dr. Aryanti, MM
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
1. LATAR BELAKANG
2. KERANGKA ISI UNDANG UNDANG
3. TUJUAN PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN KESEHATAN
4. KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT
5. PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN KESEHATAN
6. DOKUMEN KARANTINA KESEHATAN
7. PEJABAT KARANTINA KESEHATAN
8. INFORMASI KEKARANTINAAN KESEHATAN
9. PEMBINAAN DAN PENGAASAN
10. PENYIDIKAN
11. SANKSI PELANGGARAN KEKARANTINAAN KESEHATAN
12. TINDAK LANJUT UU KEKARANTINAAN KESEHATAN
2
LATAR BELAKANG
1. Pelindungan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia
2. Globalisasi teknologi transportasi, era perdagangan bebas
menimbulkan masalah kesehatan, penyakit & penyebarannya
3. Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia, komitmen
melaksanakan regulasi internasional di bidang kesehatan (IHR
2005) mengikat negara-negara anggota
4. UU No. 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut dan UU No. 2
Tahun 1962 tentang Karantina Udara sudah tidak relevan lagi
1. Ketentuan Umum
2. Tanggung Jawab Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
14 BAB 3. Hak dan Kewajiban
4. Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
5. Kekarantinaan Kesehatan di Pintu Masuk dan
Wilayah
6. Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan di
Pintu Masuk
7. Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan di
Wilayah
8. Dokumen Karantina Kesehatan
9. Sumber Daya Kekarantinaan Kesehatan
10. Informasi Kekarantinaan Kesehatan
98 PASAL
11. Pembinaan & Pengawasan
12. Penyidikan
13. Ketentuan Pidana
14. Ketentuan Penutup
5
Tujuan Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan
( Pasal 3 UU No 6 th 2018)
6
KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT (BAB IV)
2.
PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN KESEHATAN PADA KEDARURATAN KESEHATAN
MASYARAKAT DILAKSANAKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT SECARA CEPAT DAN TEPAT, DAN
DAPAT BERKOORDINASI DAN BEKERJA SAMA DENGAN DUNIA INTERNASIONAL
6
PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN KESEHATAN (BAB V)
objek objek
1. Pengawasan di Pelabuhan
Kedatangan kapal dari LN dan atau DN terjangkit
Persetujuan Karantina (COP Free Pratique/Restrict
Pratique)
Keberangkatan kapal Persetujuan berlayar (PHQC)
2. Pengawasan di Bandara
Kedatangan Pesawat dari LN dan atau DN terjangkit
Persetujuan Karantina (COP Free Pratique/Restrict
Pratique)
Keberangkatan pesawat Persetujuan penerbangan (AHQC)
3. Pengawasan di PLBDN
Kedatangan kendaraan darat dari LN dan atau DN
terjangkit Persetujuan Karantina
Keberangkatan kendaraan darat Persetujuan
keberangkatan
PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN DI WILAYAH
13
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN (BAB XI)
1. PEMBINAAN
• MERUPAKAN KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT
DENGAN MELIBATKAN PEMERINTAH DAERAH
2. PENGAWASAN
• KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT
PELABUHAN, BANDARA, PLBDN
• KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH
PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN
KESEHATAN DI DAERAH
14
PENYIDIKAN (BAB XII)
Pelaksana
dapat dilakukan oleh PPNS Kekarantinaan Kesehatan
PPNS Kekarantinaan Kesehatan adalah pejabat
pegawai negeri sipil di lingkungan Kementerian Kesehatan
yang diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang ini
Penyidikan untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang
Kekarantinaan Kesehatan.
Pelaksanaan
Dalam melakukan penyidikan, PPNS Kekarantinaan Kesehatan
berkoordinasi dan bekerja sama dengan penyidik di lingkungan
Kepolisian Negara Republik Indonesia dan dapat
berkoordinasi dan bekerja sama dengan penyidik di
lingkungan Tentara Nasional Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
15
Pasal 84, 89 UU Kekarantinaan Kesehatan
SANKSI PELANGGARAN KEKARANTINAAN KESEHATAN
Dikenai sanksi administratif
berupa:
Sanksi a. Peringatan;
b. Denda administratif;
Administratif dan/atau
c. Pencabutan izin.