Anda di halaman 1dari 53

SKENARIO BLOK

VII
DERITA CINTA
ANGGOTA :

Handani Gusli (702018093)


Fitria Rachmania (702015017)
Suci Dwi Cahya (702018056)
Della Marsellah (702018089)
Fandika Dhimas Prayogi (702018002)
Tasya Salsabila (702018055)
Rima Putri (702018060)
Medalion Bellano (702018016)
Tasya Aulia Dita (702018019)
Indah Rahmayani (702018088)
Ega Dwi Putri Koga (702018036)
Derita cinta
Bayi Cinta, perempuan, usia 2 bulan, dibawa ibunya ke
Puskesmas karena timbul benjolan di ketiak sebelah kanan
sejak 1 minggu yang lalu saat ibu memakai pakaian. Keluhan
tidak disertai demam, kejang, batuk dan pilek. Tidak ada luka
di lengan kanan. Ibu Bayi Cinta mengatakan 3 minggu yang
lalu, Bayi Cinta baru mendapatkan imunisasi BCG di
Puskesmas. Riwayat imunisasi sebelumnya, Bayi Cinta sudah
mendapatkan imunisasi Hepatitis B0 dan Polio 0. Riwayat
kontak TBC disangkal.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : Compos mentis
Tanda Vital : Nadi : 110x/menit, RR : 32x/menit, Temp :
36,80C
Kepala : konjungtiva pucat (-/-), rinorea (-), faring
tenang, tonsil : T1-T1
Thoraks : simetris, retraksi (-)
Paru-paru : vesikuler (+) normal, ronki (-), wheezing (-)
Jantung : bunyi jantung I dan II normal, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen : datar, lemas, bising usus (+) normal, hepar
dan lien tidak teraba.
Ekstremitas :
Regio deltoid dextra : scra (+)
Regio axillaris dextra tampak benjolan ukuran 2 x 2 cm, mobile, lunak,
merah (+), teraba panas.
Klarifikasi Istilah
Scar : tanda yang membekas pasca luka (Dorland, 2017).
Benjolan : bengkak atau bincul pada bagian tubuh (KBBI, 2016).
Imunisasi : Pengimunan atau pengebalan terhadap penyakit (KBBI,
2017).
Polio : akibat dari virus-virus polyoma (Dorland, 2017).
Batuk : penyakit pada tenggorokan atau pernapasan (Dorland,
2017).
Hepatitis : peradangan hati (Dorland, 2017).
Pilek : infeksi virus akut pada saluran pernafasan (Dorland,
2017).
Regio deltoid : stuktur bulat pada bahu manusia (Dorland, 2017).
Kejang : kaku dan menegang (tentang urat atau kejang otot)
(KBBI, 2018).
BCG : Bacille Calmette-Guerin ; Myobacterium bovis yang dibuat
menjadi tidak urulen sama sekali melalui pembiakan jangka panjang pada
medium kentang-gliserol-empedu (Dorland, 2017).
Identifikasi masalah
1. Bayi Cinta, perempuan, usia 2 bulan, dibawa ibunya ke
Puskesmas karena timbul benjolan di ketiak sebelah kanan sejak
1 minggu yang lalu saat ibu memakai pakaian.
2. Keluhan tidak disertai demam, kejang, batuk dan pilek. Tidak
ada luka di lengan kanan. Ibu bayi Cinta mengatakan 3 minggu
yang lalu, bayi Cinta baru mendapatkan imunisasi BCG di
Puskesmas.
3. Riwayat imunisasi sebelumnya, Bayi Cinta sudah mendapatkan
imunisasi Hepatitis B0 dan Polio 0. Riwayat kontak TBC
disangkal.
4. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Compos mentis


Tanda Vital : Nadi : 110x/menit, RR : 32x/menit, Temp :
36,80C
Kepala : konjungtiva pucat (-/-), rinorea (-), faring
tenang, tonsil : T1-T1
Thoraks : simetris, retraksi (-)
Paru-paru : vesikuler (+) normal, ronki (-), wheezing (-)
Jantung : bunyi jantung I dan II normal, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen : datar, lemas, bising usus (+) normal, hepar
dan lien tidak teraba.
Ekstremitas :
Regio deltoid dextra : scra (+)
Regio axillaris dextra tampak benjolan ukuran 2 x 2 cm, mobile, lunak,
merah (+), teraba panas.
PRIORITAS MASALAH
KE 1
Bayi Cinta, perempuan, usia 2 bulan, dibawa ibunya ke
Puskesmas karena timbul benjolan di ketiak sebelah
kanan sejak 1 minggu yang lalu saat ibu memakai
pakaian.
Alasan :
Karena dengan adanya benjolan tersebut dapat
menimbulkan komplikasi yang lainya.
ANALISIS KE-1

Bayi Cinta, perempuan, usia 2 bulan, dibawa


ibunya ke Puskesmas karena timbul benjolan
di ketiak sebelah kanan sejak 1 minggu yang
lalu saat ibu memakai pakaian.
a. Apa makna bayi Cinta mengalami benjolan pada ketiak sebelah
kanan sejak 1 minggu yang lalu saat ibu memakaikan pakaian ?

Makna nya Kemungkinan benjolan yang dialami bayi cinta,


yang baru diketahui oleh ibunya adalah suatu keadaan yang
ketika seseorang tidak menyadari gejala untuk waktu yang
panjang dimana disebut dengan penyakit asimtomatik. Hal ini
dikarenakan penyuntikannya imunisasi akan menyerupai
infeksi alamiah, dimana tubuh melakukan respons imun dan
terbentuk benjolan. Limfadenitis BCG adalah pembesaran
kelenjar getah bening regional ipsilateral setelah imunisasi
BCG yang merupakan kejadian ikutan pascaimunisasi ringan.
a. Bagaimana anatomi dan fisiologi pada kasus ?
Jawab :
- Anatomi
Pembuluh limfe, pada dasarnya adalah saluran yang
membawa cairan jelas atau keputih-putihan, yang
disebut getah bening

Sistem limfatik, Secara garis besar sistem limfatik tubuh


dapat dibagi atas system konduksi, jaringan limfoid dan
organ limfoid
- Fisiologi
a. Pembuluh limfe

1. Mengumpulkan dan mengembalikan cairan interstisial,


termasuk protein plasma ke darah, sehinga membantu
mempertahankan keseimbangan cairan (fluid balance)
2. Mempertahakan tubuh terhadap penyakit dengan
memproduksiblimfosit.
3. Menyerap lemak dari intestinum dan membawa ke darah
4. Mengeluarkan zat-zat toksik dan debris seluler dari
jaringan setelah infeksi atau kerusakan jaringan
5. Pembuluh limfe mengendalikan kualitas aliran cairan
dengan cara menyaring melalui nodus-nodus limfe sebelum
mengembalikannya ke sirkulasi
C, Apa kemungkinan penyakit dengan keluhan
benjolan di ketiak sebelah kanan ?

Kemungkinan bayi Cinta mengalami KIPI


Limfadenitis, KIPI BCG, tuberkulosis, limfoma,
mononukleosis infeksiosa, infeksi, virus
sitomegalo, penyakit gigitan kucing (cat bite
fever, tularemia), penyakit cakaran kucing (cat
scratch fever), dan sarcoidosis
d. Apa saja penyebab timbulnya benjolan ?

1. Infeksi
a. Infeksi virus, Infeksi yang disebabkan oleh virus
pada saluran pernapasan bagian atas seperti
Rinovirus, Parainfluenza Virus, influenza Virus
b. Infeksi bakteri Peradangan KGB (limfadenitis)
dapat disebabkan Streptokokus beta hemolitikus
Grup A atau stafilokokus aureus. Bakteri anaerob
bila berhubungan dengan caries dentis dan
penyakit gusi, radang apendiks atau abses tubo-
ovarian.

2. Keganasan seperti leukemia, neuroblastoma,


rhabdomyo-sarkoma dan limfoma juga dapat
menyebabkan limfadenopati.
e. Bagaimana mekanisme terjadi benjolan ?

Bakteri Myctobacterium Bovine yang


dilemahkan masuk ke tubuh melalui saluran limfa
pembuluh limfe akan mengalir ke KGB Sehingga dari
lokasi KGB dapat diketahui aliran limfe yang meleatinya
. Karena dilewati oleh aliran pembuluh getah bening
yang dapat membawa antigen (zat asing) dan memiliki
pertahanan tubuh maka jika ada antigen yang masuk
menginfeksi KGB dapat menghasilkan sel-sel
pertahanan tubuh untuk mengatasi antigen sehingga
terjadi pembesaran KGB
ANALISIS KE-2

Keluhan tidak disertai demam, kejang, batuk


dan pilek. Tidak ada luka di lengan kanan. Ibu
bayi Cinta mengatakan 3 minggu yang lalu,
bayi Cinta baru mendapatkan imunisasi BCG
di Puskesmas.
a. Apa makna keluhan tidak disertai
dengan kejang, batuk, pilek, demam
dan luka di lengan kanan ?

Makna nya adalah untuk


menyingkirkan salah satu diagnosis
banding, sehingga kita dapat dengan
mudah mengetahui diagnosis kerja
yang pasti.
b. Apa saja jenis-jenis imunisasi ?

1. Imunisai aktif
Merupakan pemberian suatu bibit penyakit yang telah
dilemahakan (vaksin) agar nantinya sistem imun tubuh
berespon spesifik dan memberikan suatu ingatan terhadap
antigen ini, sehingga ketika terpapar lagi tubuh dapat
mengenali dan meresponnya. Contoh imunisasi aktif adalah
imunisasi polio dan campak

2. Imunisasi pasif
Merupakan suatu proses meningkatkan kekebalan tubuh
dengan cara pemberian zat imunoglobulin, yaitu zat yang
dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal
dari plasma manusia (kekebalan yang didapat bayi dari ibu
melalui plasenta) atau binatang (bisa ular) yang digunakan
untuk mengatasi mikroba yang sudah masuk dalam tubuh
yang terinfeksi.
c. Apa tujuan imunisasi BCG ?

1. Untuk mencegah penularan


Tuberkulosis (TBC) tuberkulosis
disebabkan oleh sekelompok bakteria
bernama Mycobacterium tuberculosis
complex.
2. Vaksin juga digunakan dalam
penanganan kanker kandung kemih
d. Bagaimana prosedur pemberian imunisasi
BCG pada anak ?

Pemberian Vaksinasi BCG


1. Menyiapkan semprit
a. Ambil semprit BCG
b. Pasang jarum BCG dan pastikan jarum
terpasang dengan baik dan cukup kuat.

2. Mengisi semprit
Isaplah vaksin BCG, dilebihkan sedikit dari dosis
agar pada waktu membuang gelembung udara,
jumlah vaksin menjadi 1 dosis/ tepat dosis.
3. Mengeluarkan gelembung udara

a. Pegang semprit seperti posisi merokok,


ketuklah semprit ke jari dengan menghadap ke
atas
b.Bila udara telah terkumpul di bagian
atas, doronglah piston sampai gelembung udara
dan sedikit vaksin keluar. Hal ini untuk
meyakinkan bahwa jarum penuh dengan vaksin.
Apabila ada udara dalam jarum kemungkinan
akan menyuntikkan udara dan dosis vaksin akan
kurang dari seharusnya.
c. Yakinkan semprit tidak bocor, apabila
bocor ganti dengan yang lain.
4. Cara pemberian vaksinasi
a. Pemberian vaksinasi BCG adalah secara
intrakutan
b. Tempat yang disuntik adalah sepertiga bagian
lengan kanan atas (pada lekukan atas insertio musculus
deltoideus)
c. Bersihkan lengan dengan kapas yang dibasahi air
bersih (jangan mengunakan alkohol atau desinfektan karena
akan merusak vaksin BCG).
d. Peganglah lengan kanan anak dengan tangan kiri,
sehingga tangan penyuntik ada di bawah lengan anak,
lingkarkan ibu jari dan jarijari anda ke lengan bayi dan kulit
direnggangkan.
e. Pegang semprit dengan tangan kanan, lobang
jarum menghadap ke atas.
f. Letakkan semprit dan jarum hampir sejajar dengan
lengan anak.
g. Masukkan ujung jarum ke dalam kulit, usahakan
sedikit mungkin melukai kulit. Pertahankan jarum sejajar
kulit, sehingga hanya masuk ke kulit bagian luar, lubang
jarum tetap menghadap ke atas. Jangan menekan terlalu
jauh dan jangan mengarahkan ujung jarum terlalu
menukik karena jarum akan masuk ke bawah kulit,
sehingg mengakibatkan suntikan menjadi sub cutan.
h. Letakkan ibu jari kiri anda di atas ujung barrel,
pegang pangkal barrel antara jari telunjuk dan jari
tengah dan doronglah piston dengan ibu jari tangan
kanan anda.
i. Suntikkan 0.05 cc vaksin, pada suntikan
intrakutan terasa ada tahanan sehingga perlu menekan
piston lebih keras daripada subkutan, kemudian cabut
jarumnya.
j. Bila cara menyuntik tepat, maka akan terlihat
benjolan di kulit yang bening dan pucat, pori-pori kulit
terlihat jelas
e. Bagaimana respon tubuh pada bayi Cinta ketika diberi imunisasi
BCG ?

Imunisasi BCG dengan pemberian vaksin BCG disebut juga sebagai


antigen. Vaksin BCG masuk sebagai antigen → antigen berasosiasi
dengan MHC yang berperan sebagai mempresentasikan sel ke sel
T helper melewati reseptor CD4 dengan bantuan IL-1 → Sel T
helper diaktivasi menjadi :
- Sel T Helper 1 (intraseluler) → mengeluarkan sitokin
dengan bantuan IL-2 → kemudian sel berpoliferasi menjadi Sel T
memori melalui reseptor CD8.
- Sel T H elper 2 (ekstraseluler) diaktivasi → membentuk Sel
B yang mengandung Ig → berdiferensiasi → menjadi sel plasma →
menghasilkan antibodi → dan terbentuk kompleks imun,
selanj./utnya sel B berpoliferasi → membentuk sel B memori.
Sel yang telah berpoliferasi membentuk sel memori inilah yang
otomatis akan mengenal antigen apabila virus campak masuk ke
dalam tubuh sehingga tubuh berespon secara cepat untuk
melawan virus tersebut
f. Apa saja indikasi dan kontra indikasi untuk
mendapatkan imunisasi BCG ?

Indikasi : untuk pemberian kekebalan aktif


terhadap tuberkulosis.
Imunisasi BCG tidak boleh diberikan pada
kondisi:
1. Seorang anak menderita penyakit kulit
yang berat atau menahun, seperti eksim,
furunkulosis, dan sebagainya.
2. Imunisasi tidak boleh diberikan pada orang
atau anak yang sedang menderita TBC
g. Apa yang dimaksud dengan KIPI ?

KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)


adalah kejadian medik yang berhubungan
dengan imunisasi baik berupa efek
samping maupun efek vaksin, toksisitas,
reaksi sensitivitas, efek farmakologis,
kesalahan program, konsidens, reaksi
suntikan, atau hubungan kasual, yang
tidak dapat ditentukan
h. Apa hubungan bayi Cinta mendapatkan
imunisasi BCG 3 minggu yang lalu
dengan keluhan utama ?
i. Bakteri Myctobacterium Bovine yang dilemahkan  masuk ke tubuh melalui

saluran limfa  pembuluh limfe akan mengalir ke KGB  Sehingga dari lokasi
KGB dapat diketahui aliran limfe yang meleatinya . Karena dilewati oleh aliran
pembuluh getah bening yang dapat membawa antigen (zat asing) dan memiliki
pertahanan tubuh  maka jika ada antigen yang masuk menginfeksi  KGB dapat
menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh untuk mengatasi antigen  sehingga
terjadi pembesaran KGB pada regio Axillaris Dextra (KBG yang terdekat)

(Baratawidjaja, 2010 )
i. Bagaimana penyimpanan vaksin yang baik ?

Penyimpanan Vaksin Untuk menjaga kualitas


vaksin tetap tinggi sejak diterima sampai
didistribusikan ketingkat berikutnya, vaksin
harus selalu disimpan pada suhu yang telah
ditetapkan dapat di lihat pada tabel berikut ini.
Sebaiknya vaksin di tata sesuai dengan tanggal kadaluarsa,
yang lebih awal sebaiknya di simpan di barisan depan
sehingga dapat digunakan lebih dahulu. Sedangkan vaksin
yang sudah lewat kadaluwarsa harus dibuang
j. Apa saja jenis-jenis vaksin pada anak-anak ?

Jenis-jenis vaksin dibagi menjadi 2 yaitu:


1. Live attenuated (bakteri atau virus hidup
yang dilemahkan)
- Virus hidup: campak, gondongan, rubela,
polio, rotavirus, demam kuning
- Bakteri hidup : BCG, tifoid oral
2. Inactivated (bakteri, virus atau
komponennya yg dibuat tidak aktif)
k. Apa saja jenis-jenis imunitas dalam tubuh ?

1. Imunitas Pasif terbentuk melalui pemberian antibodi


dalam bentuk imunoglobulin, baik spesifik maupun
nonspesifik. Imunoglobulin diberikan dalam jumlah besar
dengan tujuan untuk mencegah serta menghilaangkan efek
dari infeksi atau toksin penyebab. Misalnya, pemberian
tetanus immunoglobulin (TIG) dan hepatitis B immunoglobulin
(HBIG). Imunitas pasif hanya bertahan selama beberapa
bulan saja.
2. Imunitas aktif ditimbulkan dengan pemaparan antigen
dari suatu patogen terhadap sitem imunitas pejamu, sehingga
terbentuk suatu antibodi. Misalnya, hepatitis, tetanus atau
BCG (sel imun spesifik). Imunisasi aktif dapat dipicu oleh
vaksin hidup (contoh : campak), vaksin virus yang dimatikan
(contoh : influenza) atau vaksin subunit yang berasal dari
bagian organisme patogen (contoh : pneumokokus, yang
berasal dari komponen kapsul polisakarida bakteri)
ANALISIS KE-3

Riwayat imunisasi sebelumnya, Bayi Cinta


sudah mendapatkan imunisasi Hepatitis B0
dan Polio 0. Riwayat kontak TBC disangkal.
a. Apa makna bayi Cinta sudah mendapatkan imunisasi
hepatitis B0 dan polio 0 serta riwayat kontak TBC di
sangkal ?

Maknanya,Bayi cinta tidak mendapatkan imunisasi secara


lengkap.karena , untuk bayi yang berusia 2 bulan ,wajib
melakukan imunisasi dasar yang telah dijadwalkan seperti :
1. 0-7 hati: Hepatitis B0
2. 1 bulan: BCG dan Polio 1
3. 2 Bulan : DPT , Hepatitis B1 dan Polio 2
Sedangkan riwayat penyakit tb disangkal, artinya bayi cinta
tidak menderita TB,yang berarti menyampingkan diagnosis
sementara atau kemungkinan menderita TB.
Kalau anak tidak diberikan imunisasi dasar lengkap, maka
tubuhnya tidak mempunyai kekebalan yang spesifik
terhadap penyakit tersebut. Bila kuman berbahaya yang
masuk cukup banyak maka tubuhnya tidak mampu melawan
kuman tersebut sehingga bisa menyebabkan sakit berat,
cacat atau meninggal.
b. Bagaimana jadwal imunisasi ?

Adapun jadwal imunisasi pada bayi, sebagai


berikut :
Pada usia 0 bulan imunisasi hepatitis B(HB)0
Pada usia 1 bulan imunisasi BCG, Polio 1
Pada usia 2 bulan imunisasi DPT-HB-Hib 1,
Polio 2
Usia 3 bulan imunisasi DPT-HB-Hib 2, Polio 3
Usia 4 bulan imunisasi DPT-HB-Hib 3, Polio 4
Usia 9 bulan imunisasi campak
Usia 18 bulan imunisasi DPT-HB-Hib 3
Usia 24 bulan imunisasi campak
c. Apa tujuan imunisasi Hepatitis B0 dan
Polio 0 ?

1. Polio : mencegah penyakit


poliomyelitis. Pemberian vaksin polio
dapat dikombinasikan dengan vaksin DPT.
2. Hepatitis : untuk memberi tubuh
berkenalan terhadap penyakit hepatitis B,
disebakan oleh virus yang telah
mempengaruhi organ liver atau hati
d.Apa dampak tidak diberi imunisasi ?

Dampak nya tubuhnya tidak mempunyai


kekebalan yang spesifik terhadap penyakit
tersebut.pada kuman yang berbahaya yang
masuk cukup banyak atau kuman patogen,
maka tubuhnya tidak mampu melawan
kuman tersebut sehingga bisa
menyebabkan sakit
e. Bagaimana efek dari imunisasi yang diberikan ?

1. Vaksin BCG : 2- 6 minggu setelah imunisasi BCG


daerah bekas suntikan timbul bisul kecil (papila) yang
semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi dalam waktu
2-4 bulan, kemudian menyembuh perlahan dengan
menimbulkan jaringan parut dengan diameter 2-10 mm.
2. Hepatitis B : reaksi lokal seperti rasa sakit,
kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat
penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan
biasanya hilang setelah 2 hari.
3. Polio : sangat jarang terjadi reaksi sesudah
imunisasi polio oral. Setelah mendapat vaksin polio oral
bayi boleh makan minum seperti biasa. Apabila muntah
dalam 30 menit segera diberi dosis ulang
f. Berapa lama efek dari imunisasi yang
diberikan dapat bertahan ?

Proteksi dari imuninasi BCG adalah 5


tahun, lama proteksi sesudah vaksinasi
bervariasi yang tergantung dari patogen
dan jenis vaksin itu sendiri. Imunitas juga
tergantung dari tempat infeksi dan jenis
respon imun yang efektif terhadapnya
g. Apa saja imunisasi yang harus diberikan pada bayi 2 bulan ?

1. Imunisasi Hepatitis B pada bayi baru lahir


Vaksin hepatitis B harus segera diberikan setelah lahir,
2. Imunisasi Bacillus Calmette Guerin (BCG)
Imunisasi BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif
terhadap penyakit tuberculosis (TBC) pada anak
3. Imunisasi Campak
Imunisasi campak ditujukan untuk memberikan kekebalan aktif
terhadap penyakit campak.
4. Imunisasi Polio
Imunisasi polio merupakan imunisasi yang bertujuan mencegah
penyakit poliomielitis
5. Imunisasi Diphteria Pertosis Tetanus – Hepatitis B (DPT-
HB) atau Diphteria Pertusis Tetanus- Hepatitis B-Hemophilus
influenza type B (DPTHB-HiB), Vaksin ini digunakan untuk
pencegahan terhadap difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan),
hepatitis B dan infeksi Haemophilus influenza tipe b secara
simultan
h. Apakah ada pengaruh pemberian imunisasi
Hepatitis B0 dan Polio 0 dengan pemberian
imunisasi BCG ?

Tidak ada pengaruh, dikarenakan untuk


pemberian hepatitis B 0 menurut Kemenkes
dilakukan saat umur bayi berusia kurang dari 24
jam dan polio 0 diberikan saat umur bayi 1-7 hari
sedangkan pada kasus bayi Cinta diberikan
imunisasi BCG pada saat umur 2 bulan dimana
rentang waktu yang dilakukan cukup lama
sehingga tidak ada kontak reaksi antara vaksin
hepatitis B 0 dan Polio 0.
ANALISIS KE-4
Keadaan umum : Compos mentis
Tanda Vital : Nadi : 110x/menit, RR : 32x/menit,
Temp : 36,80C
Kepala : konjungtiva pucat (-/-), rinorea (-), faring
tenang, tonsil : T1-T1
Thoraks : simetris, retraksi (-)
Paru-paru : vesikuler (+) normal, ronki (-), wheezing
(-)
Jantung : bunyi jantung I dan II normal, murmur (-
), gallop (-)
Abdomen : datar, lemas, bising usus (+) normal,
hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas :
Regio deltoid dextra : scra (+)
Regio axillaris dextra tampak benjolan ukuran 2 x 2 cm, mobile,
lunak, merah (+), teraba panas.
a. bagaimana interpretasi pada pemeriksaan fisik ?
Hasil Pemeriksaan Interpretasi
Keadaan umum Compos mentis Normal
Tanda Vital Nadi : 110x/menit Normal
Batas normal : 100-120x/menit
RR : 32x/menit Normal
Batas normal : 14-44x/menit
Temp : 36,8oC Demam
Batas normal : 36,5oC – 37,5oC
Kepala Konjungtiva pucat (-/-) Rinorea (-) Normal
Faring tenang
Tonsil: T1-T1

Thoraks Paru-paru: Normal


Vesikuler (+), ronki (-), wheezing (-).
Jantung : bunyi jantung I dan II normal

Abdomen Datar, lemas, bising usus (+) normal, hepar dan lien Normal
tidak teraba.
Ekstremitas Regio deltoid dextra : Scar (+) Normal
Status lokalis Regio axillaris dextra tampak benjolan ukuran 2x2 cm, Abnormal
mobile, lunak, merah (+), teraba panas.
b. bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik
?

1. Pada regio axillaris, terdapat jaringan limfa. Apabila


terbentuk bejilan hal ini menunjukkan terjadinya limfadenitis.
Atigen masuk ke dalam darah → Antigen disaring oleh
kapsul fibrosa dari pembuluh-pembuluh limfe yang
melewatinya → KGB menghasilkan sel pertahanan tubuh
(limfosit, sel plasna, monosit dan neutrofil) yang banyak
untuk mengatasi antigen → KGB membesar → Limfadenitis (
Departemen Kesehatan RI, 2006).
2. Regio deltoid dextra: Scar (+) → merupakan efek
samping dari imunisasi BCG. 2-6 minggu setelah imunisasi
BCG daerah bekas suntikan timbul bisul kecil (papula) yang
semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi dalam waktu
2-4 bulan, kemudian menyembuh perlahan dengan
menimbulkan jaringan parut dengan diameter 2-10 mm
5. Bagaimana cara mendiagnosis ?

1. Anamnesis
Keluhan utama pada KIPI adalah timbul benjolan
di ketiak sebelah kanan sejak 1 minggu yang lalu.
Riwayat imunisasi : hepatitis B 0 dan polio 0
Riwayat Kontak TBC disangkal
2. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Compos mentis
Tanda vital : Nadi : 110x/ menit, RR : 32x/
menit, Temp :36,8oC
Kepala : Konjungtiva pucat (-/-),
rinorea (-), faring tenang,
tonsil : T1-T1
Thoraks : Simetris, retraksi(-)
• Paru-paru : vesikuler (+) normal, ronki
(-), wheezing (-)
• Jantung : bunyi jantung I dan II
normal, murmur (-),gallop(-)
Abdomen : datar, lemas, bising
usus (+), hepar dan lien tidak
teraba
Ekstremitas :
- Regio deltoid dextra : scar (+)
- Regio axillaris dektra tampak benjolan
ukuran 2 x 2 cm, mobile, lunak, merah (+),
teraba panas.
6. Bagaimana diagnosis banding pada kasus ?
Jawab :
1. KIPI Limpadenitis
Limfadenitis merupakan peradangan pada kelenjar limfe atau getah
bening. Jadi, limfadenitis tuberkulosis (TB) merupakan peradangan
pada kelenjar limfe atau getah bening yang disebabkan oleh basil
tuberkulosis (Ioachim, 2009).
2. Limfoma
Limfoma merupakan tipe kelompok keganasan limfoid yang sangat
bervariasi. Limfoma dikelompokkan berdasarkan sel asalnya,
gambaran morfologinya, karakteristik histologi, imunohistokimia,
dan lesi genetik spesifik (kuppers, 2014).
3. KIPI BCG
Bacillus Calmette Guerin adalah vaksin hidup yang dibuat dari
Mycobacterium bovis yang dibiak berulang selama 1-3 tahun
sehingga didapatkan hasil yang tidak virulen tetapi masih
mempunyai imunogenitas. Vaksinasi BCG 3 menimbulkan
sensitivitas terhadap tuberkulin, tidak mencegah infeksi
tuberkulosis tetapi mengurangi risiko terjadi tuberkulosis berat
seperti meningitis TB dan tuberkulosis milier
7. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada
kasus ?
Jawab :
Dilakukan uji diagnostik FNAB (Fine Needle
Aspiration Biopsy) Pemeriksaan Fine Needle
Aspiration Biopsy (FNAB) kelenjar tiroid
merupakan langkah pertama yang dilakukan
dalam mendiagnosis nodul tiroid.10 Pemeriksaan
FNAB dianggap sebagai metode yang efektif
untuk menentukan diagnosa nodul tiroid. Fine
Needle Aspiration Biopsy dapat membedakan
non neoplasma dan neoplasma tiroid
8. Bagaimana working diagnosis pada kasus ?
Jawab :
KIPI BCG et causa KIPI
9. Bagaimana tatalaksana farmakokinetik dan
farmakodinamik pada kasus?
Jawab :
Pada kasus ini tidak diperlukan tatalaksana khusus, tetapi
kita bisa melakukan edukasi terhadap orangtua pasien
terutama kepada ibu pasien, karena dengan adanya
edukasi dapat menambah wawasan orangtua tentang
dampak ataupun efek samping yang akan terjadi setelah
melakukan imunisasi. Jika terjadi demam pada pasien kita
bisa memberi nya dengan obat penurun panas
(paracetamol), tetapi pada kasus bayi Cinta tidak
mengalami demam ataupun keluhan lain nya. Melainkan
bayi Cinta hanya terdapat benjolan di axillaris dextra nya
saja, jadi kita cukup mengkompreskan dengan air dingin
saja.
10.Bagaimana komplikasi pada kasus ?
Jawab :
- Eritema nodusum
Merupakan suatu komplikasi imunologi kusta yang
serius, menyebabkan peradangan pada kulit, saraf dan
organ lain. Penyebab dan faktor risiko ENL merupakan
komplikasi reaksi kekebalan pada kusta. Hal ini
sebagian disebabkan oleh deposisi antigen M.leprae dan
antibodi komplek.
- Iritis
- Lupus vulgaris
- Osteomielitis
Merupakan infeksi dari jaringan tulang yang mencakup
sumsum dan atau kortek tulang dapat berupa eksogen
(infeksi masuk dari luar tubuh) atau hemotogen (infeksi
yang berasal dari dalam tubuh)
11.Bagaimana prognosis pada kasus ?
Jawab :
Dubia ad Bonam.

12.Apa SKDU pada kasus ?


Jawab :
No 4A : Lulusan dokter mampu membuat
diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara
mandiri dan tuntas.
13. Bagaimana pandangan islam pada kasus ?
Jawab :
Rosulullah SAW bersabda:
“Peliharalah lima hal sebelum datang lima hal : Hidupmu
sebelum matimu, masa sehatmu sebelum sakitmu, masa
lapangmu sebelum sempitmu, masa mudamu sebelum
tuamu dan masa kayamu sebelum miskinmu”. (HR Al-Hakim;
sanadnya shahih)
Dari hadis tersebut menganjurkan kita untuk memelihara
kesehatan sebelum datangnya sakit. Dengan imunisasi
tentulah merupakan salah satu cara memelihara kesehatan
yakni dengan meningkatkan derajat imunitas kita, dengan
dilakukan immunisasi tubuh dapat melawan dan resisten
terhadap suatu penyakit spesifik, imunisasi dengan sengaja
memberikan antigen kedalam tubuh boleh dilakukan, karena
dapat meningkatkan derajat kesehatan dan hal itu termasuk
tindakan pencegahan.
Kesimpulan
Bayi Cinta, 2 bulan mengalami limfadenitis di regio axillaris
dextra sejak 1 minggu yang lalu karena reaksi KIPI setelah
mendapatkan imunisasi BCG.
Kerangka Konsep
Imunisasi BCG

Merangsang sistem imun

Reaksi KIPI

Limfadenitis pada Regio Axillaris Dextra

Anda mungkin juga menyukai