Anda di halaman 1dari 1

Cara menghitung atau menentukan aksis jantung :

Ada beberapa cara di bawah ini dalam menentukan aksis jantung, ada juga yang mengatakan
kalau aksis jantung juga bisa di tentukan melalui bidang horizontal. Tapi baiknya saya sarankan
untuk menghitung melalui bidang frontal yaitu dengan menggunakan lead I, II, III, aVR, aVF,
aVL seperti penjelasan saya sebagai berikut : (sambil lihat gb 24 ya)

1. Anda lihat lead I dan aVF ---> kalau kedua lead ini dominan menggambarkan positip defleksi,
anda jangan ragu untuk mengatakan normal aksis karena masih dalam daerah normal aksis.

2. Kalau anda menemukan salah satu dari lead I atau aVF negatif, maka gunakan cara ini.
Misalkan lead aVF defleksi pasitip 5 mm (5 kotak kecil= 1 kotak besar))dan defleksi negatif
10 mm( 10 kotak kecil) jadi di lead aVF dominasinya defleksi negatif ---> (-10mm )- (+5 mm) =
-5mm, sedangkan di lead I misalkan defleksi positip 11mm (11 kotak kecil) dan defleksi negatif
2 mm (2 kotak kecil). Jadi di lead I dominasinya defleksi positip ---> (+11mm) - (-2mm) =
+ 9mm. Lihat gambar 14, anda tinggal hitung 5mm kearah negatif lead aVF, dan 9 mm kearah
positip lead I. Setelah itu tentukan titik pertemuan kedua lead tersebut, kemudian hubungkan titik
pertemuan itu dengan titik pusat. Nah segitulah aksisnya....

3. Cari lead yang mempunyai amplitude yang paling besar ( baik positip maupun negatif).
Misalkan amplitudo terbesar ditemukan di lead I dengan dominan defleksi positip, maka aksis
jantungnya adalah O degree(Normal aksis). Misalkan amplitude terbesar di temukan di lead III
dengan dominan defleksi negatif, maka aksis jantungnya berlawanan arah dengan negatif lead III
yaitu kearah lead III positip sebesar +120 derajat ( RAD)

4. Cari lead yang bifasik atau yang mendekati bifasik defleksi (50:50) baik kearah positif
maupun ke arah negatif defleksi. Misalkan anda menemukan lead yang bifasik berada di lead
aVF, selanjutnya anda cari lead yang tegak lurus dengan lead aVF (yaitu lead I). Perhatikan lead
I, ke arah mana defleksinya? (negatif atau positip) bila lead I defleksinya dominan positip, maka
aksisnya ke arah positip lead I (yaitu O derajat or normal aksis), bila sebaliknya lead I dominan
negatif, maka aksisnya ke arah negatif lead I ( yaitu -180 derajat or RAD).

Anda mungkin juga menyukai