Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

RESUME MATERI MOOC PPPK

2023
WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA

Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka


mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa dan
kesadaran terhadap system nasional yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun
1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang
dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, Makmur, dan
sejahtera.

A. Empat (4) Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara


1. Pancasila
Pancasila secara sistematik disampaikan oleh Ir Soekarno di depan sidang BPUPKI
pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila merupakan philosofische grandslag, suatu
fundament, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, merupakan landasan atau dasar
bagi negara merdeka yang didirikan. Selain berfungsi sebagai landasan bagi kokoh
tegaknya negara dan bangsa, Pancasila juga berfungsi sebagai bintang pemandu atau
Leitsta, sebagai ideologi nasional, sebagai pandangan hidup bangsa, sebegai perekat
atau pemersatu bangsa dan sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia dalam
mencapai cita-cita nasional.
2. Undang-Undang Dasar 1945
Dalam negara yang mendasarkan dirinya atas demokrasi konstitusional, Undang-
Undang Dasar memiliki fungsi yang khas, yaitu membatasi kekuasaan pemerintah
sedemikian rupa, sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-
wenang.
3. Bhinneka Tunggal Ika
Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat diuraikan Bhinna-Ika-
Tunggal-Ia berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu. Sebab meskipun secara
keseluruhannya memiliki perbedaan tetapi pada hakekatnya satu, satu bangsa, dan
negara republic Indonesia.
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari
peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Tujuan NKRI seperti tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, meliputi :
a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial

B. Bendera, Bahasa, Lambing Negara, serta Lagu Kebangsaan


1. Bendera NKRI yang selanjutnya disebut Bendera Negara adalah Sang Merah Putih
2. Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai Bahasa resmi negara dalam pasal 36
Undang-Undang Dasar NKRI Tahun 1945 bersumber dari Bahasa yang diikrarkan
dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai Bahasa persatuan yang
dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa.
3. Lambang Negara NKRI berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya menoleh lurus
ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher
Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengekeram
oleh Garuda.
4. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf
Supratman.

C. Manajemen Pemerintahan Negara


1. Cita-cita/ Tujuan nasional adalah Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil,
dan makmur
2. Tugas nasional adalah melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut
melaksanakan ketertiban dunia.
3. Fungsi Negara : MPR (Konstitusif), Presiden (Eksekutif dan Legislatif), DPR
(Legislatif), DPD (Legislatif), BPK (Auditif), MA (Yudikatif), MK (Yudikatif) 
melayani masyarakat, mengayomi masyarakat, dan memberdayakan masyarakat.
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai ancaman.
Nilai-nila dasar bela negara :
a. Cinta tanah air
b. Kesadaran berbangsa dan bernegara
c. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara
d. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
e. Kemampuan awal Bela Negara
ANALISIS ISU KONTEMPORER

1. PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS


Konsep perubahan
“Kita akan membuat kesalahan bila kita beranggapan bahwa masa depan adalah
kelanjutan masa lalu, sebab masa depan itu akan sangat berbeda dengan masa lalu. Kita
harus meninggalkan cara lam agar kita sukses menghadapi masa depan” (Charles Handy,
1997)
ASN perlu memahami fungsi dan tugas :
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
b. Memberikan pelayanan public yang profesional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia
Menjadi PNS yang profesional :
1. Mengambil tanggung jawab
2. Menunjukkan sikap mental positif
3. Mengutamakan keprimaan
4. Menunjukkan kompetensi
5. Memegang teguh kode etik

2. ISU-ISU STRATEGIS KONTEMPORER


Perubahan lingkungan strategik yang begitu cepat, massif, dan complicated saat
ini menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia dalam percaturan global untuk
meningkatkan daya saing sekaligus mensejahterakan kehidupan bangsa. Pada perubahan
ini perlu disadari bahwa globalisasi baik dari sisi positif apalagi sisi negative sebenarnya
adalah sesuatu yang tidak terhindarkan dan bentuk dari konsekuensi logis dari interaksi
peradaban antar bangsa.
Terdapat beberapa isu-isu strategis kontemporer yang telah menyita ruang public
harus dipahami dan diwaspadai serta menunjukkan sikap perlawanan terhadap isu-isu
tersebut. Isu-isu strategis kontemporer yang dimaksu yaitu : korupsi, narkoba, terorisme
dan radikalisme, tindak pencucian uang (money laundering), dan proxy war dan isu mass
communication dalam bentuk cyber crime, hate speech, dan hoax.
Strategi bersikap yang harus ditunjukkan adalah dengan cara-cara objektif dan
dapat dipertanggungjawabkan serta terintegrasi/ komprehensif. Oleh karena itu
dibutuhkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan,
sehingga dapat merumuskan alternative pemecahan masalah yang lebih baik dengan
dasar analisa yang matang.
KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

Kesiapsiagaan Bela Negara adalah sutu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun social dalam menghadapi situasi kerja yang
beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar
disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun
1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara.
Rumusan 5 nilai Bela Negara :
1. Cinta tanah air
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5. Kemampuan awal Bela Negara

Rencana Aksi Bela Negara


Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia
dan Negara dari berbagai ancaman.
Aksi nasional bela negara adalah sinergi setiap warga negara guna mengatasi
segala macam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dengan berlandaskan pada
nilai-nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan makmur.
BERORIENTASI PELAYANAN

Definisi pelayanan public sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik


adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks
ASN, yaitu 1) penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/ birokrasi, 2) penerima
layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sector privta, dan 3) kepuasan yang
diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan.
Dalam pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam rangka
penguatan budaya kerja menuju pemerintahan berkelas dunia, pemerintah telah
meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK merupakan akronim
dari berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif. Oleh karena tugas pelayanan publik yang sangat erat kaitannya dengan
pegawai ASN, sangatlah penting untuk memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai
Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya, yang dimaknai bahwa setiap ASN
harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
Citra positif ASN sebagai pelayan publik terlihat dengan perilaku melayani
dengan senyum, menyapa dan memberi salam, serta berpenampilan rapih, melayani
dengan cepat dan tepat waktu, melayani dengan memberikan kemudahan untuk memilih
layanan yang tersedia, serta melayani dengan kemampuan, keinginan, dan tekad
memberikan pelayanan yang prima.
Dalam lingkungan pemerintahan anyak factor yang mempengaruhi tumbuh dan
berkembangnya inovasi pelayanan publik, diantaranya komitmen dari pimpinan, adanya
budaya inovasi, dan dukungan regulasi. Adanya kolaborasi antara pemerintah, partisipasi
masyarakat, dan stake holders terkait lainnya perlu dibangun sebagai strategi untuk
mendorong tumbuh dan berkembangnya inovasi.
AKUNTABEL

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/


oragnisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN akuntabilitas adalah kewajiban
untuk mempertanggung jawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan public
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada public.
Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu akuntabilitas
adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas
membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas
memperbaiki kinerja. Akuntabilitas public memiliki tiga fungsi utama; pertama, peran
demokrasi; kedua, peran konstitusional; peran belajar.
Akuntabilitas dan integritas banyak dinyatakan oleh ahli administrasi negara
sebagai dua aspek yang sangat mendasar harus dimiliki dari seorang pelayan public.
Namun integritas memiliki keutamaan sebagai dasar seorang pelayan public untuk dapat
berpikir secara akuntabel. Kejujuran adalah nilai paling dasar dalam membangun
kepercayaan public terhadap amanah yang diembankan kepada setiap pegawai atau
pejabat negara.
Hal-hal yang penting diperhatikan dalam membangun lingkungan kerja yang
akuntabel adalah : 1) kepemimpinan, 2) transparansi, 3) integritas, 4) tanggung jawab
(responsibilitas), 5) keadilan, 6) kepercayaan, 7) keseimbangan, 8) kejelasan, 9)
konsistensi. Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sector public yang akuntabel, maka
mekanisme akuntabilitas harus mengandung 3 dimensi yaitu akuntabilitas kejujuran dan
hokum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.
Apparat pemerintah dituntut untuk mampu menyelenggarakan pelayanan yang
baik untuk public. Hal ini berkaitan dengan tuntutan untuk memenuhi etika birokrasi
yang berfungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat. Etika pelayanan public adalah
suatu panduan atau pegangan yang harus dipatuhi oleh para pelayan public atau birokrat
untuk menyelenggarakan pelayanan yang baik untuk public.
KOMPETEN

Situasi dunia saat inidengan cirinya yang disebut dengan vuca world, yaitu dunia
yang penuh gejolak (volatility) disertai penuh ketidakpastian (uncertainty). Factor Vuca
menuntut ecosystem organisasi terintegrasi dengan berbasis pada kombinasi kemampuan
teknikal dan generic, dimana setiap ASN dapat beradaptasi dengan dinamika perubahan
lingkungan dan tuntutan masa depan pekerjaan.
Prinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yakni seluruh aspek pengelolaan
ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, termasuk tidak
boleh ada perlakuan yang diskriminatif, seperti hubungan agama, kesukuan, dan aspek-
aspek primodial lainnya yang bersifat subjektif.
Pembangunan aparatur sesuai RPJMN 2020-2024 diharapkan menghasilkan
karakter birokrasi yang berkelas dunia yang dicirikan dengan beberapa hal yaitu
pelayanan public yang semakin berkualitas dan tata kelola yang semakin efektif dan
efisien.
Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan
perilaku kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan. Sesuai peraturan Menteri PANRB Nomor 38
Tahun 2017 tentang standar kompetensi ASN, kompetensi meliputi : 1) kompetensi
teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/ perilaku yang dapat diamati, diukur,
dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2) kompetensi
manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/ perilaku yang dapat diamati,
diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/ atau mengelola unit organisasi; 3)
kompetensi sosio kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/ perilaku yang
dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi, dan orinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap
pemegang jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi, dan
jabatan.
HARMONIS

Harmoni adalah kerja sama antara berbagai factor dengan sedemikian rupa hingga
factor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Suasana harmoni
dalam lingkungan bekerja akan membuat kita secara individu tenang, menciptakan
kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan
produktivitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.
Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504
pulau. Nama alternatif yang biasa dipakai adalah nusantara. Dengan populasi mencapai
270.203.917 jiwa pada tahun 2020, Indonesia menjadi negara berpenduduk terbesar
keempat di dunia. Indonesia juga dikenal karena kekayaan sumber daya alam, hayati,
suku bangsa dan budayanya. Kekayaan sumber daya alam berupa mineral dan tambang,
kekayaan hutan tropis dan kekayaan dari lautan di seluruh Indonesia.
Kebhinnekaan dan keberagaman suku bangsa dan budaya memberikan tantangan
yang besar bagi negara Indonesia. Beberapa potensi tantangan disharmonis dalam
masyarakat dapat dikelompokkan menjadi beberapa kondisi sebagai berikut : disharmonis
antarsuku, disharmonis antaragama, disharmonis antarras, disharmonis antargolongan.
Berdasarkan pandangan dan pengetahuan mengenai keanekaragaman bangsa dan
budaya, sejarah pergerakan bangsa dan negara, konsep dan teori nasionalisme berbangsa,
serta potensi dan tantangannya maka sebagai ASN harus memiliki sikap dalam
menjalankan peran dan fungsi pelayanan masyarakat. ASN bekerja dalam lingkungan
yang berbeda dari sisi suku, budaya, agama, dan lain-lain.
Penerapan sikap berperilaku yang menunjukkan ciri-ciri sikap harmonis, tidak
hanya berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja) namun juga berlaku bagi stakeholders
eksternal. Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan toleransi, empati, dan keterbukaan
terhadap perbedaan.
LOYAL

Loyal artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu
kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri
pada masa lalu. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai
kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita oragnisasi, dan lebih-lebih kepada NKRI.
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara, dengan panduan perilaku :
1. Memegang teguh ideology Pancasila, UUD 1945, setia kepada NKRI serta
pemerintahan yang sah.
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara, serta
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan
perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi,
nasionalisme dan pengabdian.
Secara umum, untuk menciptakan dan membangun rasa setia (loyal) pegawai terhadap
organisasi, hendaknya beberapa hal berikut dilakukan :
1. Membangun rasa kecintaan dan memiliki
2. Meningkatkan kesejahteraan
3. Memenuhi kebutuhan rohani
4. Memberikan kesempatan peningkatan karier
5. Melakukan evaluasi secara berkala
Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, pemerintah, dan
martabat pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara
daripada kepentingan sendiri, seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitasnya
terhadap bangsa dan Negara.
ADAPTIF
Adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).
Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya organisasi dimana ASN memiliki
kemampuan menerima perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan
dengan lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang berkesinambungan.
Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam mencapai tujuan
– baik individu maupun organisasi – dalam situasi apa pun. Salah satu tantangan
membangun atau mewujudkan individu dan organisasi adaptif tersebut adalah situasi
VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Hadapi Volatility dengan
vision, hadapi uncertainty dengan understanding, hadapi complexity dengan clarity, dan
hadapi ambiguity dengan agility.
Organisasi adaptif yaitu organisasi yang memiliki kemampuan untuk merespon
perubahan lingkungan dan mengikuti harapan stakeholder dengan cepat dan fleksibel.
Budaya organisasi merupakan factor yang sangat penting di dalam organisasi sehingga
efektivitas organisasi dapat ditingkatkan dengan menciptakan budaya yang tepat dan
dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Bila budaya organisasi telah disepakati
sebagai sebuah strategi perusahaan maka budaya organisasi dapat dijadikan alat untuk
meningkatkan kinerja. Dengan adanya pemberdayaan budaya organisasi selain akan
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Pembangunan organisasi yang tangguh menyangkut lima dimensi yang membuat
organisasi kuat dan imajinatif : kecerdasan organisasi, sumber daya, desain, adaptasi, dan
budaya.
KOLABORATIF

Kolaborasi adalah “value generated from an alliance between two or more firms
aiming to become more competitive bay developing shared routines” (Dyer and Singh,
1998). Kolaborasi pemerintahan adalah sebagai sebuah proses yang melibatkan norma
bersama dan interaksi saling menguntungkan antar factor governance. Kolaborasi
pemerintahan mencakup kemitraan institusi pemerintahan untuk pelayanan public.
Kriteria penting kolaborasi : forum yang diprakarsai oleh lembaga public dan
lembaga, peserta dalam forum termasuk actor nonstate, peserta terlibat langsung dalam
pengambilan keputusan dan bukan hanya ‘dikonsultasikan’ oleh agensi public, forum
secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif, forum ini bertujuan untuk membuat
keputusan dengan consensus (bahkan jika consensus tidak tercapai dalam praktik), dan
focus kolaborasi adalah kebijakan public dan manajemen.
Whole of government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sector dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan bersama dalam bidang pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan public. WoG juga dikenal sebagai pendekatan
netragency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait
dengan urusan-urusan yang relevan.
Praktek WoG antara lain : penguatan koordinasi antar lembaga, membentuk
lembaga koordinasi khusus, membentuk gugus tugas, koalisi social.
MANAJEMEN ASN

Adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional,


memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik KKN.
Fungsi ASN adalah : pelaksana kebijakan public, pelayan public, dan perekat &
pemersatu bangsa.
Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual
sesuatu yang sepatutnya dilaksanakan oleh ASN :
1. Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI

SMART ASN
5 Etika menggunakan social media
1. Pilah pilih pesan
2. Tetap kritis dan berpikir
3. Ingat sebutkan sumbernya
4. Perhatikan gaya Bahasa
5. Perjelas nama dan gambar akun

Anda mungkin juga menyukai