Anda di halaman 1dari 42

FISIOLOGI

OLAHRAGA

dr. Budi Hernawan, M.Sc.


Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta
PENGERTIAN

Ilmu Fisiologi yang mempelajari fungsi atau cara


kerja organ tubuh serta perubahan yang terjadi
akibat pengaruh internal maupun eksternal.
Pengaruh tersebut dapat terjadi secara sendiri-
sendiri atau bersamaan ketika tubuh sedang
berolahraga
STRUKTUR BIOLOGI MANUSIA

Cytologi

Biologi Molekuler (Anatomi Fisiologi Intraseluler)

Histology (Ilmu Jaringan)

Organ

Sistema

Sel —> Jaringan —> Organ —> Sistema —> Organisme (Tubuh
Manusia)
LANJUTAN
Dari struktur biologik :derajat kesehatan sel menentukan
kualitas fungsional / vitalitas

Hakekat latihan olahraga adalah meningkatkan kemampuan


fungsional sel yang dengan sendirinya meningkatkan
kemampuan fungsional organ tubuh manusia

Pelatihan bersifat fisiologis yang berarti tidak merusak /


mengganggu fungsi sel, sehingga tidak boleh ada gangguan
homeostasis atau pemulihan perubahan homeostasis tidak
boleh lebih adri 24 jam
SISTEMA FISIOLOGI
yaitu: suatu kerja sama sistematik antara anatomi dan
fisiologi tubuh manusia.

Sekarang disederhanakan menjadi SISTEMA KERJA


= SK, atau ERGOSISTEMA = ES (ergo=kerja)

Yaitu sekumpulan struktur-struktur anatomis yang


secara bersama-sama dapat menjadi satu kesatuan
fungsional (fisiologis) yang aktif pada saat bekerja
atau berolahraga.
LANJUTAN
Ada 3 kelompok Sistema Fisiologik, yaitu:

1. Perangkat pelaksana Gerak, ES I = Ergosistema Primer, terdiri dari :


sistema Skelet, Muskular, Nervorum

2. Perangkat Pendukung Gerak, ES II = Ergosistema Sekunder, yi: Sistema


hemo-hidro-limpatik, sistema respirasi, sistema kardiovaskuler

3. Perangkat Pemulih/pemelihara, ES III = Ergosistema Tertier, yi: Sistema


Digestivus, Sistema Ekresi, Sistema Reproduksi —> (sistema ini berperan
dominan saat beristirahat)

• Pada saat berolahraga atau bekerja yang berperan dominan adalah ES I dan
ES II
OLAHRAGA DAN KESEHATAN

KEBUTUHAN DAN PENYADARAN DIRI: Umumnya mereka yang berolahraga


karena bertujuan untuk meningkatkan kesehatan

PRESTASI: LATIHAN—> terapan faal olahraga

sehingga perlu mengetahui :

1. Macam-macam olahraga

2. Sasaran olahraga Kesehatan

3. Dosis olahraga (kesehatan)

4. Indikator menilai intensitas aktivitas fisik

5. Hasil dari latihan olahraga aerobik


OLAHRAGA

Definisi:

Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang


teratur dan terencana yang dilakukan orang
dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan
fungsionalnya, sesuai dengan tujuannya
berolahraga yaitu memperoleh kebugaran dan
kesehatan
Sehat yaitu suatu keadaan tubuh jasmani, rohani dan sosial termasuk
organ dan fungsi sistem alat tubuhnya berada dalam keadaan optimal
bukan saja bebas dari sakit penyakit, cacat ataupun kelemahan `serta
siap untuk berolahraga`.

WHO : 3 aspek SEHAT, yaitu aspek Jasmani, aspek Rohani, dan aspek
Sosial

Bugar jasmani: kemampuan untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan


sehari-hari dan adapta si terhadap pembebanan fisik tanpa
menimbulkan kelelahan yang berlebih dan masih mempunyai cadangan
untuk menikmati waktu senggang maupun pekerjaan yang mendadak
serta bebas dari penyakit
PRINSIP LATIHAN
Frequency : Frekuensi latihan sebaiknya 3-5 kali dalam seminggu

Intensity : Intensitas latihan yang baik adalah intesitas sedang.


Menggunakan hitungan 50-70% dari denyut nadi maksimal dan dengan talk
test.

Rumus denyut nadi maksimal adalah 220 –dikurangi dengan usia, misal
orang usia 20, maka denyut nadi maksmimal adalah 200x per menit.

Time :Waktu yang dibutuhkan saat latihan adalah 5-10 menit


pemanasan, 30 menit latihan inti, 5-10 menit pendinginan

Type : Tipe latihan yang bisa meningkatkan kebugaran adalah latihan


aerobik, misalnya: jogging, jalan cepat, bersepeda, berenang, senam aerobik
FUNGSI PEMANASAN

Mencegah terjadinya cidera otot dan jaringan ikat

Mencegah kerusakan jantung

Peningkatan sirkulasi Oksigen dan nutrisi otot

Melatih kerja jantung dalam bekerja saat akan


melakukan aktivitas fisik
METABOLISME DAN OLAHRAGA

Kontraksi otot —> butuh ATP (energi). ATP —> ADP

Fosfokreatin (PCr), menjadi sumber `P` : ADP —> ATP

Namun ATP otot dan ADP-PCr ini hanya cukup untuk


energi selama 15 detik saja (contoh : lari sprint, angkat
berat) —> jalur Anaerobik

Sehingga selanjutnya otot harus mencari sumber ATP lain


yang berasal dari nutrien sel otot, hepar, adiposa —> via
sirkulasi
Saat sedang olahraga sumber utama ATP berasal dari KH dan lemak dan
yang terefisien adalah memakai =jalur Aerobik.

Glucose + Oxygen —> Carbon dioxide + Water + Energy

Jalur Aerobik ini memakai sistem siklus glikolisis asam sitrat di mitokondria
yang membutuhkan O2 (fosforilasi oksidatif : gukosa dan asam lemak —
>ATP)

Apabila O2 kurang: produk akhir glikolisis menjadikan piruvat berubah —>


asam laktat (kelelahan), karna tidak pernah masuk ke dalam jalur asetil co
A. Jalur Anaerobik ini juga disebut `jalur glikolitik`

Glucose —> Lactic Acid + Energy


Asam Laktat:

Lactic acid slowly poisons your muscles

Lactic acid causes cramp

Lactic acid and carbon dioxide are toxic and must be


removed

We keep breathing heavily after exercise this removes


carbon dioxide and the oxygen breaks down the lactic acid
Keunggulan jalur Anaerobik ini : sangat cepat untuk produksi ATP —>
2,5x lebih cepat dari jalur aerobik.

Kerugiannya Anaerobik :

a). hanya memproduksi 2 ATP/ mol glukose (dibandingkan ATP jalur


aerobik)

b). Berkontribusi `metabolik-asidosis` —> banyak timbul H+ >>


dimana CO2 yang terbentuk mengarah ke `asam`!

Sumber glukose : glukosa-plasma, glikogen intrasel otot dan hepar, dan


glukose-baru dari glukoneogenesis dalam sel hepar.
Simpanan glikogen otot dan hati ini : dapat menyediakan 2000
kkal ~ lari 20 mil. Sangat cukup!

Namun untuk lari maraton—> ini belum cukup. Perlu energi dari
lemak!

Faktanya olahraga endurance sudah memakai asam lemak lebih


dini (30 menit) —> meningkatnya asam lemak dalam darah,
walau pemecahannya belakangan sesudah glukosa.

Intensitas sedang: jalan cepat ternyata juga dapat menurunkan


lemak. Sehingga dapat menurunkan BB
HORMON DAN OLAHRAGA

Katekolamin (Epinefrin dan norefinefrin), kortisol,


GH meningkat selama olahraga —>mendorong
pengubahan trigliserida —> gliserol + asam lemak.

Glukagon, katekolamin + kortisol memobilisasi


glikogen hepar dan meningkatkan glukosa-darah.

Walau glukosa darah meningkat dalam darah tetap


saja insulin menurun akibat penekanan simpatis pada
sel beta pankreas.
Rendahnya insulin ini memungkinkan terjadinya
ambilan glukose untuk kepentingan energi ATP
(katabolisme). Kontraksi otot memicu terjadinya
transporter GLUT4

GLUT4 (transporter) ini tidak memerlukan


insulin dalam memindahkan glukosa ke dalam sel.
Glukose melewati membran sel dengan aman oleh
GLUT4 ini.
KONSUMSI OKSIGEN
Saat olahraga, otot menggunakan otot 10-20v lipat dibandingkan saat
istirahat

Konsumsi O2 saat olahraga dinyatakan —> VO2-max, yaitu konsumsi


O2 yang digunakan selama fosforilasi oksidatif, dan ketika O2 dalam
mitokondria bergabung dengan H menjadi H2O

Konsumsi O2 itu menjadi indikator respirasi seluler, satuannya Liter/


menit,

Semakin besar nilainya, semakin baik kapasitas aerobiknya, berarti


semakin tinggi daya endurance seseorang, demikian pula semakin
meningkat kapasitas kerjanya
Terdapat parameter: ketika olahraga dimulai, maka
konsumsi O2 meningkat dengan cepat sekali (± 1.25 L/
4 menit dan bertahan sampai 10 menit. Ketika
sesudah 10 menit itu berhenti olahraganya, konsumsi
O2 turun drastis.

Pada awal OR dimulai sebenarnya kebutuhan O2 otot


tidak mencukupi, sehingga ATP dari PCr diupayakan
dari otot, dan metabolisme aerobik, yang terdukung
oleh O2 pada mioglobin dan hemoglobin darah
Namun pemakaian simpanan otot ini menimbulkan defisit-O2
karena peng gantiannya memerlukan waktu dan bar u
terpenuhi ketika sudah berhenti atau beristirahat.

Kelebihan konsumsi O2 pascaolahraga disebut EPOC =excess


postexercise oxygen consumption yang sering disebut O2-
debt, mempresentasikan O2 yang digunakan untuk
metabolisme laktat.

Selanjutnya ATP dipenuhi ulang untuk PCr dan O2 mioglobin.


Hal ini juga dipengaruhi oleh suhu tubuh dan katekolamin
Terdapat pembatas dalam berolahraga.

Kemampuan serat otot untuk mendapatkan dan menggunakan O2

Mitokondria yang terbatas jumlahnya

Asupan O2 yang terbatas

Sel otot tidak mampu memproduksi ATP dengan cepat

Kapasitas respirasi dan fungsi kardiovaskuler: Terbukti 65% nilai maksial


ventilasi paru , 90% dari nilai maksimal curah jantung.

Latihan : memperbaiki efisiensi jantung.


RESPON VENTILASI
Pada saat olahraga napas bertambah dalam dan cepat —>
ventilasi alveolair meningkat

Hiperventilasi OR = hiperapnea: merupakan sinyal umpan


balik dari aktivitas saraf motorik otak dan umpan balik dari
sensorik reseptor perifer.

Mekanoreseptor dan proprioseptor —> sebagai sinyal balik


ke pusat otak sensorik postsentralis selanjutnya umpan balik
motorik dari pusat motorik presentralis ke medula oblongata
—> memacu pusat respirasi ini —> ventilasi meningkat
RESPON KARDIOVASKULER
Cardiac Output (CO) :Meningkat.

Selama berolahraga —> cepat meningkat dari 5L/menit sampai menjadi 20L/menit.
Pada atlet terlatih bisa sampai 40 L/mnt,

CO = HR (Heart Rate) x SV (Stroke Volume)

Saat istirahat

CO = 70 x 70 ml = 4900 ml atau 5 liter

Saat aktivitas

HR dapat meningkat 3 kali lipat

SV dapat meningkat 2 kali lipat


LANJUTAN
Pengaturan instrinsik pemompaan jantung sebagai respon
terhadap perubahan volume darah yang mengalir ke dalam jantung.

Venous return yang banyak membuat peregangan dinding jantung,


namun agar tidak merusak dinding jantung, maka frekuensi
ditingkatkan

Pengendalian frekuensi denyut jantung dan kekuatan pemompaan


jantung oleh sistem saraf otonom.

Peran parasimpatis diturunkan berganti dengan simpatis


membuat frekuensi denyut meningkat
Peningkatan CO mempengaruhi otot-otot yang beraktivitas
dengan 2 mekanisme yaitu :

Dilatasi pembuluh darah pada otot yang bekerja

Konstriksi dari pembuluh darah untuk mengurangi aliran


darah dan kemudian diikuti pelebaran pembuluh darah untuk
peningkatan aliran darah

Pembuluh darah pada otot yang bekerja akan melebar, maka


pembuluh darah di organ viseral dan pembuluh darah kulit akan
mengecil yang bertujuan untuk menjaga CO
Peningkatan tekanan darah sistolik

Tekanan darah sistolik merefleksikan kemampuan kontraksi jantung

Tinggi tekanan sistolik dipengaruhi oleh besarnya SV, HR dan daya


kembang dinding aorta

Naiknya tekanan darah sistolik berbanding dengan meningkatnya


latihan fisik

Tekanan diastolik merefleksikan resistensi perifer

Tekanan diastolik hanya sedikit berubah


BARORESEPTOR
Baroreseptor yang ada pada arteri karotis dan Aorta, berperan homeostasis, tapi saat
berolahraga peran ini tidak aktif, mengapa ?

Setiap OR selalu meningkatkan tekanan darah, namun baroreseptor tidak aktif untuk
menurunkannya,

Teori aktivasi kortex motorik mengubah ambang baroreseptor —>tekanan darah tidak
turun, tetapi tetap tinggi

Teori ke-2 : sinyal-sinyal dari aferen baroreseptor dihambat di presinap inhibisi medula
spinalis

Teori ke-3: adanya kemoreseptor otot yang sensitif akan hasil metabolisme produk H+
selama berolahraga. Sinyal kemoreseptor ini dikirim ke SSP memberitahukan aliran darah
ke jaringan tidak cukup menghilangkan hasil metabolit itu, dan agar tetap terkondisikan
pada suasana aerobik —> tekanan darah tetap tinggi.
Respon mekanoreseptor dari ekstremitas yang
membuat tekanan darah tetap tinggi

Tekanan darah yang tinggi juga berguna untuk


perfusi jaringan

Kemoreseptor ini juga berperan dalam


peningkatan ventilasi
ALIRAN DARAH
Peningkatan tekanan arteri selama kerja otot dan jenis
stress lainnya

Selama kerja berat otot-otot sangat membutuhkan


peningkatan aliran darah. Sebagian peningkatan ini akibat
vasodilatasi lokal pada vaskularisasi otot yang disebabkan
oleh peningkatan metabolisme sel-sel otot.

Pada kerja fisik yang paling berat tekanan arteri meningkat


sekitar 30 – 40 % yang akan meningkatkan aliran darah
sampai dua kali lipat lebih banyak.
LANJUTAN
Aliran darah akan meningkat saat berolahraga

Saat inaktif darah ke otot jumlahnya ¼ CO = 1,2 L/ menit, namun


saat olahraga akan meningkat akibat reaksi lokal dan reflex

Atlet terlatih: kombinasi CO dan vasodilatasi perifer dapat


meningkatkan aliran sampai 22 L/mnt, dan 88% CO darah akan
mengalir ke otot. Jadi naik dibandingkan saat istirahat yang hanya
21%

Pada jaringan lain justru terjadi vasokonstriksi, seperti pada GI


tract
LANJUTAN
Selama olahraga akan terjadi hemokonsentrasi
dimana angka eritrosit / 100 ml darah meningkat 20 –
25 %

Olahraga akan meningkatkan jumlah total sel darah


merah

Olahraga akan meningkatkan jumlah total sel darah


merah yang berarti peningkatan daya angkut oksigen
dalam darah
SUHU TUBUH

Suhu tubuh meningkat saat berolahraga, yi pada latihan


endurance dapat menjadi 40-42° C (mirip demam)

Suhu meningkat menyebabkan aliran darah ke kulit


meningkat , dan berkeringat >> untuk membuang panas

Pada suhu yang meningkat justru terjadi vasodilatasi


kulit (=efek vasodilatasi simpatis di otot), padahal
ditempat lainnya pengaruh simpatis menyebabkan
vasokonstriksi.
PADA PASIEN DM

Pada DM konsentrasi gula dalam darah yang tinggi,


akan diturunkan oleh olahraga, yi mengaktifkan
peran GLUT-4 yang memindahkan glukosa dari luar
masuk ke dalam sel tanpa bantuan insulin, walaupun
jumlah reseptor insulin pada membran sel bertambah
jumlahnya.

Aktivasi GLUT 4 menurunkan ketergantungan sel


otot akan insulin untuk ambilan glukosa dari luar sel
ke dalam sel otot —> hiperglikemia DM menurun
Olahraga juga dapat menyebabkan sel otot lebih sensitif
terhadap insulin, yang pada gilirannya menurunkan
kadar gula darah, dibutuhkan sedikit saja insulin,
sehingga sekresi insulin dalam pankreas berkurang —>
menurunkan beban pankreas —> insiden DM menurun.

Pasien DM yang sudah terbiasa berolahraga, jangan


sampai berhenti olahraga. Bahkan lama kelamaan
produksi insulinnya dan uji toleransi glukosenya dapat
menyamai orang normal
IMUNITAS DAN DEPRESI

Imunitas dapat meningkat saat olahraga, tetapi stress olahraga berat


dapat menurunkan imunitas, sebagai akibat keluarnya kortikosteroid,
dan terlepasnya interferon-Ý

DEPRESI : olahraga yang teratur menurunkan depresi, tapi olahraga


berat tidak dapat menanggulangi depresi. Rupanya saat berolahraga
serotonin otak bertambah, yang dapat menurunkan depresi

Obat-obat yang dapat menambah serotonin, dipakai untuk obat


antidepresan
Thank you for the Attention

Anda mungkin juga menyukai