OPTIMALISASI GERAKAN ZERO SAMPAH ANORGANIK MELALUI MEDIA VIDEO, BUKU SAKU DAN
REMINDER WHATSAPPS GRUP
DI PUSKESMAS GEDONGTENGEN
DINAS KESEHATAN
i
BERITA ACARA
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh delapan bulan Februari tahun Dua Ribu Dua Puluh
Tiga telah dilaksanakan SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Golongan Dua Angkatan III Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga di Badan Pendidikan dan Pelatihan
Daerah Istimewa Yogyakarta atas nama :
Nama : Deviari Restiningtiyas, AMd.KKK
NIP : 199710192022032009
No. Presensi : 12
Jabatan : Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Instansi : UPT Puskesmas Gedongtengen , Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta
Mentor : dr. Tri Kusumo Bawono, SE
Coach : Thantowi Jauhari, S.AP., MPA
Judul Rancangan : OPTIMALISASI GERAKAN ZERO SAMPAH ANORGANIK MELALUI
Aktualisasi MEDIA VIDEO, BUKU SAKU DAN REMINDER WHATSAPPS GRUP DI
PUSKESMAS GEDONGTENGEN
Yogyakarta, 28 Februari 2023
Mentor, Peserta,
Penguji,
Pengampu, Coach,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allha SWT atas berkat rahmat dan karunia-nya laporan Rancangan
Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dapat terselesaikan dengan baik.
Rancangan aktualisasi dengan judul: OPTIMALISASI GERAKAN ZERO SAMPAH
ANORGANIK MELALUI MEDIA VIDEO, BUKU SAKU DAN REMINDER WHATSAPPS GRUP DI
PUSKSESMAS GEDONGTENGEN KOTA YOGYAKARTA ini disusun untuk memenuhi syarat
kelulusan Pnedidikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan III Tahun
2023.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penulisan rancangan aktualisasi ini. Ucapan terimakasih tersebut penulis
tujukan kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat-Nya
2. Ibu Amin Purwani , S.H., M.Ec.Dev selaku plt. Kepala Badan Diklat Daerah Istimewa
Yogyakarta telah memberikan izin atas penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) Golongan II Angkatan III
3. Bapak Dedi Budiono, MPd. Selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kota Yogyakarta yan telah memberikan izin atas penyelanggaraan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II Angkatan III
4. Bapak dr Tri Kusumo Bawono, SE selaku Kepala Puskesmas Gedongtengen sekaligus
mentor yang telah member bimbingan, masukan serta arahan selama rancangan
aktualisasi ini
5. Bapak Thantowi Jauhari, S.AP, MAP selaku pembimbing atau coach yang telah
memberikan bimbingan, masukan dan arahan penulis selama penyelesaian rancangan
aktualisasi ini.
6. Alm Ayah, Mama, Kakak dan Adik serta keluarga besar atas perhatian, dukungan dan
semangat yang telah diberikan
7. Para Widyaswara dan Pendamping yang sabar memberikan pengetahuan selama kegiatan
pelatihan dasar
8. Seluruh Panitia Penyelenggara Latihan Dasar CPNS Tahun 2022
9. Rekan-rekan seperjuangan penulis Latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan III Tahun
2023
10. Keluarga Puskesmas Gedongtengen yang terlah member dukungan serta semua pihak
yang terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
iii
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan rancangan aktualisasi ini masih banyak
kelemahan dan kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Demikian
semoga laporan ini dapat memberikan manfaat khusunya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca
iv
DAFTAR ISI
Cover……………………………………………………………………………………………………………………………
Halaman Judul …………………………………………………………………………………………………………... i
Berita Acara Evaluasi Rancangan Aktualisasi ……………………………………………………………… ii
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………………….. iii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………………. v
Daftar Tabel……………………………………………………………………………………………………………….. vi
Daftar Gambar……………………………………………………………………………………………………………. vii
Daftar Istilah ……………………………………………………………………………………………………………… viii
Biodata Rancangan Aktualiasasi ………………………………………………………………………………… 1
A. Identifikasi Isu Kontemporer …………………………………………………………………………. 1
B. Penetapan Isu ……………………………………………………………………………………………….. 10
C. Isu Yang Diangkat ………………………………………………………………………………………….. 11
D. Penetapan Judul…………………………………………………………………………………………….. 15
E. Gagasan Pemecahan Isu ……………………………………………………………………………….. 15
Tabel Form Rancangan Aktualisasi …………………………………………………………………………….. 17
Jadwal Kegiatan …………………………………………………………………………………………………………. 51
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………………………………. 52
Lampiran ……………………………………………………………………………………………………………………. 54
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR ISTILAH
viii
BIODATA RANCANGAN AKTUALISASI
1
o. Melakukan penyuluhan kepada kelompok / komunitas di luar
gedung menggunakan satu alat bantu
p. Melakukan penyuluhan kepada massa menggunakan satu alat
bantu
Sesuai dengan Kemenpan, Renbut Kemkes, Peraturan Walikota
Nomor 23 Tahun 2021
a. Melaksanakan kegiatan advokasi, pembinaan suasana dan
gerakan pemberdayaan masyarakat serta dilandasi oleh
semangat kemitraan
b. Menyebarluasakan informasi kesehatan dalam berbagai
bentuk dan saluran komunikasi
c. Membuat rancangan media, baik media cetak, elektronik
maupun media luar ruangan
d. Melakukan pengkajian / penelitian perilaku masyarakat yang
berhubungan dengan kesehatan
e. Merencanakan intervensi dalam rangka mengembangankan
perilaku masyarakat
6 Nama Mentor dr. Tri Kusumo Bawono, SE
7 Jabatan Mentor Kepala Puskesmas Gedongtengen
8 No. Kontak Mentor 081328000662
9 Nama Coach Thantowi Jauhari, S.AP., M.P.A.
10 No. Kontak Coach 087788938123
11 Email Coach the.jauhari2011@gmail.com
12 Visi Pemda/K/L Visi Kota Yogyakarta berdasarkan Peraturan Walikota Yogyakarta
Nomor 22 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah
Kota Yogyakarta Tahun 2023-2026
Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Berkualitas, Pariwisata
Berbasis Budaya dan Pusat Pelayanan Jasa yang Berwawasan
Lingkungan
13 Misi Pemda/K/L Misi Kota Yogyakarta berdasarkan Peraturan Walikota Yogyakarta
Nomor 22 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah
Kota Yogyakarta Tahun 2023-2026 sebagai berikut:
1. Mempertahankan predikat Kota Yogyakarta sebagai Kota
Pendidikan
2
2. Mempertahankan predikat Kota Yogyakarta sebagai Kota
Pariwisata, Kota Budaya dan Kota Perjuangan
3. Mewujudkan daya saing Kota Yogyakarta yang unggul dalam
pelayanan jasa
4. Mewujudkan Kota Yogyakarta yang nyaman dan ramah
lingkungan
5. Mewujudkan masyarakat Kota Yogyakarta yang bermoral,
beretika, beradab dan berbudaya
6. Mewujudkan Kota Yogyakarta yang good governance (tata
kelola pemerintahan yang baik), clean government
(pemerintah yang bersih), berkeadilan, demokratis dan
berlandaskan hukum
7. Mewujudkan Kota Yogyakarta yang aman, tertib, bersatu dan
damai
8. Mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana yang
berkualitas
9. Mewujudkan Kota Yogyakarta Sehat
14 Nilai Organisasi / Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 19 Tahun
Budaya Kerja 2022 tentang Budaya Pemerintah dan Peraturan Walikota Nomor
80 Tahun 2022 tentang Budaya Pemerintahan. Budaya
Pemerintahan SATRIYA merupakan nilai-nilai yang terkandung di
dalam filosofi Hamemayu Hayuning Bawono. SATRIYA memiliki
dua makna.
1. SATRIYA dimaknai sebagai watak ksatria. Sikap memegang
teguh ajaran moral. Sifat atau watak inilah yang harus
menjiwai seorang aparatur dalam menjalanakan tugasnya
2. SATRIYA sebagai singkatan dari Selaras, Akal budi Luhur-
jatidiri, Teladan-keteladanan, Rela melayani, Inovatif,
Yakin dan percaya diri, Ahli Profesional.
Yang dimaksud dengan SATRIYA sebagai pemaknaan yang kedua
yaitu
1. Selaras adalah aparatur penyelenggara pemerintahan
harus dapat menjaga kelestarian dan keseimbangan
hubungan dengan Tuhan, alam dan sesame manusia
3
2. Akal budi luhur-jatidiri adalah aparatur penyelenggara
pemerintahan harus dapat menjaga keluhuran budi
pekerti (akhlak)
3. Teladan- keteladanan adalah aparatur penyelenggara
pemerintahan harus dapat menjadi teladan / contoh
panutan bagi lingkungannya
4. Rela Melayani adalah memberikan pelayanan yang lebih
dari yang di harapkan masyarakat.
5. Inovatif adalah aparatur penyelenggara pemerintahan
harus dapat menjadi pendorong perubahan
/pembaharuan ke arah yang lebih baik
6. Yakin dan percaya diri adalh aparatur penyelenggara
pemerintahan harus memiliki optimisme dan kepercayaan
diri dalam menjalankan tugas dan kewajiban
7. Ahli-profesional adalah aparatur penyelenggara
pemerintahan harus memiliki komitmen, kompetensi serta
dedikasi dalam menjalankan tugas dan kewajiban
4
A. Identifikasi Isu Kontemporer
Berdasarkan UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipi Negara (UU ASN), ASN
yang diperlukan untuk negara Indonesia yaitu ASN yang professional, bebas dari
intrevensi politik, bersih dan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Pelatihan Dasar CPNS merupakan salah satu bentuk penanaman nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu BerAKLHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Pelatihan dasar CPNS diadakan oleh Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia )BPSDM) guna untuk mewujudkan ASN yang
professional. Pelatihan Dasar ini merupakan pendidikan dan pelatihan dalam masa
prajabaran untuk dilakukan secara terintegrasi moral, unggul, bertanggung jawab dan
memeperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
5
c. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi
d. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit
e. Peningkatan kualitas lingkungan dan
f. Peningkatan edukasi hidup sehat.
6
3. Pemahaman masyarakat mengenai Penyakit Tidak Menular (PTM) masih
kurang. Penyakit tidak menular menjadi 10 besar penyakit pembunuh di
dunia. Di puskesmas Gedongtengen mulai di gencarkan untuk
melaksanakan skrining PTM untuk mengetahui jumlah warga yang
berpontensi dan sudah didiagnosis PTM. Pada kegiatan PISPK di wilayah
PTM khususnya diabetes dan hipertensi dilakukan intrevensi lanjut dan
masih banyak masyarakat yang belum memahami apa itu PTM sehingga
banyak masyarakat yang memiliki penyait hipertensi dan diabetes tidak
mau melakukan check maupun pengobatan rutin. Hal ini dapat
memperburuk kondisikesehatannya.
7
yaitu dengan mendaur ulang sampah yang hanya dilakukan sebanyak 7% dan sebanyak
69% masuk ke TPA.
Sampah yang mendominasi di Indonesia yaitu sampah sisa makanan. Berdasarkan
data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 28,3% sampah di
Indonesia adalah sampah sisa makanan dan sampah plastic menjadi urutan kedua
dengan 15,72%. Hal ini dikarenakan pengelolaan sampah yang masih belum efektif,
sehingga masih banyak sampah yang terbuang sia-sia, terutama sampah jenis anorganik.
Data SIPSN 30,99% atau sebanyak 8,153 juta ton sampah baik anorganik maupun sampah
organic belum terkella dengan baik. Dampaknya, sampah yang bertumpuk di TPA
berceceran di tanah dan ada yang terbuang ke laut. Hal ini dapat mencemari lingkungan
dan mengancam keberlansungan hidup makhluk bumi.Melihat dari kompisis sampah di
Indonesia tahun 2021 (data dari KLHK), jika dijumlhakan berdasarkan jenisnya 51,47%
adalah sampah anorganik. Yang terdiridari plastic, kertas/karton, logam, kain, kaca dan
karet/kulit.
Dampak Lingkungan yang dihasilkan akibat dari sampah yang tidak terkelola
dengan baik antara lain merusak pemandangan, mendatangkan bau yang tidak sedap,
banjir level yang endah hingga tinggi dan mencemari lingkungan. Tanpa disadari sampah
menimbulkan pencemaran udara hal ini terjadi karena sampah organic yang bentuknya
padat mengeluarkan gas methane dan karbon dioksida dan senyawa lainnya yang
menimbulkan efek rumah kaca sehingga dapat menimbulkan peningkatan suhu lalu
memunculkan hujan asam.
Sampah ini menimbulkan berkumpulnya bakteri maupun hewan berkumpul
sehingga dapat menimbulkan penyakit tertentu. Seperti tikus, nyamuk kecoa, lalat dan
hewan yang melakukan pembusukan. Beberapa penyakit yang ditimbulnya sampah ini
seperti diare, disenstri, cacingan, malaria, demam berdarah dan leptospirosis.
Pada bulan Mei Tahun 2022 Kota Yogyakarta dinyatakan darurat sampah. Hal ini
disebabkan oleh penutupan TPA Piyungan TPA oleh warga sekitar lokasi pembuangan
sampah. Menurut data dari DLH Kota Yogyakarta volume rata-rata sampah yang
dihasilkan Kota Yogyakarta mencapai sekitar 370 ton dan sebnayak 260 ton diantaranya
dibuang ke TPA Piyungan. Penutupan TPA Piyungan berakibat pada penumpukan sampah
d depo dan TPS di Kota Yogyakarta.
8
Gambar .2 Kondisi salah satu TPS di Kota Yogyakarta
Kondisi tersebut tentunya membuat pemerintah Kota Yogyakarta membuat
kebijaka mengenai pengelolaan sampah yaitu Gerakan Zero Sampah Anorganik. Bukan
hanya untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan dampak kesehatan saja.
Tetapi juga menambah nilai ekonomi warga kota Yogyakarta untuk melakukan
pengolahan sampah seperti pengaktifan kembali bank sampah untuk tempat
pengumpulan sampah anorganik sehingga menjadi tabungan warag Kota Yogyakarta.
Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No 1 Tahun 2022 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No 10 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah dan
diperkuat oleh SE 660/6123/SE/2022 mengenai Gerakan Zero Sampah Anorganik. Pada
perlu digaris bawahi mengenai Gerakan Zero Sampah Anorganik meliputi
1. Pengolahan sampah yaitu neliputi pengurangan dan penanganan sampah
2. Pengurangan sampah dilaksanakan dengan pembatasan timbulan sampah,
pendaur ulang sampah dan pemanfaatan kembali sampah
3. Penanganan sampah antara lain dengan cara pemilahan, pengumpulan dan
penyaluran sampah
4. Pemilahan, pengumpulan dan penyaluran sampah pada rumah tangan
dilaksanakan dengan cara
a. Setiap rumah tangga wajib melakukan pemilahan sampah organic dan sampah
anorganik
9
b. Sampah anorganik hasil pemilahan sampah diutamakan dibawa ke bank sampah
di masing-masing wilayah
c. Bank sampah membawa sampah anorganik ke pelapak sampah
5. Pemilahan, pengumpulan dan penyaluran sampah pda sekolah, kanto
pemerintahan dan pelaku usaha
a. Setiap sekolah, kantor pemerintahan dan pelaku usaha wajib melakukan
pemilahan samoah organic dan anorganik
b. Sampah anorganik hasil pemilahan wajib dibawa ke pelapak samoah atau di pihak
yang dipersama kan
6. Depo sampah / Tempat pembuangan sampah sementara hanya untuk
penempatan sampah organic. Sampah anorganik DILARANG dibuang di Depo
Sampah atau Tempat Pembuangan Sementara
7. Aparat wilayah membentuk Satgas untuk melakukan pengawasan secara ketat
dab tegas pelaksanaan penanganan sampah anorganik
B. Penetapan Isu
Metode USG adalah salah satu metode skroring untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan. Langkah scoring dengan metode USG adalah
membuat daftar akar masalah, membuat table matriks prioritas masalah dengan
bobot scoring 1-5 dan nilai yang tertinggi sebagai prioritas masalah. Penjelasan
urgency, seriousness dan growth adalah sebagai berikut:
1. Urgency yaitu seberapa mendesak suatu isu tersebut harus dibahas, dianalisis
dan ditindak lanjuti
2. Seriousness yakni seberapa serius suatu isu, harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang akan ditimbulkan
3. Growth adalah sebagian besar kemungkinan memburuk suatu isu jika tidak
ditangani segera
Tabel 2. Analisis USG
10
2. Perilaku Merokok di wilayah Kerja 4 4 3 11 III
Puskesmas Gedongtengen
11
Gambar 3. Analisis Fishbone
12
No Penyebab Masalah Pemecahan Masalah Pemecahan alternative
terpilih
1 Frekuensi dalam Membuat media sosialisasi Membuat media sosialisasi
memberikan penyuluhan mengenai gerakan sampah mengenai gerakan sampah
kurang anorganik berfokus pada jenis anorganik berfokus pada
sampah. Media sosialisasi jenis sampah. Media
sebagai berikut : sosialisasi sebagai berikut :
a. Video a. Video
b. Buku Saku b. Buku Saku
c. Reminder melalui Wa c. Reminder melalui
Grup WA grup
2 Penyuluhan yang diberikan Menyediakan tempat sampah Melakukan monitoring
kurang detail mengenai sesuai dengan jenisnya tempat sampah di setiap
jenis sampahnya ruangan dengan
menggunakan Checlist
3 Sosialisasi yang ernah Melakukan monitoring tempat Melakukan sosialisasi
dilakukan hanya melalui sampah di setiap ruangan mengenai Gerakan Zero
tatap muka dengan menggunakan checklist Sampah secara rutin
4 Pro dan kontra karyawan Melakukan sosialisasi mengenai
mengenai keberhasilan dan Gerakan Zero Sampah secara
kegagalan program rutin
gerakan zero sampah
anorganik
5 Pada beberapa ruangan Menumbuhkan rasa peduli
masih belum terdapat karyawan mengenai Gerakan
tempat sampah sesuai Zero sampah anorganik
dengan jenisnya
6 Kurangnya kesadaran
karyawan dalam
melakukan pemilahan
sampah
13
7 Belum terbiasa dengan
pemilahan sampah sesuai
dengan jenisnya
8 Masih ada beberapa
karyawan yang belum
paham jenis-jenis sampah
9 Sikap kurang terbuka dan
sikap acuh karyawan dalam
menghadapi perubahan
kebiasaan
10 Belum tersedianya media
sosialisasi mengenai
gerakan zero sampah
anorganik
11 Belum tersedianya leaflet
dan buku mengenai
pemilahan sampah
disekitar puskesmas
12 Mahalnya harga tempat
sampah pilah
13 Karyawan belum
mengetahui nilai ekonomi
dari sampah anorganik
yang dipilah dan diolah
Hasil analisis penyebab masalah dengan metode fishbone ditemukan penyebab masalah
utamanya yaitu Kurangnya media sosialisasi mengenai Gerakan Zero Sampah Anorganik,
Perilaku atau kebiasaan karyawan yang masih belum menerapkan pemilahan sampah maka dari
itu perlunya optimalisasi media sosialisasi gerakan zero sampah anorganik dan monitoring
tempat sampah setiap ruangan.
14
1. Penetapan Judul
Berdasarkan analisis isu diatas yang telah dikaji dengan analisis USG, meka ditetapkan
judul yang sesuia dan relevan yaitu “OPTIMALISASI GERAKAN ZERO SAMPAH ANORGANIK
MELALUI MEDIA VIDEO, BUKU SAKU DAN REMINDER WHATSAPPS GRUP DI PUSKESMAS
GEDONGTENGEN.”
15
2. Pelaksanaan sosialisasi dengan media
sosialisasi mengenai Gerakan Zero
Sampah Anorganik
a. Pembagian pretest
b. Sosialisasi pertemuan langsung
c. Dikirim di WA Grup
d. Pembagian Post test
e. Sosialisasi form Checklist
pemilahan sampah peruangan
4 Melakukan 1. Melakukan monitoring pemilahan - Pelaksanaan
monitoring dan sampah monitoring dan
evaluasi serta 2. Melaporkan hasil kepada atasan untuk evaluasi
pelaporan kepada dilakukan evaluasi - Pelaporan
mentor kepada atasan
16
Tabel Rancangan Aktualisasi
Kegiatan 1
Bukti :
- Foto pelaksanaan konsultasi
- Notulensi saran dan masukkan
17
Bukti: AKUNTABEL
- Foto konsultasi Disiplin
- Rancangan Aktualisasi Dalam melakukan konsultasidan koordinasi kepada
- Notulen Konsultasi dan Koordinasi mentor dan pihak terkait dilakukan dengan disiplin,
sesuai waktu yang telah disepakati
Jujur
Dalam melakukan konsultasi dan koordinasi kepada
mentor dan pihak yang terkait harus jujur terhadap
hambatan dan kendala yang dialami saat melaksanakan
kegiatan.
KOMPETEN
Terus meningkatkan kompetensi diri
Dalam melakukan konsultasi dan koordinasi kepada
mentor dan pihak yang terkait memberikan masukan
dan pendapat bsia meningkatkan kompetensi dari
penulis.
Lincah
Dalam melakukan konsultasi dan koordinasi kepada
mentor dan pihakyang terkait, penulis haru slincah dan
aktif untuk bertanya kepada mentor dan pihak yang
terkait.
HARMONIS
Saling menghormati
Dalam melakukan konsultasi dan koordinasi mentor dan
pihak yang terkait, banyak perbedaan pendapat tetapi
penulis harus menghormati semua pendapat dan
masukan untuk meningkatan kemampuan diri
Menghargai setiap orang
Dalam melakukan konsultasi dan koordinasi dengan
mentor dan pihak terakit , penulis menghargai setiap
18
saran dan masukan.
Membangun Lingkungan kerja yang Kondusif
Dalam melakukan konsultasi dan koordinasi, penulis
perlu menciptakan lingkungan yang kondusif agar bisa
berjalan dengan baik
LOYAL
Menjaga nama baik,
Dalam melakukan konsultasi dan koordinasi dengan
mentor dan pihak yang terkait penulis wajib menjaga
nama baik untuk mewujudkan kerjasama yang
professional
Dedikasi
Pelaksanaan konsultasi dan koordinasi dengan mentor
dan pihak yang terkait , ini melakukan dengan tulus
untuk meberikan informasi kepada atasan dan untuk
meminta masukan dan saran
ADAPTIF
Kreatif
Pelaksanaan konsultasi dan koordinasi dengan mentor
dan pihak yang terkait melakukan pembahasan
mengenai masukan terhadap rancangan aktualisasi
Bertindak Proaktif
Dalam konsultasi dan koordinasi dengan mentor dan
pihak yang terkait penulis selalu pro aktif untuk
menyampaikan hambatan dan kendala sehingga atasan
mengetahui kondisi yang terjadi
Antusias terhadap perubahan
Dalam melakukan konsultasi dan koordinasi, mendapat
masukan dan pendapat yang baik, sehingga penulis
antusias terhadap perubahan yang lebih baik
19
KOLABORATIF
Komunikasi
Dalam konsultasi dan koordinasi dengan mentor dan
pihak yang terkait , komunikasi dengan peserta
kegiatan sosialisasi berjalan 2 arah agar dapat saling
memahami dan mengerti.
Terbuka menerima masukan
Dalam pelaksanaan konsultasi dan koordinasi dengan
mentor dan pihak yang terkait , penulis trebuka dalam
menerima masukan agar rancangan aktualisasi
maksimal.
Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi
Dalam melakukan konsultasi dan koordinasi, bukan
hanya penulis saja yang bisa mneyampaikan ide tetpai
jug aide-ide dari orang lain yang mungkin dapat di
adopsi untuk perubahan yang lebih baik
20
untuk menjaga lingkungan kondusif.
AKUNTABEL
Cermat
Dalam menyusun form checklist pemilahan sampah
harus dilakukan dengan cermat. Sehingga tidak ada hal
yang tertinggaluntuk bahan evaluasi
Efektif
Dalam menyusun form checklist pemilahan sampah
menggunakan kata dan kalimat yang efektif sehingga
mudah di mengerti oleh sasaran
Tanggungjawab
Dalam menyusun form cehclist pemilahan sampah,
penulis bertanggung jawab atas apa yang menjadi
pertanyaan. Disetiap checklistnya
KOMPETEN
Profesional
Dalam penyusunan form checklist pemilahan sampah
harus dilakukan secara professional untuk mendapatkan
hasil form checklist yang baik dan dapat dipergunakan
untuk ditindak lanjut.
Terus mengembangankan kompetensi diri
Dalam penyusunan form checklist pemilahan sampah
dilakukan sesuai dengan kondisi, dengan menggunakan
semua pengetahuan dan wawasan untuk
mengembangkan kompetensi diri
Berorientasi pada Hasil
Dalam menyusun form checklist pemilahan sampah,
penulis menyusun pertanyaan agar didaptkan hasil yang
tepat dan akurat.
21
HARMONIS
Kesetaraan
Dalam penyusunan form checklist pemilahan sampah
bisa digunakan untuk semua sasaran.
Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Dalam menyusun form checklist pemilahan sampah ,
harus melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar
mudah dilaksanakan
Bijaksana
Dalam menyusun formchecklist pemilahan sampah,
penulis harus membuat pertanyaan yang bijaksana dan
hasilnya dapat akurat.
LOYAL
Pengabdian
Dalam penyusunan checklist pemilihan sampah
dilakukan untuk pengabdian kepada profesi dan instansi
sehingga dapat melaksanakan salah satu penanganan
gerakan zero sampah anorganik.
Memberikan kontribusi
Penyusunan form checklist pemilahan sampah
digunakan untuk kontribusi melaksanakan kebijakan
gerakan zero sampah anorganik.
ADAPTIF
Kreatif
Dalam penyusunan form checklist pemilahan sampah
disusun secara kreatif agar mudah dipahami dan mudah
diolah hasil dari checklist tersebut
Visioner
Penyusunan form checklist pemilahan sampah disusun
secraa visioner dengan harapan bisa mnejadi dasar
22
tindak lanjut program gerakan zero sampah anorganik.
KOLABORATIF
Komunikasi
Dalam penyusunan checklist pemilahan sampah
perlunya komunikasi dengan semua pihak untuk
memberikan saran dan masukan
Kerjasama
Dalam penyusunan checklist pemilahan sampah
diperluka kerjasama dengan rekan kerja sehingga
checklist mudah dipahami
AKUNTABEL
Cermat
Dalam penyusunan formulir pretest dan post test
dilakukan secraa cermat agar mendapatkan hasil data
yang dapat memberikan tindak lanjut untuk selanjutnya.
23
Tanggung Jawab
Penyusunan formulir pretest dan post test, penulis
bertanggung jawab dalam memperhatikan poin-poin
yang akan di sampaikan.
Efektif
Dalam penyusunan formulir pretest dan post test,
menggunakan kata dan kalimat yang efektif sehingga
mudah di mengerti oleh sasaran
KOMPETEN
Profesional
Dalam Penyusunan formulir pretest dan post test, harus
dilakukan secara professional untuk mendapatkan hasil
form checklist yang baik dan dapat dipergunakan untuk
ditindak lanjut.
Terus mengembangankan kompetensi diri
Dalam Penyusunan formulir pretest dan post test,
dilakukan sesuai dengan kondisi, dengan menggunakan
semua pengetahuan dan wawasan untuk
mengembangkan kompetensi diri
Berorientasi pada Hasil
Dalam Penyusunan formulir pretest dan post test,,
penulis menyusun pertanyaan agar didaptkan hasil yang
tepat dan akurat.
HARMONIS
Kesetaraan
Dalam Penyusunan formulir pretest dan post test, bisa
digunakan untuk semua sasaran.
Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Dalam Penyusunan formulir pretest dan post test,, harus
melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar mudah
24
dilaksanakan
Bijaksana
Dalam Penyusunan formulir pretest dan post test,
penulis harus membuat pertanyaan yang bijaksana dan
hasilnya dapat akurat.
LOYAL
Pengabdian
Dalam Penyusunan formulir pretest dan post test,
dilakukan untuk pengabdian kepada profesi dan instansi
sehingga dapat melaksanakan salah satu penanganan
gerakan zero sampah anorganik.
Memberikan kontribusi
Penyusunan Penyusunan formulir pretest dan post test,
digunakan untuk kontribusi melaksanakan kebijakan
gerakan zero sampah anorganik.
ADAPTIF
Kreatif
Dalam Penyusunan formulir pretest dan post test,
disusun secara kreatif agar mudah dipahami dan mudah
diolah hasil dari checklist tersebut
Visioner
Penyusunan formulir pretest dan post test, disusun
secraa visioner dengan harapan bisa mnejadi dasar
tindak lanjut program gerakan zero sampah anorganik.
KOLABORATIF
Komunikasi
Dalam Penyusunan formulir pretest dan post test,
perlunya komunikasi dengan semua pihak untuk
memberikan saran dan masukan
25
Kerjasama
Dalam Penyusunan formulir pretest dan post test,
diperluka kerjasama dengan rekan kerja sehingga
checklist mudah dipahami
26
diri menjalankan tugas dan kewajibannya,
Ahli Profesional
Dalam melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor dan pihak terkait, penulis berkomitmen
untuk menindak lanjuti saran dan masukan.
Makna yang diperoleh secara prinadi dengan dilaksanakannuua kegiatan dilandasi nilai-nilai dasar
Dengan melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor dan pihak terkait dengan dilandasi nilai-
nilai dasar pegawai negeri sipil BerAKHLAK, penulis memperoleh makna dengan sikap dan perilaku
sepertii cermat, solutif dan kolaboratif serta tanggung jawab dan menggunakan kompetensi secara
maksimal.
Makna yang diperoleh secara pribadi dengan dilaksanakannya kegiatan dilandasi nilai-nilai
wawasan kebangsaan dan bela negara
Konsultasi dan koordinasi dengan mentor dan pihak terkait mengenai rancangan aktualisasi, checklist
pemilahan sampah dan juga pretest dan post tes dengan dilandasi nilai-nilai wawasan kebangsaan dan
bela negara yaitu sikap yang bertanggung jawab dalam menjalankan tugas.
Catatan Mentor Yogyakarta, 25 Februari 2023
…………………………………………..... Mengetahui Diajukan oleh
…………………………………………….. Mentor Peserta Diklat
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………… dr. Tri Kusumo Bawono, SE Deviari Restiningtiyas,AMd.KKK
……………………………………………. NIP 19720706 200604 1 016 NIP. 19971019 202203 2 009
27
Kegiatan 2
SMART ASN
Jadwal Pelaksanaan : Dalam membuat media sosialisasi mengenai
13-24 Maret 2023 Gerakan Zero sampah anorganik menggunakan
aplikasi digital untuk pembuatan video dan buku
Output: saku
Tersedianya media sosialisasi berupa video
dan buku saku mengenai Gerakan Zero
Sampah Anorganik
Bukti :
- Video sosialisasi Gerakan Zero
Sampah Anorganik
- Buku Saku Gerakan Zero Sampah
Anorganik
28
Memahami dan Memenuhi Kebutuhan
Bukti: Masyarakat
- Video sosialisasi Gerakan Zero Dalam melakukan pembuatan video, penulis
Sampah Anorganik berusaha untuk mencari tahu apa saja informasi
yang harus disampaikan dan menjadi kebutuhan
sehingga video menjadi bermanfaat.
Melakukan perbaikan tiada henti
Dalam melakukan pembuatan video, masukan dan
saran untuk perbaikan diperlukan untuk
menjadikan video dapat dinikmati banyak orang.
AKUNTABEL
Cermat
Dalam pembuatan video, penulis melakukan
dengan teliti dan cermat sehingga video yang
dibuat mencakup informasi yang dibutuhkan tanpa
terlewat,
Disiplin
Dalam pembuatan video, penulis memanfaatkan
waktu sebaik-baiknya sehingga video dapat
terselesaikan dengan baik.
Efektif
Dalam pembuatan video, informasi-informasi yang
disampaikan harus efektif untuk membuat
perubahan pada karyawan
KOMPETEN
Melaksanakan Tugas dengan Kualitas Terbaik
Dalam pembuatan video yang termasuk dalam
tugas instansi dan profesi untuk melakukan edukasi
kepada masyarakat sehingga Gerakan Zero sampah
Anorganik.
29
Meningkatkan kompetensi
Dalam pembuatan video ini penulis juga harus bisa
meningkatkan kompetensi dengan menggali
mengenai teknologi yang sesuai untuk digunakan.
Berorientasi pada hasil
Dalam pembuatan video, penulis harus berorientasi
pada hasil video yang terbaik. Sehingga pesan
dalam video tersebut bisa diterima dan dipahami
oleh orang yang melihat.
Membantu orang lain belajar
Video yang dihasilkan, diharapkan oleh penulis agar
memudahkan orang lain untuk belajar memahami
mengenai informasi yang disampaikan.
HARMONIS
Menghargai setiap orang
Dalam pembuatan video, penulis menghargai setiap
pendapat dan masukan agar video tersebuut bisa di
gunakan untuk edukasi secara luas.
Saling menghormati
Dalam pembuatan video,penulis menerima saran
masukan dari atasan dan rekan tanpa mmebantah
apapun agar proses pembuatan video dapat
berjalan lancer dan bsia diterima di kalangan luas.
Membangun Lingkungan yang kondusif
Dalam pembuatan video, penulis menyajikan video
untuk membagun lingkungan yang kondusif.
LOYAL
Menjaga nama baik sesame ASN, Instansi
Isi dari video tersebut sesuai dengan kondisi yang
terjadi dan informasi yang disampaikan akurat.
30
Komitmen
Dalam melakukan pembuatan video perlunya
komitmen untuk memberikan informasi yang
mengedukasi sehingga dapat digunakan untuk
jangka panjang dan sesuai dengan yang diinginkan.
ADAPTIF
Bertindak Proaktif
Dalam melakukan pembuatan video, penulis
bertanya dan berkonsultasi dengan mentor dan
pihak yang terkait agar video tersebut memiliki
informasi yang diinginkan.
Inovatif
Pembuatan video ini adalah inovasi penulis untuk
memberikan solusi edukais yang tidak monoton dan
mudah dipahami.
Kreatif
Dalam pembuatan video, penulis harus berkreasi
sehingga video tersebut bisa mnejadi pedoman
untuk belajar orang yang menonton.
KOLABORATIF
Terbuka dalam bekerjasama
Dalam melakukan pembuatan video melakukan
kerja sama dengan sanitarian untuk menentukan
informasi apa saja yang ditampilkan
Komunikasi
Dalam pembuatan video, penulis melakukan
komunikasi kepada pihak terkait seperti mentor dan
poihak terkait untuk memberikan umpan balik
terhadap video
31
b. Pembuatan buku saku Gerakan Zero BERORIENTASI PELAYANAN
Sampah Anorganik Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Dalam menyusun buku saku menggunakan bahasa
Output yang mudah dipahami dan keterangan yang jelas
- Tersedianya 1 buku saku Gerakan seperti gambar yang diperlukan
Zero Sampah Anorganik Melakukan perbaikan tiada henti
Dalam membuat buku saku, penulis melakukan
Bukti perbaikan tiada henti untuk mendkungnya buku
- Screenshoot pembuatan buku saku saku ini yang infomratif dan dapat diterima oleh
Gerakan Zero Sampah Anorganik karyawan maupun masyarakat luas
AKUNTABEL
Cermat
Dalam menyusun buku saku harus dilakukan
dengan cermat. Sehingga tidak ada informasi yang
tertinggal dalam buku saku tersebut.
Efektif
Dalam menyusun buku saku menggunakan kata
dan kalimat yang efektif sehingga mudah di
mengerti oleh sasaran
KOMPETEN
Profesional
Dalam pembuatan buku saku, penulis dituntut
untuk professional untuk agar buku saku tresbut
bisa digunakan secraa luas
Terus mengembangankan kompetensi diri
Dalam penyusunan buku saku, meningkatkan
kompetensi dengan menggali mengenai teknologi
yang sesuai untuk digunakan.
32
HARMONIS
Menghargai setiap orang
Dalam pembuatan buku saku , penulis menghargai
setiap pendapat dan masukan agar buku saku
tersebut bisa di gunakan untuk edukasi secara luas.
Saling menghormati
Dalam pembuatan buku saku ,penulis menerima
saran masukan dari atasan dan rekan tanpa
mmebantah apapun agar proses pembuatan buku
saku dapat berjalan lancar dan bsia diterima di
kalangan luas.
LOYAL
Pengabdian
Dalam penyusunan buku saku tersebut adalah
bentuk pengabdian pada profesi sehingga bisa
mengedukasi masyarakat dengan membuat materi
yang dapat diterima dan mudah dipahami
Memberikan kontribusi
Penyusunan buku saku ini digunakan untuk
kontribusi melaksanakan kebijakan gerakan zero
sampah anorganik.
ADAPTIF
Kreatif
Dalam penyusunan buku saku disusun secara
kreatif agar mudah dipahami dan dimengerti
sehingga dapat merubah perilaku karyawan
untukmelaksankaan Gerakan Zero Sampah
Anorganik
Visioner
Penyusunan buku saku disusun secara visioner
33
dengan harapan bisa mnejadi dasar tindak lanjut
program gerakan zero sampah anorganik.
KOLABORATIF
Komunikasi
Dalam penyusunan buku saku perlunya komunikasi
dengan semua pihak untuk memberikan saran dan
masukan
- Kerjasama
Dalam penyusunan buku saku diperlukan
kerjasama dengan rekan kerja sehingga pembuatan
buku saku berjalan dengan lancer
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Pembuatan media sosialisasi Gerakan Zero Sampah Anorganik maka dapat mewujudkan Visi Kota
Yogyakarta yaitu Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Berkualitas, Pariwisata Berbasis
Budaya dan Pusat Pelayanan Jasa yang Berwawasan Lingkungan. Misi yang terkandung dalam
kegiatan ini yaitu Mewujudkan Kota Yogyakarta yang nyaman dan ramah lingkungan,
Mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana yang berkualitas dan Mewujudkan Kota
Yogyakarta Sehat
Penguatan Nilai Organisasi
Dengan pembuatan media sosialisasi Gerakan Zero Sampah Anorganik maka nikai organisasi yang
didapat yaitu
Selaras
Dalam pembuatan media sosiaslisasi, perlunya koordinasi dengan pihak terkait seperti sanitarian
hal ini berfungsi untuk menjaga hubungan baik dengan rekan kerja
Akal budi luhur-jatidiri
Dalam pembuatan media sosialisasi, informasi yag masuk kedalam media sosialisasi sesuai
dengan keluhuran budi pekerti
Teladan-keteladanan
Dalam pembuatan media sosialisasi, perlunya penulis menyampaika informasi yang digunakan
panutan atau menjadi teladan
Rela Melayani
34
Pembuatan media sosialisasi, penulis bertujuan untuk memberikan pelayanan promosi kesehatan
kepada karyawan.
Inovatif
Dalam membuat media sosialisasi penulis dituntut memberikan inovasi untuk menampilkan
informasi yang menarik dan mudah untuk dipahami
Yakin Dan Percaya Diri
Dalam membuat media sosialiasi penulis harus memilki keyakinan dan percaya diri terhada karya
yang dihasilkan. sehingga media sosialisasi tersebut sesuai yang diharapkan
Ahli Profesional
Dalam pembuatan media sosialisasi, penulis menggunakan program yang sesuai dengan
kompetensi dan embuat media sosialisasi tersebut bisa ditampilkan.
Makna yang diperoleh secara prinadi dengan dilaksanakannuua kegiatan dilandasi nilai-nilai
dasar
Dengan pembuatan media sosialisasi dengan dilandasi nilai-nilai dasar pegawai negeri sipil
BerAKHLAK, penulis memperoleh makna dengan sikap dan perilaku seperti memahami dan
memenuhi kebutuhan masyarakat, inovatif, kreatif dan menjalin kerja sama dengan pihak terkait
untuk menghaslkan video yang sesuai harapan.
Makna yang diperoleh secara pribadi dengan dilaksanakannya kegiatan dilandasi nilai-nilai
wawasan kebangsaan dan bela negara
Dengan pembuatan media sosialisasi gerakan zero sampah anorganik ini seperti pembuatan video
dan buku saku dilandasi nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara yaitu sikap tanggung
jawab terhadap profesi untuk melakukan edukasi dalam bentuk inovasi dan sesuai dengan kondisi
sekarang, dan membantu memberikan pemahaman ke karyawan mengenai gerakan Zero sampah
Anorganik guna membantu Kota dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Catatan Mentor Yogyakarta, 26 Februari 2023
…………………………………………..... Mengetahui Diajukan oleh
…………………………………………….. Mentor Peserta Diklat
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
…………………………………………….
……………………………………………
……………………………………………..
…………………………………………….. dr. Tri Kusumo Bawono, SE Deviari Restiningtiyas,AMd.KKK
……………………………………………. NIP 19720706 200604 1 016 NIP. 19971019 202203 2 009
35
Kegiatan 3
Bukti :
- Foto kegiatan sosialisasi gerakan
Zero Sampah Anorganik
- Laporan hasil pretest dan post
test
36
Bukti: maka perlunya menentukan kebutuhan untuk
- Foto bukti undangan kegiatan tersebut agar peserta sosialisasi nyaman
- Screenshoot distribusi undangan saat pelaksanaan
AKUNTABEL
Disiplin
Dalam persiapan kegiatan sosialisasi maka perlunya
kedisiplinan sehingga undangan yang disampaikan
untuk kegiatan sosialisasi bisa disebar dengan baik
Tanggung Jawab
Dalam persiapan kegiatan sosialisasi , sebagai yang
mengadakan acara bertanggung jawab untuk
mempersiapkan dengan baik dan mengkondisika
acara tersebut agar berjalan dengan baik
KOMPETEN
Melaksanakan Tugas dengan Kualitas Terbaik
Dalam persiapan kegiatan sosialisasi, penulis
melaksanakan tugas sebaik-baiknya sehingga ketika
persiapan disiapkan dengan matang.
Lincah
Dalam melakukan persiapan , penulis harus bersikap
lincah dalam mempersiapkan kegiatan sehingga
persiapan dapat terselesaikan dengan baik.
HARMONIS
Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Dalam mempersiapkan tempat untuk sosialisasi,
maka tempat sosialisasi dikondisikan aman dan
nyaman.
Saling menghormati
Dalam persiapan kegiatan sosialisasi harus saling
37
menghormati masukan dan pendapat semua pihak
yang terlibat.
LOYAL
Dedikasi
Dalam melakukan persiapan kegiatan sosialisasi,
penulis melaksanakan dengan tulus dan berniat
untuk melakukan hal yang berguna bagi instansi
tersebut sesuai saran dan masukan dari tim
Komitmen
Dalam melakukan persiapaan kegiatan sosialisasi,
penulis memastikan semua sudah diberikan
undangan dan mnegetahui informasi
ADAPTIF
Bertindak Proaktif
Dalam melakukan persiapan kegiatan sosialisasi ,
penulis bertanya dan berkonsultasi dengan mentor
dan pihak yang terkait agar kegiatan tersebut
memiliki berjalan seperti yang diinginkan
Inovatif
Persiapan kegiatan tersebut memberikan inovasi
agar trelaksananya kegiatan tidak monoton.
KOLABORATIF
Terbuka dalam bekerjasama
Dalam melakukan persiapan kegaitan sosialisasi
melakukan kerja sama dengan pihak terkait
untukmenyiapkan tempat dan lain-lain
Komunikasi
Dalam persiapan kegiatan sosialisasi penulis
melakukan komunikasi kepada pihak terkait seperti
38
mentor dan pihak terkait untuk memberikan umpan
balik terhadap persiapan kegiatan
AKUNTABEL
Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatan penulis
memanfaatkan waktu sebaiknya untuk
menyampaikan informasi mengenai media sosialisasi
gerakan Zero sampah anorganik.
Tanggungjawab
Dalam melakukan kegiatan sosialisasi penulis
bertanggung jawab penuh terhadap sarana dan
prasanan yang digunakan saat dilaksanakannya
kegiatan sosialisasi
39
KOMPETEN
Lincah
Dalam kegiatan sosialisasi, penulis memimpin
kegiatan tersebut memberikan tanggapan dan peka
dan merespon mengenai saran dan masukan yang
diberikan
Membantu orang lain belajar
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi, penulis
membantu memberikan pemahaman kepada
karyawan mengenai informs yang disampaikan
HARMONIS
Menghargai setiap orang
Dalam pelaksanaan kegiatan , penulis menghargai
setiap pendapat dan masukan agar kegiatan berjalan
dengan lancar
Saling menghormati
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi ,penulis
menerima saran masukan dari atasan dan rekan
tanpa mmebantah apapun agar kegiatan berjalan
dengan baik.
LOYAL
Pengabdian
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut
adalah bentuk pengabdian pada profesi sehingga
bisa mengedukasi masyarakat dengan membuat
materi yang dapat diterima dan mudah dipahami
Dedikasi
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini melakukan
dengan tulus untuk meberikan informasi kepada
40
kalangan karyawan untuk membentu kebijakan
gerakan zero sampha anorganik berjalan dengan
lancar
ADAPTIF
Kreatif
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi diadakan dengan
kreatif sehingga karyawan yang mngikuti tidak bosan
dan bisa menerima inofmrasi denga baik.
Bertindak Proaktif
Dalam melakukan pelaksanaan kegiatan sosialisasi,
penulis memberikan respon yang baik kepada
karyawan untuk menyenangkan sebagi bentuk
menghargai kontribusi
KOLABORATIF
Komunikasi
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi komunikasi
dengan peserta kegiatan sosialisasi berjalan 2 arah
agar dapat saling memahami dan mengerti.
Kerjasama
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi diperlukan
kerjasama dengan rekan kerja sehingga pembuatan
buku saku berjalan dengan lancer
-
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Sosialisasi Gerakan Zero Sampah Anorganik maka dapat mewujudkan Visi Kota Yogyakarta yaitu
41
Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Berkualitas, Pariwisata Berbasis Budaya dan Pusat
Pelayanan Jasa yang Berwawasan Lingkungan. Dan diwujudkan dengan Misi yaitu mewujudkan
Kota Yogyakarta yang nyaman dan ramah lingkungan dan mweujudkan Kota Yogyakarta yang
aman, tertib bersatu dan damai.
Penguatan Nilai Organisasi
Sosialisasi Gerakan Zero Sampah Anorganik maka nikai organisasi yang didapat yaitu
Selaras
Dalam pelaksanaan sosialisasi Gerakan Zero Sampah Anorganik tidak bisa berjalan sendiri, perlu
kerjasama dengan pihak lain sehingga pelaksanaan berjalan dengan baik.
Akal Budi Luhur Jatidiri
dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi gerakan zero sampah anorganik harus menjaga perilaku
dan akhlak untuk saling menghormati dan menghargai setiap pendapat atau masukan dari pihak
lain
Teladan dan keteladanan
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi penulis sebagai pemimpin dalam kegiatan tersebut harus
menjadi teladan atau panutan untuk lingkungannya dalam segi apapun.
Rela Melayani
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi, penulis melakukan kegiataan pelayanan yaitu
memberikan informasi kepada karyawan guna mnedukung kebijakan pemerintah.
Inovatif
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi , perlunya penulis melakukan inovasi agar informasi dapat
mudah dipahami oleh karyawan
Yakin dan percaya diri
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi, penulis dalam menyampaikan sosialisasi harus yakin
dengan apa yang disampaikan
Ahli-Profesional
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi, penulis dalam mneyampaikan sosialisasi harus
professional dan menjalankan tugas secar bertanggung jawab
Makna yang diperoleh secara prinadi dengan dilaksanakannuua kegiatan dilandasi nilai-nilai
dasar
Dengan pelaksanaan kegiatan sosialisasi gerakan zero sampah anorganik dengan dilandasi nilai-
nilai dasar pegawai negeri sipil BerAKHLAK, penulis memperoleh makna dengan sikap dan
42
perilaku seperti memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, inovatif, kreatif dan menjalin
kerja sama dengan pihak terkait agar kegiatan berjalan dengan baik
Makna yang diperoleh secara pribadi dengan dilaksanakannya kegiatan dilandasi nilai-nilai
wawasan kebangsaan dan bela negara
Dengan pelaksaan kegiatan sosialisasi gerakan zero Sampah Anorganik , dilandasi dengan nilai-
nilai wawasan kebangsaan dan bela negara yaitu memilki sikap yang disiplin dan bertanggung
jawab terhadap kewajiban atau tugas yang diberikan.
Catatan Mentor Yogyakarta,
Mengetahui Diajukan oleh
…………………………………………..... Mentor Peserta Diklat
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
…………………………………………….
…………………………………………….. dr. Tri Kusumo Bawono, SE Deviari Restiningtiyas,AMd.KKK
……………………………………………. NIP 19720706 200604 1 016 NIP. 199710192022032009
43
Kegiatan 4
Bukti :
- Hasil Checlist pemilahan sampah
- Foto pelaporan kepada mentor
44
sesuai.
Bukti: AKUNTABEL
- Dokumen data analisa hasil Cermat
pemilahan sampah Analisa dari monitoring dan evaluasi dilakukan
- Dokumen data analisa hasil pre test dengancermat untuk menghindari kesalahan analisa
dan post tes dan hasil akurat.
Jujur
Analisa dari monitoring dan evaluasi form tersebur
dilakukan sesuai dengan kenyataan sehingga data
yang didapatkan yaitu data real.
KOMPETEN
Berorientasi hasil
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi diperlukan
orinetasi pada hasil karen ahasil tersebut sebagai
acuan pelaksaan program yang selanjutnya
Profesional
Dalam melakukan analisa hasl monitoring dan
evaluasi dilakukan secara professional sehingga bisa
digunakan sebagai acuan rencana tindak lanjut.
HARMONIS
Saling menghormati
Dalam monitoring dan evaluasi yang didilaksanakan
banyak terjadi perbedaan tetapi penulis harus
menghargai setiap jawaban serta saran dan masukan
Bijaksana
Dalam melakukan analisa hasil monitoring dan
evaluasi dilakukan secara bijaksana, sehingga tidak
akan ditemui kesulitan yang berarti
45
LOYAL
Dedikasi
Dalam melakukanmonitoring dan evaluasi , penulis
melaksanakan dengan tulus dan berniat untuk
melakukan hal yang berguna bagi instansi tersebut
sesuai saran dan masukan dari tim
Komitmen
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi penulis
memastikan tidak menyebarkan hasil jawaban untuk
menjaga privasi.
ADAPTIF
Visioner
Hasil monitoring selanjutnya digunakan untuk
peningkatan program selanjutnya.
Inovatif
Analisa hasil monitoring digunakan untuk tindak
lanjut pelaksanaan program yang memiliki nilai
inovatif.
KOLABORATIF
Menggerakan pemanfaatan berbagai sumberdaya
untuk tujuan bersama
Dalam melakukan monitoring memanfaatkan
berbagai macam teknologi dan sumber daya yang
ada.
Komunikasi
Dalam melakukan monitoring, penulis melakukan
komunikasi kepada pihak terkait seperti mentor dan
pihak terkait untuk memberikan umpan balik
terhadap persiapan kegiatan
46
b. Melaporkan hasil kepada atasan BERORIENTASI PELAYANAN
untuk dilakukan evaluasi Ramah
Dalam pelaporan kepada atasan, penulis
Output menunjukkan sikap antusias dan senyum , sopan dan
- Tersusunnya evaluasi terhadap santun agar terjalin komunikasi dan umpan balik yang
hasil monitoring form checklist baik.
pemilahan sampah, pretest dan Responsif
post test Dalam pelaporan kepada atasan penulis terbuka
terhadap saran dan masukan yang diberikan oleh
Bukti karyawan untuk perbaikan dan kegiatan
- Foto pelaporan kepada atasan terlaksanakan dengan baik.
AKUNTABEL
Disiplin
Dalam melaksanakan pelaporan kepada atasan
dilakukan dengan disiplin sesuai dengan waktu yang
ditentukan
Tanggungjawab
Dalam pelaporan kepada atasan, penulis
menyampaikan data yang didapatkan secara
bertanggung jawab.
KOMPETEN
Lincah
Dalam pelaporan kepada atasan harus bersiakp
lincah dan aktif untuk mendapatkan evalausi dari
kegiatan
Meningkatan kompetensi diri
Dalam pelaksanaan pelaporan kepada atasan,
masukan dan saran dgunakan untuk meningkatan
kompetensi diri.
47
HARMONIS
Menghargai setiap orang
Dalam melakukan pelaporan kepada atasan, penulis
menghargai setiap saran dan masukan dari atasan
Saling menghormati
Dalam pelaksanaan pelaporan kepada atasan ,penulis
menghormati perbedaan pendapat yang ada dan
mencari solusi yang tepat.
LOYAL
Menjaga nama baik,
Dalam melakukan pelaporan kepada atasa, penulis
wajib menjaga nama baik untuk mewujudkan
kerjasama yang professional
Dedikasi
Pelaksanaan pelaporan kepada atasan , ini melakukan
dengan tulus untuk meberikan informasi kepada
atasan dan untuk meminta masukan dan saran
ADAPTIF
Kreatif
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi diadakan dengan
kreatif sehingga karyawan yang mngikuti tidak bosan
dan bisa menerima inofmrasi denga baik.
Bertindak Proaktif
Dalam pelaporan kepada atasan, penulis selalu pro
aktif untuk menyampaikan hasil dari monitoring
sehingga atasan mengetahui kondisi yang terjadi
KOLABORATIF
Komunikasi
48
Dalam pelaporan kepada atasan, komunikasi dengan
peserta kegiatan sosialisasi berjalan 2 arah agar dapat
-
saling memahami dan mengerti.
Terbuka menerima masukan
Dalam pelaksanaan kegiatan pelaporan kepada
atasan, penulis trebuka dalam menerima masukan
agar hasil dari monitoring dan evaluasi bisa di jadikan
tindak lanjut program
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Melakukan monitoring dan evaluasi maka dapat mewujudkan Visi Kota Yogyakarta yaitu Kota
Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Berkualitas, Pariwisata Berbasis Budaya dan Pusat Pelayanan
Jasa yang Berwawasan Lingkungan Dan diwujudkan dengan Misi yaitu mewujudkan Kota
Yogyakarta yang nyaman dan ramah lingkungan dan mweujudkan Kota Yogyakarta yang aman,
tertib bersatu dan damai, mewujudkan masyarakat kota Yogyakrta yang bermoral, beretika
beradab dan berbudaya
Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi maka nikai organisasi yang didapat yaitu
Selaras
Dalam melakukaan pelaksanaan monitoring dan evaluasi maka hubungan baik harus terjalin
antara penulis dan mentor sehingga evaluasi yang dihasilkan juga dapat ditindak lanjuti
setelahnya
Akal budi luhut- jatidiri,
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi saat melaksanaan kepada atasan perlunya perilaku
yang baik dan sopan santun
Teladan-keteladanan
Dalam melakukan monitpring dan evaluasi, dapat menghasilkan rencana tindak lanjut. Penulis
sebagai pencetus rencana tindak lanjyt harus menjadi panutan pada lingkungan
Rela Melayani
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi, perlunya penulis untuk bersikap rela melayani untuk
memberikan data analisa dan evaluasi.
Inovatif
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi, penulis harus berinovasi terhadap masalah yang
49
terjadi selanjutnya menciptaka program tindak lanjut
Yakin dan percaya diri
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi, penulis memiliki optimisme terhadap tindak lanjut
dari monitoring masalah
Ahli- Professional
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi, penulis memiliki komitmen, kompetensi dan dedikasi
untuk menjalankan tugas sehingga program untuk menindak lanjuti permasalahn bisa terlaksana
dengan baik
Makna yang diperoleh secara prinadi dengan dilaksanakannuua kegiatan dilandasi nilai-nilai
dasar
Dengan pelaksanaan kegiatan sosialisasi gerakan zero sampah anorganik dengan dilandasi nilai-
nilai dasar pegawai negeri sipil BerAKHLAK, penulis memperoleh makna dengan sikap dan
perilaku seperti memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, inovatif, kreatif dan menjalin
kerja sama dengan pihak terkait agar kegiatan berjalan dengan baik
Makna yang diperoleh secara pribadi dengan dilaksanakannya kegiatan dilandasi nilai-nilai
wawasan kebangsaan dan bela negara
Dengan pelaksaan kegiatan sosialisasi gerakan zero Sampah Anorganik , dilandasi dengan nilai-
nilai wawasan kebangsaan dan bela negara yaitu memilki sikap yang disiplin dan bertanggung
jawab terhadap kewajiban atau tugas yang diberikan.
Catatan Mentor Yogyakarta,
…………………………………………..... Mengetahui Diajukan oleh
…………………………………………….. Mentor Peserta Diklat
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
…………………………………………….
…………………………………………….. dr. Tri Kusumo Bawono, SE Deviari Restiningtiyas,AMd.KKK
……………………………………………. NIP 19720706 200604 1 016 NIP. 199710192022032009
50
JADWAL KEGIATAN
51
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan
Peraturan Menteri PAN &RB Nomor 70 Tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional Tenaga Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Lembaga Administrasi Negara No 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 19 Tahun 2022 tentang Budaya Pemerintah
Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota
Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah
Peraturan wali Kota Yogyakarta Nomor 23 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegaitan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 22 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah Kota
Yogyakarta tahun 2023-2026
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Surat Edaran Walikota Yogyakarata 660/6123/SE/2022 mengenai Gerakan Zero Sampah Anorganik
Website
Defitri, Mitra. 2022. Potensi Dibalik 51,47 % Sampah Anorganik Tidak Terkelola.
https://waste4change.com. 16 Februari 2023
52
Komisi IV. 2022. Ditjen PSLB3 KLHK Didesak Memiliki Langkah Terukur Tangani Volume Sampah
https://www.dpr.go.id/. 16 Februari 2023
Rusqiyati, Eka Arifa. 2022. TPA Piyungan ditutup, Yogyakarta hadapi potensi darurat sampah
https://jogja.antaranews.com/ . 16 Februari 2023
Wicaksono, Bagus Aryo, 2022. TPST Piyungan Ditutu, DLH Bantul MInta Masyarakat Manfaatkan TPS
Sementara dan Kelola Sampah Mandiri. https://beritadiy.pikiran-rakyat.com. 16 Februari 2023
Modul
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara Administrasi Negara, 2017
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara, Lembaga
Administrasi Negara, 2019
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Analisis Isu Kontemporer , Lembaga Administrasi Negara, 2019
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Kesiapsiagaan Bela Negara , Lembaga Administrasi Negara, 2019
Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar Calon PNS Negara, Lembaga Administrasi Negara, 2021
Modul Akuntabel Pelayanan Pelatihan Dasar Calon PNS Negara, Lembaga Administrasi Negara, 2021
Modul Kompeten Pelayanan Pelatihan Dasar Calon PNS Negara, Lembaga Administrasi Negara, 2021
Modul Harmonis Pelayanan Pelatihan Dasar Calon PNS Negara, Lembaga Administrasi Negara, 2021
Modul Loyal Pelayanan Pelatihan Dasar Calon PNS Negara, Lembaga Administrasi Negara, 2021
Modul Adaptif Pelayanan Pelatihan Dasar Calon PNS Negara, Lembaga Administrasi Negara, 2021
Moduul Kolaboratif Pelayanan Pelatihan Dasar Calon PNS Negara, Lembaga Administrasi Negara, 2021
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS SMART Aparatur Sipil Negara Administrasi Negara, 2021
53
LAMPIRAN
NIP : 199710192022032009
Judul : Optimalisasi Gerakan Zero Sampah Anorganik melalui Media Sosialisasi di Puskesmas
Gedongtengen
Kegiatan 1: Konsultasi dan Koordinasi dengan Mentor mengenai mengenai rancangan aktualisasi
54
55
Tahapan Kegiatan Komentar Tanda Tangan
Tanggal: 21 Februari 2023 a) Untuk Output lebih jelas dan
bisa terukur
Nama Kegiatan: Konsultasi b) Nilai Budaya SATRIYA di
dan koordinasi dengan elaborasikan sesuai dengan
Coach mengenai nilai jenis kegiatan
Organisasi / Budaya
Pemerintahan
Bukti Fisik Pelaksanaan Pembimbingan
56
Tahapan Kegiatan Komentar Tanda Tangan
Tanggal: 23 Februari 2023 Coach memberikan masukan
terhadap judul sesuai dengan isi
Nama Kegiatan: Konsultasi Rancangan Aktualisasi dan
dan koordinasi dengan memberikan masukan terhadap
Coach mengenai Judul jadwal kegiatan.
Rancangan Aktualisasi dan
Jadwal Kegiatan
Bukti Fisik Pelaksanaan Pembimbingan
57
FORMULIR PEMBIMBINGAN DENGAN MENTOR
NIP : 199710192022032009
Judul : Optimalisasi Gerakan Zero Sampah Anorganik Melalui Media Video, Buku Saku dan
Reminder WhatsApps Grup di Puskesmas Gedongtengen
Kegiatan 1: Konsultasi dan Koordinasi dengan Mentor mengenai mengenai rancangan aktualisasi
58
Tahapan Kegiatan Komentar Tanda Tangan
Tanggal: 21 Februari 2023 Media sosialisasi dalam bentuk
Reminder WA group bisa dibentuk
Nama Kegiatan: Konsultasi dan seperti inforgrafis yaitu 2 yaitu
koordinasi dengan Mentor berupa berisi ajakan dan jenis
mengenai Rancangan Aktualiasi sampah
59