PENGENDALIAN INFEKSI
NITA DANIWATI ALI
Komite PPI RSUD Dr. Soetomo
28/12/2018 1
Pilih mana?
28/12/2018 2
Tujuan pembelajaran
Umum: setelah selesai pembelajaran peserta
mampu menjelaskan konsep dasar PPI
Khusus:
setelah mengikuti pembelajaran,peserta mampu:
• Menjelaskan tentang tujuan kewaspadaan isolasi
• Memahami komponen kewaspadaan isolasi
• Mengimplementasikan kewaspadaan standar dan
kewaspadaan transmisi sebagai dasar PPI
28/12/2018 3
pendahuluan
28/12/2018 4
Rantai Penularan Infeksi
Agen Penyebab
Infeksi
Bakteri, Jamur, Virus,
Riketsia, Parasit
Cara Penularan:
Kontak; (langsung, tak
langsung, droplet; melalui
Udara; mel. Benda; Vektor
28/12/2018 5
Definisi HAIs
Healthcare-associated Infection
Dulu dikenal dengan Hospital-acquired/nosocomial infections,
juga disebut infeksi nosokomial. Sekarang disebut: Healthcare-
associated infection
“Sebuah infeksi yang terjadi pada pasien selama proses
perawatan di rumah sakit atau pelayanan kesehatan
lainnya dimana infeksi tersebut belum terjadi atau tidak
dalam masa inkubasi ketika pasien MRS, dan/atau infeksi
muncul setelah pasien pulang, serta infeksi yang dialami
oleh petugas kesehatan akibat pekerjaannya.”
Kriteria
Sebelum MRS Di RS tidak Tanda klinis
tanda klinik dalam masa positif > 2 x
negatif inkubasi 24 jam
28/12/2018 6
Dampak HAIs
• Bagi Px:
– Morbiditas dan Mortalitas
– Health care Stay dan Cost
• Bagi Dr/ Perawat/Bidan/ Tenaga Kesehatan lain:
– Risiko Tertular HAI
– Morbiditas dan Mortalitas
• Bagi Rumah Sakit/Pelayanan Kesehatan:
– Mutu Pelayanan
– Tuntutan Hukum
28/12/2018 7
Infeksi
Pengendalian Pencegahan
Pemantauan HAIs,
MDRO/ significant Kewaspadaan
Kewaspadaan Bundle
organism, Berbasis Pencegahan
Emerging/re- Standar
Transmisi Infeksi
emerging disease
28/12/2018 8
PROGRAM PENCEGAHAN DAN HH
APD
PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) Limbah
HAIs Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
PPRA Penanganan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi
VAP,IADP
ILO,ISK
Airborne
Droplet
Contact
Menerapkan
Bundles of
HAIs
Komite PPI
Tim PPI
IPCN
Audit
IPCN
ICRA
28/12/2018 9
Kewaspadaan Isolasi merupakan bagian dari program
PPI
Bertujuan untuk memutus mata rantai infeksi.
Mata rantai infeksi
Pasien Pasien
Petugas/Pengunjung Lingkungan
28/12/2018 10
KEWASPADAAN
STANDAR 11
KEWASAPADAAN
ISOLASI
KEWASPADAAN
TRANSMISI 3
28/12/2018 11
• Kewaspadaan Standar lapis pertama
• Diterapkan kepada pasien tanpa
memandang pasien infeksi atau tidak
infeksi
28/12/2018 12
Siapa yang melakukan
kewaspadaan isolasi
• Semua individu (pasien, petugas,
pengunjung)
• HH, APD, Limbah, pengedalian lingkungan, etika
batuk
• Perawat, Bidan dan dokter
• Penempatan pasien
• Pemrosesan alat dan linen
• Perlindungan kesehatan
• Penyuntikan yang aman
• Dokter
• Praktek lumbal punksi
28/12/2018 13
Kapan Kewaspadaan isolasi
dilaksanakan
28/12/2018 14
11 KEWASPADAAN
1. Keberihan tangan
2. Alat Pelindung Diri
STANDAR
3. Dekontaminasi Peralatan STANDARD PRECAUTIONS
Perawatan Pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Pengelolaan limbah
hal-hal utama yang harus dilaksanakan dan
6. Penatalaksanaan linen
dipatuhi
7. Perlindungan Kesehatan
Petugas
8. Penempatan pasien
9. Etika Batuk
10. Praktik menyuntik yang
SPO
aman
Standar
11. Praktik lumbal punksi yang
Prosedur
aman
Operasional
28/12/2018 15
STANDARD PRECAUTIONS
• Lakukan kewaspadaan
standar pada SEMUA
pasien, walaupun belum
ada suspek atau konfirmasi
infeksi.
Implementasi
Bila tidak
kotor
Bila kotor
28/12/2018 17
Failure to cleanse hands results in between-
patient cross transmission
28/12/2018 19
Alat Pelindung Diri (APD)
Pakai Melepas
28/12/2018 20
3 STANDARD PRECAUTIONS
Peralatan Perawatan Pasien
28/12/2018 21
Klasifikasi Spaulding Pemrosesan PERALATAN PASIEN: Kelola sesuai
klasifikasi Spaulding
Kritis – Risiko Tinggi Pre-Cleaning
Mengakses jaringan Sterilisasi CSSD
atau vascular - Sterilisasi thermal/suhu
Contoh: instrumen tinggi
- Sterilisasi suhu rendah/ Selalu periksa indikator biologis
bedah, implan & kimia untuk peralatan steril
kimia
Semi Kritis – Risiko Pre-Cleaning D T T Patuhi instruksi pabrik untuk
- Perendaman dengan disinfeksi tingkat tinggi &
menengah rendah
Mengakses membran disinfektan (waktu &
mukosa/ kulit yang suhu) Peralatan yang semestinya
- Pembilasan dengan air single use, ada tanda:
tidak intak steril “DO NOT REUSE” atau
Contoh: alat bantu - Dikeringkan dengan
nafas, alat anestesi “DO NOT STERILIZE” atau
alcohol/semprot udara
bersih “DISPOSABLE/ SINGLE USE”
ada tanda 2 DICORET
Non-Kritis – Risiko Pre-Cleaning Tidak boleh dipakai ulang,
rendah Disinfeksi Tingkat kecuali ada kebijakan RS (jika
Menyentuh kulit Rendah sangat mahal atau sulit
Contoh: Bedpan, cuff - Dengan Air + Deterjen didapat)
tensimeter, stetoskop & Konsul ke PPI atau CSSD
lingkungan pasien
28/12/2018 22
Cleaning
• Dilakukan pada disinfeksi tingkat rendah maupun sebelum
sterilsiasi atau DTT
• Bertujuan membersihkan alat dari kotoran yang terlihat
• Pre-Cleaning Manual
• Menggunakan air + deterjen atau mengguanakan produk
enzimatik
• Rendam peralatan sepenuhnya, jangan ada bagian yang
tidak terendam
• Friksi, gosok dengan sikat atau kain sesuai rekomendasi
pabrik
• Pembersihan mekanis menggunakan ultrasonic washer/
washer disinfector 5 ml deterjen : 1 liter
• Setelah dibersihkan: air
• Inspeksi kebersihan, bila perlu gunakan kaca pembesar
• Kemas dengan linen/ kontainer atau dengan pouches
28/12/2018 23
Disinfeksi Tingkat Tinggi – peralatan
semi kritis
• Untuk peralatan yang menyentuh mukosa, tanpa menembus
• USG per rectal/ per vaginal
28/12/2018 24
4
Pengendalian Lingkungan
• Kualitas udara: ventilasi harus baik
• Kualitas air : kualitas air bersih harus terpenuhi, debit air
mencukupi
• Permukaan lingkungan :
bebas debu, serangga, sampah, binatang pengganggu
dibersihkan rutin
• Desain dn konstruksi bangunan lantai, dinding mudah
dibersihkan
• Pengelolaan makanan: dapur bersih, makanan hangat
28/12/2018 26
Manajemen Limbah RS
SAMPAH DI RS
Alur
Linen
28/12/2018 29
7 Kesehatan Karyawan
Area Cara Penatalaksanaan
Pastikan sudah mendapat vaksin Pada mata Bilas dengan air mengalir 15
sesuai risiko di unit kerja menit
Jarum Pada mulut Ludahkan dan berkumur
Dilarang melakukan re-capping jarum selama 1 menit
Buang jarum di kotak limbah tajam
Lakukan penatalaksanaan sesuai Pada Hembus dengan kuat dan
prosedur apabila tertusuk atau hidung bersihkan dengan air
terluka
Tertusuk 1. Bilas dengan air mengalir 5
jarum menit, dengan air dan
sabun antiseptic
2. Jangan menghisap dengan
mulut atau menekan daerah
tusukan.
3. Disinfeksi area luka &
DO NOT RECAPE NEEDLES sekitarnya dengan betadine
5 menit/alkohol 3 menit
28/12/2018 30
8 Penempatan Pasien
• Pastikan identifikasi risiko memiliki penyakit menular
sebelum menentukan penempatan pasien
• Penempatan sesuai dengan metode transmisi
patogennya (droplet, airborne, kontak)
– Droplet & kontak: ruang terpisah/ kohort
– Airborne: ruang isolasi
– Mobilisasi pasien infeksius dengan transmisi udara
dibatasi
28/12/2018 31
9 Etika Batuk 10 Praktik menyuntik yang aman
Pastikan jarum steril
Hindari vial multi dosis, gunakan
vial single dose
Tidak menggunakan Cairan pelarut
untuk lebih dari 1 pasien
11
Praktik
Etika batuk lumbal punksi yang aman
Tutupi mulut anda apabila bersin
dan batuk. Prosedur lumbal punksi
Gunakan lengan baju anda. Pakai masker pada insersi kateter
Apabila anda menggunakan pada saat injeksi ke area spinal/
tisu, buang tisu Anda setelah epidural untuk mencegah droplet
digunakan untuk bersin/batuk flora orofaring ( meningitis
Kemudian cuci tangan Anda. bakterial)
28/12/2018 32
Penyuntikan yang Aman
Penelitian CDC 2006-2007
28/12/2018 33
28/12/2018
Kuman di Ujung Jarum 34
3 Kategori Kewaspadaan
Berbasis Transmisi
Sebagai tambahan kewaspadaan standar, sesuai
dengan cara transmisi penyakit
Melalui kontak
Melalui droplet
Melalui udara
28/12/2018 35
Kewaspadaan transmisi kontak
28/12/2018 37
Kewaspadaan transmisi udara
l Dilakukan ketika pasien diketahui atau
diduga menderita penyakit yang ditularkan
melalui droplet nuklei udara (<5 microns)
l Ruang Isolasi
Ruangan bertekanan negatif
>12 x pergantian udara per jam (ACH)
Outlet udara langsung ke udara luar
Pintu tertutup
l Untuk petugas kesehatan: gunakan
pelindung saluran napas
Respirator N-95, pastikan Anda sudah
melakukan FIT TEST masker anda.
Batasi transport pasien hanya pada saat
Patogen transmisi airborne mendesak saja, jika terpaksa harus
transport, pakaikan masker bedah pada
M. tuberculosis, Varicella, Zoster, pasien
Measles
28/12/2018 38
PATOGEN BLOODBORNE
YANG TERTULAR MELALUI JARUM SUNTIK
Tiga Besar l Ebola virus infection
• Hepatitis B l Herpes simplex I
l Leptospirosis
• Hepatitis C l Malaria
• HIV l Marburg VHF
Lainnya l Mycobacterium
marinum
• Argentinean VHF
(Junín virus) l Mycoplasma caviae
infection
• Blastomycosis l Rocky Mountain
• Brucellosis spotted fever
• Corynebacterium l Syphilis
diphtheria l Toxoplasmosis
• Cryptococcus l Tuberculosis
• Dengue l Varicella zoster
• Diphtheria l West Nile
28/12/2018 40
Rangkuman
– Pelaksanaan PPI di Faskes bertujuan untuk melindungi
pasien,petugas,pengunjung yang menerima pelayanan
kesehatan, serta masyarakat dalam lingkungannya dengan
cara memutus mata rantai infeksi melalui kewaspadaan
standar dan berdasarkan transmisi.
– Bagi pasien yang memerlukan isolasi, maka diterapkan
kewaspadaan isolasi.
– Kewaspadaan isolasi terdiri dari dua lapis yaitu kewaspadaan
standar & kewaspadaan berdasarkan transmisi
– Petugas harus bisa menjadi pioneer pelaksanaan upaya PPI di
lingkungannya
– Aktif dalam pelaporan & komunikasi apabila terjadi kejadian
yang berkaitan dengan PPI
28/12/2018 41
28/12/2018 42