Anda di halaman 1dari 61

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

SEBAGAI SANITARIAN TERAMPIL DALAM UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH


MELALUI GERAKAN TANGGAP SAMPAH DENGAN PILAH (GERTAG SALAH)
DI UPTD PUSKESMAS JETIS II
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL

Nama : Lina Permata Sari, A.Md.KL


No. Presensi : 27/LATSAR/Golongan IIc/Angkatan II/2022
NIP : 199307042022032007

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN II
YOGYAKARTA
2022
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

Pada Hari ini Sabtu Tanggal Lima Belas Bulai Oktober Tahun Dua ribu Dua Puluh Dua
telah dilaksanakan SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI bagi Peserta Pelatiahan
Dasar CPNS Golongan Dua Angkatan Dua Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua di Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta atas nama :

Nama : Lina Permata Sari, A.Md.KL

NIP : 199307042022032007

No. Persensi : 27

Jabatan : Sanitarian Terampil

Instansi : UPTD Puskesmas Jetis II

Mentor : N. Epi Rayawati., SST

Coach : Ulis Sulistiyanto, ST., M.Pd

Judul Rancangan : Upaya Pengelolaan Sampah melalui Gerakan Tanggap


Aktualisasi Sampah dengan Pilah (Gertag Salah) di UPTD Puskesmas
Jetis II Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Yogyakarta, Oktober 2022

Mentor, Peserta,

N. Epi Rayawati., SST Lina Permata Sari, A.Md.KL

Penguji

……………….

Pengampu Coach
…………… Ulis Sulistiyanto, ST., M.Pd

Petugas Nama Tanda Tangan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini dengan judul Upaya
Pengelolaan Sampah melalui Gerakan Tanggap Sampah dengan Pilah (Gertag
Salah) di UPTD Puskesmas Jetis II Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dalam rangka
memenuhi salah satu tugas pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan II.

Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini penulis tidak lupa mengucapkan


terimakasih pada pihak-pihak yang telah membantu, memberikan semangat dan doa,
terutama pada :

1. Allah Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat-Nya;


2. Orang tua, Ibu Sri Juwanti, Bapak Sayuk Sutopo (Alm), Mertua Ibu Ngatijem dan
Bapak Sapawi, Suami Habib Mustofa, A.Md.Kep, anak, Janayu Kenes Ashadiya
Mustofa dan keluarga besar yang telah memberikan doa, dukungan dan
semangat;
3. Bapak Drs. YB. Jarot Budi Harjo selaku Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan
Daerah Istimewa Yogyakarta;
4. Bapak Ir. Isa Budihartomo, MT sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bantul yang telah memberikan
dukungan fasilitas, sarana, dan prasarana selama Pendidikan dan pelatihan latsar
CPNS 2022;
5. Bapak Tlau Sakti Santosa, S.S.,M.Hum dan Bapak Dr. Suprapto., S.Pd., M.Si
selaku Tutor atas bimbingan, arahan, dan materi pelatihan yang diberikan;
6. Ibu Budhiarti, SE, M.Si sebagai penguji rancangan aktualisasi atas saran,
bimbingan dan masukannya;
7. Bapak Ulis Sulistiyanto, ST., M.Hum selaku coach rancangan aktualisasi yang
telah memberikan bimbingan dalam penyusunan rancangan aktualisasi
8. Ibu N. Epi Rayawati, S.ST selaku Kepala UPTD Puskesmas Jetis II yang telah
menjadi mentor selama proses penyusunan rancangan aktualisasi
9. Rekan-rekan Latsar CPNS Golongan II Kabupaten Bantul Angkatan II Kelompok
C, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih memiliki banyak


kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bisa
membantu tugas ini menjadi lebih baik.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membaca rancangan ini. Semoga bermanfaat.

Bantul, Oktober 2022

Penulis,

Lina Permata Sari, A.Md.KL


NIP.199307042022032007
Daftar Isi

Halaman Judul

Berita Acara Seminar Rancangan Aktualisasi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Gambar

Daftar Istilah

Biodata Rancangan Aktualisasi

A. Identifikasi Isu Kontemporer


B. Penetapan Isu
C. Isu Yang Diangkat
D. Penetapan Judul
E. Gagasan Pemecahan Isu

Tabel Form Rancangan Aktualisasi

Jadwal Kegiatan

Daftar Pustaka

Lampiran
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Istilah
Biodata Rancangan Aktualisasi

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS DALAM UPAYA


PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI GERAKAN TANGGAP SAMPAH DENGAN
PILAH (GERTAG SALAH) DI UPTD PUSKESMAS JETIS II

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL

1 Nama Lina Permata Sari, A.Md.KL

2 NIP/No. HP/Email 199307042022032007 / 087825561047 /


permatalina04@gmail.com

3 Instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

4 Unit Kerja UPTD Puskesmas Jetis II

5 Uraian Tugas Jabatan Urian kegiatan tugas jabatan fungsional Tenaga


Sanitasi Lingkungan Terampil berdasarkan
KEMENPAN-RB RI No 71 Tahun 2021 tentang
Jabatan Fungsional Tenaga Sanitasi Lingkungan
meliputi :

1. Melakukan pengumpulan data kualitas media


lingkungan.

2. Melakukan penyiapan bahan, peralatan, dan


uji laboratorium media lingkungan dengan
pengukuran di lapangan.

3. Melakukan pengambilan dan pengiriman


sampel media lingkungan untuk rujukan uji
laboratorium.

4. Melakukan tabulasi hasil pemeriksaan di


lapangan dan tabulasi hasil pengiriman
sampel rujukan media lingkungan.

5. Melakukan penyiapan bahan materi


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi kualitas
media lingkungan.

6. Melakukan peningkatan kualitas media


lingkungan dengan berbagai metode atau
teknologi.

7. Melakukan identifikasi faktor risiko limbah,


sampah, zat kimia berbahaya, pestisida, dan
radiasi.

8. Melakukan pengumpulan data pengelolaan


limbah, sampah, zat kimia berbahaya,
pestisida, dan radiasi.

9. Melakukan penyiapan bahan, peralatan, dan


uji laboratorium pengelolaan limbah, sampah,
zat kimia berbahaya, pestisida, dan radiasi.

10. Melakukan pengambilan dan pengiriman


sampel limbah untuk rujukan uji laboratorium.

11. Melakukan tabulasi hasil pemeriksaan


laboratorium lapangan dan tabulasi hasil
pengiriman sampel rujukan limbah, dan

12. Melakukan identifikasi factor risiko lingkungan


vector dan binatang pembawa penyakit.

6 Nama Mentor N. Epi Rayawati., SST

7 Jabatan Mentor Kepala UPTD Puskesmas Jetis II


8 No. Kontak Mentor 081328111400

9 Nama Coach Ulis Sulistiyanto, ST., M.Pd

10 No Kontak Coach 081364515393

11 Email Coach azzura.sulis@gmail.com

12 Visi Pemda/K/L Visi Kabupaten Bantul Tahun 2021-2026


berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul
No. 6 Tahun 2021 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah 2021-2026, pasal 8, BAB
V dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) tahub 2021-2026 :

Terwujudnya masyarakat Kabupaten Bantul yang


harmonis, sejahtera dan berkeadilan berdasarkan
Pancasila dan UUD 19945 dalam bingkai NKRI yang
ber-Bhineka Tunggal Ika.

13 Misi Pemda/K/L Misi Kabupaten Bantul Tahun 2021-2026


berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul
No. 6 Tahun 2021 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah 2021-2026, pasal 8, BAB
V dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026 :

1. Penguatan reformasi birokrasi menuju


pemerintahan yang efektif, efisien, bersih,
akuntable, dan menghadirkan pelayanan
publik prima.

2. Pengembangan Sumber Daya Manusia


Unggul, berkarakter dan berbudaya istimewa.

3. Penndyagunaan potensi local dengan


penerapan teknologi dan penyerapan
investasi berorientasi pada pertumbuhan
ekonomi inklusif.

4. Peningkatan kualitas lingkungan hidup,


infrastryktur dan pengelolaan risiko bencana.
5. Penanggulangan masalah kesejahteraan
sosial secara terpadu dan pencapaian Bantul
sebagai Kabupaten Layak Anak, ramah
perempuan dan difabel.

14 Nilai Organisasi/Budaya Berdasarkan Peraturan Bupati No.56 tahun 2018


Kerja tentang Budaya Pemerintah Pemerintah Kabupaten
Bantul budaya pemerintah kerja Kabupaten Bantul
adalah SATRIYA, yang sesuai dengan landasan
filosofi yang berbunyi “Hamemayu Hayuning Bawana”
yang memiliki makna sebagai kewajiban melindungi,
memelihara serta membina keselamatan dunia dan
lebih mementingkan berkarya untuk masyarakat
daripada memenuhi ambisi pribadi.

SATRIYA dijabarkan sebagai berikut :

1. Selaras artinya dalam kehidupan selalu


menjaga kelestarian dan keseimbangan
hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan
sesama manusia

2. Akal budi luhur jati diri artinya keluhuran jati


diri seseorang merupakan pengejawantahan
perikemanusiaanNya. Kata kuncinya adalah
budi luhur

3. Teladan, keteladanan artinya dapat dijadikan


panutan/ sebagai teladan/contoh oleh
lingkungannya. Kata kuncinya adalah
keteladanan

4. Rela melayani artinya memberikan


pelayanan yang lebih dari yang diharapkan
masyarakat. Kata kuncinya adalah kepuasan
masyarakat.

5. Inovatif artinya selalu melakukan


pembaharuan yang bersifat positif ke arah
kemajuan individu dan kelompok. Kata
kuncinya adalah pembaharuan.

6. Yakin dan percaya diri artinya dalam


melaksanakan tugas selalu didasari atas
keyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa
yang dilaksanakan akan membawa kemajuan
dan manfaat baik ke intern maupun ke
ekstern. Kata kuncinya adalah kemajuan dan
kemanfaatan

7. Ahli dan professional artinya mempunyai


kompetensi, komitmen dan prestasi pada
pekerjaannya. Kata kuncinya adalah
kompetensi, komitmen dan prestasi.

A. IDENTIFIKASI ISU KONTEMPORER


Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik secara promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif. Salah satu tempat fasilitas pelayanan kesehatan di
tingkat pertama adalah Puskesmas. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 43 tahun 2019 menyebutkan Pusat Kesehatan Masyarakat atau
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan pemerintah bidang
kesehatan dalam mencapai pembangunan. Pembangunan kesehatan yang
diselanggarakan Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan wilayah kerja
Puskesmas yang sehat, dalam rangka mewujudkan kecamatan sehat, untuk
mencapai kabupaten/kota sehat. Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi
paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat,
ketersediaan akses pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna, dan keterpaduan
dan kesinambungan.
Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, Puskesmas harus memiliki
izin oprasional dan melakukan regristrasi. Salah satu persyaratan dalam
mengajukan izin oprasional adalah adanya pengelolaan kesehatan lingkungan.
Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas meliputi sarana prasarana,
pengelolaan limbah cair, pengelolaan limbah medis maupu non medis, analisis
faktor resiko, pengamanan air bersih dan melakukan pengawasan lingkungan
untuk menjamin kesehatan dan keamanan lingkungan Puskesmas agar tidak
membahayakan petugas, pasien dan pengunjung. Pengelolaan kesehatan
lingkungan di Puskesmas dilakukan oleh seorang Tenaga Sanitasi Lingkungan
Puskesmas.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2021 tentang Jabatan
Fungsional Tenaga Sanitasi Lingkungan, Tenaga Sanitasi Lingkungan
berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang kesehatan
lingkungan pada Instansi Pemerintahan. Jabatan Fungsional Tengga Sanitas
Lingkungan merupakan jabatan karier PNS, yang ditetapkan dalam peta jabatan
berdasarkan analisis tugas dan fungsi unit kerja, analisis jabatan, dan analisis
beban kerja dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Tenaga Sanitasi Lingkungan Puskesmas memiliki tugas dalam
melaksankan penyehayan lingkungan yang berkaitan dengan Higiene dan Sanitai
di permukiman, tempat-tempat umum, industri, dan tempat kerja serta melakukan
penyehatan air, oengawasan limbah medis, dan oprasional laboratorium
kesehatan lingkungan.
Tengga Sanitasi Lingkungan yang berdudukan sebagai PNS dalam
menjalankan tugas dan fungsi sebagai tenaga sanitasi lingkungan selain diatur
dengan kode etik profesi, juga harus menaati kode etik dan kode perilaku ASN
sesuai dengan amanat Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. Aparatur Sipil Negara (ASN) bertugas melaksanakan kebijakan publik
yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang prefesional
dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara kesatuan
Republik Indonesia.
Pegawai ASN juga harus menanamkan nilai-nilai dasar PNS atau yang
dikenal sebgai Core Values ASN “BerAKHLAK” merupakan akronim dari
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompetensi, Harmonis, Loyal dan Kolaboratif.
Core values tersebut sesuai dengan program prioritas kerja Presiden Joko Widodo
terkait pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) guna mewujudkan SDM yang
memiliki profisi pekerja keras, dinamis, terampil, dan menguasai IPTEK. Sehingga
terciptannya pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik,
serta bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di daerah Kabupaten Bantul,
berartis harus dapat menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati Bantul
selaku pejabat Pembina Kepegawaian mewakili Presiden di daerah. CPNS di
daerah Kabupaten Bantul dalam mendukung kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati Bantul dapat dilakukan dengan menjalankan tugas, fungsi, dan perannya
sesuai dengan kompetensi dibidangnya masing-masing sesuai dengan visi misi
Kabupaten Bantul.
Semenjak di tugaskan sebagai CPNS di UPTD Puskesmas Jetis II sebagai
tenaga Sanitarian Terampil pertanggal 1 April 2022, penulis menemukan beberapa
masalah mengenai sanitasi maupun program kesehatan lingkungan. Beberapa
masalah atau isu kesehatan lingkungan di UPTD Puskesmas Jetis II diantaranya
adalah :

Tabel A.1 Pengelompokan Isu

ISU IDENTIFIK KONDISI KONDISI YANG


NO
KONTEMPORER ASI ISU SAAT INI DIHARAPKAN

1 Pengelolaan Manajemen Sampah Adanya proses


sampah di UPTD ASN, domestic/non pemilahan sampah
Puskesmas Jetis Akuntabel, medis belum dengan
II belum berjalan Kolaboratif terpilah sesuai tersedianya tempat
optimal dengan sampah pulah dan
jenisnya, TPS 3R,
peggunaan penggunaan kode
kode warna warna untuk
untuk sampah sampah medis
medis masih sesuai dengan
salah, cara ketentuan yaitu
penyumpulan menggunakan
dan warna kuning,
penyimpanan dilakukannya
sampah medis pengumpulan dan
belum sesuai. penyimpanan
sampah sesuai
dengan SOP

2 Klinik konsultasi Berorientasi Belum ada Tersedianya ruang


sanitasi di UPTD pelayan, klinik sanitasi klinik sanitasi dan
Puskesmas Jetis kolaboratif untuk melayani SOP Klinik sanitasi
II bagi masyarakat untuk melayani
masyarakat yang akan masyarakat dalam
belum berjalan konsultasi konsultasi maslah
optimal masalah kesehatan
kesehatan lingkungan.
lingkungan
(ruangan
konsultasi
belum ada,
SOP konsultasi
belum ada)
3 Rendahnya Berorientasi Sulitnya Tersedianya
pemahaman pelayanan, memberikan leaflet/poster/media
masyarakat Adaptif edukasi edukasi lainnya
tentang hygiene hygiene yang dapat
dan sanitasi yang sanitasi kepada digunakan untuk
baik masyarakat menunjang edukasi
dikarenakan dan promosi saat di
kurang lapangan.
tersedianya
media edukasi.

Berdasarkan Table A.1 Pengelompokan Isu di atas dapat dijelaskan :


1. Pengelolaan sampah di UPTD Puskesmas Jetis II belum berjalan optimal
Berdasarkan dari hasil pengawasan dan Inspeksi Kesehatan
Lingkungan (IKL) Puskesmas ditemukan banyak tempat sampah yang
rusak, kantung sampah medis tidak berwarna kuning, sampah non medis
tidak terpilah sesuai dengan jenisnya, dan ditemukan sampah medis
tercampur di dalam TPS domestik. Kondisi pengelolaan sampah di UPTD
Puskesmas Jetis II dapat dilihat melalui table di bawah ini :
Penggunaan kode warna kantong
plastik tidak sesuai standar,
sampah medis yang seharusnya
berwarna kuning masih
menggunakan kantung berwarna
hitam.

Penggunaan kode warna kantong


plastik tidak sesuai standar,
sampah medis yang seharusnya
berwarna kuning masih
menggunakan kantung berwarna
hitam.
Sampah domestik/non medis
masih dikumpul menjadi satu
belum terpilah, sehingga
menyebabkan volume TPS cepat
penuh. Bahkan di dalam TPS
domestik ditemukan sampah
medis yang seharusnya tidak
boleh masuk di TPS domestik.

Pengelolaan sampah di Puskesmas harus mendapat perhatian


yang lehih. Mengingat Puskesmas merupakan sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan secara langsung kepada masyarakat. Sebagai
sarana pelayanan umum, Puskesmas berkewajiban untuk memelihara dan
meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar dan
persyaratan.
Limbah medis maupun limbah non medis yang berasal dari sarana
pelayanan kesehatan yang tidak dikelola dapat berdampak kepada
kesehatan dan lingkungan. Apalagi di masa pandemi Covid-19, aktivitas
pelayanan di Puskesmas meningkat yang mengakibatkan timbulan
sampah juga meningkat. Jika timbulan sampah tidak dikelola maka akan
menimbulkan masalah baru diantaranya menjadi tempat
perkembangbiakan binatang vektor, mencemari dan membahayakan
lingkungan sekitar, membahayakan bagi pengunjung, membahayakan bagi
petugas kebersihan, dan dapat menularkan penyakit kepada petugas
pengangkut sampah.
Pengelolaan limbah padat di Puskesmas sebaiknya dilakukan mulai
dari sumbernya dengan cara melakukan pemilahan, pengumpulan,
pengangutan, dan penyimpanan yang dilakukan secara sistematis,
terencana, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan suatu standar
oprasional prosedur (SOP) dalam pengelolaan sampah di UPTD
Puskesmas Jetis II, perbaikan sarana prasaran pengelolaan sampah, dan
pengawasan dalam pengelolaan sampah.
2. Klinik konsultasi sanitasi di UPTD Puskesmas Jetis II bagi masyarakat
belum berjalan optimal
Semenjak bertugas di UPTD Puskesmas Jetis II sebagai tenaga
sanitarian trampil, penulis belum pernah membuka klinik konsutasi sanitasi.
Dan berdasarkan penjelasan dari ibu Kepala Puskesmas dan Ka.TU
Puskesmas pada saat orientasi lingkungan kerja, memang dijelaskan jika
di UPTD Puskesmas Jetis II untuk pelayanan konsultasi yang baru berjalan
hanya konsultasi gizi. Sedangkan konsultasi sanitasi dan konsultasi
berhenti merokok belum berjalan.
Sebagai Puskesmas yang berakreditasi Paripurna, UPTD
Puskesmas Jetis II bisa menjalankan seluruh program dan pelayananya
untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Berdasarkan Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, pelayanan kesehatan lingkungan juga masuk dalam program
UKM esensial.
Klinik konsultasi sanitasi merupakan pelayanan kesehatan
lingkungan yang ditujukan untuk mewujudkan kulitas lingkungan yang
sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah
penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh factor risiko
lingkungan. Sehingga pasien atau masyarakat yang memiliki masalah
terkait dengan konsidi lingkungan atau sakit karena penyakit yang berbasis
lingkungan dapat berkonsultasi di klinik sanitasi agar tidak menimbulkan
penyakit atau sakit berulang.

3. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang hygiene dan sanitasi yang


baik
Berdasarkan pelaksanaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) di
wilayah UPTD Puskesmas Jetis II pada Tempat-tempat Umum (TTU) dan
Tenmpat Pengelolaan Pangan (TPP) dijumpai sebanyak 5 TTU dan 10
TPP tidak laik sehat dari 36 sampel. Hal ini menggambarkan pengetahuan
dan tanggung jawab pengelolaa dalam menjalankannya masih kurang
memperhatikan aspek sanitasi dan hygiene perorangan.
Persyaratan yang tidak memenuhi dan menjadi masalah
diantaranya pengawasan air bersih, pengelolaan sampah yang masih
sering dibakar, kurangnya akses hygiene perorangan seperti tempat cuci
tangan, penjamah makanan yang tidak penggunaan alat pelindung diri,
dan lain sebagainya. Sebagai petugas sanitasi lingkungan haruslah
memberikan edukasi kepada pengelola atau penanggung jawab agar
memperbaiki masalah-masalah tersebut.
Kurangnya media edukasi yang dapat digunakan untuk melakukan
edukasi dilapangan secara langsung, membuat petugas kesulitan dalam
menjelaskan kepada penanggung jawab TTU dan/atau TPP. Oleh sebab
itu, untuk mempermudah memberikan edukasi kepada masyarakat,
perlunya adanya media edukasi.

B. PENETAPAN ISU
Dalam penetapan isu penulis menggunakan metode analisis USG (
Urgency, Seriousness, dan Growth) untuk menentukan skala prioritas masalah
atau menetapkan isu yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari masalah
lainnya. Proses untuk metode analisis USG dilaksankan dengan memperhatikan 3
kriteria sebagai berikut :
1. Urgency : seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dan
dihubungkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan
waktu untuk memecahkan maslah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness : seberapa serius isu perlu dibahas dan dihubungkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah lain
kalua masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
3. Growth : seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk kalau dibiarkan.
Langkah skoring dalam menggunakan metode analisis USG adalah dengan
membuat table matriks periotitas masalah dan memberikan nilai bobot 1 s.d 5
pada setiap kriteria, kemudian nilai yang tertinggi sebagai prioritas masalah.
Berdasarkan isu yang didapatkan, penulis dapat menganalisis dan
menentukan prioritas masalah menggunakan metode analisis USG sebagai
berikut :
Tabel B.1 Menentukan Prioritas Isu dengan Metode USG

PENILAIAN
NO ISU KONTEMPORER TOTAL URUTAN
U S G

1 Pengelolaan sampah di UPTD 5 5 5 15 1


Puskesmas Jetis II belum berjalan
optimal

2 Klinik konsultasi sanitasi di UPTD 4 5 4 13 2


Puskesmas Jetis II bagi
masyarakat belum berjalan
optimal

3 Rendahnya pemahaman 3 4 3 10 3
masyarakat tentang hygiene dan
sanitasi yang baik

Keterangan :

U : Urgency S : Seriousness G : Growth


5 : sangat urgent 5 : sangat serius 5 : sangat tumbuh
4 : Cukup urgent 4 : cukup serius 4 : cukup
3 : Urgent 3 : serius 3 : tumbuh
2 : Kurang urgent 2 : kurang serius 2 : kurang tumbuh
1 : Sangat kurang urgent 1 : sangat kurang serius 1 : sangat kurang
tumbuh

Berdasarkan hasil analisis Tabel B.1 Menentukan Perioritas Isu dengan


Metode USG diperoleh total nilai tertinggi sebanyak 15 yaitu pada isu pengelolaan
sampah di UPTD Puskesmas Jetis II belum berjalan optimal. Isu ini yang akan
diangkat dan dianalisis oleh penulis untuk mengetahui akar dari masalah yang
sedang terjadi.
Secara urgency isu tersebut dirasa penting untuk dibahas karena timbulan
sampah terus dihasilkan dari hasil proses pelayanan di Puskesmas setiap harinya,
apabila tidak dikelola dengan baik, sampah hanya tertumpuk dan akan
menimbulkan masalah baru. Secara seriousness, isu tersebut memiliki dampak
yang besar bagi lingkungan dan masyarakat disekitar. Sampah juga dapat menjadi
tempat berkembangbiaknya organisme penyakit dan menjadi sarang serangga
dan tikus. Dampak lain yang ditimbulkan akibat keberadaan limbah medis adalah
terjadinya penurunan kualitas lingkungan yang mengakibatkan efek psikologis
bagi pemakai jasa, karena adanya kesan kurang baik akibat limbah yang tidak
ditangani dengan baik (Rahno,dkk.,2015). Secara growth, isu tersebut bila tidak
segera ditangani, tidak hanya berdampak di dalam gedung Puskesmas saja,
namun akan meluas ke lingkungan sekitar dan bahkan ke lingkungan di mana
sampah itu dibuang. Bahkan dapat menimbulkan masalah sosial antara
Puskesmas dengan masyarakat sekitar.

C. ISU YANG DIANGKAT

Berdasarkan hasil penetapan isu menggunakan metode USG, penulis


mengambil 1 (satu) isu untuk diangkat dan dianalisis untuk mengetahui faktor
penyebab terjadinya isu untuk ditemukan solusi penyelesaian masalah. Dalam
mengidentifikasi isu, penulis menggunakan pendekatan fishbone diagram untuk
menemukan penyebab terjadinya isu. Fishbone analysis atau sering disebut juga
Cause Effect Diagram merupakan sebuah metode yang digunakan untuk
membantu memecahkan masalah yang ada dengan melakukan analisis sebab
dan akibat dari suatu keadaan dalam sebuah diagram yang terlihat seperti tulang
ikan.

Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi isu, penulis membagi menjadi


4 kategori yaitu Man Power, Method, Material, dan Measurement. Kemudian dari
setiap kategori dilakukan analisis penyebab masalah seperti dalam gambar berikut
ini :
Man Power Method

Petugas dan pengunjung saat


membuang sampah tidak dilplah

Petugas sulit membedakan Kurang optimalnya


tempat sampah medis dan non prosedur pengelolahan
medis sampah Pengelolaan
sampah di
Puskesmas Jetis II
Keterbatas lahan dalam Sering dijumpai sampah belum optimal
pembuatan TPS pilah dan medis masuk di dalam
TPS B3 tempat sampah
domestik
Tempat sampah pilah
TPS mudah cepat
terbatas jumlahnya
penuh
Material Measurement
Gambar C.1 Diagram Tulang Ikan (fishbone diagram)

Berdasarkan analiss diagram fishbone, ditemukan beberapa akar masalah


terjadinya isu yaitu :
a. Man Power : Petugas sulit membedakan tempat sampah medis dan non
medis, petugas dan pengunjung saat membuang sampah
belum dipulah.
b. Method : Kurang optimalnya proses pengelolaan sampah
c. Materila : Keterbatasan lahan dalam pembutan TPS pilah dan TPS
B3
Tempat sampah pilah terbatas jumlahnya
d. Measurement : TPS mudah cepat penuh, sering dijumpai sampah medis
masuk di dalam tempat sampah domestik

D. PENETAPAN JUDUL
Berdasarkan hasil penentuan isu yang telah dilakukan analisis dengan
metode fishbone, maka penulis dapat ditetapkan juddul “RANCANGAN
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI
SANITARIAN TERAMPIL DALAM UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI
GERAKAN TANGGAP SAMPAH DENGAN PILAH (GERTAG SALAH) DI UPTD
PUSKESMAS JETIS II DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL”

E. GAGASAN PEMECAHAN ISU


Berdasarkan analisis menggunakan fishbone diagram terhadap isu
“Pengelolaan sampah di UPTD Puskesmas Jetis II belum berjalan optimal” yang
telah dilakukan ditemukan faktor penyebab masalah. Untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut diperlukan gagasan pemecah isu sebagai tindak lanjut dari
penyelesaian masalah tersebut. Berikut ini merupakan kegiatan dan tahapan
gagasan pemecah isu yang akan dilakukan oleh penulis diantaranya adalah :
Tabel E.1 Gagasan Pemecahan Isu

No Kegiatan Sub Kegiatan


1 Membuat SOP a. konsultasi dengan mentor terkait
Pengelolaan Sampah di kegiatan yang akan dilakukan
UPTD Puskemas Jetis II
b. membuat draff SOP pengelolaan
sampah

c. mengajukan pengesahan SOP


pengelolaan sampah dengan Kepala
Puskesmas

d. melakukan sosialisasi kepada seluruh


karyawan terkait SOP pengelolaan
sampah di UPTD Puskesmas Jetis II

2 Membuat media edukasi a. melakukan inventarisasi materi


pemilahan sampah edukasi pemilahan sampah

b. merancang dan membuat media


edukasi pemilahan sampah

c. mensosialisasikan media edukasi


pemilahan sampah melalui sosial
media Puskesmas seperti instagram
dan facebook

3 Melaksanakan perbaikan a. Menganalisis kebutuhan tempat


sarana dan prasaranan sampah dan tempat sampah pilah
pemilahan sampah
b. Mengajukan kebutuhan tempat
sampah dan melakukan pengadaan
tempat sampah kepada Kepala
Puskesmas

c. Melakukan perbaikan dan penataan


tempat sampah di lingkungan UPTD
Puskesmas Jetis II

4 Melakukan monitoring a. Membuat formulir monitoring


dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan sampah
pemilahan sampah di
b. melaksanakan monitoring, evaluasi
UPTD Puskesmas Jetis II
dan pelaporan
Tabel Form Rancangan Aktualisasi
Kegiatan 1. Membuat SOP Pengelolaan Sampah di UPTD Puskemas Jetis II

Kegiatan / Tahapan Kegiatan /


No Keterkaitan Substansi Mata Diklat
Output / Bukti Fisik

1 2 3

1 Membuat SOP Pengelolaan Sampah di Manajemen ASN


UPTD Puskemas Jetis II
Pembuatan Standar Oprasional Prosedur (SOP) merupakan bentuk
Jadwal Pelaksanaan profesionalisme seorang ASN untuk dalam menyediakan layanan yang professional
sesuai dengan nilai dasar, kode etika, kode perilaku dan kode profesi yang
dimiliki sebagai seorang ASN yang berkompeten.
Output :
Smart ASN
● Terbentuknya SOP Pengelolaan
Pembuatan Standar Oprasional Prosedur (SOP) merupakan bentuk integritas
Sampah yang telah disahkan
seorang ASN melalui pedoman pelayanan dalam memberikan pelayanan terbaik
oleh Kepala Puskesmas
kepada masyarakat.

Sub Kegiatan 1. Berorientasi Pelayanan

a. konsultasi dengan mentor terkait Ramah


kegiatan yang akan dilakukan
Sebagai peserta latsar saat melakukan konsultasi kepada mentor harus bersikap
ramah dan sopan.
Output : Dapat dihandalkan

● terlaksanannya konsultasi Sebagai peserta latsar dalam melakukan konsultasi kepada mentor harus dapat
dengan mentor sebanyak menjawab pertanyaan-pertanyaan dan menanggapi masukan dari mentor.
minimal 4 kali pertemuan.
Melakukan perbaikan tiada henti
Bukti :
Peserta latsar harus mampu melakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan arahan
Dokumentasi kegiatan saat konsultasi dan masukan dari mentor setalah berkonsultasi dengan mentor.
dengan mentor.

2. Akuntabel

Jujur

Peserta latsar saat melakukan konsultasi dengan mentor harus berbicara jujur
dengan progress yang dilakukan.

Bertanggungjawab

Peserta latsar mampu mampu menunjukan kegiatan yang akan dilakukan saat
melakukan konsultasi dengan mentor.

Cermat

Peserta latsar dapat menyimak dengan baik tentang apa yang disampaikan oleh
mentor terkait dengan masukan dan tanggapan saat berkonsultasi.

Disiplin

Peserta latsar dapat datang tepat waktu saat membuat janji konsultasi bersama
mentor.

3. Kompeten

Profesional

Peserta latsar saat konsultasi dengan mentor dapat menjelaskan dengan baik dan
terperinci tentang rencana yang akan dilakukan.

Produktif

Peserta latsar harus aktif bertanya dan mencatat masukan dan arahan dari mentor
saat berkonsultasi dengan mentor.

Berorientasi hasil

Peserta latsar harus fokus saat berkonsultasi bersama mentor agar mendapatkan
hasil yang terbaik dalam memberikan pelayanan.

4. Harmonis

Menghargai/keterbukaan terhadap perbedaan


Peserta latsar harus mampu menghargai pendapat dan masukan dari mentor saat
bekonsultasi.

Membangun lingkungan kerja yang kondusif

Peserta latsar harus mempu menjalin hubungan dengan mentor dengan


berkonsultasi terkait dengan kegiatan yang akan dilakuakan sehingga tercipta
lingkungan yang kondusif.

5. Loyal

Komitmen

Peserta latsar mampu menjalankan kegiatan yang telah disepakati dengan mentor
saat berkonsultasi.

Memberikan kontribusi

Peserta latsar harus mampu memberikan usulan terkaitan dengan pemikirannya dan
mau menerima arahan dan masukan dari mentor.

6. Adaktif
Proaktif

Peserta latsar harus berinisiatif mengajukan kegiatan terkait rancangan aktualisasi


saat berkonsultasi bersama mentor.

Cepat menyesuaikan diri (fleksibel)

Peserta latsar harus mampu menerima dan menjalankan masukan dari mentor, bila
terdapat perubahan terkait kegiatan yang diajukan.

Tidak putus asa

Peserta latsar mampu memperbaiki terkait masukan dan arahan dari mentor dengan
penuh semangat agar tercapai tujuan organisasi.

7. Kolaboratif

Terbuka untuk menerima masukan/bekerjasama

Peserta latsar memberikan kesempatkan kepada mentor untuk memberikan


masukan melalui konsultasi.

Sinergi

Peserta latsar dan mentor harus mampu membangun hubungan yang selaras dalam
menentukan langkah kegiatan melalui konsultasi agar tercapai tujuan organisasi.

Komunikasi

Peserta latsar dapat membangun komunikasi dengan mentor melalui konsultasi


terkait kegiatan yang dilakukan

Sub Kegiatan 1. Berorientasi Pelayanan

b. membuat draff SOP pengelolaan Melakukan perbaikan tiada henti


sampah
Peserta latsar mampu mengkaji dan memperbaiki alur kegiatan dalam pembuatan
Output : SOP sehingga dihasilkan SOP yang sesuai.

● tersusunnya draff SOP Dapat diandalkan


pengelolaan sampah yang siap
Peserta latsar harus mampu melakukan dan menyelesaikan penyusunan SOP sesuai
diajukan kepada Kepala
waktu yang ditentukan.
Puskesmas

Bukti :

Printout susunan draff SOP pengelolaan


sampah

2. Akuntabel

Bertanggungjawab
Peserta latsar harus mampu bertanggung jawab terkait apa yang ditulis di dalam
SOP dapat dilaksanakan.

Cermat

Peserta latsar harus teliti dalam penyususan draff SOP terkait prosedur, alur mupun
mekanisme yang tertuang didalamnya.

3. Kompeten

Terus meningkatkan kompetensi diri

Peserta latsar terus meningkatkan pengetahuan dan menambah referensi dalam


penyusunan SOP.

Professional

Peserta latsar mampu menyusun SOP sesuai dengan bidang keahliannya.

Produktif

Peserta latsar dapat memanfaatkan waktu yang sudah diagendakan dalam


penyusunan SOP sehingga draff SOP dapat diselesaikan tepat waktu.

Berorintasi hasil

Peserta latsar terus fokus dalam penyusunan SOP untuk mendapatkan hasil yang
terbaik sesuai dengan waktu yang ditentukan.

4. Harmonis

Bijaksana

Peserta latsar dalam penyusunan draff SOP dapat menentukan langkah-langkah


yang dapat dilakukan sesuai dengan kompetensinya sehingga dihasilkan SOP yang
dapat diterapkan.

Membangun lingkungan kerja yang kondusif

Peserta latsar mampu membangun hubungan dengan mentor dan teman sejawat di
lingkungan kerja sehingga tercipta suasana yang kondusif.

5. Loyal

Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945 dan pemerintahan yang sah

Peserta latsar dalam penyusunan draff SOP dapat berpedoman pada peraturan yang
ada tanpa menyampingkan ideologi Pancasila, UUD 1945 dan peraturan pemerintah
yang sah.

Komitmen

Peserta latsar dapat berpegang teguh terhadap SOP yang telah dia buat dalam
memberikan pelayanan.

6. Adaktif

Inovatif

Peserta latsar dituntut untuk memberikan gagasan pemecah isu yang dapat
dicantumkan di dalam penyususnan draff SOP.

Kreatif

Peserta latsar dituntut untuk mengemas gagasan pemecah isu dalam bentuk inovasi
baru yang dapat dituliskan dalam penyususna draff SOP.

Tidak mudah asa

Peserta latsar diharapkan mampu mengatasi masalah dan kesulitan yang dihadapai
dalam penyusunan draff SOP dengan penuh semangat.

7. Kolaboratif
Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi

Peserta latsar dapat meminta saran dan masukan dari mentor atau rekan kerja
sejawat dalam penyusunan draff SOP sehingga dihasilkan hasil yang lebih baik.

Menggerakan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama

Peserta latsar dapat memanfaatkan sarana prasarana yang dimiliki organisasi dalam
penyusunan draff SOP untuk tujuan bersama.

Sub Kegiatan 1. Berorientasi Pelayanan

c. mengajukan pengesahan SOP Dapat dihandalkan


pengelolaan sampah dengan
Peserta latsar mampu menyelesaikan penyusunan SOP sehingga SOP dapat
Kepala Puskesmas
disahkan .
Output :
Melakukan perbaikan tiada henti
● Draff SOP pengelolaan
Peserta latsar dapat memperbaiki kekuranagn dalam penyusunan SOP sesuai
sampahsudah di tanda tangani
arahan mentor dengan tepat waktu.
oleh Kepala Puskesmas dan
telah disahkan
Bukti : 2. Akuntabel

Printout SOP pengelolaan sampah yang Cermat


sudah di tandatangani dan di sahkan,
Peserta latsar harus cermat dalam menyiapkan dokumen SOP yang akan disahkan.
dokumentasi kegiatan
Disiplin

Peserta latsar mampu mengajukan dokumen SOP sesuai dengan agenda kegiatan
yang ditetapkan

3. Kompeten

Profesional

Peserta latsar melaksanakan tugas terbaik dalam menyiapkan dokumen SOP yang
akan disahkan.

Berorientasi hasil

Peserta latsar dapat memastiakan terkait dokumen SOP yang diajukan sudah
disahkan oleh atasan.
4. Harmonis

Saling menghormati

Peserta latsar mengajukan pengesahan SOP kepada atasan dilakukan dengan


hormat.

Membangun lingkungan kerja yang kondusif

Peserta latsar mampu membangun hubungan yang baik dengan atasan saat
mengajukan pengesahan SOP.

5. Loyal

Komitmen

Peserta latsar mampu memegang teguh SOP yang telah disahkan dalam
memberikan pelayanan.

Menjaga nama baik

Peserta latsar mampu menjaga nama baik atasan dan istansi dengan menjalankan
SOP yang telah disahkan oleh atasan.
6. Adaktif

Proaktif

Peserta latsar berinisiatif mengajukan draff SOP yang telah diselesaikan untuk
disahkan kepada atasan.

7. Kolaboratif

Kerjasama

Peserta latsar penyiapan dokumen akan disahkan oleh atasan.

Komunikasi

Peserta latsar membangun komunikasi dengan atasan terkait draff SOP yang siap
disahkan.

Sub Kegiatan 1. Berorientasi Pelayanan

d. melakukan sosialisasi kepada Solutif


seluruh karyawan terkait SOP
Peserta latsar mampu mensosialisasikan terkait SOP yang telah disahkan sebagai
pengelolaan sampah di UPTD
gagasan awal untuk menyelesaikan masalah dengan memberikan edukasi kepada
Puskesmas Jetis II
seluruh karyawan Puskesmas.
Output :
Melakukan perbaikan tiada henti
● terlaksananya sosialisasi SOP
Pengelolaan Sampah kepada Peserta latsar mampu mensosialisasikan terkait SOP yang telah disahkan sebagai
seluruh karyawan UPTD bentuk edukasi kepada seluruh karyawan Puskesmas dalam menyelesaikan
Puskesmas Jetis II masalah.

Bukti :

Undangan, daftar hadir, notulen, 2. Akuntabel


dokumentasi kegiatan
Bertanggungjawab

Peserta latsar mampu mempertanggungjawabkan SOP yang disosialisasikan dapat


dipahami oleh seluruh karyawan Puskesmas.

Efektif dan efisen

Peserta latsar menggunakan waktu sosialisasi sebaik mungkin untuk melakukan


edukasi terkait SOP kepada seluruh karyawan Puskesmas.

3. Kompeten

Profesional

Peserta latsar dalam memberikan sosialisasi dengaran rasa tanggungjawab dan


memberikan penjelasan terbaik agar dapat dipahami oleh seluruh karyawan
Puskesmas.

Produktif
Peserta latsar dengan mengadakan sosialisasi kepada seluruh karyawan

4. Harmonis

Saling menghormati

Peserta latsar saat melakukan sosialisasi dapat menghormati masukan dari


karyawan lain terkait dengan materi yang disampaikan.

Membangun lingkungan kerja yang kondusif

Peserta latsar saat mengadakan sosialisasi SOP harus mampu menciptakan kondisi
yang kondusif selama kegiatan berlangsung, agar materi yang disampaikan dapat
tersampaikan kepada seluruh karyawan Puskesmas.

5. Loyal

Dedikasi

Peserta latsar dengan mengadakan kegiatan sosialisasi SOP dapat sebagai bentuk
desikasi terhadap organisasi.

Memberikan kontribusi

Peserta latsar memberikan kontribusi dirinya dan kaeyawan Puskesmas yang alin
melalui kegiatan sosialisisasi.
6. Adaktif

Proaktif

Peserta latsar memiliki inisiatif diri dalam memberikan perannya dengan mengajukan
kegiatan sosialisasi SOP kepada karyawan Puskesmas.

Visioner

Peserta latsar dapat memperikan pandangan kepada seluruh karyawan Puskesmas


dalam menemukan gagasan pemecah masalah melalui sosialisasi SOP.

Tidak mudah putus asa

Peserta latsar harus penuh semangat dalam menghadapi kendala dalam


mensosialisasikan SOP kepada karyawan Puskesmas.

7. Kolaboratif

Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi

Peserta latsar dapat membuka masukan dari karyawan Puskesmas lain pada saat
sosialisasi SOP dilakukan dan menghimbau kepada kseluruh karyawan dapat
memberikan perannya dalam kegiatan tersebut.

Terbuka untuk menerima masukan/bekerjasama

Peserta latsar dengan senang hati menerima masukan dari karyawan Puskesmas
pada saat sosialisasi dilakukan.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Pembuatan SOP Pengelolaan Sampah di Puskesmas merupakan upaya dalam peningkatan kualitas lingkungan di puskesmas
melalui Kerjasama tenaga sanitarian bersama mentor untuk mendukung Visi dan Misi Pemerintahan Kabupaten Bantul yaitu:

a. Visi
Pembuatan SOP Pengelolaan Sampah merupakan salah satu awal dari upaya untuk mendukung visi Pemerintahan
Kabupaten Bantul dalam melakukan peningkatan kualitas lingkungan di Puskesmas sehingga tercipta lingkungan kerja yang
harmonis antara sesama karyawan Puskesmas dan antara karyawan Puskesmas dengan masyarakat sekitar.
b. Misi
Pembuatan SOP Pengelolaan Sampah menjadi salah satu awal dari upaya mendukung misi pemerintahan Kabupaten
Bantul nomor 4 dalam Peningkatan kualitas lingkungan hidup, infrastruktur dan pengelolaan risiko bencana.

Penguatan Nilai Organisasi

Pembuatan SOP Pengelolaan Sampah di Puskesmas sesuai dengan nilai budaya SATRIA yaitu :

a. Selaras : manjaga dinamika hubungan dengan mentor dan rekan kerja lainnya dalam menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif dan harmonis sehingga tercipta lingkungan yang nyaman dalam pembuatan SOP pengelolaan sampah.
b. Akal budi luhur jati diri : menjaga komunikasi dalam kolaborasi dengan memperhatikan etika dan budi pekerti sehingga
tercipta lingkungan yang disertai kepercayaan diri dalam menyusun SOP pengelolaan sampah.
c. Teladan keteladanan : Pembuatan SOP pengelolaan sampah sebagai wujud keteladanan peserta latsar kepada rekan
kerja lain dan masayarakat dalam melakukan pengelolaan sampah.
d. Rela melayani : Pembuatan SOP pengelolaan sampah menjadi salah satu bentuk pelayanan yang dapat diberikan oleh
peserta latsar dalam terwujudkan tujuan organisasi.
e. Yakin dan Percaya Diri : Peserta latsar harus memiliki keyakinan yang tinggi terhadap kemampuan dan kompetensinya
dalam penyusunan SOP pengelolaan sampah.
f. Ahli professional : Peserta latsar melakukan penyusunan SOP pengelolaan sampah sesuai dengan kompetensinya
sebagai sanitarian terampil di Puskesmas.

Makna yang diperoleh secara pribadi dengan dilaksanakannya kegiatan dilandasi nilai-nilai dasar

Peserta latsar menjadi pribadi yang mampu memahami dan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan
menjujung tinggi nilai-nilai dasar seorang ASN untuk mewujudkan tujuan organisasi.

Makna yang diperoleh secara pribadi dengan dilaksankannya kegiatan dilandasi nilai-nilai wawasan kebangsaan dan
bela negara

Peserta latsar menjadi pribadi yang bertanggungjawab atas pekerjaannya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat sesuai dengan bidang dan kompetnsinya. Sehingga peserta latsar dapat berkontribusi dalam memujudkan program
Pemerintah Kabupaten Bantul yaitu “Bantul Bebas Sampah tahun 2025”.
Catatan Mentor Yogyakarta, 2022

Mengetahui, Pelatihan

Mentor Peserta

N. Epi Rayawati., SST

Kegiatan 2. Membuat media edukasi pemilahan sampah

N Kegiatan / Tahapan Kegiatan / Output / Bukti Keterkaitan Substansi Mata Diklat


o Fisik

1 2 3
1 Membuat media edukasi pemilahan sampah Manajemen ASN

Jadwal Pelaksanaan: Pembuatan media edukasi merupakan salah satu bentuk profesionalisme
seorang ASN dalam memberikan pelayanan kepada publik dengan cara
Output :
memberi edukasi terkait kebijakan publik sehingga mampu berkontribusi pada
● Media edukasi pemilahan sampah pencapaian tujuan organisasi.

Bukti : Smart ASN

● Video edukasi pemilahan sampah Pembuatan media edukasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh
seorang ASN dalam memberikan edukasi kepada publik dengan penguasaan
perkembangan teknologi sehingga tercipta layanan publik yang komunikatif.

Sub Kegiatan 1. Berorintasi pelayanan

a. Melakukan inventarisasi materi edukasi Memahami kebutuhan masyarakat


pemilahan sampah
Peserta latsar dalam melakukan inventarisasi materi edukasi dapat melihat
Output : lietatur yang sesuai dengan kondisi yang diharapkan masyarakat.

● Terkumpulan materi edukasi dari Dapat diandalkan


berbagai sumber literatur
Peserta latsar mampu mengumpulkan literatur yang akan digunakan sebagai
Bukti : bahan penyususnan media edukasi.

● Daftar Pustaka 2. Akuntabel


Cermat

Peserta latsar harus teliti dalam melakukan pengumpulan literatur materi


edukasi.

Disiplin

Peserta latsar diharapkan mampu menyelsaikan pengumpulan literasi sesuai


dengan jadwal yang ditentukan.

3. Kompeten

Terus meningkatkan kompetensi diri

Peserta latsar diharapkan terus mengingkatkan kompetensi dirinya dengan


banyak membuka literatur sebgai bahan materi penyusunan media edukasi.

Berorientasi hasil

Peserta latsar dapat fokus dalam pencarian referensi sehingga dihasilkan


bahan materi penyusunaan media edukasi.

4. Harmonis

Bijaksana

Peserta latsar diharapkan dapat dengan bijak dalam memilih literatur yang
jelas kebenarannya dan disesuaikan gagasan penyelesaian masalah.

5. Loyal

Komitmen

Peserta latsar mampu mengumpulkan lieratur dalam memberikan kinerja yang


terbaik.

Memberikan kontribusi

Pengumpulan berbagai lietatur merupakan salah satu wujud kontribusi peserta


latsar dalam upaya memberikan pelayanan publik yang prima.

6. Adaptif

Inovatif

Pengumpulan berbagai literatur dapat membuka pikiran dan wawasan peserta


latsar dalam memunculkan gagasan pemecah isu.

Kreatif
Pengumpulan berbagai literatur dapat menumbuhkan kreatifitas peserta latsar
dalam mewujudkan media edukasi yang diminati oleh masyarakat.

Proaktif

Pengumpulan berbagai literatur merupakan salah satu tindakan nyata peserta


latsar dalam upaya pembuatan media edukasi.

7. Kolaboratif

Terbuka untuk menerima masukan/bekerjasama

Peserta latsar dapat menerima masukan dari mentor dan rekan kerja yang
dapat digunakan sebagai lietatur untuk menyempurnakan pembuatan media
edukasi.

Komunikatif

Peserta latsar dapat membangun komunikasi dengan mentor dalam


pengumpulan literatur.

Sub Kegiatan 1. Berorintasi pelayanan

b. merancang dan membuat media edukasi Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
pemilahan sampah
Peserta latsar diharapkan mampu membuat media edukasi yang diminati
Output : masyarakat sehingga dapat memicu masyarakat dalam menerapkan materi
● media edukasi pemilahan sampah yang disampaikan.

Buktinya : Cekatan

 Video edukasi pemilahan sampah Peserta latsar diharapkan mampu dalam pengoprasian media edukasi dalam
upaya memberikan pelayanan prima.

Dapat diandalkan

Peserta latsar mampu membuat media edukasi dalam menunjang pelayanan


publik.

2. Akuntabel

Bertanggungjawab

Merancang dan membuat media edukasi merupakan salah satu langkah yang
diambil peserta latsar sebagai gagasan pemecah isu.

Disiplin

Peserta latsar dapat menyelesaikan media edukasi sesuai dengan waktu yang
ditentukan.

3. Kompeten

Produktif
Merancang dan membuat media edukasi merupakan wujud produktifitas
peserta latsar dalam upaya memberikan kontribusi yang terbaik.

Berorientasi hasil

Peserta latsar saat merancang dan membuat media edukasi harus memikirkan
tingkat keberhasilan media yang dibuat.

4. Harmonis

Saling menghormati

Membangun lingkungan kerja yang kondusif

5. Loyal

Komitmen

Memberikan kontribusi

6. Adaptif

Inovatif
Kreatif

7. Kolaboratif

Memberikan kesempatasn kepada berbagai pihak untuk berkontribusi

Kerjasama

Sub Kegiatan 1. Berorintasi pelayanan

c. mensosialisasikan media edukasi Cekatan


pemilahan sampah melalui sosial media
Dapat diandalkan
Puskesmas seperti nstagram dan
facebook 2. Akuntabel

Output : Bertanggungjawab

 mempublikasikan video edukasi Integritas


pemilahan sampah melalui media sosial 3. Kompeten
Puskesmas (Instagram dan facebook)
Produktif
Bukti :
Berorintasi hasil
 schreenshots pengunggahan videoa
4. Harmonis
pemilahan sampah di media sosaial
Puskesmas (Instagram dan Facebook) Menghargai/keterbukaan terhadap perbedaan
5. Loyal

Komitmen

Memnerikan kontribusi

6. Adaptif

Proaktif

Tidak mudah putus asa

7. Kolaboratif

Terbuka menerima masukan

Komunikasi

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

Makna yang diperoleh secara pribadi dengan dilaksanakannya kegiatan dilandasi nilai-nilai dasar

Makna yang diperoleh secara pribadi dengan dilaksankannya kegiatan dilandasi nilai-nilai wawasan kebangsaan dan
bela negara

Catatan Mentor Yogyakarta, 2022

Mengetahui, Pelatihan
Mentor Peserta

N. Epi Rayawati., SST

Kegaitan 3. Melaksanakan perbaikan sarana dan prasaranan pemilahan sampah

No Kegiatan / Tahapan Kegiatan / Output / Bukti Keterkaitan Substansi Mata Diklat


Fisik

1 2 3

1 Melaksanakan perbaikan sarana dan Manajemen ASN


prasaranan pemilahan sampah
Smart ASN
Jadwal Pelaksanan

Output :

 Pemetaan dan peletakan tempat sampah


di Puskesmas
 Penggantian tempat sampah yang rusak
dengan yang baru
Output :

 Peta lokasi tempat sampah


 Dokumentasi kegiatan

Sub Kegiatan 1. Berorintasi pelayanan


2. Akuntabel
a. Menganalisis kebutuhan tempat sampah
3. Kompeten
dan tempat sampah pilah
4. Harmonis
Output : 5. Loyal
6. Adaptif
 Diketahinya jumlah kebutuhan tempat
7. Kolaboratif
sampah

Bukti :

 Data inventaris tempat sampah

Sub Kegiatan 1. Berorintasi pelayanan


2. Akuntabel
b. Mengajukan kebutuhan tempat sampah
3. Kompeten
dan melakukan pengadaan tempat
4. Harmonis
sampah kepada Kepala Puskesmas
5. Loyal
6. Adaptif
7. Kolaboratif
Output :

 Disetujuinya pengajuan tempat sampah


sesuai dengan jumlah analisis kebutuhan
tempat sampah

Bukti :

 Adanya penambahan tempat sampah


baru

Sub Kegiatan 1. Berorintasi pelayanan


2. Akuntabel
c. Melakukan perbaikan dan penataan
3. Kompeten
tempat sampah di lingkungan UPTD
4. Harmonis
Puskesmas Jetis II
5. Loyal
6. Adaptif

Output : 7. Kolaboratif

 Perbaikan dan penambahan tempat


sampah sesuai dengan analisis
kebutuhan
Bukti :

 Dokumentasi kegiatan

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

Makna yang diperoleh secara pribadi dengan dilaksanakannya kegiatan dilandasi nilai-nilai dasar

Makna yang diperoleh secara pribadi dengan dilaksankannya kegiatan dilandasi nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara

Catatan Mentor Yogyakarta, 2022

Mengetahui, Pelatihan

Mentor Peserta

N. Epi Rayawati., SST

Kegiatan 4. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemilahan sampah di UPTD Puskesmas Jetis II

No Kegiatan / Tahapan Kegiatan / Output / Bukti Keterkaitan Substansi Mata Diklat


Fisik

1 2 3
1 Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Manajemen ASN
pemilahan sampah di UPTD Puskesmas Jetis II.
Smart ASN

Jadwal Pelaksanaan :

Output :

 Hasil monitoring pelaksanaan pemilahan


sampah
 Evaluasi kegiatan berdasarkan hasil
monitoring

Bukti :

 Lembar monitoring dan evaluasi

Sub Kegiatan 1. Berorintasi pelayanan


2. Akuntabel
a. Membuat formulir monitoring
3. Kompeten
pengelolaan sampah
4. Harmonis
Output : 5. Loyal
 Formulir monitoring pengelolaan sampah 6. Adaptif
7. Kolaboratif
Bukti :

 Lembar monitoring

Sub Kegiatan

b. melaksanakan monitoring, evaluasi dan 1. Berorintasi pelayanan


pelaporan 2. Akuntabel
3. Kompeten
Output :
4. Harmonis
 Lembar hasil monitoring dan evaluasi 5. Loyal
6. Adaptif
Bukti :
7. Kolaboratif
 Lembar hasil monitoring dan evaluasi
 Dokumentasi kegiatan

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

Makna yang diperoleh secara pribadi dengan dilaksanakannya kegiatan dilandasi nilai-nilai dasar

Makna yang diperoleh secara pribadi dengan dilaksankannya kegiatan dilandasi nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara

Catatan Mentor Yogyakarta, 2022


Mengetahui, Pelatihan

Mentor Peserta

N. Epi Rayawati., SST

Jadwal Kegiatan

No Kegiatan

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Membuat SOP Pengelolaan


Sampah di UPTD Puskemas Jetis
II

2 Membuat media edukasi


pemilahan sampah

3 Melaksanakan perbaikan sarana


dan prasaranan pemilahan
sampah
4 Melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan pemilahan
sampah di UPTD Puskesmas Jetis
II
Jadwal Kegiatan

Daftar Pustaka

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai