Anda di halaman 1dari 23

DEFISIENSI VITAMIN A

Defisiensi

vitamin A merupakan
masalah kesehatan masyarakat
di negara berkembang.
Defisiensi vitamin A merupakan
penyebab kebutaan yang paling
sering ditemukan pada anakanak.

Vitamin

A merupakan nutrisi
esensial yang diperlukan untuk
memelihara fungsi imun .
Kelompok yang berisiko: anak
usia prasekolah dan wanita usia
produktif.

Definisi
Defisiensi

vitamin A: suatu
kondisi dimana cadangan vitamin
A dalam tubuh berkurang.
Ditunjukan dengan kadar retinol
dalam darah kurang dari 20
g/dl.

Epidemiologi
Estimasi

menurut WHO : Lebih dari


250 juta anak mengalami
kekurangan vitamin A.
Prevalensi defisiensi yang tertinggi
yaitu pada anak pra sekolah, ibu
hamil dan menyusui.
Sekitar 1 juta anak balita diseluruh
dunia setiap tahunnya menderita
penyakit mata tingkat berat
(xeroftalmia), diantaranya menjadi

Berdasarkan

Hasil Studi Masalah


Gizi Mikro di 10 propinsi pada tahun
2006 diketahui bahwa balita
dengan serum retinol <20g/dl
adalah sebesar 14,6%.
Meningkatkan asupan vitamin A
pada anak dengan KVA dapat
menurunkan angka kematian akibat
campak (50%) dan diare (33%).

Metabolisme Vitamin A

Etiologi
Kurangnya

konsumsi makanan yang


mengandung vitamin A.
Infeksi berulang : khususnya campak,
diare, dan infeksi pernapasan akut.
Pemberian ASI yang tidak memadai
dalam jangka lama
Pemberian makanan pelengkap yang
tidak sesuai waktunya (seperti
pengenalan makanan padat yang rendah
nilai gizinya)

Faktor Risiko
Bayi

dengan berat badan lahir


rendah dan bayi prematur.
Bayi dan anak dengan infeksi
berulang.
Bayi dan anak dengan malnutrisi.
Tingkat pendidikan keluarga yang
rendah.
Kurangnya kewaspadaan dan
pengetahuan tentang peran
penting vitamin A terhadap

Manifestasi Klinis

Defisiensi

vitamin A subklinis
biasanya tidak memiliki gejala,
namun resiko terjadinya infeksi
saluran pernapasan, diare, dan
pertumbuhan terhambat.
Pada mata dapat mengakibatkan
xeroftalmia.

Klasifikasi Xeroftalmia
XN

Rabun Senja

X1A

Xerosis Konjungtiva

X1B

Bercak Bitot

X2

Xerosis Kornea

X3A

Ulserasi

X3B

permukaan kornea

XS

Ulserasi

Kornea/
Kornea/

permukaan kornea
Jaringan parut kornea

keratomalasia

<

1/3

keratomalasia

>

1/3

Xerosis Konjungtiva

Xerosis Konjungtiva

Bercak Bitot

Manifestasi Klinis
Rabun

senja
Defisiensi vitamin A dapat
mengganggu produksi rodopsin.
Pada kulit : kulit kering bersisik
dan meningkatnya risiko
terjadinya infeksi.

Diagnosis
Dapat

dengan karakteristik
manifestasi klinis.
Pemeriksaan kadar vitamin A
serum kurang dari 200ug/L dan
karotennoid kurang dari 500 ug/L.
Xerosis konjungtiva dapat
dideteksi dengan pemeriksaan
mikroskopik.

Pemeriksaan

penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan retinol serum, nilai
kurang dari 0,7 mg / L pada anakanak kurang dari 12 tahun
dianggap rendah .
2. Pemeriksaan Radiologi
- Evaluasi pertumbuhan tulang.

Pencegahan
Memperbanyak

asupan makanan yang


mengandung vitamin A seperti daging, telur,
sayuran berwarna gelap (contoh: bayam),
susu dan buah ( contoh: mangga, melon).

Bagi

makanan yang bahan dasarnya tidak


mengandung vitamin A dapat dilakukan
fortifikasi makanan.

Pemberian

vitamin A dua kali


setiap tahun pada bulan Februari
danSasaran
Agustus. Dosis
Frekuensi
Bayi 6-11 bulan

Kapsul biru
(100.000 SI)

1 kali

Balita 12-59
bulan

Kapsul merah
(200.000 SI)

2 kali

Ibu nifas (0-42


hari)

Kapsul merah
(200.000 SI)

2 kali

Ibu

nifas harus diberikan kapsul Vitamin A


dosis tinggi karena:
Pemberian 1 kapsul Vitamin A merah cukup
untuk meningkatkan kandungan Vitamin A
dalam ASI selama 60 hari
Pemberian 2 kapsul Vitamin A merah
diharapkan cukup menambah kandungan
Vitamin A dalam ASI sampai bayi berusia 6
bulan.
Kesehatan ibu cepat pulih setelah
melahirkan
Mencegah infeksi pada ibu nifas

Bila

ditemukan kasus xeroftalmia, campak dan gizi


buruk (marasmus, kwashiorkor dan marasmik
kwashiorkor), pemberian Vitamin A mengikuti aturan
sebagai berikut :
Saat ditemukan
Berikan 1 (satu) kapsul Vitamin A merah atau biru
sesuai umur anak
Hari berikutnya
Berikan lagi 1 (satu) kapsul Vitamin A merah atau
biru sesuai umur anak
Dua minggu berikutnya
Berikan 1 (satu) kapsul Vitamin A merah atau biru
sesuai umur anak.

Bila

ada KLB campak atau


penyakit infeksi lainnya, maka
seluruh balita di daerah tersebut
diberi 1 kapsul vitamin A sesuai
umurnya.

Daftar Pustaka

Vitamin A Deficiency.
http://emedicine.medscape.com/article/126004-over
view#a0199
UNICEF: Indonesia makes strides against vitamin A
deficiency

Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Depkes. 2009.


Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A.

WHO: Global Prevalence of Vitamin A Deficiency in


Population at Risk 1995-2005

THANK YOU....

Anda mungkin juga menyukai