Anda di halaman 1dari 10

JURNAL

MOOC PPPK
Massive Open Online Course
PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN
KERJA (PPPK)

Oleh:

Nama Guru: Endah Sulistyowati, S.Pd.


NIP: 199007172023212023
Golongan: IX
Jabatan: Ahli Pertama – Guru Kelas
Instansi: Pemerintah Kabupaten Rembang

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA (LAN) TAHUN 2023


AGENDA I
MODUL 1:
WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA

A. Pengertian Wawasan Kebangsaan


Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
B. Beberapa Titik Penting dalam Sejarah Bangsa Indonesia
1. 20 Mei 1908, puluhan anak muda berkumpul di aula Stovia mendirikan organisasi Boedi
Oetomo.
2. Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang
menggunakan istilah "Indonesia". Perhimpunan Indonesia diprakarsai oleh Sutan
Kasayangan dan R. N. Noto Suroto pada 25 Oktober 1908 di Leiden, Belanda.
3. Pada tanggal 30 April 1926 di Jakarta diselenggarakan “Kerapatan Besar Pemuda”, yang
kemudian terkenal dengan nama “Kongres Pemuda I”.
4. Pada 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Kedua dilaksanakan.
5. Pada 1 Maret 1945 dalam situasi kritis, Letnan Jendral Kumakici Harada, pimpinan
pemerintah pendudukan Jepang di Jawa, mengumumkan pembentukan BPUPKI.
6. PPKI terbentuk pada 7 Agustus 1945.
C. Empat Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara
1. Pancasila
2. Undang-Undang Dasar 1945
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
D. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
1. Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera Negara
adalah Sang Merah Putih.
2. Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 Undang-
Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa
yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa
persatuan yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban Bangsa.
3. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang
kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan
rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang
dicengkeram oleh Garuda.
4. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman.
E. Manajemen Pemerintahan Negara
1. Fungsi negara adalah melayani, mengayomi dan memberdayakan masyarakat.
2. Tugas negara adalah melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia.
3. Cita-cita/tujuan nasional adalah negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur.
NILAI-NILAI BELA NEGARA
A. Pengertian Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara
dari berbagai ancaman.
B. Hari Bela Negara
Hari Bela Negara ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 tahun
2006 tentang Hari Bela Negara tanggal 18 Desember 2006 dengan pertimbangan bahwa
tanggal 19 Desember 1948 merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia.
C. Nilai Dasar Bela Negara
Nilai dasar Bela Negara berdasarkan UU No 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3),meliputi :
a. cinta tanah air;
Indikator: menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia; bangga
sebagai bangsa Indonesia; jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya; menjaga nama
baik bangsa dan negara; bangga menggunakan hasil produk bangsa Indonesia.
b. sadar berbangsa dan bernegara;
Indikator: berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan, profesi maupun politik;
menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga negara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; ikut serta dalam pemilihan umum; berpartisipasi dalam
menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
Indikator: paham nilai-nilai dalam Pancasila; mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari; menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara;
mengembangkan nilai-nilai Pancasila.
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara;
Indikator: bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan
negara; siap membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman; berpartisipasi aktif dalam
Pembangunan Masyarakat.
e. kemampuan awal bela negara.
Indikator: memiliki kecerdasan emosional dan spiritual serta intelejensial; memelihara jiwa
dan raga; gemar berolahraga; bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan; dan menjaga
kesehatannya.
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
A. Umum
Tindakan administrasi pemerintahan (SANKRI) memiliki landasan idiil yaitu Pancasila.
Landasan konstitusionil, UUD 1945 sebagai sistem yang mewadahi peran Aparatur Sipil
Negara (ASN) Berdasarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang aparatur Sipil Negara
B. Makna Kesatuan dalam Sistem Penyelenggaraan Negara
Memahami secara benar makna kesatuan, diharapkan seluruh komponen bangsa Indonesia
memiliki pandangan, tekat, dan mimpi yang sama untuk terus mempertahankan dan
memperkuat kesatuan bangsa dan negara.
C. Bentuk Negara Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik. Negara kesatuan
Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan provinsi itu dibagi atas kabupaten
dan kota.
D. Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol ialah sebagai
berikut:
1) Perasaan senasib.
2) Kebangkitan Nasional
3) Sumpah Pemuda
4) Proklamasi Kemerdekaan
E. Prinsip-Prinsip Persatuan Dan Kesatuan Bangsa.
1) Prinsip Bhineka Tunggal Ika
2) Prinsip Nasionalisme Indonesia
3) Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab
4) Prinsip Wawasan Nusantara
5) Prinsip PersatuanPembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi
F. Nasionalisme
Ada tiga hal yang harus kita lakukan untuk membina nasionalisme Indonesia:
1. Mengembangkan persamaan diantara suku-suku bangsa penghuni nusantara
2. Mengembangka sikap toleransi
3. Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan diantara sesama bangsa Indonesia
Empat hal yang harus kita hidari dalam memupuk sermangat nasionalisme adalah:
1. Sukuisme, menganggap msuku bangsa sendiri paling baik.
2. Chauvinisme, mengganggap bangsa sendiri paling unggul.
3. Ektrimisme, sikap mempertahankan pendirian dengan berbagai cara kalau perlu dengan
kekerasan dan senjata.
4. Provinsialisme, sikap selalu berkutat dengan provinsi atau daerah sendiri
G. Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) Berdasarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan Pasal 11 UU ASN, tugas Pegawai ASN adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan kebijakan publik
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

MODUL 2 : ANALISIS ISU KONTEMPORER


Isu-Isu Strategis Kontemporer, meliputi :
1. Korupsi
2. Narkoba
3. Zat Adiktif
4. Terorisme dan Radikalisme
5. Money Laundring
6. Proxy War
7.
MODUL 3 : KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
A. Pengertian Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan Bela negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik
secara fisik, mental. Maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang
dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara Ikhlas dan sadar disertai kerelaan rela
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 untuk menjaga, merawat dan menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara.
B. Pengertian Aksi Nasional Bela Negara
Aksi Nasional Bela Negara adalah sinergi setiap warga negara guna mengatasi segala macam
ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dengan berlandaskan pada nilai-nilai luhur
bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan makmur.
C. Kemampuan Awal Bela Negara
Wujud Kemampuan bela negara yaitu memiliki :
1. Kesehatan jasmani dan mental
2. Kesiapsiagaan jasmani dan mental
3. Etika/Etiket dan Mental.

AGENDA II
Sebagai ASN hendaknya memiliki sikap BERAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif):
1. Berorientasi Pelayanan
Memberikan layanan yang bermutu tidak boleh berhenti ketika kebutuhan customer sudah
dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan diperbaiki agar mutu layanan yang
diberikan dapat melebihi harapan customer. Layanan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin, dan layanan hari esok akan menjadi lebih baik dari hari ini(doing something better
and better).” Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core
Values ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Materi modul ini diharapkan
dapat memberikan gambaran bagaimana panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang
semestinya dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya
bertugas, yang terdiri dari:
a. memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan; dan
c. melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu yang sangat
penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata
akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada
dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat.
3. Kompeten
Perilaku kompeten sebagaimana dalam uraian modul ini, diharapkan menjadi bagian
ecosystem pembangunan budaya instansi pemerintah sebagai instansi pembelajar
(organizational learning). Pada ujungnya, wujudnya pemerintahan yang unggul dan
kompetitif, yang diperlukan dalam era global yang amat dinamis dan kompetitif, sejalan
perubahan lingkungan strategis dan teknologi yang berubah cepat.
4. Harmonis
Keharmonisan dapat tercipta secara individu, dalam keluarga, lingkungan bekerja dengan
sesama kolega dan pihak eksternal, serta dalam lingkup masyarakat yang lebih luas.
Semoga kita semua dapat menerapkan dan meciptakan keharmonisan tersebut bersama
kolega rekan sejawat, saat memberikan pelayanan public, dan kehidupan bermasyarakat.
5. Loyal
Sikap loyal seorang ASN dapat tercermin dari komitmennya dalam melaksanakan
sumpah/janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi ASN sebagaimana ketentuan
perundang undangangan yang berlaku. Disiplin ASN adalah kesanggupan ASN untuk
menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 94
Tahun 2021 tentang Disiplin ASN.
6. Adapatif
Di sektor publik, budaya adaptif dalam pemerintahan ini dapat diaplikasikan dengan tujuan
untuk memastikan serta meningkatkan kinerja pelayanan publik. Adapun ciri-ciri
penerapan budaya adaptif dalam lembaga pemerintahan antara lain sebagai berikut:
a. Dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan;
b. Mendorong jiwa kewirausahaan;
c. Memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-ubah
7. Kolaboratif
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global yang dihadapi saat ini.
Banyak ahli merumuskan terkait tantangan-tantangan tersebut. Prasojo (2020)
mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi saat ini yaitu disrupsi di semua
kehidupan, perkembangan teknologi informasi, tenaga kerja milenal Gen Y dan Z, serta
mobilitas dan fleksibilitas.
AGENDA III

A. SMART ASN
Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam
melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif . Seorang pengguna
yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat,
melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Kompetensi literasi digital tidak hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media digital
saja, namun juga budaya menggunakan digital , etis menggunakan media digital , dan aman
menggunakan media digital.
 Tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital:
1. Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari madia konvensional ke media
digital.
2. Karakter media digital yang serba cepat dan serba instan, menyediakan kesempatan
tak terbatas dan big data, telah mengubah perilaku masyarakat dalam segala hal, mulai
dari belajar, bekerja, bertransaksi, hingga berkolaborasi.
3. Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi. Situasi pandemi COVID-
19 yang menyebabkan intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi,
sehingga memunculkan berbagai isu dan gesekan.
 Aman Bermedia Digital
Kompetensi keamanan digital merupakan kecakapan individual yang bersifat formal dan
mau tidak mau bersentuhan dengan aspek hukum positif. Secara individual, terdapat tiga
area kecakapan keamanan digital yang wajib dimiliki oleh pengguna media digital.
1. Memahami berbagai konsep dan mekanisme proteksi baik terhadap perangkat digital
maupun terhadap identitas digital dan data diri.
2. Empati agar pengguna media digital punya kesadaran bahwa keamanan digital bukan
sekadar
3. Afektif tentang perlindungan perangkat digital sendiri dan data diri sendiri, melainkan
juga menjaga keamanan pengguna lain sehingga tercipta sistem keamanan yang kuat.

B. MANAJEMEN ASN
 Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
Profesional, Memiliki Nilai Dasar Etika Profesi, Bebas dari Intervensi Politik, Bersih
dari praktik KKN
 PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
 PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat
berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan
tugas pemerintahan sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah dan ketentuan
perundang-undangan

FUNGSI DAN TUGAS ASN


a. Pelaksana Kebijakan Publik
Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan"
b. Pelayan Publik
Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas".
c. Perekat dan Pemersatu Bangsa
Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

KEWAJIBAN ASN
1. Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI
2. menjagapersatuan dan kesatuan bangsa
3. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
4. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab
6. Menunjukkan Integritas dan Keteladanan Dalam Sikap, Perilaku,Ucapan Dan Tindakan
Kepada Setiap Orang, Baik di Dalam Maupun di Luar Kedinasan
7. Menyimpan Rahasia Jabatan Dan Hanya Dapat Mengemukakan Rahasia Jabatan Sesuai
Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
8. Bersedia Ditempatkan Di Seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN


1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
4. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
5. tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya
untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
6. Memberika informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
7. Memberika informas secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan
8. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
9. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
10. memegang teguh nila dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
11. menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif, dan
efisien
12. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya

SISTEM MERIT
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik,
ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan

MANFAAT SISTEM MERIT BAGI ORGANISASI


1. Mendukung keberadaan Penerapan Prinsip Akuntabilitas
2. Dapat mengarahkan SDM utuk dapat mempertanggungjawabkan tugas dan fungsinya
3. instansi pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi
dan misinya

MANFAAT SISTEM MERIT BAGI PEGAWAI


1. Menjamin Keadilan dan ruang keterbukaan dlm perjalanan karir seorang pegawai
2. Memiliki Kesempatan yang sama untuk meningkatkan kualitas diri

Pegawai ASN berkedudukan dengan Peraturan Pemerintah sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari 17 Manajemen ASN pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.

Anda mungkin juga menyukai