NIM : 19101020027
Fakultas / Jurusan : FAIB / SKI
Ada lima belas jenis kekerasan seksual yang ditemukan Komnas Perempuan dari hasil
pemantauannya selama lima belas tahun (1998-2013), yaitu:
1. Perkosaan
2. Intimidasi seksual termasuk ancaman atau percobaan perkosaan
3. Pelecehan seksual
4. Eksploitasi seksual
5. Perdagangan perempuan untuk tujuan seksual
6. Prostitusi paksa
7. Perbudakan seksual
8. Pemaksaan perkawinan, termasuk cerai gantung
9. Pemaksaan kehamilan
10. Pemaksaan aborsi
11. Pemaksaan kontrasepsi dan sterilisasi
12. Penyiksaan seksual
13. Penguhukuman tidak manusiawi dan bernuansa seksual
14. Praktik tradisi bernuansa seksual yang membahayakan atau mendeskriminasi
perempuan
15. Kontrol seksual, termasuk lewat aturan diskriminatif beralasan moralitas dan agama
Pelecehan Seksual
Adalah perilaku pendekatan-pendekatan yang terkait dengan seks yang tak
diinginkan, termasuk permintaan untuk melakukan seks, dan perilaku lainnya yang secara
verbal ataupun fisik merujuk pada seks. Pelecehan seksual dapat terjadi di mana saja baik di
tempat umum seperti bis, pasar, sekolah, kantor, maupun di tempat pribadi seperti rumah.
Pelecehan seksual juga adalah tindakan seksual lewat sentuhan fisik maupun non-fisik
dengan sasaran organ seksual atau seksualitas korban. Ia termasuk menggunakan siulan, main
mata, ucapan bernuansa seksual, mempertunjukan materi pornografi dan keinginan seksual,
colekan atau sentuhan di bagian tubuh, gerakan atau isyarat yang bersifat seksual sehingga
mengakibatkan rasa tidak nyaman, tersinggung, merasa direndahkan martabatnya, dan
mungkin sampai menyebabkan masalah kesehatan dan keselamatan.
Contoh pelecehan seperti: Non-verbal: tatapan nafsu. Fisik: Sentuhan, meraba, atau
mengelus. Visual: memotret tanpa izin. Emosional: ajakan terus menerus. Lisan: komentar
bagian tubuh.
Kekerasan dan pelecehan seksual biasa terjadi pada beberapa kesempatan. sebut saja
seperti pada bimbingan dengan dosen, masa orientasi mahasiswa, KKN, dan lainnya.
Kekerasan dan pelecehan bisa saja dilakukan oleh civitas akademika di kampus seperti dosen,
tenaga pendidik, dan mahasiswa. Pada kegiatan KKN juga kekerasan dan pelecehan bisa
dilakukan oleh oknum masyarakat di lokasi atau bisa saja dilakukan oleh sesama mahasiswa.
Upaya pencegahan dari perlakuan pelecehan yang dapat dilakukan pertama kali
adalah berkata tidak dengan tegas. Kemudian jika masih mendapat perlakuan tersebut segera
laporkan ke orang yang dipercaya, LPPM, DPL, atau hotline Pusat Layanan Terpadu UIN
Sunan Kalijaga (0821-3768-3535).
Bentuk layanan:
Pendampingan:
- Konselor
- Psikolog
- Psikiater
- Pekerja sosial
- Pendampingan hukum dan/atau pendamping keagamaan
- Pendampingan lain sesuai dengan kebutuhan.
Monitoring dan evaluasi (monev) ini bukan bermaksudd untuk menghakimi atau
mencari kesalahan mahasiswa KKN, akan tetapi lebih kepada pengontrolan dan pencarian
informasi tentang sejauh mana perkembangan mahasiswa menjalankan program-program
kerja KKN.
Tujuan Monev
- Monitoring
- Report
- Evaluasi
- Pengembangan
- Optimalkan fungsi DPL > Posisikan DPL sebagai mitra/partner, tapi tetap
memperhatikan etika/sopan santun
- Optimalkan aplikasi KKN, sebagai bagian penting untuk proses monitoring dan
evaluasi:
o Profil kelompok
o Kegiatan harian
o Program kerja
o Laporan akhir
o Penilaian
- Evaluasi/Penilaian KKN
o Selesaikan semua bentuk laporan yang diminta sebelum pulang/ditarik
o Tidak perlu panik saat ujian KKN karena materi ujian adalah kegiatan
keseharian anda selama KKN
o Biasanya, selama anda tidak meninggalkan masalah di lokasi KKN,
kemungkinan besar KKN anda dinilai sukses.