Disusun Oleh:
i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
Coach, Mentor,
Dra. Ec. Endyah Prasetyastuti, M.Si Siti Kumaiyah, S.Kep., Ners., M.Kes
Widyaiswara Ahli Utama Pembina
NIP. 19570822 198503 2 004 NIP. 196703091988032011
ii
BERITA ACARA
SEMINAR LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditanda tangani
oleh:
Penguji, Peserta,
Coach, Mentor,
Dra. Ec. Endyah Prasetyastuti, M.Si Siti Kumaiyah, S.Kep., Ners., M.Kes
NIP. 19570822 198503 2 004 NIP. 196703091988032011
iii
KATA PENGANTAR
iv
Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap saran yang bersifat membangun
demi sempurananya rancangan aktualisasi ini. Semoga rancangan aktualisasi ini
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang
membutuhkan.
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN
adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai ASN memiliki fungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa. Selain itu, pegawai ASN juga berperan sebagai
perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih
dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (UU RI No. 5 Tahun 2014).
Salah satu fungsi pegawai ASN adalah sebagai pelayan publik yang
profesional dan berkualitas. Salah satu organisasi pelayanan publik yang
bergerak di bidang kesehatan, dengan ASN sebagai pilar-pilarnya adalah
pusat kesehatan masyarakat. Pusat kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disingkat Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat (Depkes, 2009).
Pelayanan kesehatan yang diberikan berupa pelayanan kesehatan
perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM). Salah satu
bentuk dari pelayanan kesehatan perorangan (UKP) adalah mengenai
pelayananan kesehatan kegawatdaruratan yang dilakukan di Instalasi Gawat
Darurat (IGD).
Pelayanan kesehatan kegawat daruratan merupakan hak asasi dan
kewajiban yang harus diberikan kepada setiap orang. Pemerintah dan
segenap masyarakat bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kegawatdaruratan sebagai bagian
1
utama dari pembangunan kesehatan dan memiliki sistem pelayanan yang
terstruktur (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2004).
Triase pasien di pelayanan kesehatan kegawat daruratan menjadi
perhatian khusus dunia saat ini (Wolf et al, 2018). Triase adalah prosedur
penting dalam Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang melibatkan pemilihan
pasien berdasarkan prioritas (Phukubye, 2019). Tujuan dan fungsi triase
adalah untuk mengidentifikasi pasien dengan kondisi yang mengancam jiwa
atau darurat (Aloyce et al, 2014). Triase akan mengurangi waktu tunggu dan
meningkatkan kualitas perawatan pasien (Afaya, 2017). Kesalahan dalam
penempatan kamar triase dapat merugikan pasien, termasuk keterlambatan
perawatan dan meningkatkan angka kematian di IGD (Ali, 2013).
Sebagian besar fasilitas kesehatan di Indonesia masih menggunakan
sistem triase yang mengadaptasi dari triase bencana, dengan membuat
kategori cepat dengan warna hitam, merah, kuning, dan hijau. Hitam
dikategorikan untuk pasien meninggal, merah dikategorikan untuk pasien
gawat (ada gangguan jalan nafas, pernafasan, atau sirkulasi), kuning
dikategorikan untuk pasien darurat, dan sisanya kategori hijau
(Danusananatyo, 2016).
Kondisi saat ini, di UPT Puskesmas Tawangsari Kabupaten Mojokerto
adalah kurangnya penerapan sistem triase di IGD. Sistem triase sangat
penting dilakukan karena bertujuan untuk memprioritaskan pasien dengan
keadaan gawat darurat. Data yang didapatkan oleh penulis, pada tahun 2020
jumlah kunjungan pasien di IGD UPT Puskesmas Tawangsari sebanyak 182
kunjungan, dengan 38 kunjungan atau 20,9 % diantaranya adalah kasus
gawat darurat. Kurangnya penerapan sistem triase di IGD bisa disebabkan
karena beberapa hal salah satunya adalah kurangnya pemahaman tenaga
kesehatan IGD dalam melakukan sistem triase. Tenaga kesehatan IGD
sangat berperan dalam menentukan keberjalanannya sistem triase di IGD.
Tenaga kesehatan di IGD UPT Puskesmas Tawangsari terdiri dari 2 orang
dokter dan 15 orang perwat. Kondisi yang diharapkan, sistem triase di IGD
dapat berjalan sesuai SOP, tersedianya tempat untuk melakukan sistem
triase, tenaga kesehatan paham dan bisa menerapkan sistem triase yang
2
sesuai SOP di IGD. Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk
mengatasi isu tersebut. Salah satu solusi yang telah dipilih adalah melakukan
sosialisasi dengan media lembar balik sistem triase kepada tenaga kesehatan
IGD UPT Puskesmas Tawangsari. Media lembar balik merupakan alat bantu
yang dapat digunakan menyampaikan berbagai informasi kesehatan karena
efektif, lebih mudah dibuat, serta dapat dibawa ke mana saja (Bagaray, 2016).
Sehingga dalam kegiatan aktualisasi ini penulis memilih judul
“Peningkatan Pemahaman Sistem Triase kepada Tenaga Kesehatan IGD
melalui Media Lembar Balik dalam Rangka Peningkatan Mutu Pelayanan
IGD UPT Puskesmas Tawangsari”. Kegiatan ini dilakukan dengan
sosialisasi kepada tenaga kesehatan IGD mengenai sistem triase
menggunakan media lembar balik. Selain itu juga akan dilakukan pretest dan
posttest kemudian dilanjutkan dengan implementasi kegiatan dengan cara
meletakkan media lembar balik sistem triase di meja IGD, meletakkan x-
banner mengenai sistem triase di IGD, praktek langsung oleh dokter dan
perawat saat menerima pasien baru di IGD menggunakan sistem triase,
menulis hasil pemeriksaan di lembar rekam medis dengan mencantumkan
penggolongan triase, serta memberi label dengan stiker warna di buku
kunjungan pasien. Setelah itu akan dilakukan evaluasi kegiatan aktualisasi
dengan membandingkan hasil pretest dan posttest, memeriksa lembar rekam
medis dan buku kunjungan yang telah diisi. Hal ini diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan IGD mengenai sistem triase
dan membentuk habituasi penerapan sistem triase di IGD UPT Puskesmas
Tawangsari.
3
2) Tewujudnya pemahaman tenaga kesehatan IGD UPT Puskesmas
Tawangsari mengenai sistem triase
2. Manfaat Aktualisasi
Manfaat yang akan diperoleh dalam kegiatan aktualisasi ini, yaitu:
a. Manfaat Internal
1) Meningkatkan mutu pelayanan IGD UPT Puskesmas Tawangsari
2) Mendukung tercapainya visi dan misi UPT Puskesmas
Tawangsari
b. Manfaat Eksternal
Meningkatkanya kepercayaan masyarakat terhadap puskesmas
sebagai pemberi pelayanan kesehatan
4
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA
A. DESKRIPSI ORGANISASI
1. GAMBARAN UMUM ORGANISASI
5
2. KONDISI GEOGRAFIS
KEC. GEDEG
a. Letak
Sebelah Utara : Puskesmas Gedeg, Kec Gedeg
Sebelah Timur : Puskesmas Sooko, Kec. Sooko
Sebelah Selatan : Puskesmas Trowulan
= Ponkesdes
Sebelah Barat : Puskesmas Sumobito, Kab. Jombang
= Polindes
b. Iklim
= Pustu Wilayah UPT Puskesmas Tawangsari memiliki dua musim, yaitu musim
penghujan
= Puskesmas dan musim kemarau. Wilayah UPT Puskesmas
6
Tawangsarimerupakan wilayah dengan iklim tropis. Wilayah UPT
Puskesmas Tawangsari merupakan wilayah dataran rendah sehingga
memiliki suhu rata-rata antara 20 – 32 °C.
3. KEADAAN PENDUDUK
a. Pertumbuhan Penduduk
7
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-34
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
15 10 5 0 5 10 15
PEREMPUAN LAKI-LAKI
c. Kepadatan Penduduk
8
Mandiri. Berikut ini ketersediaan tenaga kesehatan disektor pemerintahan
dan swasta di wilayah UPT Puskesmas Tawangsari Tahun 2019 :
9
Terdapat sarana pelayanan kesehatan yang lainnya yaitu 1 Pustu, 4
Ponkesdes, 2 Polindes, Ruang Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam, Ruang
Rawat Inap yang bisa menampung 19 pasien, Ruang Rawat Jalan/ Balai
Pengobatan (BP) Umum, Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Ruang
Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar (PONED), Poli Lansia, Poli
Gizi, Poli Gigi, Ruang Imunisasi, Ruang Loket Obat, Ruang Laboratorium,
yang didukung juga oleh manajemen Tata Usaha Puskesmas.
10
10 Sanitarian / Promkes 1 1 - -
11 APRO - - - -
12 Analis Lab 2 1 - 1
13 Pengelola Obat dan Alat-Alat 1 1 - -
14 Kesehatan
Juru Obat 2 2 - -
15 Pengadministrasi Loket 2 - - 2
16 Pelaksana TU 2 1 - 1
17 Pengemudi 1 1 - -
18 Pemelihara Kebersihan Kantor 2 - - 2
19 Juru Masak 1 - - 1
II PUSKESMASPEMBANTU
1 Bidan 1 1 -
2 Perawat - - - -
3 Tenaga lain - - - -
III POLINDES / POSKESDES
1 Bidan 6 5 - 1
2 Perawat 5 - 5 -
3 Tenaga Lain - - - -
JUMLAH 48 24 5 19
c. Motto
11
d. Tujuan
2. SASARAN ORGANISASI
1) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
yangmemenuhi standar baku mutu.
2) Meningkatkan kepuasan masyarakat/pengguna Puskesmasatas
pelayanan yang diberikan UPT Puskesmas Tawangsari.
3) Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan
sehat.
3. TATA NILAI
“TERPESONA”
Taqwa : Selalu menjalankan perintah Allah dan
menjauhi larangannya
Energik : Bekerja dengan penuh semangat
Responsif : Senantiasa peka dan tajam dalam menyikapi
permasalahan
Profesional : Senantiasa peka dan tajam dalam menyikapi
permasalahan
Empati : Mampu merasakan emosi untuk menolong
sesama
Senyum, sapa, salam : Senantiasa ramah dengan selalu memberi
senyum, sapa, salam kepada pelanggan
Obyektif : Bersikap sesuai keadaan yang sebenarnya
tanpa dipengaruhi pandangan pribadi
12
Nyaman : Senantiasa menciptakan suasana nyaman
dalam bekerja
Adil : Tidak berlaku diskriminatif dalam pelayanan
13
4. STRUKTUR ORGANISASI
5. TUPOKSI ORGANISASI
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
14
1) Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat.
2) Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu.
3) Hidup dalam lingkungan sehat.
4) Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam
melaksanakan tugasnya puskesmas menyelenggarakan fungsi
penyelenggaraan usaha kesehatan masyarakat dan usaha kesehatan
perseorangan tingkat pertama di wilayah kerjanya.
15
9) Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
10) Melakukan pemulihan mental komplek tingkat I
11) Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12) Melakukan pemulihan fisik komplek tingkat I
13) Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
14) Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
15) Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
16) Melakukan pelayanan KB
17) Melakukan pelayanan imunisasi
18) Melakukan pelayanan gizi
19) Melakukan pengamatan epidemiologi penyakit
20) Melakukan penyuluhan medik
21) Membuat catatan medik pasien rawat inap
22) Membuat catatan medik pasien rawat jalan
23) Menguji kesehatan individu
24) Menjadi tim penguji kesehatan
25) Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
26) Melakukan tugas jaga panggilan
27) Melakukan tugas jaga di tempat
28) Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan
16
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu
Sebagai dokter umum di UPT Puskesmas Tawangsari, dalam kegiatan
memberikan pelayanan kesehatan menemukan beberapa isu/ masalah yang
terjadi di tempat bekerja. Berikut ini deskripsi isu tersebut, yaitu:
17
3. Kurangnya penerapan sistem triasedi IGD UPT Puskesmas
Tawangsari
Sistem triase IGD merupakan sistem untuk menentukan pasien yang
diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih dahulu. Penerapan
sistem triasedi IGD UPT Puskesmas Tawangsari masih belum terlalu
berjalan. Hal ini disebabkan karena beberapa hal diantaranya,
keterbatasan ruangan untuk memilah ruangan triase, belum jelasnya
sistem triaseyang diterapkan, dan kurangnya pemahaman tenaga
kesehatan IGD dalam melakukan sistem triase.
18
B. Identifikasi Isu dan Penetapan Isu Utama
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu
atau problematika yang ditemukan di instansi tempat bekerja penulis. Dari
beberapa deskripsi isu yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya,
identifikasi isu yang diperoleh pada unit kerja penulis dapat ditampilkan pada
tabel sebagai berikut:
19
c) Tempat
anamnesis
pasien dekat
dengan bed
sehingga bisa
memeriksa
pasien
menggunakan
bed.
20
triase
21
Kesehatan obat-obatan ke
Dinas kesehatan
d) Pembatasan jenis
obat-obatan dari d) Jenis obat-
Dinas kesehatan obatan dari Dinas
kesehatan lebih
lengkap dan
bervariatif
22
dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab. Seleksi
isu menggunakan metode AKPL disajikan dalam tabel sebagai berikut:
23
5 : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Kekhalayakan
1 : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 : Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 : Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 : Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik
1 : Masalah sederhana
2 : Masalah kurang kompleks
3 : Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4 : Masalah kompleks
5 : Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera
solusinya
Kelayakan
1 : Masuk akal
2 : Realistis
3 : Cukup masuk akal dan realistis
4 : Masuk akal dan realistis
5 : Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
24
Urgency artinya seberapa mendesak suatu masalah harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness
Seriousness artinya seberapa serius suatu masalah harus dibahas,
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
3. Growth
Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya masalah
tersebut jika tidak segera ditangani (LAN, 2017).
Penilaian
No Isu Kriteria TN Ranking
U S G
1. Kurangnya penerapan sistem triase di IGD 5 5 4 14 I
UPT Puskesmas Tawangsari
25
4 : Penting
5 : Sangat penting
Seriousness:
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 : Akibat yang ditimbulkan serius
5 : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth:
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4 : Berkembang
5 : Sangat berkembang
26
MATERIAL
MANUSIA
Lingkungan kerja
puskesmas terutama Minimnya habituasi
IGD belum penerapan triase di
menganggap IGD
pentingnya
melakukan triase di Proses pelayanan
IGD pasien yang belum
sesuai standar
METODE
LINGKUNGAN
2. Dampak Isu
Pemilihan isu tersebut dilakukan dengan analisis dampak jika hal tersebut
tidak ditangani maka akan berdampak pada hal-hal berikut ini, yaitu:
1) Tidak berjalannya proses pemilahan pasien sesuai sistem triase
2) Menurunnya mutu pelayanan IGD UPT Puskesmas Tawangsari
3) Meningkatkan perburukan penyakit dan resiko kecacatan bagi pasien
4) Meningkatkan resiko kematian pada pasien
5) Meningkatkan kemungkinan adanya tuntutan hukum dari pasien maupun
keluarga pasien
27
D. Gagasan Pemecahan Isu
Isu prioritas “Kurangnya penerapan sistem triasedi IGD Puskesmas
Tawangsari” sangat penting untuk dilakukan pemecahan isu. Gagasan
pemecahan isu tersebut, antara lain:
1. Melakukan sosialisasi dengan media lembar balik sistem triase kepada
tenaga kesehatan IGD UPT Puseksmas Tawangsari
2. Membuat lembar checklist sesuai penggolongan sistem triage untuk
menerima pasien di IGD UPT Puskesmas Tawangsari
3. Membuat standing banner berisi alur penerimaan pasien dengan sistem
triase di IGD UPT Puskesmas Tawangsari.
28
Akar Rekomendasi
Isu Penyebab Isu Penyebab Alternatif Solusi Solusi (Solusi
Utama yang dipilih)
tenaga Puskesmas
kesehatan IGD Tawangsari
mengenai sistem 3. Membuat
triase standing banner
berisi alur
LINGKUNGAN penerimaan pasien
Lingkungan kerja dengan sistem
puskesmas triase di IGD UPT
terutama IGD Puskesmas
belum Tawangsari
mengganggap
pentingnya
melakukan
triasedi IGD
METODE
1. Minimnya
habituasi
penerapan
triasedi IGD
2. Proses
pelayanan
pasien yang
belum sesuai
standar
29
strategi yang dihasilkan. Indikator yang dipakai adalah tingkat efektifivitas,
tingkat kemudahan dan tingkat efisiensi (biaya).
Analisis Mc Namara disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Efektifitas
Kemudah
Efiseinsi
No. Peringkat
Pemecahan Isu ah
an
1. Melakukan sosialisasi dengan media 4 5 5 14 I
lembar balik sistem triase kepada
tenaga kesehatan IGD UPT
Puseksmas Tawangsari
30
Efisiensi:
1 : Tidak Efisien
2 : Kurang Efisien
3 : Cukup Efisien
4 : Efisien
5 : Sangat Efisien
Kemudahan:
1 : Sangat Sulit dilaksanakan
2 : Sulit dilaksanakan
3 : Cukup mudah dilaksanakan
4 : Mudah dilaksanakan
5 : Sangat sangat mudah dilaksanakan
31
8. Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi
9. Membuat laporan kegiatan aktualisasi
32
E. Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : UPT Puskesmas Tawangsari Kabupaten Mojokerto
Isu : Kurangnya penerapan sistem triage di IGD Puskesmas Tawangsari
Gagasan : Melakukan sosialisasi dengan media lembar balik sistem triase kepada tenaga kesehatan IGD UPT
Puseksmas Tawangsari
KETERKAITAN
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL MATA
KEGIATAN TUJUAN NILAI
NO. KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI
ORGANISASI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Mempersiapkan Output: Akuntabilitas: Kegiatan aktualisasi ini Kegiatan ini
konsultasi bahan materi 1. Lembar Bertanggung sejalan dengan misi sesuai dengan
dengan 2. Membuat jadwal kegiatan jawab, UPT Puskesmas perwujudan
mentor, pertemuan konsultasi transparan, dan Tawangsari yaitu nilai UPT
coach , dan konsultasi 2. Lembar konsisten memperlebar akses Puskesmas
kepala IGD 3. Menjelaskan dukungan/ terhadap Tawangsari
33
terkait rencana kegiatan persetujuan rancangan dan kesempatan untuk yaitu,
rancangan aktualisasi 3. Foto aktualisasi memperoleh pelayanan Energik,
aktualisasi 4. Melakukan dokumentasi kesehatan yang Responsif,
konsultasi dan kegiatan Nasionalisme: mudah, murah, serta Profesional,
meminta saran konsultasi Melakukan mampu menjangkau dan Nyaman
serta persetujuan konsultasi dengan semua lapisan
bermusyawarah masyarakat.
dan menghargai
saran
Etika Publik:
Melakukan
konsultasi dengan
sopan, santun,
dan
menggunakan
tutur kata yang
baik
Whole of
34
Government:
Melakukan
koordinasi dengan
berbagai pihak
untuk mencapai
tujuan yang
diharapkan
2. Merancang 1. Mempelajari dan Output: Akuntabilitas: Kegiatan aktualisasi ini Kegiatan ini
media lembar mengkaji SOP 1. Hasil - Bekerja keras sejalan dengan misi sesuai dengan
balik dan x- sistem triase IGD rancangan untuk mencari UPT Puskesmas perwujudan
banner UPT Puskesmas media referensi yang Tawangsari yaitu nilai UPT
sistem triase Tawangsari lembar balik akurat memperlebar akses Puskesmas
IGD UPT 2. Mencari referensi dan x-banner - Bertanggung dan kesempatan untuk Tawangsari
Puskesmas dari buku dan 2. Foto jawab terhadap isi memperoleh pelayanan yaitu,
Tawangsari internet yang dokumentasi dari rancangan kesehatan yang Energik,
relevan sebagai kegiatan media lembar mudah, murah, serta Responsif,
bahan perancangan balik dan x- mampu menjangkau Profesional,
pembuatan media lemba banner semua lapisan dan Obyektif
rancangan media balik dan x- masyarakat.
35
lembar balik dan banner Etika Publik:
x-banner IGD Mencatat sumber
3. Merancang media dari referensi
lembar balik dan yang telah
x-banner IGD didapatkan
menggunakan
aplikasi yang ada Komitmen Mutu:
di laptop Inovatif dan
kreatif dalam
merancang
media lembar
balik dan x-
banner IGD
Manajemen ASN
Pengembangan
kompetensi
36
dengan rekan lembar balik dan saran dan rancangan media UPT Puskesmas perwujudan
kerja x-banner masukan lembar balik dan Tawangsari yaitu nilai UPT
mengenai 2. Meminta saran 2. Lembar x-banner secara memperlebar akses Puskesmas
rancangan dan masukan dari dukungan bertanggung dan kesempatan untuk Tawangsari
media lembar rekan kerja 3. Hasil cetak jawab memperoleh pelayanan yaitu,
balik dan x- 3. Meminta media kesehatan yang Energik,
banner dukungan kepada lembar balik Nasionalisme: mudah, murah, serta Responsif,
rekan kerja dan x- Menghargai saran mampu menjangkau Profesional,
4. Finalisasi hasil banner dan masukan dari semua lapisan Obyektif, dan
rancangan 4. Foto rekan kerja masyarakat. Nyaman
dokumentasi
kegiatan Etika Publik:
pembahasan Melakukan
dengan pembahasan
rekan kerja dengan sopan,
santun, dan
menggunakan
tutur kata yang
baik
37
Komitmen Mutu:
Berdiskusi secara
efektif dan selalu
bertujuan untuk
meningkatkan
mutu puskesmas
Whole of
Government:
Melakukan
koordinasi dengan
rekan kerja
4. Melakukan 1. Mencari referensi Output: Akuntabilitas: Kegiatan aktualisasi ini Kegiatan ini
perumusan pertanyaan terkait 1. Lembar soal - Bekerja keras sejalan dengan misi sesuai dengan
soal pretest sistem triase di pre test dan untuk mencari UPT Puskesmas perwujudan
dan posttest buku dan internet post test referensi soal Tawangsari yaitu nilai UPT
2. Merancang draft 2. Foto yang relevan memperlebar akses Puskesmas
soal pretest dan dokumentasi - Mencari dan kesempatan untuk Tawangsari
posttest kegiatan referensi dari memperoleh pelayanan yaitu, Energik,
38
3. Mencetak dan perumusan sumber yang jelas kesehatan yang Profesional,
memperbanyak - Bertanggung mudah, murah, serta dan Obyektif
soal pretest dan jawab terhadap mampu menjangkau
postest yang kebenaran semua lapisan
telah di setujui referensi yang masyarakat.
ditemukan
Komitmen Mutu:
Menyusun soal
dengan teliti
berdasarkan
referensi yang
ada
5. Melakukan 1. Menyiapkan Output: Akuntabilitas : Kegiatan aktualisasi ini Kegiatan ini
sosialisasi bahan sosialisasi 1. Daftar Hadir - Bertanggung sejalan dengan misi sesuai dengan
sistem triase 2. Mengatur jadwal 2. Lembar hasil jawab UPT Puskesmas perwujudan
menggunaka sosialisasi pretest menyiapkan Tawangsari yaitu nilai UPT
n media berkoordinasi 3. Notulensi media lembar memperlebar akses Puskesmas
lembar balik dengan Kepala hasil balik untuk dan kesempatan untuk Tawangsari
kepada IGD sosialisasi sosialisasi memperoleh pelayanan yaitu,
39
tenaga 3. Menginformasika 4. Foto - Bertanggung kesehatan yang Energik,
kesehatan n kegiatan dokumentasi jawab membuat mudah, murah, serta Responsif,
IGD UPT sosislaisasi yang kegiatan jadwal mampu menjangkau Profesional,
Puskesmas akan dilakukan pretest berdasarkan semua lapisan Obyektif, dan
Tawangsari kepada tenaga 5. Foto waktu yang telah masyarakat. Nyaman
kesehatan di IGD dokumentasi disepekati
UPT Puskesmas kegiatan - Mengawasi
Tawangsari sosialisasi pelaksanaan
4. Melaksanakan pretest dengan
pretest kepada penuh tanggung
tenaga kesehatan jawab
tentang sistem -Bekerja keras
triase dalam melakukan
5. Melakukan sosialisasi
sosialisasi
mengenai sistem Nasionalisme :
triase - Melakukan
menggunakan sosialisasi dengan
media lembar 2 arah dan
balik menghargai
40
pendapat
- Bersikap adil
kepada semua
peserta saat pre
test
Etika Publik :
Melakukan
sosialisasi dengan
sopan, santun
dan
menggunakan
tutur kata yang
baik
Komitmen Mutu:
Sosialisasi
dilaksanakan
secara efektif dan
efisien, serta
41
bertujuan untuk
meningkatkan
mutu pelayanan
IGD UPT
Puskesmas
Tawangsari
Whole of
Government:
Melakukan
koordinasi dengan
Kepala IGD dan
tenaga kesehatan
IGD agar sama-
sama bisa
menjalankan
sistem triase di
IGD
42
Kegiatan media lembar 1. Foto - Sebagai dokter sejalan dengan misi sesuai dengan
balik dan x- dokumentasi harus memimpin UPT Puskesmas perwujudan
banner di IGD letak media tenaga kesehatan Tawangsari yaitu nilai UPT
UPT Puskesmas lembar balik yang lain dalam memperlebar akses Puskesmas
Tawangsari dan x-banner menjalankan dan kesempatan untuk Tawangsari
2. Menerapkan di IGD sistem triase memperoleh pelayanan yaitu,
sistem triase 2. Foto -Bertanggung kesehatan yang Energik,
ketika menerima dokumentasi jawab terhadap mudah, murah, serta Responsif,
pasien di IGD saat kondisi mampu menjangkau Profesional,
3. Mencatat hasil menerima kegawatdaruratan semua lapisan Empati,
pemeriksaan pasien di IGD pasien masyarakat. Senyum sapa
pasien di rekam menggunakan salam,
medis dan sistem triase Nasionalisme : Obyektif,
mencantumkan 3. Foto rekam - Bersikap adil Nyaman, dan
penggolongan medis pasien kepada semua Adil
triase yang telah pasien
4. Menempelkan terisi (dengan
stiker berwarna tidak Etika Publik:
(penggolongan menampilkan -Melayani pasien
triase) dalam identitas dengan sopan,
43
buku kunjungan pasien) santun, ramah,
pasien 4. Foto buku dan peduli
kunjungan dengan
pasien yang kondisinya
sudah -Berkoordinasi
ditempeli sesama tenaga
stiker kesehatan
berwarna dengan sopan
dan santun
Komitmen Mutu:
Menjalankan
sistem triase
bertujuan untuk
meningkatkan
mutu pelayanan
IGD UPT
Puskesmas
Tawangsari
44
Manajemen ASN:
Bertugas sesuai
kompetensi
masing-masing
profesi
Whole of
Government:
Berkoordinasi
sesama tenaga
kesehatan IGD
untuk
menjalankan
sistem triase
7. Melakukan 1. Menyiapkan Output: Akuntabilitas : Kegiatan aktualisasi ini Kegiatan ini
posttest lembar soal 1. Lembar hasil - Bertanggung sejalan dengan misi sesuai dengan
posttest posttest jawab UPT Puskesmas perwujudan
2. Membagikan soal 2. Foto menyiapkan soal Tawangsari yaitu nilai UPT
posttest kepada dokumentasi posttest memperlebar akses Puskesmas
tenaga kesehatan kegiatan -Mengawasi dan kesempatan untuk Tawangsari,
45
IGD posttest pelaksanaan memperoleh pelayanan yaitu,
3. Mengumpulkan posttest dengan kesehatan yang Energik,
soal posttest penuh tanggung mudah, murah, serta Profesional,
jawab mampu menjangkau dan Obyektif
semua lapisan
Nasionalisme : masyarakat.
Bersikap adil
kepada semua
peserta saat
posttest
Etika Publik:
Membagikan soal
posttest dengan
sopan santun
Komitmen Mutu:
Pelaksanaan
posttest dilakukan
secara efektif
46
6. Melakukan 1. Membandingkan Output: Akuntabilitas: Kegiatan aktualisasi ini Kegiatan ini
evaluasi hasil pretest dan Hasil evaluasi -Bertanggung sejalan dengan misi sesuai dengan
kegiatan posttest jawab dan UPT Puskesmas perwujudan
aktualisasi 2. Memeriksa transparan Tawangsari yaitu nilai UPT
lembar rekam terhadap hasil memperlebar akses Puskesmas
medis pasien evaluasi dan kesempatan untuk Tawangsari
yang sudah diisi - Bekerja keras memperoleh pelayanan yaitu,
sesuai sistem dalam kesehatan yang Energik,
triase menganalisis data mudah, murah, serta Responsif,
3. Menyusun hasil dan menyusun mampu menjangkau Profesional,
evaluasi hasil evaluasi semua lapisan dan Obyektif
masyarakat.
Nasionalisme:
Membandingkan
hasil pretest dan
posttest secara
jujur dan adil
Komitmen Mutu:
- Evaluasi yang
47
dilakukan
bertujuan untuk
menjaga mutu
pelayanaan di
IGD
48
laporan Nasionalisme:
aktualisasi Melakukan
konsultasi dengan
bermusyawarah
dan menghargai
saran
Etika Publik:
Melakukan
konsultasi dengan
sopan, santun
dan
menggunakan
tutur kata yang
baik
Anti Korupsi:
Bersikap jujur
dalam pembuatan
laporan
49
aktualisasi
50
F. Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
3. Melakukan pembahasan
dengan rekan kerja
mengenai rancangan media
lembar balik dan x-banner
6. Implementasi Kegiatan
7. Melakukan posttest
8. Melakukan evaluasi
51
kegiatan aktualisasi
52