Anda di halaman 1dari 3

Aspek medikolegal adalah tata-cara atau prosedur penatalaksanaan dan berbagai aspek yang berkaitan

pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum

KED. KELAUTAN & HIPERBARIK DI INDONESIA

Standard :

 UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


 UU No.29 tahun 2004 tentang Prakdok
 KMK no.120/Menkes/SK/II/2008 tentang Standard pelayanan medik hiperbarik

Perhimpunan :

 Perhimpunan Kedokteran Kelautan (Perdokla)


 Perhimpunan Kesehatan Hiperbarik Indonesia (PKHI)

STANDARD PENGGUNAAN

Pengobatan oksigenasi hiperbarik yang dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan dengan


menggunakan Ruang Udara Bertekanan Tinggi dan pemberian pernafasan oksigen murni pada tekanan
lebih dari 1 atm pada suatu jangka waktu tertentu.

Sebagai pengobatan UTAMA, yaitu untuk penyakit-penyakit akibat penyelaman dan kegiatan kelautan.

 Ex : penyakit dekompresi, emboli udara, keracunan CO

Sebagai pengobatan TAMBAHAN

 Ex : Gas gangren, Buerger’s disease, osteomyelitis

Sebagai pengobatan PILIHAN

 Ex : Geriatri, dermatologi dan kecantikan

Sebagai PENUNJANG DIAGNOSTIK

 Ex : penyakit dekompresi berat dengan kelumpuhan

Beberapa pemeriksaan kedokteran hiperbarik, seperti pemeriksaan dan ijin terkait kondisi medis
penyelam memberi banyak implikasi medikolegal karena penelitian dan aturan yang terbatas.

SUMBER DAYA MANUSIA


 Dokter spesialis kelautan

 Dokter spesialis dengan pendidikan hiperbarik

 Dokter umum dengan pendidikan hiperbarik

 Perawat dengan pendidikan hiperbarik

 Teknisi medik dengan pendidikan hiperbarik

 Penyelam medik

STANDAR PKM

 Dokter umum 1 orang

 Perawat hiperbarik 1 orang

 Penyelam medik / penyelam 2 orang

 Dokter dengan pendidikan hiperbarik

(dapat berupa dokter part time)

Pertolongan kejadian medis di lapangan harus selalu mematuhi prinsip dasar.

 Do no harm
 Tujuan intervensi medis di tempat kejadian adalah untuk stabilitasi kondisi wisatawan / pasien
yang sakit
 Mau menerima saran dari ahli baik lewat telemedicine, telepon atau alat komunikasi lain
 Misi dokter adalah untuk membantu crew, bukan mengambil alih kontrol
 Lakukan pertolongan medis sesuai kompetensi
 Pada kondisi serius di atas pesawat, bila memungkinkan minta “reroute” ke faskes terdekat
 Buat rekam medis mengenai pemeriksaan, tata laksana dan komunikasi pada saat kejadian
 Ketakutan tanggung gugat medis tidak boleh menghambat keluhuran profesi dalam menolong

Untuk mengurangi konsekuensi medikolegal, dokter dan profesional kesehatan lain harus :

 Mawas diri dan memahami tingkat kompetensi mereka


 Selalu mencoba memperoleh persetujuan tindakan medik atas intervensi yang dilakukan,
kecuali pada kondisi pasien tidak cakap hukum
 Melakukan anamnesis dengan lengkap, termasuk medikasi yang sedang dijalani, bila diperlukan
dengan bantuan penerjemah.

Anda mungkin juga menyukai