Anda di halaman 1dari 33

KONSTITUSI

ASAL KATA

Constituer (Perancis)
Constitution (Inggris)
KONSTITUSI

Keseluruhan peraturan-peraturan
baik yang tertulis maupun tidak
tertulis yang mengatur secara
mengikat cara-cara bagaimana
sesuatu pemerintahan
diselenggarakan dalam suatu
masyarakat
K.C. WHEARE

Konstitusi adalah keseluruhan sistem


ketatanegaraan suatu negara yang
berupa kumpulan peraturan yang
membentuk, mengatur, atau memerintah
dalam pemerintahan suatu negara
HERMAN HELLER

Konstitusi mempunyai arti luas


daripada Undang-undang Dasar.
Konstitusi tidak hanya bersifat
yuridis, tetapi juga sosiologis dan
politis
LASALLE

Konstitusi adalah hubungan antara


kekuasaan yang terdapat di dalam
masyarakat seperti golongan yang
mempunyai kedudukan nyata di
dalam masyarakat, misalnya kepala
negara, Angkatan perang, partai
politik dsb
VAN APELDORN

Konstitusi memuat baik


peraturan tertulis maupun
peraturan tidak tertulis
KOERNIMANTO SOETOPAWIRO

Konstitusi berarti menetapkan


secara bersama
CARL SCHMITT

Konstitusi dalam arti absolut


Konstitusi dalam arti relatif

Konstitusi dalam arti positif

Konstitusi dalam arti ideal


KONSTITUSI DLM ARTI ABSOLUT :

 Konstitusi sbg kesatuan organis yang


mencakup hukum dan semua
organisasi yang ada di dalam negara
 Konstitusi sebagai bentuk negara

 Konstitusi sebagai faktor integrasi

 Konstitusi sebagai sistem tertutup dari


norma hukum yang tertinggi di dalam
negara
KONSTITUSI DLM ARTI RELATIF :

 Konstitusi sbg tuntutan dari golongan


borjuis agar haknya dapat dijamin oleh
penguasa
 Konstitusi sebagai sebuah konstitusi
dalam arti formil (konstitusi dpt berupa
bentuk yang tertulis) dan konstitusi dalam
arti materiil (konstitusi yang dilihat dari
segi isinya)
KONSTITUSI DALAM ARTI POSITIF :

Konstitusi sebagai sebuah


keputusan politik yang tertinggi
sehingga mampu mengubah
tatanan kehidupan kenegaraan
KONSTITUSI DALAM ARTI IDEAL :

Konstitusi yang memuat adanya


jaminan atas hak asasi serta
perlindungannya
C.F. STRONG

Konstitusi adalah kumpulan asas-asas


yang menyelenggarakan :
 Kekuasaan pemerintahan (dalam arti
luas)
 Hak-hak dari yang diperintah

 Hubungan antara pemerintah dan yang


diperintah (menyangkut di dalamnya
masalah hak asasi manusia)
MACAM KONSTITUSI MNRT C.F. STRONG

 Konstitusi tertulis
Aturan-aturan pokok dasar negara,
bangunan negara dan tata negara, demikian
juga aturan dasar lainnya yang mengatur
perikehidupan suatu bangsa di dalam
persekutuan hukum negara
 Konstitusi tidak tertulis (konvensi)
Berupa kebiasaan ketatanegaraan yang
sering timbul
SYARAT-SYARAT KONVENSI
 Diakui dan dipergunakan berulang-ulang
dalam praktek penyelenggaraan negara
 Tidak bertentangan dengan UUD 1945

 Memperhatikan pelaksanaan UUD 1945


SOETANDYO WIGNYOSUBROTO

Konstitusi adalah sejumlah ketentuan


hukum yang disusun secara sistematis
untuk menata dan mengatur pada pokok-
pokoknya struktur dan fungsi lembaga-
lembaga pemerintahan, termasuk dalam
ihwal kewenangan dan batas
kewenangan lembaga-lembaga itu.
KESIMPULAN

 Konstitusi meliputi konstitusi


tertulis dan tidak tertulis
 Undang-undang dasar merupakan
konstitusi yang tertulis
BATASAN KONSTITUSI MNRT NI’MATUL
HUDA :
 Suatu kumpulan kaidah yang memberikan
pembatasan-pembatasan kekuasaan
kepada para penguasa
 Suatu dokumen tentang pembagian tugas
dan sekaligus petugasnya dari suatu sistem
politik
 Suatu deskripsi dari lembaga-lembaga
negara
 Suatu deskripsi yang menyangkut masalah
hak-hak asasi manusia
MATERI KONSTITUSI MENURUT SRI
SUMANTRI

 Jaminan terhadap HAM dan warga


negara
 Susunan ketatanegaraan yang bersifat
fundamental
 Pembagian dan pembatasan tugas
ketatanegaraan
MATERI KONSTITUSI MENURUT
KOERNIATMANTO SOETOPAWIRO

 Pernyataanideologis
 Pembagian kekuasaan negara

 Jaminan HAM

 Perubahan konstitusi

 Larangan perubahan konstitusi


MATERI KONSTITUSI MNRT MIRIAM
BUDIARJO
 Organisasinegara HAM
 Prosedur penyelesaian masalah
pelanggaran hukum
 Cara perubahan konstitusi
KEDUDUKAN KONSTITUSI
 Kedudukan, fungsi, dan tujuan konstitusi
dalam negara berubah dari zaman ke zaman.
Pada masa peralihan dari negara feodal
monarki atau oligarki dengan kekuasaan
mutlak penguasa negara nasional demokrasi,
konstitusi berkedudukan sebagai benteng
pemisah antara rakyat yang kemudian secara
berangsur-angsur mempunyai fungsi sebagai
alat rakyat dalam perjuangan kekuasaan
melawan golongan penguasa.
TUJUAN KONSTITUSI

 Membatasi kekuasaan penguasa agar


tidak bertindak sewenang-wenang
Tanpa membatasi kekuasaan
penguasa, konstitusi tidak akan
berjalan dengan baik dan bisa saja
kekuasaan penguasa akan merajalela
dan merugikan rakyat banyak
 Melindungi HAM

 Pedoman penyelenggaraan negara


NILAI KONSTITUSI
 . Perihal nilai normatif konstitusi, Karl
Loewnstein-sebagaimana dikutip Moh.
Kusnardi dan Bintan R. Saragih dalam buku
mereka Ilmu Negara, mengatakan dalam
setiap Undang-Undang Dasar ada dua
masalah, yaitu:
 Sifat ideal dari Undang-Undang Dasar itu teori
 Bagaimana melaksanakan Undang-Undang
Dasar itu praktek.
FUNGSI KONSTITUSI

 Menurut Henc van Maarseveen dan Ger van


der Tang, fungsi konstitusi merupakan sebagai
akta pendirian negara (constitution as a birth
certificate). Konstitusi dijadikan bukti otentik
tentang eksistensi dari suatu negara sebagai
badan hukum (rechstpersoon). Guna
memenuhi fungsi ini, maka setiap negara di
dunia ini selalu berusaha mempunyai
konstitusi.
2.6 UUD 1945 SEBAGAI KONSTITUSI NEGARA
INDONESIA
 Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD 1945
yang untuk pertama kali disahkan oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada
tanggal 18 Agustus 1945. Dalam tata susunan
peraturan perundang-undangan Negara, UUD
1945 menempati tempatan tertinggi. Menurut
jenjang norma hukum, UUD 1945 adalah
kelompok aturan dasar/pokok Negara yang
berada dibawah Pancasila sebagai Norma
Dasar.
7 SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

 Bentuk Negara adalah kesatuan


Undang-Undang Dasar 1945 menetapkan
bahwa bentuk susunan Negara Indonesia adalah
kesatuan bukan serikat atau federal. Dasar
penetapan ini tertuang dalam pasal 1 ayat (1)
UUD 1945 yang menyatakan “Negara Indonesia
ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk
Republik”.
 Bentuk pemerintahan adalah republic
UUD 1945 menetapkan bahwa bentuk pemerintah
Indonesia adalah republic bukan monarki atau
kerajaan. Yang tertuang dalam pasal 1 ayat (1) UUD
1945 yang menyatakan “Negara Indonesia ialah
Negara Kesatuan, yang berbentuk republik”.
Berdasarkan pasal tersebut dapat diketahui bahwa
“kesatuan” adalah bentuk Negara, sedang
“republik” adalah bentuk pemerintah.
 Sistem pemerintahan adalah presidensial.
Bedasarkan ketentuan dalam UUD 1945,
Indonesia menganut sistem pemerintahan
presidensial. Secara teoritis, sistem
pemerintahan dibagi dalam dua klafikasi besar,
yaitu sistem pemerintahan parlementer dan
sistem pemerintahan presidensial.
 Sistem politik adalah demokrasi atau
kedaulatan rakyat.
KESIMPULAN

 Konstitusi atau undang-undang dapat dianggap


sebagai perwujudan dari hukum tertinggi yang
harus ditaati oleh negara dan pejabat-pejabat
negara sekalipun. Tujuan dari konstitusi adalah
untuk membatasi kesewenangan tindakan
pemerintah, untuk menjamin hak-hak yang
diperintah, dan merumuskan pelaksanaan
kekuasaan yang berdaulat.

Anda mungkin juga menyukai