Anda di halaman 1dari 41

Kelainan pada Organ Indra

dr Meta Zulyati Oktora, SpPA, M.Biomed


MATA
ANATOMI DAN FISIOLOGI
KATARAK

Definisi

Kekeruhan lensa

Keadaan patologik lensa dimana lensa menjadi keruh akibat hidrasi


cairan lensa atau denaturasi protein lensa, sehingga pandangan seperti
tertutup air terjun atau kabut merupakan penurunan progresif
kejernihan lensa, sehingga ketajaman penglihatan berkurang

Berkaitan dengan penuaan

Dapat timbul pada saat kelahiran (katarak kongenital)


Etiologi
Faktor Risiko
Patofisiologi
q Penuaan. penyebab tersering dari kekeruhan lensa
atau katarak. Lensa mata sebagian besar terdiri dari air dan
protein.
q R i way a t t r a u m a . L e n s a m a t a y a n g p e r n a h q Kebiasaan merokok dan mengonsumsi
mengalami trauma, seperti masuknya serpihan alkohol. Dengan bertambahnya usia, lensa menjadi
material tajam ke mata, terbentur bola, kembang api, semakin tebal dan tidak fleksibel.
dapat membuat katarak timbul lebih cepat. q Paparan sinar matahari yang lama pada mata.
Hal ini menyebabkan gumpalan protein dan
q Infeksi saat kehamilan. Jika ibu saat hamil mengidap q Paparan toksin atau racun. mengurangi cahaya yang masuk ke retina, sebuah
infeksi, khususnya rubella, dapat menjadi penyebab q Riwayat keluarga yang mengidap katarak. lapisan yang sensitif terhadap cahaya yang terletak
utama terjadinya katarak kongenital pada anak yang di belakang dalam mata, yang pada akhirnya
dilahirkan. Katarak kongenital dapat terjadi pada q Riwayat operasi pada mata. menyebabkan pandangan kabur dan tidak tajam.
salah satu atau kedua mata anak.
Perubahan lensa diawali dengan warna kuning
q Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka kecokelatan ringan, tetapi semakin memburuk
waktu lama, seperti obat kortikosteroid dan seiring dengan bertambahnya waktu
amiodaron, dapat memicu katarak.
q Pengidap penyakit tertentu. Pengidap diabetes
melitus, hipertensi, hipokalemia, dan dermatitis
atopik, dapat berkaitan dengan timbulnya katarak di
kemudian hari.
Jenis-jenis Katarak

Katarak senilis

Katarak Komplikata Katarak pada Anak


Kongenital
Didapat

Katarak Traumataik
Jenis-jenis Katarak

1 Katarak senilis 2 Katarak traumatik

3 Kataraak pada Anak 4 Katarak komplikata


Kongenital dan didapat

5 Katarak akibat penyakit sistemik 6 Katarak Toksik

7 Katarak ikutan 8
Gejala Klinis
Pemeriksaan
Proyeksi cahaya Visus

Proyeksi cahaya Tekanan intraokuli

Test fungsi makula Pupil

Morfologi dan stadium katarak Anel tes


Stadium katarak senilis
Tatalaksana
Tatalaksana
•Small incision cataract surgery (phacoemulsification).
Operasi ini dilakukan dengan melakukan insisi kecil pada
tepi kornea. Selanjutnya, dokter akan menyinarkan
gelombang ultrasound untuk menghancurkan lensa lalu
diambil menggunakan alat penghisap.

•Extracapsular surgery. Operasi ini membutuhkan insisi


yang lebih besar untuk mengeluarkan inti lensa yang
berkabut. Selanjutnya, sisa lensa dikeluarkan dengan
menggunakan alat penghisap.
Operasi
Glaukoma
Penyakit yang ditandai dengan peninggian tekanan
intraokuler ini disebabkan oleh :

§ Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan ciliary


§ Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut
bilik mata atau di celah pupil

Sinar cahaya masuk ke mata melalui kornea dan lensa, yang


memfokuskan sinar cahaya ke retina. Sinyal listrik lalu
dihasilkan dan ditransfer melalui saraf optik ke otak kita. Untuk
mempertahankan integritasnya, bola mata diisi dengan sekresi
air seperti layaknya balon. Cairan disekresikan dari tubuh siliari,
yang beredar melalui iris dan pupil dan diserap pada jaringan
trabekular di sudut drainase. Ketidakseimbangan antara sekresi
dan penyerapan akan menyebabkan tekanan intraokular yang
tidak normal, yang bisa mengakibatkan kerusakan pada saraf
optik
Patofisiologi

Tekanan Intra Okuler ditentukan oleh Ketidakseimbangan dapat terjadi Kerusakan jaringan biasanya dimulai
kecepatan produksi akues humor dan akibat produksi berlebih badan silier dari perifer dan bergerak menuju
aliran keluar akues humor dari mata. atau oleh peningkatan hambatan fovea sentralis. Kerusakan visus dan
abnormal terhadap aliran keluar kerusakan saraf optik dan retina
TIO normal 10 – 21 mmHg dan
akueos melalui camera oculi anterior adalah ireversibel dan hal ini bersifat
dipertahankan selama terdapat
(COA). permanen tanpa penanganan,
keseimbangan antara produksi dan
aliran akueos humor. glaukoma dapat menyebabkan
Peningkatan tekanan intraokuler > 23
kebutaan.
mmHg memerlukan evaluasi yang
Akueos humor di produksi didalam
seksama. Iskemia menyebabkan Hilangnya penglihatan ditandai
badan silier dan mengalir ke luar
struktur ini kehilangan fungsinya dengan adanya titik buta pada lapang
melalui kanal schlemm ke dalam
secara bertahap. pandang.
sistem vena.
Etiologi

Sekunder
• Disebabkan penyakit
Primer mata lain seperti :
Katarak, Perubahan
• Akut : Dapat lensa, Kelainan uvea,
disebabkan karena Pembedahan).
trauma.
• Kronik : Dapat
disebabkan karena
keturunan dalam
keluarga (Diabetes
mellitus,
Diagnosis
1.Keluhan: Pemeriksaan Fisik:

• penglihatan • Visus sangat menurun


kabur  mendadak • Mata merah
• nyeri hebat • Kornea suram
• mual  • Rincian iris tidak
• muntah tampak
• melihat halo (pelangi • Pupil sedikit melebar,
disekitar objek) tidak bereaksi
terhadap sinar
• Diskus optikus
terlihat merah dan
bengkak
Gejala klinik berdasarkan klasifikasi
Pemeriksaan

Kartu mata Snellen/mesin Tonometri : Adalah alat untuk


Telebinokular (tes ketajaman mengukurtekanan intra okuler,
penglihatan dan sentral penglihatan)

Darah lengkap, LED Oftalmoskopi : Untuk melihat fundus


bagian mata dalam yaitu retina, discus
optikus macula dan pembuluh darah
retina.

Tes Provokatif :digunakan dalam Perimetri : Kerusakan nervus optikus


menentukan tipe glaukoma memberikan gangguan lapang
pandangan
Tatalaksana

Terapi medikamentosa
Tujuannya adalah menurunkan
TIO (Tekanan Intra Okuler)

Terapi Bedah
Iridektomi perifer Obat Sistemik

Trabekulotomi (Bedah
drainase)

Obat Tetes Mata Lokal


Konjungtivitis

Radang konjungtiva Ditandai


disebabkan oleh dengan mata merah,
mikroorganisme terasa nyeri, berair,
(virus, bakteri), gatal, keluar kotoran
iritasi atau reaksi dan pandangan
alergi kabur.
Etiologi
•Infeksi oleh virus atau bakteri.

•Reaksi alergi terhadap hal-hal, seperti serbuk sari, debu, atau asap.

•Alergi khusus yang memengaruhi orang yang mengenakan lensa kontak.

•Reaksi terhadap obat tetes mata.

•Iritan terhadap shampoo, kotoran, asap, dan klorin.

•Jamur, amuba, dan parasit.

Konjungtivitis juga kadang-kadang disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS). 


Gonore dan Chlamydia adalah contoh PMS yang bisa menyebabkan konjungtivitis.
Gejala Klinik

•Mata merah di satu atau kedua mata.

•Mata juga sering terasa gatal dan seperti ada pasir.

•Mata dapat mengeluarkan cairan kental yang membentuk kerak pada


malam hari, sehingga menyulitkan kamu membuka mata di pagi hari.

•Dapat juga ditemukan pembesaran kelenjar getah bening


Klasifikasi
KONJUNGTIVITIS ALERGI

Manifestasi Klinis: Terapi :


• •Mata gatal, panas, berair, • • Antihistamin (bahan
Radang konjungtiva merah Diagnosa : pada pulasan vasokonstriktor)
• •Papil besar pada konjungtiva • • Hindari penyebab
akibat reaksi alergi secret biasanya
Etiologi: obat, bakteri, • • Datang bermusim • • Astringen / steroid topical
terhadap non infeksi, ditemukan banyak sel dosis rendah + kompres dingin
toksin • • Anak : disertai riwayat atopi
dapat berupa reaksi (rhinitis, eksema, asma) eosinofil, sel plasma, untuk menghilangkan edema
cepat / lambat limfosit, dan basofil • • Jika berat : dapat diberikan
antihistamin + steroid sistemi
Tatalaksana

Konjungtivitis sering
sembuh sendiri, tetapi Konjungtivitis alergi dapat
penanganan dapat diobati dengan
mempercepat proses antihistamin.
pemulihan.

Konjungtivitis bakteri
dapat diobati dengan tetes
mata antibiotik.
TELINGA

Otitis Media
Otitis media adalah peradangan yang
terjadi di bagian telinga tengah dan sering
terjadi pada anak-anak. Terdapat beberapa
tipe dari otitis media

•Otitis
•Otitis
•Otitis media •Otitis
media
media akut supuratif media
efusi
(OMA). kronik adhesif
(OME).
(OMSK).
Faktor Risiko
•Anak-anak di usia 6 bulan sampai 2 tahun rentan terhadap infeksi telinga,
karena ukuran dan bentuk tuba eustachius dan sistem imun yang masih
berkembang.
•Anak-anak yang ditempatkan di penitipan anak. Mereka di kategori ini
lebih rentan terserang pilek dan infeksi telinga daripada anak-anak yang
tinggal di rumah.
•Pemberian makan bayi. Si Kecil yang minum dari botol, terutama saat
berbaring, cenderung rentan terhadap infeksi telinga daripada bayi yang
disusui oleh ibunya (dengan payudara).

•Kebiasaan merokok atau paparan asap rokok.

•Bekerja di tempat dengan banyak polusi.


Etiologi

v Otitis media umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau virus, Streptococcus pneumoniae merupakan
patogen yang sangat umum. Selain itu, ada pula beberapa patogen yang bisa menyebabkan terjadinya otitis media,
contohnya Pseudomonas aeruginosa dan Moraxella catarrhalis. Pada dewasa muda, infeksi telinga sering disebabkan
oleh Haemophilus influenzae.
v RSV (Respiratory Syncytial Virus) dan virus yang menyebabkan common cold juga dapat menyebabkan otitis
media karena mereka merusak sel-sel epitel sistem pernapasan bagian atas. Di samping itu, ada pula pemicu
lainnya seperti disfungsi tuba Eustachius. Kondisi ini menyebabkan pembersih bakteri yang tak memadai dari
telah telinga, hal inilah yang nantinya bisa menyebankan otitis media.
v Otitis media juga rentan terjadi pada anak kecil. Alasanya mereka memiliki tuba Eustachius yang lebih horizontal,
pendek, dan lebar ketimbang orang dewasa. Bukan hanya itu, sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus dan
bakteri juga terbilang lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa.
v Untuk anak-anak, mereka yang mengidap bibir dan langit-langit sumbing atau sindrom Down, juga lebih
cenderung mengidap infeksi telinga. Mereka yang memiliki masalah pada tuba Eustachius juga rentan terserang
penyakit ini. Di samping itu, anak-anak juga rentan terhadap infeksi telinga di masa kecil, bila mereka mengidap
otitis media tipe akut sebelum usia enam bulan.
Gejala Klinik
• Otalgia atau nyeri telinga.
• Otorrhea atau keluarnya cairan dari telinga.
OMA
• Nyeri kepala.
• Turunnya nafsu makan.

• Turunnya pendengaran.
OME • Tinnitus atau suara berdenging di telinga.
• Vertigo atau pusing berputar

• Turunnya pendengaran karena rusaknya gendang telinga.


OMSK
• Biasanya rasa nyeri berkurang atau tidak ada, begitu juga dengan demam.

• Hasil dari radang telinga tengah sebelumnya, biasanya OMA.


Otitis media adhesif
• Turunnya pendengaran akibat mengerasnya tulang-tulang penghantar suara.
Komplikasi

Jarang

Penderita otitis media infeksi pada tulang di


juga dapat mengalami belakang telinga
gangguan pendengaran (mastoiditis)
secara permanen

infeksi pada selaput otak


(meningitis)
Tatalaksana

Sebagian tidak memerlukan pengobatan khusus > akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Namun pada beberapa kasus, memerlukan obat pereda nyeri dan antibiotik.

Bila otitis media sudah berlangsung dalam waktu lama dan sering kambuh -- mengeluarkan cairan dari
dalam telinga melalui prosedur bedah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai