KEWARGANEGARAAN
I. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SEBAGAI MATA KULIAH
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
1. Latar Belakang
Kewarganegaraan
Pembelajaran
Pendidikan
Tujuan
Pembelajaran
Kewarganegaraan
Pendidikan
perilaku
nilai-nilai
D. Politik Identitas
Politik identitas adalah nama untuk menjelaskan
situasi yang ditandai dengan kebangkitan kelompokkelompok identitas sebagai
tanggapan
untuk
represi yang memarjinalisasikan mereka di
masa lalu.
Identitas berubah menjadi
politik
identitas ketika menjadi basis perjuangan aspirasi
kelompok (Bagir, 2011: 18).
Identitas bukan hanya persoalan sosio-psikologis
namun juga politis. Ada politisasi atas identitas.
Identitas yang dalam
konteks
kebangsaan
seharusnya
digunakan
untuk
merangkum
kebinekaan bangsa ini, namun justru mulai tampak
penguaan identitas-identitas sektarian baik dalam
agama, suku, daerah dan lain-lain.
A. Negara
1. Pengertian Bangsa dan Negara
Bangsa dan negara memiliki kaitan yang sangat erat
satu sama lain. Menurut Ernest Renan, seorang guru
besar Universitas Sorbone bangsa adalah suatu
kesatuan solidaritas, kesatuan yang terdiri dari orangorang yang saling merasa setia kawan dengan satu
sama lain. Nation adalah
suatu jiwa, suatu asas
spiritual .... Ia adalah suatu kesatuan solidaritas yang
besar, tercipta oleh perasaan pengorbanan yang telah
dibuat di masa lampau dan oleh orang-orang yang
bersangkutan bersedia dibuat di masa depan. Nation
mempunyai masa lampau, tetapi ia melanjutkan
dirinya pada masa kini melalui suatu kenyataan
yang
jelas: yaitu
kesepakatan, keinginan yang
dikemukakan dengan nyata untuk terus hidup bersama.
2. Unsur-unsur Negara
Dengan memperhatikan pengertian negara sebagaimana
dikemukakan oleh beberapa pemikir kenegaraan di atas,
dapat dikatakan bahwa negara memiliki 3 (tiga) unsur yaitu:
a. Rakyat
Rakyat suatu negara dapat dibedakan antara penduduk
dan bukan penduduk. Penduduk adalah orang-orang yang
bertempat tinggal menetap atau berdomisili di suatu
negara. Kalau seseorang
dikatakan bertempat tinggal
menetap di suatu negara berarti sulit untuk dikatakan sampai
kapan tempat tinggal
itu. Sedangkan
yang
bukan
penduduk adalah orang-orang yang bertempat tinggal di
suatu negara hanya untuk sementara waktu, dan bukan
dalam maksud untuk menetap. Penduduk yang merupakan
anggota yang sah dan resmi dari suatu negara dan dapat
diatur sepenuhnya oleh pemerintah
negara yang
bersangkutan dinamakan warga negara. Sedangkan di luar
itu semua dinamakan orang asing atau warga negara asing.
sebagai
mengekstradisi warga
praktek,
secara
dapat diperoleh:
1) Berdasarkan kewarganegaraan orang tua (Ius Sanguinis);
2) Berdasarkan tempat kelahiran (Ius Soli);
3) Berdasarkan asas Ius Sanguinis dan Ius Soli.
4) Melalui naturalisasi (melalui perkawinan, misalnya seorang istri
yang mengambil kewarganegaraan suami, atau dengan permohonan
yang diajukan kepada negara).
3. Sifat-sifat Negara
Umumnya sepakat untuk mengatakan bahwa negara
memiliki sifat
memaksa, monopoli,
dan mencakup
semua. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan diuraikan
sifat-sifat tersebut.
a. Sifat Memaksa
Negara memiliki sifat memaksa artinya bahwa negara
memiliki hak atau kewenangan untuk memaksakan
berbagai peraturan yang dibuatnya untuk ditaati oleh
seluruh warganya.
b. Sifat Monopoli
Negara juga
membawakan sifat monopoli, yaitu sifat
yang menunjukkan adanya hak atau kewenangan negara
untuk mengelola atau menentukan sesuatu tindakan
tanpa adanya hak atau kewenangan yang sama di
pihak lain.
B. Konstitusi
1. Konstitusi dan Undang-Undang Dasar
Kata konstitusi yang berarti pembentukan, berasal
dari
kata constituer
(Perancis) yang berarti
membentuk. Sedangkan istilah undang-undang dasar
merupakan
terjemahan
dari
bahasa Belanda
grondwet. Grond berarti dasar, dan wet berarti
undang-undang. Jadi Grondwet sama dengan undangundang dasar. Namun dalam kepustakaan Belanda dikenal
pula istilah constitutie yang artinya juga undangundang dasar. Dalam kepustakaan hukum di Indonesia
juga dijumpai istilah hukum dasar. Hukum memiliki
pengertian yang lebih luas dibandingkan
dengan
undang-undang. Kaidah hukum bisa tertulis dan bisa
tidak tertulis, sedangkan undang-undang menunjuk
pada aturan hukum yang tertulis.
3. Perubahan Konstitusi
Sebuah perubahan harus didasarkan pada kepentingan
negara dan bangsa dalam arti yang sebenarnya, dan
bukan hanya karena kepentingan politik sesaat dari
golongan atau kelompok tertentu.
Secara teoritik perubahan undang-undang dasar dapat
terjadi melalui berbagai cara. CF. Strong menyebutkan
4 (empat) macam cara perubahan terhadap undangundang dasar, yaitu:
1. oleh kekuasaan legislatif tetapi dengan pembatasanpembatasan tertentu,
2. oleh rakyat melalui referendum,
3. oleh sejumlah negara bagian-khususnya untuk negara
serikat, dengan kebiasaan ketatanegaraan, atau
4. oleh suatu lembaga negarayang khusus dibentuk untuk
keperluan perubahan.
C.
kewajiban sangatlah
semestinya memiliki
hak
namun
ia
tidak
menyadarinya, maka
akan membuka peluang bagi
pihak lain untuk menyimpangkannya.
(Mendapatkan
Keadilan,
1. Kewajiban Negara
Pembukaan UUD 1945, alinea IV, Pasal 28I, ayat 4, Pasal
29, ayat 2, Pasal 30, ayat 2, Pasal 32, ayat 1, Pasal 32,
ayat 2, Pasal 33, ayat 3, Pasal 34, ayat 1, Pasal 34, ayat 2,
Pasal 34, ayat 3
2. Hak Warga Negara
Pasal 27 ayat 2, Pasal 28, Pasal 28B ayat 1, Pasal 28 B
ayat 2, Pasal 28C ayat 1, Pasal 28I, ayat 2, Pasal 28I, ayat
3, Pasal 30, ayat 1, Pasal 31, ayat 1.
3. Kewjiban Warga Negara
Pasal 27 ayat 1, Pasal 28J, ayat 1, Pasal 28J, ayat 2, Pasal
30, ayat 1, Pasal 30, ayat 2, Pasal 31, ayat 2.
V. DEMOKRASI INDONESIA
A. KONSEP DASAR DEMOKRASI
Istilah demokrasi (democracy) berasal dari penggalan kata
bahasa Yunani
yakni demos dan kratos/cratein. Demos
berarti
rakyat
dan
cratein berarti pemerintahan. Jadi
demokrasi berarti pemerintahan rakyat. Salah satu pendapat
terkenal dikemukakan oleh Abraham Lincoln di tahun 1863
yang mengatakan demokrasi adalah pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat (government of the
people, by the people and for the people).
Berdasar berbagai pengertian yang berkembang dalam sejarah
pemikiran tentang demokrasi, kita dapat mengkategorikan ada
3 (tiga) makna demokrasi yakni demokrasi sebagai bentuk
pemerintahan, demokrasi sebagai sistem politik dan
demokrasi sebagai sikap hidup.
secara
luas maupun
SOAL LATIHAN
j.
9.
10. Identitas nasional kita terdiri dari empat elemen yang biasa
disebut konsensus nasional. Yang tidak termasuk Konsensus
yang dimaksud adalah:.
a.Pancasila
b.Undang-undang dasar 1945
c.Negara kesatuan republik Indonesia (NKRI)
d.Pembukaan undang-undang dasar
e.Bhinneka Tunggal Ika
11. Pedoman
dasar
dalam
mengatur
kehidupan
penyelenggaraan ketatanegaraan Negara dalam berbagai
bidang kehidupan yang meliputi politik, ekonomi, sosial
budaya dan pertahanan keamanan merupakan pengertian.
a. Negara
b. Dasar Negara
c. Konstitusi
d. Konvensi
e. Traktat
12. Aturan-aturan yang timbul dan terpelihara dalam praktik
oenyelenggaraan Negara meskipun tidak tertulis disebut
f.
g.
h.
i.
j.
Konstitusi
Yurisprudensi
Hukum dasar
Konvensi
Trakta
23. Demokrasi
pada
esensinya melibatkan
aspirasi
masyarakat dalam menjalankan perannya secara aktif
dan menentukan dalam proses politik, disebut:
a.
Participation
b.
Inklusivitas
c.
Representation
d.
Transparancy
e.
Black Campn
Otoritarian
b.
Monarki absolut
c.
Rezim militer
30. Politik luar negeri Indonesia bersifat bebas dan aktif, aktif berarti .
a. Berhak mengadakan hubungan dengan negara sedunia
b. Berusaha menyelesaikan permasalahan regional
c. Memiliki pengaruh di kawasan internasional
d. Ikut berperan menciptakan perdamaian dan keamanan dunia
e. Berhak untuk menyelesaikan persoalan dunia.
SELESAI