Anda di halaman 1dari 5

Wawasan kebangsaan

A. Pengertian wawasan kebangsaan


Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan
berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran
terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945,
NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan
negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.

B. Sejarah pergerakan Nasional Indonesia


Ditandai dengan munculnya berbagai organisasi yang bercorak kebangsaan sebagai tanda awal
babak baru pergerakan nasionalisme dalam menentang penjajahan.
Dimulai dari organisasi pertama yang tanggal terbentuknya dijadikan sebagai hari kebangkitan
nasional yaitu:
1. Budi utomo
Budi utomo didirikan oleh para mahasiswa STOVIA di Jakarta yang merupakan sekolah untuk
mendidik calon dokter pribumi pada tanggal 20 Mei 1908 dengan semboyan “meningkatkan
martabat rakyat”
Pendirinya adalah soetomo, suraji dan gunawan mangunkusumo dengan inspirasi pendirian
datang dari dokter Wahidin sudirohusodo. Dengan tujuan mencapai kemajuan bangsa dengan
jalan memajukan pengajaran dan kebudayaan, untuk memperbaiki keadaan rakyat terutama
rakyat kecil
2. Perhimpunan Indonesia (PI)
Pada 1908, beberapa mahasiswa Indonesia di Belanda mendirikan sebuah organisasi
perkumpulan pelajar Indonesia yang bernama Indische Vereeniging (IV). Tujuan didirikan
organisasi ini, adalah untuk “memajukan kepentingan bersama orang Hindia di Belanda dan
menjaga hubungan dengan Hindia Timur Belanda”. Di awal tahun 1925 Indonesische
Vereeniging mengubah namanya, menggunakan terjemahan Melayu, menjadi Perhimpunan
Indonesia (PI).
3. Kongres pemuda I dan II
Pada tahun 1926 telah berdiri banyak sekali organisasi kepemudaan, pemuda yang berasal dari
berbagai daerah memiliki kesadaran dan pandangan yang sama dal hal nasib bangsanya. Untuk
mewujudkan semangat persatuan yang timbul dari semangat para pemuda diselenggarakanlah
kongres pemuda I pada tanggal 30 april – 2mei 1926 di Jakarta. Kongres tersebut diikuti oleh
beberapa perwakilan organisasi pemuda di Hindia Belanda, antara lain : Jong Java, Jong
Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Roekoen, Jong Bataks Bond, Jong
Stundeerenden, Boedi Oetomo, Indonesische Studieclub, dan Muhammadiyah.
Dilanjutkan pada kongres pemuda II pada 27-28 oktober 1928 di Jakarta dan menghasilkan
keputusan bersama yaitu:
 Ikrar sumpah pemuda
 Menetapkan lagu Indonesia raya sebagai lagu kebangsaan
 Menetapkan bendera merah putih sebagai bendera nasional Indonesia
4. BPUPKI
BPUPKI dan PPKI merupakan badan dan kepanitiaan persiapan kemerdekaan Indonesia yang
dibentuk oleh Jepang. BPUPKI: Dibentuk pada tanggal 29 April 1945 Badan yang disebut
sebagai Dokuritsu Junbi Cosakai ini didirikan untuk mempelajari dan menyelidiki sesuatu yang
berhubungan dengan ekonomi, politik, dan tata pemerintahan Indonesia yang merdeka.
Selama menjalankan tugasnya, BPUPKI telah tercatat sudah melaksanakan dua kali masa
sidang. Sidang pertama dilaksanakan tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945, yang akhirnya
menghasilkan Piagam Jakarta (atau yang kita kenal sekarang dengan Pancasila). Lalu, Sidang
kedua diadakan pada 10 sampai 16 Juli 1945, dalam sidang ini seluruh pengurus
maupun anggota BPUPKI sedang membicarakan mengenai rancangan Undang-Undang Dasar
(UUD), termasuk di dalamnya juga membahas mengenai pembukaan UUD.
5. PPKI
Kemudian pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan oleh pemerintah Jepang karena
dianggap telah menyelesaikan tugasnya dengan baik. Selanjutnya Pemerintah Jepang
membentuk sebuah badan baru yang bernama Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) dengan diketuai oleh Ir Sukarno. Tugas dari PPKI  adalah
 Mengesahkan pembukaan serta batang tubuh UUD 1945
 Memilih dan mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden Indonesia serta Moh. Hatta sebagai
Wakil Presiden Indonesia.

 Membentuk komite nasional untuk membantu Presiden dan Wapres.

C. 4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara


1. Pancasila
Pancasila merupakan ideologi dasar negara Indonesia. Nama 'Pancasila' sendiri berasal dari dua kata
sansekerta, yakni 'Panca' yang berarti Lima dan 'Sila' yang berarti prinsip atau asa. Kelima prinsip
tersebut juga tercantum dalam paragraf ke-4 Pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945
2. UUD 1945
UUD 1945 pertama kali disusun rancangannya pada 29 April 1945. oleh (BPUPKI). Kemudian,
pada 22 Juni 1945 dibentuk panitia sembilan. Mereka diketahui merancang Piagam Jakarta yang
kemudian menjadi naskah pembukaan UUD 1945. Pada 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-undang Dasar Republik
Indonesia.
3. Bhinneka Tunggal Ika
Slogan tersebut memiliki gambaran yang sesuai dengan Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau
dari Sabang sampai Merauke. Walaupun terpisah, masyarakat merupakan satu kesatuan, yakni
warga negara Indonesia.
4. NKRI
adalah singkatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdiri dari Sabang sampai
Merauke, berdiri sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 oleh Ir Soekarno
dan Moh Hatta. NKRI menganut sistem republik dengan sistem desentralisasi. Hal itu sesuai dengan
pasal 18 UUD 1945 tentang otonomi daerah

D. Identitas bangsa
Setiap negara berdaulat memiliki identitas nasional yang membedakan bangsa tersebut dengan
bangsa lainnya.
 Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera Negara
adalah Sang Merah Putih.
 Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bahasa Indonesia
adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
 Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lambang Negara
adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
 Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut
Lagu Kebangsaan adalah lagu Indonesia Raya oleh WR. Supratman.

Nilai-nilai bela negara


A. Definisi
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan
maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.
B. Sejarah singkat bela negara
Pada tanggal 18 Desember 2006 Presiden Republik Indonesia Dr.H. Susilo Bambang
Yudhoyono menetapkan tanggal 19 Desember sebagai Hari Bela Negara. Dengan
pertimbangan bahwa tanggal 19 Desember 1948 merupakan hari bersejarah bagi bangsa
Indonesia karena pada tanggal tersebut terbentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
dalam rangka mengisi kekosongan kepemimpinan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam rangka bela Negara serta dalam upaya lebih mendorong semangat
kebangsaan dalam bela negara dalam rangka mempertahankan kehidupan berbangsa dan
bernegara yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
C. nilai dasar Bela Negara
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi :
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara
D. Aktualisasi Kesadaran Bela Negara bagi ASN
1. Cinta tanah air bagi ASN, diaktualisasikan dengan sikap dan perilaku, contohnya :
a. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
b. ASN sebagai warga Negara terpilih harus menjadi contoh di tengah-tengah masyarakat
dalam menunjukkan kebanggaan sebagai bagian dari Bangsa
Indonesia.
2. Nilai Kesadaran berbangsa dan bernegara bagi ASN, diaktualisasikan dengan sikap dan
perilaku, contohnya :
a. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
b. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
3. Nilai Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara bagi ASN, diaktualisasikan dengan sikap
dan perilaku, contohnya :
a. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatiff
b. Menjadikan Pancasila sebagai alat perekat dan pemersatu sesuai fungsi
ASN.
4. Nilai Rela berkorban untuk bangsa dan negara bagi ASN, diaktualisasikan dengan sikap
dan perilaku, contohnya :
a. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, kurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun.
b. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa dan
Negara sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
5. Nilai Kemampuan awal Bela negara bagi ASN, diaktualisasikan dengan sikap dan Perilaku
contohnya :
a. Selalu berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan mengembangkan wawasan
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan Yang
Maha Esa.

Anda mungkin juga menyukai