Anda di halaman 1dari 18

UNDANG UNDANG

NO. 6 TAHUN 2018


TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN

dr. Aryanti, MM
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang

Harris Hotel & Convention Solo, 12 Maret 2019


POKOK PEMBAHASAN

1. LATAR BELAKANG
2. KERANGKA ISI UNDANG UNDANG
3. TUJUAN PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN KESEHATAN
4. KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT
5. PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN KESEHATAN
6. DOKUMEN KARANTINA KESEHATAN
7. PEJABAT KARANTINA KESEHATAN
8. INFORMASI KEKARANTINAAN KESEHATAN
9. PEMBINAAN DAN PENGAASAN
10. PENYIDIKAN
11. SANKSI PELANGGARAN KEKARANTINAAN KESEHATAN
12. TINDAK LANJUT UU KEKARANTINAAN KESEHATAN
2
LATAR BELAKANG
1. Pelindungan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia
2. Globalisasi teknologi transportasi, era perdagangan bebas
menimbulkan masalah kesehatan, penyakit & penyebarannya
3. Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia, komitmen
melaksanakan regulasi internasional di bidang kesehatan (IHR
2005)  mengikat negara-negara anggota
4. UU No. 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut dan UU No. 2
Tahun 1962 tentang Karantina Udara sudah tidak relevan lagi

Upaya Cegah Tangkal Penyakit & Faktor Risiko Kesehatan


yang Komprehensif & Terkoordinasi
UU NO. 6 TAHUN 2018 TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN
3
Kerangka Isi UU No. 6 Tahun 2018
tentang Kekarantinaan Kesehatan

1. Ketentuan Umum
2. Tanggung Jawab Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
14 BAB 3. Hak dan Kewajiban
4. Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
5. Kekarantinaan Kesehatan di Pintu Masuk dan
Wilayah
6. Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan di
Pintu Masuk
7. Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan di
Wilayah
8. Dokumen Karantina Kesehatan
9. Sumber Daya Kekarantinaan Kesehatan
10. Informasi Kekarantinaan Kesehatan
98 PASAL
11. Pembinaan & Pengawasan
12. Penyidikan
13. Ketentuan Pidana
14. Ketentuan Penutup

5
Tujuan Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan
( Pasal 3 UU No 6 th 2018)

Melindungi masyarakat dari


1 penyakit dan/atau faktor risiko
Kesmas yang berpotensi
menimbulkan KKM
Mencegah dan menangkal
2 penyakit dan/atau faktor risiko 1. Pemerintah Pusat
2. Pemerintah Daerah
Kesmas yang berpotensi KKM
3. Lintas Program dan
SUBJEK Lintas Sektor Terkait
3 Meningkatkan ketahanan nasional HUKUM 4. Pelaku perjalanan, pel
di bidang Kesmas aku dunia usaha, dan
masyarakat
Memberikan perlindungan dan
4 kepastian hukum bagi masyarakat
dan petugas kesehatan

6
KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT (BAB IV)

KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT ADALAH KEJADIAN KESEHATAN


MASYARAKAT YANG BERSIFAT LUAR BIASA DENGAN DITANDAI PENYEBARAN:
a. PENYAKIT MENULAR DAN/ATAU
b. KEJADIAN YANG DISEBABKAN OLEH RADIASI NUKLIR, PENCEMARAN
BIOLOGI, KONTAMINASI KIMIA, BIOTERORISME, DAN PANGAN
YANG MENIMBULKAN BAHAYA KESEHATAN DAN BERPOTENSI MENYEBAR
LINTAS WILAYAH ATAU LINTAS NEGARA.

DITETAPKAN DAN DICABUT OLEH PEMERINTAH PUSAT, YANG SEBELUMNYA DITETAPKAN


1. JENIS PENYAKIT DAN FAKTOR RISIKO YANG DAPAT MENIMBULKAN KEDARURATAN
KESEHATAN MASYARAKAT (PINTU MASUK DAN WILAYAH)

2.
PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN KESEHATAN PADA KEDARURATAN KESEHATAN
MASYARAKAT DILAKSANAKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT SECARA CEPAT DAN TEPAT, DAN
DAPAT BERKOORDINASI DAN BEKERJA SAMA DENGAN DUNIA INTERNASIONAL

Pasal 10 – 14 UU Kekarantinaan Kesehatan

6
PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN KESEHATAN (BAB V)

Pintu Masuk (BAB VI) Wilayah (BAB VII)


Karantina Rumah
Pelabuhan
Karantina Wilayah
Bandar Udara
Karantina RS
PLBDN Pembatasan Sosial

objek objek

Alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan


PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN DI PINTU MASUK

1. Pengawasan di Pelabuhan
 Kedatangan kapal  dari LN dan atau DN terjangkit 
Persetujuan Karantina (COP  Free Pratique/Restrict
Pratique)
 Keberangkatan kapal  Persetujuan berlayar (PHQC)
2. Pengawasan di Bandara
 Kedatangan Pesawat  dari LN dan atau DN terjangkit 
Persetujuan Karantina (COP  Free Pratique/Restrict
Pratique)
 Keberangkatan pesawat  Persetujuan penerbangan (AHQC)
3. Pengawasan di PLBDN
 Kedatangan kendaraan darat  dari LN dan atau DN
terjangkit  Persetujuan Karantina
 Keberangkatan kendaraan darat  Persetujuan
keberangkatan
PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN DI WILAYAH

1. Jika terjadi KKM dilakukan karantina rumah,


wilayah, RS atau pembatasan sosial berskala
besar
2. Karantina wilayah dan pembatasan sosial
berskala besar ditetapkan oleh Menteri
3. Selama karantina kebutuhan hidup dasar
menjadi tanggung jawab pemerintah pusat
dengan melibatkan pemerintah daerah dan
pihak terkait
DOKUMEN KARANTINA KESEHATAN (BAB VIII)

1. Wajib dimiliki setiap alat angkut, orang dan barang yang


masuk dan atau keluar dari dalam atau luar wilayah indonesia
2. Sebagai alat pengawasan dan pencegahan masuk dan atau
keluarnya faktor risiko kesehatan masyarakat
3. Dokumen karantina kesehatan untuk alat angkut:
• Deklarasi kesehatan (MDH, HPAGD, GCDH)
• Sertifikat Persetujuan Karantina Kesehatan (COP)
• Sertifikat sanitasi (SSCEC, SSCC)
• Sertifikat obat-obatan dan alat kesehatan
• Buku kesehatan untuk Kapal; dan
• Surat Persetujuan Berlayar Karantina Kesehatan (Port
Health Quarantine Clearance) untuk Kapal.
DOKUMEN KARANTINA KESEHATAN (BAB VIII)

4. Dokumen kesehatan untuk orang:


• Sertifikat Vaksinasi Internasional (ICV)
• Surat keterangan pengangkutan orang sakit
5. Dokumen kesehatan untuk barang:
• Surat ijin pengangkutan jenazah/abu jenazah
• Sertifikat kesehatan untuk bahan berbahaya
• Sertifikat OMKABA (permintaan negara tertentu)
PEJABAT KARANTINA KESEHATAN (BAB IX)

1. Merupakan pejabat fungsional di bidang kesehatan yang memiliki


kompetensi dan kualifikasi di bidang Karkes serta ditugaskan di instansi
Karkes di Pintu Masuk dan di wilayah.
2. Rekrutmen diaksanakan melalui DIKLAT oleh Pemerintah Pusat
3. Penempatan Pejabat Karantina Kesehatan di pintu masuk dan PLBDN diatur
oleh pemerintah Pusat
4. Penempatan Pejabat Karantina Kesehatan di Wilayah di atur oleh
Pemerintah Daerah
5. Kewenangan Pejabat Karantina Kesehatan:
• melakukan tindakan Kekarantinaan Kesehatan;
• menetapkan tindakan Kekarantinaan Kesehatan;
• menerbitkan surat rekomendasi deportasi atau penundaan keberangkatan
kepada instansi yang berwenang; dan
• menerbitkan surat rekomendasi kepada pejabat yang berwenang untuk
menetapkan karantina di wilayah.

Pasal 71 - 78 UU Kekarantinaan Kesehatan 12


INFORMASI KEKARANTINAAN KESEHATAN (BAB X)

1. DISELENGGARAKAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN


DAN PEMBERANTASAN FAKTOR RISIKO KKM
2. DILAKSANAKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT DAN
DAERAH
3. DAPAT BERKOORDINASI DENGAN LEMBAGA
KESEHATAN BAIK DALAM MAUPUN LUAR NEGERI
4. PEMERINTAH PUSAT MEMBERI WEWENANG KEPADA
PEJABAT KARANTINA KESEHATAN

13
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN (BAB XI)

1. PEMBINAAN
• MERUPAKAN KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT
DENGAN MELIBATKAN PEMERINTAH DAERAH
2. PENGAWASAN
• KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT 
PELABUHAN, BANDARA, PLBDN
• KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH 
PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN
KESEHATAN DI DAERAH

14
PENYIDIKAN (BAB XII)

Pelaksana
 dapat dilakukan oleh PPNS Kekarantinaan Kesehatan
PPNS Kekarantinaan Kesehatan adalah pejabat
pegawai negeri sipil di lingkungan Kementerian Kesehatan
yang diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang ini
Penyidikan untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang
Kekarantinaan Kesehatan.

Pelaksanaan
Dalam melakukan penyidikan, PPNS Kekarantinaan Kesehatan
berkoordinasi dan bekerja sama dengan penyidik di lingkungan
Kepolisian Negara Republik Indonesia dan dapat
berkoordinasi dan bekerja sama dengan penyidik di
lingkungan Tentara Nasional Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
15
Pasal 84, 89 UU Kekarantinaan Kesehatan
SANKSI PELANGGARAN KEKARANTINAAN KESEHATAN
Dikenai sanksi administratif
berupa:
Sanksi a. Peringatan;
b. Denda administratif;
Administratif dan/atau
c. Pencabutan izin.

Pidana bagi Nahkoda, Kapten


Penerbangan, Pengemudi Kendaraan
Darat penjara paling lama 10 TAHUN
atau denda paling banyak 15 MILYAR

Pidana bagi Perorangan (Contoh:


Ketentuan penumpang, jemaah haji/umroh)
Pidana penjara paling lama 1 TAHUN dan/atau
pidana denda paling banyak 100 JUTA

Pidana bagi Korporasi (contoh: biro


umroh) denda maksimum ditambah
dengan pidana pemberatan 2/3 (DUA
Pasal 48, Pasal 90- 94 UU Kekarantinaan Kesehatan 16
PERTIGA).
TINDAK LANJUT UU NO. 6 TAHUN 2018
TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN

Amanat UU Simplifikasi menjadi

5 Rancangan Peraturan 1 RPP PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN


Pemerintah (RPP) KESEHATAN

13 Rancangan Peraturan 1.RPM Kekarantinaan Kesehatan di Pelabuhan


Menteri Kesehatan (RPM) 2.RPM Kekarantinaan Kesehatan di Bandar Udara
3.RPM Kekarantinaan Kesehatan di PLBDN
4.RPM Kekarantinaan Kesehatan di Wilayah
Terima Kasih
18

Anda mungkin juga menyukai