Anda di halaman 1dari 109

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL


SEBAGAI DOKTER AHLI PERTAMA DALAM OPTIMALISASI
PENCAPAIAN TARGET KBK (KAPITASI BERBASIS KINERJA)
DI PUSKESMAS IMOGIRI II KABUPATEN BANTUL

Nama : dr. Nurisa Fikriyani Lathifah


No. Presensi : 05 /LATSAR /Golongan III / Angkatan XIII / 2021
NIP : 199212092020122008

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN XIII
YOGYAKARTA
2021

i
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
(BANDIKLAT)

Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Telepon (0274) 417704


Fax (0274) 411801 Website : http ://diklat.jogjaprov.go.id Email : diklat@jogjaprov.go.id

BERITA ACARA
EVALUASI AKTUALISASI

Pada Hari ini Jumat Tanggal Tiga Bulan Desember Tahun Dua Ribu Dua Puluh
Satu telah dilaksanakan EVALUASI AKTUALISASI bagi Peserta Pelatihan Dasar
CPNS Golongan Dua Angkatan Tiga Belas Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu di Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta atas nama :

Nama : dr. Nurisa Fikriyani Lathifah


NIP : 199212092020122008
No. Presensi : 05
Jabatan : Calon Ahli Pertama - Dokter
Instansi : UPTD Puskesmas Imogiri II
Mentor : dr. Yeni Nugroho
Coach : Ulis Sulistiyanto, S.T., M. Pd.
Judul Laporan : Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil
Sebagai Dokter Ahli Pertama dalam Optimalisasi Pencapaian Target
KBK (Kapitasi Berbasis Kinerja) di Puskesmas Imogiri II Kabupaten
Bantul
Yogyakarta, 3 Desember 2021
Mentor Peserta

dr. Yeni Nugroho dr. Nurisa Fikriyani Lathifah


Penguji

Drs. Fauzan Mu’arifin


Pengampu Coach

Meilutfia Sekar Winasti, S.IP Ulis Sulistiyanto, S.T., M. Pd.

Petugas Nama Tanda Tangan

ii
iii
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEBAGAI DOKTER AHLI PERTAMA DALAM OPTIMALISASI PENCAPAIAN
TARGET KBK (KAPITASI BERBASIS KINERJA)
DI PUSKESMAS IMOGIRI II KABUPATEN BANTUL
Oleh :
dr. Nurisa Fikriyani Lathifah, Puskesmas Imogiri II,
nurisa.fikriyani.l@gmail.com

ABSTRAK

Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan bertujuan untuk mengoptimalkan pencapaian


target KBK (Kapitasi Berbassis Kinerja) di Puskesmas Imogiri II yang terdiri dari 3 aspek
capaian. Dalam kegiatan aktualisasi ini berfokus pada aspek pencapain angka kontak dan
prosentase rasio rujukan di Puskesmas Imogiri II. Setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu
mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yang meliputi nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Proses yang ditempuh
untuk mencapai tujuan kegiatan optimalisasi pencapaian target KBK maka penulis
melaksanakan kegiatan yang meliputi : (1) Membuat SOP optimalisasi KBK, (2) Melakukan
sosialisasi SOP dengan pihak terkait, (3) Melaksanakan kegiatan optimalisasi KBK, (4)
Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan optimalisasi KBK.

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah tersusunnya SOP
Optimalisasi KBK yang berjumlah 4 buah, databased peserta BPJS di wilayah Puskesmas
Imogiri II yang di dalamnya meliputi pasien yang pernah mengakses pelayanan di
Puskesmas Imogiri II serta meningkatnya angka kontak menjadi 22,60% dan menurunnya
rasio rujukan selama bulan November tahun 2021 menjadi 6,70%. Selain hal tersebut,
penulis juga melakukan inovasi berupa KIE (konseling, informasi, dan edukasi) kepada
pasien yang periksa di poli umum Puskesmas Imogiri II terkait penggunaan mobile JKN
dalam mengakses layanan kesehatan yang ada.

Kata kunci : Aktualisasi, KBK, angka kontak,rasio rujukan, mobile JKN

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan rancangan
aktualisasi yang akan dilaksanakan di Puskesmas Imogiri II Dinas Kesehatan
Kabupaten Bantul. Penyusunan rancangan aktualisasi ini sebagai syarat untuk
melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara pada pendidikan dan
latihan dasar (Diklatsar) CPNS Golongan III.

Penyusunan laporan ini juga tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak dan Ibu tercinta, suami dan kedua anak saya yang telah mendukung,
mendoakan, dan bekerja sama dalam menjalani setiap proses kehidupan saya
termasuk dalam pembuatan karya tulis ini.

2. Ibu dr. Yeni Nugroho, selaku mentor yang telah memberikan dukungan dan
bimbingannya.

3. Bapak Ulis Sulistiyanto, S.T., M.Pd. selaku coach yang telah memberikan
dukungan dan bimbingannya.

4. Bapak Drs. Fauzan Mu’arifin selaku penguji yang telah memberikan dukungan
dalam rangka menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini.

5. Seluruh Widya Iswara dan Staf Badan Diklat Daerah Istimewa Yogyakarta yang
telah memberikan materi, membagikan pengalaman, serta memotivasi peserta
latsar golongan III angkatan XIII.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik, saran dan masukan demi perbaikan sangat diharapkan. Besar harapan penulis
semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi banyak pihak.

Yogyakarta, 3 Desember 2021

dr. Nurisa Fikriyani Lathifah

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….. i


BERITA ACARA EVALUASI AKTUALISASI ………………………………….. ii
ABSTRAK……………………….…………………………………………………. iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. v
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………. vi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………….. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Posisi Organisasi dalam lingkup NKRI …………………………………….. 1
B. Visi Misi, Tujuan, dan Nilai Organisasi …………………………………….. 2
C. Struktur organisasi ………………………………………………………….. 5
D. Tugas dan Fungsi …………………………………………………………… 6
E. Kondisi Geografis …………………………………………………………… 8
BAB II AGENDA AKTUALISASI
A. Latar Belakang ……………………………………………………………...
12
B. Proses Aktualisasi ………………………………………………………….. 21
BAB III ANALISIS DAMPAK
A. Membuat SOP optimalisasi KBK ………………………………………….. 67
B. Melakukan sosialisasi SOP dengan pihak terkait ………………………….. 67
C. Melaksanakan kegiatan optimalisasi KBK ………………………………… 68
D. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan optimalisasi KBK ……… 69
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………………. 70
B. Saran …………………………………………………………………………. 70
C. Rencana Aksi Pengelolaan Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS …………………. 71
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….. 75
LAMPIRAN …………………………………………………………………………. 76

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Puskesmas Imogiri II …………………………………… 5


Gambar 2. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Imogiri II Kabupaten Bantul tahun 2019 ….. 8
Gambar 3. Grafik Angka Kontak FKTP Kabupaten Bantul …………………………….. 14
Gambar 4. Grafik capaian KBK Puskesmas DIY ……………………………………….. 14
Gambar 5. Teknik analisis pemecahan isu dengan menggunakan diagram fishbone …… 19
Gambar 6. SOP Input Kunjungan Sehat ………………………………………………… 28
Gambar 7. SOP Input Kunjungan Sakit ………………………………………………… 29
Gambar 8. SOP Optimalisasi Pencapaian Target KBK (Kapitasi Berbasis Kinerja)…… 30
Gambar 9. SOP Pengumpulan Data Peserta BPJS……………………………………… 31
Gambar 10. Kegiatan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas………………………….. 32
Gambar 11. Kegiatan Konsultasi dengan Dokter Senior……………………………….. 32
Gambar 12. Kegiatan Sosialisasi SOP Optimalisasi KBK……………………………… 42
Gambar 13. Daftar Hadir dan Notulensi Sosialisasi SOP Optimalisasi KBK………….. 42
Gambar 14. Salah Satu Contoh Data Kunjungan Sehat………………………………… 43
Gambar 15. Salah Satu Contoh Data Kunjungan Sakit………………………………… 43
Gambar 16. Foto kegiatan KIE terkait mobile JKN kepada pasien……………………. 52
Gambar 17. Foto salah satu kegiatan On Job Training pelaporan via P-care…………... 53
Gambar 18. Grafik Capaian Angka Kontak (cut of point >15%)………………………. 64
Gambar 19. Grafik Capaian Rasio Rujukan (cut of point >15%)………………………. 64
Gambar20. Monev BPJS Capaian Rasio Rujukan per 15 November 2021…………….. 65
Gambar 21. Monev BPJS Capaian Rasio Rujukan per 22 November 2021……………. 65
Gambar 22. Screenshot percakapan monev di grup WhatsApp……………………….. . 65

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Puskesmas Pembantu Puskesmas Imogiri II tahun 2019 ……………. 9


Tabel 2. Daftar Tenaga Kesehatan di Puskesmas Imogiri II tahun 2019 …………… 9
Tabel 3. Pengelompokan Isu ………………………………………………………. . 16
Tabel 4. Analisis Isu dengan Metode APKL ……………………………………….. 17
Tabel 5. Kegiatan Optimalisasi Pencapaian Target KBK ………………………….. 20
Tabel 6. Rencana Aksi Penyempurnaan Kegiatan Aktualisasi ……………………… 71
Tabel 7. Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS... 73

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Posisi Organisasi dalam Lingkup NKRI


Pandangan hidup sehat yang diperkenalkan oleh H.L Blum memiliki empat faktor
utama yang mempengaruhi derajat kesehatan individu / masyarakat, antara lain faktor
perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan dan genetik. Keempat faktor tersebut saling
berinteraksi satu sama lain mempengaruhi derajat kesehatan individu / masyarakat. Diantara
keempat faktor tersebut, faktor perilaku manusia merupakan faktor paling besar dan paling
sulit ditanggulangi disusul oleh faktor lingkungan. Sedangkan faktor pelayanan kesehatan
memegang peran ketiga terbesar menurut konsep ini.

Berdasarkan Permenkes no 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,


Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerja.

Puskesmas sebagai salah satu pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai tugas


pokok memberikan pembinaan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dasar.
Puskesmas Imogiri II sebagai salah satu Puskesmas di Kabupaten Bantul yang selalu
berusaha memegang peranan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk dapat ikut bertanggungjawab atas kesehatan lingkungan serta perilaku hidup sehat
secara mandiri.

Puskesmas Imogiri II Kabupaten Bantul terletak di Desa Mojohuro Sriharjo dengan


luas wilayah kerja 33,82 km2. Adapun luas wilayah kerja Puskesmas Imogiri II untuk setiap
desa yaitu Desa Kebonagung dengan luas wilayah 1,87 km2 , Desa Karangtengah dengan
luas wilayah 2,88 km2, Desa Sriharjo dengan luas wilayah 6,32 km2 dan Desa Selopamioro
dengan luas wilayah 22,75 km2. Dari 4 Desa tersebut masih terbagi atas 42 dusun yang
terdiri dari 5 dusun di wilayah Desa Kebonagung, 6 dusun di wilayah Desa Karangtengah,
13 dusun di wilayah Desa Sriharjo, dan 18 dusun di wilayah Desa Selopamioro.

1
Kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Imogiri II dimulai sekitar tahun 1985
dan mengalami renovasi akibat bencana alam gempa bumi di tahun 2006. Bangunan
Puskesmas Imogiri II didirikan atas bantuan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak
dan Gas Bumi (BP MIGAS) dan diresmikan pada tanggal 7 Juni 2007 oleh Gubernur Daerah
Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

B. Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai Organisasi


1. Visi, Misi Kabupaten Bantul
Visi Kabupaten Bantul tertulis dalam Peraturan Daerah nomor 6 tahun 2021
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2021-2026 yakni
sebagai berikut : “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas,
dan sejahtera, berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).”
Misi Pemerintah Kabupaten Bantul :
1) Penguatan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang, efektif, efisien,
bersih, akuntabel dan menghadirkan pelayanan publik prima.
2) Pengembangan Sumber Daya Manusia Unggul, berkarakter dan berbudaya
istimewa.
3) Pendayagunaan potensi lokal dengan penerapan teknologi dan penyerapan
investasi berorientasi pada pertumbuhan ekononomi inklusif.
4) Peningkatan kualitas lingkungan hidup, infrastruktur dan pengelolaan risiko
bencana.
5) Penanggulangan masalah kesejahteraan sosial secara terpadu dan pencapaian
Bantul sebagai Kabupaten Layak Anak, ramah perempuan dan difabel.

2. Visi, Misi Puskesmas Imogiri II


Visi Puskesmas Imogiri II adalah “Terwujudnya Masyarakat Imogiri yang
Sehat dan Mandiri”.
Misi Puskesmas Imogiri II adalah :
1) Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat Imogiri yang optimal.
2) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional, merata dan
terjangkau oleh masyarakat secara efisien, efektif, dan komprehensif.

2
3) Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku sehat dan hidup dalam
lingkungan yang sehat.

3. Tujuan Puskesmas Imogiri II


“Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat dan mandiri agar
terwujud derajad kesehatan masyarakat yang optimal di wilayah kerja Puskesmas
Imogiri II.”

4. Nilai Organisasi
Budaya Pemerintahan SATRIYA yang telah ditetapkan dengan Peraturan
Bupati Bantul nomor 56 tahun 2018 tentang Budaya Pemerintahan Pemerintah
kabupaten Bantul adalah sebagai berikut.
SATRIYA:
1) Selaras dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan keseimbangan
hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.
2) Akal Budi Luhur Jatidiri artinya keluhuran jati diri seseorang merupakan
pengejawantahan perikemanusiaannya.
3) Teladan Keteladanan artinya dapat dijadikan panutan/ sebagai
teladan/contoh oleh lingkungannya.
4) Rela Melayani artinya memberikan pelayanan yang lebih dari yang
diharapkan masyarakat.
5) Inovatif artinya selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke arah
kemajuan individu dan kelompok.
6) Yakin dan Percaya Diri artinya dalam melaksanakan tugas selalu didasari
atas keyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan
membawa kemajuan dan manfaat baik ke intern maupun ke ekstern.
7) Ahli atau Profesional artinya mempunyai kompetensi, komitmen dan
prestasi pada pekerjaannya.

Nilai organisasi/budaya kerja di Puskesmas Imogiri II adalah CERDAS


TERPERCAYA.
1) Cermat, tepat dan cepat dalam mengerjakan tugas dan memberikan pelayanan.

3
2) Efektif dan efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan.

3) Rela Melayani, memberikan pelayanan yang lebih dari yang diharapkan


masyarakat, kuncinya adalah kepuasan masyarakat.

4) Disiplin yang didasari ketulusan dan keikhlasan.

5) Akal budi luhur, keluhuran jati diri seseorang merupakan pengejawantahan


perikemanusiaannya.

6) Selaras dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan keseimbangan


hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.

7) TER (Teladan). Dapat dijadikan panutan/sebagai teladan/ contoh oleh


lingkungan.

8) PER (Profesional). Mempunyai kompetensi, komitmen dan prestasi pada


pekerjaan.

9) CAkap terampil, cekatan, tanggap dan responsif.

10) YAkin dalam melaksanakan tugas selalu didasari atas keyakinan dan penuh
percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan membawa kemajuan dan
manfaat baik ke internal maupun eksternal.

4
C. Struktur Organisasi

Gambar 1. Struktur Organisasi Puskesmas Imogiri II

5
D. Tugas dan Fungsi
1. Organisasi (Dinas Kesehatan)
Berdasarkan Peraturan Bupati (PERBUP) nomor 109 tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Bantul, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mempunyai fungsi
pelaksana rumah tangga dibidang kesehatan, pelaksana tugas perbantuan, dan
tugas lain-lain yang diberikan oleh Kepala Daerah. Dalam melaksanakan fungsi
sebagaimana tersebut, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mempunyai
tugas pokok sebagai berikut :

a. Menyusun rencana dan program kebijaksanaan teknis dibidang kesehatan

b. Melaksanakan pembinaan umum dibidang kesehatan berdasarakan


kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati.

c. Melaksanaan pembinaan teknis di bidang upaya pelayanan kesehatan dasar


dan upaya kesehatan rujukan dan farmasi berdasarkan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Bupati.

d. Melaksanakan pembinaan operasional sesuai kebijaksanaan yang


ditetapkan oleh Bupati.

e. Memberikan perijinan bidang kesehatan sesuai kebijaksanaan yang di


tetapkan oleh Bupati beradasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

f. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang kesehatan


sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

g. Melaksanakan pengendalian dan pembinaan UPTD dalam lingkup


tugasnya.

h. Melaksanakan pengelolaan rumah tangga dan tata usaha Dinas.

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang


tugasnya.

6
2. Unit Kerja (Puskesmas)
Tugas pokok dan fungsi Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas adalah
sebagai berikut:

a. Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan


kesehatan di wilayah kerjanya.

b. Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan


pendekatan keluar.

c. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas


mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga.

Dalam melakukan tugas Puskesmas untuk mewujudkan pembangunan


kesehatan di wilayah kerjanya maka Puskesmas menyelenggarakan pelayanan
UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) dan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
di wilayah kerjanya.

3. Pegawai
Berdsarakan KepMenPAN No.139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang
jabatan fungsional dokter dan angka kreditnya, tugas pokok dokter ahli pertama
di Puskesmas adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.

7
E. Kondisi Organisasi
1. Letak Organisasi

Gambar 2. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Imogiri II Kabupaten Bantul tahun 2019
Puskesmas Imogiri II Kabupaten Bantul terletak di Desa Mojohuro
Sriharjo. Letak titik koordinat Puskesmas Imogiri II adalah 07,9446 Bujur Timur
dan 110,3727 Lintang Selatan dengan ketinggian 43 Meter diatas permukaan
laut. Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas Imogiri II beberapa wilayah
berupa dataran rendah antara lain wilayah Kebonagung, sebagian Karangtengah,
dan sebagian Sriharjo. Wilayah berbukit dan bergunung banyak berada di
wilayah Selopamioro, sebagian Sriharjo, dan sebagian Karangtengah.

2. Sarana Prasarana
Sarana kesehatan milik pemerintah di wilayah kerja Puskesmas Imogiri
II meliputi 1 unit puskesmas induk, dan 4 unit puskesmas pembantu
(Kebonagung, Karangtengah, Lanteng Selopamioro, dan Srunggo) .Untuk
pelayanan kesehatan swasta dilaporkan hanya ada 1 Balai Pengobatan/Rumah
Bersalin yaitu BPRB Wikaden, 1 dokter praktek, dan 5 Bidan Praktek Swasta.
Untuk sarana kesehatan berbasis masyarakat, di Puskesmas Imogiri II sudah
terbentuk 45 posyandu dengan 28 posyandu lansia.

Tabel 1. Data Puskesmas Pembantu Puskesmas Imogiri II tahun 2019

8
Ratio Puskesmas terhadap dusun adalah 1 : 42, yang berarti Puskesmas
Imogiri II melayani 42 dusun dan untuk kelancaran program Puskesmas maka
setiap dusun ada penanggungjawab dusun yang disebut GASBINSUN. Selain itu
Puskesmas Imogiri II juga mempunyai petugas pembina desa, khususnya untuk
program KIA yaitu bidan desa.

3. Sumber Daya Manusia


Tenaga Kesehatan di Puskesmas Imogiri II tahun 2019 dilaporkan
sejumlah 42 tenaga kerja yang terdiri dari 27 PNS, 5 BLUD, 5 PHL, 2 Tenaga
Kontrak BOK, 1 Tenaga Kontrak Dinas Kesehatan, dan 1 honorer daerah.
Tabel 2. Daftar Tenaga Kesehatan di Puskesmas Imogiri II tahun 2019
No. Nama Jabatan
1 dr. Yeni Nugroho Dokter Umum
2 dr. Rina Astuti Dokter Umum
3 dr. Nurisa Fikriyani Lathifah Dokter Umum
4 dr. Lina Zaenabu Dokter Umum
5 drg. Imung Soca Hayati Dokter Gigi
6 Suradi,AM.d Kep Perawat
7 Sumiyarti,AM.d. Kep Perawat
8 Amperwati,AM.d Kep Perawat
9 Atika Sulistiyowati,AM.d Kep Perawat
10 Anisah Devi Shintarini,AM.d.Kep Perawat
11 Marjiyanti,AM.K Perawat

9
12 Eko Fajar Yuli Setiawan,AM.d.Kep Perawat
13 Galih Raharjo,AM.d Kep Perawat
14 Endri Suryani,AM.d .Keb Bidan
15 Erlin Budianti,AM.d Keb Bidan
16 Siti Sulifah, AM.d Keb Bidan
17 Maria Vivid Widyaningrum,AM.d Keb Bidan
18 Santi Sulistiyorini,AM.d,Keb Bidan
19 Eryka Ratriviviani,AM.d Keb Bidan
20 Nuning Lestari,AM.d Keb Bidan
21 Dian Susilawati,AM.d Keb Bidan
22 Yusnita AM.d Keb Bidan
23 Giyanti Sri Wahyuningsih,AM.d KG Perawat Gigi
24 Nur Khasanah Melawati,AM.d KG Perawat Gigi
25 Diyah Imawati,SKM Kesehatan Lingkungan
26 Khikayah Aisiah,A.md GZ Ahli Gizi
27 Antun Hajar Hermawan,AM.d Analis KEsehatan
28 Yusnovi Nurlaili,AM.d KG Perawat Gigi
29 Siti Noor Zaenab, AM.d AK Analis KEsehatan
30 Annisa Murniaty,SKM Promosi Kesehatan
31 Dini Kurniadita Nurwati,S.GZ Ahli Gizi
32 Dian Avriska Wulandari,AM.d Kes Kesehatan Lingkungan
33 Denok Sito Resmi AM.d Rekam Medis
34 Aprilia Cahyaningrum,S.Farm Apoteker
35 dr. Lakwari Agthaturi Dokter Umum
36 Viviani Agustina Petugas Admin
37 Virda Widyaningrum Petugas Admin
38 Sutriyani Firyal N Petugas Admin
39 Sunardi Petugas Kebersihan
40 Dhara Rendy Ananda Putri Petugas Admin

10
41 Aji Sudarman Sopir
42 Slamet Sugiyo Penjaga Malam

11
BAB II

AGENDA AKTUALISASI

A. Latar Belakang
1. Identifikasi Isu
Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang – undangan (Undang-
Undang no. 5 tahun 2014 tentang ASN). Pegawai negeri sipil memiliki fungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat dan
pemersatu bangsa.
Dalam melaksanakan setiap tugasnya, seorang ASN diharapkan dapat
selalu menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang disingkat dengan akronim
“ANEKA” yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi. Pembelajaran dan pelatihan penerapan nilai-nilai dasar
tersebut dipaparkan melalui agenda Latsar CPNS yang diselenggarakan atas
kerjasama antara Badan Kepegawaian Negara (BKN) atau Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang berkoordinasi
dengan Pusat Pelatihan masing-masing Instansi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat menyebutkan bahwa Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas adalah
mendukung tercapainya visi pembangunan kesehatan nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat mandiri dan hidup sehat. Untuk mencapai visi tersebut,
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang

12
optimal bagi masyarakat. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya kesehatan
ini menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas pelayanan kesehatan di
Indonesia termasuk Puskesmas.
Seluruh kegiatan Puskesmas akan dinilai dan dievaluasi oleh Dinas
Kesehatan dalam bentuk laporan kinerja. Secara garis besar lingkup penilaian
kinerja Puskesmas tersebut berdasarkan pada upaya-upaya Puskesmas dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang meliputi :
1. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok, dan masyarakat
2. Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.

Di era pandemi covid-19 ini proses pelaksanaan UKM dan UKP


mengalami perubahan yang cukup bermakna. Adaptasi kebiasaan baru membuat
seluruh aktivitas pelayanan bergeser ke arah digitalisasi. Hal ini juga
mempengaruhi tugas seorang dokter di Puskesmas yang semula pelayanan
kesehatan dilakukan dengan tatap muka (kontak langsung) beralih ke pelayanan
kesehatan secara online (telemedicine).
Dalam program UKP Puskesmas Imogiri II melayani pasien umum dan
pasien peserta BPJS. Kunjungan pasien di Puskemas Imogiri II didominasi oleh
peserta BPJS. Kunjungan pasien dikategorikan menjadi kunjungan sehat dan
kunjungan sakit. Angka kunjungan atau angka kontak pasien ini menjadi salah satu
tolak ukur kinerja Puskesmas yang penilaiannya dilakukan melalui aplikasi P-care
JKN dan terintegrasi dengan penilaian dari Dinas Kesehatan.

13
Angka kontak selama pandemi ini jelas menunjukkan kenaikan yang tajam
oleh karena Puskesmas juga melayani Tracing, Testing, & Treatment pada pasien
covid-19. Ditambah dengan angka kunjungan sehat yang meningkat tajam yang
diperoleh dari kunjungan warga untuk mengakses pelayanan vaksinasi. Data
tersebut dapat dilihat dari grafik berikut ini.

Gambar 3. Grafik Angka Kontak FKTP Kabupaten Bantul

Permasalahan yang kemudian muncul adalah proses pelaporan kegiatan


dokter di Puskesmas yang meliputi (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif)
pada tingkat layanan primer yang tidak terdokumentasi dengan baik oleh karena
proses penginputan data yang terbengkalai. Hal ini menyebabkan penilaian kinerja
seorang dokter malah dinilai turun, padahal realitas yang terjadi malah sebaliknya.
Berdasarkan data dari BPJS cabang Yogyakarta Capaian KBK Puskesmas pada
bulan Januari - Maret 2021 tidak ada yang mencapai target. (Gambar 4)

Gambar 4. Grafik capaian KBK Puskesmas DIY

14
Macam-macam indikator yang dinilai dalam pencapaian KBK meliputi :
1. Indikator angka kontak, target ≥ 15% dihitung dengan rumus sebagai
berikut.

2. Indikator Rasio Rujukan Non Spesialistik, target < 2% dihitung dengan


rumus sebagai berikut.

3. Indikator Rasio Peserta Prolanis Terkendali, target ≥ 5% dihitung


dengan rumus sebagai berikut.

Selain dapat digunakan untuk melihat kinerja Puskesmas, data laporan


kegiatan ini juga digunakan sebagai acuan penetapan jumlah kapitasi. Pembayaran
sistim kapitasi yang dilakukan BPJS didasarkan oleh KBK (Kapitasi Berbasis
Kinerja) yang memenuhi target minimal dari masing-masing indicator tersebut di
atas.
Berdasarkan pengamatan dan analisis yang dilakukan penulis selama
bertugas di Puskesmas Imogiri II, seorang dokter harus menyempurnakan dalam
melakukan uraian tugas sesuai jabatannya sehingga dapat berperan aktif dalam
upaya pencapaian target KBK yang diharapkan.
Proses pencapaian target KBK tidak lepas dengan penggunaan aplikasi P-
care JKN. Saat ini, BPJS telah mengembangkan aplikasi mobile JKN baik untuk
anggota maupun mobile JKN faskes. Dengan penggunaan aplikasi tersebut proses
pencapaiannya KBK akan jauh lebih mudah. Aplikasi mobile JKN merupakan
inovasi untuk kemudahan calon peserta atau peserta JKN-KIS, dengan
memanfaatkan teknologi informasi yang dapat diunduh melalui aplikasi mobile

15
JKN di Google Playstore untuk smartphone Os Android atau Apps Store untuk
smartphone Os IOS.
Berdasarkan uraian di atas, maka berikut ini adalah pengelompokan
kondisi isu yang terjadi saat ini :
Tabel 3. Pengelompokan Isu
No. Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan Pengelompokan isu
1. Pelaporan data Tercapainya target KBK sesuai Pelayanan Publik
kegiatan (promotif, standar yang telah ditetapkan.
preventif, kuratif, &
rehabilitatif) yang
terbengkalai
sehingga target KBK
yang tidak tercapai.
2. Kinerja puskesmas Pendokumentasian kegiatan Pelayanan Publik
tidak terdokumentasi puskesmas bias berjalan seiring
dengan baik oleh pelaksanaan kegiatan.
karena seluruh SDM
terflosir pelayanan
teknis terkait
penanganan pandemi
covid 19.
3. Kekurangan SDM Tambahan SDM untuk Manajemen ASN
saat adanya pelayanan di Puskesmas.
percepatan vaksinasi
membuat pelayanan
dalam gedung
kurang optimal.

2. Penetapan Isu
Identifikasi isu dari permasalahan yang ada di Puskesmas Imogiri II akan
dilakukan dengan metode APKL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan

16
Kelayakan). Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat. Problematik artinya isu tersebut memiliki
dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya
secara komperehensif. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat
hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan,
dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Penilaian masalah
dilakukan dengan menggunakan skala nilai 1-5. Isu yang memiliki skor tertinggi
merupakan isu prioritas yang akan dianalisis untuk segera dicarikan solusinya.

Berikut ini adalah analisis isu dengan metode APKL :


Tabel 4. Analisis Isu dengan Metode APKL
Kriteria penilaian Tota
N
Isu Aktua Problemati Kekhalayaka Laya l
o
l k n k
1. Pelaporan data
kegiatan
(promotif,
preventif,
kuratif, &
rehabilitatif)
5 5 5 5 20
yang
terbengkalai
sehingga
target KBK
yang tidak
tercapai.
2. Kinerja
puskesmas
tidak
terdokumentas
4 5 5 4 18
i dengan baik
oleh karena
seluruh SDM
terflosir

17
pelayanan
teknis terkait
penanganan
pandemi covid
19.
3. Kekurangan
SDM saat
adanya
percepatan
vaksinasi
5 4 3 4 16
membuat
pelayanan
dalam gedung
kurang
optimal.

Keterangan skala penilaian :


1 = Tidak Mendesak
2 = Kurang Mendesak
3 = Cukup Mendesak
4 = Mendesak
5 = Sangat Mendesak

3. Isu yang Diangkat


Berdasarkan analisis isu kontemporer menggunakan metode APKL yang
telah dilakukan, maka disimpulkan bahwa isu tentang pelaporan data kegiatan
(promotif, preventif, kuratif, & rehabilitatif) yang terbengkalai sehingga target
KBK yang tidak tercapai memenuhi semua kriteria aktual, problematik,
kekhalayakan, dan kelayakan menjadi patut untuk diangkat disebabkan memiliki
skor yang paling tinggi daripada isu lainnya.

Tugas pokok seorang dokter ahli pertama di Puskesmas adalah


memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang

18
meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat. Dalam pelaksanaan tugas
tersebut seorang dokter juga wajib melaporkan kegiatannya sebagai bentuk
evaluasi kinerja. Selama ini evaluasi kinerja tersebut dilakukan salah satunya
dengan cara monitoring dan evaluasi oleh Dinas Kesehatan dan BPJS yang
dilihat dari capaian KBK pada aplikasi P-care. Oleh karena itu, pelaporan ini
bersifat penting untuk selalu dilakukan secara aktual.

Gambar 5. Teknik analisis pemecahan isu dengan menggunakan diagram


fishbone

4. Penetapan Judul dan Analisis Dampak


Berdasarkan pertimbangan penetapan isu yang dianalisis menggunakan
alat penetapan yang didasarkan pada kriteria AKPL (Aktual, Kekhalayakan,
Problematik, dan Kelayakan) dan analisis penyebab masalah menggunakan
diagram fishbone, maka ditetapkan judul rancangan aktualisasi yang diangkat
ialah “Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil
Sebagai Dokter Ahli Pertama dalam Optimalisasi Pencapaian Target KBK
(Kapitasi Berbasis Kinerja) di Puskesmas Imogiri II Kabupaten Bantul“.

19
Dampak jika kegiatan ini tidak segera dilakukan adalah kinerja pelayanan
dokter yang sudah terlaksana tidak dapat dinilai pertanggungjawabannya oleh
Dinas Kesehatan dan BPJS. Selain itu, dengan terus menerusnya target KBK
yang tidak tercapai akan menyebabkan kualitas mutu pelayanan Puskesmas
menurun serta akan mempersulit proses rekredensialing yang dilakukan setiap
tahunnya.

5. Gagasan Pemechan Isu


Sebagai upaya untuk melaksanakan optimalisasi pencapaian target KBK
(Kapitasi Berbasis Kinerja) di Puskesmas Imogiri II, maka disusun rancangan
kegiatan sebagai berikut.
Tabel 5. Kegiatan Optimalisasi Pencapaian Target KBK
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
1. Membuat SOP optimalisasi - Membuat SOP terkait proses
KBK optimalisasi KBK
- Melakukan konsultasi dengan mentor
terkait SOP optimalisasi KBK
2. Melakukan sosialisasi SOP - Melaksanakan sosialisasi program
dengan pihak terkait optimalisasi KBK kepada Kepala
Puskesmas, dokter, pokja UKM dan
UKP
- Mengumpulkan databased peserta
BPJS yang mengakses pelayanan
Puskesmas Imogiri II
3. Melaksanakan kegiatan - Melakukan KIE kepada pasien BPJS
optimalisasi KBK terkait penggunaan telemedecine
(mobile JKN)
- Melakukan On Job Training pelaporan
via P-care kepada petugas penginput
data
4. Melakukan monitoring dan - Monitoring dilakukan dengan
evaluasi pelaksanaan memantau ketercapaian KBK melalui
optimalisasi KBK

20
aplikasi P-care dan monev bulanan dari
BPJS
- Mengevaluasi bersama Kapus dan
dokter lain mengenai respon pasien
BPJS terkait penggunaan telemedecine
(mobile JKN)
- Melaksanakan tindak lanjut terkait
keberhasilan program optimalisasi
KBK

B. Proses Aktualisasi

1. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan 1

Kegiatan /Tahapan Kegiatan 1 :


Kegiatan/ Output
Membuat SOP optimalisasi KBK

Tahapan Kegiatan 1 :

1.1 Membuat SOP terkait proses optimalisasi KBK


1.2 Melakukan konsultasi dengan mentor terkait SOP
optimalisasi KBK

Output Kegiatan 1 :

Tersusun 4 buah SOP optimalisasi KBK.

Tanggal 23 - 28 Oktober 2021

Tingkat Capaian Sebelumnya telah ada SK yang mengatur tentang


penanggung jawab KBK (Kapitasi Berbasis Kinerja) namun
belum ada SOP yang mengatur teknis pelaksanaannya,
setelah dilakukan penyusunan SOP terkait optimalisasi
pencapaian target KBK maka pembagian kerja diharapkan
lebih mudah untuk dilaksanakan.

21
Pencapaian 100%

Deskripsi Proses Tahapan Kegiatan 1.1 : Membuat SOP terkait proses


optimalisasi KBK

 Melakukan konsultasi terkait SK tentang KBK yang


sudah ada sebelumnya.

 Melakukan bimbingan dengan mentor dan dokter


senior terkait teknis pembuatan SOP optimalisasi
KBK.

 Menyusun SOP sesuai agenda teknis yang diperlukan


untuk mencapai target KBK.

Tahapan Kegiatan 1.2 : Melakukan konsultasi dengan


mentor terkait SOP optimalisasi KBK
 Meminta saran dan masukan terkait prosedur
penulisan dan isi dari SOP yang telah dibuat.

 Menerapkan masukan yang bersifat membangun pada


setiap proses penyusunan SOP.

 Memperbaiki SOP sesuai dengan tata naskah yang


telah ditetapkan Puskesmas.

Hambatan Proses pembuatan SOP tidak bisa setiap saat dilakukan


dengan fokus oleh karena harus tetap melaksanakan tugas
pelayanan di poli pemeriksaan umum dan melaksanakan
tanggung jawab lain setelahnya. Proses konsultasi dengan
mentor juga mengalami kendala oleh karena tempat dan
waktu tugas tidak selalu bersamaan dengan mentor.

Solusi Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengerjakan


pembuatan SOP di luar jam kerja serta berkoordinasi dengan
mentor dan dokter senior dalam waktu terpisah setelah jam
peayanan berakhir.

22
Daftar Lampiran 1. Foto saat konsultasi dengan mentor dan dokter senior

2. Salinan SOP yang disusun

Penjelasan Keterkaiatan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai- Nilai Mata


Pelatihan :
Kegiatan 1 : Membuat SOP optimalisasi KBK.
Manajemen ASN
Membuat SOP optimalisasi KBK sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan
pelaporan kegiatan kuratif, dan rehabilitatif yang mudah dipahami dan
dilaksanakan bagi seluruh karyawan yang bertugas sehingga mampu
meningkatkan kapasitas dan pengetahuan dalam hal tersebut.
Pelayanan Publik
Dengan adanya SOP yang sudah disepakati maka pelaksanaan kegiatan dan
pelaporan akan terorganisir dengan rapi sehingga pelayanan dapat
dilakukan dengan lancar dan terukur yang akan berdampak pada
meningkatnya kualitas pelayanan Puskesmas yang efektif dan efisien.
Whole of Government
Adanya SOP terkait pelayanan pasien ini memudahkan kerjasama seluruh
karyawan Puskesmas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan peran
dan fungsinya.
Nilai-Nilai ANEKA Tiap Sub Kegiatan :
Tahapan Kegiatan 1.1 : Membuat SOP terkait proses optimalisasi KBK
1. Akuntabilitas
 Tanggung jawab
Proses penyusunan SOP optimalisasi KBK ini merupakan bentuk
tanggungjawab saya sebagai dokter dalam melaksanakan tugas sesuai
jabatannya.
 Transparansi
Dalam melaksanakan setiap kegiatan (promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif) saya harus melaporkan setiap pelaksanaan kegiatan pada pihak
yang berwenang, dalam konteks ini adalah Dinas Kesehatan dan BPJS.
 Kejelasan

23
Dalam menyusun SOP harus menggunakan kata-kata yang jelas dan mudah
dipahami. Begitu pula dalam menyusun urutan prosedurnya harus jelas.

2. Nasionalisme
 Musyawarah
Dalam melakukan penyusunan SOP dilakukan dengan musyawarah
bersama mentor dan dokter senior.
 Persatuan
Penyusunan SOP optimalisasi KBK ini dilakukan dengan tujuan untuk
mempererat persatuan diantara seluruh anggota tim yang melakukan
pelaporan.
 Kerjasama
Penyusunan SOP optimalisasi KBK dilakukan bersama-sama dengan pihak
lain, merupakan bentuk kerjasama dalam menjalankan tugas.

3. Etika Publik
 Melaksanakan tugas sesuai peraturan yang berlaku
Dalam rangka melaksanakan tugas sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku maka seorang dokter di Puskesmas (FKTP) harus melaporkan
pelaksanaan kegiatannya melalui aplikasi P-care.
 Cermat
Melakukan penyusunan SOP optimalisasi KBK dengan cermat dalam hal
penulisan tata naskahnya.

4. Komitmen Mutu
 Efektif
Fungsi adanya SOP optimalisasi KBK ini adalah akan mempermudah dan
mempercepat pekerjaan dokter ataupun karyawan lain dalam mentransfer
ilmu dan berkolaborasi melakukan proses pelaporan.
 Efisien
Dengan mudah dan cepatnya proses transfer ilmu dengan media SOP
optimalisasi KBK yang sudah ada maka tidak memerlukan biaya yang besar

24
untuk melakukan transfer ilmu terkait program pencapaian target KBK bila
ada pergantian karyawan.
 Inovasi
Penyusunan SOP optimalisasi KBK ini merupakan suatu terobosan baru
yang dibuat dengan harapan dapat lebih mendetilkan tiap prosesnya.

5. Anti Korupsi
 Tanggung jawab
Proses penyusunan SOP optimalisasi KBK ini merupakan bentuk
tanggungjawab saya sebagai dokter dalam melaksanakan tugas sesuai
jabatannya, saya harus melaporkan setiap pelaksanaan kegiatan pada pihak
yang berwenang, dalam konteks ini adalah Dinas Kesehatan dan BPJS.
 Peduli
Penyusunan SOP optimalisasi KBK ini merupakan bentuk dari sikap
kepedulian saya sebagai dokter ahli pertama untuk membantu berperan aktif
dalam meningkatkan kembali capaian angka kontak.

Tahapan Kegiatan 1.2 : Melakukan konsultasi dengan mentor terkait SOP


optimalisasi KBK
Akuntabilitas
 Kepercayaan
Untuk mewujudkan nilai kepercayaan, maka saat konsultasi berlangsung
saya harus mampu berkomunikasi dengan baik yang dilandasi dengan
keyakinan bahwa setiap permasalahan akan ada solusinya.
 Kejelasan
Dalam melakukan konsultasi dengan mentor dan dokter senior saya
menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan konsultasi secara jelas
sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Nasionalisme
 Musyawarah

25
Untuk mewujudkan nilai musyawarah, dalam berkonsultasi dengan mentor
saya tidak memaksakan kehendak tetapi menyampaikan secara baik
argumentasi saya tentang usulan SOP optimalisasi KBK.
 Kerjasama
Dalam melakukan konsultasi saya akan bekerjasama dengan mentor agar
dapat menghasilkan susunan SOP yang sesuai kebutuhan dan mudah
diterapkan.

Etika Publik
 Hormat
Dalam melakukan konsultasi saya tetap menunjukkan sikap hormat saya
terhadap atasan yakni dengan cara berpakaian rapi, senyum ramah saat
menemui atasan.
 Sopan
Dalam melakukan konsultasi saya berbicara dengan sopan, menghargai
pendapat dan masukan dari atasan, dan mengucapkan terima kasih atas
bimbingan yang telah diberikan.

Komitmen Mutu
 Efektif
Dalam berkonsultasi kepada Kepala Puskesmas dilakukan dengan
mengemukakan argumentasi secara singkat, padat, dan jelas sesuai dengan
kebutuhan konsultasi terkait penyusunan SOP Optimalisasi KBK supaya
hasil konsultasi optimal.
 Efisien
Kegiatan konsultasi dilakukan di lingkungan kantor pada saat jam kerja
dengan janji temu yang dilakukan sebelumnya. Hal ini merupakan upaya
penghematan biaya operasional.
 Inovasi
Dalam melakukan konsultasi saya menyampaikan usulan-usulan baru
dalam susunan SOP optimalisasi KBK yang diharapkan dapat
mempermudah pelaksanaan kegiatannya.

26
Anti Korupsi
 Jujur
Nilai jujur akan saya wujudkan dengan menyampaikan informasi dan data
yang akurat sesuai dengan kenyataan tanpa adanya penambahan dalam
bentuk apapun terkait proses penyusunan SOP optimalisasi KBK.
 Berani
Dalam melakukan konsultasi saya berani memberikan masukan/usulan
yang membangun.
 Tanggung jawab
Melakukan penyusunan SOP optimalisasi KBK dan bertanggung jawab
dengan bersedia memperbaiki kekurangan dan mensosialisasikan SOP yang
telah disepakati.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini :

Dalam proses pelaksanaan pembuatan SOP Optimalisasi KBK ini penulis dapat
memperoleh gambaran secara detil terkait tatacara yang akan ditempuh dalam
masing-masing kegiatan pendukung yang akan dilakukan selanjutnya untuk
memcapai target KBK.

Yogyakarta, 28 Oktober 2021


Disetujui oleh
Mentor,

dr.Yeni Nugroho
NIP. 197601052006042017

27
BUKTI FISIK KEGIATAN 1

1. Membuat SOP Optimalisasi KBK


1.1 Membuat SOP terkait proses optimalisasi KBK
Hari, Tanggal : Sabtu- Kamis, 23-28 Oktober 2021
Tempat : Puskesmas Imogiri II
Kegiatan : Menyusun SOP program optimalisasi KBK
Bukti Kegiatan : foto SOP yang telah disahkan

Gambar 6. SOP Input Kunjungan Sehat

28
Gambar 7. SOP Input Kunjungan Sakit

29
Gambar 8. SOP Optimalisasi Pencapaian Target KBK (Kapitasi Berbasis Kinerja)

30
Gambar 9. SOP Pengumpulan Data Peserta BPJS

31
1.2 Melakukan konsultasi dengan mentor dan dokter senior terkait SOP optimalisasi KBK
Hari, Tanggal : Sabtu- Kamis, 23-28 Oktober 2021
Tempat : Puskesmas Imogiri II
Kegiatan : Melakukan konsultasi dengan mentor dan dokter senior terkait
penyususnan SOP program optimalisasi KBK
Bukti Kegiatan : foto saat konsultasi SOP

Gambar 10. Kegiatan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas

Gambar 11. Kegiatan Konsultasi dengan Dokter Senior

32
2. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan 2
Kegiatan /Tahapan Kegiatan 2 :
Kegiatan/ Output
Melakukan sosialisasi SOP dengan pihak terkait.

Tahapan Kegiatan 2 :

2.1 Melaksanakan sosialisasi program optimalisasi KBK


kepada Kepala Puskesmas, dokter, pokja UKM dan UKP.

2.2 Mengumpulkan databased peserta BPJS yang


mengakses pelayanan Puskesmas Imogiri II.

Output Kegiatan 2 :

2.1 Pemahaman program Optimalisasi KBK oleh seluruh


pihak yang hadir.
2.2 Databased peserta BPJS yang mengakses pelayanan
Puskesmas Imogiri II.

Tanggal 27 - 30 Oktober 2021

Tingkat Capaian Sosialisasi dilakukan kepada para pemegang program


untuk kemudian diteruskan kepada anggotanya sebagai tim
pelaksana. Pemantapan pemahaman masing-masing
anggota tim pelaksana dapat dilakukan dengan
pendampingan langsung pada saat pelaksanaan kegiatan.

Proses pengumpulan databased peserta BPJS yang


mengakses pelayanan kesehatan di Puskesmas Imogiri II
dilakukan dengan cara bekerja sama dengan berbagai pihak
yang terlibat langsung dengan kegiatannya. Pada saat
pelaksanaan aktualisasi ini pelayanan kesehatan yang
banyak diakses adalah vaksinasi covid-19 dan pelayanan
poli umum.

33
Pencapain 100%

Deskripsi Proses Tahapan Kegiatan 2.1 : Melaksanakan sosialisasi program


optimalisasi KBK kepada Kepala Puskesmas, dokter, pokja
UKM dan UKP.

 Mengundang pihak yang terkait untuk dapat


menghadiri acara sosialisasi SOP optimalisasi KBK.

 Melakukan sosialisasi SOP optimalisasi KBK


dengan disertai sesi diskusi dan pemberian kritik
serta saran terkait pelaksanaannya.

 Mengakhiri acara sosialisasi SOP optimalisasi KBK


dengan salam.

Tahapan Kegiatan 2.2 : Mengumpulkan databased peserta


BPJS yang mengakses pelayanan Puskesmas Imogiri II.
 Koordinasi bersama tim pelaksana terkait
pengumpulan data peserta BPJS yang mengakses
pelayanan vaksin covid 19 dan pelayanan poli umum
di Puskesmas Imogiri II

 Mengelompokkan data peserta pengakses pelayanan


dalam 2 kategori, yakni kelompok kunjungan sehat
dan kelompok kunjungan sakit .

 Masing-masing kelompok data kunjungan


diserahkan kepada tim yang akan melakukan entri
data melalui aplikasi P-care dan DGS.

Hambatan Dalam melakukan proses pendataan ditemukan beberapa


hambatan terkait double job pada koordinator ataupun
beberapa anggota tim yang menyebabkan kurang
optimalnya pendataan peserta BPJS pengakses pelayanan di
Puskesmas Imogiri II.

34
Solusi Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menugaskan
salah satu anggota untuk tetap melaksanakan tugas pokok
pendataannya selagi anggota lain melaksanakan tugas luar
dan selanjutnya akan dilakukan secara bersama-sama
kembali setelah selesai melaksanakan tugas luar.

Daftar Lampiran 3. Daftar hadir dan foto kegiatan sosialisasi, notulensi


kegiatan.

4. Data peserta BPJS berdasarkan jenis kunjungan


(kunjungan sakit dan kunjungan sehat).

Penjelasan Keterkaiatan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai- Nilai Mata


Pelatihan :
Kegiatan 2 : Melakukan sosialisasi SOP dengan pihak terkait.
Manajemen ASN
Dengan melakukan sosialisasi maka seluruh teman sejawat dapat
mengetahui rencana aktualisasi, sehingga dapat saling memberikan saran
dan saling bekerjasama demi lancarnya aktualisasi ini.
Pelayanan Publik
Pelaksanaan sosialisai mengenai SOP optimalisasi KBK bertujuan untuk
mengembangkan pelayanan publik agar setiap personil melakukan
pelayanan yang bertanggung jawab dan berkualitas.
Whole of Government
Sosialisasi aktualisasi dengan teman sejawat merupakan bentuk koordinasi
antar seluruh bidang pelayanan (poli umum, poli gigi, poli KIA, poli
vaksin) dan pelayanan penunjang lainnya sebagai satu kesatuan pelayanan
di Puskesmas. Semua pihak yang terkait tersebut diharuskan saling
bekerjasama dalam menyukseskan tujuan yang telah ditetapkan.

Nilai-Nilai ANEKA Tiap Sub Kegiatan :


Tahapan Kegiatan 2.1 : Melaksanakan sosialisasi program optimalisasi KBK
kepada Kepala Puskesmas, dokter, pokja UKM dan UKP.
1. Akuntabilitas

35
 Tanggung jawab
Proses sosialisasi SOP optimalisasi KBK ini merupakan bentuk
tanggungjawab saya sebagai dokter dalam melaksanakan tugas sesuai
jabatannya.
 Transparansi
Proses sosialisasi merupakan bentuk transparansi kebijakan kepada pihak-
pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan ini, termasuk sosialisasi
langsung kepada tim pengumpulan databased peserta BPJS pengakses
pelayanan vaksin covid 19 dan pelayanan poli umum di Puskesmas
Imogiri II.
 Kejelasan
Untuk mewujudkan nilai kejelasan dalam melaksanakan sosialisasi saya
harus memperhatikan pemilihan kata-kata yang tepat, sehingga maksud
dan tujuan dalam penyampaian dapat mudah dipahami dan dimengerti.
 Kepemimpinan
Untuk mewujudkan nilai kepemimpinan maka dalam melaksanakan
sosialisasi saya harus dapat menguasai diri dengan baik ditunjukkan
dengan tidak grogi dan tegang dalam menyampaikan sosialisasi, dan juga
dengan menerima dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari sejawat lain
dengan tenang dan benar.

2. Nasionalisme
 Musyawarah
Untuk mewujudkan nilai musyawarah dalam melaksanakan sosialisasi
maka saya menerima masukan dan saran dari seluruh pihak yang bersifat
membangun dengan lapang dada untuk kelancaran dan kesuksesan
rencana aktualisasi ini agar dapat berjalan dengan baik dan sukses.
 Persatuan
Nilai persatuan diwujudkan dengan memberikan sosialisasi program
kepada pengambil kebijakan/Kepala Puskesmas dan seluruh koordinator
pelayanan sehingga seluruh pihak memiliki rasa saling membutuhkan dan
saling bekerjasama dalam rangka mencapai tujuan memenuhi target KBK.
 Kerjasama

36
Dalam sosialisasi SOP optimalisasi KBK terdapat diskusi terkait masukan
dan saran yang disepakati bersama-sama dengan pihak lain, hal ini
merupakan bentuk kerjasama dalam menjalankan sebuah kegiatan.

3. Etika Publik
 Komunikasi
Untuk mewujudkan nilai komunikasi dalam sosialisasi maka saya harus
membuat kata-kata yang mudah dipahami apa maksud dan tujuannya,
sehingga dapat mewujudkan fungsi sosialisasi tersebut sebagai media
komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
 Jujur
Untuk mewujudkan nilai jujur maka dalam menyampaikan sosialisasi saya
menyampaikan segala informasi dengan benar sesuai kenyataan dan
memelihara serta menjunjung tinggi standar etika luhur. Membawakan
sosialisasi dengan perilaku sopan santun dan norma yang berlaku.
 Cermat
Menyampaikan sosialisasi SOP optimalisasi KBK dengan cermat,
memperjelas setiap tahapan kegiatan supaya dapat lebih mudah dipahami
dan dilaksanakan.

4. Komitmen Mutu
 Efektif
Melaksanakan sosialisasi kegiatan dilakukan satu kali dan sekaligus
mengundang seluruh pihak yang akan bekerjasama merupakan bentuk
penerapan nilai efektif.
 Efisien
Sosialisasi SOP program optimalisasi KBK cukup dilakukan di
lingkungan Puskesmas Imogiri II untuk penghematan biaya.
 Cepat Tanggap
Selama pelaksanaan diskusi dalam sosialisasi bersikap antusias dan cepat
tanggap pada setiap masukan dan saran ataupun kritik membangun yang
disampaikan oleh rekan yang hadir.

37
5. Anti Korupsi
 Sederhana
Untuk mewujudkan nilai sederhana dalam melaksanakan sosialisasi ini
maka pelaksanaannya dilakukan dengan sesederhana mungkin namun isi
dari sosialisasi itu jelas dan mudah dipahami. Bentuk kesederhanaan yang
dimaksud bisa dilakukan dengan pemilihan tempat pertemuan sosialisasi,
misalnya di kantor.
 Keadilan
Nilai keadilan senantiasa diwujudkan dengan cara memberikan
kesempatan berpendapat kepada semua pihak yang mengikuti sosialisasi
program rancangan aktualisasi ini.
 Peduli
Sosialisasi SOP program optimalisasi KBK ini merupakan bagian dari
sikap kepedulian saya sebagai dokter ahli pertama untuk membantu
berperan aktif dalam meningkatkan kembali capaian angka kontak.

Tahapan Kegiatan 2.2 : Mengumpulkan databased peserta BPJS yang mengakses


pelayanan Puskesmas Imogiri II.
1. Akuntabilitas
 Konsistensi
Pengumpulan data peserta BPJS yang mengakses pelayanan Puskesmas
Imogiri II harus selalu dilakukan secara terus menerus agar semua
kunjungan tercatat dengan rapi.
 Kepercayaan
Untuk mewujudkan nilai kepercayaan, maka saat proses pengumpulan
databased berlangsung saya harus mampu memberi kepercayaan kepada
tim untuk dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan pembagian
masing-masing.
 Kejelasan
Dalam melakukan proses pengumpulan data, untuk mewujudkan nilai
kejelasan saya membagi tugas dengan jelas sesuai dengan kemampuannya.

38
2. Nasionalisme
 Musyawarah
Untuk mewujudkan nilai musyawarah, dalam melakukan proses
pengumpulan data saya dan tim membahas terkait cara tercepat yang dapat
dilakukan untuk mengumpulkan data.
 Kerjasama
Dalam melakukan pengumpulan data saya dan tim akan bekerjasama
dengan baik supaya dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan target yang
telah disepakati.

3. Etika Publik
 Cermat
Membuat database peserta peserta BPJS yang mengakses pelayanan
Puskesmas Imogiri II dengan cermat dan teliti dalam pengelompokan jenis
kunjungan.
 Sopan
Dalam melakukan koordinasi terkait proses pengumpulan data saya
berbicara dengan sopan, menghargai pendapat dan masukan dari rekan
kerja, dan mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang dilakukan.

4. Komitmen Mutu
 Efektif
Dalam mewujudkan nilai efektif, maka proses pengumpulan data
dilakukan dengan banyak personil seshingga pekerjaan terasa lebih ringan
dan cepat selesai.
 Efisien
Dalam mewujudkan nilai efisien, maka pengerjaan proses pengumpulan
data yang menggunakan jaringan internet dilakukan di area Puskesmas
menggunakan koneksi wifi yang ada, sehingga pengeluaran biaya paket
data internet pribadi lebih kecil.
 Kualitas

39
Membuat database pasien yang merupakan peserta BPJS yang mengakses
pelayanan Puskesmas Imogiri II yang berkualitas agar tidak terjadi
gangguan dalam proses pelaksanaan pelaporan kegiatan melalui aplikasi
P-care. Kualitas dalam konteks ini adalah kelengkapan data yang
dikumpulkan, yakni terdiri dari nama, alamat, NIK, nomor BPJS, dsb.

5. Anti Korupsi
 Jujur
Nilai jujur dapat diwujudkan dengan menyampaikan data yang akurat
sesuai dengan kenyataan tanpa adanya penambahan dalam bentuk apapun
terkait data peserta BPJS yang mengakses pelayanan di Puskesmas Imogiri
II baik berupa kunjungan sehat maupun kunjungan sakit.
 Kerja keras
Dibutuhkan kerja keras dalam pembuatan database peserta BPJS yang
mengakses pelayanan Puskesmas Imogiri II supaya dapat memperoleh
data yang valid dan berkesinambungan. Hal ini akan cukup menguras
waktu, tenaga, dan pikiran.
 Tanggung jawab
Melakukan pengumpulan databased peserta BPJS yang mengakses
pelayanan Puskesmas Imogiri II dengan penuh tanggung jawab yang
diwujudkan dengan kerja tuntas terhadap jobdesk yang diberikan.

40
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan
kegiatan ini :

Selama proses sosilisasi terkait SOP Optimalisasi KBK penulis mendapatkan


banyak masukan teknis pelaksanaan kegiatan yang bertujuan untuk pencapaian
target ini. Sedangkan dalam proses kegiatan pengumpulan databased pasien peserta
BPJS yang mengakses layanan di Puskesmas Imogiri II penulis menyadari bahwa
proses ini memerlukan waktu yang tidak sebentar dan memerlukan keseriusan untuk
dapat memperoleh data yang akurat, sehingga kerja sama dengan tim harus terus
dilakukan demi tersusunnya data seluruh warga di wilayah kerja Puskesmas Imogiri
II .

Yogyakarta, 13 November 2021


Disetujui oleh
Mentor,

dr.Yeni Nugroho
NIP. 197601052006042017

41
BUKTI FISIK KEGIATAN 2

2. Melakukan sosialisasi SOP dengan pihak terkait.


2.1. Melaksanakan sosialisasi program optimalisasi KBK kepada Kepala Puskesmas,
dokter, pokja UKM dan UKP.

Hari, Tanggal : Jumat - Sabtu , 29-30 Oktober 2021


Tempat : Puskesmas Imogiri II
Kegiatan : Melakukan sosialisasi SOP Optimalisasi KBK yang telah
disahkan.
Bukti Kegiatan : foto, notulen, dan daftar hadir sosialisasi

Gambar 12. Kegiatan Sosialisasi SOP Optimalisasi KBK

Gambar 13. Daftar Hadir dan Notulensi Sosialisasi SOP Optimalisasi KBK

42
2.2 Mengumpulkan databased peserta BPJS yang mengakses pelayanan Puskesmas
Imogiri II.

Hari, Tanggal : Rabu - Sabtu, 27 - 30 Oktober 2021


Tempat : Puskesmas Imogiri II
Kegiatan : Mengumpulkan databased peserta BPJS yang mengakses
pelayanan di Puskesmas Imogiri II dan mengelompokkannya
menjadi kunjungan sakit dan kunjungan sehat..
Bukti Kegiatan : foto salah satu databased kunjungan sehat dan sakit.

Gambar 14. Salah Satu Contoh Data Kunjungan Sehat

Gambar 15. Salah Satu Contoh Data Kunjungan Sakit

43
2. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan 3
Kegiatan /Tahapan Kegiatan 3 :
Kegiatan/ Output Melaksanakan kegiatan optimalisasi KBK.

Tahapan Kegiatan 3 :
3.1 Melakukan KIE kepada pasien BPJS terkait
penggunaan
telemedecine (mobile JKN).
3.2 Melakukan On Job Training pelaporan via P-care
kepadapetugas penginput data.

Output Kegiatan 3 :
3.1 Peserta BPJS menginstal / mengupdate mobile JKN
digawai.

3.2 Naiknya angka kunjungan Puskesmas.


Tanggal 1 - 20 November 2021

Tingkat Capaian Selama proses pelaksanaan KIE dilakukan beberapa


pasien yang memenuhi kriteria untuk diberikan edukasi
terkait penggunaan mobile JKN sudah dilakukan.
Kegiatan On Job Training terkait pelaporan via P-care
kepada petugas penginput data dilakukan secara bertahap.
Dibentuknya tim penginput data termasuk didalamnya
memliki sebuah grup WA untuk koordinasi secara online
dan monitoring oleh koordinator kegiatan.
Deskripsi Proses Tahapan Kegiatan 3.1 : Melakukan KIE kepada pasien
BPJS terkait penggunaan telemedecine (mobile JKN).
 Kegiatan KIE terkait penggunaan mobile JKN
dilakukan pada saat saya memeriksa pasien di poli
umum.
 Pasien yang memiliki kriteria seperti : belum
memiliki jaminan, sudah memiliki jaminan namun
FKTPnya bukan di Puskesmas Imogiri 2 dilakukan

44
edukasi untuk bisa memanfaatkan mobile JKN.
 Melakukan KIE dengan media flyer yang dapat
dibawa pulang oleh pasien sebagai acuan untuk
memproses mobile JKN.

Tahapan Kegiatan 3.2 : Melakukan On Job Training


pelaporan via P-care kepada petugas penginput data.
 Koordinasi bersama tim penginput data terkait
pelaporan data pasien via P-care.
 Memberikan contoh tentang cara penginputan data
pasien dan mendampingi proses penginputan pada
awal pelaksanaan.
 Membuat grup WA tim penginput data sebagai
media koordinasi terkait proses penginputan data
pasien via P-care.
Hambatan Dalam melakukan KIE tidak dapat mendampingi secara
langsung terkait pengunduhan aplikasi mobile JKN karena
beberapa kendala, seperti pasien lupa membawa HP dan
keterbatasan waktu untuk KIE lebih lanjut.

Kegiatan On Job Training berjalan lancar. Terkait target


harian input data masih perlu ditingkatkan capaiannya supaya
hingga akhir bulan dapat memenuhi target yang diinginkan.
Solusi Melakukan edukasi melalui online pada pasien yang
mengakses layanan kunjungan online.
Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
input data tambahan untuk menutup target harian yang belum
tercapai.
Daftar Lampiran 1. Foto kegiatan KIE.
2. Foto kegiatan On Job Training.
Penjelasan Keterkaiatan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai- Nilai Mata
Pelatihan :
Kegiatan 3 : Melaksanakan kegiatan optimalisasi KBK.

45
1. Manajemen ASN
Sebagai ASN harus menunjukkan sikap profesional, disiplin, teliti dan
bertanggung jawab dalam melaksanakan program optimalisasi
pencapaian KBK.
2. Pelayanan Publik
Pelaksanaan program optimalisasi pencapaian KBK adalah sebuah upaya
penyempurnaan pelayanan yang komprehensif kepada masyarakat
khususnya peserta BPJS yang mengakses layanan di Puskesmas Imogiri
II.
3. Whole of Government
Pelaksanaan program optimalisasi pencapaian KBK merupakan bentuk
kerjasama antara pihak Puskesmas, BPJS dan masyarakat. Pemanfaatan
mobile JKN oleh peserta BPJS akan sangat berpengaruh dalam
mempermudah peserta dalam mengakses layanan Puskesmas Imogiri II
yakni untuk konsultasi online, pendaftaran dan pengubahan kepesertaan,
melihat fasilitas kesehatan terdekat dan jumlah ketersediaan tempat tidur,
pendaftaran secara online, pembayaran iuran dsb.

Nilai-Nilai ANEKA Tiap Sub Kegiatan :


Tahapan Kegiatan 3.1 : Melakukan KIE kepada pasien BPJS terkait penggunaan
telemedecine (mobile JKN).
1.Akuntabilitas
 Tanggung jawab
Proses KIE merupakan bentuk tanggung jawab seorang dokter dalam
memberikan pelayanan yang menyeluruh terkait pemenuhan akses
kesehatan pada pasiennya.
 Transparansi
Dalam melakukan KIE kepada pasien, dokter juga menyampaikan
kemungkinan kendala pasien bila mengakses mobile JKN sekaligus
memberikan solusi untuk menanganinya.
 Kejelasan
Menjelaskan dengan runtut dan memberikan contoh dalam setiap proses
yang dilakukan pada saat KIE (Konseling, Informasi, dan Edukasi) kepada

46
peserta BPJS terkait pemanfaatan mobile JKN untuk mengakses layanan
Puskesmas Imogiri II.

2.Nasionalisme
 Musyawarah
Untuk mewujudkan nilai musyawarah dalam melaksanakan KIE dokter
memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya terkait hal-hal yang
belum dipahami mengenai penyakitnya ataupun mengakses jaminannya.
 Cinta produk dalam negeri
Untuk mewujutkan cinta produk dalam negri dengan cara menginstal atau
memanfaatkan mobile JKN. Aplikasi ini adalah salah satu produk inovasi
dari BPJS buatan anak bangsa yang diperuntukan mempermudah peserta
untuk menikmati manfaat asuransi BPJS Kesehatan.
 Kerjasama
Dalam melakukan KIE dokter dan pasien bekerja sama untuk bisa
memperoleh kemanfaatan yang lebih optimal melalui pemakaian mobile
JKN bagi kesembuhan pasien.

3.Etika Publik
 Komunikasi
Untuk mewujudkan nilai komunikasi dalam proses KIE maka dokter harus
berbicara dengan kata-kata yang mudah dipahami apa maksud dan
tujuannya, sehingga dapat mewujudkan fungsi dari komunikasi itu sendiri.
 Jujur
Untuk mewujudkan nilai jujur maka dalam melakukan KIE saya
menyampaikan segala informasi dengan benar sesuai kenyataan dan
memelihara serta menjunjung tinggi standar etika luhur.
 Santun
Menyampaikan tujuan pemanfaatan aplikasi mobile JKN dengan sopan,
bersifat persuasif dan tidak memaksa, semua dilakukan dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
4.Komitmen Mutu
 Efektif

47
Melaksanakan KIE kepada pasien sekaligus dengan keluarganya supaya
dapat memahami dengan lebih mudah dan tidak perlu dua kali menjelaskan.
 Efisien
KIE cukup dilakukan di ruang periksa setelah pemeriksaan terkait kondisi
fisiknya selesai sehingga proses edukasi lebih efisien.
 Kepuasan pelanggan
Pemberian KIE kepada para peserta BPJS terkait pemanfaatan mobile JKN
adalah salah satu upaya pihak Puskesmas (terkhusus peran dokter) untuk
dapat memberikan kepuasan pelayanan kepada pasien berupa konsultasi
online. Melalui aplikasi tersebut pasien dapat memperoleh konseling yang
berkualitas dan dapat dilakukan dimanapun.

5.Anti Korupsi
 Sederhana
Proses KIE dilakukan dengan berbicara langsung dan menjelaskan tata cara
mengakses mobile JKN melalui gawai yang dimiliki masing-masing pasien
atau keluarga pasien.
 Tanggung jawab
Dengan melakukan KIE kepada pasien BPJS terkait penggunaan
telemedecine melalui mobile JKN maka saya berperan serta dalam
mensukseskan program pemerintah yakni peningkatan kualitas pelayanan
publik menuju pelayanan prima khususnya dalam bidang kesehatan.
 Peduli
Kegiatan KIE terkait pemanfaatan mobile JKN oleh pasien ini dilakukan
sebagai bentuk kepedulian saya sebagai dokter ahli pertama dalam berperan
aktif memberikan pelayanan prima kepada pasien.

Tahapan Kegiatan 3.2 : Melakukan On Job Training pelaporan via P-care kepada
petugas penginput data.
1.Akuntabilitas
 Konsistensi
Proses penginputan data via aplikasi P-care harus selalu dilakukan secara
terus menerus supaya target yang diinginkan dapat tercapai.

48
 Kepercayaan
Pelaksanaan kegiatan akan lebih mudah bila dilakukan secara berkelompok.
Hal ini membuat adanya pembagian kerja yang dalam pelaksanaannya
selalu menerapkan rasa saling percaya kepada sesama petugas bahwasanya
masing- masing mampu melaksanakan tugasnya dengan tuntas.
 Kejelasan
Dalam melakukan proses penginputan data, untuk mewujudkan nilai
kejelasan koordinator tim membagi tugas dengan jelas sesuai dengan
kemampuannya.

2.Nasionalisme
 Musyawarah
Untuk mewujudkan nilai musyawarah, dalam melakukan proses
penginputan data saya dan tim membahas terkait cara tercepat yang dapat
dilakukan untuk menginput data.
 Kerjasama
Dalam melakukan penginputan data saya dan tim akan bekerjasama dengan
baik supaya dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan target yang telah
disepakati.
 Persatuan
Menerapkan rasa persatuan dalam sebuah misi pencapaian target KBK
dengan cara melakukan kerjasama dalam setiap proses yang dilakukan guna
mewujudkan tujuan Bersama.

3.Etika Publik
 Cermat
Melakukan penginputan data dengan cermat dan teliti melalui aplikasi P-
care sesuai dengan jenis kunjungan pasien.
 Kesetaraan
Dalam melakukan proses pelaporan melalui aplikasi P-care ini diperlukan
adanya lingkungan dan suasanana kerja yang non diskriminatif terhadap
pihak tertentu. Masing-masing memiliki peran dan fungsi sesuai bidangnya.

49
4.Komitmen Mutu
 Efektif
Dalam mewujudkan nilai efektif, maka proses penginputan data dilakukan
dengan banyak personil seshingga pekerjaan terasa lebih ringan dan cepat
selesai.
 Efisien
Dalam mewujudkan nilai efisien, maka pengerjaan proses penginputan data
yang menggunakan jaringan internet dilakukan di area Puskesmas
menggunakan koneksi wifi yang ada, sehingga pengeluaran biaya paket
data internet pribadi lebih rendah.
 Berwujud/nyata
Dengan dilakukannya penginputan pelaporan seluruh kegiatan Puskesmas
maka angka kunjungan akan naik dan hal tersebut berdampak baik pada
pencapaian target KBK.

5.Anti Korupsi
 Disiplin
Penginputan data dari databased peserta BPJS yang mengakses layanan di
Puskesmas Imogiri II harus dilakukan dengan disiplin agar semua data
dapat terinput sesuai dengan target waktu yang ditetapkan.
 Kerja keras
Dibutuhkan kerja keras dalam penginputan database peserta BPJS yang
mengakses pelayanan Puskesmas Imogiri II supaya dapat memperoleh
angka kunjungan yang memenuhi target capaian. Hal ini akan cukup
menguras waktu, tenaga, dan pikiran.
 Tanggung jawab
Melakukan penginputan databased peserta BPJS yang mengakses
pelayanan Puskesmas Imogiri II dengan penuh tanggung jawab yang
diwujudkan dengan kerja tuntas terhadap jobdesk yang diberikan.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini :

50
Dalam kegiatan ini penulis merasa dapat memberikan informasi yang bermanfaat
kepada pasien yang akan mengakses layanan BPJS secara online melalui mobile
JKN. Hal ini harus terus digalakkan supaya pemanfaatan telemedecine lebih masif.
Yogyakarta, 20 November 2021
Disetujui oleh
Mentor,

dr.Yeni Nugroho
NIP. 197601052006042017

51
BUKTI FISIK KEGIATAN 3

3. Melaksanakan kegiatan optimalisasi KBK.


3.1. Melakukan KIE kepada pasien BPJS terkait penggunaan telemedecine (mobile JKN).
Hari, Tanggal : Senin - Sabtu , 1-20 November 2021
Tempat : Puskesmas Imogiri II
Kegiatan : Memberikan KIE terkait pemanfaatan mobile JKN kepada pasien
BPJS yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Imogiri II

Bukti Kegiatan : foto kegiatan KIE

Gambar 16. Foto kegiatan KIE terkait mobile JKN kepada pasien.

52
3.2. Melakukan On Job Training pelaporan via P-care kepada petugas penginput data.
Hari, Tanggal : Senin, 1 November 2021
Tempat : Puskesmas Imogiri II
Kegiatan : Memberikan contoh dan mendampingi cara melakukan entri data
kegiatan melalui aplikasi P-care.

Bukti Kegiatan : foto kegiatan On Job Training.

Gambar 17. Foto salah satu kegiatan On Job Training pelaporan via P-care.

53
4. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan 4
Kegiatan /Tahapan Kegiatan 4 :
Kegiatan/ Output Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan optimalisasi
KBK.

Tahapan Kegiatan 4 :
4.1 Memantau ketercapaian KBK melalui aplikasi P-care dan
monev bulanan dari BPJS.
4.2 Mengevaluasi bersama Kapus dan dokter lain mengenai
respon pasien BPJS terkait penggunaan telemedecine (mobile
JKN).
4.3 Melaksanakan tindak lanjut terkait keberhasilan program
optimalisasi KBK.

Output Kegiatan 4 :
4.1 Kenaikan prosentase capaian KBK.
4.2 Hasil diskusi mengenai hasil respon peserta BPJS dengan
Kepala Puskesmas dan Dokter.
4.3 Ketercapaian hasil kegiatan.
Tanggal 15 - 27 November 2021

Tingkat Capaian Tujuan program optimalisasi target KBK dalam kegiatan ini
adalah menaikkan capaian angka kontak dan menurunkan rasio
rujukan.
Pencapaian 100 %.
Deskripsi Proses Tahapan Kegiatan 4.1 : Memantau ketercapaian KBK
melalui aplikasi P-care dan monev bulanan dari BPJS.
 Melihat capaian kegiatan yang terkait dengan target
KBK melalui aplikasi P-care dan monev dari BPJS.
 Monitoring melalui capaian target KBK dilakukan
selama kurun waktu 1 bulan.
 Membuat grafik pemantauan capaian.

54
Tahapan Kegiatan 4.2 : Mengevaluasi bersama Kapus dan
dokter lain mengenai respon pasien BPJS terkait penggunaan
telemedecine (mobile JKN).
 Evaluasi dilakukan secara daring melalui grup
WhatsApp.
 Hasil evaluasi lebih memprioritaskan ketercapaian
KBK terlebih dahulu dibandingkan dengan penggunaan
telemedicine.

Tahapan Kegiatan 4.3 : Melaksanakan tindak lanjut terkait


keberhasilan program optimalisasi KBK .
 Bentuk kegiatan program pencapaian target KBK akan
tetap terus dilaksanakan.
 Monitoring dan evaluasi ketercapaian target KBK akan
selalu dilakukan tiap bulannya.
Hambatan Pada minggu awal proses monitoring dan evaluasi
berlangsung ditemukan kendala yang menyebabkan entri data
kegiatan belum terselesaikan. Kendala tersebut adalah cukup
banyaknya data yang harus dientri dalam 1 hari, sedangkan
personil tim entri jumlahnya minimalis.
Solusi Dilakukan program percepatan entri data dengan
memberikan personil tambahan untuk melakukan entri data
yang masih menumpuk, sehingga pada akhirnya dapat
terselesaikan sesuai target yang diinginkan.
Daftar Lampiran 1. Grafik kenaikan angka kontak dan penurunan rasio rujukan.
2. Foto screenshoot kegiatan monev via daring.
Penjelasan Keterkaiatan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai- Nilai Mata
Pelatihan :
Kegiatan 4 : Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan optimalisasi KBK.
1. Manajemen ASN
Sebagai ASN harus menunjukkan sikap profesional, disiplin, teliti dan
bertanggung jawab dalam melaksanakan setiap tugas yang diamanahkan.
Sikap terbuka, mau menerima kritik dan saran juga sangat diperlukan dalam

55
setiap pelaksanaan kegiatan.
2. Pelayanan Publik
Dengan melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan program
kegiatan merupakan implementasi dari nilai-nilai pelayanan publik yang
berorientasi pada kepuasan pengguna pelayanan.
3. Whole of Government
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program ini dilakukan secara bersama-
sama oleh berbagai pihak yang terkait, sehingga masukan dan saran yang
tersampaikan diharapkan benar-benar mewakili seluruh kendala yang
menghambat terlaksananya program kegiatan ini.

Nilai-Nilai ANEKA Tiap Sub Kegiatan :


Tahapan Kegiatan 4.1 : Memantau ketercapaian KBK melalui aplikasi P-care dan
monev bulanan dari BPJS.
1. Akuntabilitas
 Konsistensi
Dengan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi maka implementasi nilai
konsistensi dalam melakukan sebuah kegiatan akan lebih mudah ditegakkan.
 Tanggungjawab
Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi setiap personil harus memiliki rasa
tanggung jawab terhadap amanah pekerjaan yang diembankan kepadanya dan
bersedia menyelesaikan tugasnya tepat waktu.
 Kejelasan
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini merupakan implementasi nilai kejelasan
sebuah program kegiatan oleh karena dalam kegiatan monev ini dapat melihat
seberapa efektifnya kegiatan ini untuk mencapai target KBK.

2. Nasionalisme
 Musyawarah
Untuk mewujudkan nilai musyawarah dalam melaksanakan monitoring dan
evaluasi maka penulis mengajak kepala puskesmas dan dokter lain untuk
mengevaluasi bersama-sama terkait capaian kegiatan yang dilakukan.
 Persatuan

56
Untuk mewujudkan nilai persatuan maka semua tim ikut berperan
melaksanakan percepatan kegiatan entri data untuk membantu tercapainya
target KBK.
 Kerjasama
Setiap kegiatan dilakukan dengan bekerjasama sesuai porsinya masing-
masing demi berjalannya semua kegiatan termasuk untuk mencapai target
KBK.

3. Etika Publik
 Komunikasi
Untuk mewujudkan nilai komunikasi dalam proses monitoring dan evaluasi
maka dokter harus menyampaikan masukan dan saran kepada tim terkait
perbaikan program guna melakukan percepatan pencapaian target KBK.
 Pelayanan Optimal
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pelayanan akan
dapat terlaksana bila monitoring dan evaluasi kegiatan dilakukan dengan baik,
masukan yang membangun benar-benar digunakan untuk peningkatan
kualitas pelayanan.
 Sopan
Dalam bersosialisasi dengan tim lain selama kegiatan monev maka dokter
harus tetap bersikap sopan, menyadari batasan-batasan yang perlu
disampaikan.

4. Komitmen Mutu
 Efektif
Melaksanakan monitoring bersama via daring merupakan bentuk
implementasi keefektifan yang dilakukan dalam kegiatan ini.
 Efisien
Monitoring dan evaluasi dilakukan secara daring adalah kegiatan yang efisien.
 Inovasi
Hasil dari proses monitoring dan evaluasi dapat menimbulkan gagasan
perbaikan program dan semakin bersemangat untuk berinovasi dalam proses
pelaksanaan program kegiatan.

57
5. Anti Korupsi
 Sederhana
Proses monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara sederhana yakni
memakai media yang sudah ada yakni grup WhatsApp.
 Tanggung jawab
Setiap program kegiatan yang dilaksanakan senantiasa dipertanggung
jawabkan dalam bentuk pelaporan. Dalam konteks ini, pelaporan yang dikirim
ke pihak penilai (BPJS) melalui aplikasi P-care akan diberikan masukan
timbal balik berupa prosentase ketercapaian.
 Disiplin
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan untuk lebih mendisiplinkan
masing-masing pihak dalam melakukan tugasnya.

Tahapan Kegiatan 4.2 : Mengevaluasi bersama Kapus dan dokter lain mengenai
respon pasien BPJS terkait penggunaan telemedecine (mobile JKN).
1. Akuntabilitas
 Tanggungjawab
Proses evaluasi kegiatan merupakan sebuah bentuk tanggungjawab dari
pelaksana dalam menjalankan tugasnya.
 Kepercayaan
Untuk mewujudkan nilai kepercayaan, maka saat diskusi berlangsung cara
komunikasi dilakukan dengan baik dengan dilandasi keyakinan bahwa setiap
permasalahan akan ada solusinya dan didukung data / fakta tentang hasil
analisis yang diperoleh.
 Keseimbangan
Dalam proses evaluasi dapat melihat kegiatan mana saja yang memerlukan
prioritas untuk dicapai terlebih dahulu, hal ini dilakukan untuk
menyeimbangkan seluruh bentuk layanan Puskesmas supaya tetap dapat
berjalan dengan baik.

2. Nasionalisme
 Musyawarah

58
Untuk mewujudkan nilai musyawarah maka dalam berdiskusi selalu
mengungkapkan gagasan dengan sopan, tidak memaksakan kehendak dan
dapat menerima saran serta masukan dari pihak lain.
 Kerjasama
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan bersama-sama dengan pihak lain
merupakan upaya untuk menyempurnakan program kegiatan.
 Persatuan
Menerapkan rasa persatuan dalam mencapai tujuan target KBK juga
dilakukan dalam proses monitoring dan evaluasi.

3. Etika Publik
 Komunikasi
Dalam melaksanakan diskusi dengan Kepala Puskesmas dan dokter lain
dilakukan dengan cara berkomunikasi yang sopan, tidak memaksakan
kehendak dan menerima masukan-masukan yang diberikan dengan penuh
kesadaran bahwa masukan tersebut dapat membangun aktualisasi menjadi
lebih baik.
 Kesetaraan
Dalam melakukan proses monitoring dan evaluasi melalui aplikasi P-care ini
diperlukan adanya rasa kesetaraan dan saling memiliki bahwa tujuan yang
dicapai adalah untuk kepntingan bersama.
 Profesional
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memperbaiki secara terus
menerus sebuah program supaya kinerja yang dilakukan dapat lebih
profesional.

4. Komitmen Mutu
 Efektif
Dalam mewujudkan nilai efektif, maka proses monitoring dan evaluasi
dilakukan secara daring menggunakan media yang sudah tersedia.
 Efisien
Untuk mejudkan nilai efisien maka dalam proses diskusi dilaksanakan secara
sistematis dan tidak bertele-tele agar waktu yang digunakan betul-betul

59
efisien, sehingga tidak terjadi pemborosan waktu yang tidak perlu, mengingat
kepala Puskesmas dan para teman sejawat juga memiliki kepentingan lain.
 Perbaikan capaian kinerja
Dengan dilakukannya monitoring dan evaluasi dalam program ini maka
semakin hari kinerja yang dilakukan akan semakin baik.

5. Anti Korupsi
 Disiplin
Mengevaluasi sebuah kegiatan merupakan bentuk mendisiplinkan kegiatan itu
sendiri supaya dapat mencapai target yang diinginkan.
 Jujur
Mewujudkan nilai jujur dalam berdiskusi yakni dengan mengungkapkan hasil
kepada anggota diskusi berdasarkan data sesungguhnya sesuai kenyataan dan
tidak ada manipulasi data, agar penanganan lanjutan terhadap hasil program
ini tepat sasaran dan tidak terjadi pemborosan waktu dan keuangan negara
yang tidak perlu terjadi.
 Tanggung jawab
Melakukan monitoring dan evaluasi adalah bentuk tanggung jawab saya
dalam kegiatan program optimalisasi pencapaian target KBK ini.

Tahapan Kegiatan 4.3 : Melaksanakan tindak lanjut terkait keberhasilan program


optimalisasi KBK .
1. Akuntabilitas
 Tanggungjawab
Proses tindak lanjut kegiatan merupakan sebuah bentuk tanggungjawab dari
pelaksana dan tim dalam menjalankan tugas jabatannya.
 Konsistensi
Konsisten dalam melaksanakan kegiatan dengan metode yang sudah terbukti
keberhasilannya akan membuat suatu capaian kerja yang stabil, bahkan proses
tersebut masih dapat ditingkatkan lagi dengan inovasi yang lebih
memudahkan.
 Integritas
Melanjutkan dan mempertahankan program yang bermanfaat untuk

60
kesusksesan capaian kinerja Puskesmas merupakan suatu bentuk integritas
sebagai seorang ASN.

2. Nasionalisme
 Mementingkan kepentingan publik
Untuk mewujudkan nilai mementingkan kepentingan publik dalam kegiatan
tindak lanjut, maka dokter harus memperbaiki pelayanan dengan
mengutamakan kepentingan pasien/peserta BPJS agar tercapainya pemenuhan
hak pasien secara menyeluruh.
 Kerjasama
Dalam rangka mempertahankan keberhasilan kinerja diperlukan sebuah
kerjsama tim yang solid supaya pencapaian tetap stabil.
 Persatuan
Rasa persatuan diantara semua karyawan merupakan sebuah kunci
keberhasilan sebuah tim untuk terus mempertahankan capaian yang sudah
baik.

3. Etika Publik
 Bertanggungjawab
Untuk mewujudkan nilai bertanggung jawab dalam kegiatan tindak lanjut,
maka dokter harus bertanggungjawab atas pekerjaan yang diembankan dan
harus terus berkembang untuk lebih baik dalam melayani.
 Mendorong kinerja pegawai
Dalam melakukan kegiatan tindak lanjut yang baik maka dokter juga berperan
dalam mendorong kinerja pegawai untuk mempertahan pencapaiannya.
 Kepemimpinan yang berkualitas
Doketr ikut berperan aktif dalam memimpin sebuah tim pencapain terget KBK
untuk tetap mempertahankan kinerjanya.

4. Komitmen Mutu
 Efektif
Dalam mewujudkan nilai efektif, maka proses tindak lanjut harus selalu
dipertahankan.

61
 Efisien
Untuk mewujudkan nilai efisien maka dalam proses tindak lanjut kegiatan
dilakukan dengan cara kekeluargaan yang membuat nyaman.
 Inovasi
Memberikan pelayanan dengan memanfaatkan mobile JKN bagi
pasien/peserta BPJS merupakan sebuah inovasi yang dapat dengan mudah
dilaksanakan dan berguna bagi banyak pihak, yakni pasien, Puskesmas, dan
BPJS. Pelayanan online ini merupakan salah satu upaya dalam memberikan
pelayanan prima.

5. Anti Korupsi
 Disiplin
Mempertahankan capaian sebagai upaya tindak lanjut memerlukan
kedisiplinan yang tinggi yang harus dilakukan oleh setiap personil.
 Kerja keras
Mewujudkan nilai kerja keras dalam kegiatan tindak lanjut dilakukan
senantiasa memberikasn pelayanan yang optimal dan sungguh-sungguh demi
tercapainya kepuasan pelanggan dan menghindari terjadinya dua kali kerja,
karena akan terjadi pemborosan waktu dan biaya.
 Tanggung jawab
Melakukan kegiatan tindak lanjut adalah bentuk tanggung jawab saya dalam
kegiatan program optimalisasi pencapaian target KBK ini.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini :
Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi ini penulis menjadi lebih memahami cara-cara
yang efektif dan efisien untuk tetap dapat mempertahankan serta terus memperbaiki
capaian yang telah dilakukan.
Yogyakarta, 28 November 2021

62
Disetujui oleh
Mentor,

dr.Yeni Nugroho
NIP. 197601052006042017

63
BUKTI FISIK KEGIATAN 4

4. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan optimalisasi KBK.


4.1 Memantau ketercapaian KBK melalui aplikasi P-care dan monev bulanan dari BPJS.
Hari, Tanggal : Senin - Sabtu , 15 - 27 November 2021
Tempat : Puskesmas Imogiri II
Kegiatan : Melakukan pemantauan ketercapaian target KBK melalui
aplikasi P-care dan monev bulanan BPJS

Bukti Kegiatan : Grafik capaian target KBK

ANGKA KONTAK

22.60%

14.90%
13.50%

7.48%

MG 1 MG 2 MG3 MG 4

Gambar 18. Grafik Capaian Angka Kontak (cut of point >15%)

RASIO RUJUKAN

20%

7.40% 6.70%
5.80%

MG 1 MG 2 MG3 MG 4

Gambar 19. Grafik Capaian Rasio Rujukan (cut of point <15%)

64
Gambar20. Monev BPJS Capaian Rasio Rujukan per 15 November 2021

Gambar 21. Monev BPJS Capaian Rasio Rujukan per 22 November 2021

4.2 Mengevaluasi bersama Kapus dan dokter lain mengenai respon pasien BPJS terkait
penggunaan telemedecine (mobile JKN).

Hari, Tanggal : Sabtu , 20 November 2021


Tempat : Puskesmas Imogiri II
Kegiatan : Melakukan diskusi evaluasi capaian target KBK via daring
Bukti Kegiatan : Foto screenshot percakapan di grup WhatsApp.

Gambar 22. Screenshot percakapan monev di grup WhatsApp

65
4.3 Melaksanakan tindak lanjut terkait keberhasilan program optimalisasi KBK .
 Target angka kontak dapat tercapai (>15%) pada akhir aktualisasi kegiatan
yakni 22,60%.
 Target rasio rujukan dapat tercapai (<15%) pada akhir aktualisasi kegiatan
yakni 6,70%.

66
BAB III
ANALISIS DAMPAK

A. Membuat SOP optimalisasi KBK


1. Dampak terhadap individu
Membuat SOP optimalisasi KBK bertujuan untuk memperjelas tugas
masing-masing personil dalam melaksakan proses pencapaian target KBK.
Dampak jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan nilai-nilai dasar ASN yang
bertanggung jawab dan adanya transparansi, serta musyawarah dalam
penyusunannya maka akan mengakibatkan tidak optimalnya kinerja seluruh
personil.

2. Dampak terhadap organisasi


Membuat SOP optimalisasi KBK merupakan wujud nyata dalam upaya
mendukung terwujudnya misi organisasi Puskesmas Imogiri II yakni mewujudkan
pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional, yang sejalan dengan misi pertama
Pemda Bantul yaitu penguatan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang
efektif, efisien, bersih, akuntabel dan menghadirkan pelayanan publik prima.
Dengan adanya SOP ini diharapkan kegiatan pelayanan di Puskesmas Imogiri II
akan semakin berkualitas. Hal yang akan terjadi bila kegiatan ini tidak dilakukan
adalah tidak adanya landasan hukum pelaksanaan kegiatan program optimalisasi
KBK di Puskesmas Imogiri II.

B. Melakukan sosialisasi SOP dengan pihak terkait.


1. Dampak terhadap individu
Kegiatan melakukan sosialisasi dengan pihak terkait yaitu pengambil
kebijakan (Kepala Puskesmas) dan rekan kerja dalam pelayanan (poli umum, poli
gigi, poli KIA, poli vaksin dan pelayanan penunjang lainnya) dilakukan agar semua
karyanwan Puskesmas mengetahui program yang akan dilaksanakan dan bisa
melaksanakan program ini secara sinergis demi tercapainya target KBK. Dampak
jika kegiatan tidak dilakukan dengan nilai-nilai dasar ASN yang bertanggung jawab
terhadap kinerjanya adalah kegiatan tidak akan berjalan dengan efektif dan efisien.

67
Semua karyawan Puskesmas Imogiri II dapat menjadi personil bagian dari tim
pencapaian target KBK (tim entri data) yang dilakukan secara bergantian.

2. Dampak terhadap organisasi


Melakukan sosialisasi dengan pihak terkait (Kepala Puskesmas, rekan
dokter, koordinator UKM, dan koordinator UKP) dan membuat database
merupakan wujud nyata dari upaya merealisasikan budaya kerja Puskesmas
Imogiri II yaitu professional, berkompeten, dan berkomitmen dalam melaksanakan
pekerjaannya. Hal ini adalah upaya untuk menjalankan misi Puskesmas Imogiri II
yaitu mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional, dan merata.
Dampak bila sosialisasi tidak dilaksanakan adalah membuat miss komunikasi
antara semua karyawan dan berakibat tidak lancarnya program pencapaian target
KBK.

C. Melaksanakan kegiatan optimalisasi KBK.


1. Dampak terhadap individu
Melaksanakan KIE terkait mobile JKN dan penginputan data kegiatan
adalah kegiatan yang harus dilakukan karena akan memberikan pemahaman kepada
pasien peserta BPJS untuk dapat memanfaatkan aplikasi mobile JKN yang mana
dalam pemanfaatannya dapat membantu tercapainya target KBK serta penginputan
laporan yang dilakukan dapat meningkatkan angka kontak (kunjungan sehat dan
kunjungan sakit) di Puskesmas Imogiri II sesuai dengan fakta lapangan. Dampak
jika tidak dilakukannya kegiatan ini maka target KBK tidak akan tercapai (tidak
terekam dalam aplikasi P-care) meskipun Puskesmas sudah melakukan kegiatan
yang sebagaimana mestinya.

2. Dampak terhadap organisasi


Melaksanakan KIE terkait mobile JKN kepada masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Imogiri II akan membantu terwujudnya misi Puskesmas Imogiri II
yakni mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional, merata dan
terjangkau oleh masyarakat secara efisien, efektif, dan komprehensif. Apabila hal
ini tidak terus dilakukan maka akan membuat citra bahwa pelayanan yang diberikan
oleh Puskesmas bagi para peserta BPJS tidak berkualitas atau di bawah standar.

68
D. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan optimalisasi KBK.
1. Dampak terhadap individu
Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan optimalisasi KBK serta
tindak lanjutnya bertujuan untuk menjaga supaya ritme pelayanan dan
pelaporaanya senantiasa dikerjakan sampai tuntas. Hal ini akan sangat membantu
Puskesmas dalam upaya peningkatan pelayanan kepada pasien/peserta BPJS
terutama saat masih dalam masa pandemi. Dampak jika kegiatan ini tidak
dilakukan dengan nilai-nilai dasar ASN yang bertanggung jawab dan konsisten
terhadap kinerjanya maka keberhasilan pencapaian target KBK tidak akan bertahan
lama dan berjalan efektif.

2. Dampak terhadap organisasi


Tindak lanjut progrm optimalisasi pencapaian target KBK merupakan
perwujudan dari visi Puskesmas Imogiri II yaitu “Terwujudnya Masyarakat
Imogiri yang Sehat dan Mandirii”. Bentuk kemandirian peserta BPJS yakni dengan
bersedia memanfaatkan aplikasi mobile JKN. Hal ini terkait dengan visi
Pemerintah Kabupaten Bantul, yaitu untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten
Bantul yang harmonis, sejahtera dan berkeadilan, maka dibutuhkan masyarakat
yang sehat dan mandiri, untuk mencapai masyarakat yang sehat maka dimulai dari
unit terkecil dari masyarakat tersebut yaitu diri sendiri/keluarga. Dampak yang
terjadi bila tidak ada kemandirian dalam upaya menyehatkan diri sendiri maka
kualitas kesehatan warga di Puskesmas Imogiri II tidak akan meningkat.

69
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarakan hasil penerapan rancangan aktualisasi dengan judul “Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai Dokter Ahli Pertama dalam
Optimalisasi Pencapaian Target KBK (Kapitasi Berbasis Kinerja) di Puskesmas
Imogiri II Kabupaten Bantul” ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Setelah menjalankan proses aktualisasi dilaksanakan tersusunlah 4 buah SOP
yang terdiri dari : SOP Optimalisasi Pencapaian Target KBK (Kapitasi
Berbasis Kinerja), SOP Pengumpulan Data Peserta, SOP Input Kunjungan
Sehat, dan SOP Input Kunjungan Sakit.
2. Seluruh SOP program pencapaian target KBK yang telah disepakati telah
disahkan oleh Kepala Puskesmas. SOP tersebut telah disosialisasikan kepada
rekan dokter, kapokja UKM dan UKP serta seluruh karyawan Puskesmas.
3. Dokter telah melakukan KIE (Konseling, Informasi, dan Edukasi) terkait
pemanfaatan mobile JKN kepada peserta/pasien BPJS yang mengakses
layanan di Puskesmas Imogiri II. Selain itu On Job Training yang telah
dilakukan selama proses aktualisasi telah membuat para tim memiliki
pemahaman yang mumpuni terkait proses pelaporan data kegiatan melalui
aplikasi P-care.
4. Seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi yang dilakukan terbukti mampu
meningkatkan angka capaian target KBK dari poin kunjungan angka kontak
dan rasio rujukan. Angka peningkatan capaian dapat dikatakan signifikan
yakni poin kunjungan angka kontak melebihi target (>15%) dengan nilai
22,60%, dan rujukan rasio mencapai target (<15%) dengan nilai 6,70%.

B. Saran
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi sebagai dokter ahli pertama di
Puskesmas Imogiri II penulis tidak dapat melaksanakan rancangan aktualisasi
sendirian tanpa bantuan teman sejawat lain maupun masyarakat. Oleh karena itu

70
dalam rangka meningkatkan keberhasilan aktualisasi ,maka terdapat beberapa saran
yang membangun, antara lain :
1. Perbaikan dan resivi SOP sifatnya sangat dinamis disesuaikan dengan
kebijakan-kebijakan yang berlaku.
2. Sosialisasi sebuah program dapat dilakukan dengan berbagai cara dan terus
menerus atau secara berkala dilakukan pengulangan untuk selalu menjaga
semangat tim pelaksana.
3. Kegiatan KIE (Konseling, Informasi, dan Edukasi) terkait pemanfaatan
mobile JKN kepada peserta/pasien BPJS yang mengakses layanan di
Puskesmas Imogiri II harus terus dilaksanakan supaya pemanfaatannya
dapat optimal.
4. Kegiatan aktualisasi ini harus dilaksanakan secara konsisten agar kinerja
Puskesmas yang sudah baik dapat terlaporkan sebagaimana mestinya dan
ketercapaian target KBK ini akan mempermudah Puskesmas dalam proses
rekredensial setiap tahunnya.

C. Rencana Aksi Penyempurnaan Nilai-nilai Dasar Profesi PNS


1. Penyempurnaan Pelaksanaan Kegiatan
Selama pelaksanaan kegiatan optimalisasi pencapaian target KBK pada
tanggal 23 Oktober s/d 27 November 2021 di Puskesmas Imogiri II telah dapat
mencapai dua poin target pencapaian KBK. Hal ini harus tetap dipertahankan dan
ditingkatkan oleh karena masih adanya poin target KBK yang belum tercapai serta
penilaian dari Dinas Kesehatan dan BPJS tidak hanya pada saat acara Latsar saja.
Oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan tindak lanjut berupa :

Tabel 6. Rencana Aksi Penyempurnaan Kegiatan Aktualisasi

No. Kegiatan Aktualisasi Teknik

1. Membuat SOP Optimalisasi Terkait pembuatan SOP Optimalisasi KBK akan


ditinjau kembali sesuai kebijakan yang berlaku
(dilakukan revisi SOP apabila terdapat perubahan
kebijakan atau perbaikan langkah teknis
pelaksanaan).

71
2. Melakukan sosialisasi SOP Terkait sosialisasi SOP Optimalisasi KBK dapat
dengan pihak terkait dilakukan proses reminder yang bertujuan untuk
mengingatkan kembali terkait target capaian yang
harus selalu dipenuhi setiap bulannya. Proses
pembuatan databased pasien/peserta BPJS yang
mengakses pelayanan di Puskesmas Imogiri II dapat
terus dilengkapi dan disempurnakan termasuk untuk
data pasien umum (non BPJS) pengakses layanan di
Puskesmas Imogiri II.

3. Melaksanakan kegiatan Terkait kegiatan KIE kepada pasien/peserta BPJS


optimalisasi KBK mengenai pemanfaatn mobile JKN kedepannya akan
dilakukan oleh semua dokter yang bertugas di semua
poli layanan dan dapat diperluas kepada pasien
umum untuk dapat mendaftar kepesertaan BPJS
melalui mobile JKN.

4. Melakukan monitoring dan Terkait monitoring dan evaluasi kegiatan program


evaluasi pelaksanaan optimalisasi target KBK akan terus dilakukan setiap
optimalisasi KBK bulannya. Bentuk laporan capaian target KBK akan
lebih baik bila dapat disampaikan dengan media
yang menarik misalnya grafik supaya data capaian
lebih mudah untuk dianalisis.

2. Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, penulis berkomitmen untuk terus
menanamkan dan menerapkan nilai-nilai dasar profesi PNS (ANEKA). Diharapkan
dengan adanya upaya penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik dan kinerja akan menjadi optimal.
Upaya penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut :

Tabel 7. Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

72
No. Nilai Dasar Teknik

1. Akuntabilitas Penulis akan selalu bertanggung jawab dengan


semua kegiatan yang dilaksanakan selama melayani
pasien dan akan memberikan pelayanan yang
optimal untuk menjaga kepuasan pasien. Selain itu
penulis juga akan selalu berupaya melakukan
transparansi capaian target KBK dalam kegiatan
setiap bulannya.

2. Nasionalisme Penulis akan selalu menjalin kerjasama dengan


teman sejawat dan pasien dalam proses pemeriksaan
pasien secara komprehensif serta senantiasa
memberikan KIE kepada pasien tentang kebutuhan
kondisi klinisnya dan juga terkait pemanfaatan
mobile JKN.

3. Etika Publik Penulis akan selalu bersikap sopan kepada pasien


saat memberikan pelayanan dan KIE, selalu
memberikan kesempatan kepada pasien untuk
mengutarakan keluhann dan pendapatnya terkait
keluhan penyakitnya, serta memberikan pelayanan
yang profesional dengan tidak membeda-bedakan
pasien dari segi apapun.

4. Komitmen Mutu Penulis akan berusaha selalu berinovasi dalam


setiap kegiatan untuk meningkatkan kealitas
pelayanan hingga dapat memberikan pelayanan
prima kepada pasien dan meningkatkan kepuasan
pasien.

5. Anti Korupsi Penulis akan selalu berusaha disiplin dan


bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya,
bersikap jujur dalam pelayanan dengan selalu
menyampaikan semua hasil pemeriksaan kepada

73
pasien serta rencana tindak lanjut terapi.

Demikian laporan aktualisasi ini penulis susun dengan harapan dapat


memberikan manfaat kepada semua pihak. Melalui kegiatan aktualisasi ini
diharapkan nilai-nilai dasar profesi PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi) dapat diterapkan dan diimplementasikan secara
berkelanjutan dalam kegiatan sehari-hari guna mewujudkan ASN yang berkarakter
dan profesional dengan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan
masyarakat.

74
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, Elly.dkk.2017. Modul Pelatihan Dasa Calon PNS: Manajemen Aparatur sipil
Negara. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015.Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Akuntabilitas. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015.Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Nasionalisme. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015.Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Etika Publik. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015.Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS:Komitmen Mutu.Jakarta.Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015.Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Anti Korupsi . Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Peraturan Bupati (PERBUP) nomor 109 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul
Permenpan no. 139 tahun 2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya.
(2003). Diakses pada 18 Oktober 2021, dari https://www.sdm.kemenkeu.go.id
Profil Puskesmas Imogiri II tahun 2019.
Purwanto, Erwan.A.dkk.2017. Modul Pelatihan Dasa Calon PNS: Pelayan Publik.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Suwarno, Yogi. dkk.2017. Modul Pelatihan Dasa Calon PNS: Whole of goverment.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Undang-undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta:
Pemerintah Republik Indonesia
Permenkes 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). (2019).
Diakses pada 14 Oktober 2021, dari http://bppsdmk.kemkes.go.id
Undang-undang No. 5 tahun 2014. (2017). Diakses pada 15 Oktober 2021, dari
https://peraturan.bpk.go.id/
Visi dan Misi Kabupaten Bantul. (2021). Diakses pada 18 Oktober 2021, dari
https://bantulkab.go.id/tentang_bantul/index/2020030005/visi-misi.html

75
LAMPIRAN

76
LEMBAR KONSULTASI COACH
RANCANGAN AKTUALISASI

Nama : dr. Nurisa Fikriyani Lathifah


NIP : 199212092020122008
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Imogiri II - Dinas Kesehatan Bantul
Jabatan : Calon Ahli Pertama-Dokter
Isu : Pelaporan data kegiatan (promotif, preventif, kuratif, & rehabilitatif)
yang terbengkalai sehingga target KBK yang tidak tercapai.
Judul : Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil
Sebagai Dokter Ahli Pertama dalam Optimalisasi Pencapaian Target KBK
(Kapitasi Berbasis Kinerja) di Puskesmas Imogiri II Kabupaten Bantul
Coach : Ulis Sulistiyanto, S.T., M. Pd.

Kegiatan 1
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Meminta masukan Memberikan arahan terkait
terkait tema dan judul tata bahasa yang digunakan
yang akan diangkat supaya lebih sesuai dengan
untuk Rancangan bidang kerja/profesinya.
Aktualisasi.

Kegiatan 2
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Menyampaikan Dilanjutkan kegiatan yang
rancangan kegiatan yang telah dirancang, sesuaikan
akan dilakukan selama setiap kegiatan dengan kondisi
di lapangan (Puskesmas

77
aktualisasi Imogiri II).

Kegiatan 3
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Menyampaikan Lanjutakan Rancangan
Rancangan Aktualisasi. Aktualisasi dan lengkapi nilai-
nilai ANEKA.

Kegiatan 4
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Menyampaikan jadwal Lanjutkan sesuai Rancangan
rencana pelaksanaan dan Aktualisasi yang telah di
Rancangan Aktualisasi kerjakan.
yang telah dilengkapi.

78
LEMBAR KONSULTASI MENTOR
RANCANGAN AKTUALISASI

Nama : dr. Nurisa Fikriyani Lathifah


NIP : 199212092020122008
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Imogiri II - Dinas Kesehatan Bantul
Jabatan : Calon Ahli Pertama-Dokter
Isu : Pelaporan data kegiatan (promotif, preventif, kuratif, & rehabilitatif)
yang terbengkalai sehingga target KBK yang tidak tercapai.
Judul : Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil
Sebagai Dokter Ahli Pertama dalam Optimalisasi Pencapaian Target KBK
(Kapitasi Berbasis Kinerja) di Puskesmas Imogiri II Kabupaten Bantul
Mentor : dr. Yeni Nugroho
Kegiatan 1

No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan

1. Meminta masukan terkait Mendukung tema yang


tema dan judul yang akan akan diajukan untuk
diangkat untuk Rancangan Rancangan Aktualisasi
Aktualisasi. yakni terkait pengamanan
angka kontak (KBKP).

Kegiatan 2

No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan

1. Menyampaikan rancangan Mendukung langkah-


kegiatan yang akan langkah aktualisasi,
dilakukan selama pastikan kegiatan dapat
aktualisasi. berjalan lancar.

79
Kegiatan 3

No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan

1. Menyampaikan Rancangan Dilanjutkan seperti yang


Aktualisasi. sudah dikerjakan.

Kegiatan 4

No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan

1. Menyampaikan jadwal Laksanakan kegiatan sesuai


rencana pelaksanaan dan Rancangan Aktualisasi
PPT seminar Rancangan dengan tidak mengganggu
Aktualisasi. pelayanan Puskesmas.

80
LEMBAR KONSULTASI COACH
LAPORAN AKTUALISASI

Nama : dr. Nurisa Fikriyani Lathifah


NIP : 199212092020122008
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Imogiri II - Dinas Kesehatan Bantul
Jabatan : Calon Ahli Pertama-Dokter
Isu : Pelaporan data kegiatan (promotif, preventif, kuratif, & rehabilitatif)
yang terbengkalai sehingga target KBK yang tidak tercapai.
Judul : Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil
Sebagai Dokter Ahli Pertama dalam Optimalisasi Pencapaian Target KBK
(Kapitasi Berbasis Kinerja) di Puskesmas Imogiri II Kabupaten Bantul
Coach : Ulis Sulistiyanto, S.T., M. Pd.
Kegiatan 1
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Membuat laporan Bukti fisik SOP yang telah
kegiatan aktualisasi. disahkan dilengkapi dengan tanda
tangan Kepala Puskesmas.
Silahkan kegiatan yang lain
dilengkapi seperti masukan yang
sudah diberikan. Segera disiapkan
laporan aktualisasinya.

Kegiatan 2

81
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Menyampaikan Laporan Lengkapi sumber kebijakan tugas
Aktualisasi. dan fungsi organisasi. Persiapkan
slide presentasi untuk seminar
laporan aktualisasi dengan
mengutamakan hasil kegiatan.

82
LEMBAR KONSULTASI MENTOR
LAPORAN AKTUALISASI

Nama : dr. Nurisa Fikriyani Lathifah


NIP : 199212092020122008
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Imogiri II - Dinas Kesehatan Bantul
Jabatan : Calon Ahli Pertama-Dokter
Isu : Pelaporan data kegiatan (promotif, preventif, kuratif, & rehabilitatif)
yang terbengkalai sehingga target KBK yang tidak tercapai.

Judul : Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil


Sebagai Dokter Ahli Pertama dalam Optimalisasi Pencapaian Target
KBK (Kapitasi Berbasis Kinerja) di Puskesmas Imogiri II Kabupaten
Bantul

Mentor : dr. Yeni Nugroho


Kegiatan 1
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Membuat SOP Sesuaikan dengan SK yang
optimalisasi KBK berlaku sebelumnya dan
kondisi pelayanan terbaru
yang ada di Puskesmas.

Kegiatan 2
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Melakukan sosialisasi Perlu dilakukan berulang
SOP dengan pihak terkait dengan cara kekeluargaan
dan pendampingan tim
pelaksana, tidak hanya pada
koordinator pokja.

83
Kegiatan 3
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Melaksanakan kegiatan KIE diperluas di poli lain
optimalisasi KBK dan libatkan dokter lain.
Pendampingan tim entri
dilakukan secara fleksibel,
saling mengisi antar
karyawan.

Kegiatan 4
No. Tahapan kegiatan Komentar Tanda tangan
1. Melakukan monitoring Pertahankan capaian yang
dan evaluasi pelaksanaan ada, tuntaskan databased
optimalisasi KBK warga di wilayah kerja
Puskesmas Imogiri II.

84
85
86
87
88
LEMBAR CATATAN MASUKAN / PERBAIKAN COACH LATSAR CPNS
KABUPATEN BANTUL

Nama Peserta : dr. Nurisa Fikriyani Lathifah


Instansi : UPTD Puskesmas Imogiri II Dinas Kesehatan
Kabupaten Bantul
Latsar CPNS Angkatan : XIII – Tahun 2021
No. Presensi : 05

Catatan Masukan / Perbaikan Seminar Rancangan Aktualisasi dari Coach :

1. Telah mengimplementasikan nilai Whole of Government pada pelaksanaan


aktualisasi ini, diharapkan tetap dapat dipertahankan dan diperbaiki lagi.

2. Dalam setiap pelaksanaan tugas kegiatan hendaklah menerapkan nilai-nilai


ANEKA.

Yogyakarta, 3 Desember 2021


Coach

Ulis Sulistiyanto, ST., MPd

89
90
LEMBAR CATATAN MASUKAN / PERBAIKAN PENGUJI LATSAR CPNS
KABUPATEN BANTUL

Nama Peserta : dr. Nurisa Fikriyani Lathifah


Instansi : UPTD Puskesmas Imogiri II Dinas Kesehatan
Kabupaten Bantul
Latsar CPNS Angkatan : XIII – Tahun 2021
No. Presensi : 05

Catatan Masukan / Perbaikan Seminar Rancangan Aktualisasi dari Penguji :

1. Silahkan menggalang komitmen untuk konsisten dalam melakukan laporan


entri data kegiatan Puskesmas yang pengawalan ini juga diawasi oleh
Kepala Puskesmas.

2. Dapat melakukan publikasi yang lebih luas kepada masyarakat terkait jenis-
jenis pelayanan Puskesmas termasuk telemedecine atau pemanfaatan mobile
JKN, misalnya menggunakan media flyer.

Yogyakarta, 3 Desember 2021


Penguji

Drs. Fauzan Mu’arifin

91
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
(BANDIKLAT)
Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Telepon (0274) 417704
Fax (0274) 411801 Website: http://diklat.jogjaprov.go.id
Email: diklat@jogjaprov.go.id

SURAT PERNYATAAN KOMITMEN REVISI

Yang bertanda tangan dibawah ini, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III Tahun 2021

Nama : dr. Nurisa Fikriyani Lathifah


NIP : 199212092020122008
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Instansi : UPTD Puskesmas Imogiri II

Menyatakan :

1. Bersedia untuk merubah dan melaksanakan revisi dari Penguji, Coach, dan mentor
terhadap hasil pegujian dalam Evaluasi Rancangan Aktualisasi saya hari ini.

2. Apabila saya tidak melakukan hal tersebut sampai dengan batas waktu yang
ditentukan (tujuh hari kerja), saya bersedia memperoleh sanksi dan pengurangan nilai
dari Laporan Aktualisasi saya tersebut.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 3 Desember 2021


Yang Menyatakan

dr. Nurisa Fikriyani Lathifah


NIP. 199212092020122008

92
SLIDE PRESENTASI RANCANGAN AKTUALISASI

93
94
SLIDE PRESENTASI LAPORAN AKTUALISASI

95
96
97
Presensi Kehadiran Aktualisasi

Nama : dr. Nurisa Fikriyani Lathifah


NIP : 199212092020122008
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Imogiri II - Dinas Kesehatan Bantul
Jabatan : Calon Ahli Pertama-Dokter
Isu : Pelaporan data kegiatan (promotif, preventif, kuratif, & rehabilitatif)
yang terbengkalai sehingga target KBK yang tidak tercapai.
Judul : Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil
Sebagai Dokter Ahli Pertama dalam Optimalisasi Pencapaian Target
KBK (Kapitasi Berbasis Kinerja) di Puskesmas Imogiri II Kabupaten
Bantul
No. Hari/Tanggal Kegiatan
1. Sabtu, 23 Oktober 2021 Aktualisasi kegiatan 1

2. Senin, 25 Oktober 2021 Aktualisasi kegiatan 1


3. Selasa, 26 Oktober 2021 Aktualisasi kegiatan 1
4. Rabu, 27 Oktober 2021 Aktualisasi kegiatan 1 & 2
5. Kamis, 28 Oktober 2021 Aktualisasi kegiatan 1 & 2
6. Jum’at, 29 Oktober 2021 Aktualisasi kegiatan 2
7. Sabtu, 30 Oktober 2021 Aktualisasi kegiatan 2

8. Senin, 1 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3


9. Selasa, 2 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3
10. Rabu, 3 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3
11. Kamis, 4 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3
12. Jumat, 5 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3
13. Sabtu, 6 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3

14. Senin, 8 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3

98
15. Selasa, 9 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3
16. Rabu, 10 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3
17. Kamis, 11 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3
18. Jumat, 12 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3
19. Sabtu, 13 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3

21. Senin, 15 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3 & 4


22. Selasa, 16 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3 & 4
23. Rabu, 17 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3 & 4
24. Kamis, 18 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3 & 4
25. Jumat, 19 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3 & 4
26. Sabtu, 20 November 2021 Aktualisasi kegiatan 3 & 4

27. Senin, 22 November 2021 Aktualisasi kegiatan 4


28. Selasa, 23 November 2021 Aktualisasi kegiatan 4
29. Rabu, 24 November 2021 Aktualisasi kegiatan 4
30. Rabu, 24 November 2021 Aktualisasi kegiatan 4
31. Jumat, 26 November 2021 Aktualisasi kegiatan 4
32. Sabtu, 27 November 2021 Aktualisasi kegiatan 4

Mengetahui,
Kepala Puskesmas

dr. Yeni Nugroho


NIP.197601052006042017

99
JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEBAGAI DOKTER AHLI PERTAMA DALAM OPTIMALISASI PENCAPAIAN TARGET
KBK (KAPITASI BERBASIS KINERJA) DI PUSKESMAS IMOGIRI II KABUPATEN BANTUL

100
TAHUN 2021

101

Anda mungkin juga menyukai