Anda di halaman 1dari 5

DEFINISI

Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi karena perdarahan subarachnoid yang
disebabkan karena pecahnya pembuluh darah di daerah tertentu. (Price &
Wilson.2006)

ETIOLOGI

PREDISPOSISI PRESIPITASI

Usia (>40 thn) Riwayat stroke Jenis kelamin (laki-laki) Makanan Kurang Konsumsi Diabetes
tinggi olahraga garam Mellitus
lemak berlebih
Fungsi tubuh Perubahan
Kadar hormone
membrane sel Resistensi
estrogen rendah Kadar Na
dalam tubuh insulin
Elastisitas Obesitas
pembuluh
darah Vasokonstriksi Peningkatan Volume Kadar glukosa
Penimbuna
pembuluh darah kerusakan pada darah dalam dalam darah
nglukosa
pembuluh darah tubuh
dalam darah
Kerapuhan
Tekanan darah Penimbunan
pembuluh
Pem.foto thorax : Hipertensi lemak di
darah Penimbuna
apakah ada pembuluh
nglukosa
Aliran darah hipertrofi ventrikel darah
dalam darah
melewati kiri
pembuluh darah
menjadi lebih
cepat
Tekanan pada Viskosita Tekanan Penyumbatan
pembuluh darah sdarah pada pada
pembuluh pembuluh
Pemeriksaan penunjang : darah darah
Tekanan pada
MRI : menunjukkan area yang mengalami pembuluh darah
hemoragik Aneurisma
pembuluh
Angiografi serebral :mencari sumber darah
perdarahan seperti aneurisma atau
malformasi vaskuler

TG:
Pecah/ruptur pembuluh darah Penurunan
kesadaran,
koma, nyeri
HEMORAGIK
kepala hebat,
STROKE
mualmuntah

Darah masuk Darah masuk


kejaringan otak keruang
subarachnoid
TG: Peningkatan TIK
Perdarahan intraserebral
Perdarahan subarachnoid
Perdarahan serebri
Vasospasme
pembuluh
Defisit neurologik Edema otak
darah
Kadar O2
Aktivitas
Suplai darah dan O2 elektroli
Iskemik
tterhenti Metabolism jaringan
eanaerob serebral
MK
Hipoksia jaringan serebral
:Intoleran Edema
aktivitas intra sel Produksi Nekrosis
dan asam laktat jaringan
ekstra serebral
TG :Kelemahan
sel
umum,keletihan, ketidak MK :Nyeri
Infark akut Kerusakan
nyaman setelah Perfusi
serebri otak
beraktivitas jaringan
serebral permanen
Hemiparese/
hemiplegia Penuruna Kematian
nkesadara
n
MK
:Hambatan Komplikasi :
Bedrest
mobilitasfi Dekubitus
sik
MK :Defisit
perawatan diri
MK :Risiko ketidak TG :Nyeri kepala, peningkatan TD dan
Gangguan
efektifan perfusi jaringan TIK, leher terasa tegang, aktivitas
fungsi
perifer menurun
serebral

Gangguan Gangguan Gangguan Gangguan


pada pada pada pada
lobus lobus lobus lobus
frontalis temporalis parietalis oksipitalis
TG TG
MK MK MK :Pandanga
:Kehilanga TG :Afasia,
:Ganggua :Hambatan :Gangguan n kabur,
MK TG :Sakitk n sensasi, disatria,
n komunikas persepsi pandanga
:Hambata epala, disfagia, penuruna
menelan i verbal sensori nganda,
n tonus otot mula nkesadara
mobilitas menurun, muntah, pupil
n,
hemiparese anorexia unisokor
gangguan
bicara

Discharge planning
Penatalaksanaan
1. Rutin control tekanan darah.
1. Bedrest dengan sedasi atau penenang. 2. Anjurkan untuk mematuhi terapi pengobatan.
2. Pemberian oksigen untuk meminimalkan hipoksia serebral. 3. Berhenti merokok dan konsumsi miras.
4. Ajarkan keluarga pasien latihan ROM di rumah, perawatan diri, dan
3. Cairan intravena untuk mengurangi viskositas darah dan
pencegahan decubitus.
memperbaiki aliran darah otak. 5. Anjurkan bedrest total selama 2-3 minggu.
4. Calcium channel blocker : Nifidepine untuk vasospasme. 6. Ajarkan keluarga untuk memantau komplikasi yang harus segera
5. Lumbal punksi untuk menurunkan ICP mencari pertolongan.
7. Rujukan ketempat rehabilitasi untuk mendapatkan terapi fisik jika
memungkinkan.
Komplikasi
1. Peningkatan TIK, tonus otot abnormal
2. Hipoksia serebral
3. Kejang
4. Abnormalitas jantung
5. Gangguan fungsi menelan
6. Emboli pulmonal

Anda mungkin juga menyukai