Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TB DIRUANG RAWAT INAP III B

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM

OLEH :

KELOMPOK III DAN KELOMPOK VI

1. AZHARI EKA SAPUTRA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROFESI NERS ANGKATAN XIV SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)MATARAM
2018/2019

LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TB DIRUANG RAWAT INAP III B
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM

Telah disetujui dan di sahkan pada :


Hari :
Tanggal :

KELOMPOK III DAN KELOMPOK VI

Pembimbing Akademik Pembimbing lahan

( ) ( )

SATUAN ACARA PENYULUHAN


TUBERCULOSIS

Materi : Tuberculosis (TBC)


Pokok Bahasan : Mengenal dan Mencegah TBC
Hari/ tanggal : Jum’at 28 Juni 2019, Pukul 08.30 WIB

Waktu : 35 menit
pertemuan
Tempat : IRNA 3B
Sasaran : Keluarga pasien yang di rawat di IRNA 3B

I. Tujuan
1. Umum : Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 1x
35 menit peserta mampu memahami mengenal dan
pencegahan TBC.
2.Khusus : Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 1
x 35 menit peserta diharapkan dapat menjelaskan :
1. Pengertian TBC
2. Etiologi TBC
3. Tanda dan gejala TBC
4. Mengapa TBC perlu diberantas
5. Pencegahan penyakit TBC

II. Garis Besar Materi


1. Pengertian TBC
2. Etiologi TBC
3. Tanda dan Gejala TBC
4. Mengapa TBC perlu diberantas
5. Pencegahan penyakit TBC

III. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

IV. Media
1. Leafleat
2. LCD
V. Setting Tempat

Penyaji Moderator/MC

Peserta Pasilitator
pasilitator

Pasilitator Pasilitator

VI. Pengorganisasian

Penanggung Jawab/Fasilitator : Usman Hadi, Anita Juliana,


krisda apriani,Nurul Jannah
Penyaji : Azhari Eka Saputra
Moderator/MC : Erin Pebriansyah

VII. Kegiatan Penyuluhan


No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan
Peserta
1 Pendahuluan 5 menit
 Memberi salam  Menjawab
 Mengkomunikasikan pokok salam
bahasan  Memberi
 Mengkomunikasikan tujuan salam
 Memberi pertanyaan apersepsi  Menyimak
 Menyimak
2 Kegiatan Inti 25
 Memberikan penjelasan tentang menit  Menyimak
TBC  Bertanya
 Memberikan kesempatan peserta  Memperhatik
untuk bertanya an
 Menjawab pertanyaan peserta
3 Penutup 5 menit
 Menyimpulkan materi  Memperhatik
penyuluhan bersama peserta an
 Memberikan evaluasi secara  menjawab
lisan
 Memberikan salam penutup
VIII. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan
- Sehari sebelum penyuluhan kesehatan SAP sudah
diselesaikan dan dikonsulkan.
- 10 menit sebelum penyuluhan kesehatan dimulai
perlengkapan dan peralatan untuk penyuluhan sudah
tertata rapi.
2. Evaluasi Proses
- Saat dilakukan penyuluhan diharapkan peserta
menyimak dengan baik
- Penyampaian materi dengan baik dan benar
- Saat dilakukan penyuluhan diharapkan penyampaian
materi dapat selesai tepat waktu yaitu 35 menit

3. Evaluasi Hasil
- Peserta dapat menjawab 3 dari 5 pertanyaan yang
diberikan
- Peserta dapat menyebutkan 3 tanda gejala TBC
- Peserta dapat menyebutkan cara pencegah TBC

Lampiran Materi
TUBERKULOSIS
A. Pengertian
Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan berpotensi
untuk menyebabkan kematian yang disebabkan oleh bakteri
yang terbang di udara yaitu Mycobacterium tuberculosis
kuman batang tahan asam ini dapat merupakan organisme
pathogen maupun saprofit (Sylvia A.Price & Wilson, 2006).
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan
Mycobacterium tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh
dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah
paru-paru (Nurarif, 2013)

B. Etiologi
Penyakit tuberkulosis disebabkan oleh bakteri micobakterium
tuberkulosis. Ada dua macam micobakterium tuberculosis
yaitu tipe human dan tipe bovin.
a. Basil tipe bovin berada dalam susu sapi yang menderita
mastitis tuberkolosis usus.
b. Basil tipe human berada di bercak ludah (Droplet) di
udara yang berasal dari penderita TBC terbuka dan orang
yang rentan terinfeksi TBC ini bila menghirup bercak ini
(Wim de Jong et al, 2005, dalam Nurarif, 2013).

C. Tanda dan Gejala (Nurarif, 2013)


Biasanya orang yang mengidap penyakit tuberkulosis
menunjukkan gejala-gejala atau tanda-tanda sebagai berikut:
1. Batuk-batuk berdahak lebih dari 4 minggu
2. Batuk mengeluarkan darah atau pernah mengeluarkan darah
3. Dada terasa sakit / nyeri
4. Terasa sesak waktu bernafas
5. Suhu badan meningkat 40-410C
6. Nafsu makan berkurang
7. Badan mengurus
8. Peningkatan sel darah putih dengan dominasi limfosit
9. Keringat malam
D. Mengapa perlu diberantas
1. Sering menyebabkan kematian
Penyakit TBC merupakan masalah yang harus mendapat
perhatian dalam bidang kesehatan karena 2-3 diantara 1000
orang ditemui dalam masyarakat menderita penyakit TBC
menular dan kurang menyadari bahwa mereka terserang atau
menderita TBC.
2. Menular
Ludah atau dahak mengandung hasil TBC merupakan bahaya
besar bagi lingkungan, karena butir-butir air ludah
mengandung kuman berterbangan di udara dan dapat terhisap
orang yang sehat kemudian masuk ke paru-parunya, dan
akhirnya orang tersebut menderita TBC.
3. Menurunkan daya kerja
Membuat cepat lelah, tidak bersemangat bekerja sehingga
hasil tidak memuaskan.
4. Penyakit dapat diobati
Penyakit TBC disebabkan oleh suatu basil yang disebut
basil TBC. Penyakit TBC bukan penyakit keturunan, bukan
akibat kutukan atau guna-guna
5. Obat tersedia di puskesmas
Obat untuk mengbati penyakit ini telah tersedia, akan
tetapi masyarakat belum mengetahui bahwa penyakit
tersebut dapat disembuhkan (Depkes, 2002)

E. Pengobatan Penderita
Ada dua cara pemberian pengobatan penderita TBC.
a. Pengobatan jangka panjang selama satu tahun
b. Pengobatan jangka pendek selama 6-9 bulan.
Dengan cara teratur yaitu :
a. Untuk jangka panjang : 4 minggu pertama disuntik tiap
hari, kemudian 48 minggu berikutnya 2x seminggu ke
Puskesmas.
b. Jangka pendek : 4 minggu pertama makan obat tiap hari,
kemudian 22 minggu berikutnya makan obat 2x seminggu
(Depkes, 2002).
F. Upaya Pencegahan TBC Paru
a. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan suntikan BCG
(imunisasi) kepada bayi umur antara 3 s/d 14 bulan
Langkah-langkah dalam rangka memberikan kegiatan
imunisasi.
1) Menganjurkan orang tua bayi agar mau membawa bayinya
untuk divaksinasi, serta membantu mengumpulkan bayi-
bayi pada hari yang telah ditetapkan di Puskesmas atau
ditempat lain.
2) Menyampaikan daftar bayi-bayi tersebut ke Puskesmas
dan meminta petugas imunisasi. Untuk datang melakukan
vaksinasi di desa.
b. Peningkatan gizi keluarga
Makan bergizi dapat meningkatkan daya tahan tubuh,
sehingga tubuh kita tidak mudah terkena penyakit.
Langkah-langkah dalam peningkatan gizi ini yaitu dengan
anjuran :
1) Memanfaatkan perkarangan (berternak, kolam ikan,
bercocok tanam).
2) Memakan hasil pemanfaatan perkarangan.
3) Menyediakan makanan yang bergizi untuk dimakan oleh
keluarga.
Catatan :
1) Ludah (air liur) dari mulut bukan contoh yang baik.
2) Penderita dianjurkan supaya membersihkan mulutnya
(kumur-kumur dan lain-lain) sesudah mengeluarkan dahak.
c. Peningkatan kesehatan lingkungan
Kuman TBC akan mati kalau terkena sinar matahari, sabun.
Langkah-langkah dalam peningkatan kesehatan lingkungan
yaitu dengan anjuran :
1) Membuat dan mengusahakan rumah sedemikian rupa
sehingga sinar matahari dan udara segar masuk dengan
leluasa ke dalam rumah dengan jalan membuka pintu dan
jendela terutama pada pagi hari.
2) Menghindari tidur dalam satu kamar dengan penderita
terutama bagi anak-anak, selam 4 minggu pertama
pengobatan.
3) Meludah di tempat khusus yang tertutup, seperti
kaleng yang diisi dengan air sabun.
4) Meningkatkan kebersihan perorangan yaitu:
5) Mencuci tangan dengan sabun sehabis melayani
penderita.
6) Menutup mulut waktu batuk atau bersin (Crofton, jhon.
2002).

G. Cara Membantu Keteraturan Dan Kepatuhan Penderita Dalam


Berobat
Penyakit TBC adalah penyakit menahun yang penyembuhannya
memerlukan waktu cukup lama. Seringkali karena terlalu lama
penderita tidak meneruskan pengobatan lagi kalau merasa
badannya sudah lebih baik. Selain itu pengobatan harus
dilakukan secara teratur sesuai dengan petunjuk Puskesmas,
hingga dinyatakan sembuh.
Langkah-langkah antara lain :
a. Membujuk penderita mau berobat ke Puskesmas secara
teratur.
b. Membantu dan mengawasi penderita apakah obat-obat
betul dimakan olah penderita.

PMO singkatan dari Pengawas Menelan Obat, yaitu seorang yag


secara sukarela membantu pasien dalam masa pengobatan, PMO
bertanggung jawab memastikan pasien TB meminum obat sesuai
anjuran petugas kesehatan.
Tugas PMO :
1. Mengawasi pasien agar menelan obat secara teratur
2. Memberi dorongan kepada pasien agar minum obat sesuai
jadwal
3. Pastikan obat tersebut benar
4. Mengingatkan pasien untuk memeriksa ulang dahak pada
waktu yang telah ditentukan
5. PMO bias menjadi sahabat pasien dengan mendengarkan
keluhan sakit pasien
6. PMO dapat direkrut dari kader, petugas kesehatan, anggota
keluarga, teman atau tetangga

DAFTAR PUSTAKA

Crofton, Jhon. 2002. Pedoman Penanggulangan


Tuberculosis. Widya Medika. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2002. Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta
Nurarif, Amin Huda. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC.
Yogyakarta. Mediaction.
Sylvia, A.Price & Wilson. 2006. Patofisiologis Konsep
Klinis Proses-proses Penyakit edisi 6. Jakarta.
EGC
LAMPIRAN LEAFLET

Anda mungkin juga menyukai