IDETITAS NASIONAL
SEBAGAI MODAL PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA
Kompetensi dasar :
1. Mendeskripsikan pengertian identias nasional
2. Mendeskripsikan kedudukan identias nasional sebagai karakter bangsa
3. Mendeskripsikan proses membangun karakter bangsa dan bernegara
4. Mendeskripsikan praktik politik identitas
5. Mendeskripsikan teori-teori nasionalisme
Indikator capaian :
1. Menjelaskan pengertian identias nasional
2. Menganalisis kedudukan identias nasional sebagai karakter bangsa
3. Mengidentifikasi proses membangun karakter bangsa dan bernegara
4. Menyebutkan praktik politik identitas
5. Menjelaskan teori-teori nasionalisme
A. Identias Nasional
1. Pengertian
Identitas berasal dari istilah bahasa Inggris identity, dan oleh
Echols, J.M. dan Hassan Shadily (1992: 310) diterjemahkan
kedalam bahasa Indonesia ciri-ciri, tanda-tanda (khas). Identitas
nasional berarti ciri-ciri khas nasional atau ciri-ciri khas suatu
kebangsaan.
2. Fator-faktor Pembentuk
a. Primodial (bawaan) :
1) Keadaan geografi
2) Ekologi
3) Demografi
b. Kondisional :
1) Sejarah
2) Kebudayaan
3) Watak masyarakat
3. Ujud
a. Dalam konteks masyarakat
1) Pisik :
a) Kepulauan
b) IklimTropis
c) Musim hujan dan kemarau
d) Berbagai suku bangsa dengan banyak tradisi dan bahasa
2) Psikis
a) Religius
b) Humanis
c) Kekerabatan
d) Suka bermusyawarah
3) Sosial
a) Ramah
b) Sopan
c) Santun
d) Kekerabatan
b. Dalam konteks Negara berujud lambang
1) Lambang
a) Burung“ Garuda”
b) Bendera “MerahPutih”
2) Media
a) Bahasa “Indonesia”
b) Lagu“ Indonesia Raya ”
Pertanyaan :
. Jelaskan pengertian Identitas Nasional
. Jelaskan terbentuknya Identitas Nasional
. Sebut Identias Nasional Indonesia
. Apa yang dimaksud karakter bangsa
. Jelaskan Identias Nasional sebagai Karakter bangsa
C. Proses Pembangunan karakter Bangsa
Keberadaan bangsa Indonesia dengan karakter tersebut tidak muncul begitu
saja, malainkan melalui proses yang panjang, sejak kerajaan Kutai, Sriwijaya,
Majapahit, jauh sebelum datangnya kolonialisme dan imperalisme. Sifat dan karakter
bangsa yang kita temukan ini dibangun sejak munculnya kerajaan-kerajaan di wilayah
Nusantara ini. Munculnya kerajaan-kerajaan itu merupakan wujud sifat-sifat
kekerabatan, yakni keinginan-keinginan untuk hidup bersama secara eksis.
1. Peristiwa Proses Berbangsa
Bangsa adalah rakyat yang telah membulatkan tekad untuk membangun masa
depan bersama dengan mendirikan suatu Negara untuk mewujudkan aspirasi
mereka bersama secara adil. Terbentuknya setiap bangsa mempunyai
latarbelakang masing-masing dan berbeda-beda. Terbentuknya Negara Bangsa
(nation) biasanya terdorong oleh kesadaran sebagai satu suku bangsa. Negara
Kebangsaan (nasionalisme) biasanya dilatar belakangi oleh berbagai faktor.
Proses masyarakat Indonesia menjadi suatu bangsa dapat dilacak melalui
catatan peristiwa masa lalu, yang kita sebut prasasti. Prasasti (catatan masa lalu)
itu kemudian ditafsirkan dan diceritakan oleh seseorang ahli, maka itulah sejarah.
a. Prasasti Kedukan Bukit, bertuliskan : “marvuat vanua Sriwijaya siddhaya
trasubhiksa” (membentuk negara Sriwijaya yang jaya, adil, makmur,
sejahtera, dan sentosa), bertarikh syaka 605 (683 M). Dalam sejarah,
Sriwijaya dianggap sebagai Negara Nasional Indonesia I yang berakar pada
budaya kedatuan. Menurut Bakri (LPIDB, 2019: 24), Sriwijaya
mengembangkan pendidikan agama dengan mendirikan Universitas Agama
Budha.
b. Berdasarkan catatan, di JawaTimur berdiri KerajaanMajapahit (1293-1525).
Selanjutnya ditemukan keterangan bahwa di bawah Prabu Wayam Wuruk ada
catatan ungkapan Sumpah Palapa Mahapatih Gajah Mada :
“Saya baru akan berhenti berpuasa makan buah palapa, jikalau seluruh
Nusantara takluk di bawah kekuasaan negara, jikalau Gurun, Seram,
Tanjungpura, Haru, Pahang, Dempo, Bali, Sunda, Palembang, dan
Tumasik sudah dikalahkan”.
Ungkapan ini menunjukkan adanya suatu kesadaran dan keinginan penyatuan
wilayah di Nusantara. Demikian, maka Majapahit dianggap sebagai Negara
Nasional Indonesia II yang berakar pada budaya keprabuan. Inilah
terbentuknya nasionalisme (kesadara kebangsaan) masa kerajaan, yang
menurut Kaelan (Tim MKU LPIDB UMS, 2019:22) oleh Muh Yamin
diistilahkan sebagai fase nasionalisme lama. Dan ini pula yang menunjukkan
bahwa nilai-nilai Pancasila sudah ada sebelum kedatangan kolonial dan
imperialis. Terdapatnya beberapa tempat pemujaan (candi) dan pendidikan
agama, menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara (Indonesia) adalah
masyarakat yang theis (berke-Tuhanan).
Selanjutnya, pada awal abad ke-20), sudah terdapat beberapa rakyat
pribumi yang berpendidikan tinggi. Beliau-beliau inilah yang mula-mula sadar
tentang penderitaan rakyat (masyarakat) Nusantara (Indonesia) akibat
penjajahan. Beliau-beliau ini lalu berupaya untuk bisa menyadarkan rakyat
Nusantara tentang kebangsaannya dengan cara mengadakan pendidikan
melalui lembaga Budi Utomo yang beliau dirikan pada 20 Mei 1908. Inilah
awal pergerakan nasional yang merintis kebangkitan nasional (nasionalisme
modern) yang kemudian menjadi gerakan politik untuk mencapai Indonesia
Merdeka.
Berdirinya Budi Utomo merupakan peristiwa penting pertama dalam
perjalanan sejarah Bangsa dan berdirinya NKRI (Negara Kesatuan Republik
Indonesia). Peristiwa penting kedua dalam perjalanan sejarah Bangsa dan
berdirinya NKRI ialah lahirnya “Sumpah Pemuda” pada 28 Oktober 1928.
Pertanyaan :
. Mengapa Sriwijaya dan Majapahit dianggap sebagai Negara Nasional
. Jelaskan pengertian Negara Bangsa dengan Negara Kebangsaan
. Jelaskan perbedaan terbentuknya Negara Bangsa dengan Negara Kebangsaan
. Jelaskan perbedaan Nasionalisme Lama dengan Nasionalisme Modern di Indonesia
. Jelaskan hubungan nasionalisme dengan Negara Kebangsaan.
Pertanyaan
. Jelaskan perbedaan tugas badan BPUPKI dengan PPKI
. Kapan berdirinya NKRI dan peristiwa mana yang menjadi dasar hukumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Echols, J.M. & Hassan Shadily. (1992: 310).KamusInggris Indonesia.Jakarta :Gramedia
IDENTITAS NASIONAL