i
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
(BANDIKLAT)
BERITA ACARA
EVALUASI AKTUALISASI
Pada Hari ini Jumat Tanggal Tiga Bulan Desember Tahun Dua Ribu Dua Puluh
Satu telah dilaksanakan EVALUASI AKTUALISASI bagi Peserta Pelatihan Dasar
CPNS Golongan Dua Angkatan Tiga Belas Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu di Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta atas nama :
ii
iii
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEBAGAI DOKTER AHLI PERTAMA DALAM OPTIMALISASI PENCAPAIAN
TARGET KBK (KAPITASI BERBASIS KINERJA)
DI PUSKESMAS IMOGIRI II KABUPATEN BANTUL
Oleh :
dr. Nurisa Fikriyani Lathifah, Puskesmas Imogiri II,
nurisa.fikriyani.l@gmail.com
ABSTRAK
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah tersusunnya SOP
Optimalisasi KBK yang berjumlah 4 buah, databased peserta BPJS di wilayah Puskesmas
Imogiri II yang di dalamnya meliputi pasien yang pernah mengakses pelayanan di
Puskesmas Imogiri II serta meningkatnya angka kontak menjadi 22,60% dan menurunnya
rasio rujukan selama bulan November tahun 2021 menjadi 6,70%. Selain hal tersebut,
penulis juga melakukan inovasi berupa KIE (konseling, informasi, dan edukasi) kepada
pasien yang periksa di poli umum Puskesmas Imogiri II terkait penggunaan mobile JKN
dalam mengakses layanan kesehatan yang ada.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan rancangan
aktualisasi yang akan dilaksanakan di Puskesmas Imogiri II Dinas Kesehatan
Kabupaten Bantul. Penyusunan rancangan aktualisasi ini sebagai syarat untuk
melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara pada pendidikan dan
latihan dasar (Diklatsar) CPNS Golongan III.
Penyusunan laporan ini juga tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak dan Ibu tercinta, suami dan kedua anak saya yang telah mendukung,
mendoakan, dan bekerja sama dalam menjalani setiap proses kehidupan saya
termasuk dalam pembuatan karya tulis ini.
2. Ibu dr. Yeni Nugroho, selaku mentor yang telah memberikan dukungan dan
bimbingannya.
3. Bapak Ulis Sulistiyanto, S.T., M.Pd. selaku coach yang telah memberikan
dukungan dan bimbingannya.
4. Bapak Drs. Fauzan Mu’arifin selaku penguji yang telah memberikan dukungan
dalam rangka menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini.
5. Seluruh Widya Iswara dan Staf Badan Diklat Daerah Istimewa Yogyakarta yang
telah memberikan materi, membagikan pengalaman, serta memotivasi peserta
latsar golongan III angkatan XIII.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik, saran dan masukan demi perbaikan sangat diharapkan. Besar harapan penulis
semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi banyak pihak.
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Imogiri II dimulai sekitar tahun 1985
dan mengalami renovasi akibat bencana alam gempa bumi di tahun 2006. Bangunan
Puskesmas Imogiri II didirikan atas bantuan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak
dan Gas Bumi (BP MIGAS) dan diresmikan pada tanggal 7 Juni 2007 oleh Gubernur Daerah
Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
2
3) Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku sehat dan hidup dalam
lingkungan yang sehat.
4. Nilai Organisasi
Budaya Pemerintahan SATRIYA yang telah ditetapkan dengan Peraturan
Bupati Bantul nomor 56 tahun 2018 tentang Budaya Pemerintahan Pemerintah
kabupaten Bantul adalah sebagai berikut.
SATRIYA:
1) Selaras dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan keseimbangan
hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.
2) Akal Budi Luhur Jatidiri artinya keluhuran jati diri seseorang merupakan
pengejawantahan perikemanusiaannya.
3) Teladan Keteladanan artinya dapat dijadikan panutan/ sebagai
teladan/contoh oleh lingkungannya.
4) Rela Melayani artinya memberikan pelayanan yang lebih dari yang
diharapkan masyarakat.
5) Inovatif artinya selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke arah
kemajuan individu dan kelompok.
6) Yakin dan Percaya Diri artinya dalam melaksanakan tugas selalu didasari
atas keyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan
membawa kemajuan dan manfaat baik ke intern maupun ke ekstern.
7) Ahli atau Profesional artinya mempunyai kompetensi, komitmen dan
prestasi pada pekerjaannya.
3
2) Efektif dan efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan.
10) YAkin dalam melaksanakan tugas selalu didasari atas keyakinan dan penuh
percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan membawa kemajuan dan
manfaat baik ke internal maupun eksternal.
4
C. Struktur Organisasi
5
D. Tugas dan Fungsi
1. Organisasi (Dinas Kesehatan)
Berdasarkan Peraturan Bupati (PERBUP) nomor 109 tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Bantul, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mempunyai fungsi
pelaksana rumah tangga dibidang kesehatan, pelaksana tugas perbantuan, dan
tugas lain-lain yang diberikan oleh Kepala Daerah. Dalam melaksanakan fungsi
sebagaimana tersebut, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mempunyai
tugas pokok sebagai berikut :
6
2. Unit Kerja (Puskesmas)
Tugas pokok dan fungsi Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas adalah
sebagai berikut:
3. Pegawai
Berdsarakan KepMenPAN No.139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang
jabatan fungsional dokter dan angka kreditnya, tugas pokok dokter ahli pertama
di Puskesmas adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.
7
E. Kondisi Organisasi
1. Letak Organisasi
Gambar 2. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Imogiri II Kabupaten Bantul tahun 2019
Puskesmas Imogiri II Kabupaten Bantul terletak di Desa Mojohuro
Sriharjo. Letak titik koordinat Puskesmas Imogiri II adalah 07,9446 Bujur Timur
dan 110,3727 Lintang Selatan dengan ketinggian 43 Meter diatas permukaan
laut. Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas Imogiri II beberapa wilayah
berupa dataran rendah antara lain wilayah Kebonagung, sebagian Karangtengah,
dan sebagian Sriharjo. Wilayah berbukit dan bergunung banyak berada di
wilayah Selopamioro, sebagian Sriharjo, dan sebagian Karangtengah.
2. Sarana Prasarana
Sarana kesehatan milik pemerintah di wilayah kerja Puskesmas Imogiri
II meliputi 1 unit puskesmas induk, dan 4 unit puskesmas pembantu
(Kebonagung, Karangtengah, Lanteng Selopamioro, dan Srunggo) .Untuk
pelayanan kesehatan swasta dilaporkan hanya ada 1 Balai Pengobatan/Rumah
Bersalin yaitu BPRB Wikaden, 1 dokter praktek, dan 5 Bidan Praktek Swasta.
Untuk sarana kesehatan berbasis masyarakat, di Puskesmas Imogiri II sudah
terbentuk 45 posyandu dengan 28 posyandu lansia.
8
Ratio Puskesmas terhadap dusun adalah 1 : 42, yang berarti Puskesmas
Imogiri II melayani 42 dusun dan untuk kelancaran program Puskesmas maka
setiap dusun ada penanggungjawab dusun yang disebut GASBINSUN. Selain itu
Puskesmas Imogiri II juga mempunyai petugas pembina desa, khususnya untuk
program KIA yaitu bidan desa.
9
12 Eko Fajar Yuli Setiawan,AM.d.Kep Perawat
13 Galih Raharjo,AM.d Kep Perawat
14 Endri Suryani,AM.d .Keb Bidan
15 Erlin Budianti,AM.d Keb Bidan
16 Siti Sulifah, AM.d Keb Bidan
17 Maria Vivid Widyaningrum,AM.d Keb Bidan
18 Santi Sulistiyorini,AM.d,Keb Bidan
19 Eryka Ratriviviani,AM.d Keb Bidan
20 Nuning Lestari,AM.d Keb Bidan
21 Dian Susilawati,AM.d Keb Bidan
22 Yusnita AM.d Keb Bidan
23 Giyanti Sri Wahyuningsih,AM.d KG Perawat Gigi
24 Nur Khasanah Melawati,AM.d KG Perawat Gigi
25 Diyah Imawati,SKM Kesehatan Lingkungan
26 Khikayah Aisiah,A.md GZ Ahli Gizi
27 Antun Hajar Hermawan,AM.d Analis KEsehatan
28 Yusnovi Nurlaili,AM.d KG Perawat Gigi
29 Siti Noor Zaenab, AM.d AK Analis KEsehatan
30 Annisa Murniaty,SKM Promosi Kesehatan
31 Dini Kurniadita Nurwati,S.GZ Ahli Gizi
32 Dian Avriska Wulandari,AM.d Kes Kesehatan Lingkungan
33 Denok Sito Resmi AM.d Rekam Medis
34 Aprilia Cahyaningrum,S.Farm Apoteker
35 dr. Lakwari Agthaturi Dokter Umum
36 Viviani Agustina Petugas Admin
37 Virda Widyaningrum Petugas Admin
38 Sutriyani Firyal N Petugas Admin
39 Sunardi Petugas Kebersihan
40 Dhara Rendy Ananda Putri Petugas Admin
10
41 Aji Sudarman Sopir
42 Slamet Sugiyo Penjaga Malam
11
BAB II
AGENDA AKTUALISASI
A. Latar Belakang
1. Identifikasi Isu
Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang – undangan (Undang-
Undang no. 5 tahun 2014 tentang ASN). Pegawai negeri sipil memiliki fungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat dan
pemersatu bangsa.
Dalam melaksanakan setiap tugasnya, seorang ASN diharapkan dapat
selalu menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang disingkat dengan akronim
“ANEKA” yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi. Pembelajaran dan pelatihan penerapan nilai-nilai dasar
tersebut dipaparkan melalui agenda Latsar CPNS yang diselenggarakan atas
kerjasama antara Badan Kepegawaian Negara (BKN) atau Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang berkoordinasi
dengan Pusat Pelatihan masing-masing Instansi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat menyebutkan bahwa Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas adalah
mendukung tercapainya visi pembangunan kesehatan nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat mandiri dan hidup sehat. Untuk mencapai visi tersebut,
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
12
optimal bagi masyarakat. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya kesehatan
ini menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas pelayanan kesehatan di
Indonesia termasuk Puskesmas.
Seluruh kegiatan Puskesmas akan dinilai dan dievaluasi oleh Dinas
Kesehatan dalam bentuk laporan kinerja. Secara garis besar lingkup penilaian
kinerja Puskesmas tersebut berdasarkan pada upaya-upaya Puskesmas dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang meliputi :
1. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok, dan masyarakat
2. Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
13
Angka kontak selama pandemi ini jelas menunjukkan kenaikan yang tajam
oleh karena Puskesmas juga melayani Tracing, Testing, & Treatment pada pasien
covid-19. Ditambah dengan angka kunjungan sehat yang meningkat tajam yang
diperoleh dari kunjungan warga untuk mengakses pelayanan vaksinasi. Data
tersebut dapat dilihat dari grafik berikut ini.
14
Macam-macam indikator yang dinilai dalam pencapaian KBK meliputi :
1. Indikator angka kontak, target ≥ 15% dihitung dengan rumus sebagai
berikut.
15
JKN di Google Playstore untuk smartphone Os Android atau Apps Store untuk
smartphone Os IOS.
Berdasarkan uraian di atas, maka berikut ini adalah pengelompokan
kondisi isu yang terjadi saat ini :
Tabel 3. Pengelompokan Isu
No. Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan Pengelompokan isu
1. Pelaporan data Tercapainya target KBK sesuai Pelayanan Publik
kegiatan (promotif, standar yang telah ditetapkan.
preventif, kuratif, &
rehabilitatif) yang
terbengkalai
sehingga target KBK
yang tidak tercapai.
2. Kinerja puskesmas Pendokumentasian kegiatan Pelayanan Publik
tidak terdokumentasi puskesmas bias berjalan seiring
dengan baik oleh pelaksanaan kegiatan.
karena seluruh SDM
terflosir pelayanan
teknis terkait
penanganan pandemi
covid 19.
3. Kekurangan SDM Tambahan SDM untuk Manajemen ASN
saat adanya pelayanan di Puskesmas.
percepatan vaksinasi
membuat pelayanan
dalam gedung
kurang optimal.
2. Penetapan Isu
Identifikasi isu dari permasalahan yang ada di Puskesmas Imogiri II akan
dilakukan dengan metode APKL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan
16
Kelayakan). Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat. Problematik artinya isu tersebut memiliki
dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya
secara komperehensif. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat
hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan,
dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Penilaian masalah
dilakukan dengan menggunakan skala nilai 1-5. Isu yang memiliki skor tertinggi
merupakan isu prioritas yang akan dianalisis untuk segera dicarikan solusinya.
17
pelayanan
teknis terkait
penanganan
pandemi covid
19.
3. Kekurangan
SDM saat
adanya
percepatan
vaksinasi
5 4 3 4 16
membuat
pelayanan
dalam gedung
kurang
optimal.
18
meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat. Dalam pelaksanaan tugas
tersebut seorang dokter juga wajib melaporkan kegiatannya sebagai bentuk
evaluasi kinerja. Selama ini evaluasi kinerja tersebut dilakukan salah satunya
dengan cara monitoring dan evaluasi oleh Dinas Kesehatan dan BPJS yang
dilihat dari capaian KBK pada aplikasi P-care. Oleh karena itu, pelaporan ini
bersifat penting untuk selalu dilakukan secara aktual.
19
Dampak jika kegiatan ini tidak segera dilakukan adalah kinerja pelayanan
dokter yang sudah terlaksana tidak dapat dinilai pertanggungjawabannya oleh
Dinas Kesehatan dan BPJS. Selain itu, dengan terus menerusnya target KBK
yang tidak tercapai akan menyebabkan kualitas mutu pelayanan Puskesmas
menurun serta akan mempersulit proses rekredensialing yang dilakukan setiap
tahunnya.
20
aplikasi P-care dan monev bulanan dari
BPJS
- Mengevaluasi bersama Kapus dan
dokter lain mengenai respon pasien
BPJS terkait penggunaan telemedecine
(mobile JKN)
- Melaksanakan tindak lanjut terkait
keberhasilan program optimalisasi
KBK
B. Proses Aktualisasi
Tahapan Kegiatan 1 :
Output Kegiatan 1 :
21
Pencapaian 100%
22
Daftar Lampiran 1. Foto saat konsultasi dengan mentor dan dokter senior
23
Dalam menyusun SOP harus menggunakan kata-kata yang jelas dan mudah
dipahami. Begitu pula dalam menyusun urutan prosedurnya harus jelas.
2. Nasionalisme
Musyawarah
Dalam melakukan penyusunan SOP dilakukan dengan musyawarah
bersama mentor dan dokter senior.
Persatuan
Penyusunan SOP optimalisasi KBK ini dilakukan dengan tujuan untuk
mempererat persatuan diantara seluruh anggota tim yang melakukan
pelaporan.
Kerjasama
Penyusunan SOP optimalisasi KBK dilakukan bersama-sama dengan pihak
lain, merupakan bentuk kerjasama dalam menjalankan tugas.
3. Etika Publik
Melaksanakan tugas sesuai peraturan yang berlaku
Dalam rangka melaksanakan tugas sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku maka seorang dokter di Puskesmas (FKTP) harus melaporkan
pelaksanaan kegiatannya melalui aplikasi P-care.
Cermat
Melakukan penyusunan SOP optimalisasi KBK dengan cermat dalam hal
penulisan tata naskahnya.
4. Komitmen Mutu
Efektif
Fungsi adanya SOP optimalisasi KBK ini adalah akan mempermudah dan
mempercepat pekerjaan dokter ataupun karyawan lain dalam mentransfer
ilmu dan berkolaborasi melakukan proses pelaporan.
Efisien
Dengan mudah dan cepatnya proses transfer ilmu dengan media SOP
optimalisasi KBK yang sudah ada maka tidak memerlukan biaya yang besar
24
untuk melakukan transfer ilmu terkait program pencapaian target KBK bila
ada pergantian karyawan.
Inovasi
Penyusunan SOP optimalisasi KBK ini merupakan suatu terobosan baru
yang dibuat dengan harapan dapat lebih mendetilkan tiap prosesnya.
5. Anti Korupsi
Tanggung jawab
Proses penyusunan SOP optimalisasi KBK ini merupakan bentuk
tanggungjawab saya sebagai dokter dalam melaksanakan tugas sesuai
jabatannya, saya harus melaporkan setiap pelaksanaan kegiatan pada pihak
yang berwenang, dalam konteks ini adalah Dinas Kesehatan dan BPJS.
Peduli
Penyusunan SOP optimalisasi KBK ini merupakan bentuk dari sikap
kepedulian saya sebagai dokter ahli pertama untuk membantu berperan aktif
dalam meningkatkan kembali capaian angka kontak.
Nasionalisme
Musyawarah
25
Untuk mewujudkan nilai musyawarah, dalam berkonsultasi dengan mentor
saya tidak memaksakan kehendak tetapi menyampaikan secara baik
argumentasi saya tentang usulan SOP optimalisasi KBK.
Kerjasama
Dalam melakukan konsultasi saya akan bekerjasama dengan mentor agar
dapat menghasilkan susunan SOP yang sesuai kebutuhan dan mudah
diterapkan.
Etika Publik
Hormat
Dalam melakukan konsultasi saya tetap menunjukkan sikap hormat saya
terhadap atasan yakni dengan cara berpakaian rapi, senyum ramah saat
menemui atasan.
Sopan
Dalam melakukan konsultasi saya berbicara dengan sopan, menghargai
pendapat dan masukan dari atasan, dan mengucapkan terima kasih atas
bimbingan yang telah diberikan.
Komitmen Mutu
Efektif
Dalam berkonsultasi kepada Kepala Puskesmas dilakukan dengan
mengemukakan argumentasi secara singkat, padat, dan jelas sesuai dengan
kebutuhan konsultasi terkait penyusunan SOP Optimalisasi KBK supaya
hasil konsultasi optimal.
Efisien
Kegiatan konsultasi dilakukan di lingkungan kantor pada saat jam kerja
dengan janji temu yang dilakukan sebelumnya. Hal ini merupakan upaya
penghematan biaya operasional.
Inovasi
Dalam melakukan konsultasi saya menyampaikan usulan-usulan baru
dalam susunan SOP optimalisasi KBK yang diharapkan dapat
mempermudah pelaksanaan kegiatannya.
26
Anti Korupsi
Jujur
Nilai jujur akan saya wujudkan dengan menyampaikan informasi dan data
yang akurat sesuai dengan kenyataan tanpa adanya penambahan dalam
bentuk apapun terkait proses penyusunan SOP optimalisasi KBK.
Berani
Dalam melakukan konsultasi saya berani memberikan masukan/usulan
yang membangun.
Tanggung jawab
Melakukan penyusunan SOP optimalisasi KBK dan bertanggung jawab
dengan bersedia memperbaiki kekurangan dan mensosialisasikan SOP yang
telah disepakati.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini :
Dalam proses pelaksanaan pembuatan SOP Optimalisasi KBK ini penulis dapat
memperoleh gambaran secara detil terkait tatacara yang akan ditempuh dalam
masing-masing kegiatan pendukung yang akan dilakukan selanjutnya untuk
memcapai target KBK.
dr.Yeni Nugroho
NIP. 197601052006042017
27
BUKTI FISIK KEGIATAN 1
28
Gambar 7. SOP Input Kunjungan Sakit
29
Gambar 8. SOP Optimalisasi Pencapaian Target KBK (Kapitasi Berbasis Kinerja)
30
Gambar 9. SOP Pengumpulan Data Peserta BPJS
31
1.2 Melakukan konsultasi dengan mentor dan dokter senior terkait SOP optimalisasi KBK
Hari, Tanggal : Sabtu- Kamis, 23-28 Oktober 2021
Tempat : Puskesmas Imogiri II
Kegiatan : Melakukan konsultasi dengan mentor dan dokter senior terkait
penyususnan SOP program optimalisasi KBK
Bukti Kegiatan : foto saat konsultasi SOP
32
2. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan 2
Kegiatan /Tahapan Kegiatan 2 :
Kegiatan/ Output
Melakukan sosialisasi SOP dengan pihak terkait.
Tahapan Kegiatan 2 :
Output Kegiatan 2 :
33
Pencapain 100%
34
Solusi Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menugaskan
salah satu anggota untuk tetap melaksanakan tugas pokok
pendataannya selagi anggota lain melaksanakan tugas luar
dan selanjutnya akan dilakukan secara bersama-sama
kembali setelah selesai melaksanakan tugas luar.
35
Tanggung jawab
Proses sosialisasi SOP optimalisasi KBK ini merupakan bentuk
tanggungjawab saya sebagai dokter dalam melaksanakan tugas sesuai
jabatannya.
Transparansi
Proses sosialisasi merupakan bentuk transparansi kebijakan kepada pihak-
pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan ini, termasuk sosialisasi
langsung kepada tim pengumpulan databased peserta BPJS pengakses
pelayanan vaksin covid 19 dan pelayanan poli umum di Puskesmas
Imogiri II.
Kejelasan
Untuk mewujudkan nilai kejelasan dalam melaksanakan sosialisasi saya
harus memperhatikan pemilihan kata-kata yang tepat, sehingga maksud
dan tujuan dalam penyampaian dapat mudah dipahami dan dimengerti.
Kepemimpinan
Untuk mewujudkan nilai kepemimpinan maka dalam melaksanakan
sosialisasi saya harus dapat menguasai diri dengan baik ditunjukkan
dengan tidak grogi dan tegang dalam menyampaikan sosialisasi, dan juga
dengan menerima dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari sejawat lain
dengan tenang dan benar.
2. Nasionalisme
Musyawarah
Untuk mewujudkan nilai musyawarah dalam melaksanakan sosialisasi
maka saya menerima masukan dan saran dari seluruh pihak yang bersifat
membangun dengan lapang dada untuk kelancaran dan kesuksesan
rencana aktualisasi ini agar dapat berjalan dengan baik dan sukses.
Persatuan
Nilai persatuan diwujudkan dengan memberikan sosialisasi program
kepada pengambil kebijakan/Kepala Puskesmas dan seluruh koordinator
pelayanan sehingga seluruh pihak memiliki rasa saling membutuhkan dan
saling bekerjasama dalam rangka mencapai tujuan memenuhi target KBK.
Kerjasama
36
Dalam sosialisasi SOP optimalisasi KBK terdapat diskusi terkait masukan
dan saran yang disepakati bersama-sama dengan pihak lain, hal ini
merupakan bentuk kerjasama dalam menjalankan sebuah kegiatan.
3. Etika Publik
Komunikasi
Untuk mewujudkan nilai komunikasi dalam sosialisasi maka saya harus
membuat kata-kata yang mudah dipahami apa maksud dan tujuannya,
sehingga dapat mewujudkan fungsi sosialisasi tersebut sebagai media
komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
Jujur
Untuk mewujudkan nilai jujur maka dalam menyampaikan sosialisasi saya
menyampaikan segala informasi dengan benar sesuai kenyataan dan
memelihara serta menjunjung tinggi standar etika luhur. Membawakan
sosialisasi dengan perilaku sopan santun dan norma yang berlaku.
Cermat
Menyampaikan sosialisasi SOP optimalisasi KBK dengan cermat,
memperjelas setiap tahapan kegiatan supaya dapat lebih mudah dipahami
dan dilaksanakan.
4. Komitmen Mutu
Efektif
Melaksanakan sosialisasi kegiatan dilakukan satu kali dan sekaligus
mengundang seluruh pihak yang akan bekerjasama merupakan bentuk
penerapan nilai efektif.
Efisien
Sosialisasi SOP program optimalisasi KBK cukup dilakukan di
lingkungan Puskesmas Imogiri II untuk penghematan biaya.
Cepat Tanggap
Selama pelaksanaan diskusi dalam sosialisasi bersikap antusias dan cepat
tanggap pada setiap masukan dan saran ataupun kritik membangun yang
disampaikan oleh rekan yang hadir.
37
5. Anti Korupsi
Sederhana
Untuk mewujudkan nilai sederhana dalam melaksanakan sosialisasi ini
maka pelaksanaannya dilakukan dengan sesederhana mungkin namun isi
dari sosialisasi itu jelas dan mudah dipahami. Bentuk kesederhanaan yang
dimaksud bisa dilakukan dengan pemilihan tempat pertemuan sosialisasi,
misalnya di kantor.
Keadilan
Nilai keadilan senantiasa diwujudkan dengan cara memberikan
kesempatan berpendapat kepada semua pihak yang mengikuti sosialisasi
program rancangan aktualisasi ini.
Peduli
Sosialisasi SOP program optimalisasi KBK ini merupakan bagian dari
sikap kepedulian saya sebagai dokter ahli pertama untuk membantu
berperan aktif dalam meningkatkan kembali capaian angka kontak.
38
2. Nasionalisme
Musyawarah
Untuk mewujudkan nilai musyawarah, dalam melakukan proses
pengumpulan data saya dan tim membahas terkait cara tercepat yang dapat
dilakukan untuk mengumpulkan data.
Kerjasama
Dalam melakukan pengumpulan data saya dan tim akan bekerjasama
dengan baik supaya dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan target yang
telah disepakati.
3. Etika Publik
Cermat
Membuat database peserta peserta BPJS yang mengakses pelayanan
Puskesmas Imogiri II dengan cermat dan teliti dalam pengelompokan jenis
kunjungan.
Sopan
Dalam melakukan koordinasi terkait proses pengumpulan data saya
berbicara dengan sopan, menghargai pendapat dan masukan dari rekan
kerja, dan mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang dilakukan.
4. Komitmen Mutu
Efektif
Dalam mewujudkan nilai efektif, maka proses pengumpulan data
dilakukan dengan banyak personil seshingga pekerjaan terasa lebih ringan
dan cepat selesai.
Efisien
Dalam mewujudkan nilai efisien, maka pengerjaan proses pengumpulan
data yang menggunakan jaringan internet dilakukan di area Puskesmas
menggunakan koneksi wifi yang ada, sehingga pengeluaran biaya paket
data internet pribadi lebih kecil.
Kualitas
39
Membuat database pasien yang merupakan peserta BPJS yang mengakses
pelayanan Puskesmas Imogiri II yang berkualitas agar tidak terjadi
gangguan dalam proses pelaksanaan pelaporan kegiatan melalui aplikasi
P-care. Kualitas dalam konteks ini adalah kelengkapan data yang
dikumpulkan, yakni terdiri dari nama, alamat, NIK, nomor BPJS, dsb.
5. Anti Korupsi
Jujur
Nilai jujur dapat diwujudkan dengan menyampaikan data yang akurat
sesuai dengan kenyataan tanpa adanya penambahan dalam bentuk apapun
terkait data peserta BPJS yang mengakses pelayanan di Puskesmas Imogiri
II baik berupa kunjungan sehat maupun kunjungan sakit.
Kerja keras
Dibutuhkan kerja keras dalam pembuatan database peserta BPJS yang
mengakses pelayanan Puskesmas Imogiri II supaya dapat memperoleh
data yang valid dan berkesinambungan. Hal ini akan cukup menguras
waktu, tenaga, dan pikiran.
Tanggung jawab
Melakukan pengumpulan databased peserta BPJS yang mengakses
pelayanan Puskesmas Imogiri II dengan penuh tanggung jawab yang
diwujudkan dengan kerja tuntas terhadap jobdesk yang diberikan.
40
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan
kegiatan ini :
dr.Yeni Nugroho
NIP. 197601052006042017
41
BUKTI FISIK KEGIATAN 2
Gambar 13. Daftar Hadir dan Notulensi Sosialisasi SOP Optimalisasi KBK
42
2.2 Mengumpulkan databased peserta BPJS yang mengakses pelayanan Puskesmas
Imogiri II.
43
2. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan 3
Kegiatan /Tahapan Kegiatan 3 :
Kegiatan/ Output Melaksanakan kegiatan optimalisasi KBK.
Tahapan Kegiatan 3 :
3.1 Melakukan KIE kepada pasien BPJS terkait
penggunaan
telemedecine (mobile JKN).
3.2 Melakukan On Job Training pelaporan via P-care
kepadapetugas penginput data.
Output Kegiatan 3 :
3.1 Peserta BPJS menginstal / mengupdate mobile JKN
digawai.
44
edukasi untuk bisa memanfaatkan mobile JKN.
Melakukan KIE dengan media flyer yang dapat
dibawa pulang oleh pasien sebagai acuan untuk
memproses mobile JKN.
45
1. Manajemen ASN
Sebagai ASN harus menunjukkan sikap profesional, disiplin, teliti dan
bertanggung jawab dalam melaksanakan program optimalisasi
pencapaian KBK.
2. Pelayanan Publik
Pelaksanaan program optimalisasi pencapaian KBK adalah sebuah upaya
penyempurnaan pelayanan yang komprehensif kepada masyarakat
khususnya peserta BPJS yang mengakses layanan di Puskesmas Imogiri
II.
3. Whole of Government
Pelaksanaan program optimalisasi pencapaian KBK merupakan bentuk
kerjasama antara pihak Puskesmas, BPJS dan masyarakat. Pemanfaatan
mobile JKN oleh peserta BPJS akan sangat berpengaruh dalam
mempermudah peserta dalam mengakses layanan Puskesmas Imogiri II
yakni untuk konsultasi online, pendaftaran dan pengubahan kepesertaan,
melihat fasilitas kesehatan terdekat dan jumlah ketersediaan tempat tidur,
pendaftaran secara online, pembayaran iuran dsb.
46
peserta BPJS terkait pemanfaatan mobile JKN untuk mengakses layanan
Puskesmas Imogiri II.
2.Nasionalisme
Musyawarah
Untuk mewujudkan nilai musyawarah dalam melaksanakan KIE dokter
memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya terkait hal-hal yang
belum dipahami mengenai penyakitnya ataupun mengakses jaminannya.
Cinta produk dalam negeri
Untuk mewujutkan cinta produk dalam negri dengan cara menginstal atau
memanfaatkan mobile JKN. Aplikasi ini adalah salah satu produk inovasi
dari BPJS buatan anak bangsa yang diperuntukan mempermudah peserta
untuk menikmati manfaat asuransi BPJS Kesehatan.
Kerjasama
Dalam melakukan KIE dokter dan pasien bekerja sama untuk bisa
memperoleh kemanfaatan yang lebih optimal melalui pemakaian mobile
JKN bagi kesembuhan pasien.
3.Etika Publik
Komunikasi
Untuk mewujudkan nilai komunikasi dalam proses KIE maka dokter harus
berbicara dengan kata-kata yang mudah dipahami apa maksud dan
tujuannya, sehingga dapat mewujudkan fungsi dari komunikasi itu sendiri.
Jujur
Untuk mewujudkan nilai jujur maka dalam melakukan KIE saya
menyampaikan segala informasi dengan benar sesuai kenyataan dan
memelihara serta menjunjung tinggi standar etika luhur.
Santun
Menyampaikan tujuan pemanfaatan aplikasi mobile JKN dengan sopan,
bersifat persuasif dan tidak memaksa, semua dilakukan dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
4.Komitmen Mutu
Efektif
47
Melaksanakan KIE kepada pasien sekaligus dengan keluarganya supaya
dapat memahami dengan lebih mudah dan tidak perlu dua kali menjelaskan.
Efisien
KIE cukup dilakukan di ruang periksa setelah pemeriksaan terkait kondisi
fisiknya selesai sehingga proses edukasi lebih efisien.
Kepuasan pelanggan
Pemberian KIE kepada para peserta BPJS terkait pemanfaatan mobile JKN
adalah salah satu upaya pihak Puskesmas (terkhusus peran dokter) untuk
dapat memberikan kepuasan pelayanan kepada pasien berupa konsultasi
online. Melalui aplikasi tersebut pasien dapat memperoleh konseling yang
berkualitas dan dapat dilakukan dimanapun.
5.Anti Korupsi
Sederhana
Proses KIE dilakukan dengan berbicara langsung dan menjelaskan tata cara
mengakses mobile JKN melalui gawai yang dimiliki masing-masing pasien
atau keluarga pasien.
Tanggung jawab
Dengan melakukan KIE kepada pasien BPJS terkait penggunaan
telemedecine melalui mobile JKN maka saya berperan serta dalam
mensukseskan program pemerintah yakni peningkatan kualitas pelayanan
publik menuju pelayanan prima khususnya dalam bidang kesehatan.
Peduli
Kegiatan KIE terkait pemanfaatan mobile JKN oleh pasien ini dilakukan
sebagai bentuk kepedulian saya sebagai dokter ahli pertama dalam berperan
aktif memberikan pelayanan prima kepada pasien.
Tahapan Kegiatan 3.2 : Melakukan On Job Training pelaporan via P-care kepada
petugas penginput data.
1.Akuntabilitas
Konsistensi
Proses penginputan data via aplikasi P-care harus selalu dilakukan secara
terus menerus supaya target yang diinginkan dapat tercapai.
48
Kepercayaan
Pelaksanaan kegiatan akan lebih mudah bila dilakukan secara berkelompok.
Hal ini membuat adanya pembagian kerja yang dalam pelaksanaannya
selalu menerapkan rasa saling percaya kepada sesama petugas bahwasanya
masing- masing mampu melaksanakan tugasnya dengan tuntas.
Kejelasan
Dalam melakukan proses penginputan data, untuk mewujudkan nilai
kejelasan koordinator tim membagi tugas dengan jelas sesuai dengan
kemampuannya.
2.Nasionalisme
Musyawarah
Untuk mewujudkan nilai musyawarah, dalam melakukan proses
penginputan data saya dan tim membahas terkait cara tercepat yang dapat
dilakukan untuk menginput data.
Kerjasama
Dalam melakukan penginputan data saya dan tim akan bekerjasama dengan
baik supaya dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan target yang telah
disepakati.
Persatuan
Menerapkan rasa persatuan dalam sebuah misi pencapaian target KBK
dengan cara melakukan kerjasama dalam setiap proses yang dilakukan guna
mewujudkan tujuan Bersama.
3.Etika Publik
Cermat
Melakukan penginputan data dengan cermat dan teliti melalui aplikasi P-
care sesuai dengan jenis kunjungan pasien.
Kesetaraan
Dalam melakukan proses pelaporan melalui aplikasi P-care ini diperlukan
adanya lingkungan dan suasanana kerja yang non diskriminatif terhadap
pihak tertentu. Masing-masing memiliki peran dan fungsi sesuai bidangnya.
49
4.Komitmen Mutu
Efektif
Dalam mewujudkan nilai efektif, maka proses penginputan data dilakukan
dengan banyak personil seshingga pekerjaan terasa lebih ringan dan cepat
selesai.
Efisien
Dalam mewujudkan nilai efisien, maka pengerjaan proses penginputan data
yang menggunakan jaringan internet dilakukan di area Puskesmas
menggunakan koneksi wifi yang ada, sehingga pengeluaran biaya paket
data internet pribadi lebih rendah.
Berwujud/nyata
Dengan dilakukannya penginputan pelaporan seluruh kegiatan Puskesmas
maka angka kunjungan akan naik dan hal tersebut berdampak baik pada
pencapaian target KBK.
5.Anti Korupsi
Disiplin
Penginputan data dari databased peserta BPJS yang mengakses layanan di
Puskesmas Imogiri II harus dilakukan dengan disiplin agar semua data
dapat terinput sesuai dengan target waktu yang ditetapkan.
Kerja keras
Dibutuhkan kerja keras dalam penginputan database peserta BPJS yang
mengakses pelayanan Puskesmas Imogiri II supaya dapat memperoleh
angka kunjungan yang memenuhi target capaian. Hal ini akan cukup
menguras waktu, tenaga, dan pikiran.
Tanggung jawab
Melakukan penginputan databased peserta BPJS yang mengakses
pelayanan Puskesmas Imogiri II dengan penuh tanggung jawab yang
diwujudkan dengan kerja tuntas terhadap jobdesk yang diberikan.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini :
50
Dalam kegiatan ini penulis merasa dapat memberikan informasi yang bermanfaat
kepada pasien yang akan mengakses layanan BPJS secara online melalui mobile
JKN. Hal ini harus terus digalakkan supaya pemanfaatan telemedecine lebih masif.
Yogyakarta, 20 November 2021
Disetujui oleh
Mentor,
dr.Yeni Nugroho
NIP. 197601052006042017
51
BUKTI FISIK KEGIATAN 3
Gambar 16. Foto kegiatan KIE terkait mobile JKN kepada pasien.
52
3.2. Melakukan On Job Training pelaporan via P-care kepada petugas penginput data.
Hari, Tanggal : Senin, 1 November 2021
Tempat : Puskesmas Imogiri II
Kegiatan : Memberikan contoh dan mendampingi cara melakukan entri data
kegiatan melalui aplikasi P-care.
Gambar 17. Foto salah satu kegiatan On Job Training pelaporan via P-care.
53
4. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan 4
Kegiatan /Tahapan Kegiatan 4 :
Kegiatan/ Output Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan optimalisasi
KBK.
Tahapan Kegiatan 4 :
4.1 Memantau ketercapaian KBK melalui aplikasi P-care dan
monev bulanan dari BPJS.
4.2 Mengevaluasi bersama Kapus dan dokter lain mengenai
respon pasien BPJS terkait penggunaan telemedecine (mobile
JKN).
4.3 Melaksanakan tindak lanjut terkait keberhasilan program
optimalisasi KBK.
Output Kegiatan 4 :
4.1 Kenaikan prosentase capaian KBK.
4.2 Hasil diskusi mengenai hasil respon peserta BPJS dengan
Kepala Puskesmas dan Dokter.
4.3 Ketercapaian hasil kegiatan.
Tanggal 15 - 27 November 2021
Tingkat Capaian Tujuan program optimalisasi target KBK dalam kegiatan ini
adalah menaikkan capaian angka kontak dan menurunkan rasio
rujukan.
Pencapaian 100 %.
Deskripsi Proses Tahapan Kegiatan 4.1 : Memantau ketercapaian KBK
melalui aplikasi P-care dan monev bulanan dari BPJS.
Melihat capaian kegiatan yang terkait dengan target
KBK melalui aplikasi P-care dan monev dari BPJS.
Monitoring melalui capaian target KBK dilakukan
selama kurun waktu 1 bulan.
Membuat grafik pemantauan capaian.
54
Tahapan Kegiatan 4.2 : Mengevaluasi bersama Kapus dan
dokter lain mengenai respon pasien BPJS terkait penggunaan
telemedecine (mobile JKN).
Evaluasi dilakukan secara daring melalui grup
WhatsApp.
Hasil evaluasi lebih memprioritaskan ketercapaian
KBK terlebih dahulu dibandingkan dengan penggunaan
telemedicine.
55
setiap pelaksanaan kegiatan.
2. Pelayanan Publik
Dengan melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan program
kegiatan merupakan implementasi dari nilai-nilai pelayanan publik yang
berorientasi pada kepuasan pengguna pelayanan.
3. Whole of Government
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program ini dilakukan secara bersama-
sama oleh berbagai pihak yang terkait, sehingga masukan dan saran yang
tersampaikan diharapkan benar-benar mewakili seluruh kendala yang
menghambat terlaksananya program kegiatan ini.
2. Nasionalisme
Musyawarah
Untuk mewujudkan nilai musyawarah dalam melaksanakan monitoring dan
evaluasi maka penulis mengajak kepala puskesmas dan dokter lain untuk
mengevaluasi bersama-sama terkait capaian kegiatan yang dilakukan.
Persatuan
56
Untuk mewujudkan nilai persatuan maka semua tim ikut berperan
melaksanakan percepatan kegiatan entri data untuk membantu tercapainya
target KBK.
Kerjasama
Setiap kegiatan dilakukan dengan bekerjasama sesuai porsinya masing-
masing demi berjalannya semua kegiatan termasuk untuk mencapai target
KBK.
3. Etika Publik
Komunikasi
Untuk mewujudkan nilai komunikasi dalam proses monitoring dan evaluasi
maka dokter harus menyampaikan masukan dan saran kepada tim terkait
perbaikan program guna melakukan percepatan pencapaian target KBK.
Pelayanan Optimal
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pelayanan akan
dapat terlaksana bila monitoring dan evaluasi kegiatan dilakukan dengan baik,
masukan yang membangun benar-benar digunakan untuk peningkatan
kualitas pelayanan.
Sopan
Dalam bersosialisasi dengan tim lain selama kegiatan monev maka dokter
harus tetap bersikap sopan, menyadari batasan-batasan yang perlu
disampaikan.
4. Komitmen Mutu
Efektif
Melaksanakan monitoring bersama via daring merupakan bentuk
implementasi keefektifan yang dilakukan dalam kegiatan ini.
Efisien
Monitoring dan evaluasi dilakukan secara daring adalah kegiatan yang efisien.
Inovasi
Hasil dari proses monitoring dan evaluasi dapat menimbulkan gagasan
perbaikan program dan semakin bersemangat untuk berinovasi dalam proses
pelaksanaan program kegiatan.
57
5. Anti Korupsi
Sederhana
Proses monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara sederhana yakni
memakai media yang sudah ada yakni grup WhatsApp.
Tanggung jawab
Setiap program kegiatan yang dilaksanakan senantiasa dipertanggung
jawabkan dalam bentuk pelaporan. Dalam konteks ini, pelaporan yang dikirim
ke pihak penilai (BPJS) melalui aplikasi P-care akan diberikan masukan
timbal balik berupa prosentase ketercapaian.
Disiplin
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan untuk lebih mendisiplinkan
masing-masing pihak dalam melakukan tugasnya.
Tahapan Kegiatan 4.2 : Mengevaluasi bersama Kapus dan dokter lain mengenai
respon pasien BPJS terkait penggunaan telemedecine (mobile JKN).
1. Akuntabilitas
Tanggungjawab
Proses evaluasi kegiatan merupakan sebuah bentuk tanggungjawab dari
pelaksana dalam menjalankan tugasnya.
Kepercayaan
Untuk mewujudkan nilai kepercayaan, maka saat diskusi berlangsung cara
komunikasi dilakukan dengan baik dengan dilandasi keyakinan bahwa setiap
permasalahan akan ada solusinya dan didukung data / fakta tentang hasil
analisis yang diperoleh.
Keseimbangan
Dalam proses evaluasi dapat melihat kegiatan mana saja yang memerlukan
prioritas untuk dicapai terlebih dahulu, hal ini dilakukan untuk
menyeimbangkan seluruh bentuk layanan Puskesmas supaya tetap dapat
berjalan dengan baik.
2. Nasionalisme
Musyawarah
58
Untuk mewujudkan nilai musyawarah maka dalam berdiskusi selalu
mengungkapkan gagasan dengan sopan, tidak memaksakan kehendak dan
dapat menerima saran serta masukan dari pihak lain.
Kerjasama
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan bersama-sama dengan pihak lain
merupakan upaya untuk menyempurnakan program kegiatan.
Persatuan
Menerapkan rasa persatuan dalam mencapai tujuan target KBK juga
dilakukan dalam proses monitoring dan evaluasi.
3. Etika Publik
Komunikasi
Dalam melaksanakan diskusi dengan Kepala Puskesmas dan dokter lain
dilakukan dengan cara berkomunikasi yang sopan, tidak memaksakan
kehendak dan menerima masukan-masukan yang diberikan dengan penuh
kesadaran bahwa masukan tersebut dapat membangun aktualisasi menjadi
lebih baik.
Kesetaraan
Dalam melakukan proses monitoring dan evaluasi melalui aplikasi P-care ini
diperlukan adanya rasa kesetaraan dan saling memiliki bahwa tujuan yang
dicapai adalah untuk kepntingan bersama.
Profesional
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memperbaiki secara terus
menerus sebuah program supaya kinerja yang dilakukan dapat lebih
profesional.
4. Komitmen Mutu
Efektif
Dalam mewujudkan nilai efektif, maka proses monitoring dan evaluasi
dilakukan secara daring menggunakan media yang sudah tersedia.
Efisien
Untuk mejudkan nilai efisien maka dalam proses diskusi dilaksanakan secara
sistematis dan tidak bertele-tele agar waktu yang digunakan betul-betul
59
efisien, sehingga tidak terjadi pemborosan waktu yang tidak perlu, mengingat
kepala Puskesmas dan para teman sejawat juga memiliki kepentingan lain.
Perbaikan capaian kinerja
Dengan dilakukannya monitoring dan evaluasi dalam program ini maka
semakin hari kinerja yang dilakukan akan semakin baik.
5. Anti Korupsi
Disiplin
Mengevaluasi sebuah kegiatan merupakan bentuk mendisiplinkan kegiatan itu
sendiri supaya dapat mencapai target yang diinginkan.
Jujur
Mewujudkan nilai jujur dalam berdiskusi yakni dengan mengungkapkan hasil
kepada anggota diskusi berdasarkan data sesungguhnya sesuai kenyataan dan
tidak ada manipulasi data, agar penanganan lanjutan terhadap hasil program
ini tepat sasaran dan tidak terjadi pemborosan waktu dan keuangan negara
yang tidak perlu terjadi.
Tanggung jawab
Melakukan monitoring dan evaluasi adalah bentuk tanggung jawab saya
dalam kegiatan program optimalisasi pencapaian target KBK ini.
60
kesusksesan capaian kinerja Puskesmas merupakan suatu bentuk integritas
sebagai seorang ASN.
2. Nasionalisme
Mementingkan kepentingan publik
Untuk mewujudkan nilai mementingkan kepentingan publik dalam kegiatan
tindak lanjut, maka dokter harus memperbaiki pelayanan dengan
mengutamakan kepentingan pasien/peserta BPJS agar tercapainya pemenuhan
hak pasien secara menyeluruh.
Kerjasama
Dalam rangka mempertahankan keberhasilan kinerja diperlukan sebuah
kerjsama tim yang solid supaya pencapaian tetap stabil.
Persatuan
Rasa persatuan diantara semua karyawan merupakan sebuah kunci
keberhasilan sebuah tim untuk terus mempertahankan capaian yang sudah
baik.
3. Etika Publik
Bertanggungjawab
Untuk mewujudkan nilai bertanggung jawab dalam kegiatan tindak lanjut,
maka dokter harus bertanggungjawab atas pekerjaan yang diembankan dan
harus terus berkembang untuk lebih baik dalam melayani.
Mendorong kinerja pegawai
Dalam melakukan kegiatan tindak lanjut yang baik maka dokter juga berperan
dalam mendorong kinerja pegawai untuk mempertahan pencapaiannya.
Kepemimpinan yang berkualitas
Doketr ikut berperan aktif dalam memimpin sebuah tim pencapain terget KBK
untuk tetap mempertahankan kinerjanya.
4. Komitmen Mutu
Efektif
Dalam mewujudkan nilai efektif, maka proses tindak lanjut harus selalu
dipertahankan.
61
Efisien
Untuk mewujudkan nilai efisien maka dalam proses tindak lanjut kegiatan
dilakukan dengan cara kekeluargaan yang membuat nyaman.
Inovasi
Memberikan pelayanan dengan memanfaatkan mobile JKN bagi
pasien/peserta BPJS merupakan sebuah inovasi yang dapat dengan mudah
dilaksanakan dan berguna bagi banyak pihak, yakni pasien, Puskesmas, dan
BPJS. Pelayanan online ini merupakan salah satu upaya dalam memberikan
pelayanan prima.
5. Anti Korupsi
Disiplin
Mempertahankan capaian sebagai upaya tindak lanjut memerlukan
kedisiplinan yang tinggi yang harus dilakukan oleh setiap personil.
Kerja keras
Mewujudkan nilai kerja keras dalam kegiatan tindak lanjut dilakukan
senantiasa memberikasn pelayanan yang optimal dan sungguh-sungguh demi
tercapainya kepuasan pelanggan dan menghindari terjadinya dua kali kerja,
karena akan terjadi pemborosan waktu dan biaya.
Tanggung jawab
Melakukan kegiatan tindak lanjut adalah bentuk tanggung jawab saya dalam
kegiatan program optimalisasi pencapaian target KBK ini.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini :
Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi ini penulis menjadi lebih memahami cara-cara
yang efektif dan efisien untuk tetap dapat mempertahankan serta terus memperbaiki
capaian yang telah dilakukan.
Yogyakarta, 28 November 2021
62
Disetujui oleh
Mentor,
dr.Yeni Nugroho
NIP. 197601052006042017
63
BUKTI FISIK KEGIATAN 4
ANGKA KONTAK
22.60%
14.90%
13.50%
7.48%
MG 1 MG 2 MG3 MG 4
RASIO RUJUKAN
20%
7.40% 6.70%
5.80%
MG 1 MG 2 MG3 MG 4
64
Gambar20. Monev BPJS Capaian Rasio Rujukan per 15 November 2021
Gambar 21. Monev BPJS Capaian Rasio Rujukan per 22 November 2021
4.2 Mengevaluasi bersama Kapus dan dokter lain mengenai respon pasien BPJS terkait
penggunaan telemedecine (mobile JKN).
65
4.3 Melaksanakan tindak lanjut terkait keberhasilan program optimalisasi KBK .
Target angka kontak dapat tercapai (>15%) pada akhir aktualisasi kegiatan
yakni 22,60%.
Target rasio rujukan dapat tercapai (<15%) pada akhir aktualisasi kegiatan
yakni 6,70%.
66
BAB III
ANALISIS DAMPAK
67
Semua karyawan Puskesmas Imogiri II dapat menjadi personil bagian dari tim
pencapaian target KBK (tim entri data) yang dilakukan secara bergantian.
68
D. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan optimalisasi KBK.
1. Dampak terhadap individu
Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan optimalisasi KBK serta
tindak lanjutnya bertujuan untuk menjaga supaya ritme pelayanan dan
pelaporaanya senantiasa dikerjakan sampai tuntas. Hal ini akan sangat membantu
Puskesmas dalam upaya peningkatan pelayanan kepada pasien/peserta BPJS
terutama saat masih dalam masa pandemi. Dampak jika kegiatan ini tidak
dilakukan dengan nilai-nilai dasar ASN yang bertanggung jawab dan konsisten
terhadap kinerjanya maka keberhasilan pencapaian target KBK tidak akan bertahan
lama dan berjalan efektif.
69
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarakan hasil penerapan rancangan aktualisasi dengan judul “Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai Dokter Ahli Pertama dalam
Optimalisasi Pencapaian Target KBK (Kapitasi Berbasis Kinerja) di Puskesmas
Imogiri II Kabupaten Bantul” ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Setelah menjalankan proses aktualisasi dilaksanakan tersusunlah 4 buah SOP
yang terdiri dari : SOP Optimalisasi Pencapaian Target KBK (Kapitasi
Berbasis Kinerja), SOP Pengumpulan Data Peserta, SOP Input Kunjungan
Sehat, dan SOP Input Kunjungan Sakit.
2. Seluruh SOP program pencapaian target KBK yang telah disepakati telah
disahkan oleh Kepala Puskesmas. SOP tersebut telah disosialisasikan kepada
rekan dokter, kapokja UKM dan UKP serta seluruh karyawan Puskesmas.
3. Dokter telah melakukan KIE (Konseling, Informasi, dan Edukasi) terkait
pemanfaatan mobile JKN kepada peserta/pasien BPJS yang mengakses
layanan di Puskesmas Imogiri II. Selain itu On Job Training yang telah
dilakukan selama proses aktualisasi telah membuat para tim memiliki
pemahaman yang mumpuni terkait proses pelaporan data kegiatan melalui
aplikasi P-care.
4. Seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi yang dilakukan terbukti mampu
meningkatkan angka capaian target KBK dari poin kunjungan angka kontak
dan rasio rujukan. Angka peningkatan capaian dapat dikatakan signifikan
yakni poin kunjungan angka kontak melebihi target (>15%) dengan nilai
22,60%, dan rujukan rasio mencapai target (<15%) dengan nilai 6,70%.
B. Saran
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi sebagai dokter ahli pertama di
Puskesmas Imogiri II penulis tidak dapat melaksanakan rancangan aktualisasi
sendirian tanpa bantuan teman sejawat lain maupun masyarakat. Oleh karena itu
70
dalam rangka meningkatkan keberhasilan aktualisasi ,maka terdapat beberapa saran
yang membangun, antara lain :
1. Perbaikan dan resivi SOP sifatnya sangat dinamis disesuaikan dengan
kebijakan-kebijakan yang berlaku.
2. Sosialisasi sebuah program dapat dilakukan dengan berbagai cara dan terus
menerus atau secara berkala dilakukan pengulangan untuk selalu menjaga
semangat tim pelaksana.
3. Kegiatan KIE (Konseling, Informasi, dan Edukasi) terkait pemanfaatan
mobile JKN kepada peserta/pasien BPJS yang mengakses layanan di
Puskesmas Imogiri II harus terus dilaksanakan supaya pemanfaatannya
dapat optimal.
4. Kegiatan aktualisasi ini harus dilaksanakan secara konsisten agar kinerja
Puskesmas yang sudah baik dapat terlaporkan sebagaimana mestinya dan
ketercapaian target KBK ini akan mempermudah Puskesmas dalam proses
rekredensial setiap tahunnya.
71
2. Melakukan sosialisasi SOP Terkait sosialisasi SOP Optimalisasi KBK dapat
dengan pihak terkait dilakukan proses reminder yang bertujuan untuk
mengingatkan kembali terkait target capaian yang
harus selalu dipenuhi setiap bulannya. Proses
pembuatan databased pasien/peserta BPJS yang
mengakses pelayanan di Puskesmas Imogiri II dapat
terus dilengkapi dan disempurnakan termasuk untuk
data pasien umum (non BPJS) pengakses layanan di
Puskesmas Imogiri II.
72
No. Nilai Dasar Teknik
73
pasien serta rencana tindak lanjut terapi.
74
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, Elly.dkk.2017. Modul Pelatihan Dasa Calon PNS: Manajemen Aparatur sipil
Negara. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015.Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Akuntabilitas. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015.Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Nasionalisme. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015.Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Etika Publik. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015.Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS:Komitmen Mutu.Jakarta.Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015.Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Anti Korupsi . Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Peraturan Bupati (PERBUP) nomor 109 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul
Permenpan no. 139 tahun 2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya.
(2003). Diakses pada 18 Oktober 2021, dari https://www.sdm.kemenkeu.go.id
Profil Puskesmas Imogiri II tahun 2019.
Purwanto, Erwan.A.dkk.2017. Modul Pelatihan Dasa Calon PNS: Pelayan Publik.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Suwarno, Yogi. dkk.2017. Modul Pelatihan Dasa Calon PNS: Whole of goverment.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Undang-undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta:
Pemerintah Republik Indonesia
Permenkes 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). (2019).
Diakses pada 14 Oktober 2021, dari http://bppsdmk.kemkes.go.id
Undang-undang No. 5 tahun 2014. (2017). Diakses pada 15 Oktober 2021, dari
https://peraturan.bpk.go.id/
Visi dan Misi Kabupaten Bantul. (2021). Diakses pada 18 Oktober 2021, dari
https://bantulkab.go.id/tentang_bantul/index/2020030005/visi-misi.html
75
LAMPIRAN
76
LEMBAR KONSULTASI COACH
RANCANGAN AKTUALISASI
Kegiatan 1
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Meminta masukan Memberikan arahan terkait
terkait tema dan judul tata bahasa yang digunakan
yang akan diangkat supaya lebih sesuai dengan
untuk Rancangan bidang kerja/profesinya.
Aktualisasi.
Kegiatan 2
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Menyampaikan Dilanjutkan kegiatan yang
rancangan kegiatan yang telah dirancang, sesuaikan
akan dilakukan selama setiap kegiatan dengan kondisi
di lapangan (Puskesmas
77
aktualisasi Imogiri II).
Kegiatan 3
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Menyampaikan Lanjutakan Rancangan
Rancangan Aktualisasi. Aktualisasi dan lengkapi nilai-
nilai ANEKA.
Kegiatan 4
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Menyampaikan jadwal Lanjutkan sesuai Rancangan
rencana pelaksanaan dan Aktualisasi yang telah di
Rancangan Aktualisasi kerjakan.
yang telah dilengkapi.
78
LEMBAR KONSULTASI MENTOR
RANCANGAN AKTUALISASI
Kegiatan 2
79
Kegiatan 3
Kegiatan 4
80
LEMBAR KONSULTASI COACH
LAPORAN AKTUALISASI
Kegiatan 2
81
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Menyampaikan Laporan Lengkapi sumber kebijakan tugas
Aktualisasi. dan fungsi organisasi. Persiapkan
slide presentasi untuk seminar
laporan aktualisasi dengan
mengutamakan hasil kegiatan.
82
LEMBAR KONSULTASI MENTOR
LAPORAN AKTUALISASI
Kegiatan 2
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Melakukan sosialisasi Perlu dilakukan berulang
SOP dengan pihak terkait dengan cara kekeluargaan
dan pendampingan tim
pelaksana, tidak hanya pada
koordinator pokja.
83
Kegiatan 3
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Melaksanakan kegiatan KIE diperluas di poli lain
optimalisasi KBK dan libatkan dokter lain.
Pendampingan tim entri
dilakukan secara fleksibel,
saling mengisi antar
karyawan.
Kegiatan 4
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Melakukan monitoring Pertahankan capaian yang
dan evaluasi pelaksanaan ada, tuntaskan databased
optimalisasi KBK warga di wilayah kerja
Puskesmas Imogiri II.
84
85
86
87
88
LEMBAR CATATAN MASUKAN / PERBAIKAN COACH LATSAR CPNS
KABUPATEN BANTUL
89
90
LEMBAR CATATAN MASUKAN / PERBAIKAN PENGUJI LATSAR CPNS
KABUPATEN BANTUL
2. Dapat melakukan publikasi yang lebih luas kepada masyarakat terkait jenis-
jenis pelayanan Puskesmas termasuk telemedecine atau pemanfaatan mobile
JKN, misalnya menggunakan media flyer.
91
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
(BANDIKLAT)
Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Telepon (0274) 417704
Fax (0274) 411801 Website: http://diklat.jogjaprov.go.id
Email: diklat@jogjaprov.go.id
Yang bertanda tangan dibawah ini, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III Tahun 2021
Menyatakan :
1. Bersedia untuk merubah dan melaksanakan revisi dari Penguji, Coach, dan mentor
terhadap hasil pegujian dalam Evaluasi Rancangan Aktualisasi saya hari ini.
2. Apabila saya tidak melakukan hal tersebut sampai dengan batas waktu yang
ditentukan (tujuh hari kerja), saya bersedia memperoleh sanksi dan pengurangan nilai
dari Laporan Aktualisasi saya tersebut.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
92
SLIDE PRESENTASI RANCANGAN AKTUALISASI
93
94
SLIDE PRESENTASI LAPORAN AKTUALISASI
95
96
97
Presensi Kehadiran Aktualisasi
98
15. Selasa, 9 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3
16. Rabu, 10 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3
17. Kamis, 11 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3
18. Jumat, 12 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3
19. Sabtu, 13 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3
Mengetahui,
Kepala Puskesmas
99
JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEBAGAI DOKTER AHLI PERTAMA DALAM OPTIMALISASI PENCAPAIAN TARGET
KBK (KAPITASI BERBASIS KINERJA) DI PUSKESMAS IMOGIRI II KABUPATEN BANTUL
100
TAHUN 2021
101