Anda di halaman 1dari 8

NAMA : RIZKY ANGEL FRADILA, A.Md.

KELOMPOK : 4 Golongan 2

RESUME AGENDA 1
WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan
kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI
Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang
dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.

Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari
berbagai ancaman.
Berikut nilai dasar bela negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019
tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara pasal 7 ayat (3) meliputi :
a. Cinta tanah air
Cinta tanah air adalah bentuk rasa cinta terhadap tanah kelahiran. Cinta tanah air
pastinya merupakan sikap yang penting untuk dimiliki setiap individu terhadap
bangsa dan negaranya. Cinta tanah air juga sering disebut dengan istilah
nasionalisme.
b. Sadar berbangsa dan bernegara
Sadar berbangsa dan bernegara adalah sadar bahwasanya kita berada di tempat yang
memiliki bahasa, agama, ideologi, budaya, dan/atau sejarah yang sama dan
mempunyai aturan-aturan baik dalam bidang politik, militer, ekonomi, sosial maupun
budaya yang diatur oleh Negara.
c. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara
Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara maksudnya perilaku dan perbuatan atau
tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
selalu bernaung dan berpedoman pada Pancasila.
d. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
Rela berkorban untuk bangsa dan negara adalah bersedia dengan ikhlas, senang hati,
dengan tidak mengharapkan imbalan dan mau memberikan sebagian yang dimiliki
sekalipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya.
e. Kemampuan awal bela negara
Kemampuan awal bela negara adalah potensi dan kesiapan tiap warga negara untuk
melakukan bela negara sesuai profesi dan kemampuannya di lingkungan masing-
masing.
Pembinaan Kesadaran Bela Negara adalah segala usaha, tindakan, dan kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan, pendidikan, dan/atau pelatihan kepada
warga negara guna menumbuhkembangkan sikap dan perilaku serta menanamkan nilai dasar
Bela Negara. Berikut ini adalah indikator nilai dasar bela negara yaitu :
1. Indikator cinta tanah air. Ditunjukannya dengan adanya sikap :
a. Menjaga tanah dan perkarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia.
b. Jiwa dan raganya bangga sebagai bangsa Indonesia
c. Jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya.
d. Menjaga nama baik bangsa dan negara.
e. Memberikan konstribusi pada kemajuan bangsa dan negara.
f. Bangga menggunakan hasil produk bangsa Indonesia
2. Indikator sadar berbangsa dan bernegara. Ditunjukkannya dengan adanya sikap :
a. Berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan, profesi maupun politik.
b. Menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara sesuai dengan
c. peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Ikut serta dalam pemilihan umum.
e. Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya.
f. Berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
3. Indikator setia pada Pancasila sebagai Ideologi Bangsa. Ditunjukkannya dengan adanya
sikap :
a. Paham nilai-nilai dalam Pancasila.
b. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
c. Menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara.
d. Senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila.
e. Yakin dan percaya bahwa Pancasila sebagai dasar negara.
4. Indikator rela berkorban untuk bangsa dan Negara. Ditunjukkannya dengan adanya
sikap :
a. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa
dan negara.
b. Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman.
c. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
d. Gemar membantu sesama warga negara yang mengalami kesulitan.
e. Yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negaranya tidak sia-sia.
5. Indikator kemampuan awal Bela Negara. Ditunjukkannya dengan adanya sikap:
a. Memiliki kecerdasan emosional dan spiritual serta intelijensia.
b. Senantiasa memelihara jiwa dan raga
c. Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan
Yang Maha Esa.
d. Gemar berolahraga.
e. Senantiasa menjaga kesehatannya.
Bela Negara dilaksanakan atas dasar kesadaran warga Negara serta keyakinan pada
kekuatan sendiri yang ditumbuhkembangkan melalui usaha Bela Negara. Usaha Bela Negara
bertujuan untuk memelihara jiwa nasionalisme Warga Negara dalam upaya pemenuhan hak dan
kewajibannya terhadap Bela Negara yang diwujudkan dengan Pembinaan Kesadaran Bela
Negara demi tercapainya tujuan dan kepentingan nasional, dengan sikap dan perilaku meliputi :
1. Cinta tanah air bagi ASN, diaktualisasikan dengan sikap dan perilaku, antara
lain :
a. Mencintai, menjaga dan melestarikan Linkungan Hidup.
b. Menghargai dan mengunakan karya anak bangsa
c. Menggunakan produk dalam negeri
d. Menjaga dan memahami seluruh ruang wilayah NKRI
e. Menjaga nama baik bangsa dan negara,
f. Mengenal wilayah tanah air tanpa rasa fanatismekedaerahan,
g. Selalu menempatkan produk industri kreatif/industri hiburan tanah air
sebagai pilihan pertama dan mendukung perkembangannnya.
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara bagi ASN, diaktualisasikan dengan sikap dan
perilaku, antara lain :
a. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
b. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
c. Memegang teguh prinsip netralitas ASN dalam setiap kontestasi politik, baik
tingkat daerah maupun di tingkat nasional.
d. Mentaati, melaksanakan dan tidak melanggar semua peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
menjadi pelopor dalam penegakan peraturan/perundangan di tengah-tenagh
masyarakat.
e. Menggunakan hak pilih dengan baik dan mendukung terselenggaranya pemilihan
umum yang mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proporsional,
professional, akuntabel, efektif dan efisien.
f. Berpikir, bersikap dan berbuat yang sesuai peran, tugas dan fungsi ASN.
g. Sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing ikut berpartisipasi menjaga
kedaulatan bangsa dan negara.
h. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
i. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier.
3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara bagi ASN, diaktualisasikan dengan sikap
dan perilaku, antara lain :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila.
b. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif.
c. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur.
d. Menjadi agen penyebaran nilai-nilai Pancasila di tengah-tengah masyarakat.
e. Menjadi contoh bagi masyarakat dalam pegamalan nilai-nilai Pancasila di tengah
kehidupan sehari-hari.
f. Menjadikan Pancasila sebagai alat perekat dan pemersatu sesuai fungsi
g. Mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kesempatan dalam konteks
kekinian.
h. Selalu menunjukkan keyakinan dan kepercayaan bahwa Pancasila merupakan
dasar Negara yang menjamin kelangsungan hidup bangsa.
i. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara bagi ASN, diaktualisasikan dengan
sikap dan perilaku, antara lain :
a. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
b. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa
dan Negara sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
c. Bersedia secara sadar untuk membela bangsa dan negara dari berbagai macam
ancaman.
d. Selalu berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional dan menjadi pionir
pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan nasional.
e. Selalu ikhlas membantu masyarakat dalam menghadapi situasi dan kondisi yang
penuh dengan kesulitan.
f. Selalu yakin dan percaya bahwa pengorbanan sebagai ASN tidak akan sia-sia.
5. Kemampuan awal Bela negara bagi ASN, diaktualisasikan dengan sikap dan
perilaku antara lain :
a. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
b. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
c. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
d. Selalu berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan mengembangkan wawasan
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Selalu menjaga kesehatan baik fisik maupun psikis dengan pola hidup sehat serta
menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
f. Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan
Yang Maha Esa.
g. Selalu menjaga kebugaran dan menjadikan kegemaran berolahraga sebagai gaya
hidup.
h. Senantiasa menjaga kesehatannya dan menghindarkan diri dari kebiasaan-
kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan.

ANALISIS ISU KONTEMPORER

Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yg dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi
pada masa mendatang, yg menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan
nasional, bencana alam, dll. Oleh sebab itu organisasi diminta untuk selalu siap mengatasi isu-
isu yg memungkinkan dapat membuat organisasi tersebut menjadi krisis. Isu juga sering di sebut
rumor, kabar burung, dan gosip.
Kontemporer yang dimaksud disini adalah sesuatu hal yang modern, yang eksis dan
terjadi dan masih berlangsung sampai sekarang, atau segala hal yang berkaitan dengan saat ini.
Dari definisi diatas kita bisa menyimpulkan bahwa isu-isu kontemporer adalah suatu
pokok persoalan yang terjadi pada masa sekarang atau menjadi trending topik pada saat ini jadi
solusi penyelesaian nya harus sesuai dengan masa sekarang yaitu masa modern.
Isu bisa menjadi strategis ketika pada kondisi / situasi / keadaan yang apabila tidak
diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak
dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat
dalam jangka panjang. Berikut ini adalah isu-isu strategis kontemporer , diantaranya :
1. Korupsi
2. Narkoba
3. Terorisme
4. Money Laundring atau Pencucian Uang
5. Proxy war
6. Kejahatan Mass Communication (Cyber Crime, Hate Speech, Dan Hoax)
Berikut ini adalah teknik-teknik analisis isu diantaranya:
1. Teknik tapisan isu
Alat bantu penetapan kriteria isu yang berkualitas banyak jenisnya, misalnya
menggunakan teknik tapisan dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria;
Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan.
a. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
b. Kekhalayakan artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
c. Problematik artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif, dan
d. Kelayakan artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Alat bantu tapisan lainnya misalnya menggunakan kriteria USG dari mulai sangat USG
atau tidak sangat USG.
a. Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
b. Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
akan ditimbulkan.
c. Growth: Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera.
2. Teknik Analisis Isu
Beberapa alat bantu menganalisis isu disajikan sebagai berikut:
a. Mind Mapping
Mind mapping adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan
citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan.
b. Fishbone Diagram
Pendekatan fishbone diagram juga berupaya memahami persoalan dengan
memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait. Namun demikian fishbone
diagram atau diagram tulang ikan ini lebih menekankan pada hubungan sebab
akibat, sehingga seringkali juga disebut sebagai Cause-and-Effect Diagram.
c. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu metoda analisis yang digunakan untuk menentukan
dan mengevaluasi, mengklarifikasi dan memvalidasi perencanaan yang telah
disusun, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Jenis-jenis isu berdasarkan dampaknya antara lain:


a) Defensive issues
Isu-isu yg cenderung memunculkan ancaman terhadap organisasi, karenanya organisasi
harus mempertahankan diri agar tidak mengalami kerugian reputasi.
b) Offensive issues
Isu-isu yang dapat digunakan untuk meningkatkan reputasi perusahaan/ organisasi.
Berikut ini isu-isu strategis makro , diantaranya:
1) Kompleksitas Manajemen ASN
a. Kualitas Pengembangan Kompetensi
b. Gap Kompetensi ASN
2) Isu Global
a. Daya Saing Global
b. AEC
c. World Class Bureaucracy
3) Tuntutan Nasional
a. KKN
b. Kepercayaan Publik
c. Akuntabilitas Publik
d. Inefisiensi Goverment
e. Pelayanan publik masih buruk
f. Implementasi Penuh UU ASN
Berikut ini isu-isu strategis makro , diantaranya:
1. Sumber daya manusia yang kompeten
2. Sumber daya manusia yang kompetitif
3. Sumber daya manusia yang berintegrasi

KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA


Kesiapsiagaan merupakan suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik
secara fisik, mental, maupun social dalam menghadapi situasi kerja yang beragam. Bela negara
adalah adalah kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga negara yang dilakukan secara ikhlas,
sadar dan disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang
baik secara fisik, mental, maupun social dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang
dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan sehari- hari di zaman sekarang di berbagai
lingkungan:
a) Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga. (lingkungan
keluarga).
b) Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan keluarga).
c) Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan pelatihan) Kesadaran untuk
menaati tata tertib pelatihan (lingkungan kampus/lembaga pelatihan).
d) Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam masyarakat (lingkungan
masyarakat).
e) Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama (lingkungan masyarakat).
f) Mematuhi peraturan hukum yang berlaku (lingkungan negara).
g) Membayar pajak tepat pada waktunya (lingkungan negara)
Kesiapsiagaan jasmani adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk melaksanakan
tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan efisien.
Kesehatan jasmani dapat juga didefinisikan sebagai kemampuan untuk menunaikan tugas
dengan baik walaupun dalam keadaan sukar, dimana orang dengan kesehatan jasmani yang
kurang tidak mampu untuk melaksanakan atau menjalaninya. Bentuk latihan yang dapat
dilakukan dalam kesiapsiagaan jasmani adalah :
 Lari12menit(Cooper Test)
 Pull up 10 kali (pria), dan Chining20 kali (perempuan)
 Sit up (35 kali/mnt utk pria dan 30 kali/mnt utk perempuan)
 Push up (35 kali/mnt utk pria dan 30 kali/mnt utk perempuan)
 Shutle Run (jarak 10 meter, 3 putaran maksimal 20 detik)
 Lari 2,4 km (maksimal 9 menit)
 Berenang (minimal 25 meter)
Kesiapsiagaan mental adalah kesiapsiagaan seseorang dengan memahami kondisi mental,
perkembangan mental,dan proses menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan sesuai dengan
perkembangan mental/jiwa (kedewasaan) nya, baik tuntutan dari dalam dirinya sendiri maupun
dari luar.
Kesehatan mental adalah sistem kendali diri yang bagus sebagai wujud dari kinerja sistem
limbik (cenderung ke emosi) dan sistem cortex prefrontalis (cenderung rasional) yang tepat.
Tanda kesehatan mental adalah kendali diri, yaitu kemampuan manusia utk selalu dpt
berpikir sehat dlm kondisi apapun (sistem cortex prefrontalis kendalikan sistem limbik).
Cara mengelola stress antara lain :
 Mengelola sumber stress
 Mengubah cara berpikir dan cara merespon stress
 Mengelola respon stress tubuh
Komponen Emosi Positif :
 Senang terhadap kebahagiaan orang lain.
 Menikmati dengan kesadaran bahwasegala sesuatu diciptakan atastujuan tertentu
(hikmah).
 Optimis akan pertolongan Tuhan.
 Bisa berdamai dengan keadaan sesulit/separah apapun.
 Mampu mengendalikan diri.
 Bahagia saat melakukan kebaikan
Komponen Makna Hidup:
o Menolong dengan spontan
o Memegang teguh janji
o Memaafkan (diri dan orang lain).
o Berperilaku jujur.
o Menjadi teladan bagi orang lain
o Mengutamakan keselarasan dan kebersamaan.

Manfaat kesiapsiagaan bela negara apabila kegiatan kesiapsiagaan belanegara dilakukan dengan
baik, maka dapat diambil manfaatnya antara lain:
1) Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturankegiatan lain.
2) Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesamarekan seperjuangan.
3) Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
4) Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotismesesuai dengan kemampuan diri.
5) Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendirimaupun kelompok dalam materi
Team Building.
6) Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu.
7) Berbakti pada orang tua, bangsa, agama.
8) Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalammelaksanakan kegiatan.
9) Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros,egois, tidak disiplin.
10) Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulianantar sesama.

Anda mungkin juga menyukai