Anda di halaman 1dari 68

Manajemen Limbah Fasilitas Pelayanan Kesehatan

DAN Manajemen Lingkungan FASYANKES

Disampaikan Pada WS PPI


Dinas Kesehatan Kab Lebak,Banten
Tgl 23 – 27 November 2022

1
Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran peserta pelatihan mampu


memahami dan mengimplementasikan Manajemen pengelolaan
limbah dalam upaya implementasi PPI di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan

2
Tantangan Internal Pengelolaan Limbah Fasyankes

Peraturan Menteri
Kesehatan No. 7 Tahun 2019
tentang Kesehatan
Lingkungan RS :
Ancaman Infeksi Pencemaran Gangguan Kesehatan lingkungan rumah sakit
Kasus Kecelakaan
Lingkungan Estetika RS bertujuan untuk:
RS/ Kesehatan Kerja
a. mewujudkan kualitas lingkungan
Kerja Internal RS
Penanganan dan yang sehat bagi rumah sakit baik dari
Kecenderungan kasus Terjadinya kasus Potensi pengolahan limbah aspek fisik, kimia, biologi,
infeksi akibat limbah Kecelakaan kerja pencemaran oleh tanpa memenuhi
yang berulang : akibat limbah : limbah : radioaktivitas maupun sosial;
standat system dan
- Tertusuk jarum - Terjatuh - Kebocoran b. melindungi sumber daya manusia rumah
teknologi
(bekas) medis - Tesetrum listrik saluran/bak sakit, pasien, pengunjung dan
- Kontaminasi - Terluka control masyarakat di sekitar rumah sakit dari
silang pada - Tergores - Overflow air faktor risiko lingkungan; dan
sumber air bersih limbah ke
- dll c. mewujudkan rumah sakit ramah
drainase
- Limbah medis lingkungan
tercecer
Tantangan Eksternal Pengelolaan Limbah
Fasyankes

Per-UU Yang Tuntutan Potensi Konflik Amdal/PROPER Akreditasi RS Pencitraan


Semakin Ketat Hukum Pidana Sosial Manajemen
Terlaksananya
Ancaman Hukum Tuntutan pengelolaan limbah
Meningkatnya Lebih > 95% sesuai Per-UU : Dorongan keberhasilan
Kegagalan kasus-kasus lokasi RS berada standarisasi - Perizinan – pengelolaan limbah
Pengelolaan limbah pencemaran dan di lingkungan pengolahan pastikan menjadi indicator kinerja
dan Ketidaktaatan pidana terkait permukiman – limbah sesuai kehandalan fasilitas
Dokumen Amdal limbah bagi Manajemen RS
Perizinan : pembuangan rawan konflik - Kesiapan
UU No. 32 Tahun limbah RS social. Antara dan Ketentuan
manajemen
2009 Pasal 102, lain : akibat PROPER pengelolaa
103 : kegagalan n
Ancaman : pengolahan limbah - Kapasitas/
Penjara 1-3 tahun Sertifikasi
RS
keahlian tenaga
dan Denda 1 s/d 3
limbah
Milyard - Kinerja Fasilitas
Limbah
- Pelaksanaan
prosedur
tatakelolany
a
Definisi dan Jenis Limbah Medis di Fasyankes

•Medical waste in the USA: Healthcare waste in the UK: World Health Organisation (WHO)
•The EPA – Medical Waste The UK government segregates the medical waste classifications:
Guidance defines and categories different types of medical waste into The WHO has issued its own guidelines
solid medical waste in the these categories: on the different types of medical
1. Infectious Waste – Any waste waste, which include:
following ways. generated from the treatment of
1. General Waste – The bulk of most medical 1. Infectious Waste – Anything that’s infectious or
individuals or contaminated with any
waste, mostly typical household and office contaminated
infectious bodily fluids
waste 2. Sharps – Waste like needles, scalpels, broken glass
2.Cytotoxic / Cytostatic Waste – Drugs and
2. Infectious Waste – Any waste that could and razors
other types of medicine that are cytotoxic
cause an infection in humans, like blood, 3. Pathological Waste – Human or animal tissue,
and/or cytostatic, or items that come into
human tissue or anything contaminated body parts, blood and fluids
contact with any toxic or carcinogenic
with bodily fluids 4. Pharmaceutical Waste – Unused and expired
medicine.
3. Hazardous Waste – Waste that’s drug
dangerous, but not infectious, like sharps, 3. Medicinal Waste – All types of or medicines, like creams, pills, antibiotics
discarded surgical equipment, and some medicine, pills and creams that are not 5. Genotoxic Waste – Cytotoxic drugs and other
chemical waste cytotoxic and/or cytostatic hazardous toxic waste, that’s carcinogenic,
4. Radioactive Waste – Any waste generated 4. Anatomical Waste – All waste from a mutagenic orWaste
6. Radioactive teratogenic.
– Any waste containing
as a result of radioactive treatments, like human or animal, including body parts, potentially radioactive materials
cancer therapies, and medical equipment blood bags and organs 7. Chemical Waste – Liquid waste, typically from
that uses nuclear elements. 5. Offensive Waste – Any waste that’s non- machines, batteries and disinfectants
infectious, including sanitary and nappy 8. General/Other Waste – All other, non-
waste. hazardous
Sumber : https:// 6. Domestic or Municipal – All other general,
www.inciner8.com/blog/medical- waste.
incineration/different-types-of-medical-waste/ non-clinical waste 14
Hirarki Pengelolaan Limbah di Rumah
Sakit

TINGGI
PENCEGAHAN P

PENGURANGAN R
I

DAUR ULANG O

PENGOLAHAN R
LIMBAH I
RENDAH
PEMBUANGANLANGSUNG T

A
NON- limbah padat yang dihasilkan
dari kegiatan di rumah sakit di
LIMBAH PADA luar medis yang berasal dari
MEDIS
RUMAH T
dapur, perkantoran, taman,
SAKIT dan halaman yang dapat
SEGREGASI dimanfaatkan kembali apabila
ada teknologinya
LIMBAH
CAI
GAS MEDIS limbah infeksius,
R imbah patologi,
limbah benda
tajam, Limbah
semua limbah yang berbentuk semua air buangan termasuk farmasi, limbah
gas yang berasal dari tinja yang berasal dari kegiatan sitotoksis, limbah
kegiatan pembakaran di rumah sakit yang kimiawi, limbah
rumah sakit seperti kemungkinan mengandung radioaktif, limbah
insinerator, dapur, mikroorganisme, bahan kimia kontainer
perlengkapan generator, beracun dan radioaktif yang bertekanan, dan
anastesi, dan pembuatan obat berbahaya bagi kesehatan limbah dengan kandungan
citotoksik logam berat yang tinggi.
Sumber: 9
PERMENKES
Manajemen Limbah RS
• Adalah yg mengandung mikroorganisme patogen (bakteri,
Limbah virus,Parasit, dan jamur) yg dpt menyebabkan penyakit
Infeksius

• Semua benda yang mempunyai permukaan tajam yang


Limbah Benda dapat melukai / merobek permukaan tubuh
• Jarum suntik, infus set, ampul, preparat glass
Tajam

• Limbah jaringan /potongan tubuh manusia


Limbah • Organ tubuh, darah, muntahan, urine dan cairan
tubuh yang lain
Patologis

Limbah Farmasi Limbah yg mengandung bahan-bahan farmasi Mencakup


dan Sitotoksik produk farmasi, obat, vaksin, serum yang sudah kadaluarsa,
tumpahan obat 8
ManaejmLem
inbah
Limbah Bahan Limbah yang Mengandung Zat Kimia yang berasal
Kimia dari aktifitas diagnostik, pemeliharaan kebersihan

• limbah yg dihslkan oleh keg. Sinar X, Radio


Limbah diagnostik, Radioterapi, dan penelitian radiologi
Radioaktif yg berbentuk padat

• Limbah yang mengandung logam berat dalam


Limbah Mengandung konsentrasi tinggi termasuk dalam sub limbah
Logam Berat berbahaya dan biasanya sangat toksik
• Termometer, alat pengukur tekanan darah

• Limbah medis yang berasal dari kegiatan di instalasi


Limbah Kontainer kesehatan yang memerlukan gas
Bertekanan • Gas dalam tabung, cartridge, kaleng aerosol
9
Manajemen Limbah RS
SAMPAH DI
RS

INFEKSIUS NON INFEKSIUS M ED I S N O RADIOAKTIF CYTOTOKSIK


N I N FEKSI
1. Limbah infeksius (Semua benda kertas, kotak, botol,
yang terkontaminasi cairan wadah plastik, sisa
US
tubuh); Jaringan makanan, sisa plabot,
2. Safety box limbah tajam (jarum pembungkus obat, flacon,boto
suntik,jarum hecting, skalpel, sampah kebun, dll l infus
ampul, bisturi, semua benda yang beling
mempunyai permukaan tajam)
Incenerator
Batan
Daur ulang
Incenerator TPA
Penanganan Limbah Benda Tajam/
Pecahan Kaca
o Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam.
• Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat.
• Segera buang limbah benda tajam ke wadah yang tersedia tahan tusuk dan tahan air
dan tidak bisa dibuka lagi.
• Selalu buang sendiri oleh si pemakai.
• Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai (recapping).
• Wadah benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan.
• Bila menangani limbah pecahan kaca gunakan sarung tangan rumah tangga.
• Wadah Penampung Limbah Benda Tajam :
Tahan bocor dan tahan tusukan
Lanjutan…………
……..
• Harus mempunyai pegangan yang dapat dijinjing dengan
satu tangan
• · Mempunyai penutup yang tidak dapat dibuka lagi
• · Bentuknya dirancang agar dapat digunakan dengan
satu tangan
• · Ditutup dan diganti setelah ¾ bagian terisi dengan limbah
• · Ditangani bersama limbah medis

Wadah limbah laboratorium


Pembuangan benda
tajam

• Wadah benda tajam merupakan limbah medis dan harus


dimasukkan ke dalam kantong medis sebelum insinerasi.
• Idealnya semua benda tajam dapat diinsinersi, tetapi bila tidak
mungkin dapat dikubur dan dikapurisasi bersama limbah lain.
atau membuat tempat sendiri seperti menggali lobang dengan
kedalaman ± 2,5 m, setiap tinggi 75 cm di tutup kapur tembok
lalu dikubur atau sesuai kriteria yang di tentukan dinas setempat
• Apapun metode yang digunakan haruslah tidak memberikan
kemungkinan perlukaan.
ALUR PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT
TAJAM

Sumber penghasil
limbah

pemilahan

Non Medis Medis


pemilahan
Tidaktajam Tajam

Pewadahan dan
pengumpulan
(3/4 penuh)

Pengambilandan
pengangkutan

Penyimpanan di TPS

Pemusnahan
Transportasi

• Kokoh & kuat


• Mudah dibersihkan
Menggunakan • Khusus untuk
kereta
mengangkut
dorong khusus
limbah
• Trolly harus tertutup

Dibersihkan & di disinfeksi secara rutin

Menggunakan lift tersendiri / lift tidak sedang ada pasien,


troly makanan/ tidak di jam sibuk, buat jadwal pembuangan
limbah dari ruangan ke TPS
KEGIATAN DI INCINERATOR

16
AUDIT PEMANTAUAN PPI DI INCENERATOR RS CINTA
KASIH BULAN AGUSTUS 2021

N O I N D I K A T O R Y A T I D A K N A
1 2 3 4 5
A. A r e a K a n t o r P e t u g a s
1 S a r a n a ke ber si han t a n g an tersedia lengkap,
ses uai k e b u t u h a n d a n berfungsi baik
2 Wastaf el bersih d a n berfungsi baik
3 Kamar mandi petugas bersih, aman dan
terawat
4 R u a n g a n bersih, rapih d a n b e b a s a s a p r o k ok
5 Te m p a t s a m p a h d a l a m kondisi bersih
B . P e n a t a l a k s a n a a n L i m b a h N o n
Inf eksius
6 Te m p a t p e n y i m p a n a n s e m e n t a r a l imbah n o n
infeksius bersih, rapi d a n kering
7 L i m b a h terikat kuat, tidak b o c o r d a n tidak
terbuka
8 Tidak di temukan binatang dan pengerat
lainnya
9 L i m b a h n o n infeksius diangkut sesuai jadwal
p e n g a n g k u t a n
1 0 Area penampungan sementara selalu
dibersihkan setelah l imbah diangkut
11 Te m p a t p e n y i m p a n a n s e m e n t a r a l i mba h re-
cycle tertutup d a n tertata rapi
1 2 P r o s e s p e n a t a l a k s an a a n l imba h re-cycle sesuai
standar
C . P e n a t a l a k s a n a a n L i m b a h Infeksius
1 3 Tempat penyimpanan sementara limbah
infeksius bersih d a n kering
1 4 Ruang penyimpanan sementara limbah
infeksius selalu tertutup
1 5 Saat proses pembakaran limbah petugas
m e n g g u n a k a n alat p e l i n d u n g diri ( A P D ) l e n g k a p
1 6 L i m b a h infeksius terikat kuat, tidak bo c or d a n
tidak terbuka
1 7 D i l ak uk an p e m u s n a h a n l imbah infeksius sesuai
jadwal d a n ter dok umentasi
1 8 P r o s e s p e m b a k a r a n l i mb ah infeksius dilakukan
ses uai S P O
1 9 Hasil p e m b a k a r a n akhir l i mba h d a l a m ben tu k
pasir (Sesuai standar)
P e n y i m p a n a n hasil p e m b a k a r a n l i mb ah
2 0 d i d a l a m t e m p a t y a n g sesuai standar d a n
p e n g a n g k u t a n k e K L H ses uai jadwal
2 1 A s a p y a n g di hasilkan r a m a h l in g ku n g a n

Jumlah

Rata- rata
IJIN
INCINERATOR
MONITORING
LIMBAH
Monitoring Limbah Gas
Mengacu pada kepada keputusan mentri Lingkungan
hidup Nomor Kep. 13/Men LH /12/1995 tentang baku
mutu emesi barang tidak bergerak
• Monitoring limbah Gas berupa NO2, Monitoring
, So2, Logam berat dan dioxin dilakukan setiap IPAL
setahun sekali Pemantauan Baku Mutu Air ( yang dianggap aman bagi
kesehatan yang dapat diukur dengan Indikator :

• Suhu
• BOD ( Biological Oxygen demand ) : 30 mg / liter
• COD ( Chemical Oxygen Demand ) : 80 mg / liter
• PH : 6 – 9 , amoniak < 0,1 mg / liter
• TSS (Total Suspended Solid ) mg/l 30
• Ammoniak ( NH3 bebas ) mg/l 0,1
• Phospat ( PO4 ) mg /l 2
• Kuman E Coli MKN/100 ml , 10.000
MONITORING RUANG DAN AREA
IPAL

NO ELEMEN YANG DI AUDIT YA TIDAK NILAI


NO ELEMEN YANG DI AUDIT YA TIDAK NIL
1 2 3 4 5 AI
1 2 3 4 5

A. Lingkungan Petugas:
1 Sarana kebersihan tangan tersedia lengkap,
sesuai kebutuhan dan berfungsi baik Proses Pengolahan Limbah
2 Kamar ganti petugas tampak rapi dan bersih 1 Grift Chamber berfungsi baik
3 Kamar mandi petugas bersih, aman dan terawat
2 Comminutor berfungsi baik
4 Ruangan rapi, bersih dan bebas asap rokok
5 Tersedia APD digunakan sesuai indikasi
3 Aeration tank berfungsi baik
6 Tempat sampah dalam kondisi bersih 4 Sedimentasi tank berfungsi baik
B. Ruang Pengelolaan Limbah Chlorination tank berfungsi baik dan diberikan
5 chlorin sesuai
7 Tersedia APD digunakan sesuai indikasi
Sarana kebersihan tangan tersedia lengkap, 6 Effluent tank berfungsi baik
8
sesuai kebutuhan dan berfungsi baik Kolam Indikator
9 Lingkungan bersih, lantai tidak licin dan terawat
7 Air berwarna jernih, tidak berbau
C. Area pembuangan limbah akhir
10 Lingkungan bersih, rapi dan terawatt 8 PH air normal (6,5 – 7.5)
Ramah lingkungan (tanaman tumbuh dan ikan
11 9 Ikan hidup dan berkembang biak
berkembang biak )
Saluran pembuangan air ke sungai berfungsi
12 Residu limbah jernih dan tidak berbau 10 baik
Jumlah
Jumlah
Rata-Rata
Rata-Rata
Contoh Ijin IPAL & Diagram Alur
IPAL
Pengelolaan Limbah Fasyankes

22
STRATEGI PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT (ALUR)
• Pengelolaan limbah
medis yang aman dan efisien
• Pengelolaan limbah medis
yang akuntabel
• Terpenuhinya unsur-unsur
Green
Hospital

3
R
LIMBAH B3 RUMAH SAKIT YANG BISA DI DAUR ULANG

Spuit bekas
Kemasan bek2a0s
B3
DAUR ULANG BOTOL INFUS

Rekaman proses
desinfeksi limbah botol
infus bekas menggunakan
alat autoklaf

Indikator tekanan dalam


proses desinfeksi limbah
botol infus bekas Contoh limbah botol infus
menggunakan alat
autoklaf
bekasyang telah dilakukan
desinfeksi menggunakan alat
autoklaf
PROSES DAUR ULANG
LIMBAH
RUANG TPS PENGUMPUL
RAWAT Daur
ulang
Pengolahan
Pencacaha Transporter
biji plastik
Pemilahan n
PABRIK
limbah medis Disinfeksi
padat
TP Pengolahan
S
Produk no
INSENERATO foodgrad n
R PIHAK e
SPO Pengelolaan Limbah
RS
PENG ELOLAAN LIMBAH R UM A H SAKIT PENGELOLAAN LIMBAH

LOGO
No. Dokumen No . Revisi Halaman 1 No . D o k u m e n No. Revisi Halaman
............. ......... dari 2 R S PA D G ATO T S O E B R O TO
R S PA D G AT O T S O E B R O T O ......... ......... 2 dari 2
DITKESAD
DITKESAD
Ditetapkan,
Kepala R S PA D Gatot Soebroto Ditkesad
S TA N D A R P R O S E D U R
OPERASIONAL Ta n g g a l Te r b i t
(SPO) … … A. L i m b a h N o n I nfeksiu s
D r. d r. Te r a w a n A g u s P u t r a n t o , S p . R a d ( K ) R I 1. G u n a k a n t e mp at sa m p a h tertutup ya n g dilapisi plastik wa r na hitam.
Brigadir Jenderal T N I 2. G u n a k a n w a d a h ta h an t e m b u s u nt u k p e m b u a n g a n s e m u a b e n d a –
b e nd a tajam
3. L et akka n t e mp at s a m p a h di lokasi ya n g m u d a h te rjangkau
4. P eralatan ya n g di pakai untuk m e n g u m p u l k a n d a n m en ga ng kat li mba h
tidak boleh di pakai untuk kep erluan lain (sebaiknya m en an da i t em pa t
s a m p a h ya n g infeksius)
5. A pa b ila 3/4 ba gia n ka nt o ng su d a h terisi ole h limbah, m a k a harus
d iangkut
P e n g e l o l a a n l i mb a h ad al a h u p a y a k egiatan p en ge l o l aan s u m b e r infeksi 6. Cu ci s e m u a w a d a h lim ba h de n ga n larutan p em be rsih desin fektan
b e r u p a l i m b a h p a d a t , c a i r, d a n g a s y a n g t e l a h t e r k o n t a m i n a s i ( s e c a r a p o t e n s i a l (larutan klorin 0,5 % + sab un antiseptik) d a n bilas teratur d en ga n air
sangat be rb ah aya ) a tau tidak terkontaminasi y a n g harus dikelola d e n g a n baik
7. G u n a k a n A P D ketika m e n a n g a n i lim ba h (sarung ta ng an r u m a h t an gg a
d a n b e n a r, m u l a i dar i p e m i s a h a n s a m p a h , pengemasan, sampai ke
sa mp ai m e n u t u p siku d a n sepat u pelindung tertutup)
p e m b u a n g a n a k h i r.
PROSEDUR 8. L i m b a h diangkut m e n g g u n a ka n troly kh usu s l an gsu ng b u an g di
PENGERTIAN a. L i mb a h Infeksius adalah limbah yang terkontaminasi dengan darah,
Te m p a t P e m b u a n g a n S a m p a h S em e n t a r a ( T P S )
cairan tu bu h pasien, ekskresi, sekresi y a n g dap at m en u la rk a n o ra ng lain
9. Cu ci ta ng a n de ng an air mengalir d a n sab un antiseptik
b. L i m b a h n o n infe ksius adalah limba h y a n g dihasilkan dari kegiatan r u m a h
sakit di lua r m e d i s y a n g b e r a s a l d ari d a p u r, p e r k a n to r a n , t a m a n d a n B. Limbah benda tajam :
h a l a m a n y a n g d apat d ima nfa atkan kembali (apabila a d a teknologinya)
c. L i m b a h b e n d a t a j a m a d a l a h o b je k a t a u alat y a n g memiliki su du t t a ja m 1. Jan ga n m e m a t a h k a n at au m e n e k u k b en da t ajam
a t a u r u n c i n g y a n g d a p a t m e m o t o n g a t a u m e n u s u k kulit 2. Tida k m e n y a r u n g k a n kembali ja ru m suntik habis pakai (Recaping)
3. S e g e r a bu an g lim ba h b en da tajam p a d a t e mpa t kh u sus ( safety box)
1. M en c eg ah penularan penyakit yang disebabkan oleh limbah baik bagi ya n g tertutup, ta ha n tusuk, t a ha n bocor d a n a m a n
pasien, pengunjung, tenaga k esehat an serta melindungi m as ya r ak at 4. Wa d a h be nd a tajam di letakkan dekat lokasi tindakan
TUJUAN sekitarnya dari b a h a y a p e n c e m a r a n limb ah y a n g berasal dari r u m a h sakit 5. Ap a bila 3/4 b ag ia n kan t on g s u d a h terisi o leh limbah , m a k a harus
2. S e m u a l i m b a h y a n g t er da p at di l in g k u ng an r u m a h sakit (baik di d a l a m dia ngkut
m a u p u n diluar) d a p a t ditang ani d e n g a n b a ik 6. G u n a k a n A P D ketika m e n a n g a n i lim ba h (sarung t an ga n r u m a h t an gg a
3. M e n j a g a citra r u m a h sakit d a n k e i n d a h a n sam pa i m e n u t u p siku d a n sepatu pelind un g tertutup)
7. L i m b a h diangkut m e n g g u n a ka n troly khu sus l a n g su n g d ima sukka n
KEBIJAKAN P e r a t u r a n M e n t e r i K e s e h a t a n N o . 2 7 Ta h u n 2 0 1 7 d ala m insenerator sebaga i p e m b u an g a n akhir
1. Instalasi G a wa t Darurat
A. Li mb ah Infeksius 2. Instalasi Ra wa t Inap
1. G u n a k a n t e m p a t s a m p a h t e r t u t u p y a n g d i l a p i s i p l a s t i k w a r n a k u n i n g 3. Instalasi Ra wa t Jala n
2. G u n a k a n w a d a h t a h a n t e m b u s u n t u k p e m b u a n g a n s e m u a b e n d a – 4. Instalasi K a m a r Operasi
benda tajam UNIT TERKAIT 5. Instalasi Anestesi d an Re a ni masi
3. L e t a k k a n t e m p a t s a m p a h d i l o k a s i y a n g m u d a h t e r j a n g k a u 6. Int ensive C a r e Unit
4. P e r a l a t a n y a n g d i p a k a i u n t u k m e n g u m p u l k a n d a n m e n g a n g k a t l i m b a h 7. Unit Haemodialisa.
tidak boleh di pakai untuk keperluan lain
8. Unit Ja ng su s
5. A p a b i l a 3 / 4 b a g i a n k a n t o n g s u d a h t e r i s i o l e h l i m b a h , m a k a h a r u s 9. Cl ea nin g Service
PROSEDUR diangkut 1. Ke pu t usa n Menteri Ke seh at an Rep ub lik Indonesia N o m o r 1 2 0 4 /
6. C u c i s e m u a w a d a h l i m b a h d e n g a n l a r u t a n p e m b e r s i h d e s i n f e k t a n M E N K E S / S K / X / 2 0 0 4 t ent ang pe rsyaratan kese hat an lingkungan r u m a h
( l a r u t a n k l o r i n 0 , 5 % + s a b u n a n t i s e p t i k ) d a n b i l a s t e r a t u r d e n g a n a i r, d a n LAMPIRAN sakit
keringkan 2. P M K 2 7 ta h un 2 0 1 7
7. G u n a k a n A P D k e t i k a m e n a n g a n i l i m b a h ( s a r u n g t a n g a n r u m a h t a n g g a
s a m p a i m e n u t u p siku d a n sep at u pelindung tertutup)
8. L i m b a h d i a n g k u t m e n g g u n a k a n t r o l y k h u s u s l a n g s u n g d i m a s u k k a n
PENGELOLAAN LIMBAH PIHAK KE
3
• Ada ijin pengelola limbah
• Ada MOU
• Kunjungan ke Pihak ke 3 disertai kegiatan dalam
gambar
• Ijin transporter
• Ijin incinerator
• Sertifikasi mutu
INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT
RUANG PERAWATAN RUMAH SAKIT SAYAP IBU

RANCANA TINDAK
LANJUT

N Potensial Probabilitas Damp System yg Skore Rangki

NO

JNS K E LO M P O K

SKOR

P R I O R I TA S

TUJUAN U M U M

TUJUAN KHUSUS
o Risk/Proble ak Ada Resik ng
ms o risiko
5 4 3 2 1 5 4 3 2 PENANG
1 5 4 3 2 1 STRATEGI WAKTU GUNG
JAWAB
LIMBAH
1 Pemilahan 3 2 3 1 2
limbah 8

RISIKO
2 Tempat 2 2 3 1 3
sampah 2
3 Pengangk 2 1 2 4 7
utan limbah
1 Pembua 27 I Pembua Mengurangi a.Kerjasama 1 BULAN - IPCN/Kesling
ngan ngan penump dengan dinas
4 Penyimpanan 2 2 2 8 5 limbah non limbah ukan kebersihan kota
limbah infeksius sesuai limbah untuk
sementara jadwal pembuangan
5 Pengolahan limbah 2 2 3 1 4 limbah
(infeksius) 2 b.MOU
pembuangan
limbah dengan
6 3 3 3 2 1
dinas kebersihan
Pembuan 7
c.Membuat jadwal
gan limbah pembuangan
(non limbah dan
7 infeksius)
Daur ulang 2 3 2 1 6 koordinasi dengan
limbah 2 petugas
pengangkut
limbah
ALUR PENANGANAN PASCA
PAJANAN
Tertusuk jarum Terpajan cairan tubuh
terkontaminasi

Keluarkan darah, cuci Segera lapor ke atasan Cuci dg air mengalir


dg air mengalir

Buat laporan

Treatment klinik staf dan


sumber pajanan periksa darah
HCV,HBV,HIV
Follow
Follow HBsAg, anti HCV pasien (-) HIV psn (+) (intervensi up
up dokter) dokter

Ulang 3, 6 bln
31
Form Tertusuk
Jarum
K O M I T E P P I R S
R S C I N T A K A S I H

F
O
R
M
F o r m u l i r t e r d i r i d a r Ui 4 l e m b a r : L e m b a r 1 ( p u ti h ) k e p o l i p e g a w a i / I G D L e m b a r 3 ( b i r u ) k e K 3 R S
L L e m b a r 2 ( m e r a h ) k e P P I R S L e m b a r 4 ( k u n i n g ) a r s i p r u a n g a n
I
R
I s i l a h d e n g a n l e n g k a p n o t e l e p o n y a n g b i s a d i h u b u n g
L
* ) c o r e t y a n g s a l a h
A
P
T a n g g a l P a j a n a n : O J a m :
T a n g g a l R J a m :
L a p o r a n : A
I
N d ae m
n ti a t a s K o r b a n : : N N o T e l p :
P e k e r j a a n : T e m p a t K e j a d i a n :
A t a s a n L a n g s u n g : I N o T e l p A t a s a n :
N
R o u t e p a j a n a n : S
I
D - L a i n
E
S u m b e r P a j a n a n N :
S p u t u m - l a i n ( s e b u t k a n ) :
T
B a g i a n t u b u h y a Et e r p a j a n
n g s e b u t s e c a r a j e l a s :
R
T
U
K r o n o l o g i s k e j a d i a n :
S
U
K

I m u n i s a s i H e p a ti sJ B ti
A l a t P e l i n d u n g A
R
P e r t o l o n g a n P e r t a Um a
P a s i e n s u m b e r M
d a r a h / b a h a n /
i n f e k s i u s T
( d i k e t a h u i / ti d a k E
d i k e t a h u i * ) R
P
P e m e r i k s a a n S e r o l o A g i
M e n g e t a h u i , s i ti f /J
A t a s a n L a n g s u n gn e g a ti A f P e g a w a i T e r p a j a n
* ) N

T a n g g a l : C
A
( ) ( )
I
R
A
N

T
U
B
U
H

P e t u n j u k
p e n g i s i a n :
DAFTAR RISIKO INFEKSI PETUGAS DI RUANG KAMAR
OPERASI DAN STRATEGI PENURUNAN RISIKO

Kelompok Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi Strategi


Bahaya

1 2 3 4 5
Fisik  Tertusuk Cidera kulit Luka  Identifikasi
jarum risiko
 Gunting  Edukasi
 Scapel  Gunakan
APD
 Tidak
recappin
g
 Buang oleh
penghasil
limbah
 Vaksinasi
Kimia  Cairan Absorbsi Kanker  APD
disinfektan  MSDS
Biologi  Percikan Absorbsi HIV  APD
darah pasien (mukosa, luka)  PPP
(HIV)  Konseling

Psikologi  Beban kerja Stress Kelelahan  Bekerja


 Long shift sesuai shift
 Seimbang
istirahat
 Vitamin
Ergonomi  Postur tubuh Cidera Musculoskletal  Hindari
muskulo disorder pekerjaan
skletal berat jika
ada
indikasi
KESIMPULAN
 Pengelolaan limbah Medis dan Benda tajam , bagian yang tidak bisa
dipisahkan dengan pengelolaan layanan kesehatan lainnya dalam
pencegahan penularan infeksi
 Limbah benda tajam dapat mengakibatkan luka tusuk yang akan
mengakibatkan penularan penyakit dan harus menjadi perhatian khusus
dari manajemen
 Training atau pelatihan untuk pengelola limbah secara berkesinambngan
merupakan kunci keberhasilan dalam pengelolaan limbah.
 Pengelola limbah seharusnya memahami tekhnik pengelolaan limbah :
Limbah non medis infeksius dan non infeksius, limbah medis infeksius dan
non infeksius, limbah benda tajam 34
Referensi

35
Pmk 7 tahun
PENGERTIAN

Kesehatan lingkungan rumah


sakit adalah upaya pencegahan
penyakit dan/atau gangguan
kesehatan dari faktor risiko
lingkungan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat
baik dari aspek fisik, kimia,
biologi, maupun sosial di dalam
lingkungan rumah sakit.
04/27/2023 36
RUANG LINGKUP MANAJEMEN LINGKUNGAN

UDARA AIR

Lin
gk
un
Permukaan

ga
n
lingkungan
Design dan
konstruksi
bangunan

pengendalian
Pangan , vektor
Tidak dianjurkan melakukan fogging dan
sinar ultraviolet untuk kebersihan udara,
kecuali dry mist dengan H2O2 dan
penggunaan sinar UV untuk terminal
dekontaminasi ruangan pasien dengan
infeksi yang ditransmisikan melalui air
borne.

KUALITAS Diperlukan pembatasan jumlah personil di ruangan dan


UDARA ventilasi yang memadai.

Tidak direkomendasikan melakukan kultur


permukaan lingkungan secara rutin kecuali bila
ada outbreak atau renovasi/pembangunan
gedung baru.
Standar Baku Mutu
KUALITAS UDARA

Standar baku mutu


parameter mikrobiologi
udara
Standar baku mutu
parameter fisik udara

Standar Baku Mutu


Parameter Kimia Udara

04/27/2023
Indeks Angka Kuman Menurut Fungsi
Ruangan
N RUANGAN KONSENTRASI MAKS MIKRO
O ORGANISME PERMETER KUBIK UDARA
(CFU /M3 )
1. OPERASI 10
2. BERSALIN 200
3. Pemulihan/Perawatan 200 – 500
4. Observasi & Perawatan bayi , ICU 200
5. Kamar Jenazah 200-500
6. Penginderaan 200
7. Laboratorium, Radiologi 200 – 500
8. Sterilisasi 200
9. Dapur 200 - 500
10 Gawat Darurat, R. luka bakar 200
.
PENCAHAYAAN
NO RUANGAN INTENSITAS KETERANGAN
CAHAYA (LUX)
1. RUANG PASIEN
- Saat tidur Maksimal 50 Warna cahaya sedang
- Saat tdk tidur 100 – 200
2. R. Operasi, anestesi, pemulihan 300 – 500

3 Meja operasi 10.000 – 20.000 Warna cahaya sejuk


atau sedang tanpa
bayangan
3. Endoscopy, Lab 75 – 100
4. Sinar X Minimal 60
5. Tangga,koridor, adm Minimal 100 Malam hari
6. R.alat, Dapur, Farmasi Minimal 200
7. R. cuci, toilet Minimal 100
8. Luka Bakar 100 – 200
9. Ruang Isolasi khusus 0,1 – 0,5 Warna cahaya biru
Peny. tetanus
PENGHAWAAN/VENTILASI

N RUANG/UNIT Suhu (oC) Kelembaban Tekanan


O (%)

1. Operasi 22-27 40- 60 positif


2. Bersalin 24-26 40- 60 positif
3. Pemulihan/ 22-23 40- 60 seimbang
Perawatan
4. Observasi bayi 27-30 40- 60 seimbang
5. Perawatan Bayi 32-34 40- 60 seimbang
6. Perawatan 32-34 40- 60 positif
7. ICU 22-23 40- 60 positif
8. Jenazah/Autopsi 21-24 40- 60 negatif
9. Pengindraan Medis 21-24 40- 60 seimbang
10. Laboratorium 20-22 40- 60 negatif
PENGHAWAAN/VENTILASI
KUALITAS AIR

Memenuhi persyaratan kualitas air bersih :


 Bau,
 Rasa,
 Warna
 Susunan kimianya termasuk debitnya sesuai
ketentuan peraturan perundangan mengenai syarat-
syarat dan pengawasan kualitas air minum dan
mengenai persyaratan kualitas air minum.
Lanjutan…………...

Kehandalan penyaluran air bersih (artesis dan PDAM)


ke seluruh ruangan dan gedung perlu memperhatikan :

 Sistem Jaringan. Diusahakan ruangan yang


membutuhkan air yang bersih menggunakan jaringan
yang handal. Alternatif dengan 2 saluran, salah satu di
antaranya adalah saluran cadangan.
 Sistem Stop Kran dan Valve.
PENYEHATAN AIR

 Batasi kontaminasi air atau sumber air.


 Bersihkan dan disinfeksi sink, penam
pungan air
 Evaluasi untuk kemungkinan sumber air
terkontaminasi
 Hindari penempatan dekorasi air mancur
dan kolam ikan di area perawatan pasien
EVALUASI PENYEDIAN AIR

 Tersedia air bersih minimum 500 L / TT / hari


 Pemeriksaan kimia air 2 x / tahun dari reservoir dan keran
terjauh
 Sampel dikirim ke Laboratorium yang berwenang
 Setiap 24 jam dilakukan pengukuran sisa khlor, pH dan
kekeruhan
 Untuk ruang farmasi dan hemodialisis  air di murnikan
untuk penyiapan obat / pengenceran larutan dan
hemodialisis dapat menggunakan UV atau Hepa filter
PERMUKAAN LINGKUNGAN

Seluruh pemukaan lingkungan datar, bebas


debu, bebas sampah, bebas serangga
(semut, kecoa, lalat, nyamuk) dan binatang
pengganggu (kucing, anjing dan tikus) dan
harus dibersihkan secara terus menerus.
Tidak dianjurkan menggunakan karpet di
ruang perawatan dan menempatkan bunga
segar, tanaman pot, bunga plastik di ruang
perawatan.
TEHNIK PEMBERSIHAN RUANGAN
• Area perawatan pasien harus dibersihkan setiap hari
menggunakan cairan disinfektan yg sesuai atau detergent
• Peralatan perawatan pasien ( tempat tidur, monitor, permukaan
meja , dinding dan permukaan fasilitas kerja petugas harus
dibersihkan menggunakan disinfektan.
• Pembersihan menggunakan lap lembab untuk membersihkan
debu dan kotoran( tdk dengan sapu ijuk )
• Pembersihan area pasien dilakukan secra rutin,setiap
hari ,saat terminal cleaning pembersihan terutama pada
nakas yang sering di sentuh
• Pembersihan dimulai dari area bersih ke area kotor dari titik
yang tinggi ke area yang rendah
PROSEDUR PEMBERSIHAN RUANGAN
• Tersedia ruang janitor dan trolly untuk peralatan kebersihan
• Petugas kebersihan memakai APD (sarung tangan,gaun sekali pakai
dan masker).
• Semua peralatan di dalam ruangan dan permukaan dilakukan
pembersihan dengan klorin 0,05%, atau H2O2 0,5-1,4%
untuk ruangan rawat dan 2% untuk permukaan kamar
operasi, sedangkan 5-35% (dry mist) untuk udara.
• Bersihkan bekas perdarahan/sputum dengan cairan disinfekatan
(klorin 0.5 %) dengan spill kits
• Lantai di pel dengan disinfekatan
• Ruang isolasi harus dibersihkan terakhir, untuk mengurangi risiko
penularan kontaminasi ke area “bersih”.
CONTOH PEMBERSIHAN LINGKUNGAN
Lingkungan setelah dibersihkan
Desain dan Konstruksi Bangunan

Desain harus mencerminkan kaidah PPI yang mengacu


pada pedoman PPI secara efektif dan tepat guna.
Desain dari faktor berikut dapat mempengaruhi penularan
infeksi yaitu :
 Jumlah petugas kesehatan, desain ruang rawat, luas
ruangan yang tersedia,
 Jumlah dan jenis pemeriksaan/prosedur,
 Persyaratan teknis komponen lantai, dinding dan langit-
langit, air, listrik dan sanitasi, ventilasi dan kualitas udara,
pengelolaan alat medisreused dan disposable,
pengelolaan makanan, laundry dan limbah
KONSTRUKSI BANGUNAN

A. DINDING : Permukaan rata, kuat dan kedap air, berwarna


terang dengan cat tidak luntur
B. LANGIT LANGIT : kuat, terang, mudah dibersihkan
dengan tinggi 2.7 meter
C. LANTAI : Bahan kuat, halus, kedap air, tidak licin, warna
terang, permukaan rata dan pertemuan lantai dengan
dinding berbentuk lengkung
D. ATAP : kuat, tidak bocor, bebas serangga pengganggu
E. PINTU : Kuat, tinggi, cukup lebar dan dapat mencegah
masuknya serangga, tikus dll
Penyehatan ruangan & bangunan
• Lebar pintu minimal 1,20 meter, tinggi minimal 2,10 meter, dan ambang
bawah jendela minimal 1,00 m dari lantai
• Dinding permukaan harus rata dan berwarna terang Dinding
laboratorium dibuat dari porslin atau keramik setinggi 1,50 m dari lantai
dan Tersedia rak, lemari utk menyimpan reagensia siap pakai
• Jaringan Instalasi : memenuhi syarat teknis kesehatan agar aman dan
nyaman, mudah dibersihkan
• Tersedia sistim ventilasi yang menjamin pertukaran udara yang
memadai
PENATAAN/PERAWATAN RUANGAN

 Sarana kebersihan Tangan :


 Tersedia Alkohol Handrub di tempat yang mudah diraih (Di depan
Pintu kamar, TT, Ruang/meja tindakan)
 Wastafel (1 : 6 TT dan High care 1 :1TT)
 Furniture
 Dibersihkan secara rutin setiap hari, khusus tempat tidur pasien
gunakan disinfektan
 Ficture & Fitting
 Peralatan yang menetap di dinding hendaknya di disain sedemikian
rupa sehingga mudah dibersihkan
 Gorden
 Tidak menyentuh lantai
 Dicuci secara periodik 1-3 bulan sekali
Pembersihan dengan SPILL KIT

Tumpahan air
raksa

Tumpahan bahan
kimia

Tumpahan cairan
tubuh
ALAT DAN PROSEDUR TUMPAHAN
AIR RAKSA/MERCURY

1. Alat-alat yang digunakan Spill Kit


g. Kantong plastik ukuran
tumpahan air raksa meliputi :
2 Kg dan 5 Kg.
a. Masker. h. Spidol.
b. Sarung tangan. i. Stiker no. 121.
c. Botol/ Wadah limbah B3 j. Kertas karton.
d. Senter. k. Tali pengikat
e. Spuit 20 cc. l. Lembar peringatan.
m. Laporan Kejadian.
f. Double Tape.
.
2. Prosedur
a. Segera melaporkan area tersebut kepada penanggung jawab
ruangan
b. Kemudian melokalisir area yang terkena tumpahan mercuri
c. Ventilasi di buka dan AC segera dimatikan
d. Cari/ lihat MSDS ( Material Safety Data Sheet) atau Lembar Data
Pengaman (LDP) Mercuri.
e. Segera ambil Spill Kit/ Box/ Kontainer
f. Pasang lembar peringatan di sekitar tumpahan air raksa
g. Sebelum membersihkan tumpahan air raksa gunakan alat pelindung
diri (masker, sarung tangan).
h. Gunakan senter untuk melihat tumpahan air raksa, selanjutnya air raksa
dikumpulkan dengan menggunakan kertas karton dan sedot dengan
menggunakan spuit 20 cc, kemudian masukan pecahan kaca beserta
spuit yang berisi air raksa kedalam botol/ wadah limbah B3.
i. Untuk sisa-sisa tumpahan air raksa yang kecil-kecil diambil dengan
menggunakan double tape dimasukan kedalam botol/ wadah limbah
B3, kemudian ditutup.
j. Untuk memastikan air raksa sudah bersih dilakukan
penyinaran ulang dilokasi tumpahan.
k. Masukan semua masker, sarung tangan, plastik berisi
tumpahan bahan air raksa ke dalam kantong plastik 5 kg
dan diikat yang kuat diberi label limbah B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun).
l. Petugas cuci tangan.
m. Lakukan pencatatan dilembar laporan kejadian
kemudian hubungi unit Unit Kesling & Nosokomial untuk
mengambil limbah mercuri.
n. Limbah mercuri di simpan di gudang TPS Barang Beracun
dan Berbahaya (B3) untuk selanjutnya akan di kirim ke
PPLI (Prasadha Pamunah Limbah Industri)
ALAT DAN PROSEDUR TUMPAHAN BAHAN KIMIA

1. Alat-alat yang digunakan


Spill Kit tumpahan bahan
kimia meliputi :
g. Botol spray uk. 500 ml,
a. Masker.
berisi cairan dekontaminasi.
b. Sarung tangan.
h. Wash lap/ kanebo.
c. Sikat bulu + Pengki
i. Tali pengikat.
plastik.
j. Spidol.
d. Tissu towel.
k. Stiker No. 121.
e. Absorben
l. Lembar Peringatan.
f. Kantong plastik ukuran
m. Laporan Kejadian.
2 Kg dan 5 Kg.
Prosedur tumpahan bahan kimia

1) Cari/ lihat MSDS ( Material Safety Data Sheet) atau Lembar Data Pengaman (LDP).
2) Segera ambil Spill Kit/ Box/ Kontainer.
3) Pasang lembar peringatan di sekitar tumpahan bahan kimia.
4) Sebelum membersihkan tumpahan bahan kimia gunakan APD (masker, sarung
tangan dan kacamata/gogles).
5) Pasang tissue towel di sekitar tumpahan bahan kimia untuk pembatas agar bahan
kimia yang tumpah tidak meluas.
6) Setelah itu taburkan absorben pada bahan kimia cair yang tumpah agar meresap/
mengering, lalu diamkan ± 3 menit
7) Kumpulkan/ sapukan bahan kimia dengan menggunakan sikat bulu dan pengki
pastik, kemudian dimasukan ke dalam kantong plastik yang berukuran 2 Kg dan di ikat,
kemudian kantong diberi nama sesuai dengan bahan kimia yang tumpah.
8) Lantai yang terkena tumpahan bahan kimia di lakukan desinfektan kemudian
dikeringkan menggunakan wash lap/ kanebo.
9) Masukan semua masker, sarung tangan, plastik berisi tumpahan bahan kimia dan
wash lap/ kanebo ke dalam kantong plastik 5 kg dan di ikat yang kuat diberi label limbah
B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
10) Petugas cuci tangan.
11) Lakukan pencatatan dilembar laporan kejadian kemudian dikirim ke PPIRS
ALAT DAN PROSEDUR TUMPAHAN CAIRAN TUBUH

1. Persiapan Alat :
a. Alat pelindung diri
b. Kertas penyerap/kertas tissue / koran bekas.
c. Larutan hipoklorit 0.5 % , detergen
d. Lap bersih.
e. Sarang cuci tangan pada air mengalir.
f. Kantong plastik kuning & pengikat

2. Cara Kerja :
a. Cuci tangan pada air mengalir.
b. Pakai sarung tangan rumah tangga, masker, kacamata / pelindung wajah.
c. Serap darah / cairan tubuh sebanyak-banyaknya dengan kertas / koran bekas
tissue.
d. Buang kertas penyerap bersama sampah media dalam kantongan yang kedap air
berwarna kuning.
e. Semprotkan area bekas tumpahan cairan tubuh dengan natrium hipoklorit 0.5 %
biarkan 10 – 15 menit kemudian bersihkan kembal
f. Bilas dengan lap basah/ tissu dan deterjen yang bersih hingga klorin terangkat.
g. Lepas APD dan tempatkan ke wadah yang sesuai untuk pembersihan dan disinfeksi
lebih lanjut
h. Lakukan kebersihan tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
KONSEP 5 R DALAM PENGENDALIAN LINGKUNGAN
FASYANKES
36

Anda mungkin juga menyukai