8. “Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah Tidak boleh dibedakan antara satu warga
negara dengan warga Negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara, Seperti status
sosial, pandangan politik, agama, profesi, jenis Kelamin atau orientasi seksual, difabel, dan
sejenisnya” adalah Prinsip dari …
a. Akuntabel
b. Aksesibel
c. Berkeadilan
d. Tidak diskriminatif
1.Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang Merupakan kode etik dari nilai berorientasi
pelayanan?
a.Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan Yang selalu berubah
b. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
c. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
d. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
2. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang Merupakan kode etik dari nilai berorientasi
pelayanan?
a. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai Tambah
b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
c. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, setia kepada NKRI serta
pemerintahan yang Sah
d. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
3. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang Merupakan kode etik dari nilai berorientasi
pelayanan?
a. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
d. Melakukan perbaikan tiada henti
4. Dalam memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, Kedudukan masyarakat dalam konteks
tersebut adalah sebagai ...
a. masyarakat sebagai wajib pajak
b. masyarakat sebagai pengawas kinerja pemerintah
c. masyarakat sebagai elemen adanya negara
d. masyarakat sebagai penerima layanan
5. Pengertian masyarakat dalam Undang-Undang Nomor 25/2009 tentang Pelayanan Publik adalah …
a. Seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk Sebagai orang-perseorangan, kelompok,
maupun badan Hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat Pelayanan publik, baik
secara langsung maupun tidak Langsung
b. Warga negara Indonesia sebagai orang-perseorangan, Kelompok, maupun badan hukum yang
berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara Langsung maupun tidak
langsung
c. Seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk Sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun
badan Hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat Pelayanan publik secara langsung
d. Warga negara Indonesia sebagai orang-perseorangan, Kelompok, maupun badan hukum yang
berkedudukan Sebagai penerima manfaat pelayanan publik secara Langsung
6. Beberapa perilaku pelayanan prima yang perlu dibudayakan Dalam organisasi antara lain sebagai
berikut, kecuali …
a. Menyapa dan memberi salam
b. Ramah
c. Cepat dan terlihat sibuk
d. Berpenampilan rapih
7. Karakteristik dalam memberikan pelayanan prima Ditunjukkan dengan upaya perbaikan secara
berkelanjutan Melalui berbagai cara berikut ini, kecuali …
a. Pendidikan dan pelatihan
b. Standardisasi dan sertifikasi kompetensi pemberi layanan
c. Pengembangan ide kreatif
d. Kolaborasi dan benchmark
8. Seorang ASN diharapkan dapat diandalkan untuk memberikan Pelayanan prima yang dicontohkan
dengan …
a. Melakukan pelayanan maksimal sesuai dengan tugas fungsinya
b. Melakukan pelayanan maksimal untuk kepuasan masyarakat meskipun dengan menyerobot tugas
fungsi rekan yang lain
c.Melakukan pelayanan maksimal jika diminta oleh Atasan/pimpinan
d.Melakukan pelayanan terbaik jika akan dilakukan evaluasi Eksternal
B. MODUL AKUNTABEL
Soal Latihan 1 :
1. Banyak perbaikan yang terjadi di layanan publik yang bisa ditemukan di keseharian Anda, pilihlah
salah satu kasus yang pernah Anda alami, dan tulislah perubahan/perbaikan yang terjadi dari
kondisi sebelumnya.
Pelayanan antrian berobat dari yang dulunya harus manual secara offline sekarang sudah bisa
melalui mobile atau online
2. Masih ada beberapa layanan publik yang belum berubah dari versi buruknya, pilihlah salah satu
layanan yang Anda ketahui masih belum berubah tersebut, dan tuliskan harapan perubahan yang
Anda inginkan.
Pelayanan minta bantuan orang dalam, dari dulu tidak pernah berubah. Hendaknya berlaku
pelayanan
sama tidak ada yang didahulukan karena adanya orang dalam dan sebagainya tetaplah sesuai
aturan
3. Lihatlah video unik pada tautan ini yang berakting terkait sebuah layanan yang sudah berubah dari
bentuk
selebelumnya: https://www.instagram.com/reel/CX3Oa0rJoQ7/?utm_mediu m=share_sheet dan
tuliskan pendapat Anda
Hendaknya kita punya aparatur sipil yang sepenuh hati bertanggung jawab terhadap
pekerjaannya, beraku jujur sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Seperti pada video
diatas
Soal Latihan 2 :
1. Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan, sering kita dengan istilah kata responsibilitas dan
akuntabilitas. Kedua kata tersebut mempunyai arti dan makna yang berbeda. Apa yang
membedakan antara responsibilitas dan akuntabilitas dilihat dari pengertiannya? Dan berikan
pendapat anda terkait konsep responsibiltas dan akuntabilitas tersebut?
Responsibilitas (responsibility) merupakan konsep yang berkenaan dengan standar profesional
dan kompetensi teknis yang dimiliki administrator (birokrasi publik) dalam menjalankan
tugasnya. Administrasi negara dinilai responsibel apabila pelakunya memiliki standard
profesionalisme atau kompetensi teknis yang tinggi. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan
dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan Sasaran/Target Kinerja yang
telah ditetapkan
2. Bacalah kembali pembuka Bab II yang dikutip dari Laporan Tahun 2020 Ombudsman Republik
Indonesia,
menurut Anda, bagaimana kasus itu bila dilihat dari konteks Akuntabilitas?
Ombudsman telah melakukan kewajiban sesuai peraturan dan keinginan yang akan di capai
untuk memberikan pelayanan publik yang dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat
agar masyarakat mendapatkan keadilan. Dan terlihat kemampuan melaksanaan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
3. Dalam hal pelayanan publik, masih sering diketemukan keluhan dari masyarakat terhadap kinerja
pelayan publik. Masyarakat merasakan kinerja yang lambat, berbelit-belit, maupun tidak efisien
ketika berhadapan dengan pelayan publik ataupun birokrasi publik. Padahal sejatinya sebagai abdi
negara, birokrasi publik harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, Menurut anda,
seberapa penting nilai-nilai akuntabilitas publik jika dikaitkan dengan fenomena tersebut? Jelaskan
Akuntabilitas public menjadi nilai yang sangat penting karena merupakan salah satu bentuk
kewajiban yang hatus dilakukan oleh organisasi public atau pemerintah atau pejabat
pemerintah sebagai suatu pertanggungjawaban setelah menjalankan fungsi pemerintahan dan
melaksanakan tugas-tugasnya kepada atasan dalam satu pemerintahan dan juga kepada
masyarakat sebagai suatu pengawasan dan evaluasi dari pelaksanaan tugas dan serta agar
masyarakat mempercayakan kepada instansi atau pemerintah bahwa pemerintah di gaji oleh
negara untuk pelayanan yang baik responsive dan cepat untuk membantu masyarakat dalam
bidang pelayanan
Soal Latihan 3 :
1. Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi Akuntabilitas Kejujuran dan Hukum, Akuntabilitas
Proses, Akuntabilitas Program, serta Akuntabilitas Kebijakan. Ada Studi Kasus Seperti Berikut :
C. MODUL HARMONIS
Latihan 1 :
1. Sebutkan dan Jelaskan keanekaragaman suku bangsa dan budaya dari tempat anda berasal dan berikan
contohnya?
Jawab : dari daerah Riau, Budaya yang sangat erat dengan keagamaan dan madani, tepatnya di
Pekanbaru banyak sekali orang-orang pendatang dan menetapkan pekanbaru sebagai tempat
perantauan, banyak budaya yang berbeda-beda masuk ke pekanbaru riau, seperti perkumpulan orang
jawa dan perkumpulan orang Sumatera.
2. Jelaskan potensi dan tantangan keanekaragaman dilingkungan anda bekerja?
Jawab : Potensi tantangan terkaitan keanekaragaman pola pikir, antara golongan tua dan muda kadang
sering berselisih terkait pendapat sehingga lebih mengutamakan ego dan individualisme serta pesat
terjadinya persaingan kompetitor
3. Jelaskan sikap dan perilaku ASN dalam lingkungan yang penuh dengan keberagaman?
Jawab yang perlu ASN terapkan baik pada komunitas atau ras yang dominan adalah tetap
memperlakukan masing-masing rekan kantor sebagai individu yang utuh. Bukan berarti karena ada
banyak suku X di kantor, lalu ada salah satu teman yang berasal dari suku tersebut punya perilaku
yang mengganggu lantas semua ASN suku tersebut dianggap punya sikap yang sama. ASN harus
Menemukan unsur perbedaan. Jika ASN ada di lingkungan kerja yang homogen, tentu akan mudah
menentukan rencana atau kegiatan. Tapi dengan adanya keberagaman, baik itu agama, budaya, latar
belakang keluarga dan sosial membuat ASN butuh usaha ekstra untuk bisa bersosialisasi di tempat
kerja. Menanggapi keberagaman di lingkungan kerja, sikap sopan santun menjadi semakin penting
untuk dibiasakan. Tidak hanya pimpinan pada bawahannya, dari atas ke bawah pun harus bisa
bersikap sopan dalam setiap kesempatan. Harus menghormati yang tua dan tidak menyepelehkan
pendapat yang muda.
Latihan 2 :
1. Jelaskan keberadaan dan pemberlakuan kode etik dilingkungan tempat anda bekerja?
Jawab :
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang
berjiwa Pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan
dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar
mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk
membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat
profesinya.
7. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana
perjuangan dan pengabdian.
8. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Dari banyak kode etik yang telah disampaikan diatas, memperlihatkan bahwa kode etik tersebut
sangat erat kaitannya dengan pendidikan dan otomatis mengikat pada orang yang memilih guru
sebagai profesinya. Profesi guru memang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Tanpa
adanya guru maka pendidikan tidak akan dapat dijalankan.
Kode etik yang mengikat menjadikan jabatan guru dapat dijadikan sebagai panutan. Guru harus
mampu memperhatikan banyak kepentingan bukan hanya kepentingan pribadi, namun juga golongan
dan kepentingan umum hingga kepentingan bangsa. Profesi guru harus mampu menyeimbangkan
dan tahu mana yang harus didahulukan diantara banyak hal yang harus diemban sebagai hak dan
kewajiban profesi guru.
2. Sebutkan etika ASN yang mendukung terwujudnya suasana harmonis?
Jawab : melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi, bertanggung
jawab, dan peduli terhadap sesama
3. Berikan contoh kejadian yang menunjukkan nilai etika dan pelanggaran etika dilingkungan anda
bekerja. Apa upaya yang dapat anda lakukan untuk mengantisipasi kemungkinan pelanggaran etika
tersebut.
Jawab : Acuh terhadap lingkungan dan teman dalam lingkungan bekerja. Upayanya saya akan
berusaha mengajak berinteraksi teman yang seperti ini serta mengajak dan menasehati dia bagaimana
cara bersikap di tempat bekerja yang seharusnya
4. Jelaskan pengertian kondisi harmonis dan manfaatnya dalam bekerja melayani masyarakat?
Jawab : kondisi harmonis adalah kondisi yang menyenangkan dan nyaman, akan membuat
Masyarakat tidak ragu untuk bertanya dalam pelayanan serta tidak ditakuti oleh Masyarakat
5. Apakah suasana harmonis telah anda rasakan dilingkungan anda bekerja saat ini? Jelaskan jawaban
anda ? Apa upaya anda dalam turut mewujudkam suasana harmonis dilingkungan anda bekerja ?
Jawab : Sudah dalam beberapa keadaan, saya berusaha mengakrabkan diri saya dengan siapapun,
membantu sesama teman satu pekerjaan, serta melakukan tugas dengan baik
D. MODUL LOYAL
Latihan 1 :
1. Dari kasus tersebut, uraikan aspek-aspek yang dapat mempengaruhi loyalitas seseorang pada
sebuah organisasi.
Jawab :
1) Gaya kepemimpinan, maksudnya dalam kasus ini yang terlibat menyalahartikan
kesetiakawanan dan loyalitas pada arah tujuan, tidak mampu membedakan arah tujuannya baik
atau tidak
2) Karakteristik Pekerjaan, Maksudnya dalam kasus ini karena terlalu nyaman dengan pekerjaan
dan terbiasa mengerjakan pekerjaan yang arah tujuannya tidak baik jadinya terus menerus
dilakukan
3) Lingkungan Kerja Fisik, lingkungan kerja fisik sudah tidak baik-baik saja tetapi tetap mencari
aman agar terus mendapatkan pekerjaan
2. Terdapat 3 (tiga) panduan perilaku loyal dalam Core Value ASN, berikan contoh tindakan yang
dapat Anda
lakukan di Instansi/Unit Kerja Anda sebagai perwujudan dari masing-masing panduan perilaku
loyal tersebut, Jawab :
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-undang Dasar Tahun 1945, setia kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah. Contoh Tindakan
Selalu berpedoman pada Pancasila, memperingati hari-hari besar nasional dan selalu
melakukan upacara bendera setiap hari senin, Memmperingati hari besar kemerdekaan
NKRI
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara. Contoh tidak
melanggar aturan lalu lintas, tidak menjelek-jelekan instansi kepada instansi lain, ber
prestasi selagi mempunyai kesempatan
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara. Contoh dokumen-dokumen penting tidak
disebarluaskan di media masa ataupun disebarluaskan pada instansi yang tidak
bersangkutan dengan perkerjaan kita
3. Berdasarkan kasus di atas jelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan loyalitas
seorang
ASN terhadap bangsa dan negaranya
Jawab :
- Berlaku jujur
- Boleh mengikuti perintah atasan dan Perusahaan asalkan semuanya masih pada zona tidak
mengacu pada kecurangan
- Tanggung jawab
- Menolak grativikasi
- Melindungi perusaahan
- Melaporkan tindak kejahatan yang terjadi
Latihan 2 :
1. Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinya:
a. Mutu dari sikap patuh
b. Mutu dari sikap taat
c. Mutu dari sikap setia
d. Mutu dari sikap hormat
3. Loyalitas merupakan kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain atau
sesuatu (misalnya organisasi) yang ditunjukkan melalui:
a. Ide dan pemikiran
b. Sikap dan tindakan
c. Ketaatan dan pemikiran
d. Integritas dan idealisme
4. Terdapat beberapa aspek yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas
pegawai diantaranya:
a. Tanggung Jawab pada Pimpinan
b. Kemauan untuk Bekerja Sama
c. Rasa Percaya Diri
d. Hubungan Antar Organiasi
5. Ketika seorang pegawai memiliki sikap sesuai dengan pengertian loyalitas, maka secara
otomatis ia akan merasa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap organisasinya, yang
ditunjukannya dengan cara:
a. Berhati-hati dan lambat dalam mengerjakan tugas-tugasnya
b. Mengerjakan banyak tugas dalam waktu yang bersamaan
c. Berani untuk mengembangkan berbagai inovasi demi
kepentingan organisasi
d. Loyal terhadap pimpinan
6. Sesungguhnya seorang pegawai yang loyal dapat dilihat dari seberapa besar dia menunjukkan
integritas mereka saat bekerja. Integritas yang sesungguhnya adalah:
a. Melakukan hal yang masif, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya apakah
Anda melakukannya atau tidak.
b. Melakukan hal yang cerdas, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya
apakah Anda melakukannya atau tidak.
c. Melakukan hal yang benar, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya apakah
Anda melakukannya atau tidak.
d. Melakukan hal yang inovatif, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya
apakah Anda melakukannya atau tidak.
7. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan terhadap:
a. Pimpinan
b. Pekerjaan
c. Profesi
d. NKRI
8. Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai
bahwa setiap ASN harus:
a. Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
b. Setia dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
c. Berintegritas dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
d. Berakuntabilitas dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
9. Salah satu tindakan yang merupakan perwujudan dari panduan perilaku “Menjaga nama baik
sesama ASN, pimpinan instansi dan negara” adalah:
a. Tidak melaporkan pimpinan yang melakukan pelanggaran
b. Memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan kebudayaan bangsa
c. Memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
d. Tidak menyebarluaskan informasi penting instansi secara sembarangan
10. Secara umum, sikap loyal seorang pegawai terhadap organisasinya dapat dibangun dengan
cara:
a. Membangun rasa kecintaaan dan memiliki serta meningkatkan ketakwaan
b. Meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan rohani
c. Memberikan kesempatan peningkatan karir dan evalusi komprehensif
d. Melakukan evaluasi berkala dan meningkatkan kinerja
Latihan 3 :
1. Jelaskan tentang Loyal sebagai Aktualisasi Kesadaran Bela Negara bagi ASN kaitannya dengan
radikalisme dan/atau intoleran.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang
profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
ASN memang harus memilki loyalitas ideologi. ASN Indonesia diwajibkan untuk setia dan
menjalankan prinsip ideology Pancasila dalam pekerjaan di lembaga birokrasi pemerintahan maupun
dalam relasi social kemasyarakatan. Loyalitas ASN terhadap ideology negara dan konstitusi adalah
sesuatu yang tidak bisa ditawar dan merupakan harga mati. ASN bekerja untuk mengabdi kepada
kepentingan rakyat dan keutuhan negara.
2. Berdasarkan kasus di atas jelaskan jenis pemikiran radikal ASN yang tidak mencerminkan
keloyalan terhadap bangsa dan negara.
ASN harus berani menentukan siapa lawan dan siapa kawan. Ancaman tersebut bisa berasal dari
perorangan, kelompok, atau golongan, yang ingin mengacaukan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Namun Pancasila sebagai dasar kehidupan bernegara, bisa menangkal paham-paham radikalisme.
ASN harus mengamalkan Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan saat menjalankan profesinya
sebagai abdi negara.
Ketegasan memberantas radikalisme, terutama di lingkup ASN, tertuang dalam Surat Keputusan
Bersama (SKB) Penanganan Radikalisme ASN oleh 11 kementerian dan lembaga. Sebelas
kementerian dan lembaga yang tergabung dalam penanganan radikalisme ASN juga telah membangun
Portal Aduan ASN sebagai sistem pelaporan atas pelanggaran ASN dalam melakukan tindakan dan
perilaku yang menentang atau membuat ujaran kebencian.
3. Berdasarkan kasus di atas jelaskan beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh pemerintah,
terhadap ASN yang telah terpapar paham radikalisme dan/atau intoleran.
Jadi kalau ada yang terpapar dimasukkan dalam program pemerintah terkait pemberantasan
radikalisme. Di tes sejauh mana tingkat terpaparnya kemudian ada post-test untuk melihat apakah ada
perubahan atau tidak. Karena mereka yang terpapar paham radikal ini harus dipandang sebagai
korban. Memang butuh waktu yang tidak sedikit. Tapi dengan memecat tidak menyelesaikan masalah.
Pembinaan terhadap pegawai yang terpapar paham radikal dalam skala rendah hingga sedang
diserahkan kepada institusi masing-masing dan setiap instansi memiliki bentuk pembinaan yang
berbeda-beda.
Latihan 4 :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Pengebiran Makna Loyalitas PNS” dan berikan contohnya.
Jawab :
Memanfaatkan momen acara atau pertemuan kedinasan untuk kampanye (kegiatan kampanye
yang dibungkus/numpang dalam kegiatan kedinasan). Dalam beberapa pertemuan atau rapat
dinas yang penulis ikuti, pejabat-pejabat dari SKPD tertentu selalu menyisipkan kampanye untuk
pasangan calon yang sedang berkuasa (incamben) dalam pidato atau sambutannya, dengan
mengatasnamakan (mengedepankan) loyalitas terhadap pimpinan.
2. Berdasrkan kasus di atas, jelaskan beberapa ciri/karekter pegawai yang loyal terhadap
organisasinya. Jawab :
Terdapat 6 indikator yang dapat mengukur loyalitas karyawan, yaitu (Siswanto, 2010) :
1. Kemauan karyawan dalam melakukan kerja sama
2. Adanya rasa memiliki perusahaan
3. Hubungan antar pribadi dalam perusahaan
4. Menyukai pekerjaan yang dikerjakan
5. Menaati peraturan perusahaan
6. Bertanggung jawab terhadap perusahaan
3. Terangkanlah bagaimana Penegakkan Disiplin sebagai Wujud Loyalitas PNS berdasrkan contoh
kasus di atas.
4. Jawab :
Pegawai negeri sipil (PNS) kini memiliki regulasi terbaru mengenai disiplin PNS. Ketentuan
mengenai larangan, kewajiban, serta hukuman disiplin bagi PNS termuat dalam PP No. 94/2021
tentang Disiplin PNS.
Beleid ini menegaskan bahwa PNS diharuskan menaati kewajiban serta tidak melakukan larangan
sebagaimana tercantum dalam peraturan ini. Adapun kewajiban bagi PNS tersebut disebutkan
dalam Pasal 3 sebanyak delapan kewajiban dan sembilan kewajiban yang terdapat pada Pasal 4.
Sedangkan, terdapat 14 larangan yang harus dihindari oleh PNS sebagaimana tercantum dalam
Pasal 5. Gagalnya PNS dalam menjalani kewajiban serta melanggar larangan yang telah diatur
tersebut akan menyebabkan yang bersangkutan menerima hukuman disiplin. Adapun tingkatan
dan jenis hukuman disiplin disebutkan dalam Pasal 8. Tingkat hukuman disiplin terbagi menjadi
tiga, yakni hukuman disiplin ringan, sedang, hingga berat. Untuk jenis hukuman disiplin, terbagi
berdasarkan tingkatan.
E. MODUL KOLABORATIF
Evaluasi
1. Jelaskan Konsep Collaborative Governance dan Pendekatan Whole of Government!
Konsep ini menyatakan akan pentingnya suatu kondisi dimana aktor publik dan aktor privat
(bisnis) bekerja sama dengan cara dan proses tertentu yang nantinya akan menghasilkan produk
hukum, aturan, dan kebijakan yang tepat untuk publik atau,masyarakat. Konsep ini menunujukkan
bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan. Kolaborasi dipahami sebagai kerjasama antar aktor,
antar organisasi atau antar institusi dalam rangka pencapain tujuan yang tidak bisa dicapai atau
dilakukan secara independent.
Whole of Government adalah sebuah pendekatan yang mengintegrasikan upaya kolaboratif dari
instansi pemerintah untuk menjadi kesatuan menuju tujuan bersama, sebagai bentuk kolaborasi,
kerjasama antar instansi, aktor pelayanan dalam menyelesaikan suatu masalah dalam pelayanan.
Pendekatan yang diambil bisa pendekatan formal maupun pendekatan informal. Whole of
Government dapat diaplikasi agar pemerintah dapat memberikan layanan berkualitas bagi
masyarakat dan memastikan bahwa pekerjaan yang diemban oleh aparatur pemerintahan dapat
berjalan efektif dan efisien.
2. Jelaskan permasalahan kolaborasi di instansi Saudara!
Ada beragam faktor yang menghambat implementasi praktik kolaborasi interprofesi, mulai
faktor individu, faktor kelompok, hingga faktor organisasi. Hambatan dalam implementasi tersebut
berasal dari berbagai faktor. Pertama, faktor individu seperti karakter, kompetensi dan komunikasi
antar profesi. Kedua, faktor kelompok seperti keterbatasan tenaga baik secara kuantitas maupun
kualitas dan hierarki/senioritas). Ketiga, faktor organisasi meliputi leadership, motivasi, kebijakan
organisasi, fasilitas pendukung dan aplikasi sistem informasi kesehatan yang kurang user friendly.
3. Presiden Jokowi sangat fokus pada pembangunan infrastruktur yang salah satunya adalah
pembangunan jalan tol di daerah pantai utara Jawa (PANTURA). Bagaimanakah langkah kolaborasi
yang bisa dilakukan oleh daerah-daerah (dapat mengambil contoh 3 Kabupaten/Kota) di area jalan
tol tersebut guna meningkatkan ekonomi daerahnya?Jelaskan!
Jawab
Langkah Kolaborasi yang bisa dilakukan didaerah-daerah area jalan tol antara lain
mengharuskan tersedianya tempat istirahat dan pelayanan yang ditujukkan untuk kepentingan
pengguna jalan tol baik pada Jalan Tol Antarkota dan untuk jalan tol perkotaan, tempat istirahat dan
pelayanan dapat disediakan. pelayanan pun disediakan paling sedikit 1 (satu) untuk setiap jarak 50
(lima puluh) kilometer pada setiap jurusan. Tempat istirahat dan pelayanan juga dilarang untuk
dihubungan dengan akses apapun dari luar jalan tol tetapi terdapat pengecualian untuk tempat
istirahat dan pelayanan dengan pengembangan yang dapat diberikan akses terbatas ke luar jalan tol.
Pada tempat istirahat dan pelayanan pun dapat dikembangan dengan ditambahkan fasilitas area
promosi produk tertentu dan daerah serta promosi untuk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha
Menengah (UMKM), penambahan area lokasi perpindahan untuk orang dan barang/logistik dan/atau
pengembangan untuk destinasi wisata dan kawasan industri. Mengenai pengusahaan tempat istirahat
dan pelayanan yang melibatkan UMKM melalui pola kemitraan. UMKM disini terlebih dahulu
haruslah memiliki Surat Keterangan yang menyatakan sebagai UMKM. Badan usaha dalam hal ini
harus mengalokasikan lahan nya paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari total luas lahan area
komersial untuk UMKM di mana ketentuan ini berlaku baik untuk jalan tol yang sudah beroperasi
ataupun yang masih dalam tahap perencanaan dan konstruksi,maka memberikan peluang besar bagi
UMKM untuk turut andil dalam pembangunan Jalan tol serta meningkatkan perekonomian
Indonesia.