Religius
Manusiawi
Bersatu
Demokratis
Adil
Sejahtera
Maju
Mandiri
Bebas KKN
Nilai agama
Nilai moral
Nilai kemanusiaan
Nilai budaya bangsa
Identitas Nasional
"Lebih dari 300 tahun kita didominasi oleh Belanda, namun hal itu tidak
menghancurkan budaya kita, dalam 30 tahun kita lepas dari dominasi itu, budaya kita
dalam kondisi krisis." (Mohammad Hatta)
Identitas (identity)
Terminologi: pengertian ciri-ciri, sifat-sifat khas atau jati diri yang melekat
pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan hal-hal lainnya.
Antropologi: sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran pribadi
sendiri, golongan sendiri, kelompok sendiri, komunitas sendiri, atau Negara
sendiri.
Nasional (nation)
IDENTITAS NASIONAL yaitu ciri atau sifat khas suatu bangsa yang
membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Unsur Budaya
Sejarah
Kebudayaan
Akal budi: saling menghormati, sopan santun, hormat pada orang tua,
melindungi yang muda, menjaga alam dan lingkungan.
Peradaban: Pancasila, demokrasi, koperasi, gotong royong, ramah tamah, cinta
damai. Pengetahuan: kapal laut Phinisi, prestasi ilmiah.
Suku Bangsa
Agama
Integrasi Nasional
Integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami hampir semua negara, termasuk
Indonesia, karena menyatukan orang-orang dengan segala perbedaan menjadi satu
entitas kebangsaan yang baru bukan hal yang muda. Begitu juga negara Indonesia
masih menghadapi persoalan bagaimana menyatukan penduduk yang plural untuk
menjadi satu entitas baru yang dinamakan bangsa Indonesia.
1. Integrasi nasional
2. Integrasi wilayah
3. Integrasi nilai
4. Integrasi elit-massa
5. Integrasi tingkah laku (tindakan integratif)
Howard Wriggins (1996) menyebut ada 5 pendekatan atau cara bagaimana para
Pemimpin politik mengembangkan integrasi bangsa yaitu sebagai berikut:
Negara
Negara pada hakikatnya adalah Organisasi Kekuasaan karena di dalam negara lah
terdapatnya pusat-pusat kekuasaan. Manusia cenderung menyalahgunakan kekuasaan,
kekuasan yang absolut atau mutlak sudah pasti akan disalahgunakan (Power tend to
corrupt, absolute power corrupts absolutely). -Lord Acton
Pengertian Negara
Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya
secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan dapat menetapkan tujuan-
tujuan dari kehidupan bersama.
o Thomas Hobbes
o John Locke
o Jean Jacques Rousseau
2. Teori Ketuhanan
3. Teori Kekuatan
Proses terbentuknya negara pada jaman modern sekarang bisa terbentuk dengan yaitu
cara:
Unsur-unsur Negara
Unsur-unsur negara yaitu sebagai berikut:
1. Wilayah
2. Penduduk
3. Pemerintahan
4. Kedaulatan
5. Pengakuan negara lain
Fungsi Negara
Secara umum negara-negara akan melaksanakan beberapa fungsi untuk mencapai apa
yang menjadi tujuan negara tersebut antara lain:
Melaksanakan penertiban
Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
Pertahanan
Menegakkan keadilan
Bentuk Negara
Bentuk negara dilihat dari cara pemilihan kepala negara:
1. Republik
2. Monarki
Perbedaan utama antara republik dan monarki adalah pada monarki, kepala negara
dijabat oleh seorang kaisar, sultan, raja atau ratu yang berkuasa secara turun temurun.
Sedangkan di sebuah republik, pemimpin dipilih oleh rakyatnya. Pada republik kepala
negara umumnya bergelar presiden.
Contoh negara yang saat ini menerapkan sistem monarki adalah: Inggris, Swedia,
Denmark, Norwegia, Spanyol, Saudi Arabia, Yordania, Oman, Maroko, Malaysia,
Brunai, Bahrain, Qatar, Jepang, Thailand, Kamboja dan Bhutan.
Contoh negara yang saat ini menerapkan sistem republik adalah: Indonesia, Filipina,
Singapura, Myanmar, Vietnam, China, Amerika Serikat, Perancis, Rusia, Jerman,
Portugal, Yunani, Italia, Turki dan Lebanon.
1. Serikat
1. Presidensial
2. Parlementer
Sistem Parlementer adalah sistem dimana parlemen memiliki peran yang
penting. Parlemen berwenang dalam mengangkat perdana menteri maupun
menjatuhkan pemerintahan berdasarkan mosi tidak percaya
Konstitusi
Istilah konstitusi dikenal dalam sejumlah bahasa, misalnya bahasa Prancis dikenal
dengan istilah constituer. Dalam bahasa Latin/Italia digunakan istilah constitutio,
dalam bahasa Belanda digunakan istilah constitutie. Dalam bahasa jerman dikenal
dengan istilah verfassung. Sedangkan dalam bahasa Arab digunakan istilah
masyrutiyah.
Konstitusi mengandung permulaan dari segala peraturan mengenai suatu negara atau
dengan kata lain pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan suatu
negara dan sebagai peraturan dasar mengenai pembentukan negara.
Pembagian Konstitusi (Hukum Dasar)
Hukum Tertulis
Sifat Konstitusi
Sifat konstitusi dibagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut:
1. Tertulis
Konstitusi tertulis berarti konstitusi yang ditulis dalam bentuk buku atau
serangkaian dokumen yang digabungkan dalam bentuk buku. Ini adalah
konstitusi yang secara sadar dibingkai dan diberlakukan. Ini diformulasikan
dan diadopsi oleh majelis konstituante atau dewan atau legislatif. Ini
menyediakan desain yang pasti dari lembaga pemerintah, organisasi, kekuatan,
fungsi dan hubungan antar mereka.
2. Tidak Tertulis
Konstitusi yang tidak tertulis adalah salah satu yang tidak disusun atau
disahkan oleh Majelis Konstituante dan bahkan tidak ditulis dalam bentuk
buku. Ini ditemukan dalam beberapa charter sejarah, hukum dan konvensi. Ini
adalah produk evolusi yang lambat dan bertahap. Pemerintah diatur dan
berfungsi sesuai dengan beberapa peraturan dan konvensi yang diselesaikan
dengan baik, tetapi tidak sepenuhnya tertulis.
3. Fleksibel
Konstitusi yang fleksibel adalah salah satu yang dapat dengan mudah diubah.
Beberapa ilmuwan politik menganjurkan pandangan bahwa konstitusi yang
fleksibel adalah hukum di mana hukum konstitusional dapat diubah dengan
cara yang sama seperti hukum biasa. Amandemen konstitusi disahkan dengan
cara yang sama dimana hukum biasa disahkan.
4. Rigid/kaku
Konstitusi yang Kaku adalah salah satu yang tidak dapat dengan mudah diubah.
Metode amandemennya sulit. Untuk mengubahnya, legislatif harus meloloskan
RUU amandemen oleh mayoritas yang spesifik. Untuk mengesahkan atau
mengamandemen undang-undang biasa, legislatif biasanya mengesahkan
undang-undang oleh mayoritas sederhana anggotanya. Konstitusi yang kaku
dianggap sebagai hukum tanah yang paling mendasar. Ini dianggap sebagai
kehendak dasar dari orang-orang yang berdaulat.