Anda di halaman 1dari 19

Asuhan Keperawatan Tn R

dengan Hipoglikemia
Tuesday
INTAN AGENG ROKHAYAH WATI
11th
Jan 2022 PROFESI NERS
HIPOGLIKEMIA

Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa dalam darah dibawah normal
<70mg/dL(American Diabetes Association, 2016).

Definisi kimiawi dari hipoglikemia adalah glukosa darah kurang dari 2,2 mol/l, walaupun
gejala dapat timbul pada tingkat gula darah yang lebih tinggi

Hipoglikemia merupakan salah satu kegawatan diabetic yang mengancam, sebagai akibat
dari menurunnya kadar glukosa darah <60 mg/dL (Tarwoto dkk, 2012).
ETIOLOGI

1. Aktivitas fisik yang berat


2. Keterlambatan asupan makanan
3. Puasa
4. Penurunan respon hormoral (adrenergik)
5. Regimen insulin yang tidak fisiologis.
6. Overdosis insuin atau sulfonylurea
7. Gerak tanpa kompensasi makanan
8. Penyakit ginjal stadium akhir
9. Penyakit hati stadium akhir
KLASIFIKASI

Hipoglikemia Koma
murni hipoglikemia
ada gejala hipoglikemi,
glukosa darah <60
01 02 koma akibat gula darah
<30 mg/dl
mg'dl
Reaksi Hipoglikemia
hipoglikemia reaktif
gula darah turun
mendadak, misalnya dari
03 04 gejala yang terjadi 3-5
jam setelah makan
400 mg/dl menjadi 150
mg/dl
MANIFESTASI KLINIS
NEUROGLIKOP
ENI NEUROGENIK
pusing, bingung, Adrenergik : tremor
bicara tidak jelas, halus, jantung
perubahan perilaku, berdebar, cemas,
dan koma bingung)
Kolinergik
(berkeringat, lapar
terus-menerus)
PATOFISIOLOGI
Pada orang Diabetes Melitus, terjadi defisiensi insulin, sehingga glukosa tidak bisa
dimaanfaatkan oleh sel dan hanya beredar di pernbuluh darah sehingga menimbulkan
Hiperglikemia. Untuk menurunkan kadar gula darah biasanya diberikan insulin, namun karena
dosis yang kurang tepat bisa menimbulkan penurunan glukosa darah yang cepat.

Gejala Hipoglikemia Ringan, ketika kadar glukasa darah menurun, sistem syaraf simpatis akan
terangsang. Terjadi pelimpahan adrenalin ke dalam darah menyebabkan gejala : tremor;
takikardia, palpitasi, gelisah dan rasa lapar.
Pada Hipoglikemia Berat, fungsi sistem syaraf pusat mengalami gangguan yang sangat berat
sehingga pasien memerlukan pertolongan untuk mengatasi Hipoglikemia yang diderita,
gejalanya : Disorientasi, serangan kejang, sulit dibangunkan dari tidur, kehilangan kesadaran.

Hipoglikemia terjadi bila serum glukosa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan.
Sistem saraf sangat sensitif terhadap penurunan kadar glukosa serum, karena glukosa
merupakan sumber energi utama. Otak tidak dapat menggunakan surnber energi lain (ketone,
lemak) kecuali glukosa. Sebagai konsekuensi penurunan kadar glukosa, maka akan
mempengaruhi aktivitas system saraf.
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
1. Prosedur khusus: Untuk hipoglikemia reaktif tes toleransi glukosa
postpradial oral 5 jam menunjukkan glukosa serum <50 mg/dl setelah 5
jam.
2. Pengawasan di tempat tidur : peningkatan tekanan darah.
3. Pemeriksaan laboratorium: glukosa serum <50 mg/dl, spesimen urin dua
kali negatif terhadap glukosa.

4. EKG : Takikardia.
PENATALAKSANAAN

1. Hipoglikemi : Beri pisang, roti karbohidrat lain, bila gagal, beri teh dicampur
gula, bila masih gagal tetesi gula kental atau madu dibawah lidah.
2. Koma hipoglikemi : Injeksi glukosa 40% IV 25ml, infus glukosa 10%, bila
belum sadar dapat diulang setiap ½ jam sampai sadar (maksimum 6x1).
• Bila gagal beri injeksi efedrin bila tidak ada kontraindikasi jantung dll 25-50
mg atau injeksi glukagon 1mg/IM, setelah gula darah stabil, infus glukosa
10% dilepas bertahap dengan glukosa 5% stop.
ASUHAN KEPERAWATAN
TN R DENGAN
KASUS :
HIPOGLIKEMIA
Pasien datang ke IGD diantar dengan istrinya dengan kondisi tidak sadarkan diri.
Istri pasien mengatakan suaminya mengeluh pusing setelah meminum obat
gulanya, lalu pasien pingsan dan segera dibawa ke IGD. Istri pasien mengatakan
sejak 3 hari lalu pasien sempat demam, mengeluh pusing dan sesak, mual(+) dan
tidak nafsu makan. Terdapat luka di telapak kaki sebelah kiri, dan luka disela-sela
jari kaki. Luka terdapat pus dan debridement. KU lemah, TD : 125/86mmHg,
Nadi 123x/menit. RR 26x/menit. Suhu 35,5oC. GDS : 40mg/dL
Primary Assesment (ABCDE)
1. Airway : jalan napas bebas, tidak ada sumbatan, tidak ada lidah jatuh
2. Breathing : pernafasan spontan, 26x/menit, saturasi oksigen 98%.
3. Circulation : nadi teraba kuat, frekuensi nadi 123x/menit.
TD:125/86mmHg. Suhu 35,5oC. GDS : 40mg/dL. Akral teraba dingin
4. Disability : KU lemah, Kesadaran semi coma, GCS 4 E:1 V:1 M:2
5. Exposure : tidak ada trauma/cedera pada tubuh pasien
1. Fokus Assesment
● Keadaan umum : Lemah
● Tingkat Kesadaran : Semi-coma, GCS 4 E:1 V:1 M:2
2. Secondary Assesment
● Riwayat Penyakit Dahulu :
● Istri pasien mengatakan pasien memiliki Riwayat DM tipe 2 sejak 8 tahun lalu, keluarga
pasien mengatakan 3 tahun lalu jempol kaki pasien dioperasi karena luka DMnya.
● Riwayat Penyakit Sekarang :
● Istri pasien mengatakan suaminya mengeluh pusing setelah meminum obat gulanya, lalu
pasien pingsan dan segera dibawa ke IGD. Istri pasien mengatakan sejak 3 hari lalu pasien
sempat demam, mengeluh pusing dan sesak, mual(+) dan tidak nafsu makan.
● Allergies:
● Istri pasien mengatakan suaminya tidak memiliki alergi
● Medication :
● Istri pasien mngatakan suaminya mengkonsumsi obat diabetes Metformin 2x1
● Pertinent Past History :
● Istri pasien mengatakan suaminya memiliki DM sejak 8 tahun lalu, keluarga pasien
mengatakan 3 tahun lalu jempol kaki pasien dioperasi karena luka DMnya.
● Makan Terakhir :
● Pagi ½ porsi bubur ayam
● Event lead to Injury
● Pasien tidak mengalami trauma
ANALISA DATA
No Data Penunjang Masalah Etiologi Symptom
1. DS : - Ketidakstabilan kadar Penggunaan insulin oral  Kadar glukosa
DO : glukosa darah dalam darah
- GDS : 40mg/dL rendah
- Pasien tampak tidak
sadarkan diri
- Mulut pasien tampak kering
2. DS : - Gangguan integritas Neuropati perifer  Kerusakan
DO : kulit lapisan kulit,
- Terdapat luka di telapak kaki nekrosis
sebelah kiri
- Terdapat luka disela-sela jari
kaki
- Luka terdapat pus dan
debridement
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Prioritas Masalah
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah bd penggunaan insulin oral dd kadar
glukosa dalam darah rendah
2. Gangguan integritas kulit bd neuropati perifer dd kerusakan lapisan kulit
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi

SDKI SIKI
Ketidakstabilan kadar glukosa Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipoglikemia I.03115
darah bd penggunaan insulin keperawatan selama 1x6 jam Observasi
oral dd kadar glukosa dalam diharapkan Kestabilan Kadar - Identifikasi tanda dan gejala
darah rendah Glukosa Darah meningkat dengan hipoglikemia
kriteria hasil : Terapeutik
 
1. Kesadaran meningkat (5) - Anjurkan membawa karbohidrat
2. Gemetar menurun (5) sederhana setiap saat
3. Pusing menurun (5) - Monitor kadar glukosa darah
  Kolaborasi
Gangguan integritas kulit bd Setelah dilakukan tindakan Perawatan Luka I. 06202

neuropati perifer dd kerusakan keperawatan selama 1x6 jam Observasi


lapisan kulit diharapkan Integritas Kulit dan - Monitor karakteristik luka
  Jaringan meningkat dengan kriteria - Monitor tanda-tanda infeksi
hasil : Terapeutik
1. Elastisitas meningkat (5) - Bersihkan luka dengan NaCl
2. Kerusakan lapisan kulit menurun - Bersihkan jaringan nekrotik
(5) - Berikan gel
3. Nekrosis menurun (5) - Pasang balutan sesuai jenis luka
- Pertahankan tenik steril saat
melakukan perawatan luka

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antibiotik
CATATAN PERKEMBANGAN
Tgl/ Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
jam
15 Ketidakstabilan kadar - Mengidentifikasi tanda dan S:
Oktober glukosa darah bd gejala hipoglikemia - Pasien mengatakan pusing
2021 penggunaan insulin oral - Memonitor kadar glukosa - Pasien mengatakan lemas
Jam   darah - Pasien mengatakan agak mual
10.30 - Mengkolaborasikan O:
pemberian Dextrose D40 - Kesadaran pasien meningkat GCS 15
melalui IV - GDS :90mg/dL
- Pasien tampak sudah sadar sepenuhnya
- Mulut pasien tampak lembap
A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan, Pasien pindah ke


15 Gangguan integritas kulit bd - Memonitor karakteristik luka S:
Oktober neuropati perifer - Memonitor tanda-tanda infeksi - Pasien mengatakan jika
2021   - Membersihkan luka dengan NaCl merasa nyaman setelah
Jam - Membersihkan jaringan nekrotik lukanya dibersihkan
12.30 - Memberikan gel gliserin pada O:

luka gangren - Terdapat luka di telapak kaki


- Memasang balutan sesuai jenis sebelah kiri

luka - Luka tampak bersih


- Mempertahankan tenik steril - Tidak ada pus
saat melakukan perawatan luka - Tidak ada nekrosis
- Mengkolaborasikan pemberian - Luka sudah terbalut dengan

antibiotik Ceftriaxone melalui IV perban


A : Masalah teratasi

P : Intervensi dilanjutkan,
Pasien pindah ke ruang rawat
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai