Melitus Tipe II
Steven HK
Skenario 7
Seorang pria 72 tahun atang dengan keluhan luka di jari 4
dan 5 kanan
Rumusan Masalah
Seorang pria 72 tahun atang dengan keluhan luka di jari 4
dan 5 kanan
Mind Map Anamnesis,
PF, PP
Pencegahan Etiologi
Komplikasi
RM Epidemiologi
Patofisiologi
Hipotesis
Perempuan 65 tahun tersebut menderita gangren pedis
dextra et causa DM tipe II
Anamnesis
Terdiri atas kel. Utama dan lamanya, RPS(memperingan, memperberat, pengobatan), RPD, RPK, R.
pribadi/alergi dan sosial. Pertanyaan yg lain:
riwayat penurunan kesadaran ( karena lupa makan setelah minum obat, diare berlebihan,
infeksi)
Luka sulit sembuh, jar. Parut pada kulit dan luka yg bau
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
-Warna kulit
-Atrofi kulit atau otot
-Bandingkan dengan bagian sebelahnya yg masih
sehat.
Palpasi
-Raba suhu
-Pulsasi arteri dorsalis pedis dan arteri tibialis
posterior.
Reflex
-Tes sensibilitas yaitu monofilament,
-Pemeriksaan palu reflex:bagian patella dan bagian
tendon Achilles, reflex babinsky
Pemeriksaan Penunjang
Postprandial Pemeriksaan darah kapiler
Dilakukan 2 jam setelah makan atau Tes glukosa darah dengan finger stick.
setelah minum. > 130 mg/dl =diabetes. Urin lengkap
HbA1c Kultur pus
Glukosa darah selama 2-3 bulan.HbA1c: Kuman dan antibiotik.
5-9% kadar Hb total.
Radiologi
Tes toleransi glukosa oral
X-ray untuk mengetahui apakah terdapat
(TTGO)
osteomyelitis atau tidak.
Normal<140 mg/dl.
DM >200 mg/dl.
Working Diagnosis
Gangren Pedis
Luka atau kerusakan jaringan berhubungan dengan
kelainan saraf dan pembuluh darah pada tungkai bawah
akibat diabetes melitus
Diagnosis Banding
PAD (Peripheral Arterial Disease)
Klaudikasio intermiten.
Sebab:aterosklerosis, penyakit degeneratif, kelainan displasia,
inflamasi vaskuler (arteritis), dan tromboemboli.
Disfungsi endotel dan nikotin pada rokok dapat melepaskan asam
lemak bebas, meningkatkan konversi VLDL menjadi LDL sehingga
dapat memperburuk penyakit pembuluh darah perifer dengan
konstriksi arteri
Etiologi
Faktor resiko:
Hipertensi
HbA1c >7.5
Dyislipidemia
Merokok
Diabetic neuropathy
Pemeriksaan gula darah ireguler
Latihan fisik ireguler
Riwayat keluarga yang menderita diabetes
Riwayat ulkus sebelumnya
Epidemiologi
Di Indonesia (Riskesdas) Kurang lebih 15% penderita DM
akan mengalami ulkus
Sebesar 85% penderita ulkus diabetik akan diamputasi
36% dari pasien amputasi tersebut, 2 tahun setelahnya
akan meninggal dunia
Gejala Klinis
Wagner’s classification of diabetic foot ulcers):
Grade 0: Resiko tinggi tanpa ulkus
Grade 1: ulkus superfisial tanpa infeksi
Grade 2: ulkus dalam dengan selulitis tanpa abses dan
osteomielitis
Grade 3: ulkus dalam dengan abses dan osteomielitis
Grade 4: gangren lokal
Grade 5: gangren seluruh kaki
Gejala Klinis
Neuropathic ulcer Ischemic Ulcer Infected
Ulcer
Teraba hangat Sianosis Eritema
Kulit kering Dingin Nyeri
Mati rasa (Baal) Alopesia Purulen
Keluar dari batas Atrofi kuku
normal
Pelebaran vena Pulsasi lemah
Pucat
Gejala
klaudikasio
Patofisiologi
Tatalaksana
Antibiotik (amoxicillin, flucloxacillin, metronidazole, IV bila
ulkus dalam)
Debridement (pus dan abses)
Pembedahan dan amputasi
Tatalaksana
Terapi nutrisi (perbaiki gula darah):
o Karbohidrat (Indeks Glikemik)
Kelas I (>90) Kelas II (70-90) Kelas III (<70)