Anda di halaman 1dari 7

RESUME MATERI MOOC

NAMA : dr. Nurfithri Alami


ANGKATAN : IX
NDH : 03
TANGGAL PEMBELAJARAN MANDIRI : 07 Maret 2023
AGENDA/MATERI : Agenda 1 – Kesiapsiagaan Bela Negara

RESUME HASIL PEMBELAJARAN MANDIRI


A. Kerangka Kesiapsiagaan Bela Negara
1. Konsep Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan bela negara adalah keadaan siap siaga seseorang baik
secara fisik, mental, dan sosial dalam menghadapi situasi kerja yang
didasari oleh kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar, serta
kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi kecintaan terhadap
NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat,
dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
2. Kesiapsiagaan Bela Negara Dalam Latsar CPNS
Bentuk kesiapsiagaan CPNS adalah kemampuan setiap CPNS untuk
memahami dan melaksanakan kegiatan olah rasa, olah pikir, dan olah tindak
dalam pelaksanaan kegiatan keprotokolan, pembinaan pola hidup sehat,
pembinaan dan latihan ketangkasan fisik, pembinaan mental yang. Hal ini
menjadi modal penguatan jasmani, mental dan spiritual dalam pelaksaaan
tugas CPNS yang memiliki fungsi utama sebagai pelaksana kebijakan publik
dan pelayan publik.Perilaku kesiapsiagaan akan muncul bila tumbuh
keinginan CPNS untuk memiliki kemampuan dalam menyikapi setiap
perubahan dengan baik.
Pada latsar CPNS, bela negara yang akan diaplikasikan adalah
penanaman jiwa kedisiplinan, mencintai tanah air (dengan menjaga
kelestarian hayati), menjaga aset bangsa, menggunakan produksi dalam
negeri, dan kegiatan fisik seperti:
a. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik
b. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental
c. Kegiatan baris-berbaris dan tata upacara
d. Keprotokolan
RESUME MATERI MOOC

e. Pemahaman dasar fungsi-fungsi intelijen dan badan pengumpul


keterangan
f. Kegiatan ketangkasan dan permainan dalam membangun tim
g. Kegiatan caraka malam dan api semangat bela negara (ASBN)
h. Membuat dan melaksanakan rencana aksi.
3. Manfaatan Kesiapsiagaan Bela Negara
a. Membentuk sikap disiplin
b. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas
c. Membentuk mental dan fisik yang Tangguh
d. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme
e. Melatih jiwa leadership
f. Membentuk iman dan taqwa
g. Berbakti pada orang tua, bangsa, agama
h. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu
i. Menghilangkan sikap negatif
j. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar
sesama.

B. Kemampuan Awal Bela Negara


1. Kesehatan Jasmani dan Mental
a. Kesehatan Jasmani
Kesehatan jasmani adalah kemampuan tubuh menyesuaikan fungsi
alat-alat tubuhnya dalam batas fisiologi terhadap keadaan lingkungan
dan/atau kerja fisik yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan.
Kesehatan jasmani salah satunya dipengaruhi oleh aktifitas fisik. Berbagai
aktifitas fisik memberi banyak manfaat bagi fisik maupun psikis.
Kebugaran jasmani dibutuhkan oleh ASN agar dapat menjalankan
setiap tugas dengan baik. Kebugaran ialah kemampuan seseorang
melakukan tugasnya dengan mudah, tanpa kelelahan berlebihan, dan
mempunyai cadangan tenaga untuk keperluan mendadak. Kebugaran
jasmani terdiri dari komponen kelompok yang berhubungan dengan
kesehatan (komposisi tubuh, fleksibilitas tubuh, kekuatan otot, daya tahan
RESUME MATERI MOOC

jantung paru, daya tahan otot) dan kelompok yang berhubungan dengan
keterampilan.
Pola hidup sehat mempengaruhi kebugaran jasmani. Kebiasaan dalam
pola hidup sehat yang dapat dilakukan yaitu: makan sehat, aktifitas sehat,
berpikir sehat, lingkungan sehat, dan istirahat sehat. Jasmani yang sehat
didapat karena melakukan aktifitas dan pola hidup sehat. Jika pola hidup
tidak sehat maka dapat muncul berbagai gangguan kesehatan jasmani,
misalnya psikosomatis dan penyakit orang kantoran.
b. Kesehatan Mental
Kesehatan mental dikaitkan dengan dinamika pikiran dan emosi
manusia. Kerja sama dinamis kedua sistem ini menjadi dasar dari
kesehatan mental dan spiritual manusia. Inti dari kesehatan mental
adalah sistem kendali diri yang bagus didapatkan dengan memelihara
kesehatan otak. Kesehatan otak dapat dibangun melalui kesehatan
jasmani, mental, sosial dan spiritual. Disinilah letak peranan kesehatan
jasmani, seperti makan, berolahraga dan rileksasi, harus mendapat
perhatian. Termasuk juga kemampuan mengelola stres.
Hubungan kesehatan jasmani, mental, sosial dan spiritual, dilakukan
secara neurobiologis oleh 2 (dua) sistem yaitu sistem 1 (limbik yang
mendominasi kinerja otak dan berfungsi merespon kejadian dengan
keputusan cepat) dan sistem 2 (cortex prefrontal bekerja secara lambat,
analitis, dan rasional).
Kesehatan berpikir berkaitan dengan kemampuan seseorang
menggunakan logika dan timbangan-timbangan rasional dalam
memahami dan mengatasi berbagai hal dalam kehidupan.
Kendali diri adalah kemampuan manusia untuk selalu dapat berpikir
sehat dalam kondisi apapun dan merupakan titik pertemuan antara
kesehatan mental dan kesehatan spiritual.
Tiga hal yang menjadi acuan dalam mengelola stres adalah sebagai
berikut: A (Anticipation), I (Identification), D (Developing). Dengan acuan
tersebut, dapat dilakukan tiga cara untuk mengelola stres: mengelola
sumber stres, mengubah cara berpikir, cara merespon stres, mengelola
respon stres tubuh.
RESUME MATERI MOOC

Emosi positif merupakan manifestasi spiritualitas berupa kemampuan


mengelola pikiran dan perasaan dalam hubungan intrapersonal sehingga
seseorang memiliki nilai-nilai kehidupan yang mendasari kemampuan
bersikap dengan tepat.
Makna hidup adalah manifestasi spiritualitas berupa penghayatan
intrapersonal yang bersifat unik, ditunjukkan dalam hubungan sosial yang
bermanfaat, menginspirasi dan mewariskan sesuatu yang bernilai bagi
kehidupan manusia.
2. Kesiapsiagaan Jasmani dan Mental
a. Kesiapsiagaan Jasmani
Kesiapsiagaan jasmani adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang
untuk melakuksanakan tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan
efisien. Kesiapsiagaan jasmani adalah serangkaian kemampuan jasmani
atau fisik yang dimiliki oleh seorang PNS atau CPNS, dengan memiliki
kesiapsiagaan jasmani maka akan diperoleh kebugaran mental atau
kesiapsiagaan mental, atau dapat dikatakan sehat Jasmani dan Rohani.
Manfaat kesiapsiagaan jasmani adalah: 1) Memiliki postur yang baik,
2) Memiliki ketahanan melakukan pekerjaan yang berat, 3) Memiliki
ketangkasan yang tinggi. Sasaran latihan kesiapsiagaan jasmani adalah
mengembangkan dan/atau memaksimalkan kekuatan fisik yang dapat
menghasilkan: tenaga, daya tahan, kekuatan, kecepatan, ketepatan,
kelincahan, koordinasi, keseimbangan, fleksibilitas. Tujuan latihan
kesiapsiagaan jasmani adalah untuk dapat bekerja lebih efektif dan
efisien.
Beberapa bentuk kesiapsiagaan fisik yang sering digunakan dalam
melatih kesiapsiagaan jasmani, yaitu: lari 12 menit, pull up/chining, sit up,
push up, shutle run, lari 2,4 km, dan berenang. Lamanya waktu latihan
sangat tergantung dari instensitas latihan. Tahap-tahap latihan: warm up
5 menit, latihan 15-25 menit, cooling down 5 menit. Beberapa langkah
sederhana yang dapat dilakukan untuk menjaga kesiapsiagaan jasmani
antara lain: makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, olahraga
teratur, konsumsi air putih yang banyak, buang air segera.
b. Kesiapsiagaan Mental
RESUME MATERI MOOC

Kesiapsiagaan mental adalah kesiapsiagaan memahami kondisi


mental, perkembangan mental, dan proses menyesuaikan diri terhadap
berbagai tuntutan sesuai dengan perkembangan mentalnya.
Gejala-gejala yang menunjukkan terganggunya kesiapsiagaan mental
antara lain pada segi: perasaan, pikiran, sikap perilaku, kesehatan
jasmani. Untuk meningkatkan kesiapsiagaan mental, maka hendaknya:
ikhlas dan bersyukur, berpikir positif dan bersikap sportif, percaya diri dan
memiliki semangat hidup, siap menghadapi tantangan, terbuka, tenang,
tidak emosi bila menghadapi masalah dan masih banyak lagi.
Seseorang yang memiliki kesiapsiagaan mental dapat: 1) Berperilaku
menurut norma-norma sosial yang diakui; 2) Mengelola emosi dengan
baik; 3) Mengembangkan berbagai potensi yang dimilik secara optimal; 4)
Mengenali resiko dari setiap perbuatan; 5) Menunda keinginan sesaat
untuk mencapai tujuan jangka panjang, dan 6) Menjadikan pengalaman
sebagai guru terbaik.
3. Etika, Etiket dan Moral
a. Etika
Etika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan
dan kesanggupan seorang secara sadar untuk mentaati ketentuan dan
norma kehidupan melalui tutur, sikap, dan perilaku yang baik serta
bermanfaat yang berlaku dalam suatu golongan, kelompok, dan
masyarakat serta pada institusi formal maupun informal.
b. Etiket
Etiket merupakan bentuk aturan tertulis maupun tidak tertulis mengenai
aturan tata krama, sopan santun, dan tata cara pergaulan dalam
berhubungan sesama manusia dengan cara yang baik, patut, dan pantas
sehingga dapat diterima dan menimbulkan komunikasi, hubungan baik,
dan saling memahami antara satu dengan yang lain. Ada 4 hal yang perlu
diperhatikan oleh ASN profesional yaitu: a) Berpenampilan yang rapi dan
menarik, b) Postur tubuh yang tepat, c) Kepercayaan diri yang positif, d)
Keterampilan komunikasi yang baik.
Bentuk etiket secara umum: etiket kerapihan diri dan tata cara
berpakaian, etiket berdiri, etiket duduk, etiket berjalan, etiket berkenalan
dan bersalaman, etiket berbicara, etiket dalam jamuan.
RESUME MATERI MOOC

c. Moral
Moral merupakan nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan
bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
4. Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah hasil pemikiran dan perbuatan yang diperoleh
manusia di tempat ia hidup dengan lingkungan alam sekitarnya untuk
memperoleh kebaikan. Kearifan Lokal dapat berupa ucapan, cara, langkah
kerja, alat, bahan dan perlengkapan yang dibuat manusia setempat untuk
menjalani hidup di berbagai bidang kehidupan manusia.
Keberadaan bentuk-bentuk kearifan lokal bagi masyarakat setempat yang
membuatnya adalah identitas atau jati diri bagi mereka. Dengan menjaga
dan melestarikan kearfian lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa
yang luhur dan terhormat tersebut merupakan sesuatu hal yang tidak bisa
terbantahkan lagi sebagai salah satu modal yang kita miliki untuk melakukan
bela negar

C. Rencana Aksi Bela Negara


1. Program Rencana Aksi Bela Negara
Rencana aksi bela negara sebagai bentuk penjabaran kegiatan bela
negara yang akan dilakukan baik Latsar CPNS.
2. Penyusunan Rencana Aksi Bela Negara
a. Tahap Pertama
Tahap ini dilakukan saat On Campus, dimana peserta Latsar CPNS
menyusun Rencana Aksi-nya yang terkait dengan seluruh rangkaian
kegiatan dan tidak terlepas dari nilai-nilai dasar bela negara dalam
kehidupan sehari-hari sesuai dengan siklus dalam lingkungan
penyelenggaraan diklat. Penyusunan rencana ini dilaksanakan saat
selesai mengikuti kegiatan pembelajaran pada Modul I, Modul II, dan
Modul III pada Agenda I Sikap Perilaku Bela Negara dan sebelum
memasuki kegiatan pembelajaran pada agenda selanjutnya.
b. Teknik Kedua
Tahapan ini dilakukan pada saat Off Campus, dimana peserta Latsar
CPNS kembali ke instansinya dalam kurun waktu dan tempat. Dalam
rangka menyusun Rencana Aksi Bela Negara selama off campus peserta
RESUME MATERI MOOC

Latsar CPNS, dapat menuliskan jenis kegiatan yang dilaksanakan di


instansinya sesuai tupoksi maupun tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan.

D. Kegiatan Kesiapsiagaan Bela Negara


1. Baris Berbaris dan Tata Upacara
2. Keprotokolan
3. Kewaspadaan Dini
4. Membangun Tim
5. Caraka Malam dan Api Semangat Bela Negara

Anda mungkin juga menyukai