karyawan. Buku referensi yang digunakan adalah buku yang berhubungan dengan
Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur atau
16
17
maka dapat dikatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya dalam pelaksanaan
terkait dengan Manajemen Sumber Daya Manusia atau disingkat menjadi MSDM.
manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni untuk memperoleh,
dan memberikan kompensasi agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif
dan efisien.
a. Menentukan kualitas dan kuntitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan
dalam perusahaan.
b. Menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, sehingga
karyawan.
horizontal).
mendukung pencapaian tujuan organisasi. Hal ini dapat dipahami bahwa semua
Oleh karena itu, karyawan harus dikelola dengan baik sehingga dapat
karyawan terhadap organisasi perusahaan tersebut. Hal ini dapat dipahami bahwa
Internal
Eksternal
j
Sumber : Mathis and Jackson (2011) d
s
Gambar 2.1
g
Aktivitas Sumber Daya Manusia
j
Aktivitas-aktivitas manajemen sumber daya manusia dipengaruhi d oleh
g
lingkungan eksternal, kekuatan hukum, politik, ekonomi, sosial dan budaya serta
untuk mendapatkan perkerjan secara adil hal ini tentunya didasarkan pada
5. Kompensasi dan keuntungan: suatu bentuk balas jasa dari perusahaan terhadap
meliputi keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja yang sudah diatur sesuai
2.1.3 Reward
diperoleh, pekerja mendapat upah atau gaji. Sementara itu, untuk meningkatkan
prestasi kerja melebihi standar kinerja yang diharapkan. Di luar upah, gaji, dan
“Reward adalah sesuatu yang kita berikan kepada seseorang karena dia
melakukan sesuatu. Sebagai apresiasi dan sebagai ungkapan terima kasih
dan perhatian kita.” (Wijarnako, 2014: 30)
dapat dikatakan bahwa semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung
atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atau jasa yang
yang dihargai dan diinginkan sumber daya manusia yang mampu dan mau
diberikan perusahaan sebagai ganti atas kontribusi yang diberikan sumber daya
finansial dan non-finansial. Meskipun uang adalah alat yang sangat besar
pengaruhnya bagi pegawai dan kinerja mereka, dampak dari penghargaan non-
penting di dalamnya adalah keadilan atas persamaan yang bisa dicapai dengan tiga
dimensi berikut:
24
bagi perusahaan.
lainnya.
diberikannya kepada perusahaan dan sama dengan yang diterima pegawai lain
Jadi dalam sisi yang lebih luas, sistem penghargaan dirancang agar mampu
2016:310). Secara ideal ada empat norma dalam setiap reward yang berbeda,
yaitu:
2. Equity (keadilan)
kontribusinya.
3. Equality (kesamaan)
perbandingan kontribusi.
4. Need (kebutuhan)
kontribusinya.
Gaji merupakan komponen reward yang sangat penting bagi pegawai gaji
dalam hal ini meliputi gaji pokok dan tambahan kompensasi keuangan berupa
bonus dan pemberian saham (stock option atau stock grant). Reward terhadap
kinerja yang tinggi dapa diberikan dalam bentuk kenaikan gaji, pemberian bonus
atau pemberian saham. Paket gaji yang ditawarkan sebagai reward meliputi
b) Tambahan honor
2. Kesejahteraan
sebagainya.
3. Pengembangan Karier
datang. pengembangan karir ini penting diberikan bagi pegawai yang memiliki
prestasi kerja yang memuaskan agar nilai pegawai itu lebih tinggi sehingga
mampu memberikan kinerja yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
a) Promosi jabatan
b) Pemberian kepercayaan
e) Pengakuan
f) Pujian.
sebagai berikut:
3. Penghargaan sosial.
atau makan bersama, penghargaan formal, dan plakat dinding dan sebagainya.
5. Diterapkan sendiri.
Berupa reward terhadap diri sendiri, pujian untuk diri sendiri, ucapan selamat
Menurut Byars and Rue (2010) dimensi dan indikator reward antara lain:
1. Intrinsic reward
terhadap dirinya sendiri karena telah menyelesaikan suatu tugas yang baginya
cukup menantang. Intrinsic reward merupakan bagian dari pekerjaan itu sendiri,
seperti tanggung jawab, tantangan, dan karakteristik umpan balik dari pekerjaan.
2. Ekstrinsic reward
yang bersifat eksternal yang diberikan terhadap kinerja yang telah diberikan oleh
pekerja.
2.1.4 Punishment
punishment adalah supaya pegawai yang melanggar merasa jera dan tidak akan
mengulangi lagi. Dengan demikian terlihat bahwa jika reward merupakan bentuk
yang positif, maka punishment adalah sebagai bentuk yang negatif, tetapi
kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi pegawai untuk
meningkatkan kinerjanya.
adalah:
perbuatan yang kurang menyenangkan yang berupa hukuman atau sanksi yang
diberikan kepada pegawai secara sadar ketika terjadi pelanggaran agar tidak
mengulangi lagi.
1. Hukuman ringan
b) Teguran tertulis.
2. Hukuman sedang
3. Hukuman berat
Punishment dalam sebuah organisasi pun tidak kalah penting karena akan
ada keteraturan dalam membentuk sebuah organisasi dengan disiplin yang kuat
dan tanggung jawab yang tinggi untuk menciptakan kepribadian yang baik pula
31
1. Membatasi perilaku.
diharapkan .
2. Bersifat mendidik.
Punishment sering kali juga hanya membawa tekanan jangka pendek perilaku
yang tidak diinginkan, tetapi tidak menghapusnya. Oleh sebab itu, efek negatif
dari perilaku yang negatif dari karyawan, tujuan pemberian punishment ini
a. Teori Pembalasan
b. Teori Perbaikan
c. Teori Perlindungan
yang tidak wajar. Dengan adanya hukuman ini, masyarakat dapat dilindungi
e. Teori Menakut-nakuti
1. Punishment Preventif
Tujuan dari hukuman preventif adalah untuk menjaga agar hal-hal yang dapat
2. Punishment Represif
Punishment yang dilakukan karena adanya pelanggaran, oleh adanya dosa yang
telah diperbuat. Jadi, punishment ini dilakukan setelah terjadi pelanggaran atau
antaranya adalah:
“Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.” (Anwar Prabu
Mangkunegara, 2010:9).
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah
yang diberikan dengan penuh tanggung jawab dan target hasil kerja yang optimal
sebagai berikut :
(1) Pegawai wajib mengisi capaian kinerja harian yang diakumulasikan setiap
bulan.
(2) Penilaian Kinerja Pegawai dilakukan oleh atasan langsung Pegawai sebelum
(3) Apabila penilaian Kinerja Pegawai tidak dapat dilakukan oleh atasan langsung
(4) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) khusus untuk bulan Desember
(5) Penilaian capaian kinerja harian diberikan atas realisasi kerja terhadap sasaran
(6) Penilaian kinerja Pegawai setiap bulan dilakukan melalui sistem SKP yang
kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja dari SDM perusahaan. Secara lebih
pekerjaannya.
c. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan jadwal kerja, metode
sebagai berikut:
1. Kualitas, yaitu hasil kegiatan yang dilakukan mendekati sempurna, dalam arti
2. Kuantitas, yaitu jumlah atau target yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah
karyawannya.
2013:88), yaitu:
37
1. Prestasi Kerja, hasil kerja pegawai dalam menjalankan tugas, baik secara
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan perusahaan adalah
merupakan sesuatu yang dapat dihitung serta digunakan sebagai dasar untuk
menilai atau melihat bahwa kinerja karyawan setiap hari dalam perusahaan dan
ditetapkan.
b. Pencapaian target
b. Hasil kerja
38
4. Dimensi Inisiatif
a. Kreativitas
b. cepat tanggap
Tabel 2.2
Perbandingan Penelitian Terdahulu yang Mendukung Penelitian
No Peneliti dan
Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
Judul
J. Appl. Environ.
Biol. Sci., VOL
5(4S)59-64, 2015
yang akan diteliti baik secara parsial maupun simultan. Hubungan tersebut
reward merupakan salah satu bentuk penilaian positif terhadap pegawai atas
prestasi maupun hasil kerja yang dilakukan oleh pegawai. Tujuan utama dari
program reward ini adalah untuk menarik orang yang cakap untuk bergabung
44
dalam organisasi, menjaga pekerja agar datang untuk bekerja, dan memotivasi
pegawai, hal ini semakin diperkuat oleh beberapa penelitian terdahulu, yang
dilakukan oleh Amin Karami (2013) yang berjudul “Analyzing the Effectiveness
Kinerja Karyawan.
hukuman. Tujuan dari punishment adalah untuk membuat para pelanggar merasa
jera dan tidak akan mengulanginya lagi. Penerapan punishment yang salah dapat
45
punishment yang baik dan benar akan menimbulkan efek yang positif. Penerapan
punishment yang baik dan benar akan mendidik, memotivasi dan mendisiplinkan
dengan kinerja pegawai, hal ini semakin diperkuat oleh beberapa penelitian
terdahulu, yang dilakukan oleh Reza Pahlevi (2014) yang berjudul “Pengaruh
Sama halnya dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tobias
Study :Guangdong NSF, China )”, yang menyatakan Reward and Punishment
perusahaan ).
46
kepada karyawan sebagai bentuk timbal balik atas kinerja yang diberikan oleh
meningkatkan kinerjanya.
Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ading
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Asuransi Sinarmas Jakarta
positif terhadap Kinerja karyawan. Dan juga menurut Agung Nugroho, (2015)
Kinerja Karyawan
1. Punishment Preventif
Siska Fitriani (2011) Mangkunegara
2. Punishment represif (2011: 61)
Aitao Lu (2013)
Reza Pahlevi (2014)
M. Ngalim Purwanto (2013: Eni Nurmiyati (2014)
189) Novita Dwi Jayanti (2014)
Tobias Wachter (2009)
Gambar 2.2
Gambar Paradigma penelitian