Anda di halaman 1dari 9

LATSAR CPNS ANGKATAN 72 TAHUN 2022

Nama : Umi Arifah, S.Ak.


NIP : 199710102022032011
Tugas : Resume Materi Wawasan Kebangsaan dan Analisa Isu Kontemporer
Contoh praktik kesiapsiagaan Bela Negara

WAWASAN KEBANGSAAN

Wawasan kebangsaan lahir Ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari
segala bentuk penjajahan. Dalam perkembangan perjuangan bangsa Indonesia, muncul
kesadaran bahwa perjuangan yang bersifat nasional, yakni perjuangan yang berlandaskan
persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia akan mempunyai kekuatan yang
nyata. Kesadaran tersebut diwujudkan dalam bentuk lahirnya pergerakan Budi Utomo pada
tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak awal sejarah perjuangan yang bersifat
nasional, yang kemudian disusul dengan lahirnya gerakan-gerakan kebangsaan di bidang
politik, perkonomian, Pendidikan, keseniaan, pers dan kewanitaan. Tekad perjuangan itu
ditegaskan dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Dalam perjalanan sejarah itu telah
timbul pula gagasan, sikap, dan tekad yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa serta
disemangati oleh cita-cita moral rakyat yang luhur.
Wawasan kebangsaan merupakan cara pandang kita sebagai bangsa Indonesia
dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri
bangsa dan kesadaran terhadap system nasional yang bersumber dari Pancasila, UUD RI
1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika yang bertujuan untuk memecahkan berbagai persoalan
yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan
sejahtera.
Dalam mengembangkan wawasan kebangsaan terdapar empat konsesus dasar
bebangsa dan bernegara. Yang pertama yaitu Pancasila, selain berfungsi seabagai landasan
bagi kokoh tegaknya negara dan bangsa, Pancasila juga berfungsi sebagai bintang pemandu,
sebagai ideologi nasional, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai perekat atau
pemersatu bangsa dan sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita
nasional. Kedua, Undang-Undang Dasar 1945, Undang-undang Dasar memiliki fungsi yang
khas yaitu membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa, sehingga penyelenggaraan
kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian diharapkan hak-hak warga
negara terlindungi. Ketiga yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki makna berbeda-beda
tetapi pada hakekatnya satu. Sebab meskipun secara keseluruhannya memiliki perbedaan
tetapi pada hakekatnya satu, satu bangsa dan negara Republik Indonesia.
Keempat yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keberadaan NKRI tidak
dapat dipisahkan dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena melalui
peristiwa tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan
kepada dunia luar (bangsa lain) bahwa sejak saat itu telah ada negara baru yaitu Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Adapun tujuan NKRI seperti tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea IV, meliputi:
a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia;
b. Memajukan kesejahteraan umum;
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan social.
Nilai wawasan kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan bangsa
memiliki enam dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu :
a. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan yang Maha Esa;
b. Tekad Bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka, dan
Bersatu;
c. Cinta akan tanah air dan bangsa;
d. Demokrasi atau kedaulatan rakyat;
e. Kesetiakawanan social;
f. Masyarakat adil dan makmur.
Asas wawasan kebangsaan merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi,
dipelihara, ditaati dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya
unsur/komponen pembentuk bangsa Indonesia (golongan/suku) terhadap kesepakatan
(commitment) Bersama. Adapun asas wawasan kebangsaan itu terdiri dari:
kepentingan/tujuan yang sama, solidaritas, keadilan, Kerjasama, kejujuran, dan kesetiaan
terhadap kesepakatan. Pada hakekatnya wawasan kebangsaan adalah keutuhan
nasional/nusantara, dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam
lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Berarti setiap warga negara dan aparatur
negara wajib berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan
demi kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh Lembaga negara.
ANALISA ISU KONTEMPORER
ASN dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal maupun internal yang
semakian lama menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar dapat menghadapi
pengaruh tersebut maka yang perlu menjadi focus perhatian adalah mulai membenahi diri
dengan segala kemampuan, kemudian mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki
dengan memperhatikan modal insani (manusia). Modal insani yang dimaksud, adalah istilah
modal atau capital dalam konsep modal manusia. Konsep ini pada intinya menganggap
bahwa manusia merupakan suatu bentuk modal yang tercermin dalam bentuk
pengetahuan, gagasan (ide), kreativitas, keterampilan, dan produktivitas kerja. Terdapat
enam komponen dari modal manusia yaitu:
1. Modal Intelektual yang merupakan perangkat yang diperlukan untuk
menemukan peluang dan mengelola perubahan organisasi melalui
pengembangan Sumber Daya Manusia.
2. Modal Emosional yaitu kemampuan dalam menyikapi perubahan ditentukan oleh
kecerdasan emosional. Kemampuan mengelola emosi denga baik akan
menentukan kesuksesan ASN dalam melaksanakan tugas, kemampuan dalam
mengelola emosi tersebut disebut juga sebagai kecerdasan emosi.
3. Modal sosial adalah jaringan Kerjasama di antara warga masyarakat yang
memfasilitasi pencarian solusi dari permasalahan ayng dihadapi.
4. Modal ketabahan adalah modal untuk sukses dalam kehidupan, baik dalam
kehidupan pribadi maupun kehidupan sebuah organisasi birokrasi.
5. Modal etika/moral sebagai kapasitas mental yang menentukan prinsip-prinsip
universal kemanusiaan harus diterapkan ke dalam tata-nilai, tujuan, dan
Tindakan kita atau dengan kata lain adalah kemampuan membedakan benar dan
salah.
6. Modal Kesehatan merupakan wadah untuk mendukung manifestasi semua
modal insani. Oleh karena itu Kesehatan adalah baagian dari modal manusia
agar dia bisa bekerja dan berpikir secara produktif.
Saat ini Indonesia sedang berhadapan dengan dilemma antara globalisasi dan etnik
nasionalisme yang harus disadari sebagai perubahan lingkungan strategis. Isu-isu strategis
kontemporer yang sedang dihadapi bangsa Indonesia diantaranya: Korupsi, narkoba,
terorisme, radikal dan radikalisme, money laundering, Proxy war.
Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana
korupsi beserta revisinya melalui Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 secara substansi
telah mengatur berbagai modus operandi tindak pidana korupsi sebgai tindak pidana formil,
mempeerluas pengertian pegawai negeri sipil sehingga pelaku korupsi tidak hanya
didefinisikan kepada orang perorangan tetapi juga pada korpporasi dan jenis penjatuhan
pidana yang dapat dilakukan hakim terhadap terdakwa tindak pidana korupsi adalah pidana
mati, pidana penjara, dan pidana tambahan. Peningkatan kasus tindak pidana korupsi di
Indonesia membuat pemerintah memberikan respon dengan terus melakukan perbaikan
dalam hal pengaturan tentang tindak pidana korupsi. Tidak hanya dalam hal perundang-
undangan nasional, bukti keseriusan pemerintah Indonesia dalam memerangi korupsi pada
tahun 2003 dengan turut berpartisipasi dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk
menentang Korupsi di dunia.
Di kalangan masyarakat luas dikenal istilah Narkoba atau NAPZA, dimana keduanya
mempunyai kandungan makna yang sama. Kedua istilah tersebut sama-sama digunakan
dalam dunia obat-obatan atau untuk menyebutkan suatu hal yang bersifat adiktif, yaitu
dapat mengakibatkan ketergantungan apabila disalahgunakan atau penggunanya tidak
sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter. Ancaman dari pada tindak pidana penyalahgunaan
dan peredaran gelap narkotika yang terjadi di Indonesia sudah pada tingkat yang
memperihatinkan, dan apabila digambarkan tingkat ancamannya sudah tidak pada tingkat
ancaman Minor, Moderat, ataupun Serius, tetapi sudah pada tingkat ancaman yang
tertinggi, yaitu tingkat ancaman Kritis. Hal tersebut terlihat dari luas persebaran tindak
pidana penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang terjadi hampir diseluruh
wilayah Negara Kesatuan Repubik Indonesia serta jumlah (kuantitas) barang bukti narkotika
yang disita dan berbagai jenis narkotika, dapat mangancam eksistensi dan
kelangsunganhidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Di dunia ini terorisme bukanlah hal baru, namun selalu menjadi aktual. Terorisme
merupakan kejahatan luar biasa yang menjadi musuh dunia karena nyawa manusia menjadi
korban, menganggu stabilitas keamanan, menghancurkan tatanan ekonomi dan
pembangunan, sehingga terorisme berdampak negatif terhadap masyarakat. Sejauh ini para
teroris berasal dari individu-individu yang masuk ke dalam suatu organisasi tertentu yang
tujuan awalnya berusaha melakukan perubahan sosial. Individu yang bergabung dalam
organisasi teroris adalah individu yang merasa dirinya termarginalisasi karena hidup dalam
kondisi yang sulit, tidak stabil secara ekonomi, hak-haknya terpinggirkan, dan suaranya tidak
didengarkan oleh pemerintah sehingga merasa menjadi kaum minoritas. Sebagai minoritas,
mereka merasakan krisis tersebut mengakibatkan rendahnya harga diri, memunculkan rasa
takut yang besar, frustasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan, hingga meningkatkan
prasangkan kaum minoritas terhadap mayoritas.
Isu lainnya yaitu radikal dan radikalisme. Istilah radikalisme diartikan sebagai
tantangan politik yang bersifat mendasar atau ekstrem terhadap tatanan yang sudah
mapan. Penyebaran radikalisme telah menginfiltrasi sebagai institusi social seperti rumah
ibadah, Lembaga Pendidikan, Lembaga keagamaan, Pendidikan tinggi, serta media massa.
Dari berbagai institusi sosial tersebut, media massa berandil besar karena hadir di setiap
waktu dan tempat serta tidak memandang kelas sosial dan usia. Kelompok teroris memakai
media massa sebagai wahana propaganda, rekruitmen, radikalisasi, pencarian dana,
pelatihan, dan perencanaan.
Selanjutnya yaitu Money laundering. Dalam Bahasa Indonesia terminologi money
laundering ini sering juga dimaknai dengan istilah “pemutihan uang” atau “pencucian uang”.
Kata launder dalam Bahasa Inggris berarti “mencuci”. Oleh karena itu sehari-hari dikenal
kata “laundry” yang berarti cucian. Dengan demikian uang ataupun harta kekayaan yang
diputihkan atau dicuci tersebut adalah uang/harta kekayaan yang berasal dari hasil
kejahatan, sehingga diharapkan setelah pemutihan atau pencucian tersebut, uang/harta
kekayaan tadi tidak terdeteksi lagi sebagai uang hasil kejahatan melainkan telah menjadi
uang/harta kekayaan yang halal seperti uang-uang bersih ataupun aset-aset berupa harta
kekayaan bersih lainnya. Untuk itu yang utama dilakukan dalam kegiatan money laundering
adalah upaya menyamarkan, menyembunyikan, menghilangkan atau menghapuskan jejak
dan asal-usul uang dan/atau harta kekayaan yang diperoleh dari hasil tindak pidana
tersebut.
Kemudian isu strategis lainnya yaitu proxy war. Di di era globalisasi saat ini, dimana
hanya negara-negara adikuasa yang mampu menjadi peran utamanya dengan
memanfaatkan negara-negara kecil sebagai objek permainan dunia (proxy war) dengan
mengeksploitasi sumber daya alamnya bahkan sampai dengan Ideologinya dengan
menanamkan faham-faham radikalisme, liberalisme, globalisme dll. Sehingga dapat memicu
terjadi gerakan separatis yang dapat memecah belah suatu bangsa demi tujuan dan
kepentingan negara-negara adikuasa. Proxy War adalah istilah yang merujuk pada konflik di
antara dua negara, di mana negara tersebut tidak serta-merta terlibat langsung dalam
peperangan karena melibatkan ‘proxy’ atau kaki tangan.
Kemampuan yang diperlukan dalam mengidentifikasi dan atau menetapkan isu yaitu:
kemmapuan environmental scanning, problem solving dan berpikir analysis. Teknik
mengenali isu melalui proses scan (issue scan ) diantaranya: media scanning, existing data,
knowledgeable others, public and private organizations, dan public at large.
Pendekatan yang dapat digunakan dalam analisis isu-isu kritikal adalah model
Pentahelix yang memiliki beberapa elemen yaitu: Government(G), Academics (A), Business
(B), Community (C), dan Media (M).
Beberapa alat bantu untuk menganalisis isu diantaranya: mind mapping, fishbone diagram,
analisis SWOT, table frekuensi, dan analisis kesenjangan.
Mind mapping merupakan Teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan
menggunakan citra visual dan prasarana gragis lainnya untuk membentuk kesan. Langkah-
langkah mind mapping yaitu:
1. Mulai dari bagian tengah
2. Menggunakan gambar atau foto
3. Menggunakan warna
4. Menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat
5. Membuat garis hubungan yang melengkung
6. Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis
7. Menggunakan gambar.
Fishbone diagram bertujuan memahami persoalan dengan memetakan isu berdasarkan
cabang-cabang terkait dengan menekankan pada hubungan sebab akibat. Prosedur
pembuatan fishbone diagram yaitu:
1. Menyepakati pernyataan masalah
2. Mengidentifikasi kategori-kaategori
3. Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara brainstorming
4. Mengkaji dan menyepakati sebab-sebab paling mungkin.
Analisis SWOT adalah suatu metoda analisis yang digunakan untuk menentukan dan
mengevaluasi, mengklarifikasi dan memvalidasi perencanaan yang telah disusun, sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman. Tahapan analisis SWOT yaitu:
1. Tahap pengumpulan data (matriks EFAS dan IFAS)
2. Tahap analisis (Matriks SWOT atau TOWS dan matriks internal eksternal)
3. Pengambilan keputusan.
Gap analisis adalah perbandingan kinerja actual dengan kinerja potensial atau yang
diharapkan. Metode ini merupakan alat evaluasi bisnis yang menitikberatkan pada
kesenjangan kinerja perusahaan saat ini dengan kinerja yang sudah ditargetkan sebelumnya.
Analisis kesenjangan juga mengidentifikasi Tindakan-tindakan apa saja yang diperlukan
untuk mengurangi kesenjangan atau mencapai kinerja yang diharapkan pada masa datang.
Selain itu, analisis ini memperkirakan waktu, biaya, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
mencapai keadaan perusahaan yang diharapkan.
PRAKTIK KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

Beberapa contoh perilaku bela negara lainnya yang selama ini telah dilakukan
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Bersikap disiplin
b. Mematuhi peraturan hukum yang berlaku
c. Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam masyarakat sekitar
d. Membayar pajak tepat pada waktunya
e. Menghargai adanya perbedaan antar sesame anggota masyarakat
f. Menghindarai korupsi, kolusi, dan nepotisme serta narkoba
g. Menggunakan produk dalam negeri
h. Menggunakan fasilitas yang diberikan oleh negara dengan sebaik-baiknya.

Saya merasa telah semaksimal mungkin berupaya untuk menerapkan perilaku bela negara
sesuai dengan kapabilitas saya sebagai seorang CPNS. Menurut saya bela negara tidak
melulu mengenai perang dan sebagainya. Akan tetapi bela negara dapat juga dimulai dari
bersikap disiplin dan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai