjutan, danpengendalian keanekaragaman hayati
6. Melaksanakan pengembangan system informasi dan pengelolaan database
keanekaragaman hayati
7. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan keanekaragaman hayati
8. Menyelesaikan pelaksanaan konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati
9. Melaksanakan pengendalian, pemantauan, analisa dan evaluasi pelaporan
dokumen lingkungan
10. Melaksanakan pengendalian, pemantauan, analisa, dan evaluasi pelaporan
dokumen lingkungan
11. Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi penataan
lingkungan hidup.

C. Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK

Pembangunan SDM menjadi prioritas utama, untuk membangun SDM yang


terampil, dinamis, pekerja keras, dan menguasai IPTEK, tidak bisa diraih dengan cara
lama, perlu adanya pengembangan cara baru. Salah satunya dengan Penyelarasan
Nilai-nilai Dasar (Core Values) ASN seluruh Indonesia dalam rangka penguatan
budaya kerja. Nilai dasar ASN yang tertuang
dalam pasal 4 UU nomor 5 tahun 2014.
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021
tanggal 26 Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding
Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja
sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan

14
berkelas dunia (World Class Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values
(Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani
Bangsa).Pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo meluncurkan Core Values
dan Employer Branding ASN tersebut, yang bertepatan dengan Hari Jadi Kementerian
PANRB ke-62. Core Values ASN yang diluncurkan yaitu ASN BerAKHLAK yang
merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Values tersebut seharusnya
dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh seluruh ASN serta dapat
diimplementasikan dalam
pelaksanaan tugas dan kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai dasar tersebut dijabarkan
sebagai berikut :

a. Berorientasi Pelayanan

Sebagai pelayanan publik yang sangat erat kaitannya dengan pegawai ASN,
sangatlah penting untuk memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai Berorientasi
Pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya, yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.

b. Akuntabel

Akuntabilitas dan Integritas banyak dinyatakan oleh banyak ahli administrasi


negara sebagai dua aspek yang sangat mendasar harus dimiliki dari seorang pelayan
publik. Namun, integritas memiliki keutamaan sebagai dasar seorang pelayan publik
untuk dapat berpikir secara akuntabel. Kejujuran adalah nilai paling dasar dalam
membangun kepercayaan publik terhadap amanah yang diembankan kepada setiap
pegawai atau pejabat negara.

c. Kompeten

Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang


diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 Permenpan RB Nomor 38
Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai
profesional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban
mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya dalam
kinerja.

d. Harmonis

Harmonis adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa
hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Sebagai

15
contoh, seharusnya terdapat harmoni antara jiwa jasad seseorang manusia, kalau tidak,
maka belum tentu orang itu dapat disebut sebagai satu pribadi.

e. Loyal

Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan,
paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional.
Untuk bisa mendapatkan sikap loyal seseorang,

f. Adaptif

Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.
Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan
keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
(keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak
dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh
perubahan lingkungan.

g. Kolaboratif

Kolaboratif merupakan serangkaian aktivitas bersama di mana mitra saling


menghasilkan tujuan dan strategi dan berbagi tanggung jawab dan sumber daya
(Davies Althea L Rehema M. White, 2012), kolaboratif adalah nilai dasar yang harus
dimiliki oleh CPNS. Sekat-sekat birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah
saat ini dapat dihilangkan. Calon ASN muda diharapkan nantinya menjadi agen
perubahan yang dapat mewujudkan harapan tersebut.

16
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu

1. Isu Ke-1 : Belum Optimalnya Website Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi

a. Kondisi isu saat ini : Website DLH terakhir di perbarui tahun 2015, tidak
ada maintance hingga saat ini. Sebagai sarana penunjang informasi webstite
sangat penting untuk dioptimalkan memasuki dunia digitalisasi saat ini
untuk memudahkan pelayanan , mendapatkan informasi terkait Lingkungan
Hidup di Kabupaten Bekasi .

b. Dampak jika isu tidak diselesaikan : Masyarakat sulit mendapatkan


informasi terkait lingkungan dan mendapatkan layanan komunikasi yang
cepat dan efisien pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi. Dari
sisi Instansi tidak dapat mensosialisasikan terkait program-program yang
dapat meminimalisir kerusakan lingkungan seperti mitigasi dan adaptasi
Gas Rumah Kaca untuk masyarakat sehingga masyarakat lebih
mempersiapkan diri dalam menghhadapi perubahan iklim.

c. Dukungan teoritik dari materi agenda III : Tidak optimalnya website


instansi tersebut menandakan bahwa tidak berjalannya Smart ASN dan
Smart Governance di dalam instansi yang tidak mengedepankan teknologi
informasi dalam melayani public sedangkan saat ini pemerintah terus
menggencarkan literasi digital untuk semua Aparatur Sipil Negara melalui
pemanfaatan Teknologi informasi dan Komunikasi.

2. Isu Ke-2 : Belum Optimalnya SOP untuk percepatan penilaian pembuangan air limbah

di Kabupaten Bekasi

a. Kondisi isu saat ini : Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk penilaian
pembuangan air limbah belum di buat sesuai peraturan terbaru yaitu
peraturan pemerintah no. 22 tahun 2021 untuk mempercepat penilaian
pembuangan air limbah di Kabupaten Bekasi.

b. Dampak jika isu tidak diselesaikan : Pembuangan air limbah harus


menggunakan standar operasional prosedur (SOP) agar tidak menimbulkan
dampak pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup, sesuai dengan

17
peraturan pemerintah terbaru no. 22 tahun 2021 Bab III. Dampak yang akan
terjadi jika SOP tidak dioptimalkan seperti air sungai yang melebihi baku
mutu dibuang ke badan air tanpa dilakukan pengelolaan dan pemanfaatan
maka akan mencemari sungai atau badan air tersebut sedangkan air sungai
tersebut digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari masyarakat.

c. Dukungan teoritik dari materi agenda III : Dengan dibuatnya standar


operasional prosedur (SOP) untuk mempercepat proses penilaian
pembuangan air limbah menunjukkan bahwa berjalannya manajemen
karier PNS yaitu dengan meningkatkan kompetensi dan kinerja PNS yang
mendorong peningkatan profesionalitas PNS sehingga akan memberikan
dampak meningkatnya kinerja instansi pemerintah untuk melayani
masyarakat memberikan perubahan yang akan mentransformasi cara kerja
birokrasi untuk kesejahteraan masyarakat dari lingkungan hidup yang
semakin minim pencemaran.

3. Isu Ke-3 : Belum ada Optimalisasi Checklist Pemenuhan Pelaporan Dokumen

Lingkungan Berbasis Digital pada bidang Tata Lingkungan di Kabupaten

Bekasi.

a. Kondisi isu saat ini : Checklist pemenuhan pelaporan dokumen lingkungan


belum ada optimalisasi, sehingga pemeriksa atau instansi sulit mengetahui
apa saja dokumen-dokumen dalam laporan dokumen lingkungan yang
belum dilaporkan maupun melampaui baku mutu yang ditetapkan
peraturan terbaru sesuai peraturan pemerintah nomor 22 tahun 2021.

b. Dampak jika isu tidak diselesaikan : Menyebabkan keseimbangan


lingkungan di pertanyakan apakah emisi yang dikeluarkan oleh perusahaan
sesuai baku mutu yang ditetapkan pemerintah atau tidak. Jika tidak sesuai
maka dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan tidak hanya
pencemaran pada air sungai, namun pencemaran udara, laut yang
disebabkan oleh emisi yang dikeluarkan oleh setiap perusahaan.

c. Dukungan teoritik dari materi agenda III : Menggunakan pendekatan


standar kompetensi manajerial PNS sebagai pengambil keputusan yang
cepat, tepat dan efisien. Di era industry 4.0 hampir 60% jenis pekerjaan
akan tergantikan oleh otomatisasi dengan menggunakan kemajuan
teknologi saat ini yaitu sistem digitalisasi menggunakan Checklist online

18
memudahkan dan mengefisienkan pekerjaan PNS. Sehingga pelayanan
kepada masyarakat lebih cepat, tepat dan efisien dan penaatan lingkungan
hidup dapat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

B. Penetapan Core Isu

Dalam menentukan core isu yang diangkat dalam kegiatan aktualisasi


digunakan metode analisis USG . Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
adalah salah satu metode yang digunakan untuk menyusun urutan prioritas isu yang
harus diselesaikan berdasarkan tingkat urgensi, keseriusan dan pengembangan isu.
Masing-masing usy dinilai denngan skala 1-5 dan isu yang memiliki nilai tertinggi
merupakan isu yang dijadikan prioritas.

Urgency : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti
dengan waktu yang tersedia.

Seriousness : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
akan ditimbulkan jika tidak segera diselesaikan

Growth : Seberapa besar isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan dengan


kemungkinan memburuknya isu tersebut bila tidak segera diselesaikan.

Isu yang diperoleh disajikan dalam table berikut :

Table 1. Analisa Pemilihan Isu Menggunakan Teknik USG

No Isu / Masalah U S G TOTA RANGKING


. L
1. Belum Optimalnya Website Dinas Lingkungan 4 4 4 12 2
Hidup Kabupaten Bekasi
2. Belum Optimalnya SOP untuk percepatan 3 4 3 10 3
penilaian pembuangan air limbah di Kabupaten
Bekasi
3. Belum ada optimalisasi Ceklist Pemenuhan 5 4 5 14 1
Pelaporan Dokumen Lingkungan Berbasis
Digital pada bidang Tata Lingkungan di
Kabupaten Bekasi

19
Keterangan
Urgency Seriousness Growth
5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Berpengaruh 5 : Sangat Berdampak
4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Berdampak
3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Berpengaruh 3 : Cukup Berdampak
2 : Tidak mendesak 2 : Tidak Berpengaruh 2 : Tidak Berdampak
1 : Sangat Tidak 1: Sangat Tidak 1: Sangat Tidak
Mendesak Berpengaruh Berdampak

Dari hasil analisis USG diatas, maka isu yang di ambil yaitu “Belum ada optimalisasi
Ceklist Pemenuhan Pelaporan Dokumen Lingkungan Berbasis Digital pada bidang Tata
Lingkungan di Kabupaten Bekasi” sehingga sebagai pelaksana kebijakan publik dan pelayan
publik kepada masyarakat di lingkungan Kabupaten Bekasi yang akan terkena dampak baik
langsung maupun tidak langsung terkait pemeriksaan dokumen lingkungan yang akan
menyebabkan keseimbangan lingkungan di pertanyakan maka akan dibuat ” Optimalisasi
Ceklist Pelaporan Dokumen Lingkungan Berbasis Digital pada Bidang Tata Lingkungan di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi “. Pelaksanaan Aktualisasi yang akan dilakukan
berdasarkan prinsip-prinsip BerAKLAK yang pertama berorientasi pelayanan dengan
melakukan perbaikan terus-menerus dalam memberikan pelayanan yang terbaik
diimplementasikan dengan membuat pembaruan ceklist secara digital guna mempercepat
pengecekan dokumen lingkungan. Kedua Akuntabel yang ditunjukkan dengan melaksanakan
tugas sesuai kepercayaan yang diberikan , sebagai PNS di bidang tata lingkungan penulis
melaksanakan tugas sesuai peraturan terbaru tentang ceklist pelaporan dokumen lingkungan.
Ketiga Kompeten yang diimplementasikan dengan belajar menggunakan suatu aplikasi digital
dalam mempercepat pengecekan dokumen pelaporan lingkungan sehingga dapat secara efisien
menggunakan waktu dan data penyimpanan berada dalam komputasi awan. Keempat
Harmonis yang ditunjukkan dengan membangun lingkungan kerja yang kondusif tidak ada
penumpukan kertas dan dokumen hardfile sehingga suasana lingkungan kerja dapat rapi,
bersih dan kondusif. Kelima Loyal dalam mengaktualisasikan kegiatan seperti menjada
rahasia instansi dengan menyimpan dalam bentuk softfile yang tidak sembarangan orang dapat
membuka file tersebut. Keenam yaitu menerapkan sikap Adaptif yang ditunjukkan cepat
menyesuaikan diri dengan perubahan jaman diera digitalisasi saat ini. Yang terakhir ketujuh
dilakukan secara kolaboratif dengan terbuka mengajarkan kepada semua pegawai yang

20
bersangkutan agar dapat mengakses data sehingga semua pegawai dapat menggunakan
gform tersebut.

Kegiatan aktualisasi ini diharapkan memberi dampak positif bagi penulis


sehingga dapat menghabituasi ketika nanti berada ditempat kerja dan selalu
menerapkan nilai-nilai dasar ASN. Sehingga dalam manajemen ASN penulis dapat
mengikuti segala arahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Serta mendukung terwujudnya Smart Governance sesuai ketentuan perundang-
undangan untuk menjalankan fungsi ASN yang lebih baik kedepannya.

C. Penentuan Penyebab Core


Isu

Untuk menentukan penyebab core isu Dari sejumlah isu yang telah dianalisis
dengan teknik tapisan, selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam isu yang telah
memenuhi kriteria USG dengan menggunakan alat bantu dengan teknik berpikir kritis
Fishbone. Diagram fishbone atau diagram tulang ikan ini menekankan pada hubungan
sebab akibat yang akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau
masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan
dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaita. Fishbone diagram dapat dilihat
sebagai berikut.

Kebijakan
Budaya
Belum menerapkan Smart
pemeriksaan dokumen masih secara ASN dalam setiap pekerjaan
manual dan menggunakan kertas
Belum ada Ceklist
Pemenuhan
Pelaporan
SDM yang tidak mau belajar Belum optimalnya bimbingan teknis dan
mengenai pembaruan atau pengembangan kompetensI Teknologi Dokumen
digitalisasi informasi tiap pegawai Lingkungan

Sumber daya manusia Managemen

Gambar 2. Diagram Fishbone

21
Berikut merupakan faktor-faktor penyebab isu :

1. Sumber Daya Manusia : Kurangnya belajar mengenai pembaruan suatu


digitalisasi yang memudahkan pekerjaan.
2. Managemen : Belum optimalnya bimbingan teknis, pelatihan dan
pengembangan kompetensi setiap pegawai dalam bidang teknologi informasi
dan komunikasi.
3. Budaya : Habit pemeriksaan dokumen jaman dahulu yang secara manual
memakan waktu dan tidak efisien.
4. Kebijakan : Belum diterapkannya Smart ASN dalam setiap pekerjaan sesuai
program yang dicanangkan pemerintah industry 4.0.

D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Isu

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan menggunakan fishbone


sehingga diambil core isu “Optimalisasi Ceklist Pelaporan Dokumen Lingkungan Berbasis
Digital pada Bidang Tata Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi”.
Gagasan kreatif dalam penyelesaian isu tersebut yaitu dengan tahap awal pembuatan
dokumen ceklist pelaporan dokumen lingkungan sesuai dengan peraturan pemerintah
no. 22 tahun 2021, kemudian dari dokumen tersebut dibuat google form yang dapat
tersambung dengan hasil data di Microsoft Excel, sehingga data hasil pemeriksaan
ceklist dapat terkumpul dalam 1 data periode pengumpulan yang disimpan dalam
komputasi awan yang akan mengefektifkan pekerjaan dan menggunakan kemajuan
teknologi saat ini yaitu sistem digitalisasi menggunakan ceklist online sesuai substansi
dalam materi Smart ASN dan Manajemen ASN.

22
E. Matrik Rancangan
Aktualisasi

Unit Kerja : Pengawas Lingkungan Hidup pada Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi

Identifikasi Isu : 1. Belum Optimalnya Website Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi
2. Belum Optimalnya SOP untuk percepatan penilaian pembuangan air limbah di Kabupaten Bekasi
3. Belum ada optimalisasi Ceklist Pemenuhan Pelaporan Dokumen Lingkungan di Kabupaten Bekasi

Isu yang Diangkat :


Belum ada optimalisasi Checklist Pemenuhan Pelaporan Dokumen Lingkungan Berbasis Digital pada Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bekasi

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Checklist Pelaporan Dokumen Lingkungan Berbasis Digital pada Bidang Tata Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi

Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. Konsultasi dengan mentor 1. Menghubungi 1. Adanya persetujuan 1. Berorientasi pada pelayanan :bersikap Kegiatan ini berkontribusi terhadap Kegiatan konsultasi pada
atau atasan mentor untuk konsultasi dihari sopan dan santun kepada mentor saat tugas fungsi bidang tata lingkungan rancangan aktualisasi kegiatan
rencana konsultasi yang ditentukan melakukan konsultasi. yaitu menganalisa dan mengevaluasi ke-1 ini menigkatkan rasa
2. Menyampaikan mentor 2. Akuntabel : Saat bertemu dengan pelaporan terrutama dalam Inovatif dan kompeten sesuai
pembelajaran yang 2. Adanya notulensi mentor disiplin dengan jam dan hari menganalisa suatu isu yang terjadi nilai organisasi pada dinas
sudah ditempuh dari diskusi yang konsultasi sesuai yang dibicarakan di dalam bidang tata lingkungan lingkungan hidup
dalam latsar telah dilakukan awal.
3. Menyampaikan dengan mentor 3. Kompeten : Menjelaskan tentang
gagasan isu dan 3. Adanya lembar proses latsar dengan pengetahuan yang
mendiskusikan isu Konsultasi berisi telah dimiliki ketika melaksanakan
dan pemilihan isu apa saja yang telah latsar.
untuk aktualisasi didiskusikan 4. Harmonis : saat mentor mulai
4. Mendengarkan dengan mentor dan berbicara bersikap menghargai apa
penjelasan mentor di tanda tangani yang telah belliau diskusikan.
mengenai isu yang oleh mentor 5. Loyal : Menghormati mentor sebagai
akan diangkat pimpinan.
sebagai bahan 6. Adaptif : Menghubungi mentor secara
23
aktualisasi. daring melalui Whatsup
5. Berdiskusi 7. Kolaboratif : terbuka atas saran dan
mengenai dasar kritik saat berdiskusi dengan mentor.
hukum yang
melatarbelakangi isu
yang diangkat
6. Menyepakati isu
yang telah
didiskusikan
2. Mengklasifikasikan 1. Mengumpulkan dan 1. Kumpulan catatan 1. Akuntabel : Melaksanakan kegiatan Kegiatan ini berkontribusi terhadap Kegiatan ini menguatkan nilai
dokumen apa saja yang mencatat checklist checklist yang ada pengumpulan checklist dokumen tugas fungsi bidang tata lingkungan organisasi yaitu semangat,
harus ada dalam pelaporan apa saja yang dalam peraturan lingkungan dengan cermat dalam yaitu penilaian kajian pembuangan air sinergi dan hebat.
dokumen lingkungan sesuai diharuskan masuk 2. Hasil banding peraturan yang ada. limbah, dalam penyusunan checklist
peraturan pemerintah no. 22 dalam pelaporan checklist yang 2. Adaptif : bersikap proaktif dalam harus mengkaji dahulu dari peraturan
tahun 2021 dokumen disusun dengan pengumpulan checklist pelaporan yang ada sesuai bidang tata
lingkungan dalam dokumen dokumen lingkungan. lingkungan.
peraturan lingkungan yang 3. Kolaboratif : bekerjasama dengan
2. Membandingkan sudah di kumpulkan pegawai yang lebih berkompeten
dengan dokumen 3. Susunan checklist dalam pengurusan pelaporan dokumen
lingkungan yang yang sesuai dan lingkungan sebelumnya.
sudah dilaporkan harus ada dalam
sebelumnya dengan pelaporan dokumen
checklist pelaporan lingkungan
yang akan dibuat.
3. Menyusun secara
urut checklist apa
saja yang harus
masuk dalam
dokumen
lingkungan
3. Melaksanakan digitalisasi 1. Membuat akun 1. terbentuknya akun 1. Akuntabel: Bekerja dengan penuh Kegiatan ini berkontribusi terhadap Kegiatan ini menguatkan nilai
checklist pelaporan penyimpanan digital untuk penyimpanan bertanggungj awab, cermat, dan tugas fungsi bidang tata lingkungan organisasi yaitu berdaya saing,
dokumen lingkungan dengan dalam google drive digital berintegritas yaitu melaksanakan pengembangan semangat, dan inovatif .
menggunakan hasil 2. Membuat google 2. terbentuknya 2. Kompeten: Melaksanakan kegiatan system informasi dan pengelolaan
kumpulan checklist yang form google form untuk dengan profesional database dengan memanfaatkan
sudah dibuat 3. Melakukan pengisian secara 3. Harmonis : Membangun lingkungan teknologi google form untuk
penamaan judul dan digital kerja yang harmonis dengan menyelesaikan isu.
membuat isian nama 3. mendapatkan lokasi efisiensinya pekerjaan tanpa
perusahaan/rumah penyimpanan dalam memerlukan kertas yang dapat
sakit komputasi awan/ menumpuk di atas meja kerja.
4. Menginput google spreadsheet 4. Adaptif: Berinovasi dengan
kumpulan checklist 4. Link final untuk penggunaan media digital dalam
yang sudah dibuat pengisian formulir kegiatan aktualisasi
dengan pilihan “Ya digital yang dapat
diisi
24
dan Tidak” multiple 5. Dokumentasi proses
choise pengisian ceklist
5. Memilih lokasi pelaporan dokumen
penyimpanan lingkungan.
setelah pengisian ke
dalam google
spreadsheet
6. Mendapatkan link
untuk pengisian
formulir digital
yang siap digunakan

4. Melaksanakan simulasi 1. Membuka link 1. Dokumentasi hasil 1. Akuntabel : melaksanakan tugas dan Kegiatan ini berkontribusi terhadap Kegiatan ini menguatkan nilai
pengisian formulir digital formulir digital penginputan dalam kewajiban aktualisasi dengan penuh tugas fungsi bidang tata lingkungan organisasi yaitu berdaya saing,
untuk optimalisasi checklist 2. Menuliskan nama google spreadsheet tanggung jawab yaitu melaksanakan pengendalian dan semangat, dan inovatif .
pelaporan dokumen perusahaan yang data yang sudah 2. Kompeten : membagikan ilmu ke penilaian kajian dalam simulasi
lingkungan melakukan disimpan. rekan kerja mengenai formulir digital formulir digital untuk menyelesaikan
pelaporan dokumen 2. Foto sosialisasi yang sudah dibuat isu.
lingkungan dengan rekan kerja 3. Harmonis : membangun lingkungan
3. Cek hasil yang sebidang kerja yang kondusif
penginputan dalam untuk dapat 4. Kolaboratif : memberikan kesempatan
google spreadsheet mengoperasikan kepada teman sebidang dalam
apakah data sudah formulir digital berkontribusi untuk dapat mengisi
tersimpan. formulir digital pelaporan dokumen
4. Sosialisasi ke rekan lingkungan
kerja yang sebidang
agar dapat
mengoperasikan
formulir digital.

5. Melakukan evaluasi hasil 1. Membuat laporan 1. Laporan Aktualisasi 1. Berorientasi pada pelayanan :bersikap Kegiatan ini berkontribusi terhadap Kegiatan ini menguatkan nilai
dan Pembuatan laporan hasil aktualisasi 2. Notulensi evaluasi sopan dan santun kepada mentor saat tugas fungsi bidang tata lingkungan organisasi yaitu semangat,
Aktualisasi 2. Melakukan hasil laporan melakukan konsultasi. yaitu menganalisa dan mengevaluasi sinergi dan hebat.
konsultasi dengan kegiatan 2. Akuntabel : melaksanakan tugas dan pelaporan terutama dalam
mentor kewajiban aktualisasi dengan penuh menganalisa suatu isu yang terjadi
tanggung jawab dalam bidang tata lingkungan
3. Adaptif : Bertindak proaktif saat
melakukan evaluasi hasil dan
pembuatan laporan aktualisasi.
4. Kolaboratif : memberikan kesempatan
kepada mentor untuk berkontribusi
dalam evaluasi yang dapat di perbaiki
dalam laporan hasil aktualisasi.

25
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Ke- Aktualisasi per
Ke-1 Ke-3 Ke-4
2 MP
1. Berorientasi Pelayanan 2 2 1 2 7
2. Akuntabel 1 1 1 2 5
3. Kompeten 1 1 1 1 4
4. Harmonis 1 1 1 1 4
5. Adaptif 1 2 2 2 7
6. Kolaboratif 1 1 1 2 5
Jumlah Aktualisasi per 7 8 7 10 32
Kegiatan

26
BAB IV
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

No. Kegiatan April Mei Juni


I II III IV I II III IV I II III IV
1. Konsultasi dengan mentor atau atasan
2. Mengklasifikasikan dokumen apa saja
yang harus ada dalam pelaporan dokumen
lingkungan sesuai peraturan pemerintah
no. 22 tahun 2021
3. Melaksanakan digitalisasi checklist
pelaporan dokumen lingkungan dengan
menggunakan hasil kumpulan checklist
yang sudah dibuat
4. Melaksanakan simulasi pengisian formulir
digital untuk optimalisasi checklist
pelaporan dokumen lingkungan
5. Melakukan evaluasi hasil dan Pembuatan
laporan Aktualisasi

27
BAB V
PENUTUP

A. Penutup

Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS yang akan dilakukan merupakan


langkah yang harus ditempuh sebelum melakukan aktualisasi di unit kerja masing-
masing. Dalam rancangan ini diterapkan nilai dasar aparatur sipil negara (ASN) dalam
melakukan tugasnya sebagai pelayan publik yang profesional. Nilai-nilai dasar tersebut
yaitu BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Values tersebut seharusnya
dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh seluruh ASN serta dapat
diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Kegiatan aktualisasi akan
dilaksanakan ditempat aktualisasi yaitu Bidang Tata Lingkungan di Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bekasi.

Kegiatan aktualisasi ini dilakukan dengan tujuan agar peserta LATSAR dapat
mengaktualisasikan core value ASN dalam pekerjaan di instansi masing-masing akan
dilaksanakan mulai tanggal 25 April hingga 10 juni 2022 dengan bimbingan mentor
selaku atasan dan coach selaku pembimbing, Laporan hasil pelaksanaan aktualisasi akan
di presentasikan pada waktu yang telah ditentukan.

28
REFERENSI

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Modul Pendidikan dan Pelatihan

Dasar Calon PNS Golongan II dan III Analisis Isu Kontemporer. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I,II dan III :

Berorientasi Pelayanan..Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I,II dan III :

Akuntabel. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I,II dan III :

Kompeten. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I,II dan III :

Harmonis. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I,II dan III :

Loyal. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I,II dan III :

Adaptifl. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I,II dan III :

Kolaboratif. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Modul Smart ASN.

Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen

Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of

Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan

Dasar Calon PNS Habituasi Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik


Indonesia

Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

29
Hidup

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (Rpjpd) Kabupaten Bekasi Tahun 2005-2025

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 22 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Lingkungan

Hidup

30

Anda mungkin juga menyukai