Anda di halaman 1dari 22

DR. R.A. TANZILA, M.

KES
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Mahasiswa memahami:
1. FISIOLOGI ADAPTASI
2. DAUR HIDUP
3. BIORITME
4. STRES FISIK
 Penyesuaian fungsi alat tubuh manusia
terhadap keadaan lingkungannya
 Adaptasi terhadap sistem tubuh:
cardiovaskular, respirasi, endokrin,
hematologi, dll
 SUATU EPISODE WAKTU YANG REGULER DAN
BERADAPTASI BERDASARKAN KONDISI
FISIOLOGIS TUBUH MANUSIA YANG DAPAT
MEMPENGARUHI PERILAKU MAUPUN
AKTIVITAS SESEORANG
 Dalam teori biorime, hidup seseorang
dipengaruhi oleh siklus biologi, irama siklus
ini dalam berperilaku yang berpengaruh pada
kondisi fisik, emosional dan
intelektual(mental).

 Hasil riset para ahli  terdapat hubungan


kondisi internal fisik, emosi dan intelektual
sejak lahir
 Jam 01.00-02.00: fase tidur paling lelap
 Jam 04.00-05.00: suhu tubuh paling rendah
 Pukul 05.00-06.00: produksi kortisol
meningkat
 Pukul 08.00: pergerakan usus meningkat
 Pukul 09.00 -11.00: metabolisme paling tinggi,
tubuh kaya endorphin, memory otak berada
pada keadaan maximum
 Pukul 15.00 –17.00 denyut jantung paling
stabil, syaraf otonom aktif sekali
 Jam 17.00 -20.00: proses pembuangan racun
 Jam 20.00 -22.00 metabolisme dan gerakan
usus berkurang
 Jam 22.00: hormon seks meningkat
 Tipe circadian bersifat alami: tidak mudah
berubah, namun dapat beradaptasi dalam
batas tertentu
 Dibutuhkan waktu 1-2 hari untuk
mengembalikan ritme circadian individu
dengan lingkungan alamiah di sekitarnya
 Bentuk bioritme yang paling umum adalah
ritme sirkadian yang melengkapi siklus selama
24 jam
 Fluktuasi denyut jantung, tekanan darah, suhu,
sekresi hormon dan metabolisme tergantung
pada ritme sirkadian.
 Individu akan bangun pada saat ritme fisiologis
paling tinggi dan tidur pada saat ritme tersebut
paling rendah
 Ritme circadian terganggu bila terjadi
perubahan jadwal kegiatan
 Jika terjadi gangguan dari ritme circadian
maka akan timbul gangguan pada sistem
tubuh
 Dipengaruhi oleh faktor internal (SCN)dan
eksternal (lingkungan: siklus siang-malam,
suhu, jam makan,tidur, interaksi sosial)
 Olahraga/latihan fisik menyebabkan adanya
kontraksi otot
 Otot rangka membutuhkan lebih banyak
energi  hipoksia relatif/ defisiensi energi
 Adenosin dan 3 ikatan fosfat
 Sumber energi utama yang digunakan untuk
kontraksi otot
 Satu radikal fosfat melepaskan 7300 kalori
energi untuk kontraksi otot
 Jumlah ATP dalam otot cukup untuk daya
tahan otot maksimal 3 detik
1. Sistem fosfokreatin-kreatin
 senyawa kimia lain dengan ikatan fosfat
berenergi tinggi
 Gabungan ATP sel dan
fosfokreatin (sistem fosfagen) dapat
digunakan sebagai sumber energi untuk
letupan singkat tenaga otot maksimal
 Glikogen yang disimpan dalam otot
dipecah menjadi glukosa yg digunakan
sebagai sumber energi
 Tahap awal : glikolisis tanpa penggunaan
oksigen (metabolisme anaerobik)
 Glikolisis: molekul glukosa dipecah
menjadi dua asam piruvat dan energi
dilepaskan membentuk 4 mol ATP
(bereaksi dengan oksigen)
 Bila tidak terdapat cukup oksigen maka
asam piruvat akan diubah menjadi asam
laktat
 Oksidasi bahan makanan dalam
mitokondria untuk menghasilkan energi
 Glukosa-asam lemak-asam amino
berikatan dengan oksigen dan
melepaskan sejumlah energi
 Untuk aktivitas atletik yang lama
Sistem Mol ATP/ menit Waktu

Fosfagen 4 8-10 detik

Glikolisis-asam laktat 2,5 1,3-1,6 menit

Aerobik 1 Tak terbatas


 Sebagian besar dari karbohidrat: glukosa
darah, glikogen otot dan hati
 Lemak dalam bentuk asam lemak dan asam
asetoasetat
 Ketahanan jangka panjang : 50% suplai dari
lemak
 Konsumsi oksigen dan ventilasi paru total
meningkat 20 kali lipat dari kedaan istirahat
 Kapasitas pernafasan maksimum 50% lebih
besar dari ventilasi paru sesungguhnya
selama kerja maksimal
 VO2 maks meningkat 10%
 Aliran darah ke otot meningkat
hingga 25x lipat
 Peningkatan aliran balik vena dan
curah jantung
 Hipertrofi otot jantung
Isi Sekuncup Heart rate
Istirahat
- Bukan atlet 75 75
- atlet 105 50

Istirahat
- Bukan atlet 110 195
- atlet 162 185
 Digestif: menurunnya motilitas dan sekresi
 Renal: retensi Na dan air, eliminasi kalium
 Darah: pergeseran ke kanan kurva HbO2
 Imun:
- kerja: depresi imun (kortisol)
- recovery: recovery imun
 Integumen : peningkatan evaporasi
 Reproduksi: recovery: sex hormone 
anabolik meningkat
 Gangguan homeostatis akibat metabolisme
yang berlebihan
 Kerusakan sel
 Protein waste meningkat
 Sistem imun turun
 HR tinggi, BMR tinggi
 Physiological disturbance
 Kerusakan sel otot akibat multipel trauma
 Kerusakan ginjal
 Myoglobin darah  glomerulus
Overuse + lower fat level
 Pinched body
 Dismenore
 osteoporosis

Anda mungkin juga menyukai