Anda di halaman 1dari 8

 KONSEP DAN URGENSI

Pendidikan (UU No. 20, Sisdiknas th 2003) adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya.

 Agar memiliki:
1 kekuatan spiritual keagamaan (kekuatan mentalitas); 2 pengendalian diri (dari tindakan negatif), 3
kepribadian (berkarakter); 4 Kecerdasan; 5 akhlak mulia; 6keterampilan yang diperlukan dirinya;
masyarakat, bangsa dan negara.

 “Madsud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak,
agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun anggota masyarakat.” (Ki Hajar Dewantara, 1936)

 Tujuan pendidikan
1 Memerdekakan manusia ,2 Menyelamatkan ,3 Menemukan kebahagiaan

Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dapat menjadi sumber penghasilan, perlu keahlian,
kemahiran, atau kecakapan, memiliki standar mutu, ada norma dan diperoleh melalui pendidikan
profesi.

 Warga negara (citizen) adalah anggota dari sekelompok manusia yang hidup atau tinggal di
wilayah hukum tertentu yang memiliki hak dan kewajiban.

Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia, yang dimaksud
warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan.

 Ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang


berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran. 

 Ius soli (law of the soil) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan


negara tempat kelahiran.

 Indonesia menganut 4 azas kewarganegaaan:


1). ius sanginis; 2)ius soli; 3)kewaranageraan tunggal; 4) dan kwarganegaraan ganda.

Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki: rasa kebangsaan dan cinta tanah air. (Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003, Penjelasan
Pasal 37)

“... guna melatih peserta didik:


berpikir kritis dan analitis;
bersikap dan bertindak demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.”

Tujuan PKn, menjadi warga negara yang baik atau good citizen/civic comptence

 BERFIKIR KRITIS
Memproses informasi dengan benar, lalu membuat kesimpulan akurat dan keputusan
tepat.
 BERFIKIR ANALITIS
Berpikir dengan menelusuri, mengorek, mengulik informasi untuk memperoleh penjelasan
yang akurat.
 CIRI-CIRI BERPIKIR KRITIS
Logis, Objektif, tidak memihak; Komprehensif ; Kreatif/solutif

 Sikap demokratis adalah suatu pola perilaku seseorang yang dapat menerima perilaku orang lain
dengan rasa penuh tanggung jawab tanpa tekanan dari pihak manapun.

 Kata kuncinya:
Menerima perilaku orang lain ; Kesetaraan ; Tanpa ada tekanan ; Bertanggung jawab untuk
melaksanakannya.

 Kompetensi Global terdiri dari empat, yaitu:

1. Ketrampilan kelas dunia (World class skills),


2. Memiliki akar ke-Indonesia-an yang kuat (strong Indonesian roots),
3. Menghargai keberagaman (respect diversity)
4. Ketrampilan komunikasi/bahasa (communication/language skills).
5. Information tehcnolgy (IT)
 Civic learning
Suatu proses dimana generasi muda mengebangkan pengetahuan , ketrampilan, dan
komitmen untuk interaksi secara efektif dg sesama anggota masyarakat untuk mengatasi
masalah bersama.

 Kata kunci dari civic learnig (civic education) bagi anakmuda adalah.
1. Pengengembangan kowledge (pengetahuan, teori)
2. Skills (praktik)
Berinteraksi secara efektif bersama anggota masyarakat lainnya dalam mengatasimasalah

 3. Social justice promotes fairness and equity (hak) across many aspects of society.
Fairness: making judgment that free from discrimination.
Keadilan: kebajikan (keutamaan, perbuatan mulia); tidak berat sebelah (seimbang), tidak
mengurangi hak orang lain dan diri sendiri.

 TUJUAN PKN
Memiliki kepekaan sosial (social sensitivity)
Berpegang teguh pada etika (moral)
Memiliki kemampuan berpikikir kritis (critical thinking)
Memiliki kemampuan pertimbangan objektif (objective thiking), baik dan benar.
Mampu berkontribusi positif, bermakna bagi diri sendiri, orang lain, dan agamanya (positive
contribution by your self and others)

 Historis
1. Perjuangan para Pahlawan melawan penjajah: P. Diponegoro, Imam Bonjol, Cut Nya Dien
2. Pergerakan Budi Utomo, Muhammadiyah, NU, Taman Siswa hingga Sumpah Pemuda 28
Okt 1928, peregerakan Kemerdekaan hingga saat ini.

 PKn dalam dimensi sosiologis sangat diperlukan oleh masyarakat dan negara-bangsa untuk
menjaga, memelihara, dan mempertahankan eksistensi negara-bangsa.

 Ontologi (objek) PKn adalah sikap dan perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

 PERAN GENERASI MUDA DALAM KEMAJUAN BANGSA


Kepeloporan (pioneering)
Keterbukaan (openess)
Kebersamaan (togatherness)
Komitmen (commitment)
Semangat untuk tidak mudah berpuas diri
 Identitas diri: fisik dan nonfisik.

Fisik: warna kulit, suku dan kartu identitas. Nonfisik, merujuk pada kualitas diri dan karakter,
personal branding. Soemarno Soedarsono (2002) menyatakan bahwa baiknya sebuah negara
ditentukan oleh baiknya keluarga, dan baiknya keluarga sangat ditentukan oleh baiknya individu.

Identitas individu dapat menjadi representasi dan penentu identitas nasional

 MENGENAL IDENTITAS DIRI


Pahami dan identifikasi ingin menjadi siapa Anda?
Tentukan dengan format: “Saya adalah seorang.........”
Konsistenlah
Setiap kali Anda berhasil membuktikan identitas Anda, maka katakan: “Saya memang seorang...”
Setiap kali Anda belum berhasil, katakan : “Saya belum bertindak yang cocok dalam pekerjaan
ini.”
Biasakanlah berperilaku sesuai dengan identitas yang sedang Anda bangun.

 Personal branding adalah proses pembentukan persepsi masyarakat atau publik terhadap aspek
yang dimiliki seseorang.

Aspek ini meliputi kepribadian, kemampuan, nilai, serta persepsi positif yang ditimbulkan
atau ada dalam diri individu.

 “Nasional” berarti bersifat kebangsaan; berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri; meliputi
suatu bangsa
Identitas Nasional adalah jati diri yakni ciri-ciri atau karakeristik, perasaan atau keyakinan tentang
kebangsaan yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Tilaar (2007) menyatakan identitas nasional berkaitan dengan pengertian bangsa. Apa yang khas dari
suatu bangsa? Apa yang menjadi pembeda dg bangsa lain?

 Pertama, agar bangsa Indonesia dikenal oleh bangsa lain


Kedua, Untuk menjaga keberlangsungan hidup bangsa Indonesia;
Untuk saling mengenal dan berhubungan dengan bangsa lain;
Ketiga, menjaga kewibawaan bangsa dan negara Indonesia.

 IDENTITAS BANGSA
Identitas primer dinamakan juga identitas etnis atau kesukubangsaan (700 suku bangsa),
menjadi penciri bangsa Indonesia. Indentitas primair (real paradise (flora fauna, kuliner, iklim dll)

Identitas sekunder adalah identitas yang dibentuk atau direkonstruksi (dibuat) berdasarkan
hasil kesepakatan bersama warga negara Indonesia. Ada 2 (dua) jenis: fisik atau simbol dan
nonfisik.

Fisik berupa: bendera merah putih, bahasa Indonesia, lambang negara Garuda Pancasila, lagu
kebangsaaan; nonfisik: nilai-nilai atau buah pikiran yang dianggap baik: Pancasila, UUD 45.

 Pasal 35 menyebutkan Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. 


Pasal 36 menyebutkan Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia. 
Pasal 36A menyebutkan Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka
Pasal 36B menyebutkan Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya.
 Individu yang atomik:
1. Egois
2. Apatis, tidak merasa terikat dengan orang lain Narsis
3. “elu-elu, gue-gue” nyaris tidak kenal kebersamaan.
4. Berpikir “jika-maka”

 Alasan Pentingnya Intergasi Nasional


1. Suku-suku itu memiliki ikatan primordial
2. Ikatan dan kesetiaan etnik (primordial) adalah sesuatu yang alami, bersifat primer.
3. Adapun kesetiaan nasional bersifat sekunder.

 Cross cuting affiliation, perbedaan suku-suku bangsa, agama, daerah, dan pelapisan sosial saling
menyilang satu sama lain dan menghasilkan suatu keanggotaan golongan yang bersifat silang
menyilang ( keanggotaan dan loyalitas ganda)
Adanya berbagai masyarakat yang berasal dari berbagai kesatuan sosial yang akan menyebabkan
terjadinya loyalitas ganda (Nasikun)

 DISINTEGRASI nasional, memudarnya kesatupaduan antar golongan, dan kelompok yang ada
dalam suatu bangsa tersebut.
Integrasi Nasional memiliki 3 (tiga) aspek: intgrasi politik, integrasi ekonomi, integrasi sosial budaya.
Integrasi politik: terdapat dimensi vertikal (antara elit dan masa atau pengusasa dengan rakyat) dan
horizontal (antara suku, golongan, massa dll)

 Integrasi ekonomi:
terjadinya saling ketergantungan antar daerah dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup rakyat.

 Integrasi sosial budaya: proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda (etnis, agama, bahasa,
sistem nilai dll) dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan

 Akulturasi sebagai Integrasi budaya


 Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing
itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.

 MODEL INTEGRASI NASIONAL


Masa Perintis. Masa ini ditandai dengan munculnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20
Mei 1908.
Masa Penegas. Pada saat sumpah pemuda 1928, satu bangsa , satu Tanah Air, sa bahasa persatuan
yaitu bahasa Indonesia
Masa percobaan. Masa itu tahun 1938 ada GAPI (Gerakan Politik Indonesia) yaitu Indonesia
Berparlemen
Masa pendobrak. Masa Kemerdekaan Indonesia tahun 1945.

 MODEL INTEGRASI NASIONAL


Integrasi nasional, proses bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah tertentu dalam
sebuah negara yang berdaulat.

 FAKTOR PENDUKUNG INTEGRASI NASIONAL


1. Kesadaran bersama untuk hidup bersama dalam satu wadah negara Indonesia.
2. Perasaan senasib seperjuangan
3. Semangat rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
4. Kesepakatan nasional untuk mewujudkan negara dalam bentuk falsafah negara: Pancasila
5. Cinta tanah air: memupuk rasa naionalisme, cinta produk dalam negeri
6. Adanya keinginan untuk bersatu setiap elemen bangsa.
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.

 PENGEMBANGAN INTEGRASI NASIONAL


1. Adanya ancaman dari luar. Adanya ancaman dari luar dapat menciptakan integrasi masyarakat.
2. Gaya kepemimpinan kharismatik.
3. Kekuatan lembaga-lembaga politik. Birokrasi yang kuat, efisien, dan satu padu dapat menciptakan
layanan yang baik.
4. Idelogi Nasional, dapat memberikan visi dan beberapa panduan bagaimana cara menuju visi atau
tujuan itu
5. Kesempatan pembangunan ekonomi, pembangunan ekonomi berhasil dan menciptakan keadilan,
maka masyarakat bangsa tersebut bisa menerima sebagai satu kesatuan.

 DINAMIKA DAN TANTANGAN INTEGRASI NASIONAL


Jenis-Jenis Integrasi
1. Integrasi Bangsa. Bersatunya suku-suku bangsa atau kelompok sparatis di Indonesia ke
dalam NKRI.
2. Integrasi Wilayah. Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957, pemerintah Indonesia
mengumumkan kedaulatan wilayah Indonesia yakni lebar laut teritorial seluas 12 mil.
3. Integrasi Nilai. Melalui nilai-nilai Pancasila
4. Integrasi elit-massa. Melalui hubungan pemimpin-rakyat.
5. Integrasi Perilaku. Orang-orang bekerja secara terintegratif dalam suatu aturan dan pola
kerja yang teratur, sistematis, dan bertujuan

 FAKTOR PENGHAMBAT INTEGRASI NASIONAL


1. Kurangnya penghargaan pada keragaman
2. Kuatnya identitas SARA akan menyebabkan konflik di masyarakat
3. Ketimpangan sosial politik.
4. Perasaan primordial
5. Reformasi, demokratisasi dan media sosial

 Integrasi Nasional dan Terciptanya Masyarakat Madani


1. Masyarakat yang mengedepankan toleransi, demokrasi, keadaban, dan menghargai
adanya keberagaraman (plurarilas)
2. Model masyarakat madani merupakan tipe ideal suatu mayarakat Indonesia demi
terciptanya integrasi sosial dan nasional.
 KARATERISTIK MASYARAKAT MADANI
Free public sphere (ruang publik yang bebas) ; Demokratisasi ; Toleransi ; Pluralisme;
Keadilan social (social justice) ; Partisipasi sosial ; Supremasi hukum

 BANGSA
Bangsa, sekelompok manusia yang memiliki kekhasan budaya, adat istiadat, mata pencaharian
dan unsur-unsur budaya lainnya.

Negara Indonesia dibentuk atas dasar : etnis, kekhasan budaya dan politis (ideologi) Pancasila.
 TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA
TUJUAN:
1. Membangun masyarakat stabil
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Menjamin keamanan masyarakat
4. Menjamin HAM
FUNGSI:
1. Menjaga kemanan dan ketertiban
2. Menegakkan keadilan
3. Mengupayakan kesejahteraan
4. Melaksanakan fungsi pertanahan dan keamanan untuk mengantisipasi serangan dari luar.

Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang berdaulat yang dengan tata pemerintahan
melaksanakan tata tertib atas suatu umat di suatu daerah tertentu (Diponolo, 1975)

ASAL MUASAL NEGARA


Teori Ketuhanan. Mengungkapkan terjadinya negara atas dasar kehendak Tuhan. Para raja adalah
wakil Tuhan di bumi, yang berkuasa tanpa tandingan.

Teori kontrak sosial. Penyerahan kekuasaan dari individu ke pengusasa dan berjanji akan taat pada
penguasa tersebut.

Thomas Hobbes (1588-1879), bahwa manusia itu seperti serigala, homo homini lupus (man is a wolf
to [his fellow] man), artinya yang kuat mengalahkan yang lemah.

Primus inter pares artinya: yang utama di antara sekawanan (kumpulan) atau orang terpenting dan
menonjol di antara orang yang derajatnya sama.

1. Negara dalam pandangan Thomas Hobbes, cenderung seperti monster Leviathan


2. Louis XIV berhasil menerapkan absolutisme dan negara terpusat. Ungkapan "L'État, c'est moi"
("Negara adalah saya")
3. "Je m'en vais, mais l'État demeurera toujours" ("saya akan pergi, tapi negara akan tetap ada").

 Konstitusi adalah seperangkat aturan atau hukum yang berisi ketentuan tentang bagaimana
pemerintah diatur dan dijalankan.

 Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut UndangUndang Dasar, dan
dapat pula tidak tertulis

 Dalam arti sempit, konstitusi merupakan suatu dokumen atau seperangkat dokumen yang
berisi aturan-aturan dasar untuk menyelenggarakan negara.
 Dalam arti luas, konstitusi merupakan peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang
menentukan bagaimana lembaga negara dibentuk dan dijalankan.

 Konstitusi itu merupakan satu kumpulan asas-asas mengenai kekuasaan pemerintah, hak-hak
yang diperintah, dan hubungan antara keduanya (pemerintah dan yang diperintah dalam
konteks hak-hak asasi manusia).

 FUNGSI KONSTITUSI
Penentu batas kekuasaan organ negara
Pengatur hubungan antar organ negara
Pengatur hubungan antara organ negara dengan warganya
Fungsi simbolik sebagai pemersatu
Fungsi rujukan hukum

 FUNGSI NEGARA BAGI WARGANYA:

Fungsi minimal: melengkapi sarana dan prasarana umum yang memadai, seperti
pertahanan dan keamanan, hukum, kesehatan, dan keadilan.
Fungsi madya: menangani masalah-masalah eksternalitas, seperti pendidikan, lingkungan,
dan monopoli.
Fungsi aktivis: menetapkan kebijakan industrial dan redistribusi kekayaan

Cerdas Spiritual: beraktualisasi diri melalui hati/kalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat
keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia.
Cerdas emosional dan sosial: beraktualisasi diri melalui interaksi sosial demokratis; empatik dan
simpatik; ceria dan percaya diri; menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara.
Cerdas intelektual: aktualisasi insan intelektual uang kritis, kreatif dan imajinatif
Cerdas kinestetik: beraktualisasi diri melalui olah raga dan praktik sehingga terampil.

Kompetitif:
Berkepribadian unggul dan suka akan keunggulan
Bersemangat juang tinggi
Mandiri
Pantang menyerah (gigih)
Pembangunan dan pembina jejaring
Bersahabat dengan perubahan
Inovatif dan menjadi agen perubahan
Produktif
Berorientasi global dan pembelajar sepanjang hayat

 Demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Kehidupan negara atau masyarakat di mana warganegara dewasa turut:


berpartisipasi melalui wakilnya yang dipilih;
pemerintahannya mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragama, berpendapat,
berserikat;
adanya pemerintahan mayoritas yang menghormati hak-hak kelompok minoritas;
masyarakat yang warga negaranya saling memberi perlakuan yang sama.

Mengapa Kehidupan yang Demokratis Itu Penting?

Partisipasi dalam Pembuatan Keputusan


Persamaan Kedudukan di depan Hukum
Distribusi Pendapatan Secara Adil
Subtantif Demokarsi merujuk pada bagaimana demokrasi dilakukan:

Protective democracy, melindungi rakyatnya dari tirani negara.


Developmental democracy, ditandai manusia sebagai mahluk posesif dan mahluk yang mampu
mengembangkan kekuasaan atau kemampuannya.
Participatory democracy, pentingnya partisipasi politik dalam sebuah demokrasi.

Develomental democracy, semua warganegara menikmati kemerdekaan dan pengembangan diri yang
sama dalam proses penentuan nasib sendiri bagi kebaikan bersama.

Ciri-ciri Negara Demokrasi

Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik;


Tingkat persamaan tertentu di antara warga negara.
Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh warga negara;
Adanya sistem perwakilan;
Sistem pemilihan kekuasaan mayoritas.

1. KONSEP KEKUASAAN
Kekuasaan di tangan rakyat, dibagi menjadi 4 (kekuasaan):

Kekuasaan legislatif: MPR, DPR, dan DPD


Kekuasaan eksekutif: Presiden
Kekuasaan inspektif: BPK dan DPR.
Kekuasaan yudikatif: MA dan MK

2. KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah, namun jika tidak memungkinkan diambil
melalui suara terbayak (voting)
KONSEP PENGAWASAN
Pengawasan dilakukan oleh seluruh warga negara yang secara formal oleh DPR.
KONSEP PARTISIPASI
Warga negara terlibat aktif dalam segala aspek kehidupan

Anda mungkin juga menyukai