Anda di halaman 1dari 73

JURNAL MOOC PPPK 2022

NAMA : SRI RAHAYU RINA RACHMAWATI, S.Pd

NI PPPK : 197707032022212007

INSTANSI : SD NEGERI 01 PETANJUNGAN

Agenda Judul Modul


No. Hari / Tanggal Materi Resume Materi Soal Evaluasi Jawaban Soal Evaluasi Ket.
Ke- Pembelajaran

1 Selasa, 27 - Sambutan Materi Kebijakan Mempersiapkan SDM ASN untuk - -


September 2022 Kepala LAN RI menyongsong masa depan yang
bersih, kompeten dan profesional
- Sambutan Kebijakan Value ASN untuk menyongsong masa - -
Deputi Pengembangan depan yang lebih baik dengan cara
Kebijakan Kompetensi ASN salah satunya berifikir inofativ
Pengembangan
Kompetensi
ASN LAN RI
- Sambutan Manajemen Pembelajaran MOOC PPPK ada 3 - -
Kepala Pusat Penyelenggaraan bagian (sikap/prilaku bela negara,
Pembinaan PPPK Nilai2 core Value Didalam
Program dan penyelengaraan pemerintahan,
Kebijakan kedudukan PPPK didalam
Pengembangan pemerintahan)
Kompetensi
ASN LAN RI
2 Rabu, 28 1 Wawasan Wawasan Wawasan Kebangsaan adalah cara 1. Menurut anda, apakah urgensi ASN
September 2022 Kebangsaan Kebangsaan pandang bangsa Indonesia dalam harus berwawasan kebangsaan
dan Nilai-nilai rangka sehingga
Bela Negara mengelola kehidupan berbangsa dan menjadi bagian kompetensi ASN ?
bernegara yang dilandasi oleh jati 2. Uraikan secara singkat sejarah
diri bangsa pergerakan kebangsaan Indonesia !
(nation character) dan kesadaran 3. Menurut anda, apakah relevansi 4
terhadap sistem nasional (national konsensus dasar kehidupan berbangsa
system) yang dan
bersumber dari Pancasila, UUD NRI bernegara dalam mewujudkan
Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka profesionalitas ASN ?
Tunggal Ika,
guna memecahkan berbagai
persoalan yang dihadapi bangsa dan
negara demi
mencapai masyarakat yang aman,
adil, makmur, dan sejahtera.
Nilai-Nilai bela Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1. Menurut anda, apakah nilai-nilai
Negara 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan dasar Beala Negara masih relevan saat
Sumber ini ?
Daya Nasional untuk Pertahanan 2. Jelaskan menurut pendapat anda,
Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar ancaman yang paling mungkin terjadi
Bela Negara saat ini
meliputi : dan mengancam eksistensi NKRI ?
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai
ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan
negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara.
Sistem Konstitusi atau UUD, yang bagi 1. Jelaskan kedudukan Pancasila dalam
Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia konteks penyelenggaraan
negara kesatuan disebut UUD negaraIndonesia
Republik 1945 hasil Amandemen I, II, III dan IV 2. Jelaskan kedudukan UUD Negara
Indonesia terakhir pada tahun 2002 (UUD Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
1945) konteks penyelenggaraan negara
merupakan hukum dasar tertulis dan Indonesia
sumber hukum tertinggi dalam 3. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung
hierarkhi dalam Pembukaan UUD Negara
peraturan perundang-undangan Republik
Republik Indonesia. Atas dasar itu, Indonesia Tahun 1945
penyelenggaraan 4. Jelaskan kedudukan batang tubuh
negara harus dilakukan untuk dari UUD Negara Republik Indonesia
disesuaikan dengan arah dan Tahun
kebijakan 1945
penyelenggaraan negara yang 5. Jelaskan kedudukan dan peran ASN
berlandaskan Pancasila dan dalam mewujudkan persatuan dan
konstitusi negara, yaitu kesatuan
UUD 1945. Bangsa Indonesia
3 Kamis, 29 1 Analisis Isu Perubahan Ada enam komponen modal Insani - -
September 2022 Kontemporer lingkungan dalam menghadapi perubahan
startegis lingkungan strategis (Ancok, 2002),
yaitu :
1.Modal Intelektual
2. Modal Emosional
3. Modal Sosial
4. Modal ketabahan (adversity)
5. Modal etika/moral
6. Modal Kesehatan (kekuatan)
Fisik/Jasmani
Isu-isu startegis Isu-isu Strategis Kontemporer : - -
kontemporer 1. korupsi
2. Narkoba
3. Terorisme/radikalisme
4. Money Loundring
5. Proxy war
6. Kejahatan Mass Communication
(Cyber Crime, Hate Speech, Dan
Hoax)

Teknik Analisis Isu Teknik-Teknik Analisis Isu : - -


1. Teknik Tapisan Isu,
teknik tapisan dengan menetapkan
rentang penilaian (1-5) pada kriteria;
Aktual, Kekhalayakan, Problematik,
dan Kelayakan.
2. Teknik Analisis Isu : teknik
mapping, Fishbone diagram, anaisis
swot
3. Analisis Kesenjangan atau Gap
Analysis : Gap Analysis adalah
perbandingan kinerja aktual dengan
kinerja potensial atau yang
diharapkan.
4 Jum'at 30 1 Kesiapsiagaan Kerangka Bentuk kesiapsiagaan bela negara - -
September 2022 Bela Negara Kesiapsiagaan adalah
Bela Negara kemampuan setiap PNS/PPPK untuk
memahami dan melaksanakan
kegiatan olah rasa, olah pikir, dan
olah tindak dalam pelaksanaan
kegiatan keprotokolan yang di
dalamya meliputi pengaturan tata
tempat, tata upacara (termasuk
kemampuan baris berbaris dalam
pelaksaan tata upacara sipil dan
kegiatan
apel), tata tempat, dan tata
penghormatan yang berlaku di
Indonesia sesuai peraturan
perundangan-undangan yang
berlaku.
Kemampuan awal Kemampuan awal bela negara, yaitu - -
bela negara : Kesehatan Jasmani dan Mental;
Kesiapsiagaan Jasmani dan Mental;
Etika, Etiket dan Moral; serta
Kearifan Lokal.
Rencana aksi bela A. Program Rencana Aksi bela - -
negara Negara ( berupa tabel)
B. Penyususnan Rencana Aksi Bela
Negara : dilakkan 2 Tahap, yaitu:
tahap 1, Tahapan ini dilakukan pada
saat On Campus, dan
tahap 2 , Tahapan ini dilakukan pada
saat Off Campus,
Kegiatan Kesiapan Kesiapsiagaan Bela negara - -
kesiapsiagaan bela Yaitu diantaranya :
negara A. Baris Berbaris dan Tata Upacara
B. Keprotokolan
C. Kewaspadaan Diri
D. Membangun Tim
E. Caraka Malam dan Api Semangat
Bela Negara
5 Sabtu, 01 Oktober 2 Beorientasi Konsep pelayanan Ada tiga unsur penting dalam Soal Pilihan Ganda : Materi Pokok 1. 1.B 2.C 3.C 4. B 5.A
2022 Pelayanan Publik pelayanan publik khususnya dalam Konsep Pelayanan Publik (Halaman 30- 6.C 7.C 8.D 9.B 10.A
konteks ASN, yaitu 1) penyelenggara 33)
pelayanan publik yaitu
ASN/Birokrasi, 2) penerima layanan
yaitu masyarakat, stakeholders,
atau sektor privat, dan 3) kepuasan
yang diberikan dan/atau diterima
oleh penerima layanan.

Berorientasi Dalam lingkungan pemerintahan Soal Pilihan Ganda : Materi Pokok 2. 1.C 2.B 3.D 4.D 5.A
Pelayanan banyak faktor yang mempengaruhi Berorientasi pelayanan (Halaman 47-50) 6.C 7.B 8.A 9.A 10.B
tumbuh dan berkembangnya inovasi
pelayanan publik,
diantaranya komitmen dari
pimpinan, adanya budaya inovasi,
dan dukungan regulasi. Adanya
kolaborasi antara pemerintah,
partisipasi masyarakat, dan
stakeholders terkait lainnya perlu
dibangun sebagai strategi untuk
mendorong tumbuh dan
berkembangnya inovasi.
6 Minggu, 02 2 Akuntabel Potret Pelayanan Tugas berat Anda sebagai ASN a. Banyak perbaikan yang terjadi di
Oktober 2022 Publik Negeri Ini adalah ikut menjaga bahkan ikut layanan publik yang bisa
berpartisipasi dalam proses menjaga ditemukan di keseharian Anda, pilihlah
dan meningkatkan salah satu kasus yang
kualitas layanan tersebut. Karena, pernah Anda alami, dan tulislah
bisa jadi, secara aturan dan payung perubahan/perbaikan yang
hukum sudah memadai, namun, terjadi dari kondisi sebelumnya.
secara pola pikir dan b. Masih ada beberapa layanan publik
mental, harus diakui, masih butuh yang belum berubah dari
usaha keras dan komitment yang versi buruknya, pilihlah salah satu
ekstra kuat. layanan yang Anda ketahui
masih belum berubah tersebut, dan
tuliskan harapan perubahan
yang Anda inginkan.
c. Lihatlah video unik pada tautan ini
yang berakting terkait
sebuah layanan yang sudah berubah
dari bentuk
selebelumnya:
https://www.instagram.com/reel/CX3O
a0rJoQ7/?utm_mediu
m=share_sheet dan tuliskan pendapat
Anda.

Konsep Aspek - Aspek akuntabilitas 1. Dalam hal penyelenggaraan


Akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut pemerintahan, sering kita
yaitu akuntabilitas adalah sebuah dengan istilah kata responsibilitas dan
hubungan, akuntabilitas berorientasi akuntabilitas. Kedua kata tersebut
pada hasil, akuntabilitas mempunyai arti dan makna yang
membutuhkan adanyalaporan, berbeda. Apa yang membedakan antara
akuntabilitas memerlukan responsibilitas dan akuntabilitas
konsekuensi, serta akuntabilitas dilihat dari pengertiannya? Dan berikan
memperbaiki kinerja. pendapat anda
terkait konsep responsibiltas dan
akuntabilitas tersebut?
2. Bacalah kembali pembuka Bab II yang
dikutip dari Laporan
Tahun 2020 Ombudsman Republik
Indonesia, menurut
Anda, bagaimana kasus itu bila dilihat
dari konteks Akuntabilitas?
3. Dalam hal pelayanan publik, masih
sering diketemukan
keluhan dari masyarakat terhadap
kinerja pelayan publik.
Masyarakat merasakan kinerja yang
lambat, berbelit-belit,
maupun tidak efisien ketika berhadapan
dengan pelayan
publik ataupun birokrasi publik. Padahal
sejatinya sebagai
abdi negara, birokrasi publik harus
memberikan pelayanan
yang baik kepada masyarakat, Menurut
anda, seberapa
penting nilai-nilai akuntabilitas publik
jika dikaitkan dengan
fenomena tersebut? Jelaskan.

Panduan Prilaku Hal-hal yang penting diperhatikan 1. Studi kasus hal 46 2.


Akuntabel dalam membangun lingkungan kerja Mengisi Tabel hal 48
yang akuntabel adalah: 1)
kepemimpinan, 2)transparansi, 3)
integritas, 4) tanggung jawab
(responsibilitas), 5) keadilan, 6)
kepercayaan, 7)keseimbangan, 8)
kejelasan, dan 9) konsistensi.
Akuntabel dalam Ada 2 jenis umum konflik 1. Studi kasus hal 61 2.
Konteks kepentingan yaitu Mengisi Tabel hal 63
Organisasi keuangan(Penggunaan sumber daya
Pemerintahan lembaga termasuk dana, peralatan
atau sumber daya aparatur untuk
keuntungan pribadi) dan non-
keuangan (Penggunaan posisi atau
wewenang untuk membantu diri
sendiri dan /atau orang lain).

7 Senin, 03 Oktober 2 Kompeten Tantangan • Implikasi VUCA menuntut Soal Evaluasi 1. B 2. B 3. A,B,C,
2022 Lingkungan diantaranya penyesuaian proses SALAH SEMUA,
Strategis bisnis, karakter dan tuntutan keahlian BENAR SEMUA,
baru. SALAH SEMUA,
• Adaptasi terhadap keahlian baru BETUL SEMUA,
perlu dilakukan setiap waktu, sesuai BENAR SEMUA,
kecenderungan kemampuan BNAR SEMUA
memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi dalam meningkatkan
kinerja organisasi lebih lambat,
dibandikan dengan tawaran
perubahan teknologi itu sendiri.
• Perilaku ASN untuk masing-masing
aspek BerAkhlak sebagai berikut:
Berorientasi Pelayanan:
a. Memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat
diandalkan;
b. Melakukan perbaikan tiada henti.
Akuntabel:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi;
b. Menggunakan kelayakan dan
barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan
efesien.
Kompeten:
a. Meningkatkan kompetensi diri
untuk mengjawab tantangan yang
selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik. Harmonis:
a. Menghargai setiap orang apappun
latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain;
b. Membangun lingkungan kerja
yang kondusif.

Loyal:
a. Memegang teguh ideology
Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun
1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesame ASN,
pimpinan, insgansi, dan negara;
c. Menjaga rahasia jabatan dan
negara. Adaptif:
a. Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan
mengembangakkan kreativitas;
b. Bertindak proaktif. Kolaboratif:
a. Memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkanersama nilai tambah;
c. Menggaerakkan pemanfaatan
berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.
Kebijakan · Prinsip pengelolaan ASN yaitu Berikan alasan untuk masing- 1. untuk menghasilkan
Pembangunan berbasis merit, yakni seluruh aspek masing pernyataan di bawah ASN yang
Aparatur pengelolaan ASN harus memenuhi ini:Berikan alasan untuk masing- profesionaldan
kesesuaian kualifikasi, kompetensi, berintegritas dengan
masing pernyataan di bawah ini:
dan kinerja, termasuk tidak boleh ada menempatkan mereka
perlakuan yang diskriminatif, seperti pada jabatan-jabatan
hubungan agama, kesukuan atau 1. Prinsip pengelolaan ASN yaitu pemerintah sesuai
aspek-aspek primodial lainnya yang berbasis merit, yaknii seluruh kompetensinya,
bersifat subyektif.Pembangunan aspek pengelolaan ASN harus pemberian kompensasi
Apartur sesuai Rencana memenuhi kesesuaian kualifikasi, yang layak, dan adil,
Pembangunan Jangka Menengah kompetensi, dan kinerja, termasuk mengembangkan
Nasional (RPJMN) 2020-2024, tidak boleh ada perlakuan yang kemampuan ASN
diharapkan menghasilkan karakter diskriminatif, seperti hubungan dengan bimbingan diklat
birokrasi yang berkelas dunia (world dan melindungi karier
agama, kesukuan atau aspek-aspek
class bureaucracy), yang dicirikan ASN dari politisasi.
dengan beberapa hal, yaitu pelayanan primodial lainnya yang bersifat 2.pemerintah reformasi
publik yang semakin berkualitas dan subyektif. Jelaskan secara ringkas, masih menghadapi
tata kelola yang semakin efektif dan mengapa sistem merit tersebut tantangan yang semakin
efisien. Terdapat 8 (delapan) penting dalam pengelolaan ASN? kompleks. Ini terjadi
karakateristik yang dianggap relevan 2. Pembangunan Apartur sesuai karena perubahan besar
bagi ASN dalam menghadapi Rencana Pembangunan Jangka terutama yang
tuntutan pekerjaan saat ini dan Menengah Nasional (RPJMN) disebabkan oleh
kedepan. Kedelapan karakterisktik 2020-2024, diharapkan desentralisasi,
tersebut meliputi: integritas, demokratisasi,
menghasilkan karakter birokrasi
nasionalisme, profesionalisme, globalisasi dan revolusi
wawasan global, IT dan Bahasa yang berkelas dunia (world class teknologi informasi. 3.
asing, hospitality, networking, dan bureaucracy), yang dicirikan untuk menciptakan
entrepreneurship. dengan beberapa hal, yaitu Smart ASN Menuju
pelayanan publik yang semakin Birokrasi 4.0.
berkualitas dan tata kelola yang dipublikasikan 09
semakin efektif dan efisien. Agustus 2019 dalam
Jelaskan secara ringkas, mengapa menpan.go.id). Profil
pembangunan birokrasi berkelas ASN tersebut sejalan
dengan lingkungan
dunia tersebut penting?
global dan era digital,
3. Terdapat 8 (delapan) termasuk pembangunan
karakateristik yang dianggap aparatur 2020-2024,
relevan bagi ASN dalam mewujudkan birokrasi
menghadapi tuntutan pekerjaan berkelas dunia.
saat ini dan kedepan. Kedelapan
karakterisktik tersebut meliputi:
integritas, nasionalisme,
profesionalisme, wawasan global,
IT dan Bahasa asing, hospitality,
networking, dan entrepreneurship.
Jelaskan secara ringkas, mengapa 8
(delapan) karakteristik i ini
penting bagi ASN?
Pengembangan 1. Konsepsi kompetensi adalah 1. Konsepsi kompetensi adalah 1. B 2. B 3. B 4. B 5, B
Kompetensi meliputi tiga aspek penting berkaitan meliputi tiga aspek penting
dengan perilaku kompetensi meliputi berkaitan dengan perilaku
aspek pengetahuan, keterampilan,
kompetensi meliputi aspek
dan sikap yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan. 2. Sesuai pengetahuan, keterampilan, dan
Peraturan Menteri PANRB Nomor sikap yang diperlukan dalam
38 Tahun 2017 tentang Standar pelaksanaan peranan jabatan (B –
Kompetensi ASN, kompetensi S).
meliputi: 1) Kompetensi Teknis 2. Sesuai Peraturan Menteri
adalah pengetahuan, keterampilan, PANRB Nomor 38 Tahun 2017
dan sikap/perilaku yang dapat tentang Standar Kompetensi ASN,
diamati, diukur dan dikembangkan kompetensi meliputi: 1)
yang spesifik berkaitan dengan
Kompetensi Teknis adalah
bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi
Manajerial adalah pengetahuan, pengetahuan, keterampilan, dan
keterampilan, dan sikap/perilaku sikap/perilaku yang dapat diamati,
yang dapat diamati, diukur, diukur dan dikembangkan yang
dikembangkan untuk memimpin spesifik berkaitan dengan bidang
dan/atau mengelola unit organisasi; teknis jabatan; 2) Kompetensi
dan 3) Kompetensi Sosial Kultural Sosial Kultural adalah
adalah pengetahuan, keterampilan, pengetahuan, keterampilan, dan
dan sikap/perilaku yang dapat sikap/perilaku yang dapat diamati,
diamati, diukur, dan dikembangkan
diukur, dikembangkan untuk
terkait dengan pengalaman
berinteraksi dengan masyarakat memimpin dan/atau mengelola
majemuk dalam hal agama, suku dan unit organisasi; dan 3) Kompetensi
budaya, perilaku, wawasan Manajerial adalah pengetahuan,
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, keterampilan, dan sikap/perilaku
emosi dan prinsip, yang harus yang dapat diamati, diukur, dan
dipenuhi oleh setiap pemegang dikembangkan terkait dengan
Jabatan untuk memperoleh hasil pengalaman berinteraksi dengan
kerja sesuai dengan peran, fungsi dan masyarakat majemuk dalam hal
Jabatan. 3. Pendekatan
agama, suku dan budaya, perilaku,
pengembangan dapat dilakukan
dengan klasikal dan non-klasikal, wawasan kebangsaan, etika, nilai-
baik untuk kompetensi teknis, nilai, moral, emosi dan prinsip,
manajerial, dan sosial yang harus dipenuhi oleh setiap
kultural.3. Pendekatan pemegang Jabatan untuk
pengembangan dapat dilakukan
memperoleh hasil kerja sesuai
dengan klasikal dan non-klasikal,
baik untuk kompetensi teknis, dengan peran, fungsi dan Jabatan
manajerial, dan sosial kultural. (B – S).
4. Salah satu kebijakan penting 3. Pendekatan pengembangan
dengan berlakunya Undang Undang dapat dilakukan dengan digital dan
Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN non-klasikal, baik untuk
adanya hak pengembangan pegawai, kompetensi teknis, manajerial, dan
sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) social kultural
Jam Pelajaran bagi PNS dan (B – S).
maksimal 24 (dua puluh empat) Jam
4. Salah satu kebijkan yang penting
Pelajaran bagi Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja dengan berlakunya Undang
(PPPK).5. Dalam menentukan Undang Nomor 5 Tahun 2014
pendekatan pengembangan talenta tentang ASN adanya hak
ASN ditentukan dengan peta nine pengembangan pegawai, sekurang-
box pengembangan, dimana kurangnya 20 (dua puluh) Jam
kebutuhan pengembangan pegawai, Pelajaran bagi PNS dan maksimal
sesuai dengan hasil pemetaan 24 (dua puluh empat)
pegawai dalam nine box tersebut.
Jam Pelajaran bagi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK) (B – S).
5. Dalam menentukan pendekatan
pengembangan talenta ASN
ditentukan dengan peta nine box
pengembangan, dimana kebutuhan
pengembangan pegawai, sesuai
dengan pemetaan pegawai dalam
nine box tersebut
(B – S).
Perilaku 1. Berkinerja yang BerAkhlak: 1. Sebutkan ciri-ciri yang berkaitan 1. a. B b. B c. B 2. a. S
Kompeten • Setiap ASN sebagai profesional dengan ASN berkinerja yang b. S c. B 3. a. B b. S
sesuai dengan kualifikasi, berAkhlak dengan memberikan
kompetensi, dan kinerja.
tanda silang (X) pada pernyataan
• Selain ciri tersebut ASN terikat
dengan etika profesi sebagai pelayan Benar (B) atau Salah (S):
publik. a. Setiap ASN sebagai profesional
• Perilaku etika profesional secara sesuai dengan pelayanan,
operasional tunduk pada perilaku kompetensi, dan berkinerja (B - S).
BerAkhlak. b. ASN terikat dengan etika profesi
2. Meningkatkan kompetensi diri: ASN sebagai pelayan publik (B - S).
• Meningkatkan kompetensi diri
untuk menjawab tantangan yang c. Perilaku etika professional ASN
selalu berubah adalah keniscayaan.
secara operasional tunduk pada
• Pendekatan pengembangan mandiri
ini disebut dengan Heutagogi atau perilaku berAkhlak (B - S).
disebut juga sebagai teori “net- 2. Berikut pernyataan di bawah ini
centric”, merupakan pengembangan menggambarkan perilaku
berbasis pada sumber pembelajaran kompeten ASN untuk
utama dari Internet. meningkatkan kompetensi diri
• Perilaku lain ASN pembelajar yaitu yang relevan/tepat dengan
melakukan konektivitas dalam basis memberikan tanda Benar (B) atau
online network. Salah (S):
• Sumber pembelajaran lain bagi
a. Meningkatkan kompetensi diri
ASN dapat memanfaatkan sumber
keahlian para pakar/konsultan, yang untuk menjawab tantangan yang
mungkin dimiliki unit kerja atau selalu berubah adalah diperlukan
instansi tempat ASN bekerja atau diutamakan untuk jabatan
tempat lain. strategis di lingkungan ASN (B - S).
• Pengetahuan juga dihasilkan oleh b. Pendekatan pengembangan
jejaring informal (networks), yang mandiri ini disebut dengan
mengatur diri sendiri dalam interaksi Heutagogi atau disebut juga
dengan pegawai dalam organisasi sebagai teori “net-centric”, yang
dan atau luar organisasi.
merupakan pengembangan
3. Membantu Orang Lain Belajar:
• Sosialisasi dan Percakapan di ruang berbasis pada sumber
istirahat atau di kafetaria kantor pembelajaran utama dari
termasuk morning tea/coffee sering perkembangan ilmu pengetahuan
kali menjadi ajang transfer dan teknologi (B - S).
pengetahuan.
c. Perilaku ASN pembelajar yaitu
• Perilaku berbagi pengetahuan bagi
ASN pembelajar yaitu aktif dalam melakukan konektivitas dalam
“pasar pengetahuan” atau forum basis online network (B - S).
terbuka (Knowledge Fairs and Open d. Sumber pembelajaran bagi ASN
Forums). antara lain dapat memanfaatkan
• Mengambil dan mengembangkan sumber keahlian para
pengetahuan yang terkandung dalam pakar/konsultan, yang mungkin
dokumen kerja seperti laporan, dimiliki unit kerja atau instansi
presentasi, artikel, dan sebagainya tempat ASN bekerja (B - S).
dan memasukkannya ke dalam
e. Pengetahuan ASN dihasilkan
repositori di mana ia dapat dengan
mudah disimpan dan diambil jejaring informal (networks), yang
(Knowledge Repositories). mengatur diri sendiri dalam
• Aktif untuk akses dan transfer interaksi dengan pegawai dalam
Pengetahuan (Knowledge Access and organisasi (B - S).
Transfer), dalam bentuk
pengembangan jejaring ahli (expert 3. Perilaku kompeten ASN dalam
network), pendokumentasian membantu orang lain belajar yang
pengalamannya/pengetahuannya, dan tepat di bawah ini dengan
mencatat pengetahuan bersumber
memberikan tanda Benar (B) atau
dari refleksi pengalaman (lessons
learned). Salah (S):
4. Melakukan kerja terbaik:
• Pengetahuan menjadi karya: sejalan a. Sosialisasi dan Percakapan di
dengan ruang istirahat atau di kafetaria
kecenderungan setiap organisasi, kantor sering kali tidak menjadi
baik instansi ajang transfer pengetahuan, tetapi
pemerintah maupun swasta, bersifat lebih sebagai obrolan santai
dinamis, hidup dan berkembang kurang bermakna pengetahuan (B
melalui berbagai perubahan
- S).
lingkungan dan karya manusia.
• Pentingnya berkarya terbaik dalam b. Perilaku berbagi pengetahuan
pekerjaan selayaknya tidak bagi ASN pembelajar yaitu aktif
dilepaskan dengan apa yang menjadi dalam forum terbuka (Knowledge
terpenting Fairs and Open Forums), dimana
dalam hidup seseorang.
setiap ASN wajib melanjutkan
kepada pendidikan lebih tinggi (B -
S).
c. Mengambil pengetahuan yang
terkandung dalam dokumen kerja
seperti memo, laporan, presentasi,
artikel, dan sebagainya dan
memasukkannya ke dalam
repositori di mana ia dapat dengan
mudah disimpan dan diambil
(Knowledge Repositories)
merupakan bagian perilaku
kompeten yang diperlukan (B - S).
d. Aktif untuk akses dan transfer
Pengetahuan (Knowledge Access
and Transfer), dalam bentuk
pengembangan jejaring ahli
(expert network),
pendokumentasian
pengalamannya/pengetahuannya,
dan mencatat pengetahuan
bersumber dari refleksi
pengalaman (lessons learned)
adalah bagian ciri dari perilaku
kompeten ASN (B - S).

4. Upaya melakukan kerja terbaik


sebagai bagian perilaku kompeten
ASN yang sesuai di bawah ini
dengan memberikan pernyataan
Benar (B) atau Salah (S):

8. Selasa, 04 Oktober Keanekaragaman Keanekaragaman Bangsa 1. Sebutkan dan Jelaskan 1. Keragaman suku di
2022 Bangsa dan • Indonesia adalah negara keanekaragaman suku bangsa dan daerah saya hampir
Budaya Indonesia kepulauan terbesar di dunia yang budaya dari tempat anda berasal dan tidak begitu ada karena
terdiri dari 17.504 pulau. Nama berikan contohnya? mayoritas suku Jawa.
alternatif yang biasa dipakai adalah 2. Jelaskan potensi dan tantangan 2. Konflik
Nusantara. Dengan populasi keanekaragaman dilingkungan anda antargolongan yaitu
mencapai 270.203.917 jiwa pada bekerja? pertentangan antar
tahun 2020, Indonesia menjadi 3. Jelaskan sikap dan perilaku ASN kelompok dalam
negara berpenduduk terbesar dalam lingkungan yang penuh masyarakat atau
keempat di dunia. dengan keberagaman? golongan dalam
• Indonesia juga dikenal masyarakat. Golongan
karena kekayaan sumber daya alam, atau kelompok dalam
hayati, suku bangsa dan budaya nya. masyarakat dapat
Kekayaan sumber daya alam berupa dibedakan atas dasar
mineral dan tambang, kekayaan pekerjaan, partai politik,
2 Harmonis hutan tropis dan kekayaan dari lautan asal daerah, dan
diseluruh Indonesia. sebagainya.
3. 1. Bersikap dan
Nasionalisme Kebangsaan menghormati orang lain
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika dengan baik tanpa
pertama kali diungkapkan oleh Mpu memandang usia,
Tantular dalam kitabnya, kakawin agama, ras, dan budaya.
Sutasoma. Dalam bahasa Jawa Kuno 2. Tidak membicarakan
kakawin artinya syair. Kakawin kejelekan orang lain.
Sutasoma ditulis pada tahun 1851 3. Mendengarkan orang
dengan menggunakan aksara Bali, lain ketika berbicara
namun berbahasa Jawa Kuno. tanpa memotong
Kutipan frasa 'Bhinneka Tunggal Ika' pembicaraan.
terdapat pada pupuh 139 bait 4. Berbicara dengan
5. Berikut bunyi petikan pupuh sopan dan santun,
tersebut. seperti menggunakan
kata-kata “permisi”,
“silakan”, “tolong” dan
Rwaneka dhatu winuwus Buddha “maaf”
Wiswa Bhinneki rakwa ring apan 5. Tidak mengganggu
kena parwanosen, Mangkang Jinatwa orang lain yang sedang
kalawan Siwatatwa tunggal, beribadah.
Bhinneka tunggal ika tan hana 6. Tidak memaksakan
dharma mangrwa. kehendak pada orang
Kalimat di atas artinya "Konon lain.
Buddha dan Siwa merupakan dua zat
yang berbeda. Mereka memang 7. Menerima orang lain
berbeda, tetapi bagaimanakah bisa yang berbeda fisik,
dikenali? Sebab kebenaran Jina agama, atau ras.
(Buddha) dan Siwa adalah tunggal.
Terpecahbelahlah itu, tetapi satu 8. Menghargai diri
jugalah itu. Tidak ada kerancuan sendiri.
dalam kebenaran. 9. Menghargai privasi
orang lain, misalnya
Konsep Nasionalisme mengetuk pintu sebelum
• Perspektif modernis melihat masuk kamar anggota
bahwa bangsa merupakan hasil dari keluarga lain, meminta
modernisasi dan rasionalisasi seperti izin sebelum meminjam
di contohkan dalam Negara barang.
Birokratis, ekonomi industry, dan 10. Bersikap toleran
konsep sekuler tentang otonomi terhadap keyakinan dan
manusia. ibadah yang
• Aliran Primordialis dengan dilaksanakan oleh yang
tokohnya Clifford Geertz (1963) memiliki keyakinan dan
melihat bahwa bangsa merupakan agama yang berbeda.
sebuah pemberian historis, yang terus
hadir dalam sejarah manusia dan
memperlihatkan kekuatan inheren
pada masa lalu dan generasi masa
kini.
• Perspektif perenialis dengan
tokohnya Adrian Hastings (1997)
melihat bahwa bangsa bisa
ditemukan di pelbagai zaman
sebelum periode modern. Dengan
demikian, dalam perspektif
primordialis dan perspektif modernis,
bangsa modern bukanlah sesuatu
yang baru, karena dia muncul sebagai
kelanjutan dari periode sebelumnya.
•Aliran etnosimbolis, seperti
ditunjukkan dalam karya John
Amstrong (1982) dan Anthony Smith
(1986)‘ aliran ini mencoba
menggabung ketiga pendekatan
tersebut diatas. Aliran etnosimbolis
melihat bahwa kelahiran bangsa
pasca abad ke-18, merupakan sebuah
spesies baru dari kelompok etnis
yang pembentukannya harus
dimengerti dalam jangka panjang.
Beberapa jenis konflik
• Konflik antarsuku yaitu
pertentangan antara suku yang satu
dengan suku yang lain. Perbedaan
suku seringkali juga memiliki
perbedaan adat istiadat, budaya,
sistem kekerabatan, norma sosial
dalam masyarakat. Pemahaman yang
keliru terhadap perbedaan ini dapat
menimbulkan konflik dalam
masyarakat.
• Konflik antaragama yaitu
pertentangan antarkelompok yang
memiliki keyakinan atau agama
berbeda. Konflik ini bisa terjadi
antara agama yang satu dengan
agama yang lain, atau antara
kelompok dalam agama tertentu.
• Konflik antarras yaitu
pertentangan antara ras yang satu
dengan ras yang lain. Pertentangan
ini dapat disebabkan sikap rasialis
yaitu memperlakukan orang berbeda-
beda berdasarkan ras.
• Konflik antargolongan yaitu
pertentangan antar kelompok dalam
masyarakat atau golongan dalam
masyarakat. Golongan atau
kelompok dalam masyarakat dapat
dibedakan atas dasar pekerjaan,
partai politik, asal daerah, dan
sebagainya.
Dampak Konflik
1. Suasana Bekerja dan Lingkungan
Tidak Nyaman
2. Pekerjaan terbengkalai
3. Kinerja Buruk
4. Layanan Kepada Masyarakat
Tidak optimal
2 MEWUJUDKAN Harmoni adalah kerja sama antara 1. Jelaskan keberadaan dan 1. a.Melaksanakan
SUASANA berbagai faktor dengan sedemikian pemberlakuan kode etik dilingkungan tugasnya dengan jujur,
HARMONIS rupa hingga faktor-faktor tersebut tempat anda bekerja? bertanggung
DALAM dapat menghasilkan suatu kesatuan 2. Sebutkan etika ASN yang jawab, dan berintegritas
LINGKUNGAN yang luhur. mendukung terwujudnya suasana tinggi;
BEKERJA DAN Suasana harmoni dalam lingkungan harmonis? b. Melaksanakan
MEMBERIKAN bekerja akan membuatkan kita secara 3. Berikan contoh kejadian yang tugasnya dengan cermat
LAYANAN individu tenang, menciptakan kondisi menunjukkan nilai etika dan dan disiplin;
KEPADA yang memungkinkan untuk saling pelanggaran etika dilingkungan anda c. Melayani dengan
MASYARAKAT kolaborasi dan bekerja sama, bekerja. Apa upaya yang dapat anda sikap hormat, sopan, dan
meningkatkan produktifitas bekerja lakukan untuk mengantisipasi tanpa tekanan;
dan kualitas layanan kepada kemungkinan pelanggaran etika d. Melaksanakan
pelanggan. tersebut. tugasnya sesuai dengan
Dasar-dasar Nilai Etika ASN 4. Jelaskan pengertian kondisi ketentuan peraturan
Etika:“the dicipline dealing with harmonis dan manfaatnya dalam bekerja perundang-undangan;
what is good and bad and with moral melayani masyarakat? e. Melaksanakan
duty and obligation”. 5. Apakah suasana harmonis telah tugasnya sesuai dengan
“an idea or moral belief that anda rasakan dilingkungan anda bekerja perintah atasan atau
influences the behaviour, attitudes saat ini? Jelaskan jawaban anda ? Apa Pejabat yang Berwenang
and philosophy of life of a group of upaya anda dalam turut mewujudkam sejauh tidak
people”. suasana harmonis dilingkungan anda bertentangan dengan
tujuan hidup yang baik bersama dan bekerja? ketentuan peraturan
untuk orang lain di dalam institusi perundang-undangan
yang adil dan etika pemerintahan;
•Kode Etik adalah aturan-aturan yang f. Menjaga kerahasiaan
mengatur tingkah laku dalam suatu yang menyangkut
kelompok khusus, sudut pandangnya kebijakan negara;
hanya ditujukan pada hal-hal prinsip g. Menggunakan
dalam bentuk ketentuanketentuan kekayaan dan barang
tertulis. milik negara secara
Ricocur (1990) mendefinisikan etika bertanggung jawab,
sebagai tujuan hidup yang baik efektif, dan efisien;
bersama dan untuk orang lain di h. Menjaga agar tidak
dalam institusi yang adil. terjadi konflik
Kode Etik adalah aturan-aturan yang kepentingan dalam
mengatur tingkah laku dalam suatu melaksanakan
kelompok khusus, sudut pandangnya tugasnya;
hanya ditujukan pada hal-hal prinsip i. Memberikan informasi
dalam bentuk ketentuanketentuan secara benar dan tidak
tertulis. menyesatkan kepada
Adapun Kode Etik Profesi pihak lain yang
dimaksudkan untuk mengatur memerlukan informasi
tingkah laku/etika suatu kelompok terkait kepentingan
khusus dalam masyarakat melalui kedinasan.
ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh 2. a. Posisi PNS sebagai
oleh sekelompok profesional tertentu. aparatur Negara, dia
harus bersikap netral
dan adil. Netral dalam
artian tidak memihak
kepada salah satu
kelompok atau golongan
yang ada. Adil, berarti
PNS dalam
melaksanakna tugasnya
tidak boleh berlaku
diskriminatif dan harus
obyektif, jujur,
transparan.
b. PNS juga harus bisa
mengayomi kepentingan
kelompok kelompok
minoritas, dengan tidak
membuat kebijakan,
peraturan yang
mendiskriminasi
keberadaan kelompok
tersebut.
c. PNS juga harus
memiliki sikap toleran
atas perbedaan
d. Dalam melaksanakan
tugas dan kewajiban
PNS juga harus
memiliki suka menolong
baik kepada pengguna
layanan, juga membantu
kolega PNS lainnya
yang membutuhkan
pertolongan
e. PNS menjadi figur
dan teladan di
lingkungan
masyarakatnya.
3. menjadi figur dan
teladan di lingkungan
masyarakatnya.
Sikapnya tidak
mencerminkan srbagai
seorang ASN
melakukan perbuatan
spt perselingkuhan
dengan teman sekantor.
3. Harmoni adalah kerja
sama antara berbagai
faktor dengan
sedemikian rupa hingga
faktor-faktor tersebut
dapat menghasilkan
suatu kesatuan yang
luhur
Cara mencipta harmonis
:
1. Berkomunikasi secara
efektif
2. Hargai
keanekaragaman
3. Kembangkan rasa
saling menghormati
4. Berhati-hatilah
5. Kenali rekan kerja
Anda
5. SUDAH
Kami saling
bertanggungjawab dlm
melaksanakan tugas,
kompak dalam
melakukan berbgi
kegiatan sekolah, saling
sharing permaslahan dan
memberi masukan.
9. 2 Loyal LOYAL 1. Setiap calon PNS pada saat
Berdedikasi dan mengutamakan diangkat menjadi PNS wajib
kepentingan bangsa dan negara. mengucapkan sumpah/janji. Dimana
Kalimat Afirmasi dalam bunyi sumpah/janji tersebut No. Ja No Jaw
Kami berdedikasi dan mencerminkan bagaimana Core Value w . aba
mengutamakan kepentingan bangsa Loyal semestinya dipahami dan a n
dan negara diimplementasikan oleh setiap PNS. b
Panduan Perilaku (Kode Etik) Ketentuan mengenai sumpah/janji a
1) Memegang teguh ideologi tersebut diatur dalam UU ASN pasal: n
Pancasila, Undang-Undang Dasar a. 63 1. D 6. C
Negara Republik Indonesia tahun b. 64
1945, setia kepada NKRI serta c. 65
2. B 7. C
pemerintahan yang sah; d. 66 3. A 8. D
2) Menjaga nama baik sesama 2. Dalam sumpah/janjinya PNS 4. B 9. C
ASN, pimpinan instansi dan negara; berkomitmen untuk:
5. A 10 C
serta a. Melaksanakan fungsi ASN
.
3) Menjaga rahasia jabatan dan dengan baik
negara. b. Menjunjung tinggi kehormatan
Kata Kunci (Aktualisasi) : negara, pemerintah, dan martabat
“KoDeKoNasAb” pegawai negeri sipil, serta akan
Komitmen Dedikasi Kontribusi senantiasa mengutamakan kepentingan
Nasionalisme Pengabdian negara dari pada kepentingan saya
sendiri, seseorang atau golongan
c. Menjadi PNS yang profesional
dan berkompeten
d. Taat kepada Tuhan Yang Maha
Esa
3. ASN adalah aparat pelaksana
(eksekutor) yang melaksanakan segala
peraturan perundang-undangan yang
menjadi landasan kebijakan publik di
berbagai bidang dan sektor
pemerintahan, oleh karena itu ASN
harus memiliki:
a. Nilai-nilai kepublikan
b. Nilai-nilai kelayakan
c. Nilai-nilai kesopanan
d. Nilai-nilai loyal
4. Sebagai wujud loyalitasnya,
seorang ASN ketika melaksanakan
berbagai kebijakan publik hendaknya
senantiasa:
a. Mengutamakan kepentingan
publik dan masyarakat terbatas
b. Mengutamakan pelayanan yang
berorientasi pada kepentingan publik
c. Berintegritas tinggi dalam
menjalankan tugasnya sesuai dengan
perintah atasan
d. Mengutamakan mutu
pelayanan
5. Berikut ini adalah prinsip-
prinsip pelayanan publik yang harus
dipahami dan dipraktikkan oleh setiap
Aparatur Sipil Negara yang berada di
garis depan dalam memberikan
pelayanan publik bagi masyarakat:
a. Partisipatif; Transparan; Tidak
diskriminatif; serta Mudah dan murah.
b. Efektif dan efisien; Aksesibel,
Akuntabel dan Ramah.
c. Responsif; Berkeadilan; Tepat
waktu dan Sabar
d. Tidak diskriminatif; Akuntabel;
Jujur dan Berkeadilan.
6. Berikut adalah beberapa contoh
persoalan pelayanan publik yang masih
kerap terjadi di Indonesia:
a. Pemberi layanan yang humanis
dan diskriminatif
b. Tidak ada kepastian jumlah dan
waktu penyelesaian layanan
c. Prosedur yang sulit dipenuhi
dan harus melalui tahapan yang
berbelit-belit
d. Tidak responsif terhadap
ketersediaan sumberdaya
7. Pegawai ASN harus menerapkan
budaya pelayanan, dan menjadikan
prinsip melayani sebagai suatu
kebanggaan. Munculnya rasa
kebanggaan dalam memberikan
pelayanan akan menjadi modal dalam
melaksanakan pekerjaan. Pernyataan
tersebut merupakan salah satu dari
beberapa karakteristik dari:
a. Budaya birokrasi yang
berkualitas
b. Budaya birokrasi yang
akuntabel
c. Budaya birokrasi yang melayani
d. Budaya birokrasi yang
mengayomi
8. Agar seorang ASN dapat
menjalankan fungsinya sebagai perekat
dan pemersatu bangsa sebagai wujud
loyalitasnya terhadap bangsa dan
negara, maka dia harus mampu untuk:
a. Bersikap netral dan adil sesuai
kebutuhan
b. Mengayomi kepentingan
kelompok-kelompok mayoritas
c. Menjadi figur dan teladan di
dalam keluarga
d. Menjadi bagian dari problem
solver (pemberi solusi) bukan bagian
dari sumber masalah (trouble maker)
9. Nilai Kehutanan dalam
Pancasila dapat dimaknai sebagai
berikut:
a. Bahwa nilai-nilai Ketuhanan
juga dapat diimplementasikan dengan
cara mengembangkan etika moral di
masyarakat
b. Bahwa nilai-nilai Ketuhanan
melengkapi nilai-nilai lain yang
dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara seperti persatuan,
kemanusiaan, permusyawaratan, dan
keadilan sosial
c. Bahwa kekuasaan (jabatan) itu
tidak hanya amanat manusia tapi juga
amanat Tuhan. Maka, kekuasaan
(jabatan) harus diemban dengan penuh
tanggung jawab dan sungguh-sungguh
d. Bahwa nilai-nilai Ketuhanan
diharapkan bisa memperkuat
pembentukan karakter dan kepribadian,
melahirkan etos kerja yang seadanya,
dan memiliki kepercayaan diri untuk
mengembangkan potensi diri sebagai
ASN
10. Loyalitas seorang ASN dapat
tercermin dari kemampuannya
mengamalkan nilai-nilai yang
terkandung pada sila ke-3 Pancasila
dengan cara:
a. Menghargai, mentoleransi dan
menseragamkan keberagaman
b. Memberikan pelayanan yang
partisipatif, diskriminatif dan
prima
c. Membangun rasa
kebangsaan dengan
membangkitkan sentimen
nasionalisme
d. Menumbuhkkembangkan
semangat gotong royong di kalangan
tertentu
10. 2 Adaptif Mengapa Adaptif Dari seluruh contoh perubahan
lingkungan strategis, maka kita
dapat melihat bahwa untuk
memastikan bahwa negara tetap
dapat menjalankan fungsinya, dan
pelayanan publik dapat tetap
berjalan di tengah-tengah
perubahan ini, maka kemampuan
adaptasi menjadi penting dan
menentukan. Sehingga birokrasi pun
dipaksa untuk turut mengubah cara
kerjanya untuk mengimbangi yang
menjadi tuntutan perubahan.
Praktek administrasi publik sebagai
pengejawantahan fungsi pelayanan
publik oleh negara dan pemerintah
selalu berhadapan dengan tantangan
yang terus berubah dari waktu ke
waktu. Tantangan ini menjadi faktor
yang memaksa pemerintah untuk
melakukan adaptasi dalam
menjalankan fungsinya.
Dari sudut pandang governance ini,
maka adaptasi dari praktek-praktek
penyelenggaraan negara yang
didominasi oleh peran negara atau
pemerintah, menjadi peran-peran
yang lebih terdistribusi kepada aktor
negara atau pemerintah dengan
aktor lainnya di luar pemerintah.
Memahami Adaptasi merupakan kemampuan
Adaptif mengubah diri sesuai dengan
keadaan lingkungan tetapi juga
mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan (keinginan diri). Sejatinya
tanpa beradaptasi akan
menyebabkan makhluk hidup tidak
dapat mempertahankan diri dan
musnah pada akhirnya oleh
perubahan lingkungan. Sehingga
kemampuan adaptif merupakan
syarat penting bagi terjaminnya
keberlangsungan kehidupan.
Fondasi organisasi adaptif dibentuk
dari tiga unsur dasar yaitu lanskap
(landscape), pembelajaran
(learning), dan kepemimpinan
(leadership).
Jeff Boss dalam Forbes5 menulis ciri-
ciri orang yang memiliki kemampuan
atau karakter adaptif,
Adaptasi merupakan kemampuan
alamiah dari makhluk hidup.
Organisasi dan individu di dalamnya
memiliki kebutuhan beradaptasi
selayaknya makhluk hidup, untuk
mempertahankan keberlangsungan
hidupnya.
Kemampuan beradaptasi juga
memerlukan adanya inovasi dan
kreativitas yang
ditumbuhkembangkan dalam diri
individu maupun organisasi. Di
dalamnya dibedakan mengenai
bagaimana individu dalam organisasi
dapat berpikir kritis versus berpikir
kreatif.
Pada level organisasi, karakter
adaptif diperlukan untuk
memastikan keberlangsungan
organisasi dalam menjalankan tugas
dan fungsinya. Penerapan budaya
adaptif dalam organisasi
memerlukan beberapa hal, seperti di
antaranya tujuan organisasi,
tingkat kepercayaan, perilaku
tanggung jawab, unsur
kepemimpinan dan lainnya.
Dan budaya adaptif sebagai budaya
ASN merupakan kampanye untuk
membangun karakter adaptif pada
diri ASN sebagai individu yang
menggerakkan organisasi untuk
mencapai tujuannya.
Panduan Perilaku Ciri-ciri Individu Adaptif
Adaptif • Eksperimen orang yang
beradaptasi
• Melihat peluang di mana
orang lain melihat kegagalan
• Memiliki sumberdaya
• Selalu berpikir ke depan
• Tidak mudah mengeluh
• Tidak menyalahkan
• Tidak mencari popularitas
• Memiliki rasa ingin tahu
• Memperhatikan system
• Membuka pikiran
Organisasi adaptif yaitu organisasi
yang memiliki kemampuan untuk
merespon perubahan lingkungan
dan mengikuti harapan stakeholder
dengan cepat dan fleksibel
(Siswanto, and Sucipto, Agus 2008
dalam Yuliani dkk, 2020).
Grindle menggabungkan dua konsep
untuk mengukur bagaimana
pengembangan kapasitas
pemerintah adaptif dengan
indicator-indikator sebagai berikut:
(a) Pengembangan sumber daya
manusia adaptif; (b) Penguatan
organisasi adaptif dan (c)
Pembaharuan institusional adaptif.
Terkait membangun organisasi
pemerintah yang adaptif, Neo &
Chan telah berbagi pengalaman
bagaimana Pemerintah Singapura
menghadapi perubahan yang terjadi
di berbagai sektornya, mereka
menyebutnya dengan istilah
dynamic governance. Menurut Neo
& Chen, terdapat tiga kemampuan
kognitif proses pembelajaran
fundamental untuk pemerintahan
dinamis yaitu berpikir ke depan
(think ahead), berpikir lagi (think
again) dan berpikir lintas (think
across).
Selanjutnya, Liisa Välikangas (2010)
memperkenalkan istilah yang
berbeda untuk pemerintah yang
adaptif yakni dengan sebutan
pemerintah yang tangguh (resilient
organization). Pembangunan
organisasi yang tangguh menyangkut
lima dimensi yang membuat
organisasi kuat dan imajinatif:
kecerdasan organisasi, sumber daya,
desain, adaptasi, dan budaya (atau
sisu, kata Finlandia yang
menunjukkan keuletan.
F. Latihan
1. Dari contoh yang sudah
didiskusikan, peserta akan diminta
untuk berdialog antar kelompok,
dengan pertanyaa Teknik Moderasi
(Moderation Technic)”, untuk
menguji dan menstimulasi
kemampuan adaptabilitas.
2. Langkah-langkah Teknik
Moderasi: 1) Bagi peserta ke dalam
kelompok kecil 5-8 orang, 2)
tentukan topik yang akan dibahas
oleh setiap kelompok, 3) siapkan
peralatan yang diperlukan (kertas,
spidol, papan tulis, dll).
11. Rabu, 05 Oktober 2 Kolaboratif Konsep Definisi kolaborasi dan collaborative
2022 Kolaboratif governance.
Collaborative governance “sebagai
sebuah proses yang melibatkan
norma bersama dan interaksi saling
menguntungkan antar aktor
governance.
collaborative governance
menekankan semua aspek yang
memiliki kepentingan dalam
kebijakan membuat persetujuan
bersama dengan “berbagi
kekuatan”. (Taylo Brent and Rob C.
de Loe,2012).

Whole of Government (WoG);


Kongkretisasi Kolaborasi
Pemerintahan
Whole-of-Government (WoG) adalah
sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan- tujuan
pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan
publik. Oleh karenanya WoG juga
dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan
yang terkait dengan urusan-urusan
yang relevan.
PRAKTIK DAN Esteve et al (2013 p 20)
ASPEK NORMATIF mengungkapkan beberapa aktivitas
KOLABORASI kolaborasi antar organisasi yaitu:
PEMERINTAH (1) Kerjasama Informal;
(2) Perjanjian Bantuan Bersama;
(3) Memberikan Pelatihan;
(4) Menerima Pelatihan;
(5) Perencanaan Bersama;
(6) Menyediakan Peralatan;
(7) Menerima Peralatan;
(8) Memberikan Bantuan
Teknis;
(9) Menerima Bantuan Teknis;
(10) Memberikan Pengelolaan
Hibah; dan
(11) Menerima Pengelolaan
Hibah.
Ansen dan gash (2012 p 550)
mengungkapkan beberapa proses
yang harus dilalui dalam menjalin
kolaborasi yaitu:
1) Trust building : membangun
kepercayaan dengan stakeholder
mitra kolaborasi
2) Face tof face Dialogue:
melakukan negosiasi dan baik dan
bersungguh-sungguh;
3) Komitmen terhadap proses:
pengakuan saling ketergantungan;
sharing ownership dalam proses;
serta keterbukaan terkait
keuntungan bersama;
4) Pemahaman bersama:
berkaitan dengan kejelasan misi,
definisi bersama terkait
permasalahan, serta
mengidentifikasi nilai bersama; dan
5) Menetapkan outcome
antara.
Faktor yang mempengaruhi
keberhasilan dalam kolaborasi antar
lembaga pemerintah adalah
kepercayaan, pembagian kekuasaan,
gaya kepemimpinan, strategi
manajemen dan formalisasi pada
pencapaian kolaborasi yang efisien
dan efektif antara entitas publik.
Berdasarkan ketentuan Pasal 34 ayat
(4) Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2014 tentang Administrasi
Pemerintahan diatur bahwa
“Penyelenggaraan pemerintahan
yang melibatkan Kewenangan lintas
Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan dilaksanakan melalui
kerja sama antar-Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan yang terlibat,
kecuali ditentukan lain dalam
ketentuan peraturan perundang-
undangan”

12 Kamis, 06 Oktober 3 Smart ASN Digital Literasi ● Literasi digital banyak 1) Peserta diminta menjelaskan 1)
2022 menekankan pada kecakapan secara singkat program literasi digital 1. kecakapan
pengguna media digital dalam yang ada di Indonesia menggunakan media
melakukan proses mediasi media 2) Peserta diminta menjelaskan digital (digital skills)
digital yang dilakukan secara tentang digital skill, digital ethics, digital 2. budaya
produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; culture, dan digital safety menggunakan digital
Kurnia & Astuti, 2017). Seorang 3) Peserta diminta menjelaskan (digital culture),
pengguna yang memiliki kecakapan contoh implementasi literasi digital 3. etis menggunakan
literasi digital yang bagus tidak dalam kehidupan bermedia digital media digital (digital
hanya mampu mengoperasikan alat, ethics), dan
melainkan juga mampu bermedia 4. aman menggunakan
digital dengan penuh tanggung media digital (digital
jawab. safety).
● Kompetensi literasi digital
tidak hanya dilihat dari kecakapan 2)
menggunakan media digital (digital 1. Digital Skills
skills) saja, namun juga budaya Digital skill berkaitan
menggunakan digital (digital dengan kemampuan
culture), etis menggunakan media individu dalam
digital (digital ethics), dan aman mengetahui,
menggunakan media digital (digital memahami, dan
safety). menggunakan
Berdasarkan arahan Presiden pada perangkat keras, dan
poin pembangunan SDM dan perangkat lunak TIK
persiapan kebutuhan SDM talenta serta sistem operasi
digital, literasi digital berperan digital dalam kehidupan
penting untuk meningkatkan sehari-hari.
kemampuan kognitif sumber daya Kemampuan ini
manusia di Indonesia agar meliputi:
keterampilannya tidak sebatas o Pengetahuan
mengoperasikan gawai. Kerangka dasar mengenai
kerja literasi digital terdiri dari mesin
kurikulum digital skill, digital safety, pencarian
digital culture, dan digital ethics. informasi, cara
Kerangka kurikulum literasi digital ini penggunaan
digunakan sebagai metode dan pemilahan
pengukuran tingkat kompetensi data.
kognitif dan afektif masyarakat o Pengetahuan
dalam menguasai teknologi digital. Dasar mengenai
a. Guna mendukung Aplikasi
percepatan transformasi digital, ada Percakapan,
5 langkah yang harus dijalankan, dan Media
yaitu: Sosial.
● Perluasan akses dan o Pengetahuan
peningkatan infrastruktur digital. Dasar mengenai
● Persiapkan betul roadmap Aplikasi dompet
transportasi digital di sektor- sektor digital, loka
strategis, baik di pemerintahan, pasar (market
layanan publik, bantuan sosial, place), dan
sektor pendidikan, sektor kesehatan, transaksi digital.
perdagangan, sektor industri, sektor 2. Digital Safety
penyiaran. Digital
● Percepat integrasi Pusat Safety adalah kemampu
Data Nasional sebagaimana sudah an dalam mengenali,
dibicarakan. mempolakan,
● Persiapkan kebutuhan SDM menerapkan,
talenta digital. menganalisis,
● Persiapan terkait dengan menimbang,
regulasi, skema-skema pendanaan meningkatkan
dan pembiayaan transformasi digital kesadaran pelindungan
dilakukan secepat-cepatnya data pribadi dan
b. Literasi digital lebih dari keamanan digital dalam
sekadar masalah fungsional belajar kehidupan sehari-
bagaimana menggunakan komputer hari. Kemampuan yang
dan keyboard, atau cara melakukan dimaksud adalah:
pencarian online. Literasi digital juga o Pengetahuan
mengacu pada mengajukan dasar mengenai
pertanyaan tentang sumber proteksi
informasi itu, kepentingan identitas digital
produsennya, dan cara-cara di mana dan data pribadi
ia mewakili dunia; dan memahami di platform
bagaimana perkembangan teknologi digital.
ini terkait dengan kekuatan sosial, o Pengetahuan
politik dan ekonomi yang lebih luas. dasar mengenai
c. Menurut UNESCO, literasi penipuan
digital adalah kemampuan untuk digital.
mengakses, mengelola, memahami, o Pengetahuan
mengintegrasikan, dasar mengenai
mengkomunikasikan, mengevaluasi, rekam jejak
dan menciptakan informasi secara digital di media
aman dan tepat melalui teknologi (mengunduh
digital untuk pekerjaan, pekerjaan dan
yang layak, dan kewirausahaan. Ini mengunggah).
mencakup kompetensi yang secara 3. Digital Ethics
beragam disebut sebagai literasi Digital ethics adalah
komputer, literasi TIK, literasi kemampuan individu
informasi dan literasi media. dalam menyadari,
d. Hasil survei Indeks Literasi mencontohkan,
Digital Kominfo 2020 menunjukkan menyesuaikan diri,
bahwa rata-rata skor indeks Literasi merasionalkan,
Digital masyarakat Indonesia masih mempertimbangkan,
ada di kisaran 3,3. Sehingga literasi dan mengembangkan
digital terkait Indonesia dari kajian, tata kelola etika
laporan, dan survei harus diperkuat. berinternet (netiquette)
Penguatan literasi digital ini sesuai dalam kehidupan
dengan arahan Presiden Joko sehari-hari.
Widodo. Kemampuan digital
e. Roadmap Literasi Digital ethics meliputi:
2021-2024 yang disusun oleh o Pengetahuan
Kominfo, Siberkreasi, dan Deloitte mengenai
pada tahun 2020 menjadi panduan informasi yang
fundamental untuk mengatasi mengandung
persoalan terkait percepatan hoaks, ujaran
transformasi digital, dalam konteks kebencian,
literasi digital. Sehingga perlu pornografi,
dirumuskan kurikulum literasi digital perundungan
yang terbagi atas empat area dan konten
kompetensi yaitu: negatif lainnya.
● kecakapan digital, o Pengetahuan
● budaya digital, dasar
● etika digital berinteraksi,
● dan keamanan digital. partisipasi, dan
kolaborasi di
ruang digital
yang sesuai
dengan kaidah
etika digital dan
peraturan yang
berlaku.
o Pengetahuan
dasar
berinteraksi dan
bertransaksi
secara
elektronik di
ruang digital
sesuai dengan
peraturan yang
berlaku.
o Pengetahuan
mengernai
Minor safety
(catfishing).
4. Digital Culture
Digital
culture merupakan
kemampuan dalam
membaca,
menguraikan,
membiasakan,
memeriksa, dan
membangun wawasan
kebangsaan, nilai
Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika dalam
kehidupan sehari-hari.
Kemampuan ini
ditujukan untuk:
o Digitalisasi
kebudayaan
melalui TIK.
o Menumbuhkan
pengetahuan
dasar yang
mendorong
perilaku
mencintai
produk dalam
negeri dan
kegiatan
produktif
lainnya.
o Digital Rights.
3). masyarakat mulai
memahami pentingnya
melakukan investasi
yang bukan sekadar
membeli emas,
membeli lahan, dan
melakukan deposito di
bank konvensional.
Kemudian siswa dan
mahasiswa yang
melakukan sekolah
daring, memanfaatkan
internet dan aplikasi
pendukung belajar
online lainnya.
Pilar Literasi Literasi digital sering kita anggap 1) Peserta diminta mengaitkan
Digital sebagai kecakapan menggunakan fenomena-fenomena di media sosial
internet dan media digital. Namun sesuai dengan 4 pilar literasi digital
begitu, acap kali ada pandangan 2) Peserta diminta menganalisis
bahwa kecakapan penguasaan perilaku masyarakat Indonesia di dunia
teknologi adalah kecakapan yang digital
paling utama. Padahal literasi digital 3) Peserta diminta mengelaborasi
adalah sebuah konsep dan praktik cara-cara menerapkan 4 pilar literasi
yang bukan sekadar menitikberatkan digital dalam kehidupan bermedia
pada kecakapan untuk menguasai digital
teknologi. Lebih dari itu, literasi
digital juga banyak menekankan
pada kecakapan pengguna media
digital dalam melakukan

proses mediasi media digital yang


dilakukan secara produktif (Kurnia &
Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti,
2017). Seorang pengguna yang
memiliki kecakapan literasi digital
yang bagus tidak hanya mampu
mengoperasikan alat, melainkan
juga mampu bermedia digital
dengan penuh tanggung jawab.
Keempat pilar yang menopang
literasi digital yaitu etika, budaya,
keamanan, dan kecakapan dalam
bermedia digital. Etika bermedia
digital meliputi kemampuan individu
dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika
digital (netiquette) dalam kehidupan
sehari-hari. Budaya bermedia digital
meliputi kemampuan individu dalam
membaca, menguraikan,
membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan,
nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal
Ika dalam kehidupan sehari-hari.
Keamanan bermedia digital meliputi
kemampuan individu dalam
mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis,
menimbang dan meningkatkan
kesadaran keamanan digital dalam
kehidupan sehari-hari. Sementara
itu, kecakapan bermedia digital
meliputi Kemampuan individu dalam
mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan
piranti lunak TIK serta sistem operasi
digital dalam kehidupan sehari-hari.

a. Dalam Cakap di Dunia Digital


perlu adanya penguatan pada:
● Pengetahuan dasar
menggunakan perangkat keras
digital (HP, PC)
● Pengetahuan dasar tentang
mesin telusur (search engine) dalam
mencari informasi dan data,
memasukkan kata kunci dan
memilah berita benar

● Pengetahuan dasar tentang


beragam aplikasi chat dan media
sosial untuk berkomunikasi dan
berinteraksi, mengunduh dan
mengganti Settings
● Pengetahuan dasar tentang
beragam aplikasi dompet digital dan
e- commerce untuk memantau
keuangan dan bertransaksi secara
digital

b. Dalam Etika di Dunia Digital


perlu adanya penguatan pada:
● Pengetahuan dasar akan
peraturan, regulasi yang berlaku,
tata krama, dan etika berinternet
(netiquette)
● Pengetahuan dasar
membedakan informasi apa saja
yang mengandung hoax dan tidak
sejalan, seperti: pornografi,
perundungan, dll.
● Pengetahuan dasar
berinteraksi, partisipasi dan
kolaborasi di ruang digital yang
sesuai dalam kaidah etika digital dan
peraturan yang berlaku
● Pengetahuan dasar
bertransaksi secara elektronik dan
berdagang di ruang digital yang
sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

c. Dalam Budaya di Dunia


Digital perlu adanya penguatan
pada:
● Pengetahuan dasar akan
Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika
sebagai landasan kehidupan
berbudaya, berbangsa dan
berbahasa Indonesia
● Pengetahuan dasar
membedakan informasi mana saja
yang tidak sejalan dengan nilai
Pancasila di mesin telusur, seperti
perpecahan, radikalisme, dll.

● Pengetahuan dasar
menggunakan Bahasa Indonesia baik
dan benar dalam berkomunikasi,
menjunjung nilai Pancasila, Bhineka
Tunggal Ika
● Pengetahuan dasar yang
mendorong perilaku konsumsi sehat,
menabung, mencintai produk dalam
negeri dan kegiatan produktif
lainnya.

d. Dalam Aman Bermedia


Digital perlu adanya penguatan
pada:
● Pengetahuan dasar fitur
proteksi perangkat keras (kata sandi,
fingerprint) Pengetahuan dasar
memproteksi identitas digital (kata
sandi)
● Pengetahuan dasar dalam
mencari informasi dan data yang
valid dari sumber yang terverifikasi
dan terpercaya, memahami spam,
phishing.
● Pengetahuan dasar dalam
memahami fitur keamanan platform
digital dan menyadari adanya rekam
jejak digital dalam memuat konten
sosmed
● Pengetahuan dasar
perlindungan diri atas penipuan
(scam) dalam transaksi digital serta
protokol keamanan seperti PIN dan
kode otentikasi
Implementasi ● Lanskap digital
Literasi Digital dan merupakan
Implikasinya sebutan kolektif
untuk jaringan
sosial, surel, situs
daring, perangkat
seluler, dan lain
sebagainya.
● Fungsi perangkat
keras dan
perangkat lunak
saling berkaitan
sehingga tidak bisa
lepas satu sama
lain. Kita tidak bisa
mengakses dunia
digital tanpa fungsi
dari keduanya.
● Komputer yang
paling dekat
dengan kehidupan
kita adalah
komputer pribadi.
Komputer
merupakan istilah
yang digunakan
untuk menyebut
komputer yang
didesain untuk
penggunaan
individu
(Wempen, 2015)
Tiga tahapan kerja mesin pencarian
informasi :
- Penelusuran (crawling), yaitu
langkah ketika mesin pencarian
informasi yang kita akses menelusuri
triliunan sumber informasi di
internet. Penelusuran tersebut
mengacu pada kata kunci yang
diketikkan.
- Pengindeksan (indexing),
yakni pemilahan data atau informasi
yang relevan dengan kata kunci
yang kita ketikkan.
- Pemeringkatan (ranking),
yaitu proses pemeringkatan data
atau informasi yang dianggap paling
sesuai dengan yang kita cari.
● Etika merupakan sistem nilai
dan norma moral yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau
sekelompok orang dalam mengatur
tingkah lakunya K.Bertens (2014:
470).
● Etiket yang didefinisikan
sebagai tata cara individu
berinteraksi dengan individu lain
atau
dalam masyarakat (Pratama, 2014:
471).
● Jadi, etiket berlaku jika
individu berinteraksi atau
berkomunikasi dengan orang lain.
Sementara etika berlaku meskipun
individu sendirian. Hal lain yang
membedakan etika dan etiket ialah
bentuknya, etika pasti tertulis, misal
kode etik Jurnalistik, sedangkan
etiket tidak tertulis (konvensi).

Tips melindungi diri dari HOAKS


a. Evaluasi, Evaluasi, Evaluasi
Gunakan kriteria berikut ini untuk
mengevaluasi sumber:
1) Currency
(keterbaruan informasi)
2) Relevance (relevansi)
3) Authority (penulis)
4) Accuracy
(akurasi/ketepatan)
5) Purpose (tujuan)

b. Google It!
Jika kita menemukan sesuatu
melalui media sosial, cobalah untuk
mencari di mesin pencari informasi,
seperti google,
terlebih dahulu! Cobalah telusuri
apakah mesin pencari menunjukkan
tiga hal berikut:
1) Ada/tidaknya situs berita
terkemuka lainnya melaporkan hal
yang sama
2) Ada/tidaknya situs web cek
fakta telah membantah klaim
tersebut
3) Jika hanya oknum tertentu
yang melaporkan klaim tersebut,
maka dalam kasus ini, mungkin
diperlukan lebih banyak penggalian.
c. Dapatkan Berita dari Sumber
Berita: buka langsung situs web
berita yang kredibel mengenai berita
tersebut.
d. Bedakan Opini dengan
Fakta: opini sekarang banyak
digunakan dalam sumber berita. Kita
mungkin setuju dengan pendapat
yang disajikan atau penulis mungkin
hanya mengkontekstualisasikan
fakta.
Cyberbullying merupakan tindakan
agresif dari seseorang atau
sekelompok orang terhadap orang
lain yang lebih lemah (secara fisik
maupun mental), dengan
menggunakan media digital.
Tindakan ini bisa dilakukan terus
menerus oleh yang bersangkutan
(UNICEF, n.d.).
Bentuk Cyberbullying :
● Doxing (membagikan data
personal seseorang ke dunia maya)
● Cyberstalking (mengintip
dan memata-matai seseorang di
dunia maya)
● Revenge porn (membalas
dendam melalui penyebaran
foto/video intim/vulgar seseorang).
Selain balas dendam, perundungan
ini juga dapat bertujuan untuk
memeras korban. Perundungan ini
bisa memunculkan rasa takut si
korban, bahkan dapat terjadi
kekerasan fisik di dunia nyata/offline
(Dhani, 2016).
Tips menghadapi Cyberbullying :
1. Kita dapat melaporkan
posting tersebut di sosial media
karena seluruh media sosial
berkewajiban menjaga penggunanya
tetap nyaman berinteraksi.
2. Jika perundungan tersebut
membahayakan, segeralah
menghubungi polisi.
3. Cobalah mengambil gambar
(screen capture) bukti perundungan
jika sewaktu-waktu dibutuhkan saat
melapor.
Ujaran kebencian atau hate speech
adalah ungkapan atau ekspresi yang
menganjurkan ajakan untuk
mendiskreditkan, menyakiti
seseorang atau sekelompok orang
dengan tujuan membangkitkan
permusuhan, kekerasan, dan
diskriminasi kepada orang atau
kelompok tersebut.
Pengetahuan Dasar Berinteraksi,
Partisipasi, dan Kolaborasi di Ruang
Digital yang Sesuai dengan Kaidah
Etika Digital dan Peraturan yang
Berlaku
B. Rekam Jejak Digital Sulit
Dihilangkan

Tidak ada cara menghapus Jejak


Digital. Kita bisa saja meminta
penyedia platform media digital
untuk menghapus data yang kita
miliki. Kita juga bisa menghapus atau
menutup akun. Namun, dalam
konteks kehidupan digital, kita tidak
pernah hidup sendiri. Cara lain untuk
mengelola jejak digital kita adalah
dengan mempelajari dan
menerapkan prinsip-prinsip literasi
digital.
Catfish memiliki arti sebagai
seseorang yang menggunakan profil
personal palsu pada SNS untuk
melakukan kecurangan atau
melakukan penipuan (Catfish
Definition, n.d.).

Nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka


Tunggal Ika sebagai Landasan
Kecakapan Digital dalam Kehidupan
Berbudaya, Berbangsa, dan
Bernegara
● Populasi kaum muda yang
tinggi memberikan peluang bagi
bangsa Indonesia untuk terus lebih
berkembang di dunia teknologi
digital, tetapi yang perlu
diperhatikan adalah penggunaan
internet dalam benar sesuai dengan
kecakapan yang berlandaskan
dengan Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika.
● Tantangannya ada pada
kemampuan mencerna informasi,
sehingga pendidikan karakter adalah
salah satu cara dalam penanaman
nilai-nilai nasionalisme dan
penanaman semangat kebangsaan
dan pemahaman akan kebhinekaan
● Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika merupakan panduan
kehidupan berbangsa, bernegara
dan berbudaya di Indonesia, dan
Internalisasi nilai-nilai Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika dalam
kehidupan berbudaya, berbangsa,
dan bernegara.

Mengacu pada 10 Kompetensi


Literasi Japelidi, dengan
konseptualisasi nilai-nilai Pancasila
dan Bhinneka Tunggal Ika, ada 5
Kompetensi Dasar

Digital Rights Hak Warga Negara


● Hak digital adalah hak asasi
manusia yang menjamin tiap warga
negara untuk mengakses,
menggunakan, membuat, dan
menyebarluaskan media digital. Hak
Digital meliputi hak untuk
mengakses, hak untuk berekspresi
dan hak untuk merasa nyaman.
● Hak harus diiringi dengan
tanggung jawab. Tanggung jawab
digital, meliputi menjaga hak-hak
atau reputasi orang lain, menjaga
keamanan nasional atau atau
ketertiban masyarakat atau
kesehatan atau moral publik.
● Hak dan kewajiban digital
dapat memengaruhi kesejahteraan
digital setiap pengguna.
Kesejahteraan digital merupakan
istilah yang merujuk pada dampak
dari layanan teknologi dan digital
terhadap kesehatan mental, fisik,
dan emosi seseorang.

8 Prinsip Praktik Digital


1. Menyediakan pelayanan
inklusif dan responsif yang
mendorong pekerjaan digital
maupun aktivitas pembelajaran
2. Menyertakan aspek
kesejahteraan digital dalam
kebijakan yang sudah ada,
khususnya yang berkaitan dengan
kebijakan aksesibilitas dan inklusi
3. Menyediakan lingkungan
fisik dan daring yang aman. Prinsip
ini termasuk penyediaan
pencahayaan ruangan yang
memadai, akses WiFi, dsb dan
memastikan setiap individu
mematuhi peraturan mengenai
kesehatan dan keselamatan.
4. Mematuhi petugas yang
bertanggung jawab mengenai
aktivitas digital (misalnya
penanggung jawab aktivitas digital di
kantor maupun dalam aktivitas
belajar di sekolah).
5. Penuhi tanggung jawab etik
dan hukum yang berhubungan
dengan aksesibilitas, kesehatan,
kesetaraan, dan inklusi (misalnya
peraturan ketenagakerjaan
mengenai lembur, UU ITE, dsb)
6. Menyediakan pelatihan,
kesempatan belajar, pendampingan,
dan bantuan partisipasi dalam
kegiatan digital (misalnya
peningkatan kapasitas kemampuan
digital bagi pekerja maupun siswa)
7. Memahami potensi dampak
positif maupun negatif dari aktivitas
digital pada kesejahteraan individu
8. Menyediakan sistem,
perlengkapan, dan konten digital
yang inklusif dan mudah diakses.

Hak & Kewajiban dalam Dunia


Digital (Council of
Europe, n.d)
1. Akses dan tidak diskriminatif
2. Kebebasan berekspresi dan
mendapatkan informasi
3. Kebebasan berkumpul,
berkelompok, dan partisipasi
4. Perlindungan privasi dan
data.
5. Pendidikan dan literasi.
6. Perlindungan terhadap anak.
7. Hak mendapatkan
pertolongan terhadap pelanggaran
hak asasi.

12 Jumat, 08 Oktober 3 Manajemen Kedudukan, a. Manajemen ASN adalah a. Coba jelaskan esensi penting 1. Menjadikan ASN
2022 ASN Peran, Hak dan pengelolaan ASN untuk dari manajemen aparatur sipil negara Profesional &
Kewajiban, dan menghasilkan Pegawai ASN yang sesuai dengan UU ASN dan apa Berkarakter dgn
Kode Etik ASN professional, memiliki nilai dasar, impilkasi esensi tersebut terhadap Anda birokrasi berkelas dunia
etika profesi, bebas dari intervensi sebagai pegawai ASN 2025
politik, bersih dari praktik korupsi, b. Coba jelaskan kedudukan dan Melaksanakan apa yg
kolusi, dan nepotisme. peran dari aparatur sipil negara dan apa telah diatur dalam
b. Manajemen ASN lebih yang perlu dilakukan oleh Anda sebagai manajemen ASN dan
menekankan kepada pengaturan pegawai ASN. mendukung terciptanya
profesi pegawai sehingga diharapkan c. Coba jelaskan dengan singkat ASN yang profesional
agar selalu tersedia sumber daya hak dan kewajiban ASN dan bagaimana dan berkarakter
aparatur sipil Negara yang unggul Anda harus bersikap agar hak dan birokrasi berkelas dunia.
selaras dengan perkembangan kewajiban tersebut seimbang 2. Kedudukan PNS
jaman. d. Coba jelaskan kode etik dan dalam NKRI
c. Berdasarkan jenisnya, kode perilaku ASN dan bagaimana Anda Kedudukan PNS dalam
Pegawai ASN terdiri atas: a) Pegawai dapat melaksanakan kode etik dan kode NKRI sebagai unsur
Negeri Sipil (PNS); dan b) Pegawai perilaku tersebut. aparatur negara yang
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja berfungsi sebagai
(PPPK). pelaksana kebijakan
d. Pegawai ASN berkedudukan publik, pelayan publik,
sebagai aparatur negara yang dan perekat dan
menjalankan kebijakan yang pemersatu bangsa. PNS
ditetapkan oleh pimpinan instansi melaksanakan kebijakan
pemerintah serta harus bebas dari yang ditetapkan oleh
pengaruh dan intervensi semua pimpinan instansi
golongan dan partai politik pemerintah.
e. Untuk menjalankan
kedudukannya tersebut, maka Dalam menjalankan
Pegawai ASN berfungsi sebagai tugasnya, PNS harus
berikut: a) Pelaksana kebijakan bebas dari pengaruh
public; b) Pelayan public; dan c) dan intervensi semua
Perekat dan pemersatu bangsa golongan dan partai
f. Agar dapat melaksanakan politik. Berikut tugas
tugas dan tanggung jawabnya PNS dan PPPK sebagai
dengan baik dapat meningkatkan pegawai ASN:
produktivitas, menjamin a. Melaksanakan
kesejahteraan ASN dan akuntabel, kebijakan publik yang
maka setiap ASN diberikan hak. dibuat oleh Pejabat
Setelah mendapatkan haknya maka Pembina Kepegawaian
ASN juga berkewajiban sesuai sesuai dengan
dengan tugas dan ketentuan peraturan
tanggungjawabnya. perundang-undangan;
g. ASN sebagai profesi b. Memberikan
berlandaskan pada kode etik dan pelayanan publik yang
kode perilaku. Kode etik dan kode profesional dan
perilaku ASN bertujuan untuk berkualitas; dan
menjaga martabat dan kehormatan c. Mempererat
ASN. Kode etik dan kode perilaku persatuan dan kesatuan
yang diatur dalam UU ASN menjadi Negara Kesatuan
acuan bagi para ASN dalam Republik Indonesia.
penyelenggaraan birokrasi
pemerintah. Peran PNS dalam NKRI
Merujuk pada Pasal 12
UU Nomor 5 Tahun
2014, pegawai ASN (PNS
dan PPPK) berperan
sebagai perencana,
pelaksana, dan
pengawas
penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan
dan pembangunan
nasional melalui
pelaksanaan kebijakan
dan pelayanan publik
yang profesional, bebas
dari intervensi politik,
serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
3. Hak PNS dan PPPK
yang diatur dalam UU
ASN sebagai berikut
PNS berhak
memperoleh:
1) gaji, tunjangan,
dan fasilitas;
2) cuti;
3) jaminan
pensiun dan jaminan
hari tua;
4) perlindungan;
dan
5) pengembangan
kompetensi Sedangkan
PPPK berhak
memperoleh:
1) gaji dan
tunjangan;
2) cuti;
3) perlindungan;
dan
4) pengembangan
kompetensi
Selain hak sebagaimana
disebutkan di atas,
berdasarkan pasal 70
UU ASN disebutkan
bahwa Setiap Pegawai
ASN memiliki hak dan
kesempatan untuk
mengembangkan
kompetensi.
Berdasarkan Pasal 92
UU ASN Pemerintah
juga wajib memberikan
perlindungan berupa:
1) jaminan
kesehatan;
2) jaminan
kecelakaan kerja;
3) jaminan
kematian; dan
4) bantuan
hukum.
Sedangkan kewajiban
adalah suatu beban
atau tanggungan yang
bersifat kontraktual.
Dengan kata lain
kewajiban adalah
sesuatu yang
sepatutnya diberikan.
Kewajiban pegawai ASN
yang disebutkan dalam
UU ASN adalah:
1) setia dan taat
pada Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik
Indonesia, dan
pemerintah yang sah;
2) menjaga
persatuan dan kesatuan
bangsa;
3) melaksanakan
kebijakan yang
dirumuskan pejabat
pemerintah yang
berwenang;
4) menaati
ketentuan peraturan
perundang-undangan;
5) melaksanakan
tugas kedinasan dengan
penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran,
dan tanggung jawab;
6) menunjukkan
integritas dan
keteladanan dalam
sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada
setiap orang, baik di
dalam maupun di luar
kedinasan;

7) menyimpan
rahasia jabatan dan
hanya dapat
mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan;
dan
8) bersedia
ditempatkan di seluruh
wilayah Negara
Kesatuan Republik
Indonesia.
Sebagai ASN tentunya
saya akan
melaksanakan
kewajiban saya dengan
penuh tanggungjawab.

d. Kode etik dan kode


perilaku berisi
pengaturan perilaku
agar Pegawai ASN:
1) melaksanakan
tugasnya dengan jujur,
bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi;
2) melaksanakan
tugasnya dengan
cermat dan disiplin;
3) melayani
dengan sikap hormat,
sopan, dan tanpa
tekanan;
4) melaksnakan
tugasnya sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
5) melaksnakan
tugasnya sesuai dengan
perintah atasan atau
Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
dan etika
pemerintahan;

6) menjaga
kerahasian yang
menyangkut kebijakan
Negara;
7) menggunakan
kekayaan dan barang
milik Negara secara
bertanggungjawab,
efektif, dan efisien;
8) menjaga agar
tidak terjadi konflik
kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
9) memberikan
informasi secara benar
dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang
memerlukan informasi
terkait kepentingan
kedinasan;
10) tidak
menyalahgunakan
informasi intern Negara,
tugas, status,
kekuasaan, dan
jabatannya untuk
mendapat atau mencari
keuntungan atau
manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain;
11) memegang
teguh nilai dasar ASN
dan selalu menjaga
reputasi dan integritas
ASN; dan
12) melaksanakan
ketentuan peraturan
perundang- undangan
mengenai disiplin
Pegawai ASN.
Melaksanakan kode etik
dan kode perilaku ASN
dengan penuh
tanggungjawab.
Konsep Sistem Penerapan sistem merit dalam a. Jelaskan makna dan a. pertama, merit
Merit Dalam pengelolaan ASN mendukung keuntungan penerapan sistem merit? system dapat
Pengelolaan ASN pencapaian tujuan dan sasaran b. Berikan contoh penerapan memberikan kontribusi
organisasi dan memberikan ruang sistem merit dalam penilaian kinerja terhadap
bagi tranparansi, akuntabilitas, pegawai? peningkatan
obyektivitas dan juga keadilan. produktivitas,
Beberapa langkah nyata dapat menurunkan biaya
dilakukan untuk menerpakan sistem produksi dan
ini baik dari sisi perencanaan meningkatkan
kebutuhan yang berupa transparansi pendapatan.
dan jangkauan penginformasian Kedua, merit system
kepasa masyarakat maupun jaminan membutuhkan
obyektifitasnya dalam pelaksanaan pengawasan langsung
seleksi. Sehingga instansi khususnya bagi
pemerintah mendapatkan pegaway tingkatan
yang tepat dan berintegritas untuk tertentu untuk
mencapai visi dan misinya. mempertahankan
Pasca recruitment, dalam organisasi kualitas
berbagai sistem pengelolaan yang diinginkan. Ketiga,
pegawai harus mencerminkan merit system dapat
prinsip merit yang sesungguhnya mendorong pegawai
dimana semua prosesnya didasarkan untuk mengurangi
pada prinsip-prinsip yang obyektif waktu
dan adil bagi pegawai. yang hilang dan
Jaminan sistem merit pada semua membuat penggunaan
aspek pengelolaan pegawai akan waktu serta peralatan
menciptakan lingkungan yang menjadi lebih efektif.
kondusif untuk pembelajaran dan Keempat, merit system
kinerja. Pegawai diberikan dapat membantu
penghargaan dan pengakuan atas dalam penentuan biaya
kinerjanya yang tinggi, disisi lain bad tenaga kerja yang
performers mengetahui dimana lebih akurat, dan
kelemahan dan juga diberikan Kelima, merit system
bantuan dari organisasi untuk dapat
meningkatkan kinerja. memotivasi pekerja
untuk meningkatkan
kinerja, karena pegawai
percaya dan
mengetahui bahwa
dengan kinerja yang
tinggi
akan memperoleh
imbalan.
b. Perbaikan kinerja
Umpan balik kinerja
bermanfaat bagi
pegawai, manajer,
spesialis personal
dalam bentuk kegiatan
yang tepat untuk
memperbaiki kinerja.
2. Keputusan
penempatan
Promosi, transfer, dan
penurunan
jabatan (demosi)
biasanya didasarkan
pada kinerja masa lalu
dan antisipatif,
misalnya dalam bentuk
penghargaan.
3. Penyesuaian
kompensasi
Penilaian prestasi kerja
akan membantu
pengambil keputusan
menentukan siapa
yang seharusnya
menerima peningkatan
pembayaran dalam
bentuk upah dan
bonus yang didasarkan
pada merit
system.
4. Kebutuhan pelatihan
dan pengembangan
Kinerja buruk
mengindikasikan
sebuah
kebutuhan untuk
melakukan pelatihan
kembali dan setiap
karyawan hendaknya
selalu mengembangkan
diri.
5. Perencanaan dan
pengembangan karir
Umpan balik kinerja
membantu proses
pengambilan keputusan
tentang karir
spesifik pegawai.
6. Defisiensi proses
penempatan staf
Baik buruknya kinerja
berimplikasi dalam
hal kekuatan dan
kelemahan dalam
prosedur penempatan
staf di departemen
SDM.
7. Ketidakakuratan
informasi
Kinerja buruk dapat
mengindikasikan
kesalahan dalam
informasi analisis
pekerjaan, rencana
SDM, atau hal lain
dalam sistem
manajemen personal.
Hal
demikian akan
mengarah pada
ketidaktepatan dalam
keputusan menyewa
pegawai, pelatihan, dan
keputusan
konseling.
8. Tantangan-tantangan
eksternal
Kinerja dipengaruhi oleh
faktor-faktor
lingkungan pekerjaan,
seperti keluarga,
finansial, kesehatan,
atau masalahmasalah
lainnya. Jika masalah-
masalah
tersebut tidak diatasi
melalui penilaian
prestasi kerja,
departemen SDM
mungkin
mampu menyediakan
bantuannya.
9. Kesalahan rancangan
pekerjaan
Kinerja buruk mungkin
sebagai sebuah
gejala dari rancangan
pekerjaan yang
keliru. Lewat penilaian
dapat didiagnosis
kesalahan-kesalahan
tersebut.
10. Kesempatan kerja
yang sama
Penilaian kinerja yang
akurat dan aktual
menghitung kaitannya
dengan kinerja
dapat menjamin bahwa
keputusan
penempatan internal
bukanlah sesuatu
yang bersifat
diskriminasi.
11. Umpan balik pada
SDM
Mekanisme a. Manajemen ASN terdiri dari a. Coba jelaskan perbedaan antara a. Berdasarkan Undang-
Pengelolaan ASN Manjemen PNS dan Manajemen manajemen PNS dan Manajemen PPPK undang Nomor 5 Tahun
PPPK b. Bagaimana perbedaan 2014
b. Manajemen PNS meliputi mekanisme pengisian jabatan pimpinan Manajemen PNS
penyusunan dan penetapan tinggi ASN dan penggantian jabatan meliputi penyusunan
kebutuhan, pengadaan, pangkat dan pimpinan tinggi ASN dan penetapan
jabatan, pengembangan karier, pola c. Coba diskusikan peranan sistem kebutuhan, pengadaan,
karier, promosi, mutasi, penilaian informasi ASN dalam pengelolaan ASN pangkat dan jabatan,
kinerja, penggajian dan tunjangan, pengembangan karier,
penghargaan, disiplin, pola karier, promosi,
pemberhentian, jaminan pensisun mutasi, penilaian
dan hari tua, dan perlindungan kinerja, penggajian dan
c. Manajemen PPPK meliputi tunjangan,
penetapan kebutuhan; penghargaan, disiplin,
pengadaan;penilaian kinerja; pemberhentian,
penggajian dan tunjangan; jaminan pensisun dan
pengembangan hari tua, dan
kompetensi;pemberian perlindungan
penghargaan; disiplin; pemutusan c. Manajemen
hubungan perjanjian kerja; dan PPPK meliputi
perlindungan. penetapan kebutuhan;
d. Pengisian jabatan pimpinan pengadaan;penilaian
tinggi utama dan madya pada kinerja; penggajian dan
kementerian, kesekretariatan tunjangan;
lembaga negara, lembaga pengembangan
nonstruktural, dan Instansi Daerah kompetensi;pemberian
dilakukan secara terbuka dan penghargaan; disiplin;
kompetitif di kalangan PNS dengan pemutusan hubungan
memperhatikan syarat kompetensi, perjanjian kerja; dan
kualifikasi, kepangkatan, pendidikan perlindungan.
dan latihan, rekam jejak jabatan, dan b. Pengisian jabatan
integritas serta persyaratan lain yang pimpinan tinggi utama
dibutuhkan sesuai dengan ketentuan dan madya pada
peraturan perundang-undangan. kementerian,
e. Pejabat Pembina kesekretariatan
Kepegawaian dilarang mengganti lembaga negara,
Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2 lembaga nonstruktural,
(dua) tahun terhitung sejak dan Instansi Daerah
pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, dilakukan secara
kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi terbuka dan kompetitif
tersebut melanggar ketentuan di kalangan PNS dengan
peraturan perundang-undangan dan memperhatikan syarat
tidak lagi memenuhi syarat jabatan kompetensi, kualifikasi,
yang ditentukan. kepangkatan,
f. Penggantian pejabat pendidikan dan latihan,
pimpinan tinggi utama dan madya rekam jejak jabatan,
sebelum 2 (dua) tahun dapat dan integritas serta
dilakukan setelah mendapat persyaratan lain yang
persetujuan Presiden. Jabatan dibutuhkan sesuai
Pimpinan Tinggi hanya dapat dengan ketentuan
diduduki paling lama 5 (lima) tahun peraturan perundang-
g. Dalam pengisian Jabatan undangan.
Pimpinan Tinggi, Pejabat Pembina Dalam pengisian
Kepegawaian memberikan laporan Jabatan Pimpinan
proses pelaksanaannya kepada Tinggi, Pejabat Pembina
KASN. KASN melakukan pengawasan Kepegawaian
pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi memberikan laporan
baik berdasarkan laporan yang proses pelaksanaannya
disampaikan oleh Pejabat Pembina kepada KASN. KASN
Kepegawaian maupun atas inisiatif melakukan pengawasan
sendiri pengisian Jabatan
h. Pegawai ASN dapat menjadi Pimpinan Tinggi baik
pejabat Negara. Pegawai ASN dari berdasarkan laporan
PNS yang diangkat menjadi Pejabat yang disampaikan oleh
Negara diberhentikan sementara Pejabat Pembina
dari jabatannya dan tidak kehilangan Kepegawaian maupun
status sebagai PNS. atas inisiatif sendiri
i. Pegawai ASN berhimpun
dalam wadah korps profesi Pegawai c. Sistem Informasi ASN
ASN Republik Indonesia. Korps merupakan aturan yang
profesi Pegawai ASN Republik berhubungan dengan
Indonesia memiliki tujuan: menjaga manajemen ASN,
kode etik profesi dan standar karena dengan adanya
pelayanan profesi ASN; dan Sistem Informasi ASN
mewujudkan jiwa korps ASN sebagai akan memberikan
pemersatu bangsa. jaminan untuk
j. Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, efisiensi,
efektivitas, dan akurasi pengambilan dan akurasi
keputusan dalam Manajemen ASN pengambilan keputusan
diperlukan Sistem Informasi ASN. Manajemen ASN
Sistem Informasi ASN tersebut. Karena
diselenggarakan secara nasional dan Manajemen ASN
terintegrasi antar- Instansi merupakan pengelolaan
Pemerintah ASN untuk
k. Sengketa Pegawai ASN menghasilkan Pegawai
diselesaikan melalui upaya ASN yang professional,
administratif. Upaya administratif memiliki nilai-nilai
terdiri dari keberatan dan banding dasar, etika profesi,
administrative bebas dari intervensi
politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi
dan nepotisme.
Keseimbangan antara
Manajemen ASN dan
Sistem Informasi ASN
mampu memberikan
pedoman kepada
pemerintah pusat untuk
menganalisis jabatan
setiap pegawai yang
tersebar di instansi
daerah dan pusat, serta
mencapai tujuan dari
Manajemen ASN.

Anda mungkin juga menyukai