DI FASYANKES
PPI adalah :
Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi/ meminimalkan
terjadinya infeksi pada petugas, pasien, pengunjung dan
Masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan
srilindawati1501@gmail.com.2023
Program PPI di
fasyankes Meningkatkan
kualitas pelayanan di
fasyankes, sehingga
bertujuan
melindungi sumber
daya manusia
kesehatan, pasien
dan masyarakat dari
penyakit infeksi yang
terkait pelayanan
wardanelayunus@gmail.com.2022
Kesehatan.
KEGIATAN POKOK PROGRAM PPI
PMK NO.27 TAHUN 2017 TENTANG PPI
PEDOMAN TEKHNIS PPI DI FKTP TAHUN 2020
1. KEWASPADAAN ISOLASI : Kewaspadaan Standar
STANDAR & Kewaspadaan Transmisi
2. Pencegahan PPI dengan Bundles
3. SURVEILENS HAIs
4. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PPI
5. PENGGUNAAN Anti Biotik YANG BIJAK
6. MONITORING melalui ICRA dan AUDIT PPI
KEWASPADAAN TRANSMISI
KEWASPADAAN STANDAR
MOMEN
T
LANGKA
H
wardanelayunus@gmail.com.2022
ALAT
02 PELINDUNG
DIRI (APD)
DIGUNAKAN
BERDASARKAN JENIS DAN
INDIKASI
Alat Pelindung Diri 1. APD harus digunakan di tempat dan waktu yang ditentuka
PRINSIP PENGGUNAAN APD sesuai indikasi dan resiko pajanan : Petugas menilai re
darah, cairan tubuh, eksresi/sekresi atau bahan infeksi
dalam ukuran yang benar
2. Semua APD harus memenuhi standar keamnan, perlindun
dan keselamatan petugas/pasien
3. Hindari kontak antara APD yang terkontaminasi dengan
alat/permukaan lingkungan
4. Tidak berbagi APD yang sama antara dua petugas/individ
5. Segera lepaskan APD setiap selesai prosedur
6. Lakukan kebersihan tangan setelah melepaskan APD utk
prosedur yang baru
PENGENDALIA
03 N LINGKUNGAN
5 R (Rapih, Resik, Rajin,
Ringkas, Rawat )
SISTIM AIR : Sumber air, Persyaratan
Kesehatan air, system pengelolaan air PENGENDALIAN
limbah Medis dan Non Media LINGKUNGAN
Prosedur pembersihan tumpahan cairan Infeksius: Prosedur pembersihan tumpahan cairan B3:
1. Petugas menggunakan APD.
1. Petugas menggunakan APD.
2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan.
2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan. 3. Tumpahan bahan kimia: tuangkan air bersih pada tumpahan, lalu
3. Serap cairan yang tumpah dengan kain keringkan dengan kertas/koran/kain perca kemudian masukan ke
perca/handuk/tisu/koran bekas penyerap bersih yang kantong warna coklat, tuangkan detergen dan serap/keringkan
dapat menyerap sampai bersih kemudian buang ke dengan kertas/koran/kain perca buang ke kantong warna coklat.
kantong warna kuning (kantong infeksius). Berikan label B3 pada plastik warna coklat tumpahan kimia.
4. Tumpahan reagen: lokalisir area tumpahan dengan menaburkan
4. Tuangkan cairan detergen kemudian serap dengan kain
Natrium Bicarbonat (Bicnat) sekitar area tumpahan, kumpulkan
perca/handuk/tisu/koran bekas masukan ke kantong bekas resapan kedalam plastik hitam/coklat, kemudian bersihkan
warna kuning. lantai dengan detergen kemudian serap dan buang ke kantong
5. Lanjutkan dengan cairan klorin 0.5 % kemudian serap dan warna hitam/coklat.
buang ke kantong warna kuning (kantong infeksius). 5. Buang plastik sampah infeksius ke tempat penampungan sampah
infeksius dan kumpulkan limbah tumpahan B3 dalam ruang
penyimpanan limbah B3.
wardanelayunus@gmail.com.2022
DEKONTAMINASI AMBULANS
1. BERSIHKAN secara berkala dan setiap selesai
penggunaan ambulan
2. Petugas menggunakan APD (masker, gaun, sraung
tangan, pelindung wajah) jika terkena percikan darah
atau benda infekisus pada area selaput mukosa maka
lakukan tindak lanjut pembersihan
3. Bersihkan area yang bersentuhan dengan pasien,
peralatan yang terkontaminasi : streacher, rails, dinding,
lantai dan alat ainnya
4. Gunakan desinfektan yang mengandung Natium
hipoklorit 0,5 %
5. Jika ada tumpahan darah/cairan tubuh/bahan
kimia/infeksius lakukan prosedur dengan Spill Kits
6. Segera lepaskan APD dan lakukan kebersihan tangan
7. Pembuangan limbah dan APD sesuai Prosedur
PENGELOLAAN
04 LIMBAH
INFEKSIUS, NON INFEKSIUS
DAN BENDA TAJAM
PENGELOLAAN
LIMBAH
Limbah B3 dari
TUJUAN Limbah InfekisuS : pelayanan medis dan
terkontaminasi 04 penunjang medis
darah, cairan yang berasal dari
tubuh, sekresi, sitotoksis dan limbah
Melindungi pasien, petugas , eksresi, ruang bahan kimia
pengunjung dan masyarakat isolasi .
sekitar fasyankes dari
penyebaran infeksi akibat
limbah yang tidak
Limbah Non 03 KATEGORI 01
InfekisuS : semua LIMBAH
dikendalikan termasuk resiko Limbah yang tidak Limbah Benda
cidera terkontaminasi tajam adalah semua
darah, cairan limbah yang dapat
tubuh, sekresi, melukai kulit dan
eksresi, dan masuk ke
berasal dari limbah 02 pembuluh darah .
umum
Dekontaminasi
Melepaskan kotoran dan mikroorganisme patogen dari
benda-benda sehingga aman dipegang, untuk diproses
lebih lanjut, digunakan atau dibuang.
Sumber: World Health Organization. 2016. Decontamination and reprocessing of medical devices
for health-care facilities. World Health Organization. Diakses dari: https://www.who.int/infection-
prevention/publications/decontamination/en/
PEMROSESAN ALAT
KESEHATAN
wardanelayunus@gmail.com.2022
PROSEDUR STERILISASI PERALATAN
KESEHATAN DI FKTP
1. Sterilisasi dengan pemanas uap (steam) : Temperature maksimal
250F (121 C) dengan tekanan 15 Psi dalam waktu 15 -20 menit ,
autoklaf membutuhkan waktu 30 menit dengan suhu 121 C, tulis
tanggal sterilisasi dan tanggal kadaluarsa
KRITIKAL 2. Jika menggunakan proses sterilisasi panas kering : temperature
340 F (170C) dalam waktu 1 jam dan jika suhu 320 F (a60 C)
membutuhkan waktu 2 jam
LINEN
LINEN KOTOR adalah Linen yang sudah
dipakai oleh pasien/keluarga/petugas
wardanelayunus@gmail.com.2022
PENANGANAN LINEN DI PENGGANTIAN LINEN PASIEN
• Linen Tidak diletakan dilantai,langsung masukan kedalam
RUANG PERAWATAN kantong kuning
• Pastikan tidak terbawa alkes,kertas,faeces,DIapers dll
• Petugas gunakan APD sesuai tingkat risiko,dilakukan oleh
perawat
PENGUMPULAN P
LINEN INFEKSIUS LIN ENG
EN AM
ti an n TR IN B
PENGUMPULAN LINEN INFEKSIUS
n ie AN & FEK ILAN
rga pas SP SIU
• Petugas perawatan mengumpulkan linen infeksius dari
Pe en OR S
kamar pasien
lin TA
SI
• Pengumpulan/disposal APD petugas ( re use )
• Seluruh linen infeksius di letakan pada dirty room yg
memudahkan pengambilan petugas Linen
wardanelayunus@gmail.com.2022
09 PENEMPATAN
PASIEN
PENEMPATAN PASIEN
adalah
menempatkan pasien pada tempat
yang telah ditetukan berdasarkan
metode transmisi dengan mengatur
jarak , penataan sirkulasi udara
untuk mempermudah pencegahan
infeksi silang pada pelayanan
Kesehatan dengan
mempertimbangkan aspek
keamanan serta keselamatan pasien
maupun petugas Kesehatan
wardanelayunus@gmail.com.2022
PENEMPATAN PASIEN SESUAI
TRANSMISI
01 02
Pasien infeksius terpisah Penempatan pasien disesuaikan
dengan pasien non infeksius. dengan pola transmisi infeksi
penyakit pasien (kontak, droplet,
airborne) sebaiknya ruangan
tersendiri.
03
04
Bila tidak tersedia ruang tersendiri,
Semua ruangan terkait cohorting
dibolehkan dirawat bersama pasien
harus diberi tanda kewaspadaan
lain yang jenis infeksinya sama
berdasarkan jenis transmisinya
dengan menerapkan sistem cohorting.
(kontak,droplet, airborne).
Jarak antara tempat tidur minimal 1
33
meter.
PENEMPATAN PASIEN (PMK No 27 tahun 2017)
05 06
Pasien yang tidak dapat menjaga Mobilisasi pasien infeksius yang jenis
kebersihan diri atau lingkungannya transmisinya melalui udara
seyogyanya dipisahkan tersendiri. (airborne) agar dibatasi di
lingkungan fasilitas pelayanan
kesehatan
.
07
Buat laporan
Ulang 3, 6 bl Follow up Dr
8-37
wardanelayunus@gmail.com.2022
KESIMPULAN
1. Program PPI adalah : Kewaspadaan isolasi, Penerapan PPI terkait Bundles
HAIs, Surveilans, Diklat PPI, Penggunaan AB bijaksanan, Monitoring melalui
ICRA dan Audit PPI