Anda di halaman 1dari 12

DISENTRI AMOEBA

&
DISENTRI BASILER
KLASIFIKASI DISENTRI

AMOEBA
Entamoeba histolytica

DISENTRI

BASILER
Shigella sp.

Patogen lain :
Salmonella sp.,
Campylobacter sp., Vibrio
parahaemolyticus,
I'leisomonas shigelloides,
EIEC ((Enteriinnasive E. coil)
ETIOLOGI
(Patogen penyebab)

DISENTRI AMOEBA : DISENTRI BASILER


Morfologi Entamoeba histolytica Morfologi Shigella sp.
• Bentuk trofozoit ada 2 macam, • Batang ramping, non- capsulated, non
motil, tidak membentuk spora, gram
yaitu trofozoit komensal negatif.
(berukuran < 10 mm) dan • Bentuk cocobasil dapat terjadi pada
trofozoit patogen (berukuran > biakan muda.
10 mm) • Fakultatif anaerob tetapi paling baik
tumbuh secara aerobic.
• Koloninya bikonveks, bulat, transparan
dengan pinggir-pinggir utuh mencapai
diameter 2 mm dalam 24 jam.
• Habitat terbatas hanya pada GIT.
• Memfermentasikan glukosa (shigella
sonnei) dan manitol*.
PATOGENESIS DISENTRI
Patogenesis
Disentri Amoeba Disentri basiler

Trofozoit E. histolytica dlm lumen usus  Fekal oral (air, makanan yang tercemar oleh
menembus mukosa ususmemproduksi kotoran penderita)  invasi bakteri 
enzim fosfoglukomutase & lisozim protein IPAB dan protein IPAC  lisis
(Histolisin)  Nekrosis jaringan mukosa membrane vacuolar  berkembang biak di
usus  invasi jaringan sub mukosa & dalam lumen usus  protein IcsaA untuk
muskularis  Menyebabkan muskularis menyebar/berpindah  menyebar ke sel-sel
menggaung (khas)  reaksi radang usus yang terdekat  laminar sel  eksotoksin 
menurunkan serapan air dan elektrolit 
dehidrasi
Gejala Klinis

Disentri Amoeba Disentri Basiler


• Amebasis intestinal akut gejalanya : • Defekasi sedikit-sedikit dan dapat terus-menerus, sakit
berlangsung kurang dari satu bulan.
perut dengan rasa kolik dan mejan
• Pada penderita amebiasis intestinal
akut, gejala mulainya infeksi terjadi • Vormitus
secara perlahan, nyeri pada bagian • sakit kepala
abdomen paling bawah dan paling • Warna tinja kemerah-merahan (red currant jelly) atau
sering pada kuadran kanan bawah, rasa
tidak enak pada perut dan seringnya lendir yang bening dan berdarah, bersifat basa.
keinginan untuk buang air besar. • Secara mikroskopik didapatkan Pus, sel-sel darah
• Tinja akan berbentuk lunak, berair, dan putih/ merah, sel makrofag yang besar, kadang-kadang
berisi sejumlah darah dan lendir.
dijumpai Entamoeba coli.
• Kombinasi adanya darah dalam tinja, • Suhu badan bervariasi dari rendah-tinggi, takikardi, dan
nyeri perut dan seringnya keinginan
buang air besar merupakan gambaran sel-sel darah tepi tidak mengalami
• Ciri khas terkenanya disentri amuba : perubahan.
Diare yang terjadi disertai darah dan • Demam
lendir dan dapat terjadi sampai 10 • Dehidrasi
kali/hari
• Asidosis metabolic pada patogenitas lanjut.
Diagnosa DISENTRI BASILER
DISENTRI AMOEBA 1. Makroskopis : Kecil-kecil, banyak, tak
Pemeriksaan sediaan tinja berbau, alkalis, berlendir, nanah dan
1. Makroskopik : Besar, terus - menerus, berdarah, bila tinja berbentuk dilapisi lendir
asam, berdarah, bila bentuk biasanya
tercampur lendir 2. Mikroskopik :
2. Mikroskopik :
- eritrosit ( +)
- Eritrosit (+++)
- Leukosit (+++)
- Leukosit (+)
3. Deteksi antigen Gal/gal nec lectin 3. Kultur bakteri dengan media agar

4. PCR (polymerase chain Receptor) 4. Serologi --> deteksi antigen O


TERAPI
DISENTRI AMOEBA DISENTRI BASILER
•Iodoquinol 650 mg, 3x 1 – 20hari
(asim) • clotrimoksazole, dosis yang diberikan
•Tetrasiklin 500 mg 4x1- 5h (A.I) 2 x 960 mg/ hari selama 3-5 hari.
• Siprofloksasin, dosis : 2x500 mg/hari
• Metronidazole 750 mg, 3x1- 10hari selama 3 hari (K.I pregnan, anak2)
(A.I)*
• Ampisisilin
• tetrasiklin 500 mg, 4x1 – 5h (A.I)* • Kloramfenikol
• ementin 1mg/KgBB/h/1Minggu – 10 • Tetracycline
hari (A.I)*
•Kloroquin 1 g /1h -2h (A.E)
•Ementin 1 mg/kg BB/hari Selama 10
hari (A.E)
PENCEGAHAN
• 1. Selalu menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan
sabun secara teratur dan teliti.
• 2. Mencuci sayur dan buah yang dimakan mentah.
• 3. Memasak makanan sampai matang.
• 4. Selalu menjaga sanitasi air, makanan, maupun udara.
• 5. Mengatur pembuangan sampah dengan baik.
• 6. Mengendalikan vector dan binatang pengerat.
PERBEDAAN UMUM
DISENTRI AMOEBA VS DISENTRI BASILER

Disentri amoebiasis Disentri basiler


Timbulnya Lebih sering perlahan-lahan, diare awal tidak ada atau Akut
jarang

Gejala Klinis Toksemia ringan, tenesmus jarang, sakit terbatas Toksemia, tenesmus, sakit sifatnya umum

Perkembangan penyakitnya Tidak tentu, cenderung menahun Pada permulaan penyakit berat

Tinja Makroskopik : Besar, terus - menerus, asam, berdarah, Makroskopis : Kecil-kecil, banyak, tak berbau, alkalis,
bila bentuk biasanya tercampur lendir berlendir, nanah dan berdarah, bila tinja berbentuk
Mikroskopik : dilapisi lendir
-Eritrosit (+++) Mikroskopik :
-Leukosit (+) -eritrosit ( +)
-Leukosit (+++)

Komplikasi Abses hati ameba Artritis

Kelainan anatomik Daerah sekum dan kolon asendens, jarang mengenai Daerah sigmoid, ileum, mengalami hiperemi superficial
ileum;ulkus bergaung. ulseratif dan selaput lendir menebal
Perbandingan Diagnosis, Terapi &
Pencegahan
Disentri Amoeba Disentri Basiler
Diagnosis Pemeriksaan tinja : dijumpai bentuk kista atau Pemeriksaan biakkan tinja utk
Trophozoit yang berisi eritrosit mnemukan basil shigella

Terapi 1. GOLONGAN METRONIDAZOLE • Klotrimoksazole


Dosis : 50 mg / kg BB / hari (1 atau 3 hari) • Siprofloksasin,
2. GOLONGAN TINIDAZOLE Dosis : 50 mg / kg • Sulfonamid
BB / hari, dosis tunggal • Streptomicyn
3. GOLONGAN ORNIDAZOLE • Kloramfenicol
Dosis : 50 mg / kg BB / hari, dosis tunggal • Tetracycline

Pencegahan Sanitasi lingkungan yg baik


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai