Anda di halaman 1dari 7

MateriKuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Fakultas/Prodi : Kedokteran / Kedokteran Gigi :


a. Pendidikan Kedokteran Gigi
b. Pendidikan Kedokteran Umum
Semester : VIII dan I
Pengampu : C h a e r u n

NEGARA DAN KONSTITUSI

Kompetensi Dasar
1. Mendeskripsikan makna dan konsep negara
2. Mendeskripsikan makna dan konsep konstitusi
3. Mendeskripsikan peranan konstitusi dalam kehidupan bernegara Indonesia

Indikator Capaian
1. Menjelaskan makna dan konsep negara
2. Menjelaskan makna dan konsep konstitusi
3. Mengidentifikasi peranan konstitusi dalam kehidupan bernegara Indonesia.

A. Negara
Pembahasan negara, akan mencakup :
 Pengertian
 Unsur-unsur
 Sifat-sifat
 Tujuan
 Fungsi

1. Pengertian Bangsa dan Negara


Bangsa adalah rakyat yang telah mempunyai kesatuan tekad untuk
membangun masa depan bersama dengan mendirikan sebuah negara yang akan
mengurus terwujudnya aspirasi dan kepentingan bersama secara adil (Depdikbud,
1997: 224). Dengan pengertian ini, maka bangsa tidak tergantung pada kesamaan asal
ras, suku bangsa, agama, bahasa, geografi, atau hal-ahal lain yang sejenis, melainkan
hasil kesepakatan bersama.
Rakyat pada hakikatnya adalah manusia. Manusia sebagai makhluk, dapat
bersifat individual (perorangan) dan sosial (bermasyarakat). Manusia sebagai
makhluk sosial memiliki dorongan untuk hidup bersama dengan manusia lain,
berkelompok, bekerja sama, bermasyarakat, dan membentuk suatu organisasi.
Organisasi masyarakat di suatu wilayah dapat bersifat independen dan juga dipenden.
Semua organisasi disuatu wilayah masyarakat bersifat dependen, sedangkan negara
merupakan organisasi masyarakat yang bersifat independen dan mengatasi segala
organisasi masyarakat yang berada di wilayah tersebut.
Sesuai dengan pengertian bangsa dan sedikit keterangan tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa negara adalah organisasi masyarakat di suatu wilayah bersifat
independent, didirikan oleh rakyat, yang mengurus terwujudnya aspirasi dan
kepentingan bersama secara adil.
2. Unsur-unsur Negara
Pengertian negara di atas, menunjukkan bahwa terbentuknyas suatu negara
mencakup tiga unsur, yakni : Rakyat, Wilayah, dan Pemerintah berdaulat. Rakyat
yang tidak mempunyai wilayah tidak mungkin membentuk atau mendirikan negara,
karena rakyat dalam menegara (menjalankan kehidupan bernegara) perlu tempat
kegiatan. Sebaliknya, ada wilayah tanpa rakyat tidak mungkin terbentuk negara,
karena justru negara itu ada diadakan oleh rakyat untuk mengurus aspirasi dan
kepentingan bersama. Keberadaan rakyat dan wilayah belum cukup untuk syarat
berdiri dan tegaknya suatu negara. Dalam suatu negara harus ada penguasa yang
diberi kuasa oleh rakyat untuk menjalankan roda kehidupan negara. Di samping itu,
penguasa sangat dibutuhkan karena lebih-lebih negara Indonesia yang masyarakatnya
bersifat pluralitas (majemuk) itu mempunyai potensi konflik sangat besar. Negara
dibutuhkan untuk mengurus masyarakat yang majemuk ini, sehingga perbedaan yang
berpotensi konflik justru dimanage (dikelola) menjadi suatu unsur-unsur yang saling
menyempurnakan dalam suatu sistems ketata negaraan, demi kejayaan dalam
mencapai cita-cita bersama.

a. Rakyat
Dalam suatu wilayah negara mempunyai status masing-masing dan berbeda-
beda. Lihat skema dalam buku.

W. N. ASLI

WARGA NEGARA

PENDUDUK W. N. KETURUNAN

RAKYAT ORANG ASING

BUKAN
PENDUDUK

Status dari rakyat ini mempunyai implikasi bagi kehidupannya. Rakyat yang
berstatus warga negara mempunyai implikasi sebagaimana dikatakan Samekto
dan Kridalaksana (Tim LPIDB UMS, 2019: 61) yang pada dasarnya :
1) Hak atas perlindungan diplomatik
2) Kesetiaan pada negara
3) Suatu negara berhak menolak untuk mengekstradisi warga negaranya
kepada negara lain
4) Status kewarganegaraan dapat diperoleh, berdasar :
a) Kewarganegaraan orang tua (Ius sanguinis)
b) Tempat kelahiran (Ius Soli)
c) Asas Ius Sanguinis dan Ius Soli
d) Naturalisasi
b. Wilayah
Wilayah negara pada umumnya mencakup darat, laut (perairan), dan
udara. Namun ada juga negara yang tak mempunyai laut, seperti Afganistan
dan Mongolia (Asia), Austria dan Hungaria (Eropa), Zambia dan Mali
(Afrika), Bolivia dan Paraguay (Amerika Selatan).

1) Wilayah darat (jelas)


2) Wilayah laut (perairan)
Wilayah ini mencakup tiga batas :
a) Batas Laut Teritorial (Batas wilayah laut)
Melalui Deklarasi Juanda (13 desember 1957) adalah 12 mil dari garis
dasar (garis yang menghubungkan titik-titik terluar dari pulau-pulau
terluar Indonesia). Implikasinya, bahwa semua sumber kekayaaan
alam yang terkandung di dalamnya adalah milik eksklusif negara RI.
b) Batas Landas Kontinen (Batas Dasar Lautan)
Berdasar pengumuman pemerintah Indonesia 1969, batas ini sampai
mencapai kedalaman laut 200 meter. Segala sumber kekayaan alam
milik eksklusif negara RI.
c) Batas ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif)
Berdasar pengumuman 21 Maret 1980 disahkan dengan UU No. 5
tahun 1983, batas ZEE adalah 200 mil dari garis dasar ke arah laut
bebas. Berdasar pasal 56 Konvensi Hukum Laut tahun 1956 :
 Negara tidak mempunyai kedaulatan penuh, tetapi memiliki hak
dan yurisdiksi pada bidang tertentu : hak melakukan eksplorasi dan
eksploitasi
 Negara tidak boleh menghalangi kebebasan berlayar negara lain
 Negara wajib melakukan konservasi kekayaan laut.
3) Wilayah udara
Wilayah ini mencakup wilayah udara yang berada di atas wilayah laut dan
wilayah perairan negara yang bersangkutan.

c. Pemerintah Berdaulat
Pemerintah yang mempunyai kekuasaan tertinggi. Kedaulatan mencakup ke
dalam (mengatur rakyatnya) dan ke luar (dihormati oleh negara lain, seperti
mengatur rakyatnya tanpa campur tangan negara lain). Kedaulatan negara
menurut Samekta dan Kridalaksana (Tim LPIDB UMS, 2019 : 65) membawa
sifat-sifat :
1) Asli
2) Tertinggi
3) Abadi
4) Tidak dapat dibagi-bagi

3. Sifat Negara
Sifat negara mencakup :
 memaksa,
 monopoli,
 mencakup semua.
4. Fungsi Negara Indonesia
Secara umum fungsi negara adalah :
a. Mengupayakan kesejahteraan warganya, agar hidup layak
b. Meningkatkan kecerdasan dan budi pekerti warganya
c. Kenjaga ketertiban dan keamanan masyarakat
d. Mempertahankan negara
e. Mewujudkan keadilan masyarakat
Bagi Indonesia, negara berfungsi sebagaimana tercantum dalam Alinea IV
Pembukaan UUD 1945, yakni :
a. …..
b. …..
c. …..
d. …..

5. Tujuan Negara Indonesia


Setiap negara mempunyai tujuan masing-masing yang sering bervariasi.
Tujuan negara Indonesia tercantum dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945,
yakni :
a. …..
b. …..
c. …..
d. …..
Fungsi negara Indonesia sekaligus sebagai tujuannya, jelaskan ?

B. Konstitusi dan Undang-Undang Dasar


Sub pokok bahasan konstitusi mencakup :
 Pengertian
 Tinjauan historis
 Unsur-unsur
 Perubahan

1. Pengertian
Menurut Tim MKU LPIDBUMS, 2019: 70).
Kata konstitusi berarti pembentukan, berasal dari kata “constituer”
(Perancis) yang berarti membentuk. Sedangkan istilah “undang-undang
dasar” merupakan terjemahan dari bahasa Belanda “grondwet”. “Grond”
berarti dasar dan” wet” berarti undang-undang ... Dalam kepustakaan
hukum di Indonesia juga dijumpai istilah “hukum dasar”. Hukum
memiliki pengertian yang lebih luas dibandingkan dengan undang-undang.

Kemudian dapat penulis tampilkan pendapat lain tentang pengertian konstitusi.


Menurut Prajudi Atmosudirdjo, dkk. (1987: 3-4)
Konstitusi suatu negara adalah rumusan daripada filsafat, cita-cita,
kehendak, dan program perjuangan suatu bangsa … produk daripada
sejarah dan proses perjuangan bangsa yang bersangkutan … termasuk di
dalam Undang-Undang Dasar ( … ) dan berbagai aturan Konvensional.
Terdapat sedikit perbedaan antara dua pendapat itu, yakni bagi Prajudi, konstitusi
lebih dari hukum dasar, karena mencakup filsafat, cita-cita, kehendak, dan program
perjuangan suatu bangsa. Jika dicermati pendapat Prajudi memang ada benarnya juga,
bahwa Undang-Undang Dasar, sebagaimana dikatakan oleh Badan Pembinaan
Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP-7)
Pusat, Bagian Undang-Undang Dasar 1945 (1994: 3)
1. Undang-Undang Dasar itu sudah cukup apabila telah memuat aturan-
aturan pokok saja, hanya memuat garis-garis besar sebagai instruksi
kepada Pemerintah Pusat dan lain-lain penyelenggara negara untuk
menyelenggarakan kehidupan negara dan kesejahteraan sosial.
2. Undang-Undang Dasar 1945 yang singkat dan supel itu lebih baik bagi
negara seperti Indonesia ini, yang masih harus terus berkembang, harus
terus hidup secara dinamis, masih terus akan mengalami perubahan-
perubahan. Dengan aturan-aturan yang tertulis, yang hanya memuat
aturan-aturan pokok itu, Undang-Undang Dasar akan merupakan aturan
yang luwes, kenyal, supel, dan tidak akan ketinggalan jaman.

Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945), walaupun disebut sebagai hukum dasar
tertulis namun di dalamnya telah tercantum filsafat, cita-cita, kehendak, dan program
perjuangan bangsa Indonesia.

Tugas :
* Di mana ?
* Sebut rumusannya !

2. Tinjauan Historis
Kaelan, dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2007: 76) menjelaskan
pengertian negara, yang secara ringkas sebagai beikut. Pada zaman Yunani Kuno,
Aristoteles (384-322 S.M.) merumuskan negara sebagai negara polis, yang
wilayahnya sempit. Sering juga dipahami sebagai negara hukum, yang di dalamnya
terdapat sejumlah warga negara, yang ikut dalam permusyawaratan, maka keadilan
merupakan syarat mutlak bagi terselenggaranya negara.
Kemudian Agustinus, semula merumuskan konsep negara menjadi dua, yakni
Civitas Dei (negara Tuhan) dan Civitas Diaboli/Sivitas Terrena (negara duniawi).
Negara yang baik adalah Civitas Dei, dengan pelaksana Gereja sebagai wakil Tuhan.
Jauh setelah itu, Nicollo Machiavelli (1469-1527) merumuskan negara kekuasaan.
Ia memandang negara dari sudut kenyataan, bahwa dalam suatu negara harus ada
suatu kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin negara. Pemimpin negara
dalam menjalankan roda negara, tidak mungkin hanya mengandalkan moralitas atau
kesusilaan. Kekacauan timbul dalam suatu negara karena lemahnya kekuasaan
negara. Demikian ajaran tersebut, bahkan tentang tujuan, ajaran Machiavelli ini dapat
mengkhalalkan segala cara.
Para filsuf lain, Thomas Hobbes (1588-1679), John Locke (1632-1704), dan
Rousseau (1712-1778), menentang keras konsep Machiavelli. Mereka merumuskan
negara sebagai suatu badan atau organisasi hasil perjanjian masyarakat secara
bersama. Manusia sejak dilahirkan telah membawa hak-hak asasi, seperti hak hidup,
hak milik, serta hak kemerdekaan. Hak-hak itu, sebelum terbentuk negara, bersifat
naturalis, belum ada yang menjamin perlindungannya, maka terjadi perbenturan.
Menurut Hobbes akan terjadi homo homini lopus (manusia menjadi serigala bagi
manusia lain) dan akan timbul belum omnium contre omnes (perang semesta).

Tugas :
 Simpulkan secara ringkas munculnya undang-undang !

3. Unsur-unsur dalam Konstitusi


Secara historis, konstitusi pada awalnya berfungsi untuk membatasi tindakan
penguasa negara. Namun dalam perjalannya mengalami perkembangan, dan dalam
konsep konstitusi modern dapat disimpulkan mencakup unsur :
a. Struktur organisasi negara
b. Tugas, wewenang, dan hubungan tata kerja masing-masing lembaga-lembaga
c. Jaminan hak asasi manusia dan warga negara

4. Perubahan Konstitusi

CF. Strong
a. Oleh kekuasaan legislative
b. Oleh rakyat melalui referendum
c. Oleh kebiasaan ketatanegaraan

KC. Wheare
a. Perubahan resmi
b. Penafsiran hakim
c. Kebiasaan ketatanegaraan/Konvensi

C. Peranan Konstitusi dalam Kehidupan Bernegara


DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud (1997). Bahan Penataran P-4. Jakarta: Dirjen Dikti

TIM LPIDB UMS. (2019). Materi Ajar Pendidikan Kewarganegaraan. Surakarta : UMS.

BP-7 Pusat. (1994). Bahan Penataran P-4.

Sesuai dengan pengertian bangsa tersebut, maka negara adalah organisasi


masyarakat sebagai lembaga yang akan mengurus aspirasi dan kepentingan bersama
secara adil. Selanjutnya dapat disimpulkan, bahwa negara muncul tidak dapat
dilepaskan dari keberadaan manusia. Negara dibentuk oleh manusia, artinya negara
ada karena ada manusia.

Anda mungkin juga menyukai