Anda di halaman 1dari 16

Nama : Ahmad Mursid

NIM : 203220149
Kelas : 2E Manajemen Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Iin Nirwana, M.Pd
Resume Mata Kuliah Kewarganegaraan

 Makalah Kelompok 1

IDENTITAS NASIONAL

A. Pengertian Identitas Nasional


Identitas nasional adalah keperibadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki
suatu bangsayang membedakan bangsa satu dengan bangsa lainnya. Identitas nasional dalam
konteks bangsacenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat serta karakter khas suatu
Negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks Negara tercermin dalam symbol-simbol
kenegaraan seperti: pancasila, bendera merah putih, bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia,
semboyan Negara yaitu bhinneka tunggal ika, dasar falsafah yaitu pancasila, konstitusi
(hukum dasar) Negara yaitu UUD 1945 serta bentuk Negara kesatuan republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat. Pahlawan-pahlawan pada masa perjuangan nasional seperti pattimura,
Hasanudin, Pangeran antasari dll.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan Negara Indonesia dapat
mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup.Sebagai bangsa dan Negara yang
merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar degan bangsa
dan Negara lain.
Istilah identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Eksistensi
suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karna pengaruh kekuasaan
internasional.

1
B. Karakteristik Identitas Nasional
Identitas secara harfiyah memiliki arti ciri, tanda, atau jati diri yang melekat.
Sedangkan kata nasional mengacu kepada konsep kebangsaan sebuah negara. Sehingga,
identitas nasional dapat dikatakan sebagai jati diri yang melekat pada suatu bangsa.
Karakteristik identitas nasional menurut anthiny smith, yaitu:
1. Sejarah wilayah dan tanah air atau leluhur
2. Ingatan sejarah dan mitos yang sama
3. Sebuah kebersamaan atau common
4. Adanya hak-hak kewajiban yang sama bagi semua anggota
5. Ekonomi bersama dengan mobilitas territorial bagi semua anggota

C. Sejarah Kelahiran Faham Nasionalisme Indonesia


Bagi dunia ke3 abad ke-30 dapat dianggap sebagai abad nasionalisme, lain karna
menyaksikan timbulnya nation state (Negara bangsa), setelah berakhirnya perang dunia II.
Fungsi nation state dianggap menjumpai konsep bangsa indonesi. Apa yang diucapkan pada
sumpah pemudah 1928 adalah kelengkapan dan pembulatan konsep tersebut.
Secara implisit manifesto memuat paham nasionalisme sebagai anti kolonialisme dan
sekaligus memuat prinsip-prinsipnya, ialah: kesatuan, kebebasan, persamaan, kepribadian.
Prinsip-prinsip nasionalisme tersebut sejak awal pergerakan nasional diperjuangkan, secara
simbolos, konseptual, fisik revolosioner dan dalam priode pasca revolusi mengkonsolidasi.
Faktor-faktor Nasionalisme Indonesia
1. Faktor dari dalam (internal)
 Kenangan kejayaan masa lampau
 Perasaan senasib sepenanggungan akibat penderitaan dan kesengsaraan masa
penjajahan
 Munculnya golongan cendikiawan
 Paham nasionalisme yang berkembang dalam bidang politik, social, ekonomi dan
kebudayaan

2. Faktor dari luar (eksternal)

- Kemenangan jepang atas rusia (1905)

2
- Perkembangan nasionalisme diberbagai Negara

 Pergerakan kebangsaan india


 Gerakan bangsa filipina
 Gerakan nasional rakyat cina
 Pergerakan turki muda
 Pegerakan nasionalisme mesir
 Munculnya paham-paham baru

D. Pancasila Sebagai Kepribadian Dan Identitas Nasional


Pancasila menjadi identitas nasional, yaitu sebagai kepribadian bangsa yang yang
dapat mendorong bangsa Indonesia agar tetap berjalan sesuai relnya tetapi tidak melawan
arus globalisasi, melainkan bangkit menjadi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan
menghadapi tantangan dan peluang yang ada. Alasan pancasila sebagai identitas nasional
juga karna bangsa Indonesia salah satu dari masyarakat internasional yang punya sejarah dan
prinsio yang berbeda dengan bangsa-bangsa didunia.

E. Pengembangan Karakter Bangsa Indonesia Yang Multikultural


Strategi membangun karakter bangsa melalui pendidikam multikultur dapat dilakukan
degan beberapa cara, sebagai berikut:
 Melatih anak sejak dini memahami orang lain sekitarnya
 Membudayakan komitmen bangsa dan bernegara
 Melatih warga bangsa mampu hidup dalam keberagamaan
 Melatih kemampuan untuk memahami ideology (agama)
 Mengembangkan dan melestarikan tradisi
 Mewajibkan media masa mengambil peran dalam membangun karakter

F. Toleransi Beragama (moderasi beragama)


Istilah moderasi merupakan kata serapan yang diadobsi dari bahasa latin yaitu
moderatioan yang berarti sedang tidak kekurangan dan tidak kelebihan. Moderasi dipahami

3
dalam istilah bahasa arab sebagai wasat atau wasatiyah sedangkan pelakunya disebut wasit .
Kata wasit tersebut memiliki beberapa makna yaitu penengah, plantara, dan pelari.

 Makalah Kelompok 2

INTEGRITAS NASIONAL

A. Pengertian Integritas Nasional


Integritas berasal dari bahasa inggris “integration” yang artinya sebuah kesempurnaan
atau keseluruhan. Di indonesia istilah integritas masih sering disamakan dengan istilah
pembauran atau asimilasi, padahal kedua istilah tersebut memiliki perbedaan. Integritas
diartikan dengan integritas kebudayaan, integritas sosial dan pluralisme sosial. Integritas
Nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada
suatu negara kemudian dapat melahirkan kesamaan dan kesatuan secara nasional.

Istilah integritas nasional terdiri dari dua unsur kata, yaitu “integritas” dan “nasional”.
Dalam kamus besar bahasa indonesia edisi ketiga tahun 2002, dikemukakan bahwa istilah
integritas memiliki arti “proses atau cara sehingga dapat menjadi satu kesatuan yang komplet
atau utuh”

B. Pengembangan Integritasi Nasional


Howard Wriggins dalam Muhaimin & Collin Max Andrews (1995) menyebut ada lima
pendekatan atau cara bagaimana para pemimpin politik mengembangkan integrasi bangsa.
Kelima pendekatan yang selanjutnya kita sebut sebagai faktor yangmenentukan tingkat
integrasi suatu negara adalah:
 adanya ancaman dari luar
 gaya politik kepemimpinan,
 kekuatan lembaga-lembaga politik
 ideologi nasional
 kesempatan pembangunan ekonomi

C. Pentingnya Integritasi Nasional


integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi negara untuk
membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika masyarakat
4
suatu negara senantiasa diwarnai oleh pertentangan atau konflik, maka akan banyak kerugian
yang diderita, baik kerugian berupa fisik materiil seperti kerusakan sarana dan prasarana yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat, maupun kerugian mental spiritual seperti perasaan
kekawatiran, cemas, ketakutan, bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan.

D. Dinamika Dan Tantangan Integrasi Nasional


Dinamika integrasi sejalan dengan tantangan zaman waktu itu. Dinamika itu bisa kita
contohkan peristiwa integrasi berdasar lima jenis integrasi sebagai berikut :
1. Integrasi Bangsa
2. Integrasi Wilayah
3. Integrasi Nilai
4. Integrasi Elit-massa
5. Integtasi Tingkah Laku (perilaku integratif)

E. Tantangan Dalam Membangun Integrasi


Tantangan yang dihadapi datang dari dimensi horizontal dan vertikal. Dalam dimensi
horizontal, tantangan yang berakar pada perbedaan suku, agama, ras dangeografi. Sedangkan
dalam dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah berupa celahperbedaan antara elite dan
massa, dimana latar belakang pendidikan kekotaanmenyebabkan kaum elite berbeda dari
massa yang cenderung berpandangan tradisional.

 Makalah Kelompok 3

KONSTITUSI DAN IMPLIKASI NEGARA

A. Pengertian Negara Dan Konstitusi


Negara merupakaan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan
masyarakat. Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang terdiri atas unsur rakyat, wilayah
dan pemerintah.
Konstitusi merupakan hukum dasarnya suatu negara Penyelenggaraan bernegara
Indonesia juga didasarkan pada suatu konstitusi “ Kemudian daripada itu untuk membentuk
suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

5
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan ,
perdamaian abadi dan keadilan sosial ,maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia
itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.
Negara dan konstitusi adalah dwitunggal. Jika diibaratkan bangunan, negara sebagai
pilar-pilar atau tembok tidak bisa berdiri kokoh tanpa pondasi yang kuat, yaitu konstitus
Indonesia.

B. Unsur, Bentuk Dan Tujuan Negara


Unsur-unsur dalam sebuah negara terdapat beberapa aspek yaitu Wilayah, Rakyat,
Pemerintah dan Kedaulatan, adapun pengertian dari aspek-aspek tersebut yaitu:Wilayah
adalah suatu daerah yang menjadi kekuasaan sebuah negara serta menjadi tempat tinggal
bagi rakyat.
Rakyat adalah penduduk yang bertempat tinggal di sebuah negara yang ikut serta
pada pemerintahan. Rakyat sangat penting dalam sebuah negara, karna secara kongkret
rakyatlah yang memiliki kepentingan agar negara itu dapat berjalan dengan baik.Pemerintah
adalah sutu organisasi yang bertidak menjalankan kepentingan-kepentingan bersama atas
nama negara dan melaksanankan tujuan-tujuan negara, menjalankan fungsi-fungsi
kesejahteraan bersama bagi seluruh penduduk di dalam wilahnya.Kedaulatan adalah
kekuasaan tertinggi untuk membuat undang-undang dan melaksanakannya dengan cara yang
tersedia. Negara memiliki kekuasaan atas penduduknya, oleh karena itu negara menuntut
loyalitas mutlak ari negaranya.
Bentuk-Bentuk Negara Secara umum terdapat 2 bentuk negara yang digunakan di
seluruh dunia, yakni negara kesatuan dan negara serikat.
1. Negara Kesatuan
2. Negara Serikat (federal)

C. UUD NKRI 1945 Sebagai Konstitusi Negara


UUD 1945 sebagai konstitusi bangsa Indonesia merupakan dokumen hukum dan
dokumen politik yang memuat cita-cita, dasar-dasar, dan prinsip-prinsip penyeleng-garaan
kehidupan nasional.

6
Cita-cita pembentukan negara yang kita kenal sebagai tujuan nasional tertuang dalam
alinea keempat Pembukaan UUD 1945, yaitu “(a) melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, (b) memajukan kesejahteraan umum, (c) mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan (d) melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.
Cita-cita tersebut akan dilaksanakan dalam susunan Negara Republik Indonesia yang
berdiri di atas lima dasar negara, yaitu Pancasila yang juga tercantum dalam alinea keempat
Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai cita-cita tersebut dan melaksanakan
penyelenggaraan negara berdasarkan Pancasila, UUD 1945 telah memberikan kerangka
susunan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

D. Sejarah Konstitusi Didunia


Proses lahirnya konstitusi Indonesia melekat pada sejarah perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Pada 9 Maret 1942, pemerintah Hindia Belanda secara resmi menyerah tanpa
syarat kepada Jepang dan sejak itu dimulaikan kependudukan Jepang di Indonesia. Akan
tetapi, tiga tahun kemudian, kondisi Jepang telah terdesak oleh kedatangan Belanda yang
kembali ke Indonesia.
Dalam kondisi itu, Jepang berusaha mencari simpati bangsa Indonesia dengan cara
menjanjikan kemerdekaan pada suatu hari nanti. Janji kemerdekaan tersebut disampaikan
oleh Perdana Menteri Jepang, Koiso, pada 7 September 1944, berdasarkan keputusan Teikoku
Gikai atau Parlemen Jepang. Setelah itu, Jepang membentuk sebuah badan untuk menyelidiki
usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yang disebut BPUPKI pada 29 April 1945.
Berikut adalah sejarah konstitusi Indonesia yang akan dijelaskan per periode sidang BPUPKI:
1. Persidangan Periode Pertama 29 Mei Juni 1945
2. Persidangan Priode Kedua 10 juli-17 Juli 1945

E. Jenis Dan Hierarki Peraturan Perundang Undangan Di Indonesia


Peraturan perundang-undangan di Indonesia juga mengenal hierarki. Ketentuan Pasal
7 ayat (1) UU 12/2011 menerangkan bahwa jenis dan hierarki peraturan perundang undangan
di Indonesia terdiri atas .
a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

7
b) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d) Peraturan Pemerintah;
e) Peraturan Presiden;
f) Peraturan Daerah Provinsi; dan
g) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Berdasarkan ketentuan tersebut, dapat diketahui bahwa hierarki peraturan


perundang-undangan di Indonesia yang paling tinggi adalah UUD 1945. Kemudian, penting
untuk diketahui bahwa kekuatan hukum peraturan perundang-undangan yang disebutkan
berlaku sesuai dengan hierarkinya dan peraturan perundang-undangan yang lebih rendah
tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggJenis dan
hierarki peraturan perundang undangan selain yang dimaksud di atas mencakup peraturan
yang ditetapkan oleh:

 Majelis Permusyawaratan Rakyat (“MPR”);


 Dewan Perwakilan Rakyat (“DPR”);
 Dewan Perwakilan Daerah (“DPD”);
 Mahkamah Agung;
 Mahkamah Konstitusi (“MK”);
 Badan Pemeriksa Keuangan;
 Komisi Yudisial;
 Bank Indonesia;
 Menteri;
 Badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang
(“UU”) atau pemerintah atas perintah UU;
 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (“DPRD”) Provinsi dan DPRD kabupaten/kota; dan
 Gubernur, bupati/walikota, kepala desa atau yang setingkat

F. Perilaku Berkonstitusional

8
adalah perilaku-perilaku yang senantiasaberdasar dan hanya berpijak pada aturan-
aturan penyelengaraanbernegara yang tertuang dalam UUD 1945. Perilaku konstitusional
jugadapat diartikan sebagai perilaku yang sesuai dengan konstitusi negara.Sebaliknya perilaku
inkonstitusional ialah perilaku yang tidak sesuaidan bertentangan atau menyim Sebagai
warga negara yang baik adalah warga negara yangmemiliki kesetiaan terhadap bangsa dan
negara, yang meliputi kesetiaanterhadap ideology negara, kesetiaan terhadap konstitusi,kese
tiaanterhadap peraturan perundangundangan, dan kesetiaan terhadap kebijakan pemerintah.

G. Syarah UUD Dalam Prespektif Islam


Deskripsi syarah terhadap pembukaan UUD 1945 tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa pengamalan ajaran adalah naskah UUD 1945 khususnya bagian pembukaan
(preambule). Bagian tersebut dianggap menginspirasi dan menjiwai keseluruhan pasal demi
pasal atau bab demi bab dari naskah UUD 1945 yang termaktub dalam Batang Tubuh.
Pembukaan UUD 1945 terdiri dari empat alinea yang merupakan “basic belief” atau “way of
life” atau kerangka berpikir dan bertindak dari bangsa Indonesia secara keseluruhan sebagai
suatu sarana atau kerangka kesatuan gerak dalam mencapai visi dan misi bangsa.
Pembukaan UUD 1945 menjadi landasan hukum atau payung hukum adanya Batang
Tubuh UUD 1945 Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur; ketiga
perihal semangat keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan spiritual-moral
seluruh gerak dan perjuangan bangsa dalam membangun Negara; keempat perihal lima
prinsip dasar bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia yang
hendak dibangu Kerakyatan sebagai acuan politik bangsa yang dijabarkan dalam Bab I tentang
Bentuk dan Kedaulatan. Kerakyatan sebagai prinsip kenegaraan berarti bahwa kepentingan
rakyatlah yang harus menjadi sumber inspirasi kebijakan dan langkah kekuasaan negara.

 Makalah Kelompok 4

HAK ASASI MANUSIA (HAM)

A. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)


Hak asasi manusia (disingkat HAM, bahasa Inggris: human rights, bahasa Prancis:
droits de l'homme) adalah sebuah konsep hokum dan normative yang menyatakan bahwa
manusia memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia.
9
a. HAM Menurut Para Ahli
 HAM menurut Jhon Locke
Hak asasi manusia adalah hak yang langsung di berikan Tuhan kepada manusia sebagai
hak yang kodrati. Oleh sebab itu tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa
mencabutnya. HAM memiliki sifat yang mendasar dan suci.
 HAM Menurut Jan Materson
Jan Materson adalah anggota komisi HAM di PBB. Menurutnya HAM adalah hak-hak
yang ada pada setiap manusia yang tanpanya manusia mustahil hidup sebagai
manusia.
 HAM menurut miriam budiarjo
HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang sejak lahir didunia. Hak itu sifatnya
universal,karna hak dimiliki tanpa adanya perbedaan. Baik itu ras, jenis kelamin, suku
dan agama.
 HAM menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto
HAM adalah suatu hak yang bersipat mendasar. Hak yang dimiliki manusia sesuai
Dengan kodratnya yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan.
 HAM menurut undang-undang nomer 39 tahun 1999
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai ciptaan tuhan
yang maha esa. Hak tersebut merupakan anugrah yang wajib dilindungi dan dihargai
oleh setiap manusia.

B. Sejarah Hak Asasi Manusia (HAM)


a. Sejarah Hak Asasi Manusia (HAM) Di Dunia
Sejarah perkembangan Hak Asasi Manusia di dunia barat ditandai dengan tiga hal
penting, yaitu Magna Charta, terjadinya revolusi Amerika dan revolusi Prancis.
1. Maghna Charta Liberium Inggris (1215)
2. Revolusi Amerika (Bagian Sejarah HAM 1776)
3. Revolusi Prancis (1789)

C. Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia (HAM) di Dunia


1. Sejarah perkembangan hak asasi manusia ditandai munculnya berbagai Piagam

10
2. Pandangan bangsa Indonesia tentang HAM
D. The Rule OF Law Dan Hak Asasi Dalam Hukum
The rule of law adalah suatu prinsip dimana tidak ada kekuasaan sewenangwenang,
kedudukan yang sama di depan hukum, dan perlindungan kebebasaan warga Negara adalah
hasil dari undang undang biasa dan keputusan judisial, bukan persolaan apriori jaminan hak-
hak konstitusional (Thompson, 2015). Hal ini di kemukakan oleh Albert Venn Dicey pada tajun
1885 dalam bukunya yang berjudul “ Introduction to the Study of the Law of Constitution” .
Dari sinilah awal mula Dimulainya pengkajian mengenai pengembangan negara hukum.

E. Konsep Pelanggaran Berat HAM


1. Konsep Pelanggaran berat HAM Secara Universal

Menurut Theo Van Bohen pelanggaran berat HAM dimana kata “berat”
menerangkan kata “pelanggaran” yaitu menandakan betapa parahnya tindakan yang
dilakukan dan akibat yang diderita. Karena kata “berat” berhubungan dengan jenis
HAM yang di langgar.

2. Konsep Pelanggaran berat HAM Secara Nasional

Secara yuridis pelanggaran berat HAM di Indonesia mengacu pada pasal 104
Undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM. Dalam penjelasan disebutkan
bahwa; Pelanggaran berat HAM adalah pembunuhan massal (genocida).

F. Gender Dan HAM Dalam Islam


Kesetaraan gender merupakan istilah yang sering digunakan oleh kebanyakan orang
untuk mencari keadilan khususnya bagi perempuan; meskipun pada dasarnya kesetaraan
gender ini merupakan suatu bentuk identifikasi antara kaum laki-laki (maskulin) dan kaum
perempuan (feminim) yang dilihat dari segi sosial dan budaya. Kesetaraan gender ini sangat
berkaitan erat dengan patriarki (masyarakat yang menganggap laki-laki lebih kuat dari pada
perempuan).

11
G. Korupsi Sebagai Bentuk Pelanggaran HAM
Menurut Pasal 2 Undang-Undang No.31 tahun 2019 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi Jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas
UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Dikatakan “Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp .
1.000 .000.000,00 (satu milyar rupiah)”.

 Makalah Kelompok 5

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

A. Pengertian Hak Dan Kewajiban Negara


Menurut Prof. Dr. Notonegoro hak adalah suatu kekuasaan untuk menerima atau
melakukan sesuatu yang seharusnya diterima atau dilakukan. Dalam hal ini, tidak dapat
dilakukan atau diterima oleh pihak lain. Dan kewajiban adalah sebagai kewajiban untuk
memberikan sesuatu yang harus diberikan dari bagian tertentu. Dalam hal ini tidak dapat
diberikan oleh pihak lain dan dapat digugat dengan kuat jika tidak puas. Kewajiban juga
diartikan sebagai sesuatu yang harus dilakukan.
Sedangkan menurut Prof. R.M.T.Sukamto Notonagoro, hak adalah suatu kuasa untuk
menerima atau melakukan sesuatu yang seharusnya diterima atau dilakukan. Dalam hal ini
tidak dapat dilakukan dan diterima oleh pihak lain. Hak dan kewajiban warga negara,
keduanya dapat dipaksakan oleh subjek data.
Sedangkan kewajiban menurut prof. R.M.T. Sukamto Notonagoro adalah sesuatu yang
perlu dilakukan oleh beberapa pihak dan dapat digugat secara paksa oleh pihak yang
berkepentingan. Kewajiban dapat timbul karena adanya keinginan untuk diri sendiri dan
orang lain. Kewajiban ini dapat timbul dari hak yang dimiliki oleh orang lain
Hak dapat dibedakan menjadi dua,yaitu hak umum atau hak kodrati dan hak khusus
atau hak hukum. Hak secara umum adalah apa yang kita ketahui tentang hak. Sedangkan hak
12
khusus adalah hak yang telah diatur oleh negara dalam ketentuan khusus dan mempunyai
batasan hukum.

B. Hak Dan Kewajiban Menurut UUD 1945


1) Pasal 27 ayat 2 dan 3
2) Pasal 28A
3) Pasal 28B ayat 1 dan 2
4) Pasal 28C ayat 1 dan 2
5) Pasal 28D ayat 1,2 dan 3
6) Pasal 28E ayat 1,2 dan 3
7) Pasal 28F
8) Pasal 28G ayat 1 dan 2
9) Pasal 28H

C. Pelaksanaan Hak Dan Kewajiban Warga Negara


1) Hak atas kewarganegaraan
2) Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
3) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
4) Hak dan kewajiban bela Negara
5) Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
6) Kemerdekaan memluk agama
7) Pertahanan dan keamanan Negara
8) Hak mendapat pendidikan
9) Kebudayaan nasional Indonesia
10) Perekonomian nasional
11) Kesejahteraan nasional

13
 Makalah Kelompok 6

PRINSIP DAN DEMOKRASI

A. Konsep Demokrasi
Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada
abad ke-5 SM yaitu Demos yang artinya Rakyat dan Kratos yang artinya pemerintahan. Yang
berarti demokarasi secara etimologis adalah sebuah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, serta untuk rakyat dalam artian pada sistem ini rakyat memegang keuasaan secara
penuh dalam emerintahan negara.
a. Ciri-ciri Demokrasi
1. Setiap bentuk pemerintahan pastilah memiliki ciri-ciri. Berikut ciri-ciri
pemerintahan Demokratis
2. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan
politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
4. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
b. Bentuk-bentuk Demo Kerasi
1. Dilihat dari cara penyaluran kehendak rakyat
2. Dilihat dari dasar atau paham ideologi yang dianut
3. Dilihat dari perkembangan paham
4. Dilihat dari hubungan antara pemerintahan dengan rakyat
c. Jenis-jenis Demokrasi
Demokrasi Formal, Demokrasi yang memberikan kekuatan hukum yang sama
dalam bidang politik tanpa adanya pertimbangan perbedaan ekonomi. Demokrasi Materia,l
Demokrasi yang terjadi pada negara sosialis komunis. Demokrasi campuran, Demokrasi yang
menggabungkan demokrasi formal dan material.

B. Prinsip Demokrasi
1. Kebebasan
2. Persamaan
3. Solidaritas
4. Toleransi
14
5. Menghormati Kejujuran
6. Menghormati Penalaran

 Prinsip – prinsip demokrasi yang bersifat universal


1. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.

2. Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.

3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh

warga negara.

4. Pengormatan terhadap supremasi hukum.

Adapun prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law) antara lain
sebagai berikut :

1. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang.


2. Kedudukan yang sama dalam hukum.
3. Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang.
 Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila
1. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Keseimbangan antara hak dan dan kewajiban.
3. Kebebasan yang bertanggung jawab.
4. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
5. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
6. Mengutamakan keputusan dengan musyawarah mufakat.
7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

15
16

Anda mungkin juga menyukai