Anda di halaman 1dari 16

REFERAT

TARUMA TUMPUL PADA MATA


Pembimbing:
dr. Dewi Prita Dharmastuti, Sp.M

Shania Natasha 112019076


Meildy Galanita Widodo Putri 112019074
Arlyn Stephany Tumimomor 112019060
Steven Hartanto Kurniawan 112019106
ANATOMI BOLA MATA
• Bagian atas: os frontale
• Bagian bawah: maxilla
• Dinding lateral: zygoma, ala
mayor os sphenoidale
• Dinding medial : os lacrimale,
os maxilla, os sphenoidale,
ethmoidale
BOLA MATA
OTOT PERGERAKAN BOLA MATA

a. Musculus rectus lateralis: memutar mata keluar


b. Musculus rectus medialis: memutar mata ke
dalam
a. Musculus rectus superior: memutar mata ke
atas dan dan rotasi ke dalam
c. Musculus rectus inferior: memutar mata ke bawah
dan rotasi ke dalam
d. Musculus obliqus superior: memutar mata ke
bawah dan rotasi ke dalam
e. Musculus obliquus inferior: memutar mata ke atas
dan rotasi ke luar.
TRAUMA TUMPUL PADA MATA

• Trauma pada mata yang diakibatkan benda yang keras atau benda tidak keras dengan
ujung tumpul, dimana benda tersebut dapat mengenai mata dengan kencang atau
lambat sehingga terjadi kerusakan pada jaringan bola mata atau daerah sekitarnya.

• Trauma tumpul pada mata dibedakan menjadi 2:

1. Kontusio : kerusakan yang disebabkan oleh kontak langsung dengan benda dari
luar

2. Konkusio : kerusakan yang disebabkan oleh kontak tidak langsung


Etiologi
• Penyebab dari trauma ini adalah:
1. benda tumpul
2. Benturan atau ledakan dimana terjadi pemadatan udara
Epidemiologi

• Dari keseluruhan kejadian trauma okuli, sebanyak 78,4% berjenis


kelamin laki-laki dan 21,6% perempuan. Rentang umur terbanyak
adalah umur dewasa yaitu 15-40 tahun dan tempat kejadian di
rumah. Trauma terbanyak pertama yang dialami adalah trauma
tumpul (26.2%) dan kedua adalah trauma tajam (23,9%).
Patofisiologi
Diagnosis
• Anamnesis ditanyakan :
1. Proses terjadinya trauma

2. Benda apa yang mengenai mata tersebut

3. Bagaimana arah datangnya benda yang mengenai mata itu

4. Bagaimana kecepatannya waktu mengenai mata

5. Berapa besar benda yang mengenai mata

6. Bahan benda tersebut

Jika terjadi pengurangan penglihatan :

7. Apakah pengurangan penglihatan itu terjadi sebelum atau sesudah kecelakaan

8. Kapan terjadi trauma

9. Apakah trauma disertai dengan keluarnya darah dan rasa sakit

10. Apakah sudah mendapatkan pertolongan sebekumnya


Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan fisik subjektif
• Pada penderita yang ketajaman penglihatannya menurun, dilakukan pemeriksaan
refraksi untuk mengetahui bahwa penurunan penglihatan mungkin bukan disebabkan
oleh trauma tetapi oleh kelainan refraksi yang sudah ada sebelum trauma

• Pemeriksaan fisik objektif

• Keadaan kelopak mata


• Pupil
• Kornea
• Lensa dan fundus
• Bilik mata depan • Gerakkan bola mata
Manifestasi klinis
• Palpebra

Hematoma palpebra merupakan kelainan yang sering terlihat pada


Pada hematoma palpebra yang dini dapat diberikan kompres dingin
trauma tumpul kelopak.
untuk menghentikan perdaraahan. Bila telah lama, dapat dilakukan
Hematoma palpebra terjadi akibat adanya penimbunan darah di bawah
kompres hangat pada kelopak mata untuk memudahkan absorpsi darah.
kulit kelopak mata akibat pecahnya pembuluh darah palpebra, yang dapat
disebabkan oleh pukulan tinju atau benda-benda keras lainnya
Konjungtiva

• Edema konjungtiva
Pada edema terpajan
• . Bila kelopak konjungtiva
ke duniadapat
luar dandiberikan
konjungtiva dekongestan
secara langsung untuk
terkena
mencegah
angina pembendungan cairanmaka
tanpa dapat mengedip, di dalam selaput
keadaan ini telahlendir
dapat konjungtiva.
mengakibatkan

Padaedema
kemotikpada konjungtiva.
konjungtiva Kemotik
berat dapat konjungtiva
dilakukan insisi yang beratcairan
sehingga dapt
mengakibatkan palpebral tidak menutup sehingga bertambah rangsangan
konjungtiva kemotik keluar melalui insisi tersebut.
terhadap konjungtiva.
Hematoma Subkonjungtiva

• Hematoma subkonjungtiva dapat terjadi akibat pecahnya a. konjungtiva dan


a. episklera.

• PecahnyaPengobatan dini inipada


pembuluh darah dapathematoma
diakibatkansubkonjungtiva adalah
karena batuk rejan, trauma
dengan
tumpul kompres
basis kranii hangat.kacamata)
(hematoma Perdarahan
atausubkonjungtiva akan
pada keadaan pembuluh
darahhilang
yang atau diabsropsi
rentan dalam
dan mudah 1-2 minggu
pecah tanpa usia
seperti pada diobati.
lanjut, riwayat
hipertensi, arteriosclerosis, konjungtivitis, anemia dan obat-obatan tertentu.
Kornea

• Edema Kornea
• Trauma tumpul yang keras atau cepat mengenai mata dapat mengakibatkan edema kornea
Pengobatan yang diberikan adalah larutan hipertonik seperti NaCl 5% atau larutan garam
malahan ruptur membran descement.
hipertonik 2-8%, glukose 4% dan larutan albumin. Bila terdapat peninggian tekanan bola
• mata
Edema kornea
maka akan memberikan
diberikan keluhan
asetazolamida. penglihatan
Pengobatan kaburmenghilangkan
untuk dan terlihatnya rasa
pelangi sekitar
sakit dan bola
memperbaiki tajam cahaya
lampu atau sumber penglihatan denganKornea
yang dilihat. lensa akan
kontak lembek
terlihat dandengan
keruh, mingkinujiakibat
plasidokerjanya
yang positif.

• menekan kornea terjadi


Edema kornea pengurangan
yang berat dapat edema kornea masuknya serbukan sel radang dan
mengakibatkan

neovaskularisasi ke dalam jaringan stroma kornea.


EROSI KORNEA

• Erosi kornea merupakan keadaan terkelupasnya epitel kornea yang dapat diakibatkan

oleh gesekkan keras pada epitel kornea. Erosi dapat terjadi tanpa cedera pada
Untuk mencegah infeksi bakteri diberikan antibiotika
membran basal. Dalam waktu yang pendek epitel sekitarnya dapat bermigrasi dengan
seperti antibiotika spektrum luas neosporin, kloramfenikol
cepat dan menutupi defek epitel tersebut.
dan sulfasetamid tetes mata
• Biasanya pasien akan merasa sakit sekali akibat erosi merusak kornea yang

mempunyai serat sensibel yang banyak, mata berair, dengan blefarospasme, lakrimasi,

fotofobia, dan penglihatan akan tergantung oleh media kornea yang keruh

Anda mungkin juga menyukai