PHEIC

(PUBLIC HEALTH EMERGENCY

OF INTERNATIONAL CONCERN)

Pelaksanaan Kantor Kesehatan

Pelabuhan (KKP)
 INTERNATIONAL HEALTH REGULATION
(TH 1969)

IHR : PERATURAN WHO MEMINIMALKAN

PENYEBARAN INFECTIOUS DISEASES

DENGAN MENINGKATKAN

SURVAILANS EPIDEMIOLOGI
 SURVAILANS EPIDEMIOLOGI

MENDETEKSI,MENGURANGI DAN MENGELIMINASI

SUMBER PENYAKIT DENGAN :

1.MENINGKATKAN SANITASI SEKITAR PELABUHAN

LAUT DAN UDARA SERTA POS LINTAS BATAS
NEGARA

2.MEMBERANTAS INVESTASI VEKTOR

3.MELAKSANAKAN SURVAILANS EPIDEMIOLOGI

DALAM LEVEL NASIONAL.
SEJARAH :

A.SEBELUM TH 1969

BERLAKU ISR
(INTERNATIONAL SANITATION REGULATION)

YANG MEMUAT PERATURAN

MENDETEKSI/ MENCEGAH PENYEBARAN PENYAKIT
DENGAN MENGANUT

“CORDON SANITAIR”/INTERNATIONAL QUARANTINE

“CORDON SANITAIR”/INTERNATIONAL QUARANTINE

PINTU MASUK NEGARA BEBAS PENYAKIT/VECTOR

6 PENYAKIT KARANTINA MENURUT ISR YAITU :

1.PES (PLAQUE,SAMPAR).
2.CHOLERA (TERMASUK ELTOR).
3.YELLOW FEVER (DEMAM KUNING)
4.SMALL POX (CACAR).
5.LOUSE BORN FEVER (TYPHUS BERCAK WABAHI)
6.RELAPSING FEVER(DEMAM BALIK BALIK)
WHA (WORLD HEALTH ASSEMBLY ) -22,IHR TH1969.
DAFTAR PENYAKIT KARANTINA ,TINGGAL 4 :

1.CHOLERA
2.PES (PLAQUE)
3.SMALL POX (CACAR)
4.YELLOW FEVER (DEMAM KUNING)

INTERNATIONAL QUARANTINE (CORDON SANITAIR)

DIGANTI
INTERNATIONAL SURVEILLANCE
 WHA (WORLD HEALTH ASSEMBLY ) -26,IHR TH1973.

PENYAKIT KARANTINA TETAP 4 JENIS.

YANG MASIH MEMERLUKAN ICV ADALAH :

1.CHOLERA TIDAK PERLU VACCINATIE .

2.SMALL POX MASIH DIPERLUKAN
3.YELLOW FEVER MASIH DIPERLUKAN.
WHA (WORLD HEALTH ASSEMBLY ) -34 ,IHR EDISI 3-TH1973

GLOBAL ERADICATION SMALL POX (DECLAREED-WHO 8 -5- 1980)

ICV SMALL POX TIDAK DIPERLUKAN LAGI.

PENYAKI KARANTINA TINGGAL 3.:

1.CHOLERA .
2.PES
3.YELLOW FEVER .
WHA (WORLD HEALTH ASSEMBLY ) – 48 (TH1999)
ADANYA RESOLUSI WHA-48.7
MEMINTA DIRJEN-WHO MEREVISI IHR TH 1969
ADANYA
PENYAKIT NEW EMERGING DISEASES DAN RE-EMERGING DISEASES.
I H R TH 2005
PENYAKIT YANG TERMASUK DALAM PERHATIAN
INTERNASIONAL YANG DISEBUT :

PUBLIC HEALTH EMERGENCY OF INTERNATIONAL CONCERN (PHEIC)

ATAU
KEDARURATAN KESEHATAN MASARAKAT YANG MERESAHKAN DUNIA.
DENGAN CIRI CIRI PHEIC SEBAGAI BERIKUT :

1.MEMBAHAYAKAN KESEHATAN NEGARA LAIN MELALUI PERJALANAN

INTERNASIONAL

2.BERPOTENSI MEMERLUKAN KERJASAMA / KOORDINASI INTERNASIONAL

PENYAKIT YANG TERMASUK PHEIC ADALAH :
PENYAKIT YANG MENYEBABKAN DAMPAK KESEHATAN MASARAKAT
YANG SERIUS DAN MENYEBAR CEPAT KESELURUH DUNIA.

1.KHOLERA
2.PES PARU (PNEUMONIC PLAQUE)
3.YELLOW FEVER
4.HAEMORHAGIC FEVER KARENA VIRUS EBOLA,LASSA,MARBURG.
5.WEST NILE FEVER.
6.PENYAKIT DENGAN PERHATIAN KHUSUS NASIONAL / REGIONAL :

DENGUE FEVER,
RIFT VALLEY FEVER.
MENINGOCOCAL DISEASE

7.PENYAKIT YANG TIDAK TERMASUK KELOMPOK DIATAS YANG TIDAK

DIKENAL SUMBERNYA YANG PUNYA POTENSI PHEIC
KHUSUS BILA ADA SATU KASUS YANG TAK TERDUGA :

CACAR,INFLUENSA MANUSIA SUBTIPE BARU,S.A.R.S.,MERS.

HARUS DILAPORKAN.
 PELAKSANAAN IHR DI INDONESIA

POSISI INDONESIA TERHADAP IHR SEJAK TH 1969 :

INDONESIA MENERIMA IHR TANPA RESERVATION.

KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENYAKIT PHEIC :

ANTAR WILAYAH DALAN NEGERI :

LANDASAN HUKUM UU8 WABAH PENYAKIT MENULAR (UU NO -4/1985)
PELAKSANA UTAMA : DINKES SETEMPAT.

ANTAR PULAU DALAM NEGERI :

LANDASAN HUKUM UU KARANTINA LAUT/UDARA(UU NO1 & NO2/1962).
PELAKSANA UTAMA :
KKP (KANTOR KESEHATAN PELABUHAN).
DARI DAN KELUAR NEGERI :
LANDASAN HUKUM UU NO-1 DAN NO-2 TH 1962 ; IHR TH1969.
PELAKSANA UTAMA : AIRPORT/PORT INTENASIONAL (KKP)
 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

FUNGSI :

MERUPAKAN UNIT PELAKSANA TEHNIS (UPT)

DIRJEN PPLP(pengendalian penyakit

penyehatanlingkungan)

SEBAGAI HEALTH AUTHORITY

DAERAH FOCAL POINT

PELABUHAN LAUT/UDARA DALAM PENERAPAN IHR
TH 1969
(INTERNATIONAL HEALTH REGULATION )
 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

A.TUGAS POKOK :

1. PENCEGAHAN LALU LINTAS LALU LINTAS PENYAKIT

KARANTINA DAN PHEIC ANTAR PULAU DALAM NEGERI

2. PENCEGAHAN LALU LINTAS PENYAKIT KARANTINA

DAN PHEIC KE DALAM NEGERI DAN KELUAR NEGERI.
(KEP MENKES NO 630 TH1985)

B.TUGAS TAMBAHAN :
1.PENGAWASAN OMKA
(OBAT MAKANAN DAN ALAT KESEHATAN)
(KEP MENKES NO.340 TH1985)

2.PENGAWASAN DAN PELAYANAN K-3 (KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA) (KEBIJAKSANAAN ADPEL SETEMPAT)
 ORGANISASI DAN FASILITAS KKP (ARTICLE 18 – IHR)

PELAYANAN MEDIK KHUSUS (EMERGENCY)

PROMT ISOLATION DAN PENGOBATAN TERJANGKIT PENYAKIT PHEIC
PENGANGKUTAN PENDERITA /TERSANGKA PENYAKIT PHEIC.

DESINFEKSI DAN DESINSECTIE

PENGENDALIAN RODENT DAN VECTOR

LABORATORIUM BAKTERIOLOGIS KHUSUS AIR

PENGIRIMAN SAMPEL KE LAB REFERAL.

VAKSINASI YELLOW FEVER

VAKSINASI KHUSUS (VAKSINASI MENINGITIS UNTUK PELABUHAN
YANG MELAYANI PEMBERANGKATAN HAJI)
DINAS KESEHATAN LAIN BOLEH MELAKUKAN.
 PENERAPAN KETENTUAN IHR OLEH KKP

INFORMASI / NOTIFIKASI PENYAKIT PHEIC.

DARI PORT / AIR PORT OLEH KKP LANGSUNG KE SUDIT KES-PEL
DIPROSES DENGAN SUBDIT TERKAIT LAINNYA KE WHO.
DARI LUAR- PORT / AIR PORT OLEH PUSKESMAS/DINAS KESEHATAN
SETEMPAT KE SUBDIT SURVAIILANS LALU KE WHO

PEMBERIAN FREE PRATIQUE (RADIO PRATIQUE) TERHADAP KAPAL

YG DATANG DARI PELABUHAN YANG TIDAK TERJANGKIT PENYAKIT
PHEIC.

PEMERIKSAAN KESEHATAN PESAWAT TERBANG YANG DATANG DARI

PELABUHAN TERJANGKIT PENYAKIT KARANTINA.
PEMBERIAN “CLEARANCE OUT” BAGI KAPAL ANTAR PULAU.
PENERAPAN KETENTUAN IHR lanjutan

PELAKSANAAN VECTOR DAN RODENT CONTROL

DI BANDARA DAN KAPAL/PESAWAT DILAKUKAN PIHAK LAIN
DALAM PENGAWASAN KKP.

PENDERITA TERJANKIT PENYAKIT KARANTINA /PHEIC

DIRUJUK KE- RS UNTUK DIISOLASI DAN PERAWATAN SELANJUTNYA.

PENDERITA TERSANGKA PENYAKIT KARANTINA /PHEIC YANG DATANG

MELALUI PESWAT /KAPAL DILAKUKAN PENGAMATAN/SURVEILANS
OLEH PETUGAS DINAS KESEHATAN/PUSKESMAS
 DOKUMEN KESEHATAN

1.INTERNATIONAL CERTIFICATE OF VACCINATION (ICV)

VAKSINASI TERHADAP YELLOW FEVER (WAJIB)

VAKSINASI INI VALID S/D 9 TAHUN.
ORANG YANG DATANG DAN BERPERGIAN
KE DAERAH ENDEMIS YELLOW FEVER.
(AFRICA BAGIAN TENGAH DAN AMERIKA LATIN).

VAKSINASI TERHADAP MENINGITIS (MENINGOCOCCUS)

VAKSINASI VALID SELAMA 3 TAHUN .
VAKSINASI INI ATAS PERMINTAAN PEMERINTAH SAUDI ARABIA

VAKSIN MENGITIS HANYA POTEN UNTUK STRAIN TYPE “A”

UNTUK STRAIN TYPE “B” MASIH DIRAGUKAN
STRAIN “B” JUSTRU BANYAK DITEMUI.
PENGOBATAN DIGUNAKAN Rimpamfisin / sulfa.
DOKUMEN KESEHATAN LANJUTAN

2.A.SSCC (SHIP SANITATION CONTROL CERTIFICATE)

2.B.SSCEC (SHIP SANITATION CONTROL EXEMPTION CERTIFICATE)

3.BUKU KESEHATAN KAPAL

BUKU INI MERUPAKAN GANTINYA MARITIM DECLARATION OF HEALTH

(MDH) UNTU KAPALYANG BERLAYAR ANTAR PULAU DI WILAYAH INDONESIA
.
4.MARITIM DECLARATION OF HEATH (MDH)
DOKUMEN YANG BERISI LAPORAN OLEH NAHKODA KQAPAL
APAKAH DIKAPALNYA ADA/TIDAK PENDERITA PENYAKIT KARANTINA/PHEIC.

5.GENERAL DECLARATION OF HEALTH (GENDEC)

DOKUMEN YANG DIISI OLEH PILOT PESAWAT YANG DATANG DARI

LUAR NEGERI TENTANG ADA/TIDAKNYA PENUMPANG YG
TERSANGKA/TERJANGKIT PENYAKIT KARANTINA/PHEIC.
 PEMERIKSAAN KEDATANGAN KAPAL

SETIAP KEDATANGAN KAPAL DARI LUAR NEGERI

(DARI NEGARA YANG TERJANGKIT PENYAKIT PHEIC)
ATAU DATANG DARI PULAU WILAYAH INDONESIA YANG TERJANGKIT
PENYAKIT PHEIC HARUS DIPERIKSA
CREW,PENUMPANG,BARANG DAN VEKTOR YANG MENYEBABKAN/
DIDUGA PENYEBAB PENYAKIT SATU PERSATU DIPERIKSA.

SETIAP KAPAL YANG SEHAT DIBERIKAN:

KETERANGAN BEBAS BERLABUH (FREE PRATIQUE)
SETIAP KAPAL YANG TERSANGKA/TERJANGKIT DIPERIKSA DAN DIHAPUS
SERANGGA/DIHAPUS TIKUS SEBELUM BERLABUH.

PENUMPANG TERSANGKA DIOBSERVASI S/D 2 KALI MASA INCUBASI.

BAGI YANG TERJANGKIT DIKIRIM KE RUMAH SAKIT UNTUK DIISOLASI/DIOBATI

BARANG BAWAAN YANG MENCURIGAKAN HARUS DIPERIKSA

BILA ADA YANG TERJANGKIT.

UNTUK PESAWAT TERBANG DIPERLAKUKAN SAMA DENGAN MODIFIKASI.

PEMERIKSAAN KEDATANGAN KAPAL LANJUTAN.
SETIAP KEDATANGAN KAPAL DARI LUAR NEGERI BAIK YANG TERJANGKIT
DAN TIDAK TERJANGKIT SERTA YANG DATANG DARI DALAM NEGERI YANG
DATANG DARI DAERAH TERJANGKIT PENYAKIT KARANTINA/PHEIC HARUS
MEMASANG ISARAT KARANTINA
ISARAT KARANTINA PADA SIANG HARI MEMASANG BENDERA
ISARAT LAMPU PADA MALAM HARI.

ISARAT SIANG HARI : ISARAT MALAM HARI :

SEHAT Q
TERJANGKIT

Q Q JARAK 1,8 M
TERSANGKA

Q
L

Q
SAYA BELUM
TERSANGKA DAPAT IJIN
ULAR ULAR KARANTINA
PENGGANTI - 1
 PENGAWASAN VECTOR

VECTOR ADALAH:

SERANGGA ATAU HEWAN LAIN YANG BIASANYA

MEMBAWA KUMAN PENYAKIT YANG MEMBAHAYAKAN YANG

MERUPAKAN RESIKO BAGI KESEHATAN MASARAKAT.

PENGAWASAN VECTOR
NYAMUK
AEDES
 NYAMUK AEDES
CYCLUS HIDUP AEDES:

TELUR
PUPA 3 HARI
3-5 HARI

LARVA
5-7 HARI
 DISTRIBUSI
NYAMUK AEDES AEGYPTI
 MENGUKUR INFESTASI AEDES

INDEX AEDES

1.HOUSE INDEX = % RUMAH YANG TERDAPAT AEDES LARVA

2.CONTAINER INDEX = % CONTAINER YG TERDAPAT LARVA.

3.BRETEAU INDEX = JUMLAH CONTAINER DENGAN LARVA AEDES.

DIBAGI 100 RUMAH DISUATU DAERAH.
4.OVITRAP INDEX = % OVITRAP YG TERDAPAT AEDES LARVA.
INDEX AEDES LANJUTAN.
CONTOH :
1.HOUSE INDEX:
400 RUMAH YG DIPERIKSA TERDAPAT LARVA AEDES 125MAKA
125
HOUSE INDEX = ------------- = 31,2 %
400
2.CONTAINER INDEX
CONTAINER 1000 BUAH,CONTAINER DENGAN LARVA AEDES 300
300
CONTAINER INDEX =-------------- = 30 %
1000
3.BRETEAU INDEX
CONTAINER LARVA AEDES 300,JUMLAH RUMAH 400
300
BRETEAU INDEX =--------------- = 75
400/100

4.OVITRAP INDEX
PENGHITUNGAN SAMA DENGAN CONTAINER INDEX

CATATAN :OVITRAP ADALAH CONTAINER KECIL DARI KALENG DIISI AIR

DILETAKKAN SEKITAR RUMAH/PELABUHAN/LAPANGAN
DITUNGGU S/D 5-7 HARI ADA TELUR AEDES ?
 CARA PENGUKURAN LAINNYA :
BITING RATE =
JUMLAH AEDES BETINA YANG TERTANGKAP PER JAM PER ORANG

CONTOH : 3 ORANG MEMBIARKAN KAKINYA DIGIGIT NYAMUK

DALAM 3 JAM BERTURUT TURUT MENDAPATKAN 20 EKOR NYAMUK
AEDES BETINA YANG TERTANGKAP MAKA

20
BITING RATE =----------- = 2,2
3X3

DENSITY FIGURE
UNTUK MENGUKUR KEPADATAN NYAMUK AEDES DIPERGUNAKAN
DENSITY FIGURE.

PENGUKURANNYA:

1.DENSITY FIGURE = ½ BITING RATE

2.DENSITY FIGURE DAPAT DILHAT DALAM TABEL SBB
 TABEL DF

DENSITY HOUSE CONTAINER BRETEAU

FIGURE (DF) INDEX INDEX INDEX
1 1-3 1-2 1-4
2 4-7 3-5 5-9
3 8-17 6-9 10-19
4 18-28 10-14 20-34
5 29-37 15-20 35-49
6 38-49 21-27 50-74
7 50-59 28-31 75-99
8 60-76 32-40 100-199
9 77- 41- 200-

ARTI EPIDEMIOLOGI
DENSITY FIGURE >5 ATAU BRETEAU INDEX > 50
MEMPUNYAI ARTI “MAN VECTOR CONTACT YANG MEBAHAYAKAN
TRANSMISI PENULARAN PENYAKIT(YELLOW FEVER, DF,RVF DLL)
DF = 1 BERARTI 1000 EKOR AEDES BETINA PER HEKTAR
AEDES KONTROL DI PELABUHAN LAUT DAN UDARA
IHR PS 26 AYAT 1 :
SETIAP PELABUHAN UDARA /LAUT HARUS BEBAS DARI INFESTASI
NYAMUK AEDES DALAM BENTUK LARVA ATAU DEWASA SEPANJANG
MULAI DARI DAERAH PERIMETER PALING SEDIKIT 400 M DARI DAERAH
PERIMETETER TERSEBUT

400 M
 PEMBERANTASAN NYAMUK AEDES

MEKANIKAL KONTROL
1 MENUTUPI BAK AIR
2.AK AIR DIBERSIHKAN BERKALA

ENVIRONTMENT KONTROL
BIOLOGICAL KONTROL KALENG DITIMBUN
IKAN HIAS RUMAH/TEMPAT
CHEMICAL KONTROL KERJA BERSIH
1.LARVASIDA:
ABATE,KEROSENE,
ORGANO PHOSPHAT ,CHCL
GRANULE,PADAT,SUSPENSI
LARUTAN
2.ADULTISIDE
DDT 2,5 %
DIELDRIN 1%
ORGANO PHOSPHAT
(MALATION,FENTION)
 JENIS JENIS RODENT

RATTUS R.DIARDI RATTUS NORVEGIGUS MUS-MUSCULUS

 INFESTASI RODENT

JENIS JENIS TIKUS

RATTUS-RATTUS RATTUS MUS MUSCULUS
DIARDI NORVEGICUS (HOUSE MOUSE)
(ROOF RAT) (NORWAY-RAT)
MATA –KECIL KEPALA KECIL
MATA BESAR HIDUNG-TUMPUL KAKI KECIL.
HIDUNG LANCIP TELINGA KECIL PALING KECIL
TELINGA BESAR BADAN GEMUK JUMLAH SEDIKIT
BADAN RAMPING BESAR,
EKOR >> KEPALA BULU TEBAL PENYEBARAN
+ BADAN EKOR << KEPALA SELURUH DUNIA
BADAN
JUMLAH JUMLAH
DIPELABUHAN
DIPELABUHAN
86 % 9%
PENYEBARAN :
PENYEBARAN
KAPAL ,KESELUR SELURUH DUNIA
UH DUNIA
KEBIASAAN DI
DIRUMAH/ATAP
ROOL/MENGGALI
LUBANG
 TANDA TANDA
INFESTASI TIKUS

1.FAECES : SPINDLE FAECES :BESAR FAECES :KECIL

(KUMPARAN)/ BENTUK –SOSIS BENTUK BATANG
SKOCI BESAR, (ROD)
TERSEAR HALUS TERKUMPUL 1,5 CM
1,25 CM 2 CM

2.RUN WAYS : BEKAS

GESEKAN BADAN
TIKUS DENGAN
TEMBOK

3.TRACKS (BEKAS
TELAPAK KAKI)

4.GNAWING
(GIGITAN)

5.TIKUS HIDUP/MATI
~ 20 EKOR.
FAECES TIKUS
 PEMBERANTASAN TIKUS

MEMBASMI TIKUS
1.PERANGKAP
2.RODENTISIDA
4FUMIGASI
5.BIOLOGICAL CONTROL.

ENVIRONTMENT IMPROVEMENT.
1.PERBAIKAN SANITASI LINGKUNGAN
2.RAT PROOF BANGUNAN.

PENGAWASAN /PEMBERANTASAN TIKUS DIPELABUHAN

IHR 1969 PS 16 : SEMUA AREA DIPELABUHAN DAN INSTALASINYA

DIHARUSKAN BEBAS TIKUS.

IHR 1969 Ps 54 A :KAPAL HARUS BEBAS TIKUS

 FUMIGASI

FUMIGASI ADALAH :
SALAH SATU CARA UNTUK MEMBERANTAS INSECTA DAN ANIMAL PEST.

FUMIGAN ADALAH
BAHAN KIMIA YANG KARENA PERUBAHAN
SUHU DAN TEKANAN TERBENTUK BAHAN GAS YANG DALAM KONSENTRASI
YANG CUKUP DAPAT MEMBUNUH PEST ORGANISME

AEROSOL ADALAH
SUSPENSIDARI PARTIKEL CIRAN/PADATYANG DISEMPROTKAN DIUDARA
BERBENTUKASAP,KABUTATAU EMBUN

SPRAY INSECTICIDA
DALAM TEKANAN TINGGI DAPAT BERBENTUK GAS (FUMIGATION EFFECT)
INSECT MATI KARENA KONTAK,MENELAN BAHAN TERSEBUT.
 JENIS FUMIGAN YANG DIGUNAKAN FUMIGASI KAPAL

1.HCN

GAS BERSIFAT HIGHLY FLAMABLE

GAS DISIMPAN DALAM LEMPENGAN KARTON YAG PORUS SEHINGGA
GAS MASUK DALAM PORI PORI KARTON DAN DISIMPAN DALAM
KALENG DENGAN TEKANAN TINGGI,BILA DIGUNAKAN KALENG
DIBUKA DAN LEMPENGAN KARTON DISEBARKAN KEBERBAGAI
TEMPAT YG DIFUMIGASI.
SIFAT GAS LEBIH RINGAN BDNYA DARI UDARA SEHINGGA
MELEMPARNYA DARI RUANG ATAS KEMUDIAN KEBAWAH
PEMBEBASAN GAS MUDAH KAARENA GAS TERKUMPUL DIATAS.
KERACUNAN BERSIFAT ACUTE
2.CH3BR (METHYL BROMIDA)

GAS BERSIFAT NON FLAMABLE

DIGUNAKAN UNTUK FUMIGASI PERTANIAN
METHYLBROMIDA BERSIFAT LIQUID GAS PENYIMPANAN DALAM TABUNG
DISMPROTKAN DIRUANGAN
GAS BD NYA > UDARA SEHINGGA PEMBEBASAN GAS AGAK SULIT KARENA
MENGENDAP DIBAWAH.
KERACUNAN BERSIFAT KRONIS.
 ECTO PARASIT TIKUS

PRIMARY VECTOR UNTUK :

BUBONIC PLAQUE
MURINE TYPHUS

ENZOOTIC VECTOR UNTUK :

BINATANG LIAR LAINNYA
JENIS FLEA (PINJAL)

1.XENOPSYLLA CHEOPIS
FLEA INI PALING MUDAH BERADAPTASI DISEMUA TEMPAT
PALING BAYAK DITEMUKAN DI PELABUHAN
PALING POTENSIAL PENYEBARAN BUBONIC PLEAQUE
(HUMAN PLAQUE)
.
2.X.BRASILIENSIS
BERPOTENSI PENYEBARAN HUMAN PLAQUE
DISTRIBUSI :AFRICA,INDIA,AMERIKA SELATAN

3.X.ASTIA.
KELUARGA DEKAT DENGAN X.CHEOPIS.
VECTOR LEMAH (INDONESIA +)

4.NOSOPSYLLUS FASCIATUS.
PENYEBARAN MURINE TYPHUS,ENZOOTIC DISEASE
 INDEX PINJAL

SPESIFIC FLEA INDEX JMLH FLEA(X.CHEOPIS) YG DITEMUKAN DI TIKUS

(CHEOPIS INDEX): = ---------------------------------------------------------------------------- X 100%
JUMLAH TIKUS YG DIPERIKSA

JML TIKUS YANGADA FLEA

PRECENTAGE INCIDENCE INDEX =-----------------------------------------X100%
JML TIKUS YG TERTANGKAP

CHEOPIS INDEX > 1 MERUPAKAN INDIKASI

DAERAH BERBAHAYA TERHADAP PENYEBARAN PES

CHEOPIS INDEX < 1, TETAP BERBAHAYA BILA TERJADI DI DAERAH

ENDEMIS PES SAAT KASUS ADA TREN MENINGKAT

CHEOPIS INDEX >1 TIDAK BERBAHAYA BILA KASUS TIDAK ADA.

 2

1972 1982

CHEOPIS INDEX PELABUHAN SURAAYA

BILA INDEX CENDERUNG NAIK HAL INI PERLU PERHATIAN.

 PENGAWASAN KKP TERHADAP HYGIENE MAKANAN

SANITASI TEMPAT
PENGOLAHAN MAKANAN

PENGAWASAN KWALITAS MAKANAN

PENJAMAH MAKANAN
 PENGAWASAN PENJAMAH MAKANAN

HYGIENIS:
PAKAIAN RAPI/BERSIH
PERILAKU BERSIH,TIDAK MEROKOK,
TIDAK GIGIT JARI,KUKU PENDEK
TIDAK MENGOREK HIDUNG/TELINGA
TIDAK MELUDAH DITEMPAT KERJA,
CUCI TANGAN DENGAN SABUN

PEMERIKSAAN FISIK :
TIDAK ADA ABNORMAL DISCHARGE - INGUS,MATA SAKIT,
TELINGA SAKIT
PARU SEHAT,KULIT SEHAT.
TIDAK MENDERITA CARRIER (TYPHUS,CHOLERA,DYSENTRI)

DISIPLIN KERJA,PENYIMPANAN BAHAN MENTAH/MAKANAN JADI

MAKANAN MATANG TIDAK BOLEH DIJAMAH TANGAN.
PETUGAS SANITASI TIDAK BOLEH MENJADI FOOD HANDLER.
PEMERIKSAAN SWAB
BACTERIOLOGIS
 PENGAWASAN BAHAN MAKANAN

SUMBER BAHAN MAKANAN HARUS DIAMBIL DARI

SUMBER RESMI YANG DIAWASI PEMERINTAH

PENYIMPANAN :TEMPAT HARUS MEMENUHI SARAT HYGIENIS

HARUS PUNYA PENDINGIN YANG MEMENUHI SARAT
DAGING – 20 º C,UDANG,KEPITING TIDAK DAPAT DISIMPAN MENTAH.
SAYURAN MENTAH DICUCI (KMNO4 1-5 %,ATAU CHLORINE 50-70 ppm)

PENYIMPANAN MAKANAN MATANG:

MENGGUNAKAN TEMPAT PEMANASAN +70 º C.ATAU
DILEMARI PENDINGIN

PENYIMPANAN BAHAN MENTA H TAHAN LAMA :

DI RAK GUDANG BAHAN MAKANAN MENTAH.

DILARANG MENYIMPAN PESTICIDA DITEMPAT PENYIMPANAN.

SARAT ALAT PENGOLAHAN MAKANAN : TIDAK MENGANDUNG Pb,Cd

ALAT MAKAN DI PESAWAT MONO USE ARTICLE
AIR :MEMENUHI SARAT HYGIENIS,MEJA MAKAN MUDAH DIBERSIHKAN
PENGIRIMAN HARUS BERSIH.
PENYIMPANAN ALAT MAKAN
KONTAMINASI MAKANAN

SAVE PRODUCT
FAST FOOD POISINING

FOOD POISINING

FOOD POISINING
 PENYAJIAN

MAKANAN SIAPTIDAK BOLEH DIJAMAH LAGI

 PENGAWASAN AIR MINUM

SARAT AIR MINUM HARUS MEMENUHI STANDARD INTERNASIONAL

BEBAS DARI BAHAN KIMIA

BEBAS DARIKUMAN PATOGEN
MEMENUHI STANDARD FISIK :TIDAK BERBAU
TIDAK BERWARNA,JERNIH
TIDAK BERASA.

PENGAWASAN MELIPUTI :
KUALITAS DISELURUH SISTEM DISTRIBUSI
PENGAWASAN DISTRIBUSI AIR
PENGAWASAN KONSTRUKSI DAN
PEMELIHARAAN
MENARA AIR,TANGKI AIR TONGKANG PENGANGKUT AIR DLSB.
SANITARY WATER HANDLING PRACTICES.