Anda di halaman 1dari 49

NUR MUHAMMAD ARTHA

ANEMIA PADA NEONATUS


TEXT

DEFINISI

▸ Anemia yang terjadi pada neonatus dengan umur


kehamilan > 34 minggu bila didapatkan kadar Hb vena
sentral < 13 g/ dL atau kadar Hb kapiler < 14,5 g/dL
TEXT

NILAI NORMAL RATA-RATA


TEXT

FISIOLOGI

▸ semua bayi akan mengalami penurunan Hb setelah lahir;


perubahan dari kondisi relative hipoksia menjadi
hiperoksia saat lahir sehingga menghentikan produksi
eritropoetin dan proses eritropoesis

▸ Kadar Hb normal saat lahir 14-20 g/dL, rerata 17 g/dL.

▸ 1 minggu setelah lahir, Hb terendah ( 10-11 g/dL) pada


usia 6-10 minggu dan berlangsung hingga usia 1 tahun
kondisi ini disebut Anemia Fisiologis
ANEMIA PADA NEONATUS

PATOFISIOLOGI

Wildness J. PMC,2010
ERITROPOESIS

PROSES ERITROPOESIS
▸ Perkembangan hematopoesis dalam rahim terbagi 3 periode yaitu:

▸ mesoblastik

▸ uk 2 minggu, SDM dibentuk di indung telur

▸ hepatik

▸ sel normoblas dibentuk di hati, uk 6-24 minggu

▸ mioeloid

▸ uk 6-7 bulan dan selanjutnya di sumsum tulang

▸ In utero eritropoesis dikendalikan oleh erythoid growth factor

▸ Eritropoetin merupakan regulator yang memegang peran terpenting


ERITROPOESIS

PATOFISIOLOGI

Peran eritropoetin pada eritropoesis


Israel GL. Mechanism in Hematology. ed 3, 2002; 85-168
TEXT

PENYEBAB ANEMIA

▸ Perdarahan

▸ Perusakan Sel Darah Merah/ Hemolitik

▸ Pembentukan Sel Darah Merah


TEXT

ANEMIA KARENA PERDARAHAN


▸ Terjadi pada masa prenatal, saat persalinan dan pasca natal

▸ Dapat akut atau kronik

▸ Perdarahan kronik didiagnosis dengan menemukan tanda kompensasi


& pucat, gejala gagal jantung

▸ Umumnya disertai retikulosis, hipokrom, dan normositosis

▸ Bayi dengan perdarahan akut tidak tampak anemis bila belum terjadi
hemodilusi

▸ Perdarahan akut merupakan tanda dari hipovolemik, hipoksemia


(takikardi, takipnea, hipertensi)
ANEMIA KARENA PERDARAHAN

PERDARAHAN SEBELUM PERSALINAN


▸ Penyebab:

▸ Kelainan pada plasenta dan tali pusat

▸ Abruptio plasenta

▸ Plasenta previa

▸ 10% pada kehamilan gemeli

▸ Perdarahan feto-maternal

▸ akut atau kronik

▸ sel darah fetal dalam sirkulasi materna pada 50% kehamilan

▸ perdarahan spontan lebih banyak ditemukan pada setelah tindakan


amniosintesis atau tindakan versi sefalik eksternal
ANEMIA KARENA PERDARAHAN

PERDARAHAN SEBELUM PERSALINAN

▸ Tranfusi feto-fetal

▸ hanya pada kelahiran kembar monozigot dengan plasenta


monochorial.

▸ menyebabkan anemia pada donor dan polisitemia pada resipien

▸ tranfusi yang bermakna perbedaan Hb > 5g/dL

▸ Bayi yang anemis berisiko gagal jantung kongestif, bayi fletorik


bermanifestasi sindrom hiperviskositas, DIC dan hiperbilirubin
ANEMIA KARENA PERDARAHAN

PERDARAHAN SETELAH PERSALINAN


▸ tidak terdeteksi sampai terjadi syok

▸ anemia pada bayi 24-72 jam tanpa ikterus umumnya disebabkan


perdarahan internal

▸ Persalinan dengan trauma dapat menyebabkan perdarahan


subdural, subarakhnoid, sefal hematom yang besar

▸ perdarahan ekstrakranial

▸ misalnya perdarahan subgaleal

▸ serung menyertai persalinan yg sulit atau persalinan dg vakum


PERDARAHAN EKSTRAKRANIAL

PERDARAHAN SUBGALEAL
▸ perdarahan masuk ke rongga
subaponeurotik dari tulang kepala
dan menyebar ke seluruh rongga
kepala.

▸ tidak ada perlekatan dg


periosteum

▸ kepala bayi bengkak dan biru


mulai dari orbita sampai leher

▸ 50% pasca ekstraksi vakum, 25%


pasca persalinan normal, 9% SC
PERDARAHAN INTRAKRANIAL

PERDARAHAN INTRAVENTRIKULER
▸ Perdarahan terjadi 50% pada bayi dg
BBL < 1500 g

▸ Perdarahan luas & menimbulkan


sekuele

▸ Kematian 50-70%

▸ Gejala UUB menonjol, apnu, kejang,


dan hipotermia

▸ Gejala dapat asimtomatis

▸ Hb tiba-tiba turun dalam 24 jam


pertama
ANEMIA HEMORRHAGIC

GAMBARAN ANEMIA KARENA PERDARAHAN


▸ Akut:

▸ pucat tanpa disertai kuning atau sianosis dan tidak membaik


dengan oksigen

▸ takipnea atau gasping

▸ penurunan perfusi ke arah syok hipovolemik

▸ penurunan tekanan vena sentral

▸ gambaran sel darah merah normositik atau normokromik

▸ retikulositosis dalam 2-3 hari setelah kejadian


ANEMIA HEMORRHAGIC

GAMBARAN ANEMIA KARENA PERDARAHAN


▸ Kronis:

▸ pucat tanpa kuning atau sianosi dan tidak membaik dengan pemberian
oksigen

▸ tanda distress respirasi minimal

▸ tekanan vena sentral normal

▸ gambaran sel darah merah mikrositik atau hipokromik

▸ retikulositosis kompensata

▸ pembesaran hati karena eritropoesis ektramedular

▸ dapat terjadi hidrops fetalis atau lahir mati


ANEMIA PADA NEONATUS

PENYEBAB ANEMIA

▸ Perdarahan

▸ Perusakan Sel Darah Merah

▸ Intrinsik

▸ Ekstrinsik
ANEMIA HEMOLITIK

DEFINISI

▸ Proses patologik yg menyebabkan pemendekan umur


eritrosit ( <120 hari)

▸ manifestasi :

▸ Hitung retikulosit secara persisten tanpa atau dengan


kadar Hb dan tanpa riwayat perdarahan

▸ Kadar Hb tanpa hitung retikulosit dan tanpa adanya


perdarahan
ANEMIA HEMOLITIK PERIODE PERINATAL

KELAINAN ERITROSIT DIDAPAT (AQCUIRED RBC DISORDER)


▸ Penyebab Ekstrinsik

▸ Imun

▸ Hemolisis aloimun (inkompabilitas gol. darah ABC/ rhesus)

▸ Penyakit imunologis ibu (SLE)

▸ Drug induced ( penicilin)

▸ Non Imun

▸ infeksi kongenital (sitomegalovirus, toksoplasma, sifilis)

▸ Sepsis bakterial

▸ Koagulasi Intravaskular Diseminata (KID)


ANEMIA HEMOLITIK

KELAINAN ERITROSIT BAWAAN

▸ Penyebab Intrinsik, Herediter

▸ Defek membran ( sferositosis, eliptosis)

▸ Defisiensi enzim ( glukosa-6-fosfat dehidrogenase, piruvat


kinase)

▸ Hemoglobinopati (thalassemia alfa, thalassemia


gammabeta)

▸ Instabilitas hemoglobin
TEXT

HEMOLISIS ALOIMUN
▸ Penyebab tersering pada neonatus

▸ Respon imunologis antara antigen eritrosit janin dengan antibodi ibu

▸ Antigen eritrosit janin adalah antigen AB dan Rhesus

▸ inkompabilitas ABO penyebab tersering hemolisis imun, 2/3 kasus,


reaksi Antigen-Antibodi terjadi pada 3%, hemolisis signifikan pada
sebagian kecil kasus (<1%)

▸ Hemolisis pada Rhesus janin (+) dengan ibu Rhesus (-)

▸ Lebih banyak pada ras Kaukasia(15%), kulit hitam (5%), asia (<1%)
ANEMIA HEMOLITIK

KELAINAN MEMBRAN ERITROSIT


▸ sferositosis herediter

▸ eliptosis herediter

▸ xerositosis herediter
ANEMIA HEMOLITIK

DEFEK ENZIM ERITROSIT

▸ Defisiensi Glukosa-6-Fosfat Dehidrogenasi (G6PD)


termasuk dalam kelainan ini

▸ Enzim ini mengatur langkah pertama dari serangkaian


jalur pentosa yang berfungsi menghasilkan sumber energi
bagi eritrosit untuk melaksanakan metabolismenya
TEXT

GAMBARAN ANEMIA HEMOLITIK

▸ Ikterik adalah gejala pertama

▸ Retikulositosis kompensata

▸ Pucat tampak setelah usia 48 jam

▸ Hiperbilirubinemia indirek

▸ Takipnea dan hepatosplenomegali


ANEMIA PADA NEONATUS

KEGAGALAN/ PENURUNAN PRODUKSI SEL DARAH MERAH


▸ Anemia Diamond-Blackfan (pure red cell anemia): sindrom
yang ditandai dengan adanya kegagalan eritropoesis, produksi
leukosit dan trombosit normal

▸ Anemia ditemukan pd saat bayi lahir (25%) kadar Hb berkisar


9,4 g/dL dan disertai retikulositopenia

▸ Terjadi pada BBLR dan disertai anomaly congenital pada 30%


pasien

▸ Kelainan penyerta short stature, mikrosefali, palatoschisis,


kelainan mata, web neck, kelainan ibu jari
TEXT

GAMBARAN ANEMIA HIPOPLASTIC

▸ Tidak khas

▸ Muncul setelah usia 48 jam

▸ Tidak ada ikterik

▸ Retikulositopenia
TEXT

ANEMIA PADA BAYI PREMATUR

▸ Anemia lebih cepat dan progresif

▸ Kadar Hb lebih rendah (7-8 g/dL) pd usia 4-8 minggu dan


berlangsung lebih lama.

▸ Kadar Hb lebih rendah karena pembentukan eritrosit


terjadi pada kadar O2 yang lebih rendah dibanding bayi
aterm.

▸ Anemia bayi prematur non fisiologis karena disertai gejala


klinis
TEXT

ANEMIA PADA BAYI PREMATUR


▸ Angka kejadian berbanding terbalik dengan masa gestasi dan
berat lahir

▸ Mekanisme yang berperan:

▸ produksi eritrosit tidak adekuat untuk pertumbuhan bayi


kurang bulan

▸ umur eritrosit > pendek

▸ kehilangan darah

▸ defisiensi vitamin E, B12, dan asam folat


ANEMIA PADA NEONATUS

DIAGNOSIS
▸ Anamnesis

▸ Riwayat perdarahan vagina dari ibu pada trimester ketiga

▸ riwayat ibu minum obat-obatan selama hamil ( aspirin, phenytoin)

▸ riwayat kehamilan dan kelahiran sebelumnya dimana bayi


mengalami kelainan perdarahan

▸ Riwayat ibu mengalami infeksi selama kehamilan

▸ Riwayat kelahiran: cara kelahiran, kesulitan saat melahirkan, trauma


kelahiran, manipulasi saat melahirkan, dilakukan amniosintesis
ANEMIA PADA NEONATUS

DIAGNOSIS

▸ Pemeriksaan Fisik

▸ Perdarahan akut: syok, sianosis, perfusi jelek, asidosis

▸ Perdarahan kronis: didapatkan tanda kompensasi dan


pucat, gejala gagal jantung

▸ Hemolisis: pucat, ikterus, hepatosplenomegali


ANEMIA PADA NEONATUS

DIAGNOSIS
▸ Pemeriksaan Laboratorium:

▸ Darah tepi lengkap

▸ Golongan darah dan Rhesus pada isoimun hemolisis

▸ Hitung retikulosit

▸ Hapusan darah tepi

▸ Coombs test dan kadar bilirubin

▸ Pemeriksaan enzim G6PD

▸ Aspirasi sumsum tulang pada anemia hipoplastik atau aplastik kongenital

▸ Ultrasonografi kepala dan abdomen

▸ TORCH bila diperlukan


ALGORITMA PENEGAKAN
DIAGNOSIS

Myrtha R. 2014., Diagnosis banding


penatalaksanaan anemia neonatus,
CDK-221;42(10);745-48
ANEMIA PADA NEONATUS

TATALAKSANA
▸ Tranfusi:

▸ didapatkan distress pernafasan, kelainan jantung bawaan


sampai kadar Hct> 40%

▸ Bayi sehat atau asimtomatik, anemia ringan terkoreksi


dengan pemberian zat besi yang adekuat

▸ Inkompabilitas Rh berat yg sudah terdeteksi in utero, dapat


dilakukan tranfusi darah intra uteri (intraperitoneal atau
intravasklar) u/ mencegah anemi berat & hidrop fetalis
PROGNOSIS
PENCEGAHAN

NON TRANFUSI

▸ Delayed cord clamping

▸ Suplementasi Protein

▸ Enteral Iron

▸ Suplementasi vitamin

▸ Eritropoetin
PDVK
TEXT

GAMBARAN UMUM

▸ Vitamin K larut lemak, terdapat banyak dalam sayur dan


buah dan disintesis oleh flora bakteri dalam usus

▸ Vitamin K penting untuk sintesis prokoagulan faktor II,


VII,IX, X serta antikoagulan protein C dan S dalam sel hati

▸ VItamin K dibutuhkan untuk konversi prekursor tidak aktif


menjadi faktor pembekuan yang aktif
TEXT

GAMBARAN UMUM
▸ PDVK dapat terjadi pd setiap bayi baru lahir ok:

▸ usus bayi relatif steril

▸ imaturitas hepar

▸ transmisi vitamin K selama dalam kandungan yg tidak baik

▸ malabsorbsi

▸ Risiko terjadi perdarahan yg paling fatal perdarahan


intrakranial
TEXT

GAMBARAN KLINIS

▸ Angka kejadian perdarahan bayi baru lahir 1:200 sampai


dengan 1:400 pada bayi yang tidak mendapat vitamin K
profilaksis

▸ Manifestasi perdarahan tidak spesifik dan bervariasi mulai


dari memar ringan, ekimosis generalisata, perdarahan
mukosa, perdarahan intrakranial

▸ Perdarahan dapat timbul dalam bentuk perdarahan di


scalp, tali pusat, hematom sefal yang besar, perdarahan
pada tempat bekas suntikan, gastrointestinal, intrakranial.
TEXT

BENTUK KLINIS PDVK


TEXT
TEXT

ETIOLOGI

▸ Defisiensi vitamin K karena

▸ Rendahnya kadar vitamin K dalam plasma dan


cadangan di hati

▸ Rendahnya vitamin K dalam ASI

▸ Tidak mendapat injeksi vitamin K1 pada saat baru lahir


DIAGNOSIS

ANAMNESIS
▸ bayi kecil yang sebelumnya sehat, tiba- tiba tampak pucat, malas
minum, lemah, banyak tidur

▸ pada neonatus fokus pada awitan perdarahan, lokasi, pemberian


ASI, riwayat ibu minum obat selama hamil

▸ pada anak lebih besar ditanyakan mengenai asupan makanan,


pengobatan, penyakit yang berhubungan dengan malabsorbsi,
riwayat perdarahan dalam keluarga

▸ minum ASI, tidak mendapat vitamin K1 saat lahir

▸ kejang fokal pada kasus perdarahan intrakranial


TEXT

PEMERIKSAAN FISIK

▸ pucat tanpa perdarahan yang nyata

▸ peningkatan tekanan intrakranial: UUB membonjol,


penurunan kesadaran, papil edema

▸ defisit neurologi: kejang fokal, hemiparesis, paresis nervus


kranial
TEXT

PEMERIKSAAN PENUNJANG
▸ Darah perifer lengkap:

▸ anemia berat, jumlah trombosit normal

▸ waktu pembekuan memanjang

▸ penurunan aktifitas faktor II,VII,IX dan X

▸ pemeriksaan PT memanjang dan APTT normal atau memanjang

▸ TT normal

▸ jumlah trombosit, waktu perdarahan, fibrinogen, faktor V dan VIII, fragilitas


kapiler, serta retraksi bekuan normal

▸ USG kepala/CT scan kepala: perdarahan intrakranial


TEXT

DIAGNOSIS BANDING

▸ Penyakit hati
TEXT

TATALAKSANA
▸ tatalaksana

▸ vitamin K1 1 mg im selama 3 hari berturut-turut

▸ tranfusi FFP 10-15 ml/kgBB selama 3 hari berturut-turut

▸ tranfusi PRC sesuai kadar HB

▸ tatalaksana kejang dan peningkatan TIK. Manitol 0,5-1 g/


kgBB/kali atau furosemid 1 mg/kgBB/kali dapat diberikan
untuk menurunkan TIK

▸ konsultasi ke bedah syaraf pada kasus perdarahan intrakranial


TEXT

PEMANTAUAN

▸ evaluasi skala koma glasgow, ubun-ubun besar, kejang

▸ monitor balans cairan dan elektrolit

▸ konsultasi ke departemen rehabilitasi medis jika pasien


sudah stabil untuk mobilisasi bertahap, mencegah
spastisitas, dan kontraktur

▸ monitor tumbuh kembang


TEXT

PENCEGAHAN

▸ pemberian vitamin K1 dengan dosis 1 mg IM pada semua


bayi baru lahir

Anda mungkin juga menyukai