Anda di halaman 1dari 42

Oleh :

Rosyad Aryo Prabowo

Pembimbing :
dr. Moh. Tauhid Rafi’i, Sp. M
dr. Pinky Endrina H, Sp. M
dr. Miftakhur Rochma, Sp. M
dr. Shinta Arta W, Sp. M

ANATOMI LENSA, KATARAK,SUBLUKSASI


LENSA
ANATOMI LENSA
Berasal dari ectoderm, di dalam bola mata terletak di
belakang iris yang terdiri dari zat tembus cahaya
berbentuk seperti cakram yang dapat menebal dan
menipis pada saat terjadinya akomodasi.
Berbentuk lempeng cakram bikonveks ,terletak didalam
bilik mata belakang.
Bagian sentral lensa: serat lensa paling dahulu dibentuk.
Bagian luar nucleus :serat lensa yang lebih muda disebut
korteks lensa. Korteks yang terletak didepan disebut
korteks anterior, dan yang dibelakang disebut korteks
posterior.
ANATOMI LENSA
perifer kapsul lensa: zonula zinn yang
menggantungkan lensa diseluruh ekuatornya pada
badan siliar.
Secara fisiologik lensa mempunyai sifat tertentu,
yaitu :
⚫Kenyal atau lentur karena memegang peranan
terpenting dalam akomodasi untuk menjadi
cembung
⚫Jernih atau transparan karena diperlukan
sebagai media pengelihatan
⚫Terletak ditempatnya
KATARAK
• Proses degeneratif / bertambahnya usia
• Faktor keturunan
• Cacat bawaan sejak lahir
• Masalah kesehatan, misalnya diabetes
• Pengguanaan obat tertentu, khususnya steroid
• Gangguan pertumbuhan
• Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari
dalam waktu yang cukup lama
ETIOLOGI • Asap rokok
• Operasi mata sebelumnya
• Trauma (kecelakaan) pada mata
PATOFISIOLOGI

1. Teori Hidrasi
• terjadi kegagalan
2. Teori Sklerosis
mekanisme pompa aktif • Pada lensa manula
pada epitel lensa yang • serabutkolagen terus
berada di subkapsular bertambah sehingga terjadi
anterior 🡪 sehingga air pemadatan serabut kolagendi
tidak dapat dikeluarkan tengah 🡪 sklerosis nukleus lensa
dari lensa 🡪 bertambahnya
tekanan osmotik 🡪
menyebabkan kekeruhan
lensa
KLASIFIKASI
Katarak dapat diklasifikasikan Menurut lokasi kekeruhannya
dalam golongan berikut : Katarak nukleus
Menurut kejadian Katarak kortikal
Katarak Developmental Katarak subskapular
Katara Degeneratif Menurut warna
Menurut Umur Katarak nigra ( Hitam)
Katarak kongenital Katarak rubra (Merah)
katarak juvenil Katarak Brusnesecent (coklat)
katarak senil
Menurut Konsistensi
Katarak cair
Katarak lunak
Katarak keras
KATARAK DEVELOPMENTAL

Katarak Kongenital
KATARAK KONGENITAL

Katarak kongenital merupakan kekeruhan lensa yang didapatkan


sejak lahir, dan terjadi akibat gangguan perkembangan embrio
intrauterin. Biasanya kelainan ini tidak meluas mengenai
seluruh lensa
KATARAK KONGENITAL
❑Letak kekeruhan sangat tergantung pada saat terjadinya
gangguan metabolisme serat lensa
❑Katarak kongenital yang terjadi sejak perkembangan
serat lensa terlihat segera setelah bayi Iahir sampai
berusia 1 tahun
KATARAK KONGENITAL
❑Katarak ini terjadi karena gangguan metabolisme serat-
serat lensa pada saat pembentukan serat lensa akibat
infeksi virus atau gangguan metabolisme jaringan lensa
pada saat bayi masih di dalam kandungan, dan gangguan
metabolisme oksigen.
PEMBAGIAN KATARAK KONGENITAL

1. Katarak Hialoidea
yang Persisten 2.Katarak Polaris 3. Katarak Polaris
Anterior Posterior

4. Katarak Aksialis 5. Katarak Zonularis 6. Katarak Stelata

7. Katarak
8. Katarak
Kongenital
Kongenital Total
Membranasea
Anterior polar
cataract

Capsular Pyramid

With persistent pupillary With Peters anomaly


membrane
ZONULAR CATARACT
Posterior polar
cataract
KATARAK JUVENIL
❖Pada usia kurang dari 9 tahun & lebih dari 3 bulan.
❖Kelanjutan katarak congenital,penyakit sistemik / metabolic
dan penyakit lainnya seperti :
1. Katarak metabolic ;
Katarak diabetic dan galaktosemia (gula)
Katarak hipokalsemik
Katarak defisiensi gizi
Katarak aminoasiduria
Penyakit Wilson
Katarak berhubungan dengan kelainan metabolic
KATARAK JUVENIL
2. Otot : distrofi miotonik
3. Katarak traumatic
4. Katarak komplikata
a) Kelainan congenital dan herediter (siklopia, koloboma,
mikroftalmia, aniridia, pembuluh hialoid persisten, heterokromia
iridis.).
b) Katarak degenerative (dengan myopia dan distrofia vitreoretinal),
seperti wagner dan retinitis pigmentosa dan neoplasma)
c) Katarak anoksik
d) Toksik (kortikosteroid sistemik atau topical, ergot, naftalein,
dinitrofenol, triparanol (MER-29), antikholinesterase,
klorpromazin, miotik, busulfan, dan besi).
e) Lain-lain kelainan congenital, sindrom tertentu, disertai kelainan
kulit (sindermatik), tulang dan kromosom
f) Katarak radiasi.
1. KATARAK SENILIS

gejala adalah distorsi penglihatan dan


pengihatan yang semakin kabur.

Katarak ini biasanya berkembang lambat


selama beberapa tahun, dan pasien mungkin
meninggal sebelum timbul indikasi
pembedahan.

eksraksi lensa akan secara definitif akan


memperbaiki ketajaman penglihatan pada
lbih dari 90% kasus.
KATARAK SENILIS MENURUT LOKASI
Katarak
Nuklear
Katarak
Katarak
Subkapsular Kortikal
Posterior
STADIUM KATARAK SENILIS
3. STADIUM MATUR
1. STADIUM INSIPIEN Kekeruhan telah mengenai seluruh massa
Pada stadium ini belum menimbulkan lensa, sehingga semua sinar yang melalui
gangguan visus. Kekeruhan pupil dipantulkan kembali ke permukaan
terutamaterdapat pada bagian perifer. anterior lensa. Visus 1/300. Di pupil tampak
Gambaran ini disebut Spokes of wheel lensa seperti mutiara.

4. STADIUM HIPERMATUR
2. STADIUM IMATUR terjadi proses degenerasi lanjut yang dapat
Sebagian lensa keruh. Visus 6/60 – 1/60. menjadi keras atau lembek dan mencair.
Kekeruhan ini terutama terdapat dibagian Massa lensa yang berdegenerasi keluar dari
posterior dan bagian belakang nukleus kapsul lensa sehingga lensa menjadi
lensa. Shadow test (+), mengecil, bewarna kuning dan kering.
Visus pada stadium ini 1/300 – 1/~.
IMATUR MATUR HIPERMATUR

Kekeruhan Sebagian Seluruh Masif

Cairan Lensa Bertambah (air Normal Berkurang (air dan


masuk) masa lensa
berkurang)
Iris Terdorong Normal Tremulans

Bilik Mata Depan Dangkal Normal Dalam

Sudut Bilik Mata Sempit Normal Terbuka

Shadow Test Positif Negatif Negatif

Penyulit Glaukoma Uveitis dan


Glaukoma
KATARAK IMATUR

Uji bayangan iris


Bayangan iris pada lensa keruh
Terdapat uji bayangan iris positif pada katarak imatur
KATARAK MATUR

Kekeruhan lensa total


Mata tenang
Pupil kecil dan dibesarkan dengan midiriatik
KATARAK HIPERMATUR
Nukleus lensa (warna
sedikit coklat) terletak
di bagian bawah lensa
Terdapat tanda penyulit
glaukoma
⚫ Kornea keruh
⚫ Pupil lebar
2. KATARAK KOMPLIKATA
Akibat penyakit mata lain seperti radang, dan proses
degenerasi seperti ablasi retina, retinitis pigmentosa,
glaucoma, tumor intraocular, iskemia ocular, nekrosis
anterior segmen, buftalmos, akibat suatu trauma dan
pasca bedah mata.
disebabkan penyakit sistemik endokrin(diabetes melitus,
hipoparatiroid,galaktosemia,dan miotonia distrofi) dan
keracunan obat (tiotepa intravena, steroid local lama,
steroid sistemik, oral kontraseptik dan miotika
antikolinesterase).
Memberikan tanda khusus dimana mulai katarak
selamanya didaerah bawah kapsul atau pada lapis
korteks, kekeruhan dapay difus, pungtata, linear, rosete,
reticulum dan biasanya terlihat vakuol.
Dikenal 2 bentuk :Polus posterior mata dan polus anterior
bola mata.
Pemeriksaan katarak

Visus dasar dan visus koreksi terbaik


Reflex pupil
Tekanan intra ocular
Pemeriksaan fundus, fundus reflex
Keadaan umum
pemeriksaan fungsi macula dan USG (biometri pengukuran
power IOL)
KOMPLIKASI KATARAK
1. Lens induced glaucoma
Katarak dapat berubah menjadi glaukoma dalam 3 cara :
Phacomorphic glaucoma

Phacolytic glaucoma

Phacotoxic Glaucoma

2. Lens Induced Uveitis


3. Subluksasi atau Dislokasi Lensa
Pada stadium hipermatur, zonula zinii pada lensa dapat melemah dan
rusak. Hal ini menyebabkan subluksasi lensa, dimana sebagian zonula zinii
tetap utuh dan terdapat bagian sisa lensa, atau dislokasi, dimana seluruh
bagian zonula zinii telah rusak dan tidak ada sisa lensa.
SUBLUKSASI LENSA
DISLOKASI LENSA…
Dilaporkan pertama kali oleh Berryat, tahun 1749.
Jarang ditemukan, kebanyakan disebabkan oleh trauma.
Ditemukan pada semua golongan umur.
SUBLUKSASI LENSA
Akibat putusnya sebagian zonula Zinn, sehingga
mengakibatkan lensa berpindah tempat.
Selain Post Traumatic, bisa juga karena kelainan pada
zonula Zinn yg rapuh (Marphan’s Syndrome).
dapat menyebabkan glaukoma sekunder karena terjadi
penutupan sudut bilik mata oleh lensa yg mencembung
• Sublokasi lensa
• terdapat luksasi lensa ke bawah yang tidak
komplit

• gambar Sublokasi pada pemeriksaan funduskopi

• luksasi lensa mata anterior


GEJALA & TANDA
Mata merah
Nyeri
Penurunan ketajaman penglihatan
Diplopia monokuler
Lebih menentukan jika sebelumnya terkena trauma okular.
Patofisiologi
-Trauma
-Sind. Marphan
-Herediter
-Gangg. Okular Lainnya

Putusnya zonula Zinn

Gangguan kedudukan lensa

Subluksasi
Lensa
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Slit lamp
Reflek fundus
PENATALAKSANAAN
Komplikasi (+) : ekstraksi lensa
Komplikasi (-) : koreksi -> kacamata
PENCEGAHAN DISLOKASI LENSA
KARENA TRAUMA
Selalu menggunakan pengaman bagi orang yang
mempunyai risiko , contoh :
⚫ Headgear pada boxer dan atlet bela diri
⚫ Helm pangaman pada olahraga lain
⚫ Google / kacamata pelindung juga bermanfaat melindungi
dari risiko dislokasi lensa
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
Komplikasi :
⚫ Uveitis
⚫ Glaukoma
Prognosis :
⚫ Tergantung pada tingkat keparahan, usia dan juga
komplikasi yang ada.
⚫ Kebanyakan pasien prognosis baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai