Virus,
Bakteri, Alat
Jamur, Bahan
Parasit Lingkungan
Agent Environment RS
Rantai Penularan Infeksi
Agen Infeksi
Bakteri
Virus
Host yang Rentan Jamur
Neonatus Protozoa
Diabetes Cacing Sumber
Immunosuppressed Orang
Peny Cardiovask Alat
Air
K. Kendall, 2003
Definisi HAIs
Hospital-acquired/nosocomial infections, juga disebut infeksi
“nosokomial”
Kriteria
Sebelum MRS Di RS tidak Tanda klinis
tanda klinik dalam masa positif > 2 x
negatif inkubasi 24 jam
Core Intent PPI dalam Standar JCI
Prevention & Control of Infection (PCI) ~ PCI.1-PCI.11
Program mencakup semua area RS PROGRAM PENGENDALIAN & Hasil Analisis trend
termasuk pasien, petugas dan PENURUNAN HAIs
Surveilans
pengunjung
Dengan cara melakukan surveilans PCI.5/5.1 dan 6/6/.1 Identifikasi masalah & potensi
infeksi: outbreak
Penentuan strategi pengendalian
1. Device-related Inf. (VAP, CAUTI,
CLABSI, Plebitis) Desain ulang proses yang ada
2. Procedure-related (SSI)
3. Organisme signifikan (eg.: MDRO)
4. Emerging/re-emerging disease
Core Intent PPI dalam Standar JCI
Prevention & Control of Infection (PCI) ~ PCI.1-PCI.11
Identifikasi semua risiko infeksi pada semua MANAJEMEN RISIKO INFEKSI Limbah medis & Handling dan diposal
proses, area dan prosedur PCI.7 – 7.5 penanganan limbah benda tajam &
jenazah jarum
Penentuan strategi, edukasi, pembuatan CSSD, Laundry & Keamanan makanan
kebijakan/SPO dan perubahan praktik untuk Linen
Desain fasilitas (gedung, tata udara, dll.)
menurunkan risiko infeksi
ICRA pada saat renovasi, kontruksi & demolisi
HH: benar momen, benar bahan, benar APD & Hand Hygiene APD: benar indikasi, benar alat, benar & urut
caranya, tepat waktunya PCI.9 cara pakai & lepas, benar pemeliharaan
Strategi perbaikan praktik PPI harus selaras Quality Improvement Integrasi dengan Komite Mutu, KPRA, Dinas
dengan prinsip Quality Improvement PCI.10 Kesehatan dan unit terkait
Disinfekta Infus/
n, air, dll. IV
Katet
er
Respirato Bedp
r dan alat an/
Tenaga bantu temp
pasien kesehata pasie
napas at
n/ pasien n
lain Endosc cuci
ope
STANDARD PRECAUTIONS
• Lakukan kewaspadaan
standar pada SEMUA
pasien, walaupun belum ada
suspek atau konfirmasi
infeksi.
Your hands!
Cuci Tangan
Pada 5 momen hand hygiene:
Sebelum kontak dengan pasien
Sebelum melakukan tindakan
aseptik
Setelah terpajan cairan tubuh
Setelah kontak dengan pasien
Setelah menyentuh lingkungan
pasien
DAN
Sebelum dan sesudah memakai
sarung tangan
Antara 2 prosedur berbeda pada
pasien yang sama
Infection Prevention: Hand Hygiene
HANDRUB
• Gunakan alkohol handrub, untuk:
• Kebersihan tangan rutin
• Setelah memakai tangan anda untuk menutup
bersin atau batuk
• Lakukan selama 20-30 detik
Pajanan Biologi di Fasyankes
• Mengidentifikasi jenis mikroorganisme yang mungkin hadir di lingkungan
fasyankes dan memastikan bahwa staf medis dan pasien memakai APD
yang tepat.
• Menetapkan standar kebersihan dan sanitasi yang tinggi untuk mencegah
penyebaran mikroorganisme, termasuk pembersihan dan disinfeksi
ruangan, peralatan, dan fasilitas lainnya.
• Menetapkan protokol khusus untuk penggunaan alat-alat medis yang
berpotensi menyebarkan mikroorganisme, termasuk alat bedah, peralatan
medis berulang pakai, dan peralatan medis yang digunakan untuk pasien
yang terinfeksi.
Pajanan Biologi di Fasyankes
• Memperhatikan pengelolaan limbah medis yang benar, termasuk limbah
biologi dan limbah medis berbahaya lainnya, serta pengolahan limbah
medis secara tepat dan aman.
• Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap lingkungan fasyankes
dan staf medis untuk mengidentifikasi kemungkinan paparan biologi dan
menangani masalah segera.
• Menetapkan protokol khusus untuk mengidentifikasi pasien yang
terinfeksi atau berisiko terinfeksi, serta memastikan pengobatan yang
tepat dilakukan untuk mencegah penyebaran
Pengendalian infeksi nosokomial
• Pelatihan dan edukasi kepada seluruh staf medis dan paramedis tentang
pengendalian infeksi nosokomial, termasuk teknik-teknik dasar kebersihan
tangan dan pencegahan penyebaran penyakit melalui udara atau tetesan
cairan.
• Menetapkan standar kebersihan dan sanitasi yang tinggi di lingkungan
fasyankes, termasuk pembersihan dan disinfeksi ruangan, peralatan, dan
fasilitas lainnya.
• Mengidentifikasi pasien yang berisiko terinfeksi atau yang sudah terinfeksi,
serta memperhatikan protokol pengendalian infeksi yang sesuai untuk
mencegah penyebaran penyakit.
• Meningkatkan penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti masker,
sarung tangan, jas, dan kacamata untuk mengurangi risiko infeksi,
terutama pada prosedur medis yang berpotensi menyebarkan penyakit.
Pengendalian infeksi nosokomial
• Menetapkan standar pengelolaan limbah medis yang benar, termasuk
pengelolaan limbah infeksius dan non-infeksius, serta pengolahan limbah
medis secara tepat dan aman.
• Memastikan bahwa semua peralatan medis, termasuk alat bedah dan
peralatan lainnya, dibersihkan dan disterilkan sebelum digunakan.
• Menerapkan pengawasan dan pemantauan terhadap protokol
pengendalian infeksi nosokomial yang telah ditetapkan untuk memastikan
efektivitasnya dan untuk mengidentifikasi dan menangani masalah yang
muncul segera.
• Melakukan penelitian dan pengembangan terhadap teknologi dan metode
baru yang dapat membantu meningkatkan pengendalian infeksi
nosokomial.
regulasi pengendalian mekanis dan teknis (mechanical dan engineering
controls) fasilitas yang antara lain meliputi:
Sarung tangan
SEBELUM prosedur yang melibatkan kontak dengan darah atau
cairan tubuh, luka, atau membran mukosa
SEBELUM menyentuh benda yang berpotensi terkontaminasi
GANTI sarung tangan setelah menyentuh benda infektif, misal:
feses atau drainase luka. DAN sebelum keluar dari
area/lingkungan seorang pasien
Pelindung mata dan wajah (Goggle/
Face shield)
Gunakan pelindung mata dan wajah
apabila ada risiko percikan atau
semprotan cairan tubuh
Gaun
Gunakan gaun apabila ada risiko
semprotan dan percikan darah, cairan
tubuh, sekresi atau ekskresi.
Alat Pelindung Diri (APD)
Pakai Melepas
Note
• Pastikan cairan tubuh pasien tidak menembus gaun. Jika
gaun terbuat dari kain maka dilapisi apron plastik .
• Jika APD bisa digunakan kembali maka harus
dibersihkan dengan deterjen, bilas air, bersihkan dengan
klorin 0,1 %,bilas dengan air bersih dan keringkan
• Untuk bahan yang tidak tahan klorin bisa membersihkan
dengan alkohol 70%
• Jika ada resiko terpapar cairan tubuh pada kaki maka
gunakan sepatu booth. Gunakan sepatu kerja untuk
bekerja di RS
Standard Alat Pelindung Diri (APD)
• 1. Pelindung mata dan pelindung wajah untuk mencegah
transmisi droplet.
• 2. Gaun lengan panjang (bersih, non-steril) dan sarung tangan
untuk mencegah transmisi kontak.
• 3. Gunakan satu set APD baru ketika akan merawat pasien, dan
sarung tangan baru saat pindah ke pasien lain.
• 4. Fokus untuk menghemat dan menggunakan kembali APD
bila dibutuhkan.
• 5. Kebersihan tangan yang sesuai 5 momen, juga saat
menangani antar pasien.
• 6. Hindari menyentuh mata, hidung, mulut atau masker
STANDARD PRECAUTIONS
Peralatan Perawatan Pasien
• Kelola sesuai
Klasifikasi Spaulding Pemrosesan
• Selalu periksa indikator
biologis & kimia untuk
klasifikasi
Kritis – Risiko Tinggi
Mengakses jaringan atau
Pre-Cleaning
Sterilisasi CSSD
peralatan steril
• Patuhi instruksi pabrik
Spaulding
vascular - Sterilisasi thermal/suhu tinggi untuk disinfeksi tingkat
Contoh: instrumen bedah, - Sterilisasi suhu rendah/ kimia
implan tinggi & rendah
• Peralatan yang semestinya
Semi Kritis – Risiko menengah Pre-Cleaning
Mengakses membran mukosa/ Disinfeksi Tingkat Tinggi single use, ada tanda:
kulit yang tidak intak - Perendaman dengan disinfektan
(perhatikan lama waktu & suhu) – “DO NOT REUSE” atau
Contoh: alat bantu nafas, alat
- Pembilasan dengan air steril
anestesi, flexible scope - Dikeringkan dengan – “DO NOT STERILIZE” atau
alcohol/semprot udara bersih
– “DISPOSABLE/ SINGLE
USE”
– ada tanda 2 DICORET
Non-Kritis – Risiko rendah Pre-Cleaning
Menyentuh kulit Disinfeksi Tingkat Rendah Tidak boleh dipakai ulang,
Contoh: Bedpan, cuff - Dengan Air + Deterjen kecuali ada kebijakan RS
tensimeter, stetoskop &
lingkungan pasien (jika sangat mahal atau
sulit didapat)
• Konsul ke PPI atau CSSD
STANDARD PRECAUTIONS
Pengendalian Lingkungan Penatalaksanaan Linen &
Peralatan Pasien
Etika batuk
Setiap pengunjung Fasyankes wajib menggunakan masker dan
menerapkan etika batuk/bersin
Tutupi mulut anda apabila bersin dan batuk.
batuk atau bersin harus menutup hidung dan mulut mereka
dengan tisu, saputangan atau lengan atas bagian dalam dengan
muka menjauhi orang terdekat
Apabila anda menggunakan tisu, buang tisu Anda setelah
digunakan untuk bersin/batuk.Kemudian cuci tangan Anda.
Lakukan kebersihan tangan setelah kontak dengan sekret saluran
napas.
Hindari tangan menyentuh mata, hidung atau mulut.
STANDARD PRECAUTIONS Penempatan Pasien
Kesehatan Karyawan
SPO
Standar Prosedur
Operasional
CONTACT PRECAUTIONS
• Asymptomatic / Pre-symptomatic
• Symptomatic :
– Mild
– Moderate
– Severe
– Critical
TANDA & GEJALA
3. Hubungan
sosial yang
Menerapkan adaptasi
positif
kebiasaan baru
Menerapkan adaptasi
kebiasaan baru dengan
melaksanakan protocol
kesehatan dalam setiap
aktivitas
Pastikan anda sehat
• Jika sakit dengan gejala mengarah covid misal
demam,batuk, tidak berfungsi indra pengecap
dan/ perasa lapor atasan
• Setiap kali bertemu teman tanya
kesehatannya, ingatkan penggunaan APD nya
• Selalu berdoa semoga Allah melindungi
disetiap langkah kita
Apa yang harus dilakukan sebelum meninggalkan RS