Anda di halaman 1dari 27

Early Contingency Theories o

LEADERS
HIP
Anggrani & Krystel Theresa
MM UNJ Executive VII
Taken from Chapter 6 Leadership in Organization- Gary Yukl

Teori Kepemimpinan Terkini


Teori kontingensi LPC (LPC
contingensi theory),
Teori Jalur Sasaran (PathGoal Theory),
Teori Situational Leadership
(Situational Leadership
theory),
Teori Leader Substitutes
(leader substitutes theory) ,
dan teori sumber daya
kognitif (Cognitive Resource
Theory)

Fred Fiedler

LPC Contingency Theory

LPC Contingency Theory


(Fiedler,
1960)
Asumsi
utama dari pandangan kontingensi adalah
bahwa kepribadian, gaya, atau perilaku pemimpin yang
efektif tergantung pada kebutuhan situasi di mana para
pemimpin menemukan diri mereka .
Model Kontingensi Fiedler: bahwa kepemimpinan yang
efektif bergantung pada kesesuaian antara gaya
interaksi seorang pemimpin dengan bawahannya serta
sejauh mana situasi tersebut menghasilkan kendali dan
pengaruh untuk pemimpin tersebut;
Kuesioner rekan kerja yang paling tidak disukai (least
preferred coworker-LPC): instrumen yang digunakan
untuk mengukur apakah seorang berorientasi tugas
atau hubungan.

LPC Contingency Theory


(Fiedler, 1960)
Tiga dimensi kemungkinan yang

menurutnya, menentukan faktor-faktor


situasional kunci yang menentukan
efektivitas kepemimpinan;
Hubungan Pemimpin-anggota: Tingkat
Kepatuhan, Kepercayaan, dan rasa
hormat para anggota terhadap pemimpin
mereka.
Kekuatan Posisi: tingkat pengaruh yang
dimiliki oleh seorang pemimpin atas
variable 2 kuasa seperti perekrutan,
pemecatan, pendisiplinan, promosi dan
kenaikan gaji
Struktur Tugas: Tingkat sejauh mana
penentuan pekerjaan diproseduralkan

LPC Contingency Theory


(Fiedler, 1960)

LPC Contingency Theory


(Fiedler, 1960)

LPC Contingency Theory


(Fiedler, 1960)

Robert J House

Path-Goal Theory

Mengusulkan bahwa peran pemimpin adalah untuk


menjelaskan jalan bawahan guna mencapai tujuan
Pemimpin membolehkan bawahannya untuk memenuhi
kebutuhannya dan, sebagai hasilnya, para pemimpin
mencapai tujuan mereka sendiri.
Pemimpin dan pengikut membangun hubungan yang
berkisar pada pertukaran bimbingan atau dukungan
untuk produktivitas dan kepuasan.
Model kepemimpinanpath-goalberusaha meramalkan
efektivitas kepemimpinan dalam berbagai situasi.
Menurut model ini, pemimpin menjadi efektif karena
pengaruh motivasi mereka yang positif, kemampuan
untuk melaksanakan, dan kepuasan pengikutnya

Pemimpin suportif, memberikan


perhatian terhadap kebutuhaan
bawahan, yang memperlihatkan
perhatian akan kesejahteraan mereka
dan menciptakan iklim yang
bersahabat dalam unit kerja.
Kepemimpinan Mengarahkan,
membiarkan bawahan mengetahui
apa yang diharapakn untuk mereka
lakukan, memberikan bimbingan
khusus, meminta bawahan untuk
mengikuti peraturan dan prosedur,
pembuatan jadwal dan
mengordinasikan pekerjaan

Kepemimpinan Partisipatif,
berkonsultasi dengan para
bawahan dan mempertimbangkan
opini dan usulan mereka.

Kepemimpinan Berorientasi
keberhasilan, menetapakn
sasaran yang menantang,
mencari perbaikan kinerja,
menekankan kinerja yang luar
biasa, an memperlihatkan
keyakinan bahwa bawahan akan
mencapai standar yang tinggi.

The Path-Goal Theory of


Leadership
CAUSAL VARIABLES
Leader behavior

INTERVENING VARIABLES
Subordinate expectancies
and valences

END-RESULT VARIABLES
Subordinate effort
and satisfaction

SITUATIONAL MODERATOR VARIABLES


Characteristics of task and environment
Characteristics of subordinates

FIGURE 8-2: Causal relationships in Path-Goal Theory of Leadership

Balanchard
&Hersey

Situational Leadership Theory

Situational Leadership Theory


(Hersey,
1977)
Menentukan
potensi meningkatkan motivasi bawahan
dan cara dimana pemimpin harus bertindak untuk
meningkatkan motivasi

Kerr &Jermier

Subtitutes Theory

Subtitutes Theory (Kerr &


Jermier, 1978)
Mengidentifikasi aspek situasi yang mengurangi
pentingnya kepemimpinan oleh para manajer dan
para pemimpin formal lainnya
Substitusi (pengganti) kepemimpinan dapat
mencakup:
- Kelompok kerja yang kohesif (erat)
- Tugas-tugas yang memiliki umpan baliknya
sendiri
- Tingkat kemampuan, pengalaman dan
pengetahuan para bawahan yang tinggi

Subtitutes Theory (Kerr &


Jermier, 1978)

Fiedler
Garcia

&

Cognitive Resource Theory

Cognitive Resource Theory


(Fiedler
&kondisi
Garcia,
Menguji
dimana1986)
sumber daya kognitif seperti
kecerdasan dan pengalaman itu berhubugan dengan
kinerja kelompok
Tekanan antar peribadi bagi pemimpin juga menengahi
hubungan antara engalaman pemimpin dengan kinerja
bawahan. Biasanya pengalaman diukur dalam hal waktu
dalam pekerjaan, dan ini diasumsikan menghasilkan pola
perilaku kebiasaan untuk secara efektif menghadapi
masalah tugas. Juga diasumsikan bahwa orang berada
dibawah tekanan cenderung menghadapi masalah tugas
dengan mengacu kepada perilaku yang dipelajari
sebelumnya bukannya dengan memperlakukan sebagai
masalah baru.

Cognitive Resources Theory


SOCIAL STRESS FOR LEADER

LEADER INTELLIGENCE
LEADER EXPERIENCE

DECISION
QUALITY

FIGURE 8-6: Primary Causal Relationships in the Cognitive Resources Theory

General Evaluation of
Contingency Theories ..
Leader Traits
Leader Behavior
Situational Variables
Intervening Variables
Validation Results

Applications: Guidelines for


Managers Use more planning for a long, complex
task.
Consult more with people who have
relevant knowledge.
Provide more direction to people with
interdependent roles.
Provide more direction and briefings when
there is a crisis.
Monitor a critical task or unreliable person
more closely.
Provide more coaching to an inexperienced
subordinate.
Be more supportive to someone with a very
stressful task.

Summary

Summary
The LPC contingency model deals with the moderating
influence of three situational variables on the relationship
between a leader trait (LPC) and subordinate performance.
The path-goal theory examines how aspects of leader
behavior influence subordinate satisfaction and motivation.
Leadership substitutes theory identifies aspects of the
situation that make leadership behavior redundant or
irrelevant.
The multiple-linkage model describes how a leader can
influence intervening variables to improve group
effectiveness
Cognitive resources theory examines the conditions under
which cognitive resources such as intelligence and
experience are related to group performance.

Anda mungkin juga menyukai